BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Olahraga dititik asal katanya dari bahasa Jawa, olah yang berarti
melatih diri dan rogo (raga) berarti badan. Secara luas olahraga dapat
yang paling popular di dunia bahkan telah menjadi permainan Nasional bagi
setiap negara di Eropa, Amerika Selatan, Asia, Afrika dan bahkan pada saat
Negara-
banyak dimainkan oleh laki-laki walaupun ada juga wanita yang memainkan
nya.
tantangan yang mendera para pembina sepakbla usia muda, seluruh sekolah
sepakbola (SSB) yang ada, perlu mengambil peran yang lebih optimal. Hal ini
terjadi karena SSB kini praktis menjadi satu-satunya tempat bagi anak-anak
dan remaja yang ingin belajar sepakbola. Jelas bahwa di Indonesia saat ini,
dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini
ke gawang lawan. Salah satu tim yang dapat memasukkan bola lebih banyak
anggap seri.
agar tidak kemasukkan. Suatu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut
tinggi dan baik maka pembinaan harus dimulai dari usia muda karena atlet
optimal. Bibit atlet yang unggul perlu pengolahan dan proses pelatihan yang
bermain sepakbola, ada beberapa aspek penting yang perlu dipahami dan
dikuasai oleh seorang pemain dalam latihan, yakni teknik, taktik, fisik, dan
mental.
Salah satu aspek yang perlu dikuasai secara sempurna oleh seorang
pemain sepakbola adalah teknik. Teknik ini merupakan salah satu dari
dengan prestasi. Bukan hanya dalam sepakbola, tapi dalam setiap cabang
olahraga teknik merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dikuasai.
dikuasai oleh seorang pemaian, karena dengan teknik kita akan dapat
gerak dasar setiap bentuk latihan yang diperlukan dalam setiap cabang
adalah gerakan yang baru dilihat dan dipelajari. Dalam olahraga sepakbola
keeping).
gerakan, sesuai dengan hasil observasi yang penulis lakukan tidak sedikit
pemain yang kurang menguasai teknik gerakan dengan baik, apalagi teknik
Dalam hal ini ada beberapa bagian yang sering kali luput dari pengamatan
5
seorang pelatih dan dilupakan arti pentingnya gerakan tersebut oleh seorang
menjadi sorotan penting yakni salah satunya ialah gerakan pada saat
melompat, tidak jarang para atlet yang sedang belajar melakukan gerakan
gerakan yang benar menurut teori beberapa ahli ialah pada saat melompat
untuk mengambil bola di udara dilakukan dengan kedua kaki bukan satu kaki
itu dilakukan agar pada saat tolakan kaki benar-benar memberikan kekukatan
lentingan badan sebelum terjadi kontak bola dengan kepala. Memang pada
dasarnya tidak ada ukuran melenting seperti apa yang seharusnya dilakukan
akan tetapi bila dilihat dari segi efektivitas gerakan kontribusi lentingan untuk
selenting mungkin agar hasil yang diberikan saat kepala kontak dengan bola
Hal ketiga yang sering dilupakan ialah perkenaa bola dengan kepala,
banyak pemain yang menyundul bola bukan dengan bagian kepala yang
benar ada yang menyundul dengan kepala bagian atas atau ubun-ubun, ada
pula yang menyundul bola dengan bagian samping artiya pemain tersebut
perkenaan bola dengan kepala terjadi dibagian kepala bagian samping. Hal
yang benar yang harus dilakukan oleh seorang pemain bola ialah menyundul
dengan kepala bagian depan, dekat diantara kening dan bulu rambut. Untuk
dasar bermain sepakbola yang baik tidak mungkin akan menjadi pemain
sepakbola yang baik pula dan akan sulit untuk mencapai prestasi maksimal.
serangan lawan, dan mencetak gol ke gawang lawan. Tujuan menyundul bola
(menyundul bola) secara lebih baik dan terarah. Dengan serangkaian proses
latihan para pemain usia muda akan diberi pengalaman melakukan pola-pola
suatu kegiatan atau gerakan yang bersifat rutin. Hasil latihan yang lebih baik
teratur diperlukan disiplin yang tinggi. Dengan demikian suatu usaha untuk
sepakbola yang lebih baik dibutuhkan aspek teknik yang harus dilatih dan
terutama untuk mencetak gol. Upaya pembinaan yan g dilakukan oleh SSB
Maruki Bandriawan pada anak anak usia muda ini, meliputi metode latihan
bola di umpan.
Teknik heading dalam sepak bola atau biasa yang kita sebut kopeng
bola, tehnik ini biasa di pakai oleh para pencetak gol dalam sepak bola untuk
kedua kaki terbuka selebar bahu/ sikap melangkah, kedua lutut agak rendah.
diluruskan serta kedua tumit terangkat dari tanah. 10) Pandangan mengikuti
perencanaan dan program latihan, intensitas latihan, prestasi, dan lain lain.
Terutama banyak siswa SSB ISA.MB yang sangat kurang sekali pada saat
heading masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan siswa dalam
kening saat heading. Selain itu, pada saat mengheading tolakan kaki lemah,
badan tidak melenting dari belakang serta sikap akhir siswa kebanyakan
Sebelum melakukan heading, badan harus siap dalam keadaan yang dapat
selebar bahu atau salah satu kaki maju kedepan, posisi kedua kaki juga akan
bahu atau salah satu kaki maju kedepan. Walaupun tergantung pada
yaitu seperti rasa takut pada bola, tidak percaya diri untuk mencoba, timing
saat perkenaan dengan bola. Alat bantu media bola gantung dan bola
melakukan heading mengurangi rasa takut, sakit, perkenaan bola dan teknik
menyundul bola yang lebih tepat pada posisi yang sebenarnya yaitu bagian
prestasi tidak akan tercapai jika mental tidak juga berkembang. Latihan
kebutuhan olahraga.
bola untuk siswa SSB ISA.MB perlu didukung kekuatan otot yang baik.
10
Banyak siswa yang kekuatan otot kepala nya masih lemah dan tidak kuat
pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa otot yang kuat mampu melakukan
sepak bola seperti menyundul bola, maka salah satu otot yang berperan
disimpulkan bahwa dengan adanya kekuatan otot kepala seorang siswa SSB
yang tepat.
bola masih perlu ditingkatkan. Masih banyak para siswa usia 17-18 tahun di
bagian otot leher nya. Sering dijumpai dalam latihan, para pemain seringkali
sundulannya kurang tepat pada sasaran atau melenceng. Kondisi ini perlu
ditelusuri faktor penyebabnya dari semua faktor baik dari metode latihan,
latihan yang tepat dan didukung kemampuan fisik yang memadai, sehingga
akan diperoleh hasil latihan yang optimal. Di samping itu juga, kemampuan
fisik yang baik merupakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan
menyundul bola, otot kepala merupakan bagian yang terlibat dalam gerakan
menyundul bola. Oleh karena itu, pada saat menyundul bola otot-otot kepala
harus dikerahkan secara maksimal pada teknik yang benar agar sundulannya
Oleh karena itu dalam latihan menyundul bola dengan bola digantung dan
digantung dan bola di umpan serta pengaruh menyundul bola maka perlu
pemain usia 17-18 tahun diperoleh hasil sebagai berikut; Pada keterampilan
teknik heading paling kurang dari teknik dasar lainnya. Dari kesalahan yang
“Metode latihan drill merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk
Metode latihan drill merupakan suatu metode latihan yang sesuai dengan
masalah yang terjadi dikarenakan metode latihan drill adalah salah satu
13
berhubungan dengan gerak, yaitu kesadaran waktu, gaya dan ruang. Anak-
B. Identifikasi Masalah
3. Manakah yang terbaik antara latihan bola yang di gantung dan bola yang
10. Apakah terdapat efektfitas latihan antara bola yang di gantung dan bola
11. Apakah latihan menyundul bola dengan media bola gantung efektif
12. Apakah latihan menyundul bola dengan media bola di umpan efektif
bola (heading) antara metode bola gantung dan bola diumpan pada siswa
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusuan Masalah
berikut :
terhadap kemampuan menyundul bola pada siswa SSB ISA.MB usia 17-
18 tahun
kemampuan menyundul bola pada siswa SSB ISA.MB usia 17-18 tahun
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pelatih SSB
manfaat Heading.
BAB II
A. Kerangka Teori
A. Hakikat Latihan
1. Definisi latihan
Ada beberapa definisi yang diberikan para ahli dalam olahraga tentang
(2006: 45) Latihan atau training adalah proses yang sistematis dari berlatih
1
Tangkudung, James. Kepelatihan Olahraga Pembinaan Prestasi Olahraga. Jakarta:
Cerdas Karya. (2006), h .45
18
adalah suatu proses latihan yang sistematis yang dilakukan secara berulang-
2
ulang dan yang kian hari jumlah beban latihan nya kian bertambah.
ulang dan yang kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah (Harsono,
dan sistematis dan menambah jumlah beban dan dilakukan secara berulang-
ulang, selain itu latihan dilakukan secara sadar tanpa paksaan dan tekanan
Hal ini perlu di perhatikan karena objek dari sarana latihan adalah
2
Y. S. Santoso, dkk. Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB (2005), H.45
3
Harsono, dkk. Manusia dan Olahraga. Bandung:ITB (2005)
4
Djoko Pekik Irianto. Dasar Kepelatihan. Yogyakarta: Lukman Offset. (2009), H.1
19
memperhatikan aspek fisik dan psikis, kedua aspek tersebut harus dilatih
sehingga tujuan dari latihan tersebut dapat tercapain sesuai dengan target
dilakukan, dan di hindari agar tujuan latihan dapat sesuai yang diharapkan 6.
Berdasarkan prinsip dasar menyundul bola adalah perkenaan bola pada dahi,
mata terbuka,. Hal ini dimaksudkan agar lebih tepat dan cermat dalam
oleh gerakan tubuh yang baik dan harmonis. Pada dasarnya latihan yang
merupakan hal-hal yang di taati, dilakukan atau dihindari agar tujuan latihan
2. Prinsip latihan
untuk melawan beban akan berkurang, hal ini disebabkan oleh adaptasi
latihan.
yang akan dikembangkan. Latihan yang dipilih harus sesuai dengan tujuan
yang telah dicapai akan berangsur-angsur menurun bahkan bisa hilang sama
sekali, jika tidak latihan. Kualitas otot akan menurun kembali apabila tidak
dilatih secara teratur dan kontinyu. Karena itu rutinitas latihan mempunyai
ditingkatkan dari hari ke hari, dari mulai level yang mudah hingga level yang
paling sulit dan teratur untuk menciptakan siswa atau atlet yang berprestasi.
7
Suharjana. Kebugaran Jasmani. Yogyakarta: Jogja Global Media. (2013), h.40-42
22
dasar arah bola dan ke arah bawah bola ; ke arah depan, samping, belakang.
Menyundul bola atas dasar sikap badan pemain terdiri atas sebagai berikut ;
menyundul bola dalam posisi badan berdiri, menyundul bola dengan sikap
3. Jenis latihan
dengan kedua kaki dan menanduk bola ke arah teman. 4) Kontak bola
dengan kening sendiri pada titik lompatan yang tertinggi. 5) Lakukan 20 jump
heading bisa menjadi senjata yang sangat ampuh saat melakukan serangan
bola ke gawang atau setidaknya melakukan heading kepada teman satu tim
9
Danny mielke. Dasar-Dasar Sepak Bola.Bandung: Pakara Raya, (2009), h.53
24
4. Metode latihan
salah satu metode yaitu metode drill berpasangan dan individu dengan
gerakan berdasarkan intruksi yang diberikan agar siswa merasa dihargai dan
pelaksanaan.
untuk dipelajari. Karena tanpa latihan teknik dasar menyundul bola pemain
26
sepak bola tidak akan dapat menyundul bola dengan baik sehingga harus
1) Metode I
Cara melakukan :
a) Dilakukan di tempat.
2) Metode II
menyamping
Cara melakukan :
d) Lakukan bergantian.
27
3) Metode III
dipasang di gawang
Cara melakukan :
oleh sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang dan seorang kapten
menggunakan kaki dan juga dapat dimainkan anggota tubuh lainnya seperti
kepala dan dada kecuali, kecuali penjaga gawang yang bebas menggunakan
seluruh anggota badan manapun pada saat berada di area kotak pinalti.
pengadil lapangan (wasit) satu wasit berada di tengah lapangan dan dua
10
Roji. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta. Penerbit Erlangga
(2007), h.2
28
mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola 11. Pendapat lain
mengatakan sepak bola merupakan olahraga beregu, satu regu terdiri dari
Dari kedua pendapat diatas, jelas sepak bola merupakan olahraga beregu
salah satu teknik dalam sebuah permainan sepak bola. Teknik menyundul
mengontrol bola. Kepala adalah anggota bagian tubuh yang digunakan untuk
menyundul bola adalah dahi, yaitu daerah kepala diatas kedua kening (alis)
11
Oxlay, “Pengertian Sepak Bola dan Sejarah Permainan Sepak Bola.”Shvoong
( 2014 ),
http://id.shvoong.com/humanities/history/2176057-pengertian-sepak bola-dan
sejarah/#ixzz1QqU8nFSX 9 di akses 21 juni 2014 )
Usli Ling-ling et. Al., Pelatihan Cabang Olahraga Sepak Bola. ( Jurusan
12
Sumber : www.Anatomiototkepala.com
Trapezius
menjatuhkan diri, atau dengan tetap diam dan mengarahkan bola ke teman
30
satu tim. Menurut Danny Mielke heading dalam sepak bola adalah bagian
menjadi teknik dan keterampilan yang mau tidak mau harus mereka kuasai,
dan sesungguhnya, heading bukan saja penting bagi pemain belakang dan
pemain depan, tetapi juga harus dikuasi oleh pemain tengah 14.
heading merupakan bagian dari teknik dasar dalam bermain sepak bola.
Heading memberikan dimensi yang cukup besar pada permainan sepak bola,
menjatuhkan diri ( diving ) atau tetap diam dan mengarahkan bola ke gawang
adalah: Tempatkan diri di bawah lambungan bola. Kedua kaki dalam posisi
sejajar. Pada saat bola turun ambillah tolakan. Meloncat kearah bola dengan
badan sedilikit melenting dan tangan di buka ke samping, siku bengkok. Bola
13
Mielke Danny, Dasar-dasar sepak bola, ( Bandung: pakar raya 2007 ) h. 49
Eric C. Batty. Latihan metode baru Sepak Bola Pertahanan, ( Pionir Jaya
14
dikenai tepat di dahi, hingga bola kembali memantul kedepan. Pada waktu
Peraturan sepak bola yang sudah dibuat FIFA untuk dunia, dan PSSI
peraturan permainan yang dibuat untuk dipatuhi oleh setiap pemain, pelatih,
satu teknik dasar yang penting dalam bermain sepak bola. Seperti yang
bisa menjadi senjata yang sangat ampuh saat melakukan serangan dan
15
BudiWiratmaja. (2012)http://wiratmajasportcenter.blogspot.com/2012/06/teknik-
heading.html
16
Joseph A.Luxbacher, Sepak Bola, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2012 ),
h.87
17
Mielke Danny, Dasar-dasar sepak bola, ( Bandung: pakar raya 2007 ) h. 53
32
1. Tahap Persiapan.
2. Tahap Gerakan
datangnya bola.
lengan ke belakang.
18
Roji. 2007. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Erlangga: Jakarta
34
baik, hasil yang baik bila seorang mampu menyundul bola dengan keras dan
Keterangan gambar:
- Luruskan bahu dengan bola yang dating, tekukkan lutut, tahan berat badan
pada bola
- Sentakkan badan ke depan, kontak bola dengan kening, mata terbuka dan
mulut tertutup
- Gerakan kening pada saat kontak dengan bola, lanjutkan gerakan akhir
keseimbangan
berikut:
(2) Otot-otot leher tidak dikuatkan (dikeraskan), dagu tidak ditarik ke arah
(3) Menyundul bola tidak tepat pada dahi, mengenai kepala di atas dahi.
36
(4) Bola tidak tepat mengenai dahi, tapi mengenai bagian kepala samping,
karena pada saat memutar badan pada panggul terlambat atau terlalu cepat.
mengumpan bola atau memasukkan bola dalam gawang lawan. Banyak gol
membutuhkan akurasi, daya dan pemanfaatan waktu yang baik, karena ini
melibatkan kecepatan dari bola yang datang dan koordinasi dari kepala dan
badan. Ketika menyundul bola, orang dapat menyundul dengan tetap berada
menyambut bola. Pada keadaan berlari, bola hasil sundulan akan bergerak
lebih cepat karena mendapat tambahan momentum dari gerakan orang yang
pada ke elastisan bola dan kekuatan otot tulang belakang ketika kita
harus setegar mungkin agar lebih banyak energi dapat diberikan ke bola
(gerakan otot dan urat yang tidak perlu akan menyerap energi kita dan dapat
mengurangi energi yang diberikan pada bola). Ketika menyundul bola, bola
menyentuh kepala kita dalam waktu relatif lebih lama (23 milidetik)
Hal ini memungkinkan kita untuk mengarahkan bola secara akurat ke arah
untuk kepentingan siswa, agar siswa senang dan bergairah dalam belajar,
jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” ata “pengantar”
Dalam proses belajar mengajar dikelas media berarti sarana yang berfungsi
sebagai alat bantu mengajar, melainkan media itu sendiri juga dapat
mengajar, melatih, bahan atau materi tidak cukup disampaikan secara lisan
atau verbal saja. Agar lebih efektif perlu dibantu dengan alat bantu lain yang
lain nya.
lain yang memberikan pengalaman visual nyata kepada siswa seperti alat
19
Susilawati,D, Inovasi Pendekatan Pembelajaran Olahraga Permainan.
(Sumedang: UPI, 2016), H.78
Retnaningsi Burham, Peningkatan Pembelajaran dalam sistem Pendidikan
20
gagasan serta pengalaman yang dapat ditangkap oleh indra pandangan atau
pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru tersebut, dalam hal ini
dengan baik oleh indra itu sendiri. Dengan demikian siswa diharapkan akan
dapat menerima dan menyerap dengan mudah dari pesa-pesan dalam materi
1. Bola Gantung
lengkung yang di batasi oleh satu bidang lengkung. Bola didapatkan dari
bangun setengah lingkaran yang di putar satu putaran penuh atau 360
21
Berpendidikan, “pengertian bola”.(online) di akses dari
http://www.berpendidikan.com/2015/05 pengertian-bola-rumus-luas-permukaan-
bola-rumus-volume-bola.html
40
Menurut Saptani dan Sudin, Media adalah segala sesuatu yang dapat
mudah di cari dan murah. Dengan media ini memudahkan untuk melakukan
sundul karena posisi bola yang tidak berubah dan tergantung dengan tinggi
menggunakan media tersebut. Media ini terdiri dari bola plastic yang dikat
diharapkan pemain akan selalu tepat perkenaan bola pada dahi saat
menyundul bola. Sundulan yang dilakukan dengan teknik yang benar (tepat
22
Saptani & Sudin Ali. Media Pembelajaran. (sumedang:UPI 2009). Hal 4
41
pada dahi), maka hasil sundulan lebih baik dan tidak dirasakan sakit pada
kepala.
perkenaan bola pada dahi, pandangan mata dan gerakan saat kontak
2. Bola di Umpan
Masih ada satu hal lagi yang perlu ditekankan disini, terutama kalua
heading itu memang mudah, tapi tak semudah itu kalua ada lawan disisi yang
menghadang gerakan kita. Karena itu mereka harus dilatih bukan saja untuk
menyundul bola.
posisi.
latihan menyundul bola yang dilakukan oleh dua orang, yaitu salah satu
waktu yang cukup lama”. Media adalah alat bantu apa saja yang dapat
23
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mecapai tujuan pengajaran.
yang dilakukan ke depan atau ke segala arah sesuai dari pelempar. Dengan
menyundul bola dari sikap berdiri, perkenaan bola pada dahi, pandangan
sundulan. Jarak antara ke dua pemain diatur sedemikian rupa 5-10 meter.
dengan melompat.
23
Djamarah, Strategi Belajar Mengajar.(Jakarta : Bumi Aksara, 2010). Hal 122
44
Sumber : wiki9999.blogspot.com
pertengahan. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga
hal, yaitu masa remaja awal berlangsung antara umur 12-15 tahun, masa
remaja pertengahan berlangsung antara umur 15-18 tahun, dan masa remaja
baik. Teknik dasar menyundul bola telah diajarkan pada siswa usia 17-18
Masih banyak para siswa usia 17-18 tahun di Sekolah Marzuki Bandriawan
kurang sedikit bisa menyundul bola. Sering dijumpai dalam permainan, para
melenceng. Kondisi ini perlu ditelusuri faktor penyebabnya dari semua faktor
metode latihan yang tepat dan didukung kemampuan fisik yang memadai,
sehingga akan diperoleh hasil latihan yang optimal. Di samping itu juga,
kemampuan fisik yang baik merupakan salah satu unsur yang tidak dapat
B. Kerangka Berfikir
Bola
cabang olahraga tersebut dapat dilakukan dengan baik dan juga maksimal.
46
Menyundul Bola
latihan menyundul bola yang dilakukan oleh dua orang, yaitu salah satu
yang dilakukan ke depan atau ke segala arah sesuai dari pelempar. Dengan
Dan diantaranya yaitu ketepatan dan reaksi bola gantung dan bola di
umpan. Pada saat menyundul bola memerlukan ketepatan dan reaksi arah
dengan kondisi dimana teman satu timnya berada. Pada saat melakukan
diduga bahwa Efektifitas Latihan Dengan Media Bola Gantung dan Bola Di
yang positif.
B. Pengujian Hipotesis
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
3. Metode latihan bola gantung dan bola diumpan mana yang Efektif
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
C. Metode Penelitian
Sugiono. Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. (Bandung, CV. Alfabeta,
24
2016), h.74
50
yang lebih efektif antara metode latihan bola gantung atau bola di umpan
awal, kemudian di berikan perlakuan yang berbeda dan di lakukan tes akhir
untuk mengetahui hasil latihan jadi tes ini menggunakan metode eksperimen
1. Populasi
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
Populasi penelitian ini adalah siswa SSB Marzuki Bandriawan usia 17-
2. Sample
Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dari peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sample yang di ambil dari populasi
itu. Apa yang dipelajari dari sample itu, kesimpulannya akan dapat
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang akan diambil dari
X1
P S O1 O2
X2
52
Keterangan :
P = Populasi
O2 = Tes akhir
yaitu teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini bisa
dijadikan sample
berikut:
a. Setiap atlet usia 17-18 tahun siswa SSB Marzuki Bandriawan yang
E. Instrumen Penelitian
digunakan untuk mebgukur variable dalam ilmu alam sudah banyak tersedia
2 1 2
3 1 3
54
1,5 m
60˚ 5m
2,5 m
2,5 m
10 m
START
Perlengkapan:
1. Alat tulis
3. Bola
5. Stopwatch
6. Pluit
55
7. Papan triplek
8. Lintasan pelucur
9. Tali rapia
Petunjuk pelaksanaan :
menyundul bola.
meloncat yaitu testee melakukan dua kali tes dan hasil tes terbaik yang di
Form statistik siswa yang berapa kolom kolom table, yang di tampilkan
meloncat
Skor
Awal Pelaksanaan Akhir Gol Hasil
No. Nama
meloncat
Skor
Awal Pelaksanaan Akhir Gol Hasil
No. Nama
Kisi-kisi penilaian :
1 2 3 4
di an melebar, lambungkan
bola. bola.
58
tangan. dari
pinggang
dan leher,
salah satu
kaki di
depan dan
lutut sedikit
ditekuk,
kedua
tangan
diayunkan.
3. Sikap Akhir Posisi posisi Posisi Posisi
disundul sundul ke
arah
gawang.
Dalam penelitian ini data di ambil dengan cara testee melakukan tes
awal dan tes akhir keterampian heading setelah sampel di berikan perlakuan-
pengamat di jelaskan oleh peneliti pada saat itu. Selanjutnya data di analisis
61
berikut :
f
P= x 100%
n
jum lah sk o r y a n g t u nt a s
P= x 100
ju m la h sk o r ya n g m ak si m al
Keterangan :
P : Prosentase keberhasilan
25
Djarwanto, dkk. 2005. Statistik Induktif. Edisi Kelima. Yogyakarta : BPFE
62
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data "Uji T" dengan rumus
perhitungan data untuk membandingkan tes awal dan tes akhir bola gantung
1
Rumus pertama t 0 = M 1−M 2
S E¿ M 2
Rumus Kedua t 0 = √ (
∑ X 22 + ∑ X 22 ) ( N 1 + N 2 )
N 1+¿ N 2
M 1− M 2
N1 . N 2
M 1 atau M 2 =
∑x
n1
M 1 atau M 2 =
∑y
n2
S D X atau S D 1 =
√ ∑X 2
n1
S D y atau S D 2 =
√ ∑y 2
n2
x 1
S D1
S D¿ atau S E¿ =
√n1 −1
n2 −¿ 1
y 2
S D¿ atau S E¿ = S D2
√¿
1 2
S EM − M = +
1 2
√S E¿ 2 S E¿2
64
1− M 2
t0 = M 1− M 2
S E¿
Y”).
df atau db = ( N ¿+ ¿ N 2 ) – 2
1
signifikan 5% atau 1%. Jika t 0 sama besar atau lebih besar dari pada
65
diantara kedua variable yang kita selidiki. Jika t 0 lebih kecil dari pada