Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kejaora: Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga

ISSN: 2541-5042 (Online)


ISSN: 2503-2976 (Print)
Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021

LATIHAN ZIG-ZAG TERHADAP KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA ATLET SEPAK


BOLA

Muhammad Ihsan Shabih1, Iyakrus2, Destriani3

1,2,3 Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sriwijaya
E-mail: ihsanshabih12@gmail.com1, iyakrusanas@yahoo.com2, destriani@fkip.unsri.ac.id3
DOI: https://doi.org/10.36526/kejaora.v6i1.1289

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan zig-zag terhadap kelincahan menggiring
bola (dribbling) pada atlet sepak bola SSB Ogan Ilir United. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah eksperimen semu (quasi experimen) dengan rancangan pretest dan posttest one group.
Populasi penelitian ini adalah atlet SSB Ogan Ilir United yang berjumlah 30 orang. Sampel dalam
penelitiaan ini berjumlah 30 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes dribbling zig-zag. Data
diambil dari tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Perlakuan dalam penelitian ini berupa latihan
zig-zag diberikan latihan selama 5 minggu dengan frekuensi latihan 4 kali seminggu. Berdasarkan
hasil penelitian dan analisis data statistik uji t dengan taraf signifikan α=0,05 didapat t hitung (30,5)
sedangkan ttabel (1,70), maka thitung > ttabel sehingga H1 diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian H1
dapat diajukan dan dapat diterima, bahwa latihan zig-zag berpengaruh terhadap kelincahan
menggiring bola (dribbling) pada atlet sepak bola SSB Ogan Ilir United. Implikasi dari penelitian ini
bahwa latihan zig-zag dapat digunakan sebagai salah satu jenis latihan untuk meningkatkan
kelincahan menggiring bola (dribbling). Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa latihan zig-zag
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelincahan menggiring bola (dribbling) pada atlet
sepak bola SSB Ogan Ilir United.

Kata Kunci: Sepak Bola, Latihan Zig-Zag, Menggiring Bola (Dribbling), Kelincahan

PENDAHULUAN yang memberikan kontribusi secara tidak


Olahraga sepak bola merupakan langsung tanpa kita sadari bersama.
olahraga yang begitu banyak disukai, Udam (2017) mengemukakan bahwa
digemari oleh siapapun baik tua, muda laki – teknik dalam permainan sepak bola meliputi 2
laki bahkan perempuan, permainan sepak macam teknik yaitu: teknik dengan bola dan
bola seperti halnya semua kegiatan hidup tanpa bola. Dalam permainan sepak bola
manusia yang membentuk sikap jujur terdapat beberapa teknik dasar yang harus
terhadap diri sendiri, sportivitas, fair play, dikuasai, diantaranya menendang bola,
bertanggung jawab dan memberanikan diri menghentikan bola, mengontrol bola, gerak
untuk mengambil keputusan (Pratama, 2017). tipu, tackling, lemparan kedalam dan teknik
Menurut Josep A (2012) Sepak bola adalah menjaga gawang (Udam, 2017). Beberapa
titik temu antara orang-orang dari berbagai keterampilan dasar yang dibutuhkan pemain
latar belakang dan keturunan, yang menjadi sepak bola adalah menyundul (heading),
jembatan penghubung semua tingkatan menggiring (dribbling), menghentikan
politik, ekonomi, budaya dan agama. Pratama (stopping), dan menembak (shooting)
(2017) juga mengemukakan bahwa (Daryanto & Hidayat, 2015). Menurut
sepakbola merupakan olahraga yang begitu Sukatamsi (dalam Efendi et al., 2018)
indah penuh dengan kedamaian jika mengemukakan bahwa teknik menggiring
seseorang menikmati suatu pertandingan dibagi tiga macam yaitu: 1) Teknik menggiring
baik tingkat regional bahkan internasional dengan kura-kura bagian dalam, 2) Teknik
menggiring dengan punggung kaki dan, 3)

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi 145
Jurnal Kejaora: Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga
ISSN: 2541-5042 (Online)
ISSN: 2503-2976 (Print)
Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021

Teknik menggiring dengan kura-kura kaki kontribusi pemain pada permainan akan
bagian luar”. Selain itu kelincahan menggiring sangat bagus karena menggiring bola
sangat dibutuhkan untuk menunjang teknik mewakili keterampilan lainnya sebagai salah
tersebut. Untuk mencapai prestasi dalam satu penunjang dalam permainan sepak bola.
kelincahan terhadap hasil menggiring harus Latihan adalah suatu proses yang
didukung oleh kondisi fisik yang baik, dilakukan secara sistematis dan berulang-
penguasaan teknik dan psikologis (Efendi et ulang dalam jangka waktu yang relatif lama,
al., 2018). dengan beban latihan yang semakin
Kemampuan teknik dasar dalam bertambah, agar terjadi peningkatan terhadap
permainan sepak bola juga harus didukung rangsangan gerak secara menyeluruh
dengan kondisi fisik yang prima. Kondisi fisik terhadap tubuh (Rahardian et al., 2019).
merupakan salah satu faktor penting yang Sedangkan menurut Harsono (dalam Iyakus,
harus dimiliki setiap pemain sepak bola dalam 2012). tujuan latihan serta sasaran utama
upaya pencapaian prestasi maksimal. Kondisi latihan bertujuan membantu atlet
fisik yang prima diperlukan agar latihan yang memaksimalkan keterampilan dan
dilakukan dapat terlaksana dengan baik, prestasinya meliputi empat aspek yaitu fisik,
terprogram, dan berkesinambungan sehingga teknis, taktis, dan spiritual. Ada 3 bentuk
tujuan latihan dapat tercapai (Ramdhon et al., latihan untuk meningkatkan kelincahan, yaitu
2018). Menurut Sukadiyanto (dalam shuttle run (lari bolak-balik), zig-zag run (lari
Ramdhon et al., 2018) menyatakan bahwa belak-belok), dan lari rintangan (Apriyadi,
kondisi fisik terdiri dari kekuatan, kecepatan, 2014).
kelincahan, kelentukan, keseimbangan, Muhajir (dalam Satriaputra & Widodo,
koordinasi, dan daya tahan yang merupakan 2019) berpendapat bahwa kelincahan adalah
satu kesatuan utuh yang perlu mendapat kemampuan seseorang untuk mengubah
perhatian dalam peningkatan dan arah dengan cepat dan akurat tanpa
pemeliharaannya. Ini tiada lain karena kondisi kehilangan keseimbangan saat bergerak.
fisik merupakan pondasi atau dasar untuk Karena kelincahan adalah kombinasi dari
melakukan aktivitas fisik lainnya seperti banyak komponen kecepatan, kekuatan,
pelaksanaan teknik dalam olahraga keseimbangan, dan koordinasi gerakan maka
(Tirtayasa et al., 2020; Sumerta, 2021). banyak cabang olahraga yang membutuhkan
Menurut Muhdhor (2013) bahwa kelincahan (Satriaputra & Widodo, 2019).
menggiring adalah salah satu keterampilan Menurut Widiastuti (2017) kelincahan adalah
sepak bola yang paling penting yang anda mengacu pada perubahan arah atau posisi
butuhkan untuk dikuasai. Sederhananya, jika tubuh secara cepat yang dilakukan bersama
anda tidak tahu bagaimana lawan anda sama dengan gerakan lainnya dan
menggiring bola, anda tidak akan tahu kelincahan memiliki peran yang penting demi
bagaimana bermain sepak bola. Menggiring tercapainya kemampuan penampilan secara
bola merupakan keterampilan dasar dalam baik untuk memiliki, memelihara dan menjaga
sepak bola karena semua pemain harus agar kemampuan agility tetap menjadi satu
dapat mengontrol bola sambil bergerak, kesatuan dengan kemampuan fisik lainnya.
berdiri atau bersiap mengoper atau Menurut Siswanto (dalam Hamdani,
menembak (Mielke, 2013). Sedangkan 2015). zig-zag adalah gerakan lari berbelok-
menurut Luxbacher (2016) dribbling adalah belok mengikuti lintasan lari zig-zag dapat
keterampilan menggiring bola yang digunakan untuk meningkatkan kelincahan,
digunakan dalam keadaan yang sesuai, akan karena unsur gerak yang terkandung dalam
mengacaukan pertahanan lawan dan dua latihan lari zig-zag merupakan komponen
teknik dribbling menggiring bola dengan rapat gerak kelincahan yaitu lari dengan mengubah
dalam ruang yang terbatas dan menggiring arah dan posisi tubuh, kecepatan,
bola dengan cepat untuk memasuki ruang keseimbangan yang juga merupakan
terbuka merupakan hal yang penting dalam komponen gerak kelincahan. Upaya yang
permainan. Ketika pemain telah menguasai dapat dilakukan untuk meningkatkan
keterampilan menggiring bola secara efektif, kemampuan teknik dasar dribbling yang baik,

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi 146
Jurnal Kejaora: Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga
ISSN: 2541-5042 (Online)
ISSN: 2503-2976 (Print)
Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021

yaitu dengan latihan zig-zag adalah gerakan


lari berkelok-kelok mengikuti lintasan
(Siswantoyo, 2003). Sedangkan menurut
Luxbacher (2016) zig-zag adalah berlari
melintasi cone dengan cara menggiring dan Gambar 1. Rancangan Penelitian
keluar masuk cone hingga mencapai cone Sumber: Sugiyono ( dalam Hartati, dkk.,
terakhir, kemudian memutar arah mundur dan 2020)
menggiring bola kembali ke posisi awal, jaga
bola agar tetap dalam kontrol bola yang rapat Keterangan:
setiap saat dan selesaikan secepat mungkin. P : Populasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang S : Sampel
telah dilakukan di SSB Ogan Ilir United pada PRT : Pre test (Tes Awal kelincahan
saat para atlet melakukan kegiatan latihan menggiring bola (dribbling zig-
rutin masih banyak ditemui kekurangan, zag))
khususnya pada saat menggiring bola PT : Post test (Tes Akhir
(dribbling). Terdapat sekitar 80% Atlet masih kelincahan menggiring bola
ditemui kekurangan saat menggiring bola. (dribbling zig-zag))
Inilah yang menjadi masalah utama yang X : Perlakuan (yang
dialami oleh para atlet. Dalam melakukan menggunakan metode latihan
gerakan menggiring bola (dribbling), atlet lari zig-zag)
tidak dapat menguasai gerak yang
diharapkan terutama pada kelincahan saat Penelitian ini dilaksanakan dalam
menggiring bola. Melihat kondisi tersebut, waktu 5 minggu. perlakuan dalam penelitian
maka peneliti mencoba memberikan solusi ini berupa latihan zig-zag dengan frekuensi
dari permasalahan di atas, peneliti latihan 4 kali seminggu. Semakin sering dan
menggunakan metode latihan zig-zag untuk semakin banyak latihan maka peningkatan
meningkatkan kelincahan menggiring bola semakin cepat. Berikut program latihan yang
pada pemain tersebut. Tujuannya adalah diberikan:
untuk mengetahui pengaruh latihan zig-zag
terhadap kelincahan menggiring bola Tabel 1. Program Latihan
(dribbling) pada atlet sepak bola SSB Ogan Minggu Materi Volume Intensitas
Ilir United. 1 Latihan 3 set 60 %
Dari latar belakang di atas, maka perlu Zig-zag
dilakukan penelitian yang berjudul pengaruh 2 Latihan 3 set 65 %
latihan zig-zag terhadap kelincahan Zig-zag
menggiring bola (dribbling) pada atlet sepak 3 Latihan 3 set 75 %
bola SSB Ogan Ilir United. Zig-zag
4 Latihan 3 set 80 %
METODE Zig-zag
Penelitian ini adalah quasy 5 Latihan 3 set 80 %
eksperiment dengan mengunakan Zig-zag
rancangan/desain penelitian “pretest dan
posttest one group”. Langkah pertama yang
Populasi dalam penelitian ini adalah
dilakukan adalah pengukuran (pretest),
atlet SSB Ogan Ilir United yang berjumlah 30
kemudian dilakukan perlakuan dalam jangka
orang. Apabila subyek kurang dari 100, lebih
waktu tertentu, yang selanjutnya diteruskan
baik semua subyek dijadikan sampel,
dengan pengukuran kembali (posttest) untuk
sehingga penelitiannya merupakan penelitian
melihat ada atau tidaknya perbedaan populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah
sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. 30 orang atlet SSB Ogan Ilir United.
Instrumen tes yang digunakan adalah
dribbling zig-zag. Dibawah ini adalah gambar

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi 147
Jurnal Kejaora: Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga
ISSN: 2541-5042 (Online)
ISSN: 2503-2976 (Print)
Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021

instrumen tes dribbling zig-zag yang Tabel 3. Distribusi Data Instrumen Tes
dikembangkan untuk mengukur kelincahan Menggiring Bola (Pretest)
menggiring bola. No. Keterangan Hasil
1. Sampel (N) 30
2. Waktu Tercepat 11,06
3. Waktu Terlambat 13,55
4. Rentang 2,49
5. Banyak Kelas Interval 6
Gambar 2. Instrumen Dribbling Zig-zag 6. Panjang Kelas 0,41
Sumber: Subagyo Irianto, dkk (2010: 3) 7. Mean 12,34
8. Modus 12,02
Teknik analisis yang digunakan 9. Simpangan Baku 0,6
peneliti dalam penelitian ini adalah uji T (test), 10. Kemiringan Kurva 0,53
langkah-langkahnya:
1. Uji normalitas data Berdasarkan tabel 2. dapat diketahui
2. Uji hipotesis bahwa data waktu tercepat 11,06, data waktu
terlambat 13,55, rentangnya sebesar 2,49,
HASIL DAN PEMBAHASAN rata-rata yang didapat dari posttest yaitu
Hasil penelitian dari 30 sampel yang 12,34, modus sebesar 12,02, simpangan
diambil di SSB Ogan Ilir United, dari data baku sebesar 0,6, serta kemiringan kurva
pretest diperoleh data waktu tercepat 12,54 yang didapatkan dari hasil posttest yaitu 0,53.
detik, data waktu terlambat 15,96 detik, mean Hasil tes awal (pretest) diketahui
14,19, simpangan baku 0,82 dan kemiringan bahwa data waktu tercepat 12,54 dan data
kurva sebesar 0,90. Data posttest diperoleh waktu terlambat 15,96 dengan rata-rata
data waktu tercepat 11,06 detik, data waktu 14,19. Setelah diberikan perlakuan berupa
terlambat 13,55 detik, mean 12,34, latihan interval selama 5 minggu dengan
simpangan baku 0,6 dan kemiringan kurva frekuensi latihan 4 kali seminggu ternyata
0,53 untuk lebih jelasnya bisa dilihat sebagai terdapat peningkatan rata-rata perbedaan tes
berikut: awal (pretest) dan tes akhir (posttest) data
waktu tercepat 11,06 dan data waktu
Tabel 2. Distribusi Data Instrumen Tes terlambat 13,55 dengan rata-rata 12,34.
Menggiring Bola (Pretest) Berikut tabel perbandingan antara pretest dan
No. Keterangan Hasil posttest kelompok eksperimen:
1. Sampel (N) 30
2. Waktu Tercepat 12,54 Tabel 4. Daftar Perbandingan Hasil Pretest
3. Waktu Terlambat 15,96 dan Posttest
4. Rentang 3,42 Hasil Waktu Waktu Mean
5. Banyak Kelas Interval 6 Tercepat Terlambat
6. Panjang Kelas 0,57
7. Mean 14,19
8. Modus 13,45 Pretest 12,54 15,96 14,19
Posttest 11,06 13,55 12,34
9. Simpangan Baku 0,82
10. Kemiringan Kurva 0,90
Perbandingan hasil pretest dan
posttest di atas dapat dilihat hasil
Berdasarkan tabel 1. dapat diketahui
perbandingannya dari pretest menggiring
bahwa data waktu tercepat 12,54, data waktu
bola tercepat yaitu 12,54 detik dan hasil tes
terlambat 15,96, rentangnya sebesar 3,42,
menggiring bola terlambat 15,96 detik. Data
rata-rata yang didapat dari pretest yaitu
hasil posttest menggiring bola tercepat yaitu
14,19, modus sebesar 13,45, simpangan
11,06 detik dan hasil tes menggiring bola
baku sebesar 0,82, serta kemiringan kurva
terlambat yaitu 13,55 detik dan didapatlah
yang didapatkan dari hasil pretest yaitu 0,90.

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi 148
Jurnal Kejaora: Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga
ISSN: 2541-5042 (Online)
ISSN: 2503-2976 (Print)
Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021

mean atau rata-rata dari pretest sebesar bola SSB Ogan Ilir United dalam kriteria
14,19 dan posttest sebesar 12,34 sehingga sebagai berikut: Penelitian ini dilakukan
perbedaan mean pretest dan posttest selama 5 minggu dengan frekuensi latihan 4
sebesar 1,85. kali seminggu sesuai dengan pendapat
Pengujian dalam normalitas data, Bompa dalam Apta Mylsidayu dan Febi
rumus yang digunakan adalah uji kemiringan kurniawan (2015:50) yang mengatakan
kurva atau Km person. Berdasarkan bahwa: “peningkatan hasil latihan terjadi
perhitungan di atas, diketahui bahwa nilai dalam waktu 2-6 minggu tetapi biasanya 4
kemiringan kurva untuk data pretest minggu (1 bulan). Hal ini yang perlu
kelompok eksperimen adalah (0,90) diperhatikan adalah peningkatan dalam
kemudian nilai kemiringan kurva untuk data latihan apablia latihan dilakukan minimal 3
posttest kelompok eksperimen adalah (0,53). kali seminggu dan maksimal 12-14 kali dalam
Berdasarkan nilai-nilai tersebut, maka baik seminggu (sehari 2 sesi)”. Semakin sering
pada saat pretest maupun posttest data dan semakin banyak latihan maka
terdistribusi normal yaitu terletak antara (-1) peningkatan semakin cepat, akan tetapi
dan (+1). harus memperhatikan prinsip-prinsip latihan
agar tidak overtraining, untuk itu
Tabel 5. Daftar Uji Hipotesis perkembangan komponen kondisi fisik yang
Hasil Mean ∑d ∑xd ∑Xd2 terbaik juga membantu seorang atlet untuk
mampu mengikuti latihan selanjutnya dalam
Pretest 14,19 usaha mencapai prestasi setinggi-tingginya.
55 0,1 3,2014
Posttest 12,34 Berdasarkan hasil data pretest
kelompok eksperimen terdapat 30 atlet yang
Berdasarkan tabel uji hipotesis dapat telah melakukan tes kelincahan menggiring
diketahui hasil data pretest kelompok bola dengan memperoleh waktu yang
eksperimen dengan rata-rata 14,19 dan data berbeda-beda. Hasil data pretest
posttest kelompok eksperimen dengan rata- menunjukkan bahwa terdapat seorang atlet
rata 12,34 dan diketahui juga ∑d berjumlah yang memperoleh data terbesar 15,96 (waktu
55, ∑xd berjumlah 0,1 dan∑Xd2 berjumlah terlambat) dan seorang atlet yang
3,2014. memperoleh data terkecil 12,54 (waktu
Data hasil perhitungan statistik “uji t” tercepat). Nilai Mean diperoleh dari hasil
Ʃ 𝑓𝑖 𝑥𝑖
didapat hasil 30,5 sedangkan Ttabel adalah menjumlahkan (jumlah frekuensi dikali
Ʃ𝑓𝑖
1,70 yang diperoleh dari tabel distribusi T
nilai tengah : jumlah frekuensi) dengan hasil
dengan dk (30-2)= 28 dan taraf kepercayaan
sebesar 14,19, nilai modus diperoleh dari
95% (α=0,05) ,tercantum dalam tabel. Kriteria 𝑏
pengujian hipotesis terima H1 jika hasil menjumlahkan b + p ( 1 ) (b= Batas
𝑏1 + 𝑏2
Thitung>Ttabel(1-α), dan tolak H0 jika Thitung < Ttabel(1- bawah kelas modal, yaitu interval dengan
α), Karena thitung (30,5) > ttabel (1,70) maka frekuensi terbanyak, p= Panjang kelas, b1=
terdapat perbedaan yang signifikan antara Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi
post-test dan pre-test, dengan demikian maka kelas interval dengan kelas yang lebih kecil,
hipotesis H0 ditolak dan hipotesis H1 diterima. b2= Frekuensi kelas modus dikurangi
Pernyataan H1 yaitu “Terdapat pengaruh frekuensi kelas interval dengan kelas yang
latihan zig-zag terhadap kelincahan lebih besar sesudah tanda kelas modus)
menggiring bola (dribbling) pada atlet sepak dengan hasil data 13,45, serta nilai standar
bola SSB Ogan Ilir United”. deviasi diperoleh dari hasil menjumlahkan
Pembahasan 𝑛 ∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖 2 − (∑ 𝑓𝑖𝑥𝑖)2
Berdasarkan kriteria penelitian bahwa yaitu 0,82, dan
𝑛 (𝑛−1)
diperlukan pembahasan untuk menyusun kemiringan kurva diperoleh dengan cara
hasil penelitian yang akan dibahas tentang memasukkan nilai hitung yang didapat
hasil data pretest dan posttest serta hasil data (modus, rata-rata, dan standar deviasi)
pengaruh latihan zig-zag terhadap kelincahan kedalam rumus
̅ − 𝑀𝑜
𝑋
dengan hasil sebesar
menggiring bola (dribbling) pada atlet sepak 𝑆

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi 149
Jurnal Kejaora: Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga
ISSN: 2541-5042 (Online)
ISSN: 2503-2976 (Print)
Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021

0,90. Data hasil posttest diperoleh dengan terhadap kelincahan menggiring bola
cara yang sama seperti cara penghitungan (dribbling) pada atlet sepak bola SSB Ogan
hasil data pretest, dengan data terbesar Ilir United.
13,55 (waktu terlambat) dan data terkecil
11,06 (waktu tercepat) dengan mean 12,34, UCAPAN TERIMA KASIH
modus data 12,02, serta standar deviasi yaitu Dalam proses pembuatan artikel ini
0,6 dengan kemiringan kurva 0,53. Rata-rata terdapat banyak sekali bantuan dari berbagai
dari pretest ke posttest naik 1,85. pihak. Oleh karena itu, diucapkan terima
Berdasarkan nilai-nilai tersebut, maka baik kasih yang sebesar-besarnya dan setulus-
pada saat pretest maupun posttest data tulusnya kepada yang terhormat:
berdistribusi normal, yaitu terletak antara (-1) 1. Dr. Hartati, M.Kes., selaku Koordinator
dan (+1). Program Studi Pendidikan Jasmani dan
Hasil penelitian di atas menunjukkan Kesehatan FKIP Universitas Sriwijaya.
bahwa latihan zig-zag dapat digunakan untuk 2. Dr. Iyakrus, M.Kes., selaku Pembimbing
meningkatkan kelincahan menggiring bola Akademik yang telah memberikan
pada atlet sepak bola SSB Ogan Ilir United. bimbingan, motivasi, saran, dan
Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan masukan dalam penyelesaian penelitian
kelincahan antara pretest dan posttest ini.
setelah diberi perlakuan latihan zig-zag. 3. Destriani, M.Pd., selaku Pembimbing
Berdasarkan uji hipotesis, data pretest Jurnal yang telah memberikan
kelompok eksperimen dengan rata-rata 14,19 bimbingan, motivasi, saran, dan
dan data posttest kelompok eksperimen masukan dalam penyelesaian penelitian
dengan rata-rata 12,34. Diketahui juga ∑d ini.
berjumlah 55, ∑xd berjumlah 0,1 dan ∑xd² 4. Seluruh staff dosen dan pegawai
berjumlah 3,2014. Program Studi Pendidikan Jasmani dan
Berdasarkan hasil perhitungan Kesehatan yang telah memberikan
statistik “uji t” didapat hasil 30,5 sedangkan pengetahuan dan membantu
Ttabel adalah 1,70 yang diperoleh dari tabel kelancaran penelitian ini.
distribusi T dengan dk (30-2)= 28 dan taraf 5. Kedua orang tua dan keluarga besar
kepercayaan 95% (α=0,05) ,tercantum dalam yang telah memberikan dorongan
tabel. Kriteria pengujian hipotesis terima H1 secara moril dan materi sehingga
jika Thitung>Ttabel(1-α), dan tolak H0 jika Thitung < penelitian ini dapat diselesaikan.
Ttabel(1-α), Karena thitung (30,5) > ttabel (1,70) maka 6. Presiden klub dan staff pelatih SSB
terdapat perbedaan yang signifikan antara Ogan Ilir United yang telah memberikan
post-test dan pre-test, dengan demikian maka bantuan dalam penelitian ini.
hipotesis H0 ditolak dan hipotesis H1 diterima. 7. Semua pihak yang tidak dapat peneli
Pernyataan H1 yaitu “Terdapat pengaruh sebutkan satu persatu yang telah
latihan zig-zag terhadap kelincahan banyak memberikan bantuan dalam
menggiring bola (dribbling) pada atlet sepak penelitian ini.
bola SSB Ogan Ilir United”.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN Anas, I. (2012). Penerapan Closed Skill dan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis Open Skill dalam Latihan
data, menunjukkan bahwa latihan zig-zag Sepaktakraw di Penjas FKIP
memberikan pengaruh yang signifikan Universitas Sriwijaya. Jurnal Ilmu
terhadap kelincahan menggiring bola. Olahraga Dan Kesehatan Altius, 1-6.
Implikasi dari penelitian ini bahwa latihan zig- Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian,
zag dapat digunakan sebagai salah satu jenis Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
latihan untuk meningkatkan kelincahan PT Rineka Cipta.
menggiring bola (dribbling). Dengan demikian Apriyadi, I., Dwi Rosella, K., St FT, S.,
dapat disimpulkan bahwa latihan zig-zag Santoso, T. B., & Fis, S. (2014).
memberikan pengaruh yang signifikan Pengaruh Agility Ladder Exercise

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi 150
Jurnal Kejaora: Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga
ISSN: 2541-5042 (Online)
ISSN: 2503-2976 (Print)
Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021

Dengan Metode Lateral Run Terhadap https://doi.org/10.36706/altius.v6i2.80


Peningkatan Kelincahan Lari Pada 94
Atlet Sepakbola Usia 13 Tahun Rahardian, M., Hariyanto, E., & Hariyoko.
DiSekolah Sepak Bola Jaten (Doctoral (2019). Pengaruh Model Latihan
dissertation, Universitas Ladder Drill Lateral Dan Zig-Zag Hops
Muhammadiyah Surakarta). Terhadap Peningkatan Kelincahan.
Daryanto, Z. P., & Hidayat, K. (2015). Indonesia Journal of Sports and
Pengaruh latihan kelincahan terhadap Physical Education, 1(1), 27–33.
kemampuan menggiring bola. Jurnal Ramdhon, M. A. A., Usra, M., & Destriani.
Pendidikan Olahraga, 4(12), 201–212. (2018). Latihan Fartlek Menggunakan
https://journal.ikippgriptk.ac.id/index.p Lintasan Pasir Terhadap Peningkatan
hp/olahraga/article/view/87/85 Vo2 Max Sepak Bola. Altius : Jurnal
Efendi, A. R., Pahliwandari, R., & Arifin, Z. Ilmu Olahraga Dan Kesehatan, 7(1),
(2018). Pengaruh latihan kelincahan 14–17.
terhadap kemampuan menggiring https://doi.org/10.36706/altius.v7i1.81
dalam permainan sepakbola 09
mahasiswa UKM Sepakbola IKIP Satriaputra, G. C. D., & Widodo, A. (2019).
PGRI Pontianak. Jurnal Pendidikan Pengaruh Latihan Zig-Zag Run
Olahraga, 7(1), 1–10. Terhadap Peningkatan Kelincahan
Hamdani. (2015). Strategi Belajar Mengajar. Siswa Putra Usia 16-18 Tahun. Jurnal
Jakarta: Rineka Cipta. Kesehatan Olahraga, 7(2).
Hartati, H., Solahuddin, S., & Irawan, A. Siswantoyo. (2003).
(2020). Latihan Kelincahan Dan http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/
Keseimbangan Untuk Meningkatkan artikel.
Hasil Dribble Sepak Bola. Altius : Sumerta, I. K., Santika, I. G. P. N. A., Dei, A.,
Jurnal Ilmu Olahraga Dan Kesehatan, Prananta, I. G. N. A. C., Artawan, I. K.
9(1), 38–46. S., & Sudiarta, I. G. N. (2021).
https://doi.org/10.36706/altius.v9i1.11 Pengaruh Pelatihan Circuit Training
557 Terhadap Kelincahan Atlet
Irianto, S. (2010). Pengembangan Tes Sepakbola. Jurnal Pendidikan
Kecakapan “David Lee” untuk Sekolah Kesehatan Rekreasi, 7(1), 230-238.
Sepak Bola (SSB) Kelompok Umur 14- https://doi.org/10.5281/zenodo.44600
15 Tahun. 71
Irianto, S., dkk. (2010). Penyusunan Tes Tirtayasa, P. K. R., Santika, I. G. P. N. A.,
Keterampilan Bermain Sepakbola Subekti, M., Adiatmika, I. P. G., &
Bagi Siswa Sekolah Sepak Bola Festiawan. R. (2020). Barrier Jump
PUSPOR IKIP Yogyakarta. Training to Leg Muscle Explosive
Yogyakarta: FIK UNY. Power. Jurnal ACTIVE : Jurnal of
Luxbacher, J. A. (2016). Sepak Bola langkah- Physical Education, Sport, Health and
langkah menuju sukses. Recreation, 9(3),
Jakarta:Kharisma Putra Utama Offset. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.p
Mielke, D. (2009). Dasar-dasar Sepak bola. hp/peshr/article/view/41145
Bandung: Human kinetics. Udam, M. (2017). Pengaruh Latihan Shuttle-
Muhdhor, Z. A. (2013). Menjadi Pemain Run dan Zig-zag terhadap
Sepakbola Profesional. Teknik, Kemampuan Dribbling Bola pada
Strategi, Taktik Menyerang & Siswa Sekolah Sepakbola (SSB)
Bertahan. Jakarta: Kata Pena. Imanuel USia 13-15 di Kabupaten
Pratama, R. R. (2017). Tingkat Keterampilan Jayapura. Jurnal Pendidikan Jasmani
Tehnik Dasar Sepakbola Tim Lpi Olahraga Dan Kesehatan, 3(1), 58–
Mahasiswa Unsri Tahun 2012. Altius : 71.
Jurnal Ilmu Olahraga Dan Kesehatan,
6(2), 156–159.

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi 151
Jurnal Kejaora: Jurnal Kesehatan Jasmani dan Olah Raga
ISSN: 2541-5042 (Online)
ISSN: 2503-2976 (Print)
Volume 6 Nomor 1, Edisi April 2021

Widiastuti. (2017). Tes dan Pengukuran


Olahraga. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan & Rekreasi, FOK – Universitas PGRI Banyuwangi 152

Anda mungkin juga menyukai