Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH WEIGHT TRAINING TERHADAP KEMAMPUAN PASSING

PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMA NEGERI 9


PONTIANAK

Syarif Muhammad Yunus, Andika Triansyah, Fitriana Puspa Hidasari


Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP Untan Pontianak
Email: yunus.glx17@gmail.com

Abstract
The problem in this study is whether there is an influence of weight training on the
passing ability of soccer extracurricular participants in SMA Negeri 9 Pontianak. The
purpose of this study was to determine the effect of weight training on passing ability
on football extracurricular participants in SMA Negeri 9 Pontianak. The method used
in this study is an experimental method with a pre-experimental design research form.
The subjects in this study were all participants who joined soccer extracurricular
activities in SMA Negeri 9 Pontianak, totaling 20 people. Data analysis with
parametric test t-test. The results of the study based on statistical tests note that there
is a significant influence on the value of t-test, namely tcount 19.18> ttable 1.729 at a
significant level of 5%, from these results it can be concluded that there is an influence
of weight training on the passing ability of soccer extracurricular participants in SMA
Negeri 9 Pontianak
Keywords:, Football, Passing, Weight Training

PENDAHULUAN
Olahraga merupakan aktivitas yang sudah pengetahuan dan teknologi keolahragaan.
menjadi kebutuhan manusia karena dengan Selain olahraga berfungsi untuk meningkatkan
tingkah laku atau aktivitas olahraga yang kesehatan dan kesegaran jasmani olahraga juga
teratur, terukur dan terarah maka akan berfungsi untuk meraih prestasi dalam
menjadikan jiwa dan raga manusia menjadi kejuaraan-kejuaran baik tingkat provinsi,
lebih baik. Olahraga adalah penggunaan raga nasional maupun internasional. Untuk meraih
manusia yang diolah untuk melakukan aktifitas prestasi yang diinginkan dibutuhkan latihan
aktifitas karena manusia itu terbagi menjadi serius dan terprogram sehingga dapat
dua bagian yaitu jiwa sebagai penggerak dan tercapainya hasil yang maksimal.
raga sebagai alat gerak. Menurut Ana Taufani Latihan adalah segala daya dan upaya
(2011 : 1), Olahraga merupakan sesuatu yang untuk meningkatkan secara menyeluruh
tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan kondisi fisik dengan proses yang sistematis dan
masyarakat. Karena pada dasarnya kehidupan berulang-ulang dengan kian hari kian
selalu berhubungan dengan fisik. Manusia bertambah jumlah beban latihan, waktu atau
menjadikan olahraga sebagai wadah untuk intensitasnya. Seseorang melakukan latihan
menjaga kesehatan tubuh dan untuk dikarenakan merupakan suatu bentuk upaya
pencapaian prestasi. untuk mencapai suatu tujuan. Latihan bukanl
Olahraga prestasi adalah olahraga yang hal yang baru, sudah sejak zaman dahulu
membina dan mengembangkan olahragawan latihan dilakukan secara sistematis untuk
secara terencana, berjenjang, dan menuju suatu tujuan tertentu. Menurut Awan
berkelanjutan melalui kompetisi untuk Hariono (2006: 1) latihan adalah upaya
mencapai prestasi dengan dukungan ilmu seseorang dalam meningkatkan perbaikan

1
organisme dan fungsinya untuk Menurut Sucipto (2000:7), Sepakbola
mengoptimalkan prestasi dan penampilan merupakan permainan beregu, masing - masing
olahraga. regu terdiri dari sebelas pemain dan salah
Latihan beban (weight training) adalah satunya penjaga gawang. Bermain sepak bola
latihan yang dilakukan secara sistematis yang baik perlu memiliki kondisi fisik yang
dengan menggunakan beban sebagai alat untuk baik pula. Tanpa kondisi fisik yang baik maka
menambah kekuatan fungsi otot guna tidak akan mampu menguasai atau memainkan
memperbaiki kondisi fisik atlet, mencegah bola dengan baik, sehingga tidak dapat
terjadinya cedera atau untuk tujuan kesehatan. menciptakan kerja sama tim yang baik dengan
Menurut Suriah (2010 : 4), Weight training pemain lainnya.
yang juga berarti latihan beban adalah latihan- Kemampuan menendang para peserta
latihan yang sistematis dimana beban hanya ekstrakurikuler SMA Negeri 9 Pontianak
dipakai sebagai alat untuk menambah kekuatan antara satu dengan yang lain relatif sama
otot guna mencapai berbagai tujuan tertentu, karena peserta tidak banyak yang mengikuti
program latihan. Program latihan beban pelatihan di Sekolah Sepak Bola (SSB) dan
hendaknya bersifat khusus. Namun perlu sebagian besar kemampuan menendang jarak
memperhatikan pola gerak yang dihasilkannya, jauh masih sangat kurang. Berdasarkan hasil
hendaknya latihan beban juga dikaitkan pengamatan yang telah dilakukan banyak
dengan latihan peningkatan motorik khusus. ditemui kekurangan khususnya pada passing
Dengan kata lain, bahwa latihan beban yang serta menjadi masalah utama yang dialami oleh
menuju ke peningkatan kekuatan otot, siswa. Kemampuan long pass siswa masih
hendaknya diprogramkan menuju cabang olah sangat lemah, dilihat dari jarak passing yang
raga yang bersngkutan. Jadi bila ingin melatih kurang jauh. Menurut Timo Schenemann
kuatnya tendangan pada pertandingan sepak (2005:33), bahwa seseorang pemain yang
bola, maka program latihan bebannya harus berkualitas harus memiliki fisik yang
lebih banyak melibatkan otot-otot yang dipakai mendukung. Salah satu faktor yang
menendang bola. mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi
Sepak bola merupakan olahraga permainan sepak bola adalah kemampuan fisik
permainan beregu atau tim, untuk menjadikan oleh para pemain. Oleh karena itu, seorang
kesebelasan yang tangguh, kuat dan bagus pemain sepak bola yang tidak memiliki kondisi
adalah dengan cara setiap pemain harus fisik yang baik tidak mungkin jadi pemain
mampu menyuguhkan permainan yang yang baik.
kompak, artinya permainan yang memiliki Teknik dasar menendang bola merupakan
kerja sama tim yang bagus, sehingga di syarat yang dominan atau terpenting dalam
perlukan pemain yang yang menguasai teknik permainan sepak bola, karena kemampuan
dasar bermain sepakbola yang baik dan menendang bola dengan baik dan benar dapat
terampil. Menurut Janje (2012:108), Sepak dipergunakan untuk tujuan memberi operan
bola adalah suatu permainan yang dilakukan kepada teman. Menurut Ardes (2015:1),
dengan cara menyepak bola kian kemari yang Passing merupakan salah satu teknik dasar
diperebutkan oleh para pemain dengan tujuan bermain sepakbola yang memiliki kontribusi
untuk memasukkan bola ke gawang lawan dan besar dalam permainan sepakbola. Hampir
mempertahankan gawang sendiri agar tidak seluruh permainan sepakbola dilakukan
kemasukan bola. Didalam memainkan bola, dengan passing. Besarnya kontribusi passing
setiap pemain diperbolehkan menggunakan dalam permainan sepakbola, maka perlu
seluruh anggota badan, kecuali tangan dan diajarkan kepada siswa sekolah.
lengan. Hanya penjaga gawang yang Menurut Pradipta (2011:12), Menendang
diperbolehkan memainkan bola dengan merupakan faktor terpenting dalam permainan
seluruh anggota badan termasuk lengan sepak bola. Oleh karena itu, seorang pemain
(Muhajir,2007;2) sepak bola dituntut untuk menguasai teknik
menendang bola dengan baik dan benar.

2
Menurut Sucipto (2000:17) menendang target prestasi yang di harapkan. Melihat pada
merupakan salah satu karakteristik permainan alokasi waktu dalam program pengajaran di
sepakbola yang paling dominan. Menendang Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak cukup
bola dapat dilakukan dalam keadaan diam, untuk mengajar semua mata pelajaran yang ada
menggelinding maupun melayang di terutama pada permainan sepak bola sehingga
udara.Tendangan jarak jauh sering kali bibit-bibit muda yang ada tidak dapat
digunakan oleh pemain sepakbola guna mengembangkan bakatnya dengan sempurna,
mengoper teman yang berada di depan ataupun sehingga di adakan kegiatan ekstrakurikuler
bisa digunakan untuk menembak bebas. yang pelaksanaannya diluar jam sekolah yang
Permainan sepak bola terutama dalam lebih menekankan pada pemahaman,
teknik dasar long pass (tendangan jarak jauh), penguasaan, kemampuan dan keterampilan
dibutuhkan otot tungkai yang kuat sehingga cabang-cabang olahraga khususnya pada
mampu melakukan tendangan yang kuat dan cabang sepak bola. Kegiatan ekstrakurikuler di
keras serta lambung saat perkenaan bola yang adakan untuk mencapai suatu prestasi dari
tepat. Salah satu latihannya adalah latihan sekolah tersebut pada suatu kompetisi olahraga
weight training (latihan beban) menggunakan di tingkat pelajar antar sekolah dan
alat fitnes yaitu latihan leg curl, leg extention, mengembangkan bakat yang terdapat dalam
dan leg press, squat dan hilraise untuk diri siswa.
meningkatkan kemampuan passing. Berdasarkan uraian diatas maka penulis
Salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) menyusun suatu penelitian yang berjudul :
di kota Pontianak yang memiliki bibit - bibit “Pengaruh Weight Trainning Terhadap
pemain sepak bola adalah SMA Negeri 9 Kemampuan Passing Pada Peserta
Pontianak. Di sekolah ini di adakan Ekstrakurikuler Sepak Bola Di SMA Negeri 9
ekstrakurikuler sepak bola untuk mencapai Pontianak”

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang di gunakan dalam group pretest-postest Design. Menurut
penelitian ini adalah eksperimen. Metode Notoatmodjo (2010:57) “rancangan ini tidak
penelitian eksperimen dilakukan dengan memiliki kelompok pembanding (kontrol),
kondisi yang alamiah dalam penelitian tetapi paling tidak sudah dilakukan observasi
eksperimen ada perlakuan (treatment), pertama (pretest) yang memungkinkan
sedangkan dalam penelitian naturalistik tidak menguji perubahan-perubahan yang terjadi
ada perlakuan. Menurut Sugiyono (2011 : 107), setelah adanya eksperimen (program)”.
Metode penelitian eksperimen dapat di artikan Teknik pengambilan sampel dalam
sebagai penelitian yang di gunakan untuk penelitian ini adalah total sampling. Total
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap sampling adalah teknik pengambilan sampel
yang lain terhadap kondisi yang terkendalikan. dimana jumlah sampel sama dengan populasi
Sedangkan menurut Arikunto (2013 : 9), (Sugiyono, 2007). Sedangkan menurut
Metode penelitian eksperimen adalah suatu Arikunto (2006 :120) total sampling adalah
cara untuk mencari hubungan antara sebab dan pengambilan sampel yang sama dengan jumlah
akibat (hubungan klausal) antara dua faktor populasi yang ada. Adapun subjek dalam
yang ditimbulkan oleh peneliti dengan penelitian ini adalah seluruh peserta yang
mengeliminiasi atau menyisihkan faktor - mengikuti ekstrakurikuler sepak bola di SMA
faktor lain yang mengganggu. Negeri 9 Pontianak yang berjumlah 20 orang.
Terdapat beberapa jenis penelitian Penelitian ini menggunakan teknik
eksperimen yaitu (1) Pre-expeimentaldesign, pengukuran. Teknik pengukuran adalah cara
(2) True-experimental design, (3) Factorial pengumpulan data untuk mengetahui tingkat
design, (4) Quasi experimental (Sugiyono, atau derajat aspek tertentu dibandingkan
2011: 108-110). Dari penjabaran diatas peneliti dengan norma tertentu pula sebagai satuan
menggunakan metode pre-experimentalone

3
ukur yang relevan (Hadari Nawawi, 2015: Menurut Arikunto (2003 : 275) untuk
101). menganalisis data hasil eksperimen yang
Instrumen penelitian adalah alat bantu menggunakan pre-test dan post test design
untuk fasilitas yang digunakan oleh peneliti maka menggunakan rumus :
dalam menggunakan data agar pekerjaanya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti =
∑ ²
lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
( − 1)
lebih mudah diolah. (Arikunto, 2006: 160).
Instrumen penelitian ini atau alat ukur yang
digunakan adalah tes tendangan jarak jauh,
yang dilakukan dari tempat bola ditendang
sampai bola lambung mendarat ke tanah yang Keterangan :
pertama kali. Tujuan dari tes ini adalah untuk = mean dari perbedaan
mengetahui dan mengukur jauhnya tendangan pretest dan postest
bola dalam permainan sepakbola. Sedangkan = Deviasi masing-masing

∑ ²
pelaksanaannya yaitu sampel melakukan subjek (d-Md)
tendangan jarak jauh dari bola dalam keadaan = Jumlah kuadrat deviasi

d. b
diam. Sampel melakukan 3 kali kesempatan = Subjek pada sampel
diambil hasil yang terbaik. Untuk mengukur = Ditentukan dengan N-1
tendangan jarak jauh dimulai dari batas bola
sampai bola lambung jatuh ke tanah yang
pertama kali (diukur dalam satuan meter).

peserta ekstrakurikuler sepak bola di SMA


HASIL PENELITIAN DAN Negeri 9
PEMBAHASAN
Potianak. Deskripsi data penelitian meliputi
Hasil Penelitian data pretest dan posttest dari eksperimen yang
Deskripsi data hasil penelitian ini dilakukan.
dimaksudkan untuk menggambarkan data, Adapun distribusi frekuensi data hasil
yaitu tentang tingkat kemampuan passing penelitian tentang tingkat kemampuan passing
dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini

Tabel 1. Distribusi Data Pretest dan posttest Kemampuan Passing

Deskripsi Rata - rata Nilai Nilai Standar


tertinggi terendah Deviasi
Pretest 27.5 32 23 2.16
Posttest 34.35 39 30 2.36

(Sumber : Hasil Data Penelitian 2019)

4
Rata - rata nilai kemampuan
passing
40

20 34,35
27,5
0
Pretest Posttest

Gambar 1. Histogram Perbandingan Pretest dan Posttest

Pembahasan Penelitian
Hasil penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui hasil penelitian sebagai jawaban
mengetahui pengaruh Weight training terhadap dari masalah penelitian.
kemampuan passing pada peserta Uji normalitas data bertujuan untuk
ekstrakurikuler sepak bola di SMA Negeri 9 mengetahui apakah data berdistribusi normal
Pontianak yang berjumlah 20 orang. atau tidak. Sebab dalam statistik parametrik
Pengolahan data hasil penelitian berdasarkan distribusi data yang normal adalah suatu
hasil tes yang dilakukan terhadap kemampuan keharusan dan merupakan syarat yang harus
passing peserta ekstrakurikuler sepak bola terpenuhi. Uji normalitas dilakukan dengan uji
dengan analisis pengaruh. Hasil analisis data Chi-kuadrat.
dibandingkan dan diambil kesimpulan untuk

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas

Signifikan
Deskripsi Keterangan
Xhitung >Xtabel

Pretest 11.70 > 9.488 Normal

Posttest 52.53 > 9.488 Normal


Sumber : Hasil Data Penelitian 2019

Berdasarkan hasil tabel 2 tersebut maka tidaknya data dalam penelitian. Uji
dapat ditarik kesimpulan bahwa Xhitung > Xtabel homogenitas dilakukan dengan analisis
maka data tersebut berdistribusi normal. menggunakan rumus uji-F. Adapun hasil uji
(Sugiyono, 2018 : 365). Uji homogenitas homogenitas yang telah dilakukan dapat dilihat
dilakukan untuk mengetahui homogen atau pada tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas

Deskripsi Signifikan keterangan


Pretest - Posttest 1.01 < 4.45 Homogen
Sumber : Hasil Data Penelitian 2019

Berdasarkan tabel 3 tersebut terlihat nilai kesimpulan bahwa Fhitung < Ftabel maka data
signifikan yang didapat, dapat ditarik tersebut berdistribusi homogen. (Sugiyono,

5
2018 : 292). Adapun Uji-t dilakukan untuk t berdasarkan perhitungan melalui
mengetahui pengaruh tes awal dan tes akhir. pengaplikasian rumus uji-t diuraikan pada
Uji-t digunakan untuk mengetahui hubungan tabel 4 sebagai berikut :
antara sampel satu dengan yang lain. Hasil uji-

Tabel 4. Hasil Uji-t antara Pretest dan Posttest

̅ ̅
Weight Pretest Posttest thitung ttabel
Training Standar Standar
Deviasi Deviasi
27.5 2.16 34.35 2.36 19.18 1.729
Sumber : Hasil Data Penelitian 2019

Hasil uji statistik variabel diperoleh nilai otot tungkai memberikan beban pada otot
uji-t antara pretest dan posttest. Latihan weight tungkai, hal tersebut memberikan rangsangan
training terhadap kemampuan passing yang pada otot tungkai untuk menyesuaikan dan
memiliki thitung 19.18, ttabel 1.729 pada taraf meningkatkan fungsinya, sehingga terjadi
signifikan 5%, karena thitung lebih besar dari ttabel peningkatan power otot tungkai. Harsono
maka ada perbedaan signifikan. Nilai thitung dan (2010: 3) latihan adalah pemberian
ttabel didapat dari perhitungan nilai tes peserta rangsangan, yang mana rangsangan tersebut
ekstrakurikuler sepakbola dengan dilihat dari akan menyebabkan organ tubuh mengadakan
rata - rata, yang diperoleh rata- rata pretest penyesuaian atau kompensasi.
sebesar = 27.5 dan rata - rata posttest sebesar Dengan memahami metode latihan dengan
= 34.35, karena nilai rata - rata posttest lebih benar maka pada saat melatih power otot
besar dari nilai rata - rata posttest maka ada sekaligus akan berdampak positif terhadap
peningkatan pengaruh weight training. Setelah kemampuan kondisi fisik seseorang. Maka dari
dilakukannya analisis data maka langkah itu, latihan beban akan memberikan banyak
selanjutnya adalah dengan menentukan perubahan yang bermanfaat bagi tubuh jika
persentase pengaruh dari data tersebut. Setelah cara metode latihan yang dilakukan secara
dilakukan perhitungan persentase pengaruh benar. Kalau latihan kekuatan itu dilakukan,
maka hasil yang didapat sebesar 24.90%. peningkatan kekuatan yang terbesar terjadi
Peningkatan weight training dapat terjadi pada 3-5 tahun setelah diterapkannya metode
karena penerapan weight training pada subjek latihan. (Grosser dkk, 2005:33). Latihan yang
sesuai dengan prinsip latihan beban yang benar dengan memahami metode latihan akan
benar. Latihan beban menggunakan berat menghasilkan pengaruh dari latihan yang baik
tubuh sendiri ataupun menggunakan gym jika dilakukan secara kontinu dan disiplin.
machine akan memberikan beban pada otot, Latihan yang benar dengan memahami
sehingga menimbulkan rangsangan pada otot metode latihan akan menghasilkan pengaruh
yang diberikan beban untuk menyesuaikan dan dari latihan yang baik jika dilakukan secara
meningkatkan fungsinya. Latihan beban kontinu dan disiplin. Dengan melakukan
menggunakan berat tubuh sendiri maupun gym latihan dengan prinsip beban berlebih dimana
machine pada otot ekstremitas tubuh bagian dilakukan dengan beban yang kian hari kian
bawah akan memberikan rangsangan pada otot bertambah. Seperti yang dikemukan oleh
untuk menyesuaikan dan meningkatkan (Tohar, 2008:1), latihan adalah suatu proses
fungsinya, sehingga latihan ini dapat terlaksana berlatih yang sistematis yang dilakukan secara
dengan baik. berulang-ulang dan kian hari beban latihan
Penerapan weight training pada subjek kian bertambah. Secara sederhana dapat
penelitian sesuai dengan prinsip latihan yang dirumuskan, yaitu segala daya dan upaya untuk
baik dan benar menyebabkan peningkatan meningkatkan secara menyeluruh kondisi fisik
power otot . Penerapan weight training pada dengan proses yang sistematis dan berulang-

6
ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah ekstrakuler sepakbola yang proaktif dan
beban latihan, waktu atau intensitasnya. disiplin terhadap program latihan juga menjadi
Seseorang melakukan latihan dikarenakan menjadi faktor penunjang keberhasilan
merupakan suatu bentuk upaya untuk penerapan metode latihan ini. Pengetahuan
mencapai suatu tujuan. Latihan bukanlah hal yang luas dan juga didukung dengan teori -
yang baru, sudah sejak zaman dahulu latihan teori tentang penyusunan program latihan
dilakukan secara sistematis untuk menuju beban untuk memberikan program yang sesuai
suatu tujuan tertentu. Hariono (2006: 1). untuk mencapai tujuan tertentu juga
Program latihan ini di susun berdasarkan merupakan salah satu keberhasilan yang tidak
teori-teori yang dapat mendukung atas terlewatkan.
keberhasilan penelitian ini. Kesedian peserta

SIMPULAN DAN SARAN pada peserta ekstrakurikuler sepakbola


Simpulan SMA 1 Bae Kudus.Semarang : UNNES
Berdasarkan hasil penelitian dan Hariono Awan. (2006). Metode Melatih
pembahasan di peroleh hasil rata - rata nilai Fisik Pencak Silat. Yogyakarta: FIK
pretest dengan nilai sebesar 27.5, dan UNY.
posttest diperoleh nilai rata - rata sebesar Suriah Hanafi (2010). Efektiftas Latihan
34.35. persentase pengaruh pada penelitian Beban dan Latihan Pliometrik Dalam
ini sebesar 24.90%. Perhitungan dengan uji- Meningkatkan Otot Tungkai dan
t adalah thitung > ttabel yaitu 19.18 > 1.729 maka Kecepatan Reaksi. Makasar :
hipotesis alternatif diterima dan hipotesis Universitas Negeri Makasar
nol ditolak. Maka dengan demikian dapat Sucipto . (2000). Sepak Bola. Jakarta:
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh Depdikbud.
weight training terhadap kemampuan Schunemann Timo (2005). Dasar Sepak
passing pada peserta ekstrakurikuler Bola Modern Untuk Pemain Dan
sepakbola di SMA Negeri 9 Pontianak. Pelatih. Malang: Dioma
Saran Sipayung Ardes Nevan (2015). Upaya
Berdasarkan hasil penelitian maka Meningkatkan Hasil Belajar Passing
dapat disarankan sebagai berikut : (1) Dalam Sepak Bola Melalui Penerapan
program untuk meningkatkan kemampuan Pembelajaran Pendekatan Saintifik
passing (long pass), disarankan menerapkan Pada Siswa Kelas VIII/1 SMPN 1 Air
program weight training. (2) Penerapan Putih Kabupaten Batu Bara.
prinsip latihan beban berlebih dalam weight Medan:Universitas Negeri Medan
training disarankan untuk di terapkan dalam Sugiyono (2014). Metodelogi Penelitian
program latihan, dengan latihan beban pada Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
ekstremitas tubuh bagian bawah. (3) Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penggunaan beban latihan yang terukur dan cv.alfabeta
teratur disarankan untuk diterapkan dalam Suharsimi Arikunto (2006). Prosedur
penerapan program latihan agar tercapainya Penelitian. Jakarta: Trineka Cipta
suatu tujuan yang diinginkan. Notoadmojo Sukijo (2005). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.
Rineka Cipta
DAFTAR RUJUKAN Sapulate Janje J (2012). Hubungan
Bahar Ana Taufani Ibnu (2011). Pengaruh Kelincahan Dan Kecepatan Dengan
latihan leg curl dan leg extention Kemampuan Menggiring Bola Pada
terhadap kemampuan menendang bola Permainan Sepak Bola Siswa SMK
Kesatuan Samarinda. Samarinda: Jurnal Sayoto Muhajir (2007. Kekuataan dan
Ilara Kondisi Fisik. Semarang. Effhara
Daharsa Prize.

7
Kharisma Pradifta Alvin (2011). Pengaruh Ketepatan Passing Melambung Pada
Latihan Long Passing Menggunakan Pemain PS.HW. Semarang: Universitas
Punggung Kaki Bagian Dalam Dan Negeri Semarang
Punggung Kaki Penuh Terhadap

Anda mungkin juga menyukai