Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN ANTARA KELENTUKAN TOGOK KE BELAKANG DAN

KEKUATAN OTOT PERUT PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MURID SDN 247


PADATUO KABUPATEN BONE.
Oleh : Achwan Anzhari Tasman
Email : alifwija22@gmail.com

ABSTRAK

Achwan Anzhari Tasman. 2018. Hubungan antara Kelentukan Togok Ke Belakang dan
Kekuatan Oot Perut dengan Kemampuan Heading Bola pada Permainan Sepakbola Murid SDN
247 Padatuo Kabupaten Bone. Skripsi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tentang hubungan antara kelentukan togok
ke belakang dan kekuatan otot perut dengan kemampuan heading bola pada permainan
sepakbola murid SDN 247 Padatuo Kabupaten Bone.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan korelasional. Populasi
terjangkaunya adalah seluruh murid putra kelas Va dan Vb SDN 247 Padatuo Kabupaten Bone.
Dengan menggunakan sampel yang berjumlah 40 orang murid putra (sampel jenuh). Teknik
analisis data yang digunakan adalah korelasi tunggal (r) dan korelasi ganda (R) pada taraf
signifikan 95%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Ada hubungan yang signifikan antara
kelentukan togok ke belakang dengan kemampuan heading bola pada permainan sepakbola
murid SDN 247 Padatuo Kabupaten Bone, terbukti r hitung (ro) = 0,782 (p < 0,05). (2) Ada
hubungan yang signifikan antara kekuatan otot perut dengan kemampuan heading bola pada
permainan sepakbola murid SDN 247 Padatuo Kabupaten Bone, terbukti r hitung (ro) = 0,890
(p < 0,05). (3) Ada hubungan yang signifikan antara kelentukan togok ke belakang dan
kekuatan otot perut secara bersama-sama dengan kemampuan heading bola pada permainan
sepakbola murid SDN 247 Padatuo Kabupaten Bone, terbukti R hitung (Ro) = 0,915 (p < 0,05)
BAB I Anggota team harus meningkatkan
PENDAHULUAN kemampuanya dengan baik.
Dalam usaha meningkatkan mutu
A. Latar Belakang Masalah permainan sepak bola kearah prestasi maka
Permainan sepakbola adalah salah masalah penguasaan teknik dasar merupakan
satu kegiatan olahraga yang sangat populer salah satu persyaratan yang sangat
dan digemari oleh seluruh lapisan menentukan. Dari beberapa teknik dasar
masyarakat didunia termasuk di Indonesia. sepakbola antara lain: menendang (kicking),
Perkembangan sepakbola Indonesia makin menghentikan bola, menggiring, heading
pesat. Dipenjuru kota sampai pelosok desa, bola, teknik melempar bola, mengumpan,
sangat mudah menemukan orang yang dan teknik menangkap bola (bagi penjaga
bermain sepakbola, bahkan sepakbola tidak gawang). Dari beberapa tehnik di atas,
hanya dimainkan oleh laki-laki, tetapi heading bola merupakan teknik dasar yang
wanita memainkan permainan itu. Dan khas dan penting dalam permainan
seiring perkembangannya, sepakbola di sepakbola. pemain sepakbola harus mahir
Indonesia tidak hanya sebagai olahraga heading bola dengan berbagai cara, sebab
masyarakat, tetapi merupakan olahraga yang heading bola merupakan keterampilan yang
sangat diprioritaskan untuk berprestasi khas sepakbola.
tinggi. Dengan heading bola pemain dapat
Pemain sepakbola yang berprestasi menciptakan gol ke gawang lawan saat
harus memperhatikan teknik dan mekanika menyerang dan sebaliknya saat bertahan
sepakbola yang dilakukan secara betul, keterampilan heading bola sangat diperlukan
selain itu juga dipengaruhi oleh mental, saat menghalau serangan lawan melalui
kematangan juara dan fisik. Dalam ruang udara. Oleh karena itu para pemain baik
lingkup sepakbola sebagai olah raga, yang pemain depan, tengah, belakang, bahkan
perlu diperhatikan adalah upaya pembinaan penjaga gawang harus menguasai teknik
untuk menghasilkan pemain yang baik. heading bola dengan berbagai cara sesuai
Seperti dikatakan Sukatamsi (1984:11) dengan kebutuhannya.
bahwa untuk meningkatkan dan mencapai Pada dasarnya, fungsi dan tujuan
prestasi, olah ragawan harus memiliki empat heading bola adalah untuk: 1) memberi
kelengkapan pokok yaitu: 1) Kemampuan umpan kepada teman, 2) untuk membuat
fisik, 2) tehnik, 3) taktik, dan 4) mental. gol, 3) untuk menghentikan bola hanya
Permainan sepakbola pada umumnya kalau sangat perlu. Pada perkembanganya,
dilakukan dengan kekuatan, tenaga, serta permainan sepakbola sekarang sering
semangat. Adapun tujuan utama dalam suatu memanfaatkan serangan lewat sayap baik
permainan sepakbola adalah mencetak gol kanan maupun kiri dan menggunakan
sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan umpan tarik ke daerah pinalti. Dan untuk
menjaga gawang sendiri agar tidak memanfaatkan peluang dari umpan tarik
kemasukan bola dari lawan. Sepakbola tersebut hanya dengan teknik heading yang
benar-benar merupakan permainan beregu, tepat didalam situasi yang begitu cepat dan
walaupun keahlian individual dapat untuk menghalau bola bagi pemain bertahan.
digunakan disaat yang tertentu. Dalam Heading bola harus dilakukan
segala hal, keberhasilan team sangat dengan kening, pandangan mata harus
bergantung pada pemain yang bekerja dalam ditujukan ke bola, harus membiarkan diri
kombinasi untuk menguasai bola dan melempar pandangan mata ke bola. heading
menciptakan peluang mencetak gol. bola dilakukan dengan cara mengayunkan
punggung. Punggung diayunkan olahraga apapun memerlukan bahagian
kebelakang, kemudian diayunkan dengan tengah badan yang kuat. Bagian tengah
kuat ke depan supaya kepala dapat badan yang berkembang dengan baik, selain
menghantam bola dengan keras. dapat menghasilkan gerakan kaki dan lengan
Heading bola pada hakekatnya semaksimal mungkin.
memainkan bola dengan kepala. Ditinjau Ini berarti bahwa pada saat gerakan
dari posisi tubuhnya heading bola dapat menyundul bola yaitu badan ditarik ke
dilakukan sambil berdiri, melompat dan belakang. Pada saat badan ditarik ke
meloncat Sukatamsi menjelaskan beberapa belakang untuk melakukan heading, maka
hal teknik dasar heading bola yaitu:1) lari otot perut berkontraksi dengan kuat untuk
menjemput datangnya bola dengan membantu gerakan batang tubuh, leher dan
pandangan mata terarah ke bola. 2) otot dahi sehingga sundulan menjadi lebih keras
leher dikuatkan/dikencangkan, untuk dan kuat. Dengan otot perut yang kuat, maka
heading bola gunakan perkenaan dahi, 3) akan membantu gerakan punggung dan dahi
badan digerakan atau ditarik ke belakang pada saat kontak dengan bola. Oleh karena
melengkung pada daerah pinggang itu, sehingga apabila seorang pemain
kemudian dengan menggerakan seluruh sepakbola mengerahkan kekuatan perut pada
tubuh yang terdiri dari daya ledak otot perut, teknik yang benar, maka akan menghasilkan
dorongan panggul dan kaki (lutut bengkok sundulan yang baik, namun
lalu diluruskan) badan diayunkan atau sebaliknya,apabila otot perut lemah maka
dihentakan ke depan sehingga dahi tepat sundulan (heading) juga menjadi lemah.
mengenai bola. Sebelum melakukan heading Berkaitan dengan kelentukan dan
bola, badan harus siap dalam keadaan yang fleksibilitas togok, pada dasarnya bertumpu
dapat mendukung pelaksanaan heading. pada luas tidaknya ruang gerak sendi-sendi
Posisi badan tegak, kedua kaki dibuka tubuh. Lentuk tidaknya seseorang ditentukan
selebar bahu atau salah satu kaki maju besar kecilnya sendi-sendi tubuh dalam
kedepan. Posisi kedua kaki juga akan bergerak dan dipengaruhi oleh elastisitas
berpengaruh terhadap jauhnya sundulan, otot-otot tendon dan ligamen. Dengan
apakah kedua kaki sejajar selebar bahu atau demikian seseorang dikatakan memiliki
salah satu kaki maju ke depan. Walaupun kelentukan togok ke belakang yang baik
tergantung pada kenyamanan pemain apabila orang tersebut mempunyai luas
tersebut untuk melakukan persiapan gerak bagian togok yang sangat luas dalam
sundulan (Heading). sendi-sendinya dan elastisitas otot perut
Kelentukan togok ke belakang serta otot punggung yang baik. Kelentukan
dibutuhkan pada saat melakukan Heading merupakan salah satu aspek kondisi fisik
bola sebagai upaya persiapan pelaksanan yang sangat penting dalam pencapaian
sundulan dimana kelentukan togok ke prestasi yang optimal.
belakang akan memberikan sudut gerakan Dari keseluruhan uraian tersebut
badan dalam ayunan. Kedua aspek tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa heading
merupakan satu kesatuan gerak yang penting bola merupakan salah satu teknik yang
dalam menunjang pelaksanan sundulan penting untuk dikuasai oleh pemain
sehingga menghasilkan unjuk kerja yang sepakbola. Kemampuan heading bola
optimal. dengan berdiri dipengaruhi oleh kelentukan
Bagian tubuh yang berperan dalam togok ke belakang dan kekuatan otot perut
gerakan menyundul bola yaitu batang tubuh seseorang.
khususnya otot perut. Sikap atlit dari cabang
Namun murid SDN 247 Padatuo BABII
Kabupaten Bone pada saat bermain
sepakbola, mereka kurang mampu TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA
melakukan heading bola dengan jauh, pada BERPIKIR,
hal dalam permainan sepakbola heading DAN HIPOTESIS PENELITIAN
atau sundulan bola sangat diperlukan baik
dalam mengoper bola ke teman satu tim, Pada bab ini akan dikemukakan teori
maupun heading bola untuk memasukkan ke yang mendasar dalam upaya pemecahan
gawang. Oleh karena itu, sehingga peneliti masalah yang dikaji. Teori yang
tertarik untuk meneliti permasalahan dikemukakan diharapkan dapat mendukung
tersebut dengan judul : ”Hubungan Antara perumusan hipotesis. Berpangkal pada
Kelentukan Togok Ke belakang Dan landasan teori yang dikemukakan, maka
Kekuatan Otot Perut Dengan Kemampuan dapat disusun kerangka berpikir sebagai
Heading Bola Pada Permainan Sepakbola dasar-dasar pemikiran untuk merumuskan
Murid SDN 247 Padatuo Kabupaten Bone.”. hipotesis penelitian.
B. Rumusan Masalah A. Tinjauan Pustaka
Sesuai latar belakang masalah yang Teori-teori yang dikemukakan disini
telah dikemukakan, maka permasalahan adalah teori-teori atau konsep yang
yang akan dicari jawabannya dirumuskan berkaitan dengan variabel-variabel
sebagai berikut : penelitian. Teori yang dikemukakan
1. Apakah ada hubungan antara diharapkan menjadi penuntun pemecahan
kelentukan togok ke belakang dengan masalah dan menemukan jawaban yang ada
kemampuan heading bola pada dalam penelitian.
permainan sepakbola murid SDN 247 1. Heading Bola Pada Permainan
Padatuo Kabupaten Bone? Sepakbola
2. Apakah ada hubungan antara kekuatan Sepakbola merupakan permainan
otot perut dengan kemampuan heading yang dimainkan oleh dua regu yang
bola pada permainan sepakbola murid masing-masing regu terdiri dari sebelas
SDN 247 Padatuo Kabupaten Bone? orang pemain. Ini lazim disebut sebagai
3. Apakah ada hubungan antara kesebelasan. Pada masing-masing regu atau
kelentukan togok ke belakang dan kesebelasan berusaha memasukkan bola
kekuatan otot perut secara bersama sebanyak-banyaknya ke dalam gawang
dengan kemampuan heading bola pada lawan dan mempertahankan gawangnya
permainan sepakbola murid SDN 247 sendiri agar tidak kemasukan.
Padatuo Kabupaten Bone? Karakteristik permainan ini terletak
pada pengelohan bola, dimana bola harus
dimainkan oleh tungkai atau anggota tubuh
lain kecuali lengan. Kepala adalah salah satu
bagian tubuh yang dapat dipergunakan
untuk permainan sepakbola, sehingga dalam
keadaan tertentu penggunaan anggota tubuh
kepala dapat dipergunakan untuk permainan
sepakbola.
Teknik di dalam permainan
sepakbola adalah salah satu bagian yang
penting dan paling sulit untuk dikuasai.
Untuk itu, perlu waktu yang banyak dan sehingga memberikan peluang bagi
ketekunan dari para pemain untuk berlatih lawan untuk merebutnya.
dengan penuh kesungguhan. Tinjauan c. Mengoper atau memberi umpan.
etimologi tentang kemampuan heading bola Dengan situasi permainan yang
dalam permainan sepakbola, menurut A. membutuhkan strategi permainan cepat,
Sarumpaet dkk (1991:35) adalah: maka bola-bola yang datangnya
“kemampuan individu untuk menghantarkan melambung tinggi segera dilanjutkan
bola”. Disini heading bola merupakan salah pada teman atau memberikan umpan
satu dari teknik sepakbola yang mempunyai pada teman secara praktis hanya melalui
tujuan sama dengan menendang. Sedangkan sundulan (heading).
Sucipto. dkk, 1999/ 2000:32). Heading bola d. Mengontrol bola. Tidak semua bola yang
sambil berdiri dilakukan manakala datang melambung tinggi langsung
datangnya bola maksimal setinggi kepala. disundul, misalnya dalam posisi bebas
Heading bola merupakan salah satu tidak terjaga oleh lawan, maka bola yang
dari beberapa teknik yang ada pada datangnya melambung tinggi perlu
permainan sepakbola, yang harus memenuhi terlebih dahulu dikontrol dengan
ketentuan peraturan permainan untuk menggunakan kepala.
dimanfaatkan dalam bermain sepakbola. Penjelasan tentang manfaat heading
Dalam situasi bermain sepakbola, bola tidak bola di atas, sejalan dengan pendapat Ilyas
selamanya hanya dimainkan dengan kaki Haddade dan Ismail Tola (1991:54) bahwa
tetapi juga menggunakan kepala apabila penggunaan atau manfaat dalam melakukan
arah datangnya bola di atas jangkauan kaki. heading bola:
Bola disundul dengan menggunakan kepala 1. Mencetak bola
dengan tujuan untuk: 2. Meneruskan bola
a. Memasukkan bola ke gawang. Bola yang 3. Untuk memberi umpan
datangnya melambung tinggi misalnya 4. Untuk mematahkan serangan bagi
melalui tendangan sudut dimanfaatkan pemain pertahanan.
langsung untuk memasukkan bola ke 5. Untuk mengontrol bola.
gawang dengan sundulan. Apabila bukan
melalui sundulan (heading) memberikan Gerakan heading atau menyundul
kemungkinan untuk lawan merebut atau bola dapat dilakukan dalam berbagai posisi,
menguasai bola tersebut. Jadi praktisnya seperti: posisi berdiri, posisi sambil berlari
hanya melalui sundulan (heading) untuk dan posisi melompat. Dengan posisi berdiri,
memasukkan bola ke gawang. pemain dapat menyundul bola ke depan, ke
b. Mematahkan serangan lawan. Bagi belakang dan ke samping. Dengan posisi
pemain pertahanan bertugas sambil berlari, pemain dapat menyundul
mematahkan serangan lawan, dan bola seperti pada posisi berdiri. Dengan
apabila bola yang diumpankan bagi posisi melompat, dilakukan dengan awalan
penyerang lawan dimana bola itu atau tanpa awalan. Jika awalan sebaiknya
arahnya melambung tinggi, maka dilakukan dengan satu kaki, tanpa awalan
pemain bertahan berusaha merebut bola mempergunakan dua kaki untuk tumpuan.
dengan secepat mungkin apakah dengan Dengan demikian pemain dapat menyundul
melompat atau tidak segera menyundul bola ke samping, ke depan dan ke belakang.
bola. Apabila menunggu untuk bola Kadang-kadang heading dilakukan dengan
dimainkan dengan kaki agak lambat melompat (melayang di udara) apabila bola
datangnya rendah. Cara ini harus melihat Ketika bola datang pemain agak
situasi karena resikonya berbahaya. merendahkan diri dan begitu bola
Pelaksanaan teknik mengheading bola lewat kepala diangkat kembali dengan
bila ditinjau dari teknik pelaksanaan umum sentakan ke belakang untuk mengikuti
atau prinsip utama yang harus dilakukan arah datangnya bola.
atau dilaksanakan serta dikuasai yaitu: 4. Heading lari ke bola
1. Kaki sejajar, berat badan pada kedua Persiapan gerakan dari badan bagian
kaki atas dibuat dengan langka terakhir
2. Heading adalah pergerakan seliuruh sebelum menyentuh bola.
badan, dimulai persiapan gerakan 5. Heading melompat ke bola.
badan bagian atas bersama kepala Heading dengan melompat dapat
ditarik ke belakang untuk mengambil dilakukan dari posisi star yang
ancang-ancang pada pinggang dan berbeda. Umumnya melompat dari
ayunan seluruh badan bagian atas, bola posisi berdiri dilakukan dengan kedua
disundul dengan dahi. kaki (dalam keadaan lari dengan satu
3. Otot-otot leher dikuatkan dan ditarik kaki), tolakan dibantu dengan
ke dalam, mata melihat bola. mengangkat dan mengayun tungkai
4. Heading dilakukan oleh kepala bagian bawah serta lengan pada titik yang
dahi, karena permukaan cukup luas tertinggi dari pada lompat bola
dan tidak berbahaya. heading.
5. Pada situasi dimana pemain
memerlukan operan yang tidak keras. Teknik menyundul bola atau heading
6. Dalam keadaan tertentu pemain bola yang sangat menentukan adalah
memerlukan heading rendah dan ada mengenai perkenaan kepala dengan bola.
kalanya melambung. Bagian kepala yang digunakan atau
Bertolak dari prinsip pelaksanaan mengenai pada bola adalah bagian
heading bola, untuk melakukan heading bola permukaan kepala yang paling lebar yaitu
pada masing-masing posisi sesuai yang pada kening bagian depan. Tujuan dari
dikemukakan oleh Ilyas Haddade dan Ismail bagian kening yang lebar itu adalah agar
Tola (1991:55) sebagai berikut: bola dapat diarahkan sesuai dengan
1. Heading posisi di tempat kebutuhannya. Pelaksanan heading bola
Pemain mengambil posisi sikap kuda- membutuhkan koordinasi antara 1) gerakan
kuda. Lutut agak bengkok, kedua 2) waktu yang tepat 3) kemantapan bola.
lengan diangkat (direntangkan ke (Luxbacher, 1997:87)
depan). Untuk memukul bola dengan Teknik menyundul bola ini
keras, bahu bersama dengan lengan membutuhkan penguasaan pola gerak
disentakkan kebelakang bertentangan dengan cermat, sebab pelaksanaan sundulan
dengan arah kepala pada saat terkadang sangat mempengaruhi
perkenaan dengan bola. keseimbangan. Kurangnya kemampuan tiap-
2. Heading ke samping. tiap individu akan menyulitkan terhadap
Dilakukan seperti posisi heading ke hasil dari sundulan yang dilakukan. Dengan
depan. Perkenaan bola dengan dahi, demikian hasil sundulan bola ini tergantung
hanya badan bagian atas diputar ke dari: arah datangnya bola, perkenaan kening
arah bola. dengan bola, bagian perkenaan bola pada
3. Heading ke belakang. kening, dan tenaga yang digunakan dalam
menyundul bola.
Berdasarkan dari beberapa teori di dan struktur kerangka tulang. Selain itu,
atas, maka yang dimaksud kemampuan kelentukan juga dipengaruhi oleh usia, jenis
heading dalam penelitian ini adalah kelamin, volume penampang otot dan aspek
kemampuan seseorang melakukan sundulan psikologis dalam bekerja (berolahraga).
dengan perkenaan bola yang tepat sehingga Jadi perlu pertimbangan yang baik
bola yang di heading bisa lebih jauh. terhadap kelentukan, sebab cenderung akan
2. Kelentukan Togok Ke Belakang mengurangi kemampuan otot dalam
Istilah fleksibilitas dalam bidang amplitudo gerakan responden otot, jika
keolahragaan yang merupakan penyaduran kelentukan tidak dilatih dengan baik agar
istilah dari bahasa inggris yaitu “flexibility”, gerakan yang dilakukan bebas dan lentur,
menurut beberapa referensi keolahragaan sebagaimana yang dikemukakan oleh Paul
Indonesia flexibility disama artikan dengan Uram (1986:16) bahwa : “latihan dalam
kelentukan. Oleh karena itu terdapat program atlet tanpa pertimbangan yang
kesamaan pengertian istilah antara memadai bagi pengembangan kelentukan
refleksibilitas dengan kelentukan, sehingga cenderung untuk mengurangi jangkauan
didalam kajian perilaku motorik dapat normal dari gerakan dan membatasi
dipergunakan istilah fleksibilitas untuk responden otot”.
menyatakan kelentukan. Sadoso Sumasardjono (1986:58)
Pada dasarnya semua cabang mengemukan bahwa : ‘latihan peregangan
olahraga membutuhkan unsur kelentukan dapat memperbaiki dan akan membuat
(fleksibilitas), karena kelentukan badan terasa enak.” Dari sisi lain kegunaan
menunjukkan kualitas yang memungkinkan latihan kelentukan adalah untuk
suatu segmen yang bergerak semaksimal mempertahankan kekuatan dan bahkan dapat
menurut kemungkinan gerak. Kualitas itu meningkatkan kekuatan. Hal ini diperkuat
kemungkinan otot-otot atau sekelompok otot oleh pendapat Paul Uram (1986:7) yaitu :
memanjang dan memendek serta “latihan kelentukan dapat bermanfaat untuk
memanfaatkan sendi-sendi secara maksimal. memelihara kekuatan bahkan menambah
Berdasarkan hal tersebut, maka kekuatan, atau latihan kekuatan dapat
setiap cabang olahraga mempunyai bermanfaat bagi kelentukan, kecepatan dan
persamaan mengenai pentingnya unsur ketahanan.
fleksibilitas dalam penampilan yang Sadoso Sumasardjono (1986:61)
optimal. Untuk cabang olahraga sepakbola juga mengatakan bahwa : “menambah
khususnya teknik heading bola, kelentukan kelentukan dan peregangan ada pula
togok ke belakang sangat dibutuhkan kontribusinya dengan kenaikan kekuatan.
utamanya pada saat melakukan gerakan Ada yang berpendapat bahwa dengan lebih
mengheading atau menyundul. Harsono, banyak melakukan peregangan otot dan
(1988:163) memberikan definisi sebagai menjadi lebih kuat”.
berikut : “kelentukan adalah kemampuan Begitu juga halnya dalam melakukan
untuk melakukan gerakan dalam ruang teknik dasar heading bola dalam permaianan
gerak sendi, kecuali oleh ruang gerak sendi, sepakbola, kelentukan togok ke belakang
kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas memiliki peran yang besar dimana pada
tidaknya otot-otot, tendo dan ligament. saat melakukan gerakan tersebut kelentukan
Kelentukan merupakan tingkat otot-otot pada togok harus lentur agar
kemampuan maksimal dalam ruang gerak pergerakan yang dilakukan tidak terasa,
sendinya. Kemampuan fisik ini dipengaruhi kaku dan tegang yang akan mengakibatkan
oleh elastisitas jaringan otot, tendo, ligament fatal bagi yang melakukannya.
Kelentukan dikembangkan melalui
latihan-latihan peregangan otot dan latihan Kualitas kekuatan yang diperlukan
memperluas ruang gerak persendian. pada suatu cabang olahraga tidaklah sama
Metode atau cara latihan senantiasa bertolak dengan cabang olahraga lainnya. Misalnya
dari jenis kelentukan. Untuk itu, pergerakan kebutuhan kekuatan angkat berat dengan
yang dilakukan dalam melakukan heading kebutuhan kekuatan pada olahraga
bola dalam permainan sepak bola sangat permainan, kebutuhan kekuatan pemain
membutuhkan kelentukan togok ke belakang sepak bola berbeda dengan bulutangkis,
dalam menampilkan pola gerakan yang lebih kebutuhan untuk menendang bola jarak jauh
luas berbeda dengan kekuatan yang diperlukan
Berdasarkan beberapa teori yang untuk menyundul bola. Oleh karena itu,
telah dikemukakan, maka yang dimaksud kekuatan itu bersifat spesifik sesuai dengan
dengan kelentukan togok ke belakang dalam tuntutan cabang olahraga tertentu demikian
penelitian ini adalah kemampuan individu pula halnya dalam proses pengembangan
dalam melakukan gerakan tubuh dengan melalui latihan.
pergerakan tulang sendi yang luas dan Permainan sepakbola, meskipun
merupakan batas rentang gerak maksimal diperlukan kelincahan, kelentukan,
yang mungkin dilakukan pada sebuah sendi kecepatan, keseimbangan, koordinasi dan
atau rangkaian sendi. sebagainya. Akan tetapi kondisi-kondisi
fisik tersebut tetap harus ditunjang oleh
faktor kekuatan untuk dapat memperoleh
3. Kekuatan Otot Perut kemampuan maksimal dalam gerakan
Kekuatan otot dapat memberikan keterampilan sepakbola yang dilakukan.
akselerasi untuk menunjang kemampuan Harsono (1988:177) mengemukakan bahwa
dalam olahraga. Oleh karena kekuatan : “kekuatan tetap merupakan basis dari
merupakan komponen kondisi fisik yang semua komponen kondisi fisik”. Dengan
sangat penting guna menunjang komponen- demikian atlet harus cukup kuat untuk
komponen fisik lainnya. Alasan-alasan yang melaksanakan tugas olahraganya secara
dikemukakan oleh Harsono (1988:177) efesiensi dan tanpa mengalami lelah yang
tentang pentingnya kekuatan untuk berlebihan yang disebabkan kekurangan
menunjang kemampuan-kemampuan dalam kekuatan.
olahraga termasuk sepakbola (jauhnya bola) Kekuatan otot sebagai kemampuan
sebagai berikut : otot atau sekelompok otot untuk mengatasi
Pertama, oleh karena kekuatan tahanan dalam menjalankan aktifitas fisik.
merupakan daya penggerak setiap Dalam melakukan heading yang jarak jauh,
aktivitas fisik. Kedua, oleh karena kekuatan otot perut diperlukan untuk
kekuatan memegang peranan yang mendapatkan ruang gerak yang lebih luas
penting dalam melindungi terhadap bola yang di heading sehingga
atlet/orang dari kemungkinan cedera. dapat meluncur lebih jauh. Dengan kekuatan
Ketiga, oleh karena dengan otot perut sebagai pusat tenaga akan
kekuatan, atlet akan dapat berlari mengahasilkan heading yang lebih jauh
lebih cepat, melempar atau dibandingkan dengan otot perut yang kurang
menendang lebih jauh dan lebih kuat.
efisien, memukul lebih keras, Harsono (1988:178) mengemukakan
demikian pula dapat membantu pengertian bahwa : “kekuatan adalah
memperkuat stabilitas sendi-sendi. kemampuan otot untuk membangkitkan
tegangan terhadap suatu tahanan”. Untuk itu
latihan-latihan yang cocok untuk Pendapat tersebut diatas dapat
memperkembangkan kekuatan adalah diartikan secara bebas bahwa: kekuatan
latihan-latihan tahanan (resistence exercise), maksimum dapat menentukan kekuatan
dimana harus mengangkat, mendorong atau maksimal sebagai force dari olahragawan
menarik suatu beban. Beban tersebut bisa untuk mengerahkan tenaga dalam suatu
beban anggota tubuh kita sendiri, ataupun kontraksi otot. Daya ledak adalah
beban atau bobot dari luar (external kemampuan olahrgawan untuk mengatasi
exercise). Agar efektif hasilnya, maka tahanan dengan suatu kecepatan kontaraksi
latihan-latihan tahanan haruslah dilakukan tinggi. Daya tahan kekuatan merupakan
sedemikian rupa sehingga individu dapat kemampuan olahragawan untuk mengatasi
mengeluarkan tenaga maksimal atau hampir tahanan dengan penampilan kekuatan yang
maksimal untuk menahan suatu beban. berkepanjangan.
Beban yang digunakan harus sedikit demi Untuk seorang pemain sepakbola
sedikit bertambah berat agar perkembangan perlu mengembangkan kekuatan, sebagai
otot terjamin dan latihan dilakukan secara unsur yang sangat menentukan dalam
progresif dan tidak berhenti pada beban atau melakukan gerak keterampilan sehingga
bobot tertentu. mampu menunjukkan performance. Otot-
Otot yang kuat akan dapat otot yang kuat terutama otot perut bagi
melakukan kerja fisik sehari-hari secara pemain sepakbola akan menentukan
efesiensi tanpa mengalami kelelahan yang kemampuan untuk melompat, mengheading
berlebihan. Kekuatan otot merupakan bola, gerakan melompat sambil
kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh mengheading bola dan dengan kekuatan
otot atau sekelompok otot. Pada kontraksi seseorang akan mampu mengembangkan
otot memendek dan besarnya pemendekan daya tahan.
tergantung dari beban yang harus ditahan. Khususnya pada jauhnya heading
Permulaan otot melakukan kontraksi adalah bola, jenis kekuatan yang diperlukan adalah
tanpa pemendekan sampai mencapai integrasi antara kekuatan dan kelentukan
tegangan yang seimbang dengan beban, otot otot perut untuk mengheading bola.
kemudian terjadi kontraksi dengan Otot perut merupakan sebagai pusat tenaga,
pemendekan. Terdapat tiga bentuk kekuatan Greg Brittenham (1996:45) mengatakan
yang dapat dimanfaatkan dalam aktivitas bahwa: Bagian tubuh yang sering
olahraga, khususnya pada cabang olahraga terlupakan dan kurang dilatih adalah poros
sepakbola, seperti dikemukakan oleh Harre, tubuh dan perut. Disebut sebagai pusat
D (1982:108) sebagai berikut: tenaga, bagian tubuh ini merupakan asal
We define maximum strength as dari semua gerakan atau penghubung yang
being the greatest force an menstabilkan semua gerakan yang
athlete is able to exert for a given melaluinya.
contraction of muscle. Power is Berikut adalah alasan mengapa harus
the ability of an athlete to memperkuat perut, sebagaimana yang
overcome resistence by a high dikemukakan oleh Greg Brittenham
speed of contraction. Strength (1996:45) bahwa:
endurance is the athlete’s a. Otot-otot yang mengatur poros tubuh
tolerance level against fatique in dan perut adalah penting untuk
strength performances of longer menjaga keseimbangan tubuh,
duration.
ketangkasan dan koordinasi ketika lentur yang dimiliki tulang belakang, dan
melakukan gerakan. gerakan yang dapat dilakukan dari tulang
b. 50% dari total massa tubuh terletak belakang yaitu gerak ke depan (forward) ke
pada daerah tersebut. belanag (backward) dapat membantu
c. Penguatan poros tubuh dan perut gerakan dalam menyundul bola. Dengan
secara efektif mengurangi penguasaan teknik menyundul bola yang
kecelakaan/cedera berat pada baik dan didukung oleh otot punggung yang
punggung belakang. elastis, maka sundulan akan menjadi kuat
dan keras sehingga sundulan bisa lebih jauh.
Dari penjelasan tersebut, maka dapat Berdasarkan uraian di atas, maka
ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud diduga ada hubungan antara kelentukan
dengan kekuatan dalam penelitian ini adalah togok ke belakang dengan kemampuan
kemampuan otot menahan beban baik heading bola pada permainan sepakbola
berupa beban eksternal maupun internal murid SDN 247 Padatuo Kabupaten Bone.
sehingga dapat dikatakan bahwa kekuatan 2. Hubungan antara kekuatan otot perut
otot perut sangat berpengaruh pada setiap dengan kemampuan heading bola pada
cabang olahraga, seperti halnya pada permainan sepakbola murid SDN 247
heading bola pada saat melakukan tarikan Padatuo Kabupaten Bone.
badan ke belakang untuk mendapat titik
gaya yang diharapkan. Bagian tubuh yang berperan dalam
B. Kerangka Berpikir gerakan menyundul bola yaitu batang tubuh
Sehubungan dengan tinjauan pustaka khususnya otot perut. Sikap atlit dari cabang
yang telah dikemukakan, maka kerangka olahraga apapun memerlukan bahagian
berpikir disusun, sebagai berikut: tengah badan yang kuat. Bagian tengah
1. Hubungan antara kelentukan togok ke badan yang berkembang dengan baik, selain
belakang dengan kemampuan heading dapat menghasilkan gerakan kaki dan lengan
bola pada permainan sepakbola murid semaksimal mungkin.
SDN 247 Padatuo Kabupaten Bone. Ini berarti bahwa pada saat gerakan
menyundul bola yaitu badan ditarik ke
Punggung merupakan bagian yang belakang. Pada saat badan ditarik ke
sangat penting dalam gerakan menyundul belakang untuk melakukan heading, maka
bola (heading). Salah satu dasar dari otot perut berkontraksi dengan kuat untuk
menyundul bola yaitu badan digerakkan, membantu gerakan batang tubuh, leher dan
ditarik ke belakang melengkung pada daerah dahi sehingga sundulan menjadi lebih keras
pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh dan kuat. Dengan otot perut yang kuat, maka
tubuh yaitu kekuatan otot perut, dorongan akan membantu gerakan punggung dan dahi
panggul dan kaki (lutut) bengkok pada saat kontak dengan bola. Oleh karena
diluruskan, badan diayunkan atau itu, sehingga apabila seorang pemain
dihentakkan ke depan hingga dalam sepakbola mengerahkan kekuatan perut pada
mengenai bola dan untuk mendapatkan teknik yang benar, maka akan menghasilkan
sundulan yang keras, sebelum menyundul sundulan yang baik, namun
bola kepala ditarik ke belakang. sebaliknya,apabila otot perut lemah maka
Gerakan pada saat dahi kontak sundulan (heading) juga menjadi lemah.
dengan bola, keleluasaan gerak pada sendi- Berdasarkan uraian di atas, maka
sendi tulang belakang sangat membantu diduga ada hubungan antara kekuatan otot
gerak dalam menyundul (heading) bola, sifat perut dengan kemampuan heading bola pada
permainan sepakbola murid SDN 247 belakang untuk melakukan heading, maka
Padatuo Kabupaten Bone. otot perut berkontraksi dengan kuat untuk
3. Hubungan antara kelentukan togok ke membantu gerakan batang tubuh, leher dan
belakang dan kekuatan otot perut secara dahi sehingga sundulan menjadi lebih keras
bersama-sama dengan kemampuan dan kuat. Dengan otot perut yang kuat, maka
heading bola pada permainan sepakbola akan membantu gerakan punggung dan dahi
murid SDN 247 Padatuo Kabupaten pada saat kontak dengan bola. Oleh karena
Bone. itu sehingga apabila seorang pemain
sepakbola mengerahkan kekuatan perut pada
Punggung merupakan bagian yang teknik yang benar, maka akan menghasilkan
sangat penting dalam gerakan menyundul sundulan yang baik, namun
bola (heading). Salah satu dasar dari sebaliknya,apabila otot perut lemah maka
menyundul bola yaitu badan digerakkan, sundulan juga menjadi lemah.
ditarik ke belakang melengkung pada daerah Berdasarkan uraian di atas, maka
pinggang, kemudian dengan gerakan seluruh diduga ada hubungan antara kelentukan
tubuh yaitu kekuatan otot perut, dorongan togok ke belakang dan kekuatan otot perut
panggul dan kaki (lutut) bengkok secara bersama-sama dengan kemampuan
diluruskan, badan diayunkan atau heading bola pada permainan sepakbola
dihentakkan ke depan hingga dalam murid SDN 247 Padatuo Kabupaten Bone.
mengenai bola dan untuk mendapatkan C. Hipotesis penelitian
sundulan yang keras, sebelum menyundul Sesuai kerangka berpikir, disusun
bola kepala ditarik ke belakang. hipotesis dalam penelitian sebagai jawaban
Gerakan pada saat dahi kontak sementara sebagai berikut:
dengan bola, keleluasaan gerak pada sendi- 1. Ada hubungan antara kelentukan togok
sendi tulang belakang sangat membantu ke belakang dengan kemampuan heading
gerak dalam menyundul (heading) bola, sifat bola pada permaian sepakbola murid
lentur yang dimiliki tulang belakang, dan SDN 247 Padatuo Kabupaten Bone.
gerakan yang dapat dilkukan dari tulang 2. Ada hubungan antara kekuatan otot perut
belakang yaitu gerak ke depan (forward) ke dengan kemampuan heading bola pada
belanag (backward) dapat membantu permainan sepakbola murid SDN 247
gerakan dalam menyundul bola. Dengan Padatuo Kabupaten Bone.
penguasaan teknik menyundul bola yang 3. Ada hubungan antara kelentukan togok
baik dan didukung oleh otot punggung yang ke belakang dan kekuatan otot perut
elastis, maka sundulan akan menjadi kuat sercara bersama-sama dengan
dan keras sehingga sundulan bisa lebih jauh. kemampuan heading bola pada
Bagian tubuh yang berperan dalam permainan sepakbola murid SDN 247
gerakan menyundul bola yaitu batang tubuh Padatuo Kabupaten Bone.
khususnya otot perut. Sikap atlit dari cabang Hipotesis statisitik yang akan di uji:
olahraga apapunmemerlukan bahagian 1. H0: ρx.1y = 0
tengah badan yang kuat. Bagian tengah H1: ρx.1y ≠ 0
badan yang berkembang dengan baik, selain 2. H0: ρx.2y = 0
dapat menghasilkan gerakan kaki dan lengan
H1: ρx.2y ≠ 0
semaksimal mungkin.
3. H0: Rx.1.2y = 0
Ini berarti bahwa pada saat gerakan
menyundul bola yaitu badan ditarik ke H1: Rx.1.2y ≠ 0
belakang. Pada saat badan ditarik ke Keterangan:
H0 = Hipotesis Nihil (Nol)
H1 = Hipotesis Alternatif
 = Konotasi Koefisien Korelasi Gambar 3. 1.
R = Gabungan antara variabel Desain penelitian
X1 dan X2 (Korelasi Ganda) Sumber : Sugiyono
(2000:10)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Keterangan :
Metodologi penelitian adalah metode X1 = Kelentukan togok
yang dipergunakan untuk mencari kebelakang
pembuktian secara sistematis untuk X2 = Kekuatan Otot Perut
mengungkapkan dan memberikan jawaban Y = Kemampuan heading bola
atas permasalahan yang dikemukakan dalam pada permainan sepakbola
suatu penelitian, sehingga arah dan tujuan R = Hubungan secara bersama-
pengungkapan fakta atau kebenaran sesuai sama
dengan apa yang ditemukan dalam B. Definisi Operasional Variabel
penelitian dan betul-betul sesuai dengan Untuk menghindari terjadinya
tujuan yang diharapkan. penafsiran yang meluas tentang variabel-
A. Variabel dan Desain Penelitian variabel yang terlibat dalam penelitian ini,
1. Variabel Penelitian maka variabel-variabel tersebut perlu
Variabel penelitian ini ada dua didefinisikan sebagai berikut:
variabel yang terlibat, yakni variabel bebas 1. Kelentukan togok ke belakang yang
dan variabel terikat. Kedua variabel tersebut dimaksud dalam penelitian ini adalah
akan diidentifikasikan ke dalam penelitian kemampuan murid dalam melakukan
ini sebagai berikut: pergerakan persendian dalam ruang
a. Variabel bebas yaitu: gerak sendi dengan amplitudo yang lebih
1. Kelentukan togok ke belakang luas sehingga gerakan-gerakan yang
(X1) dilakukan lebih mudah dan efisien.
2. Kekuatan otot perut (X2) Untuk mengukur kelentukan togok ke
b. Variabel terikat yaitu: belakang menggunakan tes kelentukan
1. Kemampuan heading bola pada tubuh ke belakang.
permainan sepakbola (Y) 2. Kekuatan otot perut yang dimaksud
2. Desain Penelitian dalam penelitian ini adalah kemampuan
Desain penelitian sebagai rancangan otot perut untuk melakukan kontraksi
atau gambaran yang dijadikan suatu acuan guna membangkitkan tegangan terhadap
dalam melakukan suatu penelitian. Desain suatu tahanan. Untuk mengukur
penelitian atau rancangan penelitian yang kekuatan otot perut pada penelitian ini
digunakan dalam penelitian ini adalah adalah tes sit up selama 30 detik.
korelasi. Secara sederhana rancangan 3. Kemampuan heading bola yang
penelitian digambarkan sebagai berikut: dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan murid melakukan heading
X1 bola dengan menggunakan kepala bagian
depan dimulai dengan satu gerakan
persiapan menarik badan ke belakang
R seoptimal mungkin, lalu mengayunkan
Y kepala kembali ke depan dan heading
bola sejauh mungkin. Tes yang
X2
digunakan untuk mengukur kemampuan D. Teknik Pengumpulan Data
heading bola yaitu tes kemampuan Data-data yang akan dikumpulkan
heading bola. dalam penelitian ini sesuai dengan variabel
C. Populasi dan Sampel yang terlibat, yakni data kelentukan togok
1. Populasi ke belakang, kekuatan otot perut, dan data
Populasi merupakan suatu kumpulan kemampuan heading bola.
atau kelompok individu yang dapat diamati 1. Tes Kelentukan Togok ke Belakang.
oleh anggota populasi itu sendiri atau bagi a. Tujuan : Untuk mengukur
orang lain yang memiliki perhatian kelentukan togok ke belakang
dengannya. Populasi menurut Sugiyono b. Alat : Alat pengukur kelentukan
(2000:57) mengemukakan bahwa: ”Populasi atau mistar, matras atau tikar,
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas blanko atau kertas dan
subjek/objek yang mempunyai kualitas dan pensil atau pulpen.
kuantitas serta karakteristik tertentu yang c. Pelaksanaan:
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan - Peserta tes telengkup,
kemudian ditarik kesimpulan”. Dengan kedua lengan di
uraian tersebut, maka populasi adalah belakang pinggul, dagu
keseluruhan individu atau objek yang ingin rapat dilantai,
diteliti. Adapun yang akan dijadikan sebagai sedangkan perut lurus
populasi penelitian ini adalah seluruh murid dan tetap kontak pada
SDN 247 Padatuo Kabupaten Bone. lantai. Peserta tes
Sedangkan populasi terjangkaunya adalah mengangkat badannya
kelas Va dan Vb yang berjumlah 40 orang dan kepalanya ke atas
siswa putera setinggi mungkin.
2. Sampel Untuk menjaga
Penelitian ilmiah tidak selamanya kestabilan badan,
mutlak harus meneliti jumlah keseluruhan diperlukan seseorang
objek yang ada (populasi). Melainkan dapat memegang atau duduk
pula mengambil sebagian dan populasi yang pada perut peserta tes.
ada. Dengan kata lain bahwa yang Kesempatan diberikan
dimaksudkan yaitu sampel. Sampel secara dua kali berturut-turut.
sederhana diartikan sebagai bagian dan Yang diukur adalah
populasi yang menjadi sumber data yang jarak (tinggi) dari lantai
sebenarnya dalam satu penelitian. ke dagu.
Suharsimi Arikunto (1996:117) mengatakan d. Penilaian:
bahwa: “Sampel adalah sebagian atau wakil - Skor terbaik dari dua
populasi yang diteliti”. Alasan dan kali kesempatan dicatat
penggunaan sampel adalah keterbatasan sebagai hasil akhir
waktu, tenaga dan banyaknya populasi. peserta tes. Pelaksanaan
Karena jumlah populasi dalam penelitian ini tes kelenukan togok ke
relatif banyak, maka peneliti membatasi belakang dapat dilihat
hanya pada kelas V.a dan V.b yang pada gambar 3.2.
jumlahnya hanya 40 orang putera. Maka berikut:
sampel yang digunakan adalah sampel jenuh
yang artinya bahwa seluruh populasi
dijadikan saampel
- Bersamaan dengan aba-
aba ”Ya”, stopwatch
dijalankan dan tepat
pada detik ke 30
stopwatch dihentikan
bersamaan dengan testee
berhenti melakukan tes.
- Testee diberikan
kesempatan melakukan
Gambar 3.2. Pelaksanaan tes tes sebanyak 3 (tiga)
kelentukan togok ke belakang kali.
2. Tes Kekuatan Otot Perut. d. Penilaian:
a. Tujuan : Untuk - Hasil yang dicatat adalah
mengukur/mengetahui kekuatan berapa kali testee
otot perut mampu melakukan
seseorang. baring duduk selama 30
b. Alat : Stopwatch, lantai yang detik dan yang diambil
rata, formulir tes dan alat tulis. adalah yang terbaik dari
c. Pelaksanaan tes: tiga kali melakukan tes.
- Testee dengan posisi Pelaksanaan tes
berbaring, jari-jari kedua kekuatan otot perut
tangan bersilang selip di dapat dilihat pada
belakang kepala. Kedua gambar 3.3 berikut:
lengan merapat di lantai
kedua kaki terbuka lebih
kurang 30 cm dan kedua
lutut ditekuk dengan
sudut ± 90º.
- Salah seorang teman
membantu menekan
kedua kaki testee untuk
menjaga agar kedua
tumit tetap berhubungan Gambar 3.3 Pelaksanaan tes kekuatan otot
dengan lantai. perut
- Pada aba-aba ”Ya” Sumber. Asdep Sentra
testee berusaha duduk Keolahragaan (2014:21)
sambil menyentuhkan
kedua lutut dengan
kedua sikunya. 3. Tes kemampuan heading bola pada
Selanjutnya testee permainan sepak bola (Pusat
kembali sikap semula. Pengembangan Kualitas Jasmani (2009 :
Gerakan ini dilakukan 14)
berulang kali sebanyak a. Tujuan : Untuk mengukur jauhnya
mungkin selama 30 menyundul bola.
detik.
b. Alat : Bola, meteran, patok atau Gambar :3. 4 Kemampuan Heading
tiang, kapur, formulir tes dan bola
alat tulis. Sumber : Pusat Pengembangan
c. Pelaksanaan: Kualitas Jasmani (2009 : 14)
- Testee berdiri
dibelakang garis batas E. Teknik Analisis Data
yang telah ditentukan Data yang terkumpul tersebut perlu
dan satu orang sebagai dianalisis secara statistik deskriptif maupun
pelambung bola. inferensial untuk keperluan pengujian
- Pada aba-aba siap salah hipotesis penelitian. Adapun gambaran
seorang melambungkan yang digunakan dalam penelitian ini,
bola secara parabola. sebagai berikut :
- Sambil melakukan 1. Analisis data secara deskriptif
lompatan testee berusaha dimaksudkan untuk mendapatkan
melakukan sundulan gambaran umum tentang data yang
bola ke arah depan meliputi rata-rata, standar deviasi, nilai
sejauh mungkin dengan minimum dan nilai maksimum.
ketentuan harus 2. Analisis secara inferensial digunakan
melewati bentangan tali untuk menguji hipotesis-hipotesis
yang telah ditentukan penelitian dengan menggunakan uji
- Menyundul bola yang korelasi dan regresi.
tidak melewati diatas tali Jadi keseluruhan analisis data
dianggap tidak syah. statistik yang digunakan pada umumnya
- Setiap testee mendapat menggunakan analisis statistik dengan
kesempatan 3 kali bantuan komputer pada program SPSS versi
menyundul bola. 15.00 dengan taraf signifikan 95% atau α =
d. Penilaian: 0,05.
- Hasil dari heading
adalah jarak bola yang BAB V
jatuh kemudian diukur KESIMPULAN DAN SARAN
sampai pada batas garis
awalan.
- Jarak yang terjauh dari A. Kesimpulan
tiga kali pelaksanaan Berdasarkan hasil analisis data
merupakan nilai jauhnya penelitian yang telah dilakukan, maka
menyundul bola pada diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
permainan sepak bola. 1. Ada hubungan yang signifikan antara
kelentukan togok ke belakang dengan
kemampuan heading bola dalam
permainan sepakbola murid SDN 247
Padatuo Kabupaten Bone.
2. Ada hubungan yang signifikan antara
kekuatan otot perut dengan kemampuan
heading bola dalam permainan
sepakbola murid SDN 247 Padatuo
Kabupaten Bone.
3. Ada hubungan yang signifikan antara Brittenham. Greg. 1996. Sepak Bola.
kelentukan togok ke belakang dan Latihan khusus peantapan.
kekuatan otot perut secara bersama- Jakarta : PT Raja garfindo
sama dengan kemampuan heading bola Persada.
dalam permainan sepakbola murid SDN
247 Padatuo Kabupaten Bone. Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-Aspek
1. Diharapkan pada penelitian yang akan Psikologi dalam Coaching.
datang, khususnya penelitian yang Jakarta : Depdikbud Dirjen
relevan dengan penesslitian ini, Dikti.
disarankan menggunakan sampel yang
lebih besar untuk kesempurnaan, agar Haddade Ilyas dan Tola Ismail. 1991.
hasil yang dicapai lebih akurat lagi. Penuntun Mengajar dan Melatih
Sepakbola. Ujung Pandang;
DAFTAR PUSTAKA FPOK IKIP.
Herre. D. 1982. Principle of Sport Traning
Anom. 2014. Panduan Umum Tes Fisik Inducation to Theory and
Senam PPLP. Jakarta: Asdep Methode of
Sentra Keolahragaan Deputi
Joseph A. Luxbacher. 1997. sepakbola;
Bidang Pembudayaan Olahraga
langkah-langkah menuju
Kemenegpora
sukses. Jakarta: PT. raja
Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.
Praktek. Jakarta : Renika Cipta 2009 Tes kemampuan heading
bola pada permainan sepak
garyrobinsonrecovery. Wordpress. Com bola. Jakarta: Depdikbud Dirjen
Dikti.

Anda mungkin juga menyukai