PENGANTAR
Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-masing oleh sebelas orang
pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola hampir seluruhnya menggunakan
kemahiran kaki, kecuali penjaga gawang yang bebas menggunakan anggota badan manapun.
Tujuan daripada masing-masing regu ialah hendak memasukkan bola kegawang sebanyak
mungkin dengan pengertian pula berusaha sekuat tenaga agar gawangnya terhindar dari
kebobolan penyerang lawan.
dari sini kami mencoba menganalisis salah satu posisi saja agar analisis ini lebih mengerucut
dan dapat di pahami dengan mudah kami cari tahu mengenai karakter sampai kondisi
psikologis. Posisi yang kami analisis yaitu ada di posisi stiker jadi pembahasan yang akan
kami bawakan yaitu seputar gaya tau karakter dari seorang striker. Kenapa kami mengambil
posisi striker ? karena posisi ini sangat strategis untuk di analisis posisi ini sangat vital dalam
sebuah peramainan lalu posisi ini menjadi vital karena seorang striker menjadi motor
pengerak utama untuk tujuan permainan ( memenangkan pertandingan ) dengan cara
mencetak gol sebanyak mungkin. Selain itu karena di dalam tim kami ada 2 orang stiker yang
cukup berpengalaman dengan begitu kita bisa mengetahui lebi jauh mengenai seorang striker
baik secara teoritis maupun praktis dengan menganalisis kedua striker tersebut.
KARAKTERISTIK KONDISI FISIK
Menurut Mochamad Sajoto (1999: 8) kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-
komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun
pemeliharaanya. Artinya bahwa di dalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh
komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana sini dilakukan dengan sistem
prioritas sesuai keadaan atau status tiap komponen itu dan untuk keperluan apa keadaan atau
status yang dibutuhkan tersebut.
Komponen-komponen kondisi fisik menurut Mochamad Sajoto (1999: 8-10) yaitu (1)
kekuatan (strength), (2) daya tahan (endurance), (3) daya otot (muscular power), (4)
kecepatan (speed), (5) daya lentur (flexibility), (6) kelincahan (agility), (7) koordinasi
(coordination), (8) keseimbangan (balance), (9) ketepatan (accuracy) dan, (10) reaksi
(reaction).
Dari hasil wawancara kami mendapatkan Karakteristik kondisi fisik dominan seorang stiker
yaitu ;
1. daya tahan
daya tahan (endurance) adalah kemampuan ketahanan (resistance) terhadap kelelahan dan
cepat pulih kembali (recovery) dari kelelahan. Seorang yang mempunyai daya tahan tinggi
dapat melakukan aktifitas yang lebih lama secara kontinyu.
Contoh daya tahan bagi striker adalah dapat mengatur tubuh untuk tidak mudah lelah. Karena
daya tahan sangat penting di dalam permainan sepakbola. Seorang striker membutuhkan
pergerakan yang banyak saat bermain jadi striker harus mengantisipasi agar dapat mengatur
tenaga agar tidak mudah lelah saat bertanding.
2. kekuatan
Untuk pemain yang berposisi striker atau penyerang yang pertama harus memiliki kekuatan
yang lebih, ketika di hajar oleh pemain lawan, seorang striker mampu bertahan dan dapat
menguasai bolanya
3. kelinahan
Kelincahan adalah kemampuan untuk bergerak mengubah arah dan posisi dengan cepat dan
tepat sehingga memberikan kemungkinan seseorang untuk melakukan gerakan ke arah yang
berlawanan dan mengatasi situasi yang dihadapi lebih cepat dan lebih efisien. Contoh
kelincahan bagi striker adalah Melakukan step-over. Mungkin gerakan tercepat pemain
mendribel dalam sepak bola adalah melangkahi, dimana striker melakukan juke ke satu sisi
secara cepat sebelum memotong ke arah lain. Untuk menyelesaikan gerakan, mulailah
mendribel ke depan pada langkah normal lalu striker dapat melakukan finishing dan
mencetak gol.
4.kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan bergerak yang dilakukan dalam waktu yang singkat.
Kecepatan dapat juga berarti berpindahnya badan secepat-cepatnya ketempat
lain. Kecepatan bukan hanya berarti menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, akan tetapi
dapat pula menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
jika terjadi serangan balik atau running with the ball, striker juga perlu menggunakan
kecepatan yg tinggi. Kemudian kecepatan dalam mengambil keputusan seorang striker kapan
ia harus menahan dan shoot. Kemudian kecepatan dalam mengambil posisi, agar
mendapatkan ruang dan peluang untuk mencetak goal atau istilahnya pergerakan tanpa bola
Contoh kecepatan bagi striker adalah menghindari jebakan offside , karena seorang striker
bisa beralih dari jogging ke lari cepat dengan mudah setelah bola dioperkan, saat striker lolos
dari jebakan offside striker dapat menyelesaikan finishing satu lawan satu dengan kiper dan
mencetak gol
a. Pengerak Utama ( Musculus quadriceps femoris, biceps femoris dan musculus tibialis
anterior, tibialis posterior, dipakai dalam gerakan menendang dan Musculus bicep femoris,
dipakai pada saat shooting, dan lari ).
b. Penggerak Antagonis pada pergerkan otot Musculus bicep femoris, dan musculus
quadriceps femoris, terjadi pemendekan otot pada muschulus bicep femoris dan pemanjangan
otot pada musculus quadriceps femoris.
c. Pegerak Stabilitas Musculus tensor fascia latae, Musculus gastrocnemius, Musculus
tibialis anterior dan tibialis posterior
Kebutuhan psikologis
Psikologi striker saat ketinggalan gol
Seorang striker dalam keadaan tertinggal, sikap yang ditunjukkan terlebih dahulu adalah
ingin segera mencari gol penyama. Motivasi dirasa akan semakin berlipat bahwa tim bisa
membalikkan keadaan untuk mencari gol keunggulan. waktu 90 menit itu tidak lama apalagi
setelah masuk babak kedua, tidak perlu menyesal ketika ketinggalan gol memotivasi diri
sendiri dan tim lebih penting daripada saling menyalahkan. Lebih baik fokus dan memulai
pertandingan lagi agar bisa mencetak gol dan memenangkan pertandingan.
seorang striker harus tetap tenang dan fokus. Ketika bola dalam penguasaan bola, striker
harus dapat mengarahkan bola ke sisi sesempit mungkin, karena striker adalah pertahanan
pertama dari sebuah tim. Ketika bola ada dalam penguasaan tim sendiri, striker harus bisa
lebih membaca karakteristik pemain bertahan lawan seperti apa, selanjutnya langsung
melakukan plan 1 seperti apa kemudian plan 2 seperti apa, buat pemain bertahan terus
bergerak dan pressure nya lebih kenceng lagi, pergerakan tanpa bolanya di perhatikan, hingga
hilangnya konsentrasi pemain bertahan lawan sehingga menciptakan ruang dan peluang untuk
mengejar ketertinggalan