Anda di halaman 1dari 12

Artikel Ilmiah

“Analisis Fisik, Teknik, Taktik, dan Mental Atlet Sepak Takraw”


Guna memenuhi tugas Sepak Takraw

Dosen Pengampu : RIVAN SAGHITA PRATAMA, S. Pd., M. Or.

Disusun Oleh :
Nama : Anisa Shabrina Putriani
NIM : 6301420032
Rombel : B’2020

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
ABSTRAK
Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak bola dan bola voli, dimainkan di
lapangan ganda bulu tangkis, pemain tidak boleh menyentuh bola dengan tangan dan beranggotakan
tiga orang setiap tim. Kejuaraan paling bergengsi dalam cabang ini adalah King's Cup World
Championships, yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand. Permainan ini berasal dari zaman
Kesultanan Melayu ((634-713)) dan dikenal sebagai Sepak Raga dalam bahasa Melayu. Bola terbuat
dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran.

Peraturannya sama dengan bola voli dengan perbedaan yaitu (1)Pemain tidak boleh
menyentuh bola dengan tangan (2) Pemain atau tim hanya boleh menyentuh bola 3 kali berturut-turut
(3) Posisi pemain bertahan tidak diputar (4) Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka,
kecuali pada saat posisi angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai
batas akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin (5) Apabila masing-
masing regu memnangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15
poin kecuali pada posis 14-14, pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas
akhirnya angka 17.

Permainan Sepak Takraw di Indonesia tidak kalah populer dengan Sepakbola, namun di sisi
lain masih banyak yang mengetahui Fisik, Teknik, Taktik dan Mental Atlet Sepak Takraw. Dengan
demikian penelitian ini bertujuan untuk memberitahu pembaca akan pentingnya fisik, teknik, taktik
dan mental dalam cabang olahraga Sepak Takraw.

Kata Kunci : Fisik, Teknik, Taktik dan Mental Atlet Sepak Takraw
BAB I

Pendahuluan

Latihan Fisik (Physical Training) Beberapa komponen fisik yang perlu diperhatikan untuk
dikembangkan adalah daya tahan kardiovaskuler, daya tahan kekuatan, kekuatan otot strength,
kelentukan flexibility, kecepatan, satamina, kelincahan agility, power. Komponen-komponen tersebut
adalah yang utama harus dilatih dan dikembangklan oleh atlet.

Latihan Teknik Technical Training. Latihan teknik adalah latihan yang khusus
dimaksudkan guna membentuk dan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan motorik atau
perkembangan neuromuskuler. Kesempurnaan teknik-teknik dasar dari setiap gerakan adalah penting,
karena akan menentukan gerak secara keseluruhan.

Latihan Taktik (Tactical Training) Tujuan latihan ini adalah untuk menumbuhkan
perkembangan interpretive atau daya tafsir pada atlet. Teknik-teknik gerakan yang telah dikuasai
dengan baik, kini haruslah dituangkan dan diorganisir dalam pola-pola permainan, bentuk-bentuk dan
formasi-formasi permainan, serta strategi-strategi dan taktik-taktik penyerangan dan pertahanan,
sehingga berkembang menjadi satu kesatuan gerak yang sempurna. 24

Latihan Mental (Phsychological Training) Latihan-latihan mental adalah latihan-latihan


yang lebih menekankan pada perkembangan kedewasaan maturitas atlet serta perkembangan
emosional dan impulsif . Misalnya : semangat bertanding, sikap pantang menyerah, keseimbangan
emosi meskipun berada pdalam situasi stress, sportifitas, percaya diri, kejujuran dan sebagainya.
Sehingga Pshycological Training merupakan training yang berguna mempertinggi efisiensi mental
atlet, terutama apabila atlet berada pada dalam situasi stress yang kompleks.
BAB II

Pembahasan
Keempat aspek tersebut di atas haruslah seiring dilatihnya dan dilakukan secara serempak.
Kesalahan umum para pelatih kita adalah bahwa aspek psikologis yang sangat penting artinya itu
sering diabaikan atau kurang diperhatikan pada waktu melatih, oleh karena itu mereka selalu hanya
menekankan pada latihan guna penguasaan teknik, taktik, serta pembentukan ketrampilan yang
sempurna. Komponen kondisi fisik sangat dibutuhkan pada cabang olahraga Sepak Takraw karena
cabang olahraga Sepak Takraw permainannya sangat kompleks. Bompa & Buzzichelli (2015) juga
menambahkan beberapa komponen kondisi fisik yang perlu diperhatikan untuk dikembangkan adalah
daya tahan kardiovaskuler, daya tahan kekuatan, kekuatan otot (strenght), kelentukan (flexibility),
kecepatan (speed), stamina, kelincahan (agility), dan daya ledak otot (power). Hal ini dikarenakan
pemain Sepak Takraw harus mempunyai speed yang tinggi untuk meraih poin dengan cara
menjatuhkan bola ke tempat yang kosong di lapangan lawan. Olahraga Sepak Takraw harus didukung
dengan kondisi fisik yang prima sehingga berdampak baik pada saat latihan maupun pertandingan
selain didukung dengan teknik dan taktik yang baik. Setiap individu dituntut untuk mempunyai
Teknik dan strategi yang baik. Namun, yang tidak kalah penting adalah segi kondisi fisik yang
menjadi persoalan disaat persaingan untuk meraih prestasi tertinggi dalam bidang olahraga di
Indonesia pada umumnya.

Menurut Sajoto (1988: 57), bahwa komponen kondisi fisik meliputi:

1) Daya tahan (endurance) yaitu kemampuan seseorang dalam mempergunakan ototnya untuk
berkontraksi secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama dengan beban tertentu.

2) Kecepatan (speed) yaitu kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan


berkesinambungan dalam bentuk yang sama dalam waktu sesingkat singkatnya.

3) Kekuatan otot (muscular strength) yaitu komponen kondisi fisik seseorang tentang
kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja.

4) Kelincahan (agility) yaitu kemampuan seseorang mengubah posisi di area tertentu.

5) Kelentukan (flexibility) yaitu efektifitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala
aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas.

6) Ketepatan (accuracy) yaitu seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas engan suatu
sasaran.

7) Keseimbangan (balance) yaitu kemampuan seseorang untuk mengendalikan organ-organ


syaraf otot.

8) Koordinasi (coordination) yaitu kemampuan seseorang mengintegrasikan bermacam-


macam gerakan yang berbeda ke dalam gerakan tunggal secara efektif.
Teknik dasar Sepak Takraw

Aspek teknik adalah pemain Sepak Takraw harus mengusai dan memiliki ketrampilan teknik
dasar dan teknik lanjutan bermain Sepak Takraw yang baik. Menurut Alfiandi (2018) teknik- teknik
dasar dalam Sepak Takraw dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Sepak Sila atau menyepak bola dengan kaki bagian dalam Sepak sila adalah menyepak
bola dengan menggunakan kaki bagian dalam. Sepak sila sering digunakan untuk menerima
servis lawan, menimang bola, mengumpan kepada kawan serta penyelamatan serangan lawan.

2) Sepak cungkil atau menyepak bola dengan punggung kaki Sepak cungkil adalah sepakan
atau menyepak bola dengan menggunakan punggung kaki atau ujung kaki yang digunakan
untuk mengambil dan menyelamatkan bola yang jauh dari jangkauan dan arah datang bola
lebih rendah.

3) Sepak Badek menyepak bola dengan kaki bagian samping luar Sepak Badek adalah
menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping atau bisa dikatakan kebalikan dari
speak sila. Sepak Badek dapat juga digunakan untuk menyelamatkan bola dari serangan
lawan.

4) Sundulan

Sundulan adalah memainan bola dengan menggunakan kepala. Bola disundul dengan bagian
kepala seperti dahi, samping kiri kepala, samping kanan kepala, dan bagian belakang kepala.
Gunanya ada bermacam-macam, bagian dahi untuk mengumpan pada teman, melakukan
serangan dengan kepala. Bagian samping kanan dan kiri kepala dapat digunakan untuk
bertahan dari servis lawan dan juga digunakan untuk melakukan serangan ke pihak lawan.
Bagian belakang kepala untuk menyerang pihak lawan dengan tipuan.

Selain memiliki teknik dasar, seorang pemain atau atlet Speak Takraw juga harus mempunyai
teknik khusus. Teknik khusus yang dimaksud adalah bagaimana seorang atlet dapat memainkan bola
di dalam suatu permainan sehingga permainan dapat berjalan dengan baik. Teknik dasar dan teknik
khusus saling berhubungan erat sehingga harus selalu dilakukan secara bersamaan untuk mendapatkan
hasil yang optimal. Menurut Alfiandi (2018), teknik- teknik khusus dalam Sepak Takraw dapat
diuraikan sebagai berikut:

1) Teknik Sepak Mula atau Servis

Sepak Mula atau biasa disebut Servis adalah sepakan yang dilakukan oleh seorang Tekong ke arah
lapangan lawan sebagai cara memulai permainan. Sepak Mula merupakan teknik khusus terpenting
dalam permainan Sepak Takraw karena angka dapat diperoleh regu yang melakukan Sepak Mula.
Terdapat beberapa jenis Sepak Mula yaitu teknik Tekong Toss Spin dan teknik Tekong Punggung.

2) Teknik mengumpan bola

Teknik lanjutan ini adalah gerakan yang dilakukan oleh pemain untuk memindahkan bola dari seorang
pemain kepada pemain lain supaya dapat diteruskan untuk gerak kerja berikutnya seperti mengumpan
balik atau smash.
3) Teknik Smash

Smash adalah teknik lanjutan yang ada dalam Sepak Takraw, teknik ini merupakan teknik gerak
serangan yang dilakukan untuk mematikan permainan lawan dengan menggunakan kaki dan gerakan
tertentu. Terdapat beberapa jenis smash yaitu, smash gulung, kedeng dan gunting. Seorang smasher
harus mempunyai tingkat daya ledak otot yang bagus agar dapat menguasai teknik ini. Smash
dilakukan pemain pada waktu bola umpan berada di atas udara, kemudian kaki diayunkan sampai di
atas kepala dengan sepak kuda diarahkan ke daerah lawan dan mencetak poin. Smash merupakan
salah satu cara menyerang yang dilakukan oleh tim selain teknik Sepak Mula atau Servis.

4) Teknik Block atau membendung bola

Teknik lanjutan ini adalah teknik yang gerakannya dilakukan untuk menahan bola atau
mengembalikkan bola lawan yang berasal dari smash.

Kemudian dalam Sepak Takraw yang tak kalah penting ada Taktik atau strategi. Taktik
adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam permainan oleh
perorangan, kelompok, maupun tim untuk memenangkan suatu pertandingan secara sportif.

Taktik disini dibedakan menjadi tiga, taktik bertahan, taktik menyerang dan taktik bertahan
dan menyerang. Berikut:

a. Taktik Bertahan

1.Bertahan dengan lemaparan tangan oleh masing pemain tekong yang menyerupai bentuk
permainan sesungguhnya dengan hitungan angka sesuai dengan aturan permainan sepak
takraw.

2. Latihan menerima bola pertama dengan menggunakan kayu/papan yang terfokus pada satu
posisi ke posisi lainnya.

3. Latihan menerima bola pertama dengan menggunakan raket yang terfokus pada satu posisi
ke posisi lainnya.

4. Latihan menerima bola pertama dengan lemparan selama 15 kali perkenaan dengan benar.
Lemparan difokuskan pada satu bagian perkenaan ke bagian perkenaan lainnya. Jika terjadi
kesalahan dari ketentuan jumlah perkenaan yang ditentukan, maka akan terjadi pengulangan
sampai dengan jumlah perkenaan terpenuhi.

5. Latihan menerima bola pertama dengan langsung dari tekong.

6. Menerima bola pertama dari smash yang dilakukan pada daerah lingkaran tekong.

b. Taktik Menyerang

1. Pematangan taktik menyerang dengan pola 123 ( 1 adalah tekong, 2 adalah umpan, 3
adalah smash).

2. Pematangan taktik menyerang dengan pola 132

3. Pematangan taktik menyerang dengan pola 213


4. Pematangan taktik menyerang dengan pola 313

c. Taktik Bertahan dan Menyerang

1. Simulasi bermain dengan servis menggunakan kayu dengan berbagai arah, dan regu
bertahan berusaha untuk menerima bola pertama dan sekaligus melakukan serangan ke daerah
lawan.

2. servis dengan menggunakan kayu ke arah apit kiri 1 kali sentuhan, dilanjutkan umpan oleh
apit kanan dan serangan smash oleh apit kiri.

3. Servis dengan menggunakan kayu ke arah tekong 1 kali sentuhan, selanjutnya diumpan
oleh apit kanan kemudian di smash oleh apit kiri 20 kali 2 repetisi.

4. Servis dengan menggunakan kayu ke arah apit kanan, selanjutnya melakukan umpan
sendiri kemudian di smash oleh apit kiri 20 kali 2 repetisi.

5. Servis dengan menggunakan kayu ke arah apit kiri selanjutnya melakukan umpan sendiri
kemudian di smash sendiri 20 kali 2 repetisi.

6. Simulasi bermain dengan 1 regu melakukan tekong secara terus-menerus, regu yang
lainnya bertahan dan menyerang dengan mengacu pada jumlah poin kemenangan 1 set.
Simulasi ini dilakukan secara bergantian antar regu.

7. Simulasi bermain dalam suasana bertanding yang sebenarnya. Dari beberapa penyajian
taktik bertahan dan menyerang yang dikemukakan di atas hanya meruapakan gambaran kecil
yang dapat dikembangkan lebih luas lagi oleh para pelatih dan pembina yang ada d klub-klub
sepak takraw yang ada.

Dan yang terakhir dalam artikel ilmiah ini mengenai analisis sepak takraw adalah mental.
Dalam sebuah pertandingan, tidak cukup hanya menguasai teknik dan keterampilan. Tetapi, rasa tidak
percaya diri, cemas, tidak fokus, ragu, tidak berdaya dan lainnya merupakan bagian yang harus di
kendalikan oleh setiap pemain.

Berikut adalah beberapa jenis latihan mental atau mental training yang dapat dilakukan
seorang atlit sepak takraw:

1. Membuat catatan harian mental (mental log)

Catatan latihan mental merupakan catatan harian yang ditulis setiap atlit selesai melakukan
latihan, pertandingan, atau acara lain yang berkaitan dengan olah raganya. Dalam buku catatan latihan
mental ini dapat dituliskan pikiran, bayangan, ketakutan, emosi, dan hal lain-lain yang dianggap
penting dan relevan oleh atlit.

2. Penetapan Sasaran (goal setting)

Penetapan sasaran (goal setting) perlu dilakukan agar atlit memiliki arah yang harus dituju.
Penetapan sasaran ini sedapat mungkin harus bisa diukur agar dapat melihat perkembangan dari
pencapaian sasaran yang ditetapkan. Sasaran ini sebaiknya dikonsultasikan juga dengan pelatih.
Sasaran tersebut harus membuat atlit tertantang tetapi tidak boleh terlalu mudah atau terlalu sulit agar
dapat berfungsi juga sebagai pembangkit motivasi.

3. Latihan Relaksasi

Tujuan daripada latihan relaksasi seperti latihan manajemen stress adalah untuk
mengendalikan ketegangan, baik itu ketegangan fisik maupun psikologis. Ada berbagai macam
bentuk latihan relaksasi, namun yang paling mendasar adalah latihan relaksasi otot secara progresif.
Tujuan daripada latihan ini adalah agar atlit dapat mengenali kapan saatnya harus rileks dan
membedakannya dengan keadaan tegang.

4. Latihan visualisasi (mental imagery)

Latihan visualisasi (mental imagery) merupakan suatu bentuk latihan mental yang berupa
pembayangan diri di dalam pikiran. Manfaat daripada latihan imajeri antara lain adalah untuk
mempelajari teknik baru, memperbaiki Teknik yang masih salah atau belum sempurna, latihan
simulasi dalam pikiran, dan latihan bagi atlit yang sedang rehabilitasi cedera.

5. Latihan Konsentrasi

Konsentrasi merupakan suatu keadaan dimana kesadaran seseorang tertuju kepada suatu
objek tertentu dalam waktu tertentu. Dalam olahraga, masalah yang paling sering timbul akibat
terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi lemparan, pukulan, tendangan, atau tembakan
sehingga tidak mengenai sasaran.
BAB III

METODE PENELITIAN
Berdasarkan pembahasan diatas, artikel ilmiah ini ditulis dengan menggunakan METODE
ANALIS. Cara menganalisis gerakan demi gerakan dengan menggunakan software KINOVEA sebagai
alat bantu analisa gerakan sepak takraw tersebut.

Dalam analisa yang saya buat, saya menggunakan salah satu teknik dasar dalam sepak takraw
yaitu TEKNIK SEPAK SILA. Teknik sepak sila merupakan teknik yang mudah dilakukan oleh para
atlet sepak takraw karena teknik ini pasti banyak digunakan saat permainan sepak takraw
berlangsung, misalnya saat mengumpan bola ke teman satu tim atau mengembalikan serangan lawan.

Berikut beberapa analisis Teknik Sepak Sila :

a). Sepak sila

1) Berdiri pada kedua kaki menghadap kearah datangnya bn la.

2) Berdiri pada satu kaki, pada kaki kiri atau kanan.

3) Bila berdiri pada kaki kiri, maka kaki kanan ditarik ke atas dan telapak kakinya
menghadap lutut kaki kiri kemudian diturunkan setingg i mata kaki,

kaki kéi ditarik lagi ke atas sampai setinggi lutut berulang-ulang.

4) Pemain berdiri pada kedua kaki, kaki kiri didepan kaki kanan, berat badan bertumpu
pada kaki kiri, menghadap pelambung bola.

5) Bola lambung d iikut i dengan pandangan mata, sehingga pemain mengetahui arah
bola dan mernprediksi kecepatan bola dan jatuhnya bola.

6) Kedatangan bnla d isambut oleh kaki dengan po sisi kaki sepak sila. Bola rnenyentuh
kaki di bawah mata kaki, kaki kanan. Bola diarahkan kepada pelambung.

7) Jarak pelambung dan penerima lambungan dirnulai 2 m setelah melambungn ya


terarah dan tepat ke si pelambung di tempat dia berdiri maka jaraknya dapat diperjauh.

8) Arah bola dapat diubah-u bah. Misalnya ke kiri atau ke kanan pelambung, ke atas
kepala dan ke atas jauh ke belakang si pelambung. Bila ini dapat dilakukan maka pemain ini
dapat dinilai sudah menguasai teknik sepak sila.

b.) Metode Pelaksanaan

Langkah pertama yang dilakukan sebelum melakukan gerakan sepak sila ialah :

- Melatih fisik diri sendiri ataupun fisik seorang atlet (bila seorang pelatih) karena faktor
fisik akan mempengaruhi hasil latihan.

- Melatih mental diri sendiri dengan cara berlatih berlatih dan berlatih baik latihan mandiri,
dengan pelatih maupun lintas latihan seperti sering latihan dengan tim beda sekolah dan
sering mengikuti even sepak takraw untuk membentuk mental menjadi lebih percaya diri.
- Melatih Teknik

- Mengembangkan taktik gerakan

Penjelasan berupa posisi badan dan anggota tubuh lainnya sebelum sentuhan, pada saat
sentuhan dan setelah sentuhan.

Sebelum sentuhan :

- Kaki di buka seluas bahu

- Badan tegak

- Berat badan di kedua belah kaki. Tangan mernegang bnla takraw

- Arah pandangan mata tertuju terhadap bn la takraw

Saat sentuhan :

- Melambu ngkan bnla ke udara dengan ketingg ian + setinggi kepala. Bola di sent uh pada
saat mendekati ketingg ian lutut pemain Sentuhan berlaku pada bagian kaki dalam
pemain.

- Kaki tu mpu tidak lurus. Badan condong kedepan

- Kedua tangan di buka ke camping untuk menjaga keseimbangan.


BAB IV

PENUTUP
IV. I KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang dihasilkan maka Fisik, teknik, taktik dan mental sangat diperlukan
bagi seorang atlet sepak takraw. Karena semua itu menjadi pondasi yang akan menentukan sukses
tidaknya dalam suatu pertandingan. Setiap cabang olahraga memiliki gerak dasar dan kebutuhan fisik
yang berbeda-beda. Hal ini seperti manusia yang memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam
memenuhi kehidupannya. Disadari atau tidak manusia memiliki karakteristik kebutuhan yang
berbeda-beda apabila ingin berprestasi tinggi tentunya setiap pemain harus memenuhi kebutuhannya
sendiri sebagaimana dijelaskan oleh Iman Imanudin (2008, hlm. 48) yang menjelaskan dalam dimensi
fisiologis bahwa, “setiap orang mempunyai perbedaan individu masing-masing.”
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sepak_takraw

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://eprints.uny.ac.id/69064/1/SKRIPS
I.pdf&ved=2ahUKEwifmdXoqeHxAhVC73MBHa3QDRUQFnoECA4QAQ&usg=AOvVaw2fIUWD
gCW6o-xdZGFIWqgn

https://text-id.123dok.com/document/dy4k9eo9q-latihan-fisik-latihan-teknik-technical-training-
latihan-taktik-latihan-mental.html

https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/09/01/fokuskan-pembinaan-mental-ini-alasan-pelatih-
sepak-takraw-kalsel

http://binakarir.com/mental-training-untuk-atlit/

Anda mungkin juga menyukai