iii
DAFTAR GAMBAR
iiii
BAB I
PENDAHULUAN
Futsal berasal dari bahasa spanyol yaitu futbol dan sala. Kendatipun secara
tertutup, permainan ini dapat dilakukan di ruang terbuka tergantung situasi dan
kondisi yang ada. Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930,
oleh Juan Carlos Ceriani saat piala dunia di gelar di Uruguay (Asmar Jaya,
2008: 1). Futsal merupakan olahraga permainan yang cukup digemari hampir
juga menyukai permainan futsal, bahkan tidak hanya laki–laki saja yang
memainkannya, tapi permainan ini mulai diminati oleh para wanita. Permainan
futsal berkembang dan masuk ke Indonesia pada sekitar tahun 1998–1999 dan
pada tahun 2000an permainan futsal mulai dikenal dimasyarakat. Pada saat
Indonesia.
Futsal adalah permainan sepak bola dalam ruangan. Permainan ini sendiri
dilakukan oleh lima pemain setiap tim, berbeda dengan sepak bola yang
permainnya berjumlah sebelas orang setiap tim. Ukuran bola dan lapangannya
Sedangkan peraturan futsal dibuat sedemikian ketat oleh FIFA agar permainan
1
2
ini berjalan dengan fair play dan juga untuk menghindari cidera yang dapat
dan sliding keras. Futsal yang ada di Indonesia sejauh ini berkembang sangat
Jakarta. Pada saat itu, lahirlah tim nasional Indonesia yang pertama kali,
futsal dapat diterima oleh masyarakat secara luas yang ada di seluruh
Indonesia. Bahkan banyak berdiri komunitas futsal atau klub futsal, selain itu
akan berlari ke segala arah penjuru lapangan, nyaris tanpa henti. Menurut
Andri Irawan (2009: 22) teknik–teknik dasar dalam bermain futsal ada
taktik khusus. Begitu pula dalam hal kondisi fisik, permainan futsal harus
kekuatan, dan kelincahan dalam waktu yang relatif lama. Futsal adalah
3
aktivitas permainan yang dimainkan oleh lima lawan lima orang dalam durasi
tertentu yang dimainkan pada lapangan, gawang, dan, bola relatif kecil dari
serta aman dimainkan serta tim yang menang adalah tim yang lebih banyak
mencetak gol ke gawang lawannya (Agus Suworo D.M, dkk 2009: 148).
Permainan ini juga memberikan manfaat bagi sistem ketahanan tubuh karena
Futsal menuntut kondisi fisik yang prima bagi para pemainnya. Kondisi
Penampilan fisik yang buruk tentunya akan berdampak buruk juga bagi
penampilan teknik dan taktiknya. Setiap pemain dituntut untuk memiliki teknik
individu yang sangat baik serta kemampuan strategi bermain yang juga harus
baik. Namun, yang tidak kalah pentingnya adalah segi fisik yang kadang kala
Justinus Lhaksana (2011: 16), sehebat apa pun seorang pemain dalam hal
teknik dan taktik tetapi tanpa didasari oleh kondisi fisik yang baik maka
prestasi yang akan diraih tidaklah sama dengan pemain yang memiliki
Persiapan fisik merupakan suatu hal yang penting dalam masa persiapan
sebuah tim untuk mencapai prestasi yang optimal. Seperti yang telah
4
seorang pemain didalam lapangan. Melalui latihan fisik, kondisi pemain yang
48), setelah melakukan latihan fisik yang terprogram dengan baik, hasil dari
pemain yang akhirnya berdampak positif pada penampilan tim. Berikut adalah
hasil dari latihan fisik yang dapat dicapai yaitu : 1) daya tahan kardioresipirasi
Justinus Lhaksana (2011: 12), melihat dari karakteristik cabang olahraga futsal,
dapat disimpulkan bahwa komponen kondisi fisik yang harus dominan dimiliki
(speed).
kelelahan yang berarti. Para pemain dituntut untuk memiliki tingkat daya tahan
yang baik. Tuntutan itu didasarkan kepada tugas dan tanggung jawab sebagai
memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dengan komponen kondisi fisik
5
Para pemain harus memiliki kelincahan yang baik sehingga permainan dapat
Persiapan fisik merupakan suatu hal yang penting dalam masa persiapan
sebuah tim untuk mencapai prestasi yang optimal. Seperti yang telah
seorang pemain di dalam lapangan. Melalui latihan fisik, kondisi pemain yang
kurang baik akan meningkat setelah melakukan latihan fisik yang terprogram
latihan. Menurut Djoko Pekik (2004: 21) dalam satu kali latihan setidaknya
dilaksanakan paling sedikit tiga kali seminggu, baik untuk olahraga kesehatan
latihan 3 – 5 kali per minggu (Djoko Pekik, 2004: 17). Bagi seorang pemain
futsal yang memiliki kondisi fisik yang baik akan mempunyai kemampuan
fisik seperti kekuatan, daya tahan, kecepatan, daya tahan jantung, daya tahan
6
otot dan daya tahan paru-paru. Kondisi fisik yang optimal dapat meningkatkan
olahraga yang banyak diminati oleh peserta didik karena olahraga tersebut
merupakan olahraga permainan dan banyak dikenal oleh semua orang. Salah
dan dilatih dengan baik dan benar. Daya tarik permainan futsal adalah
permainan yang menantang secara fisik dan mental. Bermain futsal tentunya
futsal maupun bakat yang sudah terdapat pada diri masing-masing.. Tidak
kondisi fisik, teknik, taktik dan strategi yang diterapkan para pemain maupun
alami saat bertanding diantaranya adalah kondisi fisik pemain yang kurang
dapat bermain bagus selama 2x20 menit, kelincahan pemain juga masih terlihat
7
kurang hal ini terlihat pada menggiring bola sehingga pada saat menggiring
bola mudah direbut oleh lawan dan intensitas latihan yang kurang. Program
latihan yang ideal bagi pemain futsal untuk mencapai suatu prestasi yaitu
kali latihan, dimana dalam setiap kali latihan di dalamnya harus mengandung
materi latihan fisik setidaknya 20 sampai 60 menit (Djoko Pekik, 2004: 17).
Makassar itu sendiri dalam satu minggu hanya diadakan dua kali latihan dan
didalamnya tidak diberikan materi latihan fisik. Hal ini yang menyebabkan
kondisi fisik pemain menjadi kurang prima. Oleh sebab itu peneliti ingin
alasan karena kondisi fisik ialah salah satu hal yang sangat mendasar dalam
bermain futsal yang harus dimiliki oleh setiap pemain futsal untuk memperoleh
tertarik untuk mengadakan suatu penelitian dan untuk mengetahui kondisi fisik
pemain futsal yang berjudul : “Analisis Kondisi Fisik Pemain Futsal Pada
B. Rumusan Masalah
masalah yang akan di bahas adalah “Bagaimana kondisi fisik pemain futsal
C. Tujuan Penelitian
Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
dengan kondisi fisik yang diperlukan oleh para pelatih fisik dan pelatih
futsal.
2. Manfaat Praktis
prestasi.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
Kajian teori merupakan kerangka acuan atau sebagai landasan teori dalam
hal-hal yang akan dikemukakan dalam kajian teori tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Olahraga Futsal
dimainkan oleh lima orang dengan salah satunya sebagai penjaga gawang.
Futsal ( futbal sala dalam bahasa Spanyol berarti sepakbola dalam ruangan)
berasal dari kata “fut” yang diambil dari kata futbol atau futebol, yang dalam
bahasa Spanyol dan Portugil berarti sepakbola. Dan kata “sal” yang diambil
dari kata sala atau salao yang berarti di dalam ruangan. Futsal pertama kali
diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani.
9
10
dengan salah satunya menjadi penjaga gawang: (a) jumlah pemain minimal
Jumlah wasit 3 orang. d) Batas jumlah pergantian pemain adalah tak terbatas,
hanya dilakukan jika bola tidak sedang dimainkan dan dengan persetujuan
yang sesuai dengan peraturan FIFA pula yakni: 1). Kaos bernomor, 2). Celana
pendek (khusus kiper boleh celana panjang), 3). Kaos kaki, 4). Pelindung
tulang kering, 5). Alas kaki atau sepatu bersolkan karet, 6). Sarung tangan dan
pengikat sendi siku (Elbow) untuk kiper. Lamanya permainan futsal: Lama
normal adalah 2x20 menit: a). Lamanya istirahat saat jeda memasuki babak
kedua adalah 10 menit, b). Lama perpanjangan waktu adalah 2x10 menit, c).
Ada adu pinalti jika jumlah gol kedua tim imbang saat perpanjangan waktu
selesai, d). Time-out diberikan 1 kali per tim di setiap babaknya dan tidak ada
suatu permainan olahraga yang dimainkan oleh dua tim yang berbeda, satu tim
terdiri dari lima pemain salah satu pemain menjadi penjaga gawang, dimainkan
secara cepat dan dinamis dalam lapangan yang relatif kecil. Oleh karena itu
prima, dan determinasi yang baik dengan memanfaatkan kondsi lapangan yang
Dalam futsal ada beberapa elemen dasar yang harus dipahami, secara umum
tidak berbeda jauh dengan bermain sepak bola konvensional. Namun ada
kemampuan menguasai teknik dasar bermain futsal , seperti : (1) teknik dasar
12
mengumpan (passing), (2) teknik dasar menahan bola (control), (3) teknik
(dribbling), (5) teknik dasar menembak bola (shooting), dan (6) teknik dasar
modern futsal.
Passing merupakan salah satu teknik dasar permainan futsal yang sangat
dibutuhkan dan harus dikuasai oleh setiap pemain futsal karena dengan
lapangan yang rata dan ukuran lapangan yang kecil dibutuhkan passing
yang cepat, keras dan akurat. Usahakan bola yang mengalir sejajar dengan
dalam :
Gambar 2.2
Gerakan teknik dasar mengumpan (passing) dengan kaki bagian dalam
Sumber : Badaru, Benny (2017:12)
13
rata membuat bola akan bergulir cepat, sehingga pemain harus dapat
mengontrol bola dengan baik, sebab jika menahan bola jauh dari kaki maka
menghentikan bola yang datang ke arah pemain. Teknik dasar ini digunakan
kaki/sole :
Gambar 2.3
Gerakan teknik dasar menahan bola (controlling) dengan telapak kaki
Sumber : Badaru, Benny (2017:13)
belakang lawan atau dalam situasi lawan bertahan satu lawan satu.
yang memblok jalur oporan bawah. Situasi ini juga dapat terjadi dalam
Gambar 2.4
Gerakan teknik dasar mengumpan lambung (chipping)
Sumber : Badaru, Benny (2017:14)
Gambar 2.5
Menggiring bola dengan menggunakan punggung kaki
Gambar 2.6
Menggiring bola dengan menggunakan sol sepatu
Sumber : Badaru, Benny (2017:16)
teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Teknik ini
16
Gambar 2.7
Shooting bola dengan menggunakan punggung kaki
Sumber : Badaru, Benny (2017:17)
Gambar 2.8
Shooting bola dengan menggunakan ujung kaki
Sumber : Badaru, Benny (2017:17)
17
Gambar 2.9
Teknik Menyundul Bola
Sumber : Badaru, Benny (2017:18)
atlet serta, sebagai landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi. Menurut
Program latihan atlet harus direncanakan secara baik dan sistematis dan
18
kondisi fisik dapat mencapai titik optimal jika memulai latihan sejak dari usia
pada prinsip-prinsip dasar latihan yang baik. Kondisi fisik yang baik
ketrampilan yang relatif sulit, tidak mudah lelah saat mengikuti latihan maupun
utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, dilakukan sejak dini, secara
Kondisi fisik adalah salah satu kesatuan utuh dari komponen komponen
bekerja.
singkatnya.
singkatnya.
1. Daya tahan (endurance) merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang
pulih setelah mengalami kelelahan. Dari pengertian itu, ada dua kalimat
kunci yang dapat dipahami yaitu kemampuan untuk menahan kelelahan dan
yang lama. Seorang pemain futsal harus memiliki daya tahan yang sangat
yang sangat berat. Pembebanan itu berupa lari yang terus menerus
dituntut untuk dapat bertahan melakukan permainan dalam waktu yang lama
2. Kecepatan
waktu atau kemampuan untuk bergerak dalam waktu singkat (Djoko Pekik,
dapat melakukan suatu gerakan yang singkat dan waktu yang pendek setelah
3. Kelincahan
mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang
futsal. Dalam melakukan teknik dengan baik dan taktik yang telah
mampu membawa bola dengan cepat dan arah yang berbeda-beda untuk
Harsono (1988: 153), dengan kondisi fisik yang baik akan berpengaruh
jantung.
3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu lainnya.
4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organisme tubuh kita
1) Umur
jasmani juga dapat ditingkatkan pada hampir semua usia. Pada daya
24
makin menurun pada usia 20-30 tahun. Daya tahan tersebut akan makin
teratur.
2) Jenis Kelamin
lemak yang lebih banyak dan kadar hemoglobin yang lebih rendah
dibandingkan laki-laki.
3) Genetik
4) Kegiatan Fisik
lemak tubuh. Dengan melakukan kegiatan fisik yang lebih baik dan
5) Kebiasaan Merokok
(CO). Daya ikat CO pada hemoglobin sebesar 200-300 kali lebih kuat
usia, jenis kelamin, dan faktor kondisi. Ada 6 unsur zat gizi yang
Tubuh manusia tersusun atas organ, jaringan, dan sel yang memiliki
sosial
makanan dan gizi, waktu istrahat, kebiasaan hidup sehat, dan latihan. Jadi
3. Hakikat Ekstrakurikuler
penunjang.
kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka yang bertujuan
olahraga tertentu.
bidang olahraga, salah satu ekskul yang cukup dikenal aktif dan berprestasi
B. Kerangka Berpikir
PERMAINAN
FUTSAL
KONDISI FISIK
1. DAYA TAHAN
2. KECEPATAN
3. KELINCAHAN
kondisi fisik merupakan faktor penting disamping faktor teknik, taktik dan
mental pemain dalam bermiain futsal. Oleh karena itu, selama proses latihan
kondisi fisik harus dilakukan. Dengan tingkat kondisi fisik yang baik dapat
futsal. Tujun penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kondisi fisik
fisiknya.
30
C. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan ilmu tentang metode atau cara
yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode ini diartikan sebagai
studi mengenai asas-asas dasar, arti penyelidikan yang sering kali melihatkan
A. Jenis Penelitian
secara “apa adanya” pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih
dalam hal ini berusaha untuk memaparkan atau memberikan gambaran suatu
keadaan kondisi fisik yang dimiliki oleh pemain ekstrakurikuler futsal MAN 2
Kota Makassar.
31
32
Kota Makassar, Jl. A.P Pettarani No. 1 Mannuruki, Kec. Tamalate, Kota
telah dijelaskan oleh Suharsini Arikunto (2006: 118) variabel adalah objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel
1) Daya Tahan
intensitas tinggi dalam waktu yang relatif lama seperti saat latihan dan
test, dalam tes ini pemain harus pada bidang datar atau lapangan
2) Kecepatan
ini menggunakan tes lari sprint 30 meter dengan satuan detik dan
3) Kelincahan
tubuh. Dalam penelitian ini menggunakan Illinois agility and run test
D. Desain Penelitian
melalui survey tes kondisi fisik, karena menurut Suharsimi Arikunto (2002:90)
bahwa survey merupakan bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk
dalam norma yang telah ditetapkan. Metode penelitian tersebut menjadi dasar
34
Arikunto, 2010:122). Adapun desain yang dimaksud adalah sebagai berikut ini:
Populasi pada penelitian ini adalah siswa MAN 2 Kota Makassar yang
Jadi sampel pada penelitian ini adalah siswa MAN 2 Kota Makassar yang
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah di olah
(Suharsimi Arikunto, 2013: 203). Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode survei dengan teknik tes dan pengukuran. Melalui tes dan
35
pengukuran peneliti akan memperoleh data yang objektif. Dalam penelitian ini,
instrumen yang digunakan untuk pengambilan data terdiri dari 3 (tiga) item tes,
yaitu :
oksigen maksimal.
Pada dasarnya, tes ini bersifat langsung yaitu tes berlari secara bolak
balik sepanjang jalur atau lintasan yang telah diukur sebelumnya, sambil
kaset. Waktu tanda “tut” tersebut pada mulanya berdurasi sangat lambat,
tetapi secara bertahap akan lebih cepat sehingga akhirnya makin sulit testi
diberikan oleh tanda tersebut. Testi berhenti apabila ia tidak mampu lagi
konsumsi oksigen maksimal testi tersebut. Jarak dari satu titikke titik yang
lain adalah 20 m.
Prosedur Pelaksanaan :
Selanjutnya setiap sinyal tut berbunyi maka peserta harus sudah sampai
Setelah mencapai interval satu menit disebut level 1 yang terdiri dari 7
shuttle
Setiap kali peserta tes menyelesaikan jarak 20 meter, posisi satu kaki
berlawanan
dengan kecepatan yang telah diatur . Jika tidak mampu maka peserta
a. Jika peserta tes gagal mencapai dua langkah atau kurang dari
Peralatan Tes :
a. Tempat tes dapat berupa halaman, lapangan atau tanah datar dan tidak
licin yang panjangnya tidak kurang dari 22 meter dan lebar 1 – 1,5
meter
b. Tape record
Pelaksanaan Tes :
Hidupkan tape recorder mulai dari pita kaset (pada kedua side sama)
Pada bagian permulaan, jarak antara dua sinyal “tut” memadai suatu
dimulainya tes
Setelah itu akan keluar sinya “tut” tinggal pada beberapa interval yang
teratur.
38
Peralatan Tes :
Stopwatch
Meteran
Lintasan 30 meter
Pluit
Pelaksanaan Tes :
menempatkan salah satu kaki di garis start tanpa menyentuh garis start
ukuran detik.
Penilaian Tes :
Peralatan Tes :
Lapangan
8 cones
Stopwatch
40
Pluit
Alat-alat tulis
Pelaksanaan Tes :
cone pada setiap ujung lapangan. Ujung kiri lapangan yang terdapat
sebuah cone diberi tanda start dan ujung kanan lapangan yang terdapat
4. Pada saat peneliti memberi aba-aba “ya” maka pemain coba harus lari
menjalankan stopwatch.
6. Waktu yang ditempuh sampai finish dicatat dalam satuan detik dan
koma).
41
penelitian ini dilakukan tes kondisi fisik pemain futsal pada siswa
1. Observasi
dengan melakukan penelitian kepada orang dan obyek-obyek alam yang lain.
sebagai alat atau prosedur yang digunkan untuk mengetahui atau mengukur
sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
3. Wawancara
permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
4. Dokumetasi
adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam
bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan
penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif maka teknik analisis yang dapat
1. Perencanaan Proposal
2. Pendaftaran Seminar
3. Pelaksanaan Penelitian
4. Analisis Data
45
1. Honorarium Rp500.000
4. Konsumsi Rp350.000
5. Perjalanan Rp150.000
Jumlah ; Rp1.850.000
46
DAFTAR PUSTAKA
Andri Irawan. (2009).Teknik Dasar Modern Futsal. Jakarta: Pena Pundi Aksara
Adi Surya Hutomo, Agus Kristiyanto, Sapta Kunta Purnama. (2019). Peningkatan
Ketrampilan Teknik Dasar Futsal Melalui Penggunaan Media Video Pada
Mahasiswa Putra Penghobi Futsal. Prosiding Seminar Nasional IPTEK
Olahraga, Hal: 21-24. ISSN 2622-0156.
Asriady Mulyono, M. (2014). Buku Pintar Panduan Futsal. Banda Aceh: Laskar
Aksara.
Bryan Agasasi Barasakti . (2019). Analisis Kondisi Fisik Tim Futsal Jomblo FC
Ponorogo. Nama Jurnal. Volume 01. Nomor 01. Hal: 0-216., Hal: 0-216.
Badaru, Benny. 2017. Latihan Taktik BEYB Bermain Futsal Modern. Bekasi :
Cakrawala Cendekia
Darmawan, B. (2018). Profil Kondisi Fisik Pemain Futsal PJKR Angkatan 2017.
Jurnal Pendidikan Jasmani Vol 2, Nomor 2, Hal : 78-88.
Dini Agustin. (2017). Analisis Kondisi Fisik Atlet Putri Floorball Universitas Negeri
Surabaya. Jurnal Kesehatan Olahraga. Vol 05. No. 02, Hal 29-36.
Dwex. (2016, Juli Selasa). Semua Tentang Bola Voli. Retrieved from Vertikal Jump
and Standing Long Jump (Mengukur Power Otot Tungkai):
https://serbaserbibolavoli.blogspot.com/2016/07/vertical-jump-dan- standing-
broad-jump.html ( accesed 13 April 2019)
46
47
Firman Juniar Rahman. (2018). Peningkatan daya tahan, kelincahan, dan kecepatan
pemain futsal studi eksperimen metode circuit training. Jurnal Sportif (jurnal
penelitian pembelajaran). Volume 4. Nomor 2, Hal: 264-279.
Heru Setiawan. ( 2014). Kondisi Fisik dan Kemampuan Teknik Dasar Pemain Futsal
Tim Porpov Kota Semarang Tahun 2013. Journal df Sport Sciences and
Fitnes 3, Hal: 4
Irawadi, Hendri. (2010). Kondisi Fisik dan Pengukurannya. Padang: FIK UNP.
Khomarul Ninzar. (2018). Tingkat Daya Tahan Aerobik (Vo2Max) Pada Anggota Tim
Futsal SIBA Semarang. . Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online). Vol 02 No.
08, Hal: 738-749. e-ISSN 2550-0481. p- 2614-7254.
M. Iqbal Rosyidi, Oce Wiriawan. (2018). Profil Kondisi Fisik Ekstrakurikuler Futsal
Putra SMA Negeri 4 Bojonegoro. Surabaya: FIK Universitas Negeri
Surabaya
Mashud, Abd. Hamid, Said Abdilah. (2019). Pengaruh Komponen Kondisi Fisik
Dominan Olahraga Futsal Terhadap Teknik Dasar Permainan Futsal. Jurnal
Ilmu Keolahragaan 10. Vol 1, Hal: 28-38.
Moch. Sauqi Lufisanto. (2015). Analisis Kondisi Fisik Yang Memberi Kontribusi
Terhadap Tendangan Jarak Jauh Pada Pemain Sepakbola. Jurnal Kesehatan
Olahraga. Vol. 03 Nomor 01, Hal: 53.
Nurhayati. (2006). Hubungan Kecepatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Tungkai
Dengan Kemampuan Daya Ledak Otot Tungkai Pada Anggota UKM Bola
Basket UNNES. Semarang: FIK UNNES
Syahara, Sayuti. (2009). Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik & Motorik. Padang:
FIK UNP.
Yusuf Bahtiar. (2019). Analisis Kondisi Fisik Pemain Futsal Putra Kabupaten Blitar
Pada Pra Porprov Jawa Timur 2019. Surabaya: FIK Universitas Negeri
Surabaya.