Anda di halaman 1dari 6

NAMA ANGGOTA KELOMPOK

PENGANTAR
Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh sebelas orang
pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola hampir seluruhnya menggunakan
kemahiran kaki, kecuali penjaga gawang yang bebas menggunakan anggota badan manapun.
Tujuan daripada masing-masing regu ialah hendak memasukkan bola kegawang sebanyak
mungkin dengan pengertian pula berusaha sekuat tenaga agar gawangnya terhindar dari
kebobolan penyerang lawan.

TEKNIK DASAR DI CABOR ANDA APA


Teknik dasar yaitu semua kegiatan yang mendasar, shingga dengan modal teknik dasar yang
baik seoarang pemain sepakbola akan dapat bermain dengan baik disegala posisinya (A.
Sarumpaet, dkk 1992:17).
Seorang pemain sepakbola yang tidak menguasai teknik dasar dan keterampilan bermain
sepakbola tidak akan bisa menjadi pemain yang baik. Pemain sepakbola yang baik harus
memenuhi syarat baik sebagai individual maupun sebagai tim kesebelasan, artinya sebagai
individu ialah ia harus memiliki kemampuan fisik dan teknik yang sempurna, sedangkan
sebagai anggota kesebelasan dengan kemampuannya ia harus bekerja sama dengan pemain
lain membentuk suatu tim yang tangguh.
Teknik dasar sepakbola yang harus dikuasai oleh para pemain menurut A. Surampeak, dkk.
(1992:17) adalah :
a) Menendang bola,
b) Menggiring bola,
c) Menahan dan menghentikan bola,
d) Menyundul bola,

dari sini kami mencoba menganalisis salah satu posisi saja agar analisis ini lebih mengerucut
dan dapat di pahami dengan mudah kami cari tahu mengenai karakter sampai kondisi
psikologis. Posisi yang kami analisis yaitu ada di posisi stiker jadi pembahasan yang akan
kami bawakan yaitu seputar gaya tau karakter dari seorang striker. Kenapa kami mengambil
posisi striker ? karena posisi ini sangat strategis untuk di analisis posisi ini sangat vital dalam
sebuah peramainan lalu posisi ini menjadi vital karena seorang striker menjadi motor
pengerak utama untuk tujuan permainan ( memenangkan pertandingan ) dengan cara
mencetak gol sebanyak mungkin. Selain itu karena di dalam tim kami ada 2 orang stiker yang
cukup berpengalaman dengan begitu kita bisa mengetahui lebi jauh mengenai seorang striker
baik secara teoritis maupun praktis dengan menganalisis kedua striker tersebut.
KARAKTERISTIK KONDISI FISIK
Menurut Mochamad Sajoto (1999: 8) kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-
komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun
pemeliharaanya. Artinya bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh
komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana sini dilakukan dengan sistem
prioritas sesuai keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan atau
status yang dibutuhkan tersebut.
Komponen-komponen kondisi fisik menurut Mochamad Sajoto (1999: 8-10) yaitu (1)
kekuatan (strength), (2) daya tahan (endurance), (3) daya otot (muscular power), (4)
kecepatan (speed), (5) daya lentur (flexibility), (6) kelincahan (agility), (7) koordinasi
(coordination), (8) keseimbangan (balance), (9) ketepatan (accuracy) dan, (10) reaksi
(reaction).
Dari hasil wawancara kami mendapatkan Karakteristik kondisi fisik dominan seorang stiker
yaitu ;
1. daya tahan
daya tahan (endurance) adalah kemampuan ketahanan (resistance) terhadap kelelahan dan
cepat pulih kembali (recovery) dari kelelahan. Seorang yang mempunyai daya tahan tinggi
dapat melakukan aktifitas yang lebih lama secara kontinyu.
Contoh daya tahan bagi striker adalah dapat mengatur tubuh untuk tidak mudah lelah. Karena
daya tahan sangat penting di dalam permainan sepakbola. Seorang striker membutuhkan
pergerakan yang banyak saat bermain jadi striker harus mengantisipasi agar dapat mengatur
tenaga agar tidak mudah lelah saat bertanding.
2. kekuatan
Untuk pemain yang berposisi striker atau penyerang yang pertama harus memiliki kekuatan
yang lebih, ketika di hajar oleh pemain lawan, seorang striker mampu bertahan dan dapat
menguasai bolanya
3. kelinahan
Kelincahan adalah kemampuan untuk bergerak mengubah arah dan posisi dengan cepat dan
tepat sehingga memberikan kemungkinan seseorang untuk melakukan gerakan ke arah yang
berlawanan dan mengatasi situasi yang dihadapi lebih cepat dan lebih efisien. Contoh
kelincahan bagi striker adalah Melakukan step-over. Mungkin gerakan tercepat pemain
mendribel dalam sepak bola adalah melangkahi, dimana striker melakukan juke ke satu sisi
secara cepat sebelum memotong ke arah lain. Untuk menyelesaikan gerakan, mulailah
mendribel ke depan pada langkah normal lalu striker dapat melakukan finishing dan
mencetak gol.
4.kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan bergerak yang dilakukan dalam waktu yang singkat.
Kecepatan dapat juga berarti berpindahnya badan secepat-cepatnya ketempat
lain. Kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, akan tetapi
dapat pula menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
jika terjadi serangan balik atau running with the ball, striker juga perlu menggunakan
kecepatan yg tinggi. Kemudian kecepatan dalam mengambil keputusan seorang striker kapan
ia harus menahan dan shoot. Kemudian kecepatan dalam mengambil posisi, agar
mendapatkan ruang dan peluang untuk mencetak goal atau istilahnya pergerakan tanpa bola
Contoh kecepatan bagi striker adalah menghindari jebakan offside , karena seorang striker
bisa beralih dari jogging ke lari cepat dengan mudah setelah bola dioperkan, saat striker lolos
dari jebakan offside striker dapat menyelesaikan finishing satu lawan satu dengan kiper dan
mencetak gol

SISTEM ENERGI PREDOMINAN SEPAKBOLA


Aktivitas olahraga pada umumnya tidak hanya secara murni menggunakan salah satu sistem
aerobik atau anaerobik saja. Sebenarnya yang terjadi adalah menggunakan gabungan sistem
aerobik dan anaerobik, akan tetapi porsi kedua sistem tersebut berbeda pada setiap cabang
olahraga Fox, dkk. 1988 dan Janssen, 1989 dalam Sucipto 2010: 4.
Untuk cabang olahraga yang menuntut aktivitas fisik dengan intensitas tinggi dengan waktu
relatif singkat, sistem energi predominannya adalah anaerobik, sedangkan pada cabang
olahraga yang menuntut aktivitas fisik dengan intensitas rendah dan berlangsung relatif lama,
sistem energy predominannya adalah aerobik.
Aktivitas olahraga yang menggunakan sistem energi anaerob akan merangsang sistem energi
aerob, hal ini untuk mendukung kelangsungan sistem anaerob. Jika sistem aerob tidak
mencukupi untuk mendukung aktivitas yang 20 menggunakan sistem anaerob, maka akan
menjadi penghambat bagi kegiatan anaerob itu sendiri, berupa penurunan intensitas atau
gerakan terhenti. Jadi untuk menentukan apakah sistem energy predominan pada suatu
cabang olahraga dasarnya adalah berapa besar energi yang disediakan dan lama waktu yang
diperlukan untuk penamplan pada olahraga tersebut, bukan ditentukan oleh macamnya
gerakan saja.
Sebagai patokan Giriwijoyo 1992 dalam Sucipto 2010: 5 menjelaskan, untuk olahraga
predominan aerobik apabila 70 dari seluruh energi untuk penampilannya disediakan secara
aerob dan oleh batas waktu minimal 8 menit, sedangkan untuk anaerobik apabila 70 dari
seluruh energy untuk penampilan disediakan secara anaerob dan oleh batas waktu maksimal 2
menit. Menurut Sucipto 2010: 5-6,
Pada olahraga sepakbola sistem energy yang digunakan adalah sistem aerobik dan anaerobik.
Dilihat dari aktivitas dalam permainan sepakbola selama 2 x 45 menit, jelas menggunakan
sistem energi predominan aerobik. Dalam permainan 2 x 45 menit terdapat gerakan- gerakan
yang ekplosif, baik dengan atau tanpa bola. Gerakan-gerakan ekplosif tersebut dilakukan
secara berulang-ulang dengan diselingi waktu recovery yang cukup untuk bekerjanya sistem
aerobik. Tanpa ditunjang dengan sistem aerobik, maka gerakan-gerakan eksplosif tidak dapat
berlangsung dalam waktu relatif lama. Hal ini dikarenakan sistem energi aerobik tidak cukup
untuk mensuplai gerakan-gerakan yang bersifat anaerobik, sehingga terjadi penurunan
intensitas atau berhenti dulu untuk menunggu suplai energi yang disediakan 21 oleh sistem
aerobik. Untuk gerakan-gerakan yang lainnya, seperti jalan, jogging dan lainnya tetap
disuplai dengan sistem pembentukan energi aerobik. Dominannya penggunaan sistem energi
aerobik terhadap sistem anaerobik ini merupakan dasar penentuan sistem predominan dalam
suatu cabang olahraga. Pada cabang olahraga sepakbola, penggunaan system energy aerobic
jauh lebih besar dari pada system anaerobik, dengan demikian olahraga sepakbola secara
kumulatif 2 x 45 menit menggunakan energy predominannya adalah aerobik.

OTOT YANG BERPERAN


Melalui analisis striker, kami mengambil salah satu gerakan untuk di cari otot otot yang di
gunakan dari tehnik dasar shooting seperti pada gambar di bawah ;

a. Pengerak Utama ( Musculus quadriceps femoris, biceps femoris dan musculus tibialis
anterior, tibialis posterior, dipakai dalam gerakan menendang dan Musculus bicep femoris,
dipakai pada saat shooting, dan lari ).
b. Penggerak Antagonis pada pergerkan otot Musculus bicep femoris, dan musculus
quadriceps femoris, terjadi pemendekan otot pada muschulus bicep femoris dan pemanjangan
otot pada musculus quadriceps femoris.
c. Pegerak Stabilitas Musculus tensor fascia latae, Musculus gastrocnemius, Musculus
tibialis anterior dan tibialis posterior

SENDI DAN GERAKAN SENDI


Pada saat melakukan gerakan shooting diawali dengan pergerakan kaki kiri sebagai tumpuan
dan diikuti dengan pergerakan lengan, kemudian melakukan shooting melalui kaki kanan.
Dalam melakukan gerakan tersebut dapat dianalisis gerakan, bidang gerak, sumbu gerakan,
sendi, otot, dan jenis pengungkit pada tiap-tiap bagian yang bergerak pada tubuh yang akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Paha Kiri
 Gerakan : menjauhi tubuh (abduksi)
 Bidang : sagital
 Axis : transversal
 Sendi:
– Articulatio coxae :
a. Caput femoris
b. Acetabulum
Lutut Kiri
 Gerakan : menjauhi tubuh (abduksi)
 Bidang : Sagital
 Axis : transversal
 Sendi:
– Articulatio genu (sendi lutut) :
1. Articulatio meniscofemuralis medialis :
– Meniscus
– facies articularis inferior condyli medialis
2. Articulatio meniscofemuralis lateralis :
– Meniscus
– facies articularis inferior condyli lateralis
3. Articulatio meniscofemuralis medialis :
– Meniscus
– facies articularis inferior condyli medialis
4. Articulatio meniscotibialis lateralis :
– Meniscus
– facies articularis superior condyli medialis
5. Articulatio femoropatellaris :
– Facies patellaris
– facies articularis mediale condyli dan lateral patella

Kebutuhan psikologis
Psikologi striker saat ketinggalan gol
Seorang striker dalam keadaan tertinggal, sikap yang ditunjukkan terlebih dahulu adalah
ingin segera mencari gol penyama. Motivasi dirasa akan semakin berlipat bahwa tim bisa
membalikkan keadaan untuk mencari gol keunggulan. waktu 90 menit itu tidak lama apalagi
setelah masuk babak kedua, tidak perlu menyesal ketika ketinggalan gol memotivasi diri
sendiri dan tim lebih penting daripada saling menyalahkan. Lebih baik fokus dan memulai
pertandingan lagi agar bisa mencetak gol dan memenangkan pertandingan.
seorang striker harus tetap tenang dan fokus. Ketika bola dalam penguasaan bola, striker
harus dapat mengarahkan bola ke sisi sesempit mungkin, karena striker adalah pertahanan
pertama dari sebuah tim. Ketika bola ada dalam penguasaan tim sendiri, striker harus bisa
lebih membaca karakteristik pemain bertahan lawan seperti apa, selanjutnya langsung
melakukan plan 1 seperti apa kemudian plan 2 seperti apa, buat pemain bertahan terus
bergerak dan pressure nya lebih kenceng lagi, pergerakan tanpa bolanya di perhatikan, hingga
hilangnya konsentrasi pemain bertahan lawan sehingga menciptakan ruang dan peluang untuk
mengejar ketertinggalan

Seorang striker saat unggul gol


Jika posisi tim sudah unggul, striker biasanya lebih condong fokus bertahan dan menunggu
bola saja dengan posisi agak kebelakang ketika bola ada di lawan, dengan cara tetap
mengarahkan bola ke sudut samping dan mengikuti pergerakan arah bolanya dan mengurangi
press agar menghemat tenaga, namun striker harus tetap siap ketika ada peluang atau
serangan balik untuk tim sendiri atau bola berada di tim sendiri sikap yang ditunjukkan
adalah merasa percaya diri dengan kemampuannya sehingga saat menyerang akan lebih
mudah untuk menambah poin dan beban untuk mencetak gol lebih ringan. Saat situasi
tersebut seorang striker bisa mengeluarkan seluruh kemampuan nya dan bermain tanpa
tekanan.

Anda mungkin juga menyukai