KAJIAN TEORI
A. Sepak Bola
Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga prestasi. Untuk meraih
suatu prestasi sepakbola harus dilakukan dengan proses. Upaya pembinaan atlet harus
dilakukan dengan baik. Pembinaan harus dilakukan dengan terprogram dan kontinu
agar melahirkan atlet yang berprestasi. Latihan yang terprogram adalah
memperhatikan segala aspek yang berhubungan dengan cabang olahraga yang
akan dilakukan pembinaan tersebut. Misalnya program latihan yang akan
diberikan, ataupun faktor yang berpengaruh terhadap pembinaan tersebut.
Pada hakikatnya permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang
menggunakan bola sepak. Sepakbola dimainkan dilapangan rumput oleh dua regu
yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain.
Tujuan permainan ini dimainkan adalah untuk memasukkan bola kegawang lawan
sebanyak- banyaknya dan berusaha mempertahankan gawang sendiri dari serangan
lawan. Ada pun karakteristik yang menjadi ciri khas permainan ini adalah memainkan
bola dengan menggunakan seluruh anggota tubuh kecuali lengan.
Di dalam memainkan bola setiap pemain dibolehkan menggunakan seluruh
anggota badan kecuali lengan, hanya penjaga gawang diperbolehkan memainkan bola
dengan kaki dan lengan. Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan masing-
masing oleh sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Sepakbola hampir
seluruhnya menggunakan kemahiran kaki, kecuali penjaga gawang yang bebas
menggunakan anggota tubuh manapun. Tujuan dari masing-masing regu adalah
memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dengan pengertian pula
berusaha sekuat tenaga agar gawangnya terhindar dari kebobolan penyerang lawan.
Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sepakbola adalah permainan
antara dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang dan dimainkan dengan
kaki, kecuali penjaga gawang, boleh menggunakan tangan dan lengan. Setiap tim
berusaha untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan
menjaga gawangnya dari kemasukan bola oleh serangan lawan dan permainan ini
dilakukan selama 2x45 menit.
Sepakbola adalah olahraga yang memerlukan faktor atau elemen yang
komplek untuk bisa bermain dengan baik atau berprestasi. Sepakbola adalah
permainan yang sangat popular dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing
terdiri dari 11 orang yang bertarung utuk memasukan sebuah bola bundar ke
gawang lawan (mencetak gol). Berdasarkan penjelasan ini, maka tim sepakbola
harus punya kondisi fisik yang baik dan Kondisi fisik adalah salah satu faktor
yang harus dimiliki oleh pemain sepakbola karena merupakan modal dasar untuk
menjalankan teknik dan taktik yang baikdan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kondisi fisik.
B. Keterampilan sepakbola
Keterampilan bermain sepak bola adalah menguasai teknik-teknik dasar
bermain sepak bola dan mampu mengaplikasikannya ke dalam sebuah permainan
dengan efektif dan efisien. Teknik-teknik dalam bermain sepak bola merupakan
gerakan yang sangat kompleks. Kompleksitas keterampilan sepak bola meliputi
menendang bola, menggiring bola, menyundul bola, merampas bola, melempar, dan
menangkap bola. Sehingga membutuhkan proses latihanyang lama dan intensif agar
seseorang dapat mahir dalam menguasai teknik tersebut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan bermain sepak bola
adalah kemampuan serta kesanggupan seorang pemain dalam menguasai teknik-
teknik dasar sepak bola dan mengaplikasikannya ke dalam permainan sepak bola
dengan efektif dan efisien. Oleh sebab itu pemain sepak bola wajib menguasai
keterampilan bermain sepak bola, karena hal ini akan sangat mendukung performa
pemain di lapangan.
D. Hakikat latihan
Latihan merupakan suatu aktivitas yang dilakukan secara sistematis dan
terencana dalam meningkatkan fungsional tubuh. Latihan adalah proses dimana
seorang atlet disiapkan untuk performa tertinggi, dalam hal ini peran pelatih sangat
penting dalam penyunsun program latihan yang sistematis dengan memanfaatkan
pengetahuan yang luas dari berbagai disiplin ilmu. Pengertihan latihan berasal dari
kata practice adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan kemahiran
berolahraga menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
cabang olahraga. Artinya dibutuhkan sarana yang mendukung dalam proses latihan
keterampilan gerak agar latihan berjalan dengan baik.
E. Prinsip Latihan
Prinsip-prinsip latihan merupakan bagian dari seluruh konsep dan tidak dapat
dilihat secara sempit saja. Prinsip latihan ini sering juga dilihat secara terpisah untuk
memahami konsep-konsep dasarnya. Pemakaian secara tepat prinsip-prinsip latihan
akan menghasilkan program-program latihan superior dan proses pelatihanyang bagus
bagi atlet. Penyusunan program latihan hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip
latihan sebagai berikut:
1) Partisipasi aktif
Dibutuhkan kerjasama antara seorang pelatih dan atletnya untuk mencapai
prestasi yang optimal, sehingga keduanya yang bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan program latihan untuk menghasilkan prestasi yang tinggi. Pelatih
berkewajiban untuk mendidik atlet agar memiliki sikap bertanggung jawab,
disiplin dan mandiri.
2) Perkembangan Multilateral
Prestasi yang optimal perlu disiapkan melalui peletakan dasar
bangunan prestasi yang dilaksanakan pada tahap dasar yakni
perkembangan multilateral diletakkan pada awal program pembinaan
sebelum memasuki tahapan spesialisasi, yakni pada anak usia : 6-15 tahun,
yang bertujuan untuk mengembangkan dan mengoreksi gerak dasar seperti
jalan, lari, lompat, loncat, memanjat, meniti, merangkak, melempar,
menangkap. Pada tahapan perkembangan multilateral anak usia dini jangan
terlalu cepat dispealisasikan pada satu cabor tertentu berdasarkan dia untuk
aktivitas mengembangkan dirinya secara multirateral baik dalam aspek
fisik, mental, maupun, sosialnya.
3) Individu
Setiap atlet memiliki pontesi yang berbeda-beda dan berkarakter unik,
sehingga setiap latihan disusunlah sesuai karateristik setiap individu agar
tujuan latihannya tercapai targetnya. Perbedaan setiap atlet harus
dipertimbangkan oleh pelatih dalam pemberian program latihan dengan
mempertimbangkan faktor keturunan, umur perkembangan dan umur
latihan.
4) Beban Berlebihan (Overload)
Beban latihan yang diberikan kepada anak haruslah cukup berat dan
harus diberikan secara berulang kali dengan dengan intensitas cukup
tinggi. Beban latihan yang diberikan kepada altet haruslah cukup berat
untuk meningkatkan kemampuan atlet perlu latihan dengan bebab lebih
atau overload yakni, beban yang cukup berat atau benar-benar membebani
pada ambang rangsang kemampuan atlet.
5) Spesifikasi
Bentuk latihan yang dilakukan oleh atlet memiliki tujuan yang khusus
sehingga materi latihan harus dipilih sesuai dengan kebutuhan cabang
olahrganya. Latihan menghindari pembebanan pada otot yang berlawanan,
latihan hanya melatih otot yang digunakan dalam melakukan gerak bertujuan
untuk menghindari ketidak keseimbangan kemampuan otot yang menanggung
beban beraktivitas berlangsung sebab ketidakseimbangan dapat
mengakibatkan cidera pada otot itu sendiri.
6) Variasi
Latihan yang dilakukan dengan biasanya banyak menurut waktu, fikiran,
dan tenaga. Karena itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk mencegah
timbulnya kebosanan saat berlatih. Variasi latihan untuk mencegah kebosanan
berlatih, pelatih harus kreatif dan pandai menerapkan variasi-variasi latihan ,
misalnya lari, renang, mendayung, menembak dll.
F. Komponen Latihan
Komponen latihan merupakan kunci atau hal penting yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan dosis dan beban latihan. Selain itu komponen
latihan sebagai patokan dan tolok ukur yang sangat menentukan untuk tercapai
tidaknya suatu tujuan dan sasaran latihan yang telah disusun untuk dilaksanakan.
Komponen latihan adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas
(mutu) suatu latihan dan merupakan kunci keberhasilan dalam menyusun program dan
menentukan program latihan. Oleh karena itu, kesalahan dalam menentukan
komponen latihan akan menyebabkan suatu tujuan latatihan tidak akan tercapai secara
maksimal. Adapun komponen latihan yang harus diperhatikan seorang pelatih dalam
menyusun program latihan sebagai berikut:
1) Intensitas
Intensitas adalah salah satu variabel akut paling penting untuk
dipertimbangkan ketika merancang program latihan. intensitas kemudian
ditentukan dengan jumlah set repetisi yang akan dilakukan, yang didasarkan pada
tujuan tiap individu.
2) Repetisi
Repetisi atau pengulangan merupakan gerakan latihan yang sama tanpa ada
jeda istirahat. Repetisi merupakan jumlah ulangan per item latihan. Contoh dalam
melakukan push up sebanyak 20 kali, artinya harus melakukan repetisi push up
sebanyak 20 kali. Repetisi dilakukan tanpa jeda istirahat.
3) Set
Set adalah jumlah periode dalam satu gerakan. Set merupakan pengulangan
dari repetisi. Misalnya dalam melakukan sit up 25 kali, kemudian berhenti sejenak
dalam waktu 2 sampai 3 menit. Artinya suda memperoleh satu set dalam latihan.
Jadi, set merupakan pengulangan dari repetisi latihan.
4) Recovery
Recovery merupakan waktu istirahat yang diberikan pada saat antar repetisi.
Menurut Hartono, (2015:90) lamanya recovery tergantung dari tingkat kelelahan
yang dirasakan oleh atlet dan rangsangan latihan sebelumnya.
5) Volume
Volume latihan adalah jumlah total pekerjaan yang dilakukan dalam waktu
tertentu. Volume latihan merupakan komponen takaran yang sangat penting dalam
setiap latihan. Volume latihan merupakan bagian penting dalam suatu latihan baik
latihan fisik, teknik, maupun taktik. Jadi volume latihan adalah jumlah beban yang
diberikan pada saat latihan.
6) Interval
Interval adalah jeda waktu antar sesi latihan. Misal atlet melakukan sit up 10
kali, kemudian istirahat 40 detik, lalu kemudian melakukan lagi sit up 10 kali.
Interval adalah waktu istirahat yang diberikan pada saat antar set atau seri atau
sirkuit atau antar sesi per unit latihan.
7) Durasi Latihan
Durasi latihan memiliki empat makna penting :
a) Jangka waktu dari awal latihan untuk akhir latihan, termasuk pemanasan
atau pendinginan.
b) Lama waktu (beberapa minggu) dihabiskan dalam satu tahap (atau
periode) latihan.
c) Durasi latihan untuk latihan adalah fungsi dari jumlah pengulangan,
jumlah set, jumlah latihan jeda rest interval.
d) Program latihan yang melebihi waktu 60-90 menit (tidak termasuk
pemanasan/pendinginan) berhubungan dengan penurunan energy
menyebabkan perubahan dalam respons sistem hormonal dan kebetulan
tubuh yang dapat memiliki negatif efek pada program latihan. Durasi
latihan untuk fase latihan ditentukan oleh tingkat kemampuan fisik client
dalam kedisiplinan menjalankan program latihan.
8) Frekuensi Latihan
Frekuensi latihan mengacu pada jumlah sesi latihan yang dilakukan selama
priode waktu tertentu (biasanya satu minggu) jumlah sesi latihan per minggu, per
bagian tubuh ditentukan oleh banyak faktor termasuk tujuan latihan, usia,
kesehatan umum, kapasitas kerja, status gizi, pemulihan, gaya hidup dan tekanan
lainnya Nurhasan, dkk.
G. Komponen Kondisi Fisik
Kondisi fisik memiliki beberapa komponen yang mendukung untuk
terciptanya kondisi fisik yang efisien dan efektif. Karena dengan kita mengetahui
tentang komponen-komponen dari kondisi fisik, kita dapat menentukan baik
buruknya prestasi dari seseorang.
1) Daya Tahan Paru Jantung (Kardiovaskuler)
Daya tahan paru jantung merupakan kemampuan paru jantung seseorang untuk
mensuplai oksigen untuk kerja otot dalam waktu yang relatif lama. Aspek yang
meliputi daya tahan paru jantung yaitu denyut nadi dan tekanan darah.
2) Kekuatan Otot
Kekuatan otot adalah kemampuan seseorang dalam menerima beban dalam suatu
usaha yang dapat memungkinkan untuk menerima beban saat melakukan suatu
aktivitas.
3) Daya Tahan Otot
Daya tahan otot merupakan kemampuan otot untuk bekerja menerima beban
secara berulang kali. Dengan daya tahan otot seseorang dapat memiliki ketahanan
dalam melakukan aktivitas yang lebih lama.
4) Fleksibilitas atau Kelentukan
Kelentukan merupakan kemampuan persendian dalam melakukan gerak aktivitas
secara leluasa. Dengan adanya kelentukan seseorang dapat menjalani berbagai
aktivitasnya dengan leluasa.
5) Kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk menempuh jarak tertentu dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya. Dengan memiliki kecepatan seseorang dapat
berpindah dari tempat satu ke tempat lainnya dengan waktu yang singkat.
6) Daya Ledak (Power)
Daya ledak merupakan gabungan dari kekuatan dan kecepatan yangmana dasar
dari melakukan aktivitas sehari-hari. Daya ledak terbagi dua golongan yaitu siklik
dan asiklik.
7) Keseimbangan
Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang untuk mempertahankan posisi
tubuh yang tepat dalam melakukan gerakan atau aktivitas ketika berdiri.
8) Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan tubuh seseorang untuk berpindah dengan cepat.
Kelincahan merupakan gabungan dari kecepatan dan kelentukan.
4) Kecepatankontraksi
Kecapatan yang terjadi pada pengerutan otot yang terjadi setelah mendapatkan
rangsangan saraf. Pada kecepatan ini, cepat tidaknya kontraksi tergangtung pada
serabut otot yang dimiliki. ototnya.
M. Kerangka Konsep
Sepakbola
Kondisi fisik
Program latihan