Anda di halaman 1dari 15

MECHANOTHERAPY

MECHANOTHERAPY DAN TRAKSI


1. Mechanotherapy
Adalah Salah satu tindakan fisioterapi dengan menggunakan manipulasi tangan.
Contoh : ROM exercise, Traksi, Osilasi, Gliding, Massage
2. Traksi
Proses penarikan untuk merenggangkan jarak antar satu bagian.
JENIS-JENIS TRAKSI
Traksi Manual Traksi Mekanik / Elektrik
Adalah teknik traksi yang
Adalah teknik traksi yang menggunakan
menggunakan kekuatan
kekuatan tangan
tangan
EFEK FISIOLOGIS
Ketika traksi di terapkan pada sendi, termasuk sendi-sendi yang terdapat di spine
maka akan terjadi efek :
1. Meningkatnya regangan pada sendi sehingga mengurangi kompresi pada
kartilago dan diskus
2. Meningkatkan pertukaran cairan synovial untuk nutrisi pada sendi
3. Melepaskan metabolisme ke kartilago sendi
4. Meningkatkan sirkulasi darah
5. Menurunkan tekanan pada reseptor nyeri di area yang sakit untuk menurunkan
nyeri
SKIN TRAKSI DAN SKELETAL TRAKSI
Dalam ortoped digunakan sebagai terapi konservatif pada fraktur
Dengan tujuan :
1. reposisi fragmen tulang
2. immobilisasi fragmen tulang
3. immobilisasi sementara
4. memepertahankan gerakan sendi
TRAKSI CERVICAL
Tarikan vertebrae cervical arah longitudinal kontinyu atau intermiten
Untuk pelemasan otot daerah leher
Untuk memperoleh elongasi dan menurunkan iritasi facets/ uncovertebrale/ radiks
Untuk memperoleh penurunan tekanan intra diskal
INDIKASI KONTRAINDIKASI

1. Penekanan urat saraf 1. Infeksi akut


2. Proses degenerasi aktif C.N.S
2. Proses degenerasi discus
intervertebralis/ vertebrae 3. Gangguan system vascularis intervertebral
4. Strain, sprain, fracture
3. Proses klasifikasi dari tendon, otot,
ligamentum discus intervertebralis 5. Proses porose vertebrae, spina bifida,
occults, hemivertebrae cervical
4. Slight dislocation vertebrae cervicalis 6. Adanya nyeri akut
7. Tanda tanda keganasan
8. Adanya hipertensi
DOSIS
Beban total 20-30 % BB
Beban istirahat 5-10% BB
Waktu intermitten H 5-10 detik R 5-10 detik
Pengulangan, bila kondisi akut, keluhan hebat maka 1x1 hari
Seri : 5 kali
RINCIAN AKTIVITAS
1. Mesin dan perangkat traksi disiapkan, diuji coba fungsi dan kinerjanya
2. Pasien/klien diposisikan stabil dan rileks tiduran atau duduk
3. Duduk di kursi
4. Tidur telentang di bed-traksi, bantal dibawah kepala
5. Fleksi kepala 20-30 derajat
6. Diinstruksikan kepada pasien/ klien agar tidak bergerak selama terapi
7. Ukur tensi pulse, BB, tentukan beban tarikan
8. Pasang cervical belt dengan tepat, tidak mencekik dan tidak terlalu longgar di
bawah dagu dan kepala 20-30 derajat
9. Kontrol selama traksi : diperhatikan mimic, mata, pernafasan. Bila timbul keluhan
pusing,amual atau kesadaran menurun maka traksi segera dihentikan dan
dilakukan pemeriksaan tanda vital.
TRAKSI LUMBAL
Terapi tarikan vertebrae lumbal arah longitudinal kontinyu atau intermiten
EFEK TERAPI
• Perlemasan otot daerah lumbal
• Merenggangkan ligamentum dan facets joint
• Penurunan tekanan intra diskal
INDIKASI KONTRAINDIKASI

1. Gangguan akar saraf spinal e.g. 1. Infeksi akut pada vertebrae, ligamentum,
HNP otot, dan saraf
2. Membebaskan sendi dan gangguan 2. Gangguan sistem vascularisasi
– gangguan sendi (joint distraction) intervertebral
3. Nyeri facets simptomatik 3. Strain dan sprain akut dan inflamasi
4. Mengulur jaringan lunak 4. Hemivertebra
5. Spasme otot 5. Osteoporosis, Fraktur
6. Tumor
7. Kehamilan
8. Selama terapi, nyeri semakin bertambah
DOSIS
Beban tarikan mulai 50% berat badan
Waktu 15-30 menit
Pengulangan : akut 1x1 hari, membaik 1x1 hari
Seri : 10 kali
RINCIAN AKTIVITAS
1. Mesin dan perangkat traksi disiapkan, diuji coba fungsi dan kinerjanya
2. Timbang berat badan, tentukan beban
3. Pasien/klien diposisikan stabil dan rileks tidur terlentang di bed-traksi, bantal di bawah kepala
dan di bawah lutut/betis
4. Diintruksikan kepada pasien/klien untuk tidak bergerak selama terapi
5. Pasang traction belt satu pada pelvic, satu lagi pada thorax, tidak terlalu kencang dan tidak
terlalu kendor
6. Traksi kontinyu, bila tidak ada keluhan. Intermitten, bila ada keluhan/sakit/tak tahan waktu
traksi
7. Kontrol bila tak enak atau sesak napas
8. Setelah selesai terapi, tidak boleh segera bangkit atau bergerak
9. Kontrol terhadap keluhan nyeri yg tiba-tiba meningkat, gejala radikuler, dan traksi dihentikan
untuk pemerikasaan gejala yg timbul

Anda mungkin juga menyukai