Anda di halaman 1dari 13

BASKETBALL FUNDAMENTAL

Oleh

Herru Yuharso
TEKNIK DASAR (FUNDAMENTAL) PERMAINAN BOLABASKET
Pendahuluan

Dalam permainan bolabasket persinggungan tubuh (body contact) antar


pemain di lapangan adalah hal yang pasti terjadi dan persinggungan tubuh ini
pulalah yang menjadi daya tarik bagi penonton untuk datang dan menikmati
atau menyukai permainan bolabasket, oleh karena itu seorang pelatih sejak
awal sudah harus mempersiapkan dan membekali para pemainnya untuk siap
menghadapi terjadinya persinggungan tubuh ini baik dalam skala ringan
maupun keras. Adalah tugas seorang pelatih untuk memberikan bekal dan
mempersiapkan pemainnya secara fisik, teknik dan mental selama proses
latihan dalam bentuk drill yang dapat menjadi stimulus sehingga para pemain
terbiasa dan menikmati persinggungan tubuh tersebut.

Berkaitan dengan uraian di atas maka seorang pelatih diharuskan melakukan


3 (tiga) hal penting berikut ini :

1. Mempersiapkan fisik, teknik dan mental selama proses latihan


a. Persiapan Fisik
Latihan penguatan anggota tubuh terutama bagian yang rawan cidera
dengan latihan beban (weight training) dan latihan fisik lainnya.
b. Persiapan Teknik
Latihan penguasaan teknik dasar yang baik dan benar akan menjadi
faktor penunjang penting kesiapan seorang pemain saat terjadi
persinggungan tubuh dalam bermain, disamping itu juga dibiasakan
dalam melatih teknik disesuaikan dengan kondisi permainan
sesungguhnya yang bersinggungan dengan lawannya.
c. Persiapan Mental
Memberikan stimulus berupa persinggungan tubuh dalam latihan.
Diingatkan dan ditegaskan sejak awal bahwa adalah cidera adalah
resiko seorang pemain dalam bermain bolabasket.
Memotivasi para pemain untuk mau bermain keras sesuai dengan
aturan permainan bolabasket.
Memberi pujian pada pemain yang mau bermain keras dan memberikan
dorongan pada pemain yang bermain lembut/cengeng supaya berani
bermain keras.
Memberikan rasa aman serta pengertian kepada para pemain bahwa
dengan persiapan fisik yang baik dan penguasaan teknik yang baik dan
benar akan mengurangi resiko cidera akibat persinggungan badan serta
penanganan cidera oleh dokter dan ahli teraphist.
2. Menghindarkan hal-hal yang dapat mengakibatkan seorang pemain cidera
a. Memperhatikan keamanan dan kenyamanan sarana dan prasarana
latihan maupun pertandingan.
b. Memonitor kondisi fisik dan psikis para pemain saat berlatih dan
bertanding.
3. Menyamakan persepsi tentang legalitas persinggungan tubuh dalam
permainan bolabasket sesuai peraturan permainan antara pelatih, pemain
dan wasit.
a. Melakukan diskusi atau sharing antara pelatih, pemain dan wasit
sehingga memiliki persepsi yang sama tentang persinggungan tubuh
dalam permainan bolabasket yang legal (sah) sesuai peraturan
permainan.
b. Kedewasaan diri seorang pelatih dalam menangani timnya saat
bertanding dan dalam menyikapi keputusan atau tidak adanya
keputusan wasit terhadap suatu kejadian persinggungan.

Penting sekali untuk difahami dan dijadikan pedoman oleh para pelatih bahwa
karakter permainan bolabasket adalah olahraga permainan dengan tempo tinggi yang
dilakukan dalam lapangan seluas 15M x 28M saja dengan durasi selama 4 x 10 menit,
sehingga menuntut kesiapan semua komponen fisik yaitu daya tahan (endurance),
kecepatan (speed), kekuatan (strength) dan kelentukan (flexibility) bahkan yangsudah
merupakan gabungan dari komponen-komponen fisik tadi seperti daya tahan
kecepatan (speed endurance), daya tahan kekuatan (strength endurance),
kelincahan/agility (speed and flexibility) dan power (speed and strength).

Permainan bolabasket dengan tuntutan kelengkapan semua komponen fisik


pemainnya juga menuntut adanya kesiapan berupa penguasaan teknik dasar bermain
yang baik dan benar atau adanya kebenaran gerak teknik, karena dengan teknik dasar
yang baik dan benar pemain akan mampu menjaga kontrol tubuhnya pada saat
bergerak dengan kecepatan tinggi, jadi inti yang menjadi dasar permainan bolabasket
dari segi fisik dan teknik adalah kecepatan gerak (quickness) dan kontrol tubuh atau
disebut juga body ballance.

Banyak pendapat pelatih mengatakan bahwa seegi fisik dan teknik sangat dominan
dipengaruhi oleh bakat atau talenta pemain akan tetapi perlu diingat bahwa kerja
keras dari proses latihan juga akan menjadi sangat dominan dalam mempengaruhi
pencapaian kemampuan fisik dan teknik seorang pemain. Seperti kita ketahui bahwa
prinsip-prinsip latihan yaitu individual, spesifik, pengulangan dan penambahan beban
berlebih menunjukkan bahwa kemampuan seorang atlit atau pamain akan dapat
ditingkatkan atau bertambah dengan proses latihan. Komponen daya tahan dan
kekuatan misalnya dapat ditingkatkan hingga mencapai 300 % dari kemampuan awal
dengan proses latihan yang baik, komponen kecepatan memang benar ini berkaitan
dengan struktur rangka tubuh dan jenis otot tertentu yang dimiliki oleh seseorang
tetapi dengan proses latihan dapat ditingkatkan meskipun memang kecil
prosentasinya.
Basic Individual
Footwork

Seperti sudah disampaikan sebelumnya bahwa inti dari permainan bolabasket adalah
kecepatan gerak dan kontrol tubuh/keseimbangan badan yang berarti bahwa
kemampuan mengontrol anggota badan/tubuh untuk bergerak secara cepat.
Kecepatan gerak lebih berkaitan dengan cara melakukan teknik bermain dengan
benar dan cepat. Hal ini tentunya menuntut kebenaran footwork/olah kaki, sehingga
ada pendapat yang mengatakan bahwa permainan bolabasket dimainkan dengan
tangan tetapi yang menjadi dasarnya adalah kemampuan footwork/olah kaki.

Mengapa keseimbangan badan, kecepatan gerak dan footwork menjadi begitu


penting dalam permainan bolabasket ? Setiap teknik dasar permainan bolabasket
awalnya harus dilatihkan dengan baik dan benar sehingga menjadi gerakan yang
otomatis (otomatisasi), kemudian setelah itu ditingkatkan bagaimana cara
melakukannya dengan kecepatan, nah pada bagian ini keseimbangan badan menjadi
faktor penting bagaimana pemain mampu meningkatkan kecepatan melakukan gerak
teknik dasar tersebut menjadi skill bermain yang baik.

Kecepatan gerak dan keseimbangan badan sangat erat kaitannya dengan footwork
yang merupakan dasar dari semua skill dasar permainan bolabasket. Kemampuan
memulai gerakan, menghentikan gerakan dan bergerak kesegala arah dengan cepat
dan keseimbangan badan tetap terjaga menuntut kemampuan footwork yang baik.
Mengembangkan kemampuan footwork artinya juga mengembangkan kemampuan
teknik dasar yang lainnya. Kemampuan footwork yang efektif menjadikan pemain
mampu mengontrol tubuhnya untuk bergerak tepat waktu, tepat arah dan cepat.

Berikut adalah materi teknikdasar Footwork (olah kaki) :

1. Stance
Adalah cara berdiri atau saya lebih suka menyebutnya posisi siaga dalam
permainan bolabasket. Ada 2 (dua) macam posisi siaga dalam permainan
bolabasket, yaitu posisi siaga bertahan (defensive stance) dan posisi siaga
menyerang (offensive stance).

Offensive stance : posisi siaga yang menjaga keseimbangan badan dengan


baik agar mampu bergerak cepat untuk berganti arah, berhenti dan memulai
pergerakan secara terkontrol dan melompat. Dimana posisi kepala lebih depan
dari posisi pinggang, punggung lurus tidak melengkung, tangan diatas
pinggang dengan sikut ditekuk dan usahakan selalu berada dekat dengan
badan. Posisi kaki dibuka selebar bahu dan lutut ditekuk dimana berat badan
ditopang dikedua pergelangan mata kaki secara merata.

Defensive stance : dalam posisi siaga ini harus mampu untuk bergerak lebih
cepat ke segala arah dengan tetap menjaga keseimbangan badan. Posisi
kepala lebih depan dari pinggang, punggung lurus tidak melengkung, dada
terbuka lebar, tangan diangkat dengan sikut ditekuk, posisi kaki dibuka lebih
lebar dari bahu dengan salah satu agak lebih depan (tidak sejajar) dan tumpuan
berat badan ditopang secara merata di kedua pergelangan mata kaki, lutut
ditekuk agak lebih rendah lagi untuk memudahkan bereaksi dalam bergerak ke
segala arah.

2. Stopping
Memulai pergerakan (starting) dengan cepat adalah penting begitu juga dalam
berhenti dengan cepat. Seringkali seorang pemain hilang keseimbangan
badannya saat berusaha berhenti dari pergerakan dengan cepat. Ditambah lagi
dengan adanya aturan tentang langkah yang bisa dilakukan saat setelah
memegang bola. Ada 2 (dua) teknik dasar stopping yaitu Jump Stop atau One
Stop dan Stradle Stop atau One Two Stop.
Jump Stop : adalah teknik stopping dengan mendaratkan kedua kaki secara
bersamaan, dimana pemain nanti dapat memilih salah satu kaki sebagai poros
atau kaki bebas saat melakukan pivot. Jump Stop biasanya sangat
menguntungkan waktu pemain bergerak secara terkontrol seperti pada
melakukan dribbling dan menerima bola passing.
Stradle Stop : adalah teknik stopping dengan cara kaki mendarat secara
berurutan dimana kaki yang mendarat pertama sesaat memegang bola setelah
menerima passing atau setelah mengakhiri dribble adalah merupakan kaki
poros saat melakukan pivot. Stradle stop biasanya dilakukan saat pemain
bergerak atau berlari dengan cepat.

3. Pivot / Turn
Pada waktu menguasai atau memegang bola peraturan memperbolehkan
seorang pemain melakukan berapa kali dan kemanapun langkah kaki dengan
satu kaki menjadi poros atau pivot foot. Begitu seorang pemain menetapkan
salah satu kakinya sebagai kaki poros atau pivot foot maka kaki tersebut tidak
boleh diangkat, dilepaskan dan atau digeser dari tempat kedudukannya dilantai
sebelum dia melepaskan, passing, shooting dan mendribble bola yang
dikuasainya tersebut. Pivot adalah salah satu teknik dasar permainan
bolabasket yang penting, dimana dalam melakukannya pemain dituntut untuk
melakukan posisi stance yang baik.
Pivot terdiri dari : Front turn dan Rear turn

4. First Step
First step adalah langkah untuk memulai pergerakan saat memegang bola.
First step terdiri dari :
Jab step Drop Step
Cross Step Rocker Step
Spin step
Ball Handling dan Dribbling

Ball handling adalah teknik dasar bermain bolabasket berikutnya setelah Footwork
yang menjadi dasar bagi penguasaan teknik dasar bermain bolabasket lainnya. Ball
handling lebih menitik beratkan kepada “Feeling” jari tangan saat memegang bola
sehingga bentuk-bentuk latihan ball handling sering disebut “feel drill”.

Ball handling biasanya disatukan dengan teknik dasar Dribbling karena biasanya
memang dribbling yang paling memerlukan feeling penguasaan bola saat
melakukannya. Dimana pada saat melakukan dribbling bola tidak boleh ada saat
berhenti pada telapak tangan (illegal dribbling).

Bentuk latihan ball handling feel dril dan ball control dribbling yaitu :

Tap drill Ball slap Ball squeeze

Ball spin Ball slam Ball hammer

Circling leg Body wrape Figure 8

Dribbling at all height In n out control dribbling Pull n push


control dribbling

Dribbling adalah teknik dasar permainan bolabasket yang terkait dengan


penguasaan bola dan perpindahan tempat (pergerakan), artinya dribbling adalah
cara yang dilakukan seorang pemain untuk bergerak atau berpindah tempat
pada saat menguasai bola, yaitu dengan cara memantul-mantulkan bola ke
lantai. Yang harus diperhatikan pada saat melakukan dribbling adalah bola tidak
diperbolehkan ada pada posisi stasioner (saat berhenti) pada telapak tangan
saat memantul-mantulkan bola ke lantai, karena jika ada saat berhenti di telapak
tangan itu dianggap bola sudah dipegang dan jika dipantulkan lagi kelantai
dianggap sebagai pelanggaran (illegal dribbling)

Bentuk atau jenis dribbling :

Controll dribbling dan Speed dribbling

Control dribbling terdiri dari :

Cross over dribble Cross over between the leg dribble

Behind the back dribble Spin/Reverse dribble

Inside out dribble Attack and back up dribble


Passing dan Receiving

Passing dan Receiving adalah teknik dasar bermain bolabasket yang sangat
diperlukan pada saat satu tim menguasai bola untuk melakukan penyerangan dengan
melalukan operan kepada sesama teman satu tim nya.

Hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam melatih teknik dasar passing dan
receiving adalah pemahaman bahwa passing adalah “to serve” atau melayani
artinya passing harus dilakukan dengan baik dan benar agar teman satu tim
dimudahkan saat menerima bola passing. Baik dalam hal ketepatan waktunya
(timing), baik arahnya dan baik kekuatan serta kecepatannya. Untuk itu tekankan hal
pertama yang harus dilakukan oleh pemain sebelum melakukan passing adalah
komunikasi mulai dari saling melihat (eye contact), tunjukkan tangan (target) dan
panggil nama. Itu adalah esensi dasar dari teknik dasar passing. Disamping itu
seperti sudah disampaikan sebelumnya bahwa teknik dasar dominan yang mendasari
dan berpengaruh terhadap penguasaan teknik dasar lainnya yaitu Footwork,
rendahkan badan, langkahkan kaki saat melakukan passing, dan Ball handling,
luruskan tangan saat melepas bola, jari mengarah ke orang yang kita passing akan
menentukan kualitas “to serve/melayani” dari passing yang dilakukan. Dimana cara
berdiri (ballance) dan control jari pemain pemegang bola sangat berpengaruh
terhadap kualitas passing nya.

Fundamental Receiving :

Funneling

Block and Trap

Lead Block and Trap

Fundamental Passing :

Chest pass

Bounce pass

One hand bounce pass

Over head pass

Baseball pass
Shooting

Shooting adalah teknik dasar bermain bolabasket terakhir yang disebut juga finishing
dari suatu penyerangan dalam bermain bolabasket. Teknik dasar ini juga sangat
dipengaruhi oleh dua teknik dasar utama yaitu Footwork dan Ball handling.

Oleh karenanya hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam melatih teknik shooting
disebut juga BEEF.

Balance (stance) : mekanik gerak kaki untuk memulai gerakan mendorong

Eye (focus) : melihat target

Elbow : mekanik gerak tangan dimana posisi sikut berakhir diatas mata

Follow through : feeling control jari dengan gerakan lock n snap, tangan lurus keatas
pergelangan tangan ditekuk

Perlu juga ditekankan dan diperhatikan kordinasi gerak tangan dan kaki saat melatih
teknik shooting, dimana gerakan kaki dan tangan dalam melakukan shooting
merupakan gerak yang berkelanjutan.

Jenis teknik dasar shooting :

Set shoot

Jump shoot

Lay up shoot

Power lay up shoot

Dunk

Rebounding

Rebounding adalah teknik untuk menguasai bola saat suatu usaha shooting sudah
dilakukan. Dikarenakan hampir lebih dari 50 % usaha shooting yang dilakukan gagal
masuk. Para pemain pemula biasanya hanya akan melihat bola dari usaha shooting
tersebut dan menunggu bola memantul untuk kemudian melakukan rebound. Padahal
seharusnya mereka segera bergerak mencari posisi terbuka dan terdekat dengan
basket dengan mengantisipasi terlebih dulu arah pantulan bola dari suatu usaha
shooting yang dilakukan untuk selanjutnya melakukan rebound.

Oleh karena itu diperlukan latihan dengan teknik yang tepat dan benar untuk
melakukan rebound ini yaitu, posisi siaga (stance) menghadap arah pantulan bola
dengan kedua kaki siap untuk melakukan lompatan dan menangkap bola pada saat
lompatan tertinggi dengan tangan lurus keatas kemudian menarik bola kearah dada
pada saat turun dan mendarat dengan kedua kaki untuk menjaga keseimbangan.

Pengambilan posisi ideal untuk melakukan usaha rebound adalah dengan


memperhatikan dari arah mana usaha shooting dilakukan dan mengantisipasi kemana
arah pantulan bola jika tidak masuk. Jadi usaha reboung selalu didahului dengan
pergerakan mencari atau menempatkan diri pada posisi terdekat dan terbuka sesuai
antisipasi arah pantulan bola. Tempat terbaik untuk melakukan rebound lainnya dalam
melakukan rebound adalah tepat didepan ring basket apabila usaha shooting
dilakukan dari tengah,

Prinsip-prinsip teknik defensive rebound adalah :

1. Kebanyakan arah pantulan bola adalah berlawanan dengan arah dari suatu
usaha shooting.
2. Setengah dari suatu usaha tembakan biasanya gagal masuk.
3. Semakin jauh suatu usaha tembakan dilakukan semakin jauh juga pantulan
bolanya.
4. Semakin tinggi lengkung parabola dari bola suatu usaha tembakan semakin
tinggi pula pantulannya.
5. Jika bola sebelum memantul menyentuh dulu ring kemudian papan biasanya
pantulannya dekat sebaliknya jika menyentuh dulu papan kemudian ring
biasanya pantulannya jauh.

Teknik rebounding :

Crossover pivot, biasanya dilakukan saat menjaga lawan yang melakukan usaha
tembakan, dimulai dari usaha mengganggu usaha shooting dengan mengangkat
tangan dan posisi kaki salah satu didepan menghadap lawan. Setelah menempatkan
posisi menghadap lawan tadi bisa bergerak kedalam jika usaha shooting dilakukan
jauh dari ring, tapi tetap menjaga lawan jika usaha shooting dari jarak dekat.

Reverse pivot, biasanya dilakukan saat menjaga lawan yang tidak melakukan usaha
shooting, jika jauh dari ring maka lakukan overplay untuk beberapa saat lalu bergerak
keadalam untuk lakukan usaha rebound, bila dekat dengan ring lalukan overplay dan
tetap rapat.

Box out, cara berdiri siaga menutup lawan dengan posisi tangan dan sikut sesuai
silindrisnya. Menempel posisi lawan, tangan keatas dan setelah menangkap bola
ditarik kearah dada untuk melindungi bola.

Outlet pass, lakukan outlet pass dengan cepat untuk memulai fast break.
Prinsip-prinsip offensive rebound adalah

1. Kaki harus terus bergerak.


2. Antisipasi arah pantulan bola.
3. Kebanyakan arah pantulan berlawanan dengan arah usaha shooting.
4. Kejar bola.
5. Lakukan gerakan tipuan.
6. Semakin jauh jarak suatu usaha shooting dilakukan akan semakin susah untuk
melakukan rebound.
7. Harus kerja keras karena tidak ada usaha offensive rebound yang mudah, jika
di box out oleh lawan usahakan untuk tetap dekat dengan lawan (hati-hati
jangan sampai over the back atau lakukan gerakan reach over.
Basic Team on Offense - Defense
Getting open

Adalah gerakan yang dilakukan oleh pemain tanpa bola dalam upaya melepaskan diri
dari lawan untuk menerima bola dari temannya. Ada dua cara yang dilakukan oleh
pemain dalam melakukan gerakan getting open yaitu cutting dan screen/pick.

Cutting yaitu pergerakan tanpa bola dari seorang pemain agar terlepas dari lawan
dan terbuka untuk menerima passing dan atau untuk melakukan screen terhadap
temannya.

Ada beberapa macam cutting yang biasa dilakukan oleh pemain tanpa bola supaya
terlepas dan terbuka untuk menerima passing diantaranya

V cut Curl cut L cut

I cut Deep cut Back Door cut

Flare cut Flash cut Pop Out cut

Screen adalah usaha yang dilakukan oleh pemain tanpa bola untuk melepaskan
sementara temannya dari lawan yang menjaganya, sehingga temannya menjadi
terlepas dan terbuka untuk menerima passing.

Sedangkan beberapa jenis screen yaitu

Down screen Side screen Back screen

Ball screen.

Teknik screen yaitu :

• Screener menempatkan diri dijalur yang mana nanti temannya akan membawa
lawannya kearah screen tadi
• Saat lakukan screen screener tidak boleh bergerak sedikitpun
• Pemain yang mendapat screen dari temannya harus bergerak menyisir rapat
terhadap screener disaat yang tepat (timing)
• Screener harus tetap kontak mata dengan bola

Square up to Double or Triple Threat

Adalah gerakan yang dilakukan oleh pemain setelah menerima passing bola yaitu
posisi badan menghadap tegak lurus terhadap ring basket lawan dengan offensive
ready position/stance (Square up).
Double threat dilakukan apabila posisi saat menerima bola masih jauh dari jarak
untuk melakukan usaha shooting sehinggga hanya bisa melakukan dua usaha yaitu
passing dan dribbling saja.

Triple threat dilakukan apabila posisi saat menerima bola berada dalam jarak untuk
melakukan usaha shooting sehingga usaha pertama adalah shooting kemudian
passing apabila terjaga oleh lawan dan ketiga adalah usaha dribbling apabila tidak
dapat melakukan usaha shooting dan passing. Usaha dribbling ini juga dilakukan
supaya dapat terbuka untuk melakukan shooting dan atau passing.

Two man game

Yaitu permainan menyerang yang dilakukan oleh dua orang pamain. Ada dua teknik
permainan two man game yaitu pick and roll dan hands off.

Pick and roll biasanya disebut juga ball screen karena screen dilakukan terhadap
pemain yang menguasai bola, dari situasi permainan ini akan tercipta dua pilihan
penyelesaian.

Hands off adalah gerakan yang dilakukan oleh pemain tanpa bola dengan gerakan
menyisir rapat temannya yang menguasai bola untuk meminta bola dan atau sekaligus
melepaskan diri dari lawannya (getting open), dari situasi permainan ini tercipta empat
pilihan penyelesaian.

Give and go biasanya disebut juga pass and cut karena biasanya pemain yang sudah
melakukan passing segera melakukan on ball cutting untuk melepaskan diri dari lawan
dan menerima kembali bola.

Screen away adalah pergerakan yang dilakukan pemain dengan menjauhi arah
passing untuk melakukan screen setelah melakukan passing

Motions Read and React adalah teknik dasar penyerangan beregu yang dilakukan
dengan memperhatikan factor space (ruang/jarak) antar pemain, komunikasi antar
pemain dan timing melakukan pergerakan untuk cutting, replace dan atau screen.

Defense

Defense adalah bagian yang tidak terpisahkan dari permainan bolabasket, karena bila
satu regu melakukan penyerangan (offense) maka pada saat bersamaan regu
lawannya melakukan usaha pertahanan (defense).

Secara sederhana defense adalah usaha yang dilakukan oleh regu yang bertahan
untuk menghalangi, menutup, mengganggu usaha lawannya memasukkan bola
kedalam ring basket yang dijaganya secara legal.
Usaha tersebut tidak hanya menghalangi, menutup dan mengganggu usaha shooting
lawannya saja, tapi semua usaha yang dilakukan lawan saat menyerang, seperti
passing, dribbling dan pergerakan tanpa bolanya juga seperti cutting, screen dan
hands off.

Karena defense adalah usaha menghalangi, menutup dan mengganggu usaha lawan
dalam usaha memasukkan bola ke ring basket yang dijaganya secara legal maka
memerlukan adanya usaha untuk mendahului merngambil posisi atau tempat lebih
dulu supaya lebih dekat kearah ring basket yang dijaganya. Dengan kata lain defense
menuntut kemauan untuk bergerak lebih cepat dan lebih dulu dari lawannya untuk
mengambil posisi atau tempat supaya legal secara aturan pada saat terjadi
persinggungan atau benturan. Oleh karenanya defense menuntut usaha kaki yang
lebih cepat dan lebih kuat dalam bergerak.

Dalam melakukan usaha defense dibagi dalam dua jenis yaitu defense man with the
ball (jaga orang yang bawa bola) dan defense man without the ball (jaga orang
tanpa bola).

Defense man with the ball prinsipnya adalah one distance (satu jangkauan tangan)
tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat, supaya bisa cepat bereaksi untuk
menghalangi, menutup dan mengganggu lawannya saat akan melakukan usaha
shooting, passing atau dribbling.

Defense man without the ball terbagi dua berdasarkan jarak lawan tersebut dengan
bola ada strong side (ball side) biasanya sangat dekat dengan bola (one pass
away/satu kali passing) dan weak side (help side) biasanya posisi dan jarak lawan
yang dijaga jauh dari bola.

Untuk menjaga man without the ball (lawan tanpa bola) dikenal prinsip triangle
position (prinsip segitiga), yaitu prinsip untuk menempatkan diri pada posisi
membentuk segitiga dimana nantinya dia akan dapat melihat posisi lawan yang dijaga
dan bola sekaligus secara bersamaan. Pada posisi strong side teknik menjaganya ada
dua yaitu deny pass ( rapat dan menutup dari passing) biasanya untuk melihat bola
penjaga hanya menengokkan kepala karena badannya rapat menempel lawan atau
passing line (berdiri agak bergeser kearah bola untuk menutup garis arah passing)
dimana penjaga bisa melihat lawan dan bola sekaligus tapi tetap dekat dengan
lawannya.

Anda mungkin juga menyukai