Anda di halaman 1dari 10

Hubungan antara Kekuatan Otot Tungkai, Koordinasi Gerak

Mata-Kaki dan Keseimbangan pada Teknik Dasar Sepak Sila


Dalam Permainan Sepak Takraw

Disusun Oleh :
Nama : Anisa Shabrina Putriani
NIM : 6301420032
Rombel : B’2020

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
BAB I

PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Sepak takraw merupakan olahraga tradisional bangsa-bangsa di Asia Tenggara


termasuk juga bangsa Indonesia. Sepak takraw adalah jenis olahraga campuran dari sepak
bola dan bola voli, dimainkan di lapangan ganda bulu tangkis, dan pemain tidak boleh
menyentuh bola dengan tangan. Daerah-daerah di Indonesia yang terlebih dahulu memainkan
sepak takraw adalah Sulawesi Selatan (Makassar), Sumatera Barat (Minang Kabau), Riau,
Kalimantan (Kandangan) dan Jawa Barat (Banten), semua merupakan daerah yang berada di
pesisir pantai. Daerah-daerah inilah yang terlebih dahulu dan aktif memasalkan,
mengembangkan, dan meningkatkan olahraga sepak takraw, sehingga sangatlah wajar kalau
daerah Sulawesi Selatan dan Riau selalu unggul dalam prestasi dan menjadi juara pada
kejuaraan-kejuaraan nasional.

Sepak takraw merupakan salah satu cabang olahraga yang menggunakan aktivitas
fisik untuk memperagakan keterampilan gerak dengan tujuan tertentu. Tinjauan perilaku
motorik mengungkapkan bahwa kesegaran motorik dan kesegaran jasmani sangat besar
pengaruhnya bagi aktivitas fisik dalam melakukan keterampilan gerak. Sajoto (1988:43)
mengungkap dalam bukunya tentang komponen motor fitness dan kesegaran jasmani
seseorang antara lain : ”Kesegaran cardiovaskular, kesegaran kekuatan otot, kesegaran
keseimbangan tubuh, kesegaran kelentukan, koordinasi, keseimbangan, kecepatan dan daya
ledak”. Unsur fisik dan unsur teknik merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa
fisik yang baik pemain tidak dapat menguasai teknik bermain sepak takraw dengan baik,
begitu juga sebaliknya, permainan sepak takraw tidak dapat dimainkan dengan baik dan
sempurna tanpa penguasaan teknik yang baik.

Sepak sila adalah salah satu teknik permainan sepak takraw. Sepak sila merupakan
ibu dari permainan sepak takraw karena bola dimainkan terbanyak dengan kaki bagian dalam.
Dapat dikemukakan bahwa untuk dapat melakukan sepak sila dengan baik membutuhkan
penguasaan teknik, Penguasaan sepak sila tersebut dapat dilatih dengan cara atau metode
tertentu. Salah satu bentuk latihan yang dapat meningkatkan unsur fisik dan unsur teknik
tersebut adalah Variasi latihan.
Dalam permainan sepak takraw, sepak sila merupakan teknik yang penting. Teknik ini
harus dikuasai dengan benar dan tepat oleh para atlet sepak takraw mendapatkan hasil yang
baik pada saat latihan maupun saat pertandingan. Jika diperhatikan teknik sepak sila ini
memang sepele, namun jika dipraktikkan teknik ini cukup sulit untuk dikuasai oleh pemain
pemula karena terdapat hubungan antara kekuatan kaki, otot maupun teknik koordinasi
lainnya yang harus diperhatikan.

Ada Komponen - komponen kondisi fisik yang dimaksud menurut Sajoto (1998;4)
beberapa diantaranya adalah koordinasi (coordination) dan keseimbangan (agility).
Berdasarkan pengamatan penulis, sekolah ini memiliki permasalahan rendahnya penerapan
kemampuan kondisi fisik yang dibutuhkan dalam melakukan sepaksila. Hal ini terlihat dari
naik turunnya prestasi sepaktakraw dari tahun ketahun seiring pergantian guru/pelatih yang
mengajar dan melatih disekolah tersebut, diduga perhatian yang berbeda dari guru yang satu
dengan yang lainnya yang pernah mengajar dan melatih disekolah ini tentang komponen
kondisi fisik yang menunjang dalam berlatih sepaktakraw, khususnya keterampilan sepaksila.

I.II. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka masalah
yang diteliti dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1.. Apa yang dimaksud dengan teknik sepak sila dalam permainan sepak takraw ?

2. Kekuatan otot apakah yang digunakan dalam teknik sepak sila ?

3. Koordinasi gerak apakah yang diperlukan dalam teknik sepak sila ?

4. Keseimbangan seperti apakah yang dibutuhkan dalam teknik sepak sila ?

I.III. Tujuan

Berdasarkan rangkaian rumusan masalah diatas, makalah ini memiliki beberapa


tujuan sebagai berikut :

1. Agar mengetahui lebih dalam mengenai teknik sepak sila dalam permainan sepak takraw

2. Mengetahui kekuatan otot yang harus digunakan saat melakukan teknik sepak sila dalam
permainan sepak takraw
3. Mengetahui koordinasi gerak mata kaki apa saja yang digunakan dalam teknik sepak sila
agar bisa mengembangkan teknik dan menemukan perkenaan teknik yang pas untuk
melakukan teknik sepak sila.

4. Mengetahui teknik keseimbangan yang harus dikuasai para atlet sepak takraw dalam
melakukan teknik dasar sepak sila.
BAB II

PEMBAHASAN

II.I. Teknik Sepak Sila dalam Permainan Sepak Takraw

Sepak sila dapat disebut sebagai unsur yang paling penting dalam bermain sepak
takraw karena dalam permainan teknik ini paling banyak digunakan. Sepak sila sangat efektif
digunakan untuk mengumpan dalam usaha melakukan serangan. Menggunakan sepak sila
lebih mudah dan lebih aman untuk mengont rol bola terutama untuk umpan teman seregu
didepan net guna melakukan smash. Keistimewaan sepak sila adalah sangat efektif digunakan
untuk menerima sepak mula atau bola yang datangnya rendah termasuk bola smash dari
lawan.

Darwis (1988:10) menjelaskan mengenai pelaksanaan sepaksila yaitu (1) menerima


dan menimang bola, (2) mengumpan dan antara bola, (3) menyelamatkan bola dari serangan
lawan. Oleh sebab itu, salah satu jenis kemampuan yang sangat penting dan sangat perlu
dalam bermain sepaktakraw adalah kemampuan yang sangat penting dan sangat baik dan
benar.

II.II. Kekuatan Otot Dalam Sepak Sila

Kekuatan otot yang digunakan dalam teknik sepak sila adalah kekuatan otot tungkai.
Kekuatan otot tungkai yang sangat esensial dan sangat penting guna meningkatkan kondisi
fisik secara keseluruhan. Kekuatan tungkai merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik,
kekuatan otot tungkai merupakan komponen kondisi fisik yang sangat penting kekuatan otot
tungkai juga memegang peranan penting dalam melindungi pemain dari melindungi pemain
dari kemungkinan terjadinya cedera pada tungkai.

II.III. Koordinasi Gerak dalam Teknik Sepak Sila

Salah satu kemampuan yang sangat penting guna mendukung unsur fisik lainnya dan
harus dimiliki oleh seorang pemain atau atlet adalah koordinasi. Dalam aktivitas olahraga
koordinasi selalu diperlukan karena setiap pola gerakan yang dilakukan selalu ada
keterpaduan berbagai gerakan yang membangun pola-pola gerak menjadi suatu pola gerak
tunggal.
Koordinasi gerak mata-kaki adalah gerakan yang terjadi dari informasi yang
diintegrasikan kedalam gerak anggota badan. Semua gerakan harus dapat dikontrol dengan
penglihatan dan harus tepat, sesuai dengan urutan yang direncanakan dalam pikiran. Gerakan
yang dimaksud antara lain sepak sila, memerlukan sejumlah input (rangsang) yang dapat
dilihat, kemudian input tersebut diintegrasikan ke dalam gerak mototrik sebagai out put
(luaran), agar hasilnya benar-benar gerakan yang terkoordinir secara rapi dan luwes.

Harsono (1988:69) menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi koordinasi yakni,


(1) kecepatan, (2) daya ledak, (3) keseimbangan, (4) fleksibilitas. Selain koordinasi mata-
kaki, dalam sepak sila juga ditunjang oleh unsur kondisi fisik lainnya, salah satu diantaranya
adalah keseimbangan.

II.IV. Keseimbangan dalam Teknik Sepak Sila

Soekarman (1987:131) mendefinisi kan keseimbangan adalah kemampuan untuk


mengubah arah yang sekonyong-konyong dalam kecepatan tinggi. Keseimbangan dalam
permainan sepak takraw khususnya dalam melakukan gerakangerakan merubah arah baik
pada saat bergerak ditempat sambil menyepak bola sangat diperlukan sebagai persiapan
melakukan serangan (ofensive).

Sajoto (1988:36) menjelaskan bahwa koordinasi gerakan-gerakan yang dilakukan


secara praktis dan ekonomis sehingga tidak cepat menimbulkan kelelahan, menjaga
keseimbangan dalam gerakan sehingga pelaksanaan gerakan selanjutnya dapat dilakukan
dengan sempurna. untuk menguasai teknik yang tinggi dalam cabang olahraga yang
diikutinya.

II.V. Analisa Teknik Sepak Sila

• metode penelitian

Untuk memudahkan dalam mengidentifikasi langkah-langkah yang dilakukan dalam


proses penelitian maka diperlukan desain penelitian. Oleh karena itu, penelitian yang
dilakukan tidak akan melebihi ruang lingkup yang ditentukan. Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa. Mengingat populasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini tidak
banyak dan masih dalam batas kemampuan peneliti, maka teknik penelitian yang digunakan
peneliti adalah dengan menggunakan teknik sampling jenuh untuk pengambilan sampel, dan
seluruh populasi diatas digunakan untuk penelitian. Sampel, sehingga jumlah sampel
penelitian ini sebanyak 18 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu melakukan observasi lapangan secara langsung untuk memperoleh


informasi atau data yang akan digunakan dalam penelitian ini

2. Dalam studi pustaka, teknik ini digunakan untuk memperoleh konsep teoritis dari
penelitian ini.

3. Tes dan Pengukuran Tes dilakukan untuk mengambil data yang dibutuhkan peneliti
untuk mengetahui hubungan antara koordinasi mata-kaki dan kemampuan sepak bola.
Pengujian yang dilakukan meliputi:

a. Tes koordinasi mata dan kaki

b. Teknologi analisis data uji keterampilan sepak bola Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan analisis statistik korelasi torsi produk.

• Hasil

Hal tersebut dapat dilihat lebih jelas dari penjelasan di atas sehingga dapat dijelaskan
pada tabel ringkasan hasil perhitungan korelasi torsi produk dan uji-t berikut ini: sesuai tabel
berikut, besarnya hubungan antar mata kaki dapat dijelaskan. Koordinasi dan keterampilan
sila sepak bola sebesar 0,306 yang artinya hubungan tersebut bersifat positif dan berada pada
taraf sedang. Untuk melihat hubungan signifikan secara jelas maka nilai t yang diperoleh
dengan metode hitung t adalah 4,77. Jika t lebih besar dari t maka hubungannya adalah
utama. Berdasarkan perhitungan tuntas (tambahan), nilai t = 4,77, kemudian bandingkan nilai
t dengan nilai t tabel. Setelah melihat t tabel, nilai t tabel ketika dk = n-2 = 12-2 = 10 adalah
2,23, dan nilai t dan t tabel ditampilkan: t hitung> t tabel atau 4,77> 2,23 atau ada hubungan
yang signifikan. Langkah selanjutnya adalah menggunakan rumus koefisien determinasi KD
= r²x 100% untuk mengetahui hubungan koordinasi pergelangan kaki dengan keterampilan
sepak bola pada pertandingan sepak bola putra SMPN 5 Pekanbaru. Oleh karena itu, KD =
0,936 × 100% = 9,36%. Artinya kontribusi koordinasi engkel terhadap keterampilan sepak
bola sebesar 9,36%, sedangkan sisanya 90,64% dipengaruhi oleh faktor pendukung lainnya.
Faktor pendukung sepak takraw antara lain pengaruh kekuatan otot tungkai, kelenturan dan
keseimbangan. Dilihat dari kondisi fisik, keterampilan sepak takraw juga akan dipengaruhi
oleh minat terhadap sepak takraw, yang terpenting adalah memperhatikan kedisiplinan dalam
berlatih. Semua ini membuat keterampilan sepak bola Anda sempurna.

• Pembahasan

Hubungan mata kaki terhadap keterampilan sepak sila permainan sepak takraw
dengan besarnya r 0,93 (sangat kuat). Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa antara
variabel X ( Koordinasi Mata Kaki) dan variabel Y (Keterampilan Sepak sila) terdapat
hubungan yang searah diantara kedua variabel tersebut. Dengan istilah lain dapat dijelaskan
terdapat korelasi positif diantara kedua variabel tersebut. Artinya : pemain sepak takraw yang
memiliki koordinasi mata kaki yang baik maka akan dapat memiliki kemampuan sepak sila
yang baik pula, demikian sebaliknya. artinya terdapat hubungan atau korelasional antara
variabel X (koordinasi mata kaki) dengan variabel Y (Keterampilan sepak sila) dengan
kategori sedang. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah korelasi positif antara koordinasi mata
kaki terhadap keterampilan sepak sila permainan sepak takraw siswa putra merupakan
Korelasi positif yang meyakinkan. Artinya Untuk memainkan permainan sepak takraw siswa
harus memiliki koordinasi mata kaki yang baik, yang sangat berpengaru terhadap
keterampilan dasar sepak takraw terutama sepak sila, dan dari hasil penelitian dan
kesimpulan yang telah diuraikan

1. Penelitian ini diharapkan bagi pelatih atau guru pjok sebagai bahan masukan dalam
mengevaluasi siswa pasa saat pembeljaran sepak takraw

2. Penelitian ini agar dapat menentukan program latihan yang berkelanjutan guna
untuk pencapaian prestasi yang maksimal di kancah regional, nasional, maupun internasional
bagipara pemainnya.

3. Dalam bidang ilmu olahraga , dijadikan sebagai sumber pemikiran sebagai


penambah cakrawala khususnya ilmu keolahragaan agar lebih luas dalam pengembangannya.
BAB III

PENUTUP

III.I. Kesimpulan

Sepak sila adalah salah satu dari teknik dasar sepak takraw. Sepak sila merupakan teknik yang
paling efektif dalam permainan sepak takraw. Sepak sila digunakan untuk menerima, mengumpan dan
menyelamatkan bola dari serangan lawan. Sepak sila sendiri membutuhkan kekuatan otot tungkai
sebagai penggeraknya, membutuhkan koordinasi gerak mata kaki dan keseimbangan tubuh dalam
merubah arah baik pada saat bergerak ditempat sambil menyepak bola sangat diperlukan sebagai
persiapan melakukan serangan (ofensive).
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unimed.ac.id/9174/9/608122080%20BAB%20I.pdf

http://eprints.unm.ac.id/12207/1/jurnal%20liman.pdf

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/PENJAKORA/article/download/11735/7503

Anda mungkin juga menyukai