OLAHRAGA SEPAKBOLA
Universitas Udayana
2012
Pentingnya Peranan Fisioterapi Terhadap Olahraga Sepakbola
Tidak peduli tua, muda, anak-anak, wanita semua pun bisa memainkan olahraga
sepakbola. Sepakbola pun banyak juga disiarkan oleh statiun televisi. Dalam
olahraga ini sepakbola biasanya dimainkan oleh dua kelompok atau dua team
kelompok tersebut dinamakan kesebelasan. Tim yang mencetak paling banyak gol
menit. Tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang apabila dalam 90
menit hasilnya masih seri, dengan melajutkan babak tambahan ketika hasilnya
kecuali penjaga gawang tidak boleh menyentuh bola dengan tangan. mereka
wasit dan dibantu oleh dua orang asisten wasit. Wasit mempunyai wewenang
dikeluarkan dianggap sudah final, dalam banyak pertndingan wasit juga dibantu
oleh seorang ofisial keempat yang dapat menggantikan seorang ofisial lainnya jika
diperlukan.
memiliki daya ledak dan kecepatan berlari yang baik untuk melampaui pemain
Pada saat kita menonton sepakbola kita pasti sering melihat dan dengar di
lapangan saat ada kejadian benturan antar pemain, atau jatuhnya pemain yang
kemudian pemain itu merintih atau berteriak kesakitan sambil memegang bagian
dari tubuhnya yang sakit, tidak lama kemudian pemain itu dihampiri oleh rekan-
rekannya, setelah melihat bagian mana yang sakit salah seorang rekannya
mengatakan bahwa dia mengalami cedera.
Kata cedera memang tidak pernah jauh dari yang namanya sepakbola,
mengingat sepakbola merupakan sebuah permainan yang banyak mengunakan
kerja otot dan benturan fisik antar para pemain sepakbola yang sangat keras.
Terjadinya cedera yang dialami oleh para pemain atau atlet akan berdampak
kurang baik seperti: gangguan prestasi, fisik, atau psikisnya. Di dalam
olahraga sepak bola cedera dapat terjadi pada saat latihan atau pertandingan
yang disebabkan oleh beberapa hal misalnya: faktor alam, misalnya cuaca atau
lapangan yang tidak rata, pembebanan latihan yang berlebihan, kesalahan
pemilihan sepatu/perlengkapan sepak bola, teknik atau taktik yang dilakukan
salah, bodycontac, sleeding-tacle dan teknik jatuhan yang salah, kurangnya
pemanasan, penguluran atau pendinginan yang sesuai dengan olahraga yang
dilakukan, ketidakmampuan persendian terhadap gerakan yang dilakukan, atau
ketidakmampuan persendian di dalam menahan berat badan. Cedera yang
dialami oleh seorang pemain atau atlet dapat membuat prestasi seorang
pemain atau atlet sepakbola menjadi mundur, trauma, gangguan psikologi, fisik
menurun dan cacat permanen.
Salah satu disiplin ilmu yang ikut berperan dalam membentuk atlet
yang lebih berprestasi adalah Fisioterapi. Fisioterapi berasal dari kata ''Fisio''
yang berarti fisik. Fisik yang dimaksud disini adalah tubuh dan anggota
geraknya. Kata "Terapi" yang dimaksud adalah pengobatan atau pemulihan.
Fisioterapi secara umum adalah suatu upaya umum pelayanan kesehatan
profesional yang bertanggung jawab atas kapasitas fisik dan kemampuan
fungsional yang dilaksanakan dengan tindakan terarah dan berorientasi pada
pemecahan dengan menggunakan pendekatan ilmiah yang dilandasi oleh etika
profesi. Dengan demikian yang menjadi garapan fisioterapi adalah gerak dan
fungsi yang dimanifestasikan dalam kemampuan fungsional tiap individu .
Fisioterapi mempunyai banyak spesialisasi yang mencakup Cardiopulmonary,
Geriatrik, mengenai ilmu penyakit syaraf, Orthopaedic dan ilmu kesehatan anak-
anak untuk menyebut sebagian dari area yang semakin umum.
Fisioterapi yang sudah menjadi salah satu dari team work suatu klub
sepakbola, telah diakui juga keberadaannya. Fisioterapi bukan hanya terbatas
berperan pada upaya penyembuhan dan pemulihan, tetapi juga berperan
bagaimana seorang pemain dapat meraih prestasi puncak. Bentuk upaya yang
dapat diberikan oleh seorang fisioterapis diantaranya yaitu melakukan serangkaian
tes atau evaluasi tingkat kebugaran pemain, termaksud melakukan analisa tentang
kelebihan dan kekurangan dari tiap pemain, salah satunya dengan melakukan
analisa daya ledak otot dengan kemampuan lari speed. Yang dapat dilakukan pada
atlet professional maupun atlet non profesional.
Bila pemain sepakbola ingin mencapai kondisi fisik yang prima dan untuk
meminimalisir cedera yang dialami oleh atlet atau pemain sepakbola. Disinilah
peran fisioterapi sangat dibutuhkan oleh pemain untuk memaksimalkan kondisi
tubuh pemain dan memberikan kontribusi yang besar kepada pemain untuk
mendapatkan kondisi yang prima serta bisa meminimalisir cedera-cedera pada
seorang pemain sepakbola itu sendiri. Selain itu juga fisioterapis juga melakukan
program penyembuhan cedera otot, seorang Fisioterapis juga bisa membantu
terapi masa trauma, dan terapi pasca operasi. Fisioterapi berperan juga
mengajarkan latihan-latihan aktif atau mobilisasi sendi, mendesign latihan
penguluran pada otot- otot sendi dan memberikan latihan penguatan.
Salah satu dari sekian banyak modalitas yang digunakan oleh profesi Fisioterapi
di Indonesia. Fisioterapi adalah salah satu dari tenaga medis yang bergerak dalam
hal mempebaiki gerak dan fungsi. TENS merupakan kepanjangan dari
transcutaneus electrical nerve stimulation yang merupakan suatu cara penggunaan
energi listrik yang berguna untuk merangsang sistem saraf melalui permukaan
kulit dan terbukti efektif untuk mengurangi berbagai tipe nyeri.
TENS mampu mengaktivasi baik serabut saraf berdiameter besar maupun
berdiameter kecil yang akan menyampaikan berbagai informasi sensoris ke sistem
saraf pusat. Efektivitas TENS dapat diterangkan lewat teori kontrol gerbang (gate
control )nya Melzack dan Wall yang diaplikasikan dengan intensitas comfortable.
Lewat stimulasi antidromik TENS dapat memblokir hantaran rangsang dari
nociceptor ke medulla spinalis. Stimulasi antidromik dapat mengakibatkan
terlepasnya materi P dari neuron sensoris yang akan berakibat terjadinya
vasodilatasi arteriole yang merupakan dasar bagi terjadinya triple responses.
Mekanisme lain yang dapat dicapai oleh TENS ialah mengaktivasi system saraf
otonom yang akan menimbulkan tanggap rangsang vasomotor yang dapat
mengubah kimiawi jaringan. Postulat lain menyatakan bahwa TENS dapat
mengurangi nyeri melalui pelepasan opioid endogen di SSP. TENS dapat juga
menimbulkan efek analgetik lewat sistem inhibisi opioid endogen dengan cara
mengaktivasi batang otak. Stimulasi listrik yang diberikan cukup jauh dari
jaringan yang cidera /rusak, sehingga jaringan yang menimbulkan nyeri tetap
efektif untuk memodulasi nyeri itu.
Pada penggunaan TENS perlu diperhatikan beberapa hal yaitu tentang indikasi
dan kontra indikasi pada penggunaan TENS. Indikasinya dibagi menjadi 2 yaitu
nyeri akut dan nyeri kronis, indikasinya meliputi : Nyeri akibat trauma,
musculoskeletal, sindroma kompresi neurovaskuler, neuralgia, causalgia.
Sedangkan kontra indikasi dari TENS yaitu pada penderita dengan alat pacu
jantung, alat-alat listrik yang ditemukan pada tubuh pasien.
Efek samping dari TENS yang sering timbul adalah alergi pada kulit dimana
elektroda ditempelkan. Reaksi tersebut biasanya disebabkan oleh gel pada waktu
menempelkan elektroda. Selanjutnya itu fisioterapis juga agar dapat menyarankan
melakukan X-ray untuk menegakkan diagnosis bagi sang pasien. Selain itu juga
sang fisioterapis akan memberikan home instruksi dan edukasi. Untuk
meminimalisir agar tidak rentan terhadap cedera.
Daftar Pustaka