Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Sepak Bola
1. Definisi Sepak Bola

Permainan Sepak bola merupakan salah satu permainan yang dituntut

kepada pemain harus mempunyai kemampuan menendang bola, menahan bola,

menggiring bola, menyundul bola, gerak tipu, merebut bola, lemparan ke

dalam lapangan, dan teknik penjaga gawang. Oleh karena itu setiap pemain

perlu mempelajari dan harus menguasai teknik dasar bermain sepak bola.

Sepak bola merupakan olahraga tim yang terdiri dari penjaga gawang, pemain

belakang, pemain tengah dan pemain depan. Dimana posisi tersebut memiliki

tugas masing-masing (Nusufi, 2016).

Sepak bola merupakan olahraga yang menggunakan kemampuan teknik,

taktik, strategi dan mental untuk meraih kemenangan. Berdasarkan definisi di

atas, dapat disimpulkan bahwa permainan sepak bola adalah cabang olahraga

permainan beregu atau permainan tim, maka suatu kesebelasan yang baik, kuat,

tangguh adalah kesebelasan yang terdiri atas pemain-pemain yang mampu

menyelenggarakan permainan yang kompak, artinya mempunyai kerja tim

yang baik (Nusufi, 2016).

2. Komponen Fisik

Kondisi fisik merupakan komponen terpenting dalam penunjang prestasi.

Kondisi fisik terdiri dari kondisi fisik umum dan kondisi fisik khusus. Kondisi

fisik umum merupakan kemampuan dasar dalam mengembangkan kemampuan

untuk melakukan kegiatan atau aktifitas yang berhubungan prestasitubuh

yang dimiliki ( Rahmanto, 2015). Kemampuan dasar itu meliputi kekuatan

12
13

umum, kecepatan umum, daya tahan umum dan kelentukan. Kondisi fisik

umum diperlukan untuk setiap cabang olahraga dan merupakan tahap awal

menuju kondisi fisik khusus (Maliki et al., 2017).

Kondisi fisik khusus merupakan kemampuan fisik yang dikhususkan

untuk suatu cabang olahraga tertentu. Setiap cabang olahraga memiliki

karakteristik dan kekhususan tersendiri sehingga dibutuhkan kondisi fisik

khusus, seperti pada cabang olahraga sepak bola. Kondisi fisik yang sangat

dibutuhkan dalam sepak bola antara lain, daya tahan (endurance), daya ledak

otot tungkai (explosive power), kecepatan (speed) dan kelincahan (agility)

(Maliki et al., 2017). Kondisi fisik bagi pemain sepak bola sangat penting

karena merupakan faktor yang penting untuk menampilkan keterampilan

ketika bermain sepak bola. Komponen fisik yang baik akan mendukung

terhadap keberhasilan proses pelaksanaan ketrampilan gerak dalam cabang

olahraga sepak bola (Rofifah, 2019) .

3. Teknik Sepak Bola

Upaya untuk mencapai suatu prestasi dalam permainan sepak bola, ada

beberapa komponen dan faktor-faktor yang menunjang diantaranya yaitu:

kemampuan teknik dasar sepak bola. Kemampuan teknik dasar merupakan

salah satu pondasi bagi seseorang untuk dapat bermain sepak bola. Pengertian

teknik dasar adalah semua kegiatan yang mendasar permainan sehingga

dengan modal demikian seseorang sudah dapat bermain sepak bola (Saputra et

al., 2019).

Teknik dasar dalam sepak bola meliputi, teknik menendang (shooting)

adalah kemampuan dasar dalam menendang bola, teknik passing adalah cara
14

pemain memindahkan posisi bola dari suatu pemain ke pemain lain, teknik

dribbling adalah kemampuan dasar dalam sepak bola karena setiap pemain

harus mampu mengusai bola saat berlari, teknik trapping adalah cara pemain

mengontrol bola yang digunakan pemain saat menerima bola dari pemain lain,

teknik menyundul bola (heading), para pemain bisa melakukan heading ketika

sedang meloncat, melompat ke depan atau bisa untuk menciptakan gol,

menjatuhkan diri (diving) adalah teknik pemain sepak bola untuk mendapatkan

tendangan bebas, teknik merebut bola (tackling) merupakan cara merebut bola

lawan dengan menjatuhkan lawan, teknik lemparan ke dalam (throw-in) adalah

teknik pemain untuk melemparkan bola yang keluar dari garis pinggir

lapangan, (goalkeeping) merupakan bagian pertahanan terakhir di dalam tim

sepak bola untuk mempertahankan tim agar tim lawan tidak dapat

mendapatkan gol (Aprianova, 2016).

B. Knee Tuck Jump

1. Definisi

Latihan knee tuck jump merupakan suatu rangkaian gerakan loncat yang

eksplosif secara cepat di tempat. Latihan ini tidak menggunakan alat sehingga

akan lebih efektif dan efisien. Latihan ini merupakan bagian dari latihan

meloncat pada metode pliometrik yang bertujuan untuk mencapai ketinggian

maksimum, sedangkan kecepatan pelaksanaan merupakan faktor kedua, dan

jarak horizontal tidak diperlukan dalam meloncat. Otot-otot yang

dikembangkan adalah otot-otot tungkai atas dan bawah seperti, flexsors

pinggul dan paha, gastronemius, gluteals, quadriceps dan hamstrings (Abduh,

2020).
15

2. Manfaat atau Tujuan

Latihan Knee tuck jump ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kekuatan

otot dengan cepat dan efektif, sehingga dapat memberikan pengaruh pada

keterampilan long passing (Abduh, 2020).

3. Indikasi

Knee tuck jump merupakan latihan yang termasuk dalam latihan

pliometrik. Latihan ini memiliki indikasi penurunan kekuatan otot,dengan

latihan ini diharapkan dapat meningkatkan kekuatan otot untuk peningkatan

dalam long passing. Selain itu latihan ini dapat mengurangi nyeri gerak dan

mencegah atrofi pada pemain (Santoso et al., 2018).

4. Kontraindikasi

Latihan pliometrik merupakan latihan yang cenderung menahan nafas saat

menahan beban yang dapat menimbulkan kenaikan tekanan darah maka orang

dengan gangguan kardiovaskular dapat menjadi salah satu kontraindikasi dari

latihan ini. Kontradikasi yang lain adalah pemain yang sedang mengalami

masalah muskuloskletal-nya. Sebagai contoh pemain mengalami inflamasi atau

cedera akut pada bagian otot atau ligamen (Santoso et al., 2018).

5. Fisiologi Knee tuck jump

Latihan knee tuck jump merupakan modalitas fisioterapi yang bermanfaat

untuk meningkatkan kekuatan otot. Latihan knee tuck jump ini akan

menimbulkan penambahan jumlah sarkomer dan serabut otot (filament aktin

dan miosin yang diperlukan dalam kontraksi otot), sehingga dengan

terbentuknya serabut-serabut otot yang baru maka kekuatan otot dapat

meningkat dan memperoleh stabilitas pada sendi tersebut. Efeknya jika


16

kekuatan otot meningkat akan terjadi peningkatan juga dalam pemain

melakukan long passing (Santoso et al., 2018)

6. Teknik Latihan dan Dosis Knee Tuck Jump

Petunjuk pelaksanan knee tuck jump adalah sebagai berikut :

A. Posisi awal

Ambil sikap berdiri tegak lurus. Tempatkan kedua telapak tangan

menghadap kebawah setinggi dada (Abduh, 2020).

B. Pelaksanaan

Pelaksanaan latihan knee tuck jump dimulai dengan posisi quarter

squad, kemudian loncat ke atas dengan cepat. Gerakan lutut ke atas ke arah

dada hingga menyentuh telapak tangan. Gerakan ini dilakukan ulangan 10-

20 kali dengan jarak setiap loncatan jarak 1 meter yang ditentukan dari

kemampuan sampel dalam melakukan rangkaian loncatan yang maksimal

dan waktu istirahat antara 1-2 menit diantara set (Abduh, 2020).

Gambar 2.1 Teknik Knee Tuck Jump


(Sulaiman et al., 2018)

C. Barrier Hops

1. Definisi Barrier Hops

Latihan Barrier Hops adalah latihan yang dilakukan pada gawang-gawang

atau rintangan-rintangan yang tinggi dibuat kurang lebih 80% dari rata-rata
17

panjang tungkai sampel dengan jarak antar gawang 1 meter ditentukan dari

kemampuan sampel dalam melakukan rangkaian loncatan yang maksimal.

Gerakan dimulai dari pinggang dan lutut merenggang, kemudian gunakan

ayunan kedua lengan untuk menjaga keseimbangan dan mencapai ketinggian.

Secara anatomi gerakan barrier hops melibatkan otot tungkai bagian atas dan

otot tungkai bagian bawah sehingga semua otot yang ada dibagian tersebut

bekerja menerima beban latihan (Doewes, 2016).

2. Manfaat Barrifer hops

Latihan barrier hops ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kekuatan

otot dan meningkatkan power otot tungkai dengan cepat dan efektif, sehingga

dapat memberikan pengaruh pada keterampilan long passing pemain sepakbola

(Sanggantara & Arjuna, 2019).

3. Indikasi

Barrier hops merupakan latihan yang termasuk dalam latihan pliometrik.

Latihan ini memiliki indikasi seorang pemain yang ingin meingkatkan

performanya agak maksimal dalam bermain sepakbola. Selain itu untuk

menguatkan dan membentuk masa otot (Santoso et al., 2018).

4. Kontraindikasi

Latihan ini dapat mengakibatkan risiko yang tinggi untuk cidera,

contohnya seperti spinal stenosis, tendonitis, dan angkle damage (Santoso et

al., 2018).

5. Fisiologi Barrier hops

Ketika kontraksi konsentrik muncul (otot memendek) secepatnya akan

diikuti dengan kontraksi eksentrik (otot memanjang) kemudian gaya akan


18

meningkat secara dramatis. Ketika gaya yang dikeluarkan besar maka otot juga

harus berkontraksi secara cepat (Sulaiman et al., 2018). Latihan barrier hops

ini akan menimbulkan penambahan jumlah sarkomer dan serabut otot (filament

aktin dan miosin yang diperlukan dalam kontraksi otot), sehingga dengan

terbentuknya serabut-serabut otot yang baru maka kekuatan otot dapat

meningkat dan memperoleh stabilitas pada sendi tersebut. Efeknya jika

kekuatan otot meningkat akan terjadi peningkatan juga dalam pemain

melakukan long passing (Irawan 2014; Santoso et al., 2018).

6. Teknik latihan dan dosis Barrier Hops

Latihan barrier hops dikerjakan pada gawang atau rintangan yang


tingginya dibuat kurang lebih 80% dari rata-rata panjang tungkai sampel
dengan jarak antar gawang 1 meter. Rintangan akan jatuh bila atlet membuat
kesalahan, start dimulai dengan berdiri dibelakang rintangan, gerakan
meloncat yang melewati rintangan-rintangan dengan kedua kaki bersamaan.
Gunakan ayunan kedua lengan untuk menjaga keseimbangan dan mencapai
ketinggian (Sulaiman et al., 2018).

Gambar 2.2 Teknik Barrier Hops


(Sulaiman et al., 2018)

D. Long passing
1. Definisi Long Passing
19

Keterampilan mendasar yang wajib atau yang sangat penting untuk dimiliki

dan dikuasai oleh seorang pemain sepak bola dalam permainan sepak bola yaitu

menendang bola atau lebih khususnya mengumpan (long passing). Dalam

permainan sepak bola mengumpan atau passing merupakan hal penting, tanpa

mengabaikan juga pentingnya teknik-teknik yang lain. Teknik long passing

dimulai saat mencondongkan badan dan mengayunkan kaki yang akan digunakan

untuk menendang bola dengan ayunan tinggi ke belakang. Selama melakukan

tendangan, tumpuan sedikit lebih condong diletakkan di belakang bola. Ini

bertujuan untuk memberikan angkatan bola yang maksimal kepada hasil

tendangan nantinya. Usahakan bola dikenakan pada posisi separuh dari bawah dan

gunakan lengan sebagai penyeimbang, perpanjanglah tendangan dengan gerak

lanjut yang kuat untuk menambah jarak hasil tendangan. Perkenaan kaki pada saat

bola akan ditendang hendaknya menggunakan kura-kura kaki atau kaki bagian

dalam agar mendapat hasil yang maksimal. Adapun teknik menendang dengan

kura-kura kaki bagian dalam yaitu letak kaki tumpuan, kaki yang menendang,

sikap badan, bagian bola yang akan ditendang (Suhartoyo et al., 2019).

Gambar 2.3 Long Passing


(Suhartoyo et al., 2019)

2. Faktor yang mempengaruhi long passing

a. Faktor fisik penendang


20

Saalah satu komponen utama pemain sepakbola untuk melakukan

long passing adalah kondisi fisik yang baik. Selain itu faktor pendukung

yang sangat penting bagi penguasaan keterampilan sepak bola khususnya

pada kemampuan long passing, salah satunya adalah unsur fisik yang

meliputi, kelentukan (flexibility) merupakan kemampuan dari sebuah

sendi,otot dan ligamen disekitarnya untuk bergerak dengan leluasa dan

nyaman dalam ruang gerak maksimal yang diharapkan, kekuatan

(strength) merupakan kemampuan kelompok otot untuk mengatasi suatu

beban atau tahanan dalam menjalankan aktivitas permainan sepakbola,

daya ledak (power) merupakan kemampuan otot untuk menggerakkan

kekuatan secara maksimal dalam waktu yang relatif cepat, dan daya tahan

(endurance) merupakan kemampuan tubuh yang dapat melakukan

aktifitas sepakbola atau latihan untuk waktu yang lama, tanpa mengalami

kelelahan yang berlebihan. Oleh karena itu setiap pemain sepakbola harus

memiliki kondisi fisik yang bagus agar dapat melakukan permainan sepak

bola dengan kemampuan yang maksimal. Kondisi fisik memiliki peran

penting untuk menentukan kualitas dan kemampuan atlet untuk mencapai

tuntutan prestasi yang optimal. Dari banyak faktor yang menjadi faktor

utama untuk pemain sepakbola melakukan teknik long passing adalah

faktor power khususnya power otot tungkai, karena tungkai menjadi unsur

pemain sepakabola dalam melakukan tendangan long passing.

(Sulasmono,2016).

Tungkai merupakan salah satu bagian tubuh yang digunakan untuk

melakukan tendangan. Secara anatomi tungkai meliputi bagian kaki, betis,


21

dan paha. Pada saat gerakan tendangan long passing otot- otot yang

digunakan adalah otot tungkai bagian atas dan bawah, yang akan faktor

dalam pergerakan fleksi dan ekstensi pada saat melakukan tendangan long

passing. Dari situ, untuk meningkatkan power tungkai dalam penelitian

ini digunakan bentuk latihan berupa latihan plyometric. Pelaksanaan dari

latihan plyometric yaitu dengan menggunakan bentuk latihan knee tuck

jump dan barrier hops. (Ridwan, 2020).

b. Alat ukur long passing

Cara melakukan long passing yaitu pemain melakukan tendangan

sebanyak 3 kali. Setelah melakukan tendangan diukur tendangan terjauh

dengan menggunakan alat ukur yaitu roll meter. Setelah itu data yang

diperoleh diambil dari data tendangan terjauh yang dilakukan oleh para

pemain (Azhari et al., 2020).

Gambar 2. 4 Roll Meter


(Amrullah & Widodo, 2017)

Tabel 2.2 Klasifikasi Long Passing


No Rentang Nilai (m) Kategori
1 >45 Sangat Baik
2 31-35 Baik
3 16-30 Cukup
4 0-15 Kurang
Sumber : (Kurniawan et al., 2019)
22

E. Anatomi dan Biomekanik Tendangan


Secara anatomi gerakan knee tuck jump dan barrier hops melibatkan otot

tungkai bagian atas dan otot tungkai bagian bawah sehingga semua otot yang

ada dibagian tersebut bekerja menerima beban latihan. Latihan ini sama-sama

melatih kekuatan dan kecepatan otot tungkai atau disering disebut power otot

tungkai. Gerakan fleksi paha (gerakan menekuk paha), otot-otot yang berperan

adalah otot sartorius, illiacus dan gracialis. Gerakan ekstensi paha (gerakan

meluruskan paha), otot-otot yang terlibat yaitu bisep femoris, semitedinosus

(kelompok harmstring) dan j uga gluteus maksimus dan minimus. Gerakan

fleksi lutut dan kaki (gerakan menekuk lutut dan kaki), otot-otot yang berperan

yaitu Gastronemius. Gerakan ekstensi lutut yaitu suatu gerakan latihan kaki

untuk meluruskan kedua lutut bersamaan, otot- otot yang berperan yaitu otot

rectus femoris, vastus lateralis, vastus medialis dan intermedialis (kelompok

quadriceps). Kekuatan merupakan dasar (basic) otot dari power dan daya tahan

otot. Berdasarkan hal tersebut, kekuatan merupakan unsur utama untuk

menghasilkan power dan daya tahan otot. Power otot dapat ditingkatkan dan

dikembangkan melalui latihan fisik. Untuk meningkatkan power otot

diperlukan peningkatan kekuatan dan kecepatan secara bersama-sama. Power

akan dapat dikembangkan dengan suatu dorongan atau tolakan yang kuat dan

singkat sehingga memacu kecepatan rangsang syaraf (Sihabudin, 2017).


23

Gambar 2.5 Otot-otot tungkai


(Harmono, 2018)

Gambar 2.6 Tendangan Long Passing


(Sihabudin, 2017)

F. Sekolah Sepak Bola


SSB Gorga FC Hadiluwih berusaha membina anak-anak remaja dalam hal

bermain sepak bola. Permainan sepakbola di pacitan belum sepenuhnya mengikuti

standar permainan, hal tersebut terjadi dikarenakan permainan sepak bola di

pacitan belum sepenuhnya memenuhi kaidah dan standar permainan sepakbola.

Berdasarkan dari hasil pengamatan dan wawancara terdahulu di SSB Gorga FC

Hadiluwih, diperolah kekurangan dalam melakukan teknik long passing (Fauzi et

al., 2021).

Anda mungkin juga menyukai