Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN AKHIR BATERAI TEST

KEMAMPUAN FISIK POSISI FLANK FUTSAL DI SMA

Dosen Pengampu :
Bambang Sutiyono,M.Pd

Disusun oleh :
Nama : Muhammad Naufal Zaki Irsyad
No.reg: 6315164570

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Futsal merupakan suatu aktivitas yang melibatkan fisik, gerak aturan-
aturan tertentu dan prinsip-prinsip yang mengarah tercapainya tujuan yang
dikehendaki. Futsal mempunyai beberapa tujuan diantaranya untuk
mendapatkan kesenangan, mendapatkan kesehatan bagi tubuh dan juga
dapat sebagai sarana dalam meraih prestasi. Dunia olahraga prestasi dapat
tercapai apabila atlet menguasai beberapa faktor yaitu kondisi fisik, teknik,
taktik dan mental, beberapa faktor tersebut merupakan faktor internal,
sedangkan faktor eksternal antara lain pelatih, orang tua atlet, fasilitas latihan
dan lingkungan latihan. Pada prinsipnya latihan merupakan suatu proses
perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu meningkatkan kualitas fisik,
kemampuan fungsional peralatan tubuh dan kualitas psikis anak latih.
Demikian juga pada cabang olahraga futsal, prestasi dapat tercapai apabila
atlet telah menguasai beberapa faktor yaitu kondisi fisik, teknik, taktik dan
mental. (Arif Setyanugraha,2015: 1) Pemain futsal yang baik diperlukan
kemampuan dari faktor keterampilan, fisik, teknik, taknik, dan tentunya
mental. Berbagai macam keterampilan mengolah bola dan beberapa
komponen biomotor sangat diperlukan untuk menjadi seorang atlet
sepakbola. Pemain sepakbola memerlukan keterampilan seperti: menendang
bola, menghentikan bola, menggiring bola sampai menyundul bola.
Keterampilan itu juga perlu didukung oleh kemampuan fisik seperti: daya
tahan anearobik dan aerobik, kekuatan, kelincahan, kecepatan.
Baterai tes ini dibuat untuk mengetahui kemampuan fisik dominan
futsal pada posisi flank yang dimiliki atlet SMA.
B. Tujuan
Tujuan dari baterai tes ini adalah untuk mengukur kompenen fisik dominan
yang harus dimiliki oleh atlet futsal. Dan pada baterai tes ini di tujukan kepada
atlet SMA.
BAB II
KAJIAN TEORITIS

A. Definisi Cabang Olahraga


Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-
masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke
gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain
utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti
permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis,
bukan net atau papan.
Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah "futsal"
adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis
, futbol dan sala.
Flank adalah pemain yang berposisi di sayap ini identik sebagai pemain
kunci karena pergerakannya yang bisa merubah jalannya pertandingan. Tak
hanya menyerang saja, tapi flank juga harus bisa menjadi penghubung
anchor dan pivot. Seorang pemain flank harus mempuyai kontrol bola yang
sempurna dan kecepatan yang baik. Selain itu, flank juga harus bisa
menciptakan peluang gol untuk tim. Bahkan tak jarang, flank adalah senjata
tim untuk mencetak gol. Tak mudah menjadi flank dalam skema futsal
modern. Tak hanya fasih dalam penempatan, tapi seorang flank juga harus
jeli dalam memanfaatkan peluang mencetak gol.

Sejarah Futsal
Futsal diciptakan di Montevedeo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan
Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika
Serikat, terutama di Brasil.Keunikan yang dikembangkan dalam permainan
ini dapat dilihat dari gaya terkenal dunia yang diperlihatakn pemain-pemain
Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang
terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya difutsal. Sementara
Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan
dibawah perlindungan FIFA diseluruh dunia, dari Eropa hinga Amerika
Tengah dan Amerika Utara serta Afrika,Asia,Osenia.
Pertandingan futsal internasional pertama diadakan pada tahun 1965,
Paragua menjuaraiPiala Amerika Selatan pertama. Enam perebutan Piala
Amerika Selatan berikutnya diselenggarakan hingga tahun 1979, dan semua
gelaran juara disapu Brasil. Brasil meneruskan dominasinya dengan meraih
Piala Pan Amerika pertama tahun 1980 dan memenangkan lagi pada
perebutan berikutnya tahun 1984.
Kejuaraan Dunia Futsal pertama diadakan atas bantuan FIFUSA
(sebelum anggota-anggotanya bergabung dengan FIFA pada tahun 1989) di
Sao Paulo, Brasil, tahun 1982, berakhir dengan Brasil di posisi pertama.
Brasil mengulangi kemenangannya di Kejuaraan Dunia kedua pada tahun
1985 di Spanyol, tetapi menderita kekalahan dari Paraguay dalam Kejuaraan
Dunia ketiga tahun 1988 di Australia.

B. Karakteristik Cabang Olahraga


1. Daya Tahan (Endurance)
Harsono (1988:155), menyatakan, “Daya tahan adalah keadaan atau kondisi
tubuh yang mampu bekerja untuk waktu lama tanpa mengalami kelelehan yang
berlebihan setelah menyelesaikan pekerjaan”. Sedangkan Bompa (1994:344),
menyatakan bahwa “daya tahan berkenaan dengan batas waktu kerja dalam
satu intensitas yang dapat dikerjakan. Jadi dapat disimpulkan bahwa daya tahan
atau yang sering disebut dengan endurance dapat mempengaruhi performa
seorang baik pada saat bekerja, berlatih maupun pada saat bertanding.
2. Kekuatan (Strength)
“Kekuatan (Strength) adalah komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah
kemampuan seorang atlit pada saat mempergunakan otot-ototnya, menerima
beban dalam jangka waktu tertentu” (Sajoto, 1988:58). “Kekuatan adalah
kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan”
(Harsono, 2001:25). Jadi dapat disimpulakan bahwa kekuatan (strenght)
merupakan salah satu metode latihan atau komponen dasar yang berkaitan
dengan penggunaan dan kemampuan otot dari olahragawan dalam cabang
olahraga tertentu. Kekuatan tetap merupakan komponen yang besardari semua
komponen kondisi fisik. Setiap cabang olahraga, olahragawan membutuhkan
kekuatan yang berbeda-beda, karena tuntutan kebutuhan kekuatan dari setiap
cabang olahraga berbeda, sehingga setiap cabang olahraga membutuhkan
latihan kekuatan yang lebih khusus sesuai dengan spesifikasi cabang olahraga
masing-masih olahragawan.
3. Kecepatan (Speed)
Kecepatan merupakan salah satu komponen dasar biomotor yang diperlukan
dalam setiap cabang olahraga. “Kecepatan (speed) adalah kemampuan
seseorang dalam melakukan gerak berkesinambungan, dalam bentuk yang
sama dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dalam masalah kecepatan ini, ada
kecepatan gerak dan kecepatan explosive” (Sajoto, 1988:58). “Kecepatan adalah
jarak tempuh per satuan waktu yang diukur dalam menit atau skala kuantitas
atau kemampuan melakukan gerakan dalam priode waktu yang pendek”
(Budiwanto, 2012:38).
Jadi kecepatan yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dengan jarak dalam ukuran
waktu yang sesingkat-singkatnya, kecepatan juga merupakan unsur dasar bagi
seorang atlit setelah kekuatan dan daya tahan mencapai hasil yang
maksimal.“Secara umum kecepatan mengandung pengertian kemampuan
seseorang untuk melakukan gerak atau serangkaian gerak secepat mungkin
sebagai jawaban terhadap rangsangan” (Sukadiyanto & Muluk, 2011:116).
Kelincahan (Agility)
“Kelincahan adalah kemampuan mengubah arah atau posisi badan secara cepat
dan melakukan gerakan lanjutan yang lainnya” (Budiwanto, 2012:39). Selain itu
Sajoto (1998:59) juga menjelaskan bahwa “kelincahan adalah kemampuan
seseorang dalam merubah arah, dalam posisi di arena tertentu, dari satu posisi
kesatu posisi yang berbeda dengan kecepatan tinggi dan koordinasi gerak yang
baik”. “Faktor-faktor yang menentukan kelincahan adalah kecepatan reaksi dan
kecepatan gerak, kemampuan mengadaptasi dan mengantisipasi, kemampuan
berorientasi terhadap masalah yang sedang dihadapi, kemampuan mengatasi
keseimbangan saat bergerak, kelenturan persendian, kemampuan melakukan
koordinasi, dan kemampuan melakukan gerakan” (Suharno dalam Budiwanto,
2012:40). Bentuk-bentuk latihan untuk mengembangkan kelincahan tentunya
adalah bentuk-bentuk latihan yang mengharuskan orang untuk bergerak dan
mengubah arah dengan cepat. Dalam melakukan latihan kelincahan seorang atlit
tidak boleh kehilangan keseimbangan dan harus bisa mengontrol posisi
tubuhnya.
4. Power ( daya ledak otot )
adalah kekuatan sebuah otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan
tinggi dalam gerakan yang utuh (Suharno HP, 1998:36). Daya ledak yaitu
kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimum yang
dikerahkan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya (Sajoto, 1995: 17).

Kemampuan Fisik Dominan pada Posisi Flank


1. Kecepatan
2. Kelincahan
3. Daya ledak
4. Kekuatan
5. Daya tahan

C. Analisis
Analisis karakteristik olahraga futsal :
1. Passing
Apa itu passing ? Passing adalah teknik dasar dalam pertandingan futsal
dengan cara menendang bola dengan terukur kepada rekan satu tim.
Mengapa ? Karena dalam pertandingan futsal agar tercipta nya
permainan yang baik pemain harus melakukannya dengan passing.
Bagaimana ? Cara melakukan passing dalam futsal :
 Tempatkan kaki tumpu disamping bola dan kaki yang akan menendang
bola sedikit mundur di belakang bola.
 Gunakan kaki bagian dalam untuk melakukan tendangan/passing.
 Kunci atau kuatkan tumit agar saat sentuhan dengan bola lebih kuat.
 Kaki dalam dari atas di arahkan ke tengah bola dan di tekan kebawah
agar bola tidak melambung.
 Diteruskan dengan gerakan lanjutan,dimana setelah sentuhan dengan
bola dalam melakukan passing ayunan passing ayunan kaki jangan
dihentikan.

2. Shooting
Apa itu Shooting ? Shooting adalah suatu teknik menendang bola
dengan keras atau tidak keras namun terarah menuju gawang lawan.
Mengapa ? Shooting dilakukan agar tercipta nya sebuah gol untuk
memenangkan pertandingan dalam futsal.
Bagaimana ? Cara melakukan shooting dalam futsal :

 Tempatkan kaki tumpu disamping bola dengan jari-jari kaki lurus


menghadap arah gawang,bukan kaki yang untuk menendang.
 Gunakan bagian punggung kaki untuk melakukan shooting.
 Konsentrasikan pandangan kearah bola tepat ditengah-tengah bola
pada saat punggung kaki menyentuh bola.
 kunci atau kuatkan tumit agar saat sentuhan dengan bola lebih kuat.
 Posisi badan agak dicondongkan ke depan,apabila badan tidak
dicondongkan maka kemungkinan besar perkenaan bola bagian
bawah dan akan melambung tinggi.
 Diteruskan dengan gerakan lanjutan,dimana setelah sentuhan dengan
bola dalam melanjutkan shooting ayunan kaki jangan dihentikan.

3. Dribbling
Apa itu Dribbling ? Dribbling adalah pergerakan yang dilakukan
dengan cara membawa bola dengan kaki untuk melewati lawan.
Mengapa ? menggiring bola bertujuan anatara lain untuk mendekati
jarak sasaran atau melewati lawan dan menghambat permainan.
Bagaimana ?

 Usahakan postur tubuh tegak


 Jaga bola dekat kaki yang menggiring antara 0-30 cm saja.
 Lihat bola dengan sedikit melirik ke bawah, cukup gerakkan mata
saja saat melihat sekitar, sementara kepala tetap diam dalam posisi
tegap.
 Bola ditendang dengan menggunakan kaki kanan bagian dalam
dengan perlahan-lahan sehingga bola bergulir perlahan ke depan.
 Lakukan gerakan tersebut berulang-ulang hingga kamu dapat
mengontrol jalannya bola. Setelah lancar menggunakan kaki kanan,
sekarang coba kamu lakukan dengan menggunakan kaki bagian
kiri.
4. Control
Apa itu Control ? Control adalah teknik yang sangat penting untuk
pemain futsal agar taktik yang diberikan pelatih bisa berjalan.
Mengapa ? dengan kontrol yang bagus seorang pemain dapat
dengan mudah melakukan gerakan kedua setelah menerima bola dari
rekan setim.
Bagaimana ? Banyak cara melakukan control yaitu dengan control
sol atau telapak kaki dan bisa juga dengan control paha bila bola
sedikit diatas, dan terakhir jika bola berada diatas setara dengan dada
maka control dengan menahan menggunakan dada.
5. Chipping

Apa itu Chipping? Chipping adalah teknik mengumpan bola


melewati atas kepala lawan dan memberikan bola ke kawan yang ada
dibelakang.
Mengapa? Karena teknik chipping dilakukan ketika dalam situasi
pertahanan lawan yang ketat.

Bagaimana? Cara melakukan chipping dalam futsal:

 Teknik ini hampir sama dengan teknik


passing,perbedaannya terletak pada saat chipping
menggunakan bagian atas ujung dan mencongkelnya tepat
di bawah bola.
 melambungkan bola dengan ujung kaki dengan
memperhatikan tingkat akurasi, bukan pada kecepatan bola.
BAB III
FLANK FUTSAL TEST

1. LEFT, RIGHT & GO JUMP TEST (LRG TEST)


Tujuan :
Untuk mengukur daya ledak tubuh (otot tungkai)
Alat dan Perlengkapan :
 Cone
 Meteran/pita untuk mengukur jarak hasil lompat
 Pluit
Petunjuk Test :
 Siapkan cone berbentuk pola segitiga
 Teste berdiri di antara dua cone dibelakang
 Pada saat pluit ditiup, Teste melompat ke arah kiri dengan kaki
kanan, lalu kembali ketempat semula.
 Lompatan kedua teste melompat ke kanan dengan kaki kiri dan
kembali ke tempat semula
 Lompatan ke tiga teste melompat ke depan dengan dua kaki
Penilaian:
Menilai seberapa jauh lompatan atlet
Gambar :
2. MODIFIED SQUAT WITH PASSING TEST
Tujuan :
Untuk mengetahui ketahanan kekuatan otot quadriceps dari seorang atlet

Alat dan Perlengkapan :


 Bola
 Stopwatch
 Pluit
Petunjuk Test :
 Teste bersiap untuk melakukan squat
 Pada saat pluit ditiup, teste melakukan squat kaki kiri terlebih dahulu
 Setelah melakukan squat teste melakukan passing
 Gerakan dilakukan berulang-ulang squat-passing-squat-passing hingga
peluit berbunyi tanda habisnya waktu
 Setelah kaki kiri melakukan, gerakan kedua yaitu kaki kanan yang
melakukannya.
Penilaian :
Penilaian dilakukan dengan cara menghitung jarak bola setelah di
passing.
Gambar :
3. N TEST
Tujuan :
Untuk mengukur kelincahan atlet
Alat dan Perlengkapan :
 5 cone
 Stopwatch
 Pluit
Petunjuk Test :
 Teste berdiri pada garis start yang telah ditentukan
 Pada saat aba-aba mulai, teste berlari ke arah cone yang telah ditentukan
 Pada saat cone ke 2-3-4 pergerakan teste lari miring atau slide
 Jika ada gerakan yang salah, teste diberikan 1 kali kesempatan lagi untuk
mengulang
 Waktu di stop ketika teste sudah mencapai garis finish
Penilaian :
Penilaian dilakukan dengan menghitung waktu yang diperoleh oleh teste
dari garis start hingga finish.
Gambar :
4. GO SLIDE GO 20M TEST (GSG TEST)
Tujuan :
Untuk mengetahui kemampuan lari dengan cepat seorang atlet
Alat dan Pengukuran :
 2 cone
 meteran
 Pluit
Petunjuk Test :
 Teste bersiap untuk berlari
 Teste berlari ke arah cone yang ditentukan, lalu berlari miring ke arah
cone awal, lalu berlari miring lagi ke cone 2, dan sprint menuju garis finish
di cone awal.
 Teste diberikan 2 kali kesempatan
Penilaian :
Penilaian dilakukan dengan menghitung waktu yang diperoleh oleh teste
dari garis start hingga finish.
Gambar :
5. Spirit test
Tujuan :
Untuk mengetahui daya tahan atlet
Alat dan perlengkapan :
 cone
 lintasan berjarak 20 m
 Stopwatch
 Pluit

Petunjuk test :
 Teeste berdiri di depan marker pertama
 Ketika pluit berbunyi teeste segera berlari menuju cone 2
 Sampai di cone 2 testee side ways ke cone 1
 Di cone 1 testee side ways kembali ke cone 2
 Di cone 2 testee back run ke cone 1
 Di cone 1 teste kembali berlari ke cone 2
 Dan begitu alurnya run-side ways-sideways-back run sampai 12 menit

Gambar:

Anda mungkin juga menyukai