Anda di halaman 1dari 38

viii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ada aspek- aspek latihan yang perlu di perhatikan akan dilatih secara

saksama, yaitu latihan fisik, latihan teknik, dan latihan mental.Dari aspek-

aspek harus dimiliki setiap atlet sebelum bertanding termasuk seorang pemain

futsal. Dan juga seorang pemain futsal memiliki kemampuan fisik teknik yang

bagus terhada seorang individu bahkan juga mental yang baik. Kerena, itu

cabang olahraga ini memiliki kerakteristik yang khas dibandingkan dengan

olahraga-olahraga lain yang ada sekarang dalam bentuk permainnanya. Aspek

lainnya adalah seperti penguasaan di tandai dengan kemampuan skil individu

yang baik dalam permainan futsal antara lain: dribbling, passing, stoping,dan

shooting yang baik dan aspek yang tidak kalah petingnya dalam

mempengaruhi daya ketahanan seseorang atau individu pemain dalam

menggikuti pertandingan dan termotivasi dalam partisipasi sehingga bisa

menghasikan kemenangan dalam sebuah pertandingan.Bahkan mental adalah

sebuah aspek yang penting dalam olahraga futsal.

Futsal merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat sejak tahun

2000an, perkembangan selanjutnya menunjukan, futsal semakin menunjukan

sisi positifnya dalam membangun mental dan fisik masyarakat, baik sebagai

hiburan atau sebagai prestasi untuk membela sekolah, club, desa, daerah,

1
2

maupun negara. Futsal yang sudah memasyarakat itu merupakan gambaran

dunia perfutsalan di Indonesia khusunya, dan negara maju pada umumnya.

Sejatinya, futsal dapat dikatakan sebagai miniatur sepak bola kerena

kedua pemain ini sama-sama mengharuskan satu tim mencetak gol lebih

banyak ketimbang tim lain untuk memenangi pertandingan. Perbedan

mendasar dari futsal dan sepak bola adalah pada jumlah pemain yang

bertanding. Jika sepak bola di mainkan oleh 11 melawan 11 di lapangan yang

luas, futsal hanya dimainkan oleh 5 orang setiap tim dengan luas lapangan

yang lebih kecil,selain itu, jika bola keluar, pemain menendang bola dari garis

dan pergantian pemain bisa bebas dilakukan dan sebanyak apa pun. Kata futsal

merupakan istilah internasional, bersal dari bahasa sepanyol atau portugis,

yaitu futbbol ( sepak bola ) dan salah ( ruangang). Jika di gabungkan, artinya

menjadi “sepak bola dalam ruangan”.

Futsal dipopulerkan di montevideo, uruguay pada 1939 oleh juan Carlos

Ceriani, seorang pelati sepak bolah asal Argentina Sebenarnya, Ceriani tidak

sengaja saat menciptakannya. Dia mendapatkan ide pada saat tim sepak bola

yang dipimpinnya ingin mengadakan latihan dilapangan sepak bola. Tetapi

kerena hujan, jadi tidak bisa melakukannya. Ceriani berinisiatif untuk

memindahkan latihan yang ia lakukan bersama timnya didalam ruangan.

Ternyata, hasil latihan yang ia lakukan bersama timnya didalam ruangan itu

memuaskan. Kemudian, ia menciptakan olahraga didalam ruangan dengan


3

jumlah pemain yang lebih sedikit, yaitu lima orang pemain dengan lapangan

yang lebih sempit. Inilah yang menjadi tonggak sejara futsal hingga tersebar

keseluruh dunia.

Kini, olahraga ini ada dibawah perlindungan FIFA (Federation

Internation de Footbbal Association ) mulai dari Eropa hingga Amerika

Tengah Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania.Dibeberapa negara,

futsal berkembang dengan baik. Perkembangan futsal di Berazil berkembang

sangat pesat. Pada 1963, dibuat kesepakatan dan penetapan aturan permaianan

futsal. Di Eropa, tempatnya di Italia, futsal mulai dikenal pada tahun 1950-an,

di perkenalkan oleh parah pemain sepak bolah impor dari Amerika Latin yang

bermain di seri A ( Liga Italia ). Ketika tidak ada pertandingan sepak bola,

para pemainya bermain futsal sehingga futsal semakin di kenal dan di gemari.

Kompetisi Internasional futsal pada 1965 di gelar untuk kali pertama.

Lalu, pada tahun berikutnya hingga tahun 1979, Berazil merajai kompetisi

olahraga futsal. Hingga ahirnya terbentuklah FIFUSA (The Federacao

Internationale de Futebol de Salao/Federasi Futsal AS) sebagai organisasi

resmi yang membawahi futsal. Kemudian, olahraga ini pun semakin cepat

menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Di SMK Negeri 12 Samarinda salah satu sekolah yang

menyelenggarakan kegiatan estrakurikuler futsal. Kegitan ekstarakurikuler

futsal menjadi SMK Negeri 12 Samarinda 1 dalam seminggu yaitu pada hari

sabtu pukul 15.00s.d 16.00, sarana dan prasarana yang di miliki dirasa kurang
4

memadai maka dari itu kegiatan ekstrakurikuler sering di sewakan lapanga

futsal agar berjalannya kegiatan ini. Sedangkan pelatih ekstrakurikuler dan

guru mata pelajaran PJOK. Hal tersebut dimana guru membibing melatih

kegitan ekstrakurikuler futsal yang di selengarakan, hal ini di rasa kurang

efektif dan efisien dalam peroses pembelajaran. Kegitan ekstrakurikuler yang

di selenggarakan di SMK Negeri 12 Samarinda, selama ini telah berjlan cukup

baik, akan tetapi masih ada beberapa siswa yang belum menguasai teknik dasar

futsal dengan baik.

Pada siswa latihan keterampilan dasar merupakan tahap awal yang di

dapat oleh setiap pemula dalam mempelajari setiap cabang olahraga. Dengan

diadakan ekstrakurikuler futsal dapat menamba kualitas keterampilan dasar

yang dimiliki oleh parah siswa dalam permainan futsal. Keterampilan dasar

merupakan hal yang harus dikuasai apabila ingin benar-benar bisa untuk

menguasai teknik lanjut tidak terkecuali dalam permainan futsal. Selama ini

banyak siswa yang kurang konsisten dalam permainan, hal tersebut

dikerenakan beberapa siswa belum menguasai teknik dasar futsal secara

keseluruhan.

Pengamatan yang di lakukan di SMK Negeri 12 Samarinda pada saat

kegitan estrakrikuler futsal, permasalahan yang muncul di SMK Negeri 12

Samarinda yaitu beberapa siswa memiliki kemampuan bermain futsal yang

tidak sama, ada yang baik tetapi juga ada yang masih kurang baik. Hal tersebut

diindikasih kurangnya kemampuan teknik dasar yang mereka kuasai. Hal

tersebut terbukti pada saat melakukan latihan deribbling bola yang kurang pas,
5

maka perlu diadakan penelitian untuk mengetahuinya. Sebab itu penelitian

dalam melaksanakan penelitian ini berjudul tentang Pengaruh Latihan Lari Zig-

Zag Terhadap Kecepatan Dribbling Pada pemain Ekstrakurikuler Futsal SMK

Negeri 12 Samarinda tahun pelajaran 2022/2023.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka masalah diatas dapat dirumuskan

sebagai berikut: Apakah ada pengaruh latihan lari zig-zag terhadap kecepatan

dribbling pada pemain ekstrakurikuler futsal SMK Negeri 12 Samarinda

tahun pelajaran 2022/2023?

C. Tujuan penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan

penelitian dapat diuraikan sebagai berikut: Untuk mengetahui pengaruh

latihan lari zig-zag terhadap kecepatan dribbling pada pemain ekstrakurikuler

futsal SMK Negeri 12 Samarinda tahun pelajaran 2022/2023.

D. Kegunaan penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat keberbagai

pihak, antara lain sebagai berikut:

1. Kegunaan teori

Hasil penelitian ini memberikan sumbangan dalam upaya mendapatkan

informasi mengenai hasil pengaruh latihan lari zig-zag terhadap keceptan


6

dribbling pada pemain ekstrakurikuler futsal SMK Negeri 12 Samarinda

tahun pelajaran 2022/2023.

2. Kegunaan peraktis

Hasil penelitian ini akan memberikan informasi mengenai pengaruh

latihan bermain futsal.

a. Bagi guru/pelatih digukan sebagi tolak ukur untuk mengetahui

pengaru latihan lari zig-zag terhadap kecepatan dribbling futsal pada

ekstrakurikuler futsal

b. Dapat memberikan sumbangan kepada SMK Negeri 12 Samarinda

dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama pada

ekstrakurikuler futsal.

c. Bagi IKIP PGRI Kalimantan Timur hasil penelitian ini dijadikan

bahan dasar kepustakan dalam penelitian selanjutnya kususnya yang

berhubungan dengan pengaruh latihan lari zig-zag terhadap keceptan

dribling futsal.
BAB II

DASAR TEORI

A. Kajian Teori

1. Hakekat Permainan Futsal

Menurut M. Asriady Mulyono “futsal merupakan salah satu cabang

olahraga yang termaksut dalam permainan bola besar. Futsal, dewasa ini

berkembang menjadi salah satu permainan alternatif sepak bola, memiliki

pada efisiensi pengunaa lahan atau lapangan bermain yang lebih kecil. Oleh

kerna itu futsal di angap sebagai permainan yang mampu memberikan

sensasi bermain yang sama halnya didapat oleh permainan saat bermain

sepak bola”(M.Asriady Mulyono, 2017:5).

Sama halnya dengan sepak bola, futsal mampu menciptakan sebuah

permainan yang berbalut dengan kompetisi dan persaingan. Namun hal

mendasar dalam permainan futsal adalah bertujuan membentuk sebuah

permainan yang apik, dipadu dengan beragam teknik setiap individu yang

bermain demi merai kemenangan (M.Asriady Mulyono,2017:5).

Bermain futsal memberikan rangsangan tersendiri bagi para

pemainnya dalam bermain futsal, selain tentu saja teknik bermain, hal yang

harus dimiliki oleh seseorang adalah kecepatan, lazim kita saksikan pada

sebuah pertandinga futsal rata-rata jalanya permainan begitu cepat. Hal ini

tentu saja menjadikan permainan futsal sebagai salah satu olahraga yang
8

memacu kecepatan dalam menyisisr area lapangan pertandingan (M.Asriady

Mulyono,2017:5).

Menurut “Muhammad Rinaldi dan Muhamat Syawai Rohaedi futsal

di Indonesia mulai dikenal pada tahun 1989-an, mualai berkembang sekitar

tahun 1998-1999, dan mulai dikenal baik keberadaanya sekitar tahun 2002,

ketika itu, Indonesia didaulat oleh AFC (Asian Football Confederation)

untuk menyelegarakan putaran final kejuruaan futsal tingakt Asia di

Jakarta”(Muhammad Rinaldi dan Muhamatd Syawai Rohaedi, 2020:3).

Kejuaran futsal AFC pada 2002 ini merupakan penyeleggaran ke-4

sejak kali pertama diadakan pada 1999 diMalaysia. Seluru pertandingan

digelar diIstora Senayan Jakarta dan pada saat itu dirajai oleh Iran.

Sementara, Indonesia hanya mampu meraih satu kali kemenangan dan satu

kali draw dari empat pertandingan yang dimainkan sehingga gagal dari

babak penyisihan grup (Muhammad Rinaldi dan Muhamad Syawai Rohaedi,

tengerang selatan 2020).

a. Sejara dan Perkembangan Futsal

Menurut Justinus Lhaksana, 2011:5 futsal (futbol dalam behasa

sepanyol berati sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak

bola yang dilakukan didalam ruangan. Dalam beberapa tahun terahir ini,

futsal sangat marak diindonesia, baik dijakarta maupun didaerah.

Permainan ini sendiri dilakukan oleh lima pemain setiap tim berbeda

denga sepak bola konvesional yang pemainnya berjumlah sebelas orang

setiap tim. Ukuran lapangan dan ukuran bolanya pun lebih kecil
9

dibandingkan ukuran yang di gunakan dalam sepak bola lapangan

rumput. Aturan permainannya pun tidak sama dengan sepak bola. Aturan

permainan dalam olahraga futsal dibuat sedemikian ketat oleh FIFA agar

permainan ini berjalan dengan fair play dan juga sekaligus untuk

menghindari cedra yang dapat terjadi. Undergroud atau lapangan yang

digunakan untuk pertandingan internasional bukan rumput, tapi dari kayu

atau rubber/plastic. Dengan ukuran lapangan yang lebih kecil dan jumlah

pemain yang lebih sedikit, permainan futsal cendrung lebih dinamis

kerena gerakan yang cepat.

Sejak pertama masuk ke indonesia, futsal masih tabu untuk

sebagian masyarakat Indonesia. Banyak yang belum mengetahui teknik

bermain futsal yang benar. Namun, untuk negara yang mayoritasnya

pencita sepak bola, futsal sangat mudah dimengerti dan cepat

berkembang kerena jumlah pemain yang lebih sedikit dan lapangan yang

lebih mudah ditemukan dibandikan sepak bola. Hingga kini, futsal terus

berkembang menjadi salah satu olahraga yang sering dimainkan oleh

berbagai kalangan, mulai anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Selain menyehatkan badan, olahraga futsal juga menjadi sarana reaksi

dan penghilang kejenuhan aktivitas sehari-hari (Muhammad Rinaldi dan

Muhamad Syawal Rohaedi, 2020:4).

b. Sarana dan Prasarana Futsal

Deker, kaos kaki panjang, sepatu khusus futsal, baju kiper, jersey

pemain.
10

1) Lapangan

Lapangan yang digunakan dalam pemainan futsal juga bervariasi,

beberapa lapangan futsal yang sering di gunakan adalah rumput sintetis,

plester, alas kayu, dan viespoot. Dalam permainan futsal sering tercipta

banyak gol, kerena lapangan yang digunakan lebih kecil, dari sepak bola.

Dengan banyak gol yang tercipta dalam permainan futsal, menambah

kegemaran masyarakat terhadap permainan futsal.

Gambar 1
Lapangan Futsal Standar Internasional
( Sumber:Muhammad Rinaldi, 2020)

Lapangan futsal memiliki panjang minimal 25 sampai 42 m x lebar

minimal 15 sampai 25 meter. Sementara, ukuran lapangan pada

pertandingan internasional adalah panjang minimal 38 sampai 42 m x

lebar minimal 20 sampai 25 meter (Muhammad Rinaldi,2020).


11

2) Gawanng

Gawang futsal berukuran lebih kecil dibandingkan gawang sepak bola,

yaitu tnggi 2 meter dengan lebar gawang sebesar 3 meter tiang gawang

harus beda warna dengan garis lapangan.

Gambar 2
Ukuran Gawang Futsal
(sumber: Muhammad Rinaldi, 2020)

3) Bola

Bola yang digunakan dalam permainan futsal sebagai berikut: (1)

Ukuran 4, (2) keliling: 62-64 centimeter; (3) berat 0,4-044 kilogram, (4)

lambungan 55-65 centimeter pada pantulan pertama, (5) bahan kuli atau

bahan yang cocok lainya ( yaitu bahan yang tidak berbahaya ). (Mulyono,

2014:18).
12

Gambar 3
Bola Futsal Standar
(Sumber: Mulyono, 2014:18)

c. Sistem dan Peraturan Dalam Futsal

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang

masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukan

bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain

lima pemain utama setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadanga.

Aturan permainan futsal adalah sebagai berikut:

1) jumlah permainan untuk memulai pertandingan maksimal 5 pemain

dengan salah satu penjaga gawang.

2) jumlah permainan minimal untuk mengahiri pertandingan adalah

dua pemain dengan salah satu penjaga gawang.

3) jumlah pemain cadangan maksimal 7 orang.

4) jumlah wasit 2 orang

5) batas pergantian pemain: tidak terbatas.

6) pergantian penjaga gawang hanya dapat dilakukan jika bola tidak

sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit.

7) lama permainan normal 2 x 20 menit

8) lama istirahat 10 menit

9) dilakukan pinalti jika jumlah gol kedua tim imbang saat perpanja-

gan waktu selesai.

10) time- out 1 kali per tim per babak, tidak ada dalam waktu

tambahan.
13

11) lama perpanjagan waktu 2 x 10 menit.

12) waktu pergantian babak maksimal 10 menit.

d. Teknik Dasar Futsal

Menurut (M.Asriady Mulyono, 2017) berikut teknik-teknik dasar

dalam permainan futsal:

1) Mengumpan ( passing )

Bagi pemula, passing bisa dilakukan dengan kaki bagian dalam baik

pemain yang menggunakan kaki kiri atau kaki kanan, tenik passing

menggunakan kaki bagian dalam sama saja dalam penerapan mula-

mula pemain akan berdiri dibelakang bola, lalu kaki yang di gunakan

untuk menendang dibengkokkan sehingga bagian dalam kaki

berhadapan dengan bola, lalu tengdang bola mengunakan kaki bagian

dalam tersebut kearah pemain yang diinginkan (M.Asryadi Mulyono,

2017:38).

2) Menahan bola (control)

Selain mengumpan, teknik mengontrol bola menjadi bagian dari

teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain futsal.Dalam

melakukan kontrol bola, bagian tubuh yang digunakan saat passing.

Bahkan pada perinsipnya, semua bagian tubuh, kecuali tangan bisa

digunakan dalam mengontrol bola ( M. Asryadi Mulyono, 2017:40).

3) Menembak (shooting)

Dalam melakukan shooting, yang pertama kali yang harus ditentukan

adalah kemana arah bola yang akan ditendang. Shooting umumnya


14

dilakukan untuk menciptakan gol. Namun adangkalahnya shooting

pada waktu-waktu tertentu (M.Asryadi Mulyono, 2017:41)

4) Mengumpan lambung (chipping)

Namun sebelum melakukan chippng, pemain terlebih dahulu

memperkirakan setinggi mana bola akan ditendang. Terlebih ketika

bermain dilapangan futsal yang dibatasi oleh jaring pengaman atas

perkiraan tinggi bola yang akan ditendang juga memperhatikan faktor

posisi lawan, apakah jauh atau terlalu dekat dengan pemain yang

dikirim bola (M.Asryadi Mulyono, 2017:41)

5) Menggiring bola (dribbling )

Dapat dilakukan dengan bagian kaki luar, kaki dalam, serta punggung

kaki. Dribbling menggunakan kaki luar atau punggung kaki dilakukan

bertujuan untunk membuang bola sejauh mungkin dari daerah

pertahanan sendiri (M.Asriady Amulyono, 2017:42).

2. Kecepatan Dribbling

Menurut (Journal Of Dehasen Education Review, 2020:(1) kualitas

dribbling yang baik sangat membutukan latihan fisik yang terprogram

dalam kecepatan dan dengan bimbingan pelatih untuk dapat melakukan

dibutuhkan dalam olahraga, yaitu kecepatan reaksi dan kecepatan bergerak.

Menurut. (M. Asriady Mulyono, 2017:(41) dribbling dapat dilakukan

dengan bagian kaki luar, kaki dalam, serta punggung kaki. Deribling

menggunakan kaki bagian luar atau punggung kaki biasanya lebih mudah
15

daripada dribbling menggunakan kaki bagian dalam. Posisi bola melekat

pada bagian kaki yang digunakan untuk menggiring bola. Jikapun diberi

jarak, maka jarak bola dengan kaki kita saat melakukan dribbling tidak

boleh lebih dari 1 meter. Jarak idealnya adalah 30 sampai 50 cm saja.

Deribbling digunakan ketika seorang pemain ingin menguasai bola

lebih lama. Hal ini akan memberikan waktu pada tim secara keseluruhan

untuk mengatur strategi. Pada saat dribbling, satu orang pemain mampu

melewati pemain lawan sehingga membuka peluang lebih baik untuk

menyerang maupun bertahan.

Pemain dengan kemampuan dribbling yang baik, umumnya

ditempatkan sebagai pemain sayap kanan maupun sayap kiri. Akan tetapi,

bagi pemain yang mempunyai kemapuan dribbling diatas rata-rata,

ribpenempatan posisinya ditengah lapangan kerena akan memberikan

keuntungan tersendiri bagi tim. Ia akan mampu mengontrol jalanya

pertandingan, baik saat memutuskan bertahanan.

Dalam permainan futsal, deibbling memiliki peranan penting. Namun

perlu diingatkan bahwa deribbling akan sangat berbahaya bila dilakukan di

daerah pertahanan sendiri. Area deribbling yang baik adalah disetengah

lapangan pertandingan, dan diusahkan dribbling tidak terlalu lama, karena

semakin lama durasi, maka pemain lawan semakin mudah merebut bola.

Ada 2 tujuan akhir melakukan teknik dribbling, yakni untuk mengaco

lawan sehingga membongkar pertahan tim lawan, dan yang kedua adalah
16

untuk leluasa mengumpan (passing) baik yang menyusur permukaan

lapangan maupun umpan lambung.

Metode latihan kecepatan dribbling dengan cara siswa bersiap-siap

melakukan dribbling bola dengan lari lurus atau mengunakan cone

kemudian pelatih memberikan arah dan pelatih bersuara menyampekan ke

pen dribbling bola dengan melakukan sentuhan-sentuhan lembut jika akan

lebih sering mengontak bola, yang awalnya akan memperlambat

akselerasi. Namun, seiring semakin terbiasanya mengontak bola, bola pun

akan semakin lebih mudah dikendalikan dan dengan dilakuakn terus

menerus siswa akan lebih terampil melakukan gerakan dribbling bola

dengan baik sehingga siswa akan terbiasa dengan teknik dribbling ini.

Gambar 5
Sumber:(penjasorkes.com)

a. Kecepatan

Menurut (Didik Zafar Sidik, 2019:102) Pada umumnya

kecepatan gerak dalam bentuk speed dapat diukur dalam berlari secepat

dalam jarak pendek. Kecepatan lari yaitu kemampuan seseorang untuk


17

berlari menempuh jarak dengan waktu yang sesingkat-singkatnya atau

secepat- cepatnya.

Menurut Yuyun Yudiana,dkk (2011:10), kecepatan adalah

kapasitas gerak dari anggota tubuh atau kecepatan pergerakan dari

seluruh tubuh yang dilaksanakan dalam waktu yang singkat.

Berdasrkan pada beberapa pengertian tentang kecepatan yang

disampaikan oleh oleh parah ahli tersebut diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa kecepatan merupakan suatu komponen kondisi fisik yang

dibutuhkan untuk melakukan gerakan secara berturut-turut atau

memindahkan tubuh dari posisi tertentu ke posisi yang lain pada jarak

tertentu pada waktu yang sesingkat-singkatnya.

b. Dribbling

Teknik menggring bola (dribbling ) adalah teknik dasar dalam

permainan yang menuntut seorang pemain memiliki kemampuan dalam

permainan yang menuntut seorang pemain memiliki kemampuan dalam

menguasai bola untuk mengecoh lawannya. Dalam mengiring bola, kita

bisa mengatur kecepatan sesuai dngan kebutuhan, bisa dengan berjalan

atau berlari. (Muhammad Rinaldi dan Muhamad Syawal Rohaedi,

2020:66)

Menurut (Mikanda Rahmani, 2014:158) dribbling adalah

teknik menggiring bola agar bola tidak diambil oleh lawan dan tepat

tujuan. Bagian kaki yang digunakan adalah kaki bagian dalam atau

punggung kaki, baik kaki kiri maupun kaki kanan.


18

Menurut (Danny Mielke, 2017:1) dribbling adalah

keterampilan dasar dalalam sepak bola kerena semua pemain harus

mampu menguasai bola saat sedang bergerak, berdiri, atau bersiap

melakukan operan atau tembakan.ketika pemain telah menguasai

kemampuan dribbling secara efektif, sumbangan mreka didalam

pertandingan akan sangat besar.

c. Definisi Kecepatan Dribbling

Kecepatan dribbling dalam permaianan sepak pola atau futsal

merupakan salah satu teknik yang memegang peranan penting dalam

prmainan. Kecepatan deribbling merupakan tektik dalam sepak bola dan

futsal yaitu berlari dengan menggiring bola secara cepat selama

permainan berjalan.

3. Latihan lari zig-zag

(Menurut Sukma 2015) Lari zig-zag adalah sebagai suatu metode

latihan yang dilakukan dengan gerakan berkelok-kelok melewati rintangan

yang telah disiapkan, dengan tujuan untuk melatih kemampuan atlet

berubah arah dengan cepat.

Menurut Susnandi “lari zig-zag atau lari bolak balik yaitu lari yang

dilakukan dengan zig-zag diantara beberapa titik (jarak titik 1-2

meter)”(Susnandi, 2012)

Lari zig-zag adalah suatu bentuk latihan yang dilakukan dengan

berkelok-kelok melewati suatu rintangan, dimana bertujuan untuk melati


19

kemampuan berubah arah tubuh dengan cepat. Metode latihan ini dapat

mampu melati kekuatan otot kaki dan memaksimalkan dribbling dengang

baik.

Menurut Sukirno (2010:15) lari merupakan gerak maju untuk

memindahkan badan dengan secepat-cepatnya, dimana kedua kaki ada saat

melayang tidak menempel ditanah atau lantai. Lari zig-zag adalah untuk

menguasai keterampilan lari, menghindar dari berbagai halangan orang

maupun benda yang ada disekeliling.

Menurut ( Didik Zafar Sidik, Paulus L, Pesurnay dan Luky Afari,

2019:103) istilah agility atau nimbleness sering diterjemahkan dengan kata

kelincahan, ketangkasan, atau kegesitan, seperti dikemukakan oleh beberapa

parah ahli. Kelincahan adalah kemampuan bergerak secara maksimal

dengan mengubah arah tampah hilang keseimbangan dalam merespons

suatuh rangsangan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan lari zig-zag

adalah gerakan lari berkelok-kelok mengikuti lintasan.

Metode latihan lari zig-zag dengan cara siswa bersiap-siap

melakukan teknik lari zig-zag, didepan yang sudah tersusun cone kemudian

pelatih mengarahkan dengan melakukan gerakan larian berbelok-belok arah

kekanan dan kiri sesuai arah yang sudah di tentukan, dengan dilakukan terus

menerus siswa akan lebih terampil melakukan gerakan zig-zag dengan baik.

Sehingga siswa akan lebih terbiasa dengan bentuk latihan lari zig-zag dan

akan menumbuhkan kualitas bermain futsal dengan baik.


20

a. Latihan.

Menurut (Dikdik Zafar Sidik, 2019:103) Aglity atau kelinchan adalah

kemampuan gerak maksimal seseorang dalam mengubah arah dan posisi

tubuhnya secara cepat dan tepat pada waktu bergerak sesuai dengan

situasi yang di hdapinya, tanpa kehilangan keseimbangan tubuhnya.

Gerak tersebut harus di kordinasikan dengan baik.

Menurut (Saputra, 2020) latihan lari zig-zag yang bertujuan untuk

mengukur kelincahan seseorang, yang bisa dilakukan dengan latihan lari

segi tiga dengan ukuran garis segi tiga yang telah ditentukan dan latihan

lari bentuk bintang yang telah ditentukan .

Menurut (Saputra, 2020) latihan lari Izig-zag yang bertujuan untuk

merubah arah gerak tubuh atau bagian daya tahan tubuh, yang bisa

dilakukan denga latihan lari angaka delapan, yaitu berlari mengikuti

angaka delapan dan latihan berlari dengan melewati rintangan, ketika

berlari akan membentuk garis zig-zag.

b. Metode Latihan Lari Zig-Zag

Latihan lari zig-zag bertujuan untuk menguasai keterampilan lari,

menghindar dari berbagai halangan baik orang maupun benda yang ada

di sekeliling pelari (Saputra, 2020).

1) Siswa berdiri ditempat star

2) Star dilakukan dengan star berdiri

3) Pada aba-aba “ Bersedia” siswa berdiri dengan salah satu kaki

4) Setelah aba-aba “ya” atau peluit di bunyikan siswa segera berlari


21

menurut jalur yang aranya sudah ditetapkan.

Gambar 4
Sumber :( kibrispdr.org)

B. Definisi Konsepsional

Definisi konsepsional adalah rangka kensepsional yang merupakan

pembahasan istilah, pengertian tentang konsep terkandung dalam suatu

penelitian. Menurut Effendi dan Singarimbun terdapat bahwa, “konsep

adalah unsur penelitian yang penting dan merupakan definisi yang dipakai

oleh parah peneliti untuk mengambarkan secara abstrak suatu fenomena

sosial maupun fenomena alam” (Effendi dan Singarimbun, 2000:32). Dari

pendapat-pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa definisi

konsepsional adalah konsep-konsep yang terkandung dalam masalah

penelitian, yang mengambarkan secara abstrak tentang definisi, istilah

dalam penelitian.

Dalam rangka mewujutkan hasil penelitian ini perlu adanya pola

fikir yang harus disusun guna mencapai hasil optimal definisi operasional

yang dikemukakan antara lain meliputi:

1. Latihan Kecepatan Dribbling


22

Metode latihan kecepatan dribbling dengan cara siswa bersiap-siap

melakukan deribbling bola dengan lari lurus atau mengunakan cone

kemudian pelatih memberikan arah dan pelatih bersuara menyampekan

ke pendribbling bola dengan melakukan sentuhan-sentuhan lembut jika

akan lebih sering mengontak bola, yang awalnya akan memperlambat

akselerasi. Namun, seiring semakin terbiasanya mengontak bola, bola

pun akan semakin lebih mudah di kendalikan dan dengan dilakuakn

terus menerus siswa akan lebih terampil melakukan gerakan deibbling

bola dengan baik sehingga siswa akan terbiasa dengan teknik

deribbling ini.

2. Latihan Lari Zig-Zag

dengan cara siswa bersiap melakukan teknik lari zig-zag, didepan yang

sudah tersusun cone kemudian pelatih mengarahkan dengan melakukan

gerakan lari berbelok-belok arah kekanan dan kiri sesuai arah yang

sudah di tentukan,dengan dilakukan terus menerus siswa akan lebih

terampil melakukan gerak zig-zag dengan baik. Sehingga siswa akan

lebih terbiasa dengan bentuk latihan lari zig-zag dan akan

menumbuhkan kualitas bermain futsal dengan baik.

C. Hipotesis

Hipotesis sangat berperan dalam suatu penelitian kerena secara

garis besar hipotesis memberikan arah dan membatasi masalah yang akan

diteliti, agar penelitian dapat terhindar dari arah yang salah atau yaitu.
23

Memberikan tujuan yang tegas bagi suatuh penelitian, membantu dalam

membentukan arah yang harus ditempuh dalam pembatasan ruang lingkup

penelitian, dalam memili fakta-fakta yang menjadi pokok persoalan dan

menghindari suatu penelitian yang tidak terarah. Dalam penulisan skripsi ini

penulis menetapkan atau merumuskan hipotesis sebagai berikut: Diduga ada

pengaruh latihan lari zig-zag terhadap kecepatan dribbling pada pemain

ekstrakulikuler futsal SMK Negeri 12 Samarinda Tahun Pelajaran 2022/223.

1. Hipotesis alternatif (Ha) adalah: ada pengaruh latihan lari zig-zag

terhadap kecepatan dribbing pemain futsal SMK Negeri 12 Samarinda

Tahun Pelajaran 2022/2023.

2. Hipotesis nol (Ho) adalah: tidak ada pengaruh latihan lari zig-zag

terhadap keceptan dribbling pemain SMK Negeri 12 Samarinda Tahun

Pelajaran 2022/2023.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Pendekatan dan Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan pendekatan eksperimen Metode penelitian kuantitatif

merupakam salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis,

terencana dan terstuktur dengan jelas jejak awal hingga pembuatan desain

penelitiannya. Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan

data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan tujuan

untuk mendeskripsikan objek penelitian ataupun hasil penelitian. Adapun

pengertian deskriptif, (Sugiyono, 2013:13).

Adapun pengertian eksperimen menurut Sugiyono adalah metode

yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek

yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana

adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku

umum.( Sugiyono, 2012: 29).


25

B. Definisi Oprasional
Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian lebih terarah pada

sasaran maka perlu mengemukakan konsep yang jelas dan tegas yang

diperlukan dalam penelitian ini. Untuk menghindari salah penafsiran terhadap

konsep-konsep yang terdapat pada judul, maka perlu diberikan penjelasan lebih

konkret.

Menurut Maksum menyatakan bahwa “Definisi oprasional adalah satu

definisi yang menggunakan konsep lain. Definisi oprasional diambil dari

kontruk teoritik dan biasanya ditulis dan menjadi bagian integral dari kajian

teori” (Maksum, 2012:34) Penelitian ini menggunakan dua variabel penelitian,

diantaranya variabel bebas yaitu latihan lari zig-zag ( X ) dan variabel terika

yaitu kecepatan dribbling bola ( Y ) dalam olahraga futsal.

1. Variabel Independen (bebas) dalam penelitian ini adalah latihan lari zig-zag

(X)

2. Variabel dependen ( terikat ) yaitu kecepatan dribbling ( Y )

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut sugiono menyatakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian simpulkan (Sugiyono, 2016:80) Berdasarkan pendapat tersebut

diatas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah sejumlah subjek yang

akan diteliti dalam suatu peneliti pada suatu wilayah tertentu yang akan
26

diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa

SMKN 12 Samarinda yang mengikuti ekstrakurikuler futsal dengan

berjumlah 22 orang siswa.

2. Sampel

Menurut sugiyono menjelaskan bahwa “ Sampel adalah bagian dari

jumlah dan krakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut” ( Sugiyono,

2013 : 81 ).

Sampel merupakan wakil yang akan di teliti maka sampel yang di

ambil dalam penelitian ini adalah pemain futsal SMKN 12 Samarinda yang

terdiri dari 22 pemain yang di bagi menjadi dua kelompok A dan kelompok

B dan masing-masing kelompok terdiri dari 11 pemain melakukan program

latihan lari zig-zag jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 22

pemain futsal.

Kelompok A Kelompok B

Gambar 6
Sumber:penjasorkes

Dan seterusnya, sampai beberapa banyak anggota sampel kelompok yang

diinginkan
27

Kelompok A …………………. 11 Siswa

Kelompok B ………………….. 11 Siswa

D. Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian

1. Waktu Penelitia

Penelitian ini di laksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2022/2023 pada bulan januari-maret tahun 2023 .

2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di lapangan futsal Greenpoin Loajanan

Kelurahan, Tani aman, Kec. Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur.

3. Progaram Latihan

a. Ferkuensi latihan

Setelah mendapatkan izin melakukan penelitian dari kepalah sekolah

SMKN 12 Samarinda, maka di lakukan persiapan-persiapan tentang

jadwal pelaksanaan penelitian, panitia pelaksanaan dan pelaksaan

eksperimen

Adapun jadwal latihan yang di lakukan pada penelitian ini adalah:

1) masing-masing kelompok di beri latihan 3 kali seminggu.

2) lama latihan setiap pertemuan 90 menit .

3) jumlah pertemuan setiap kelompok 18 kali pertemuan.


28

b. Jadwal Latihan

Tabel 1. Jadwal latihan lari zig-zag:

Hari Jam Kelompok Tempat

Lapangan Grenpoin
Senin 16.00-17.30
Loajanan, Kota
Rabu 16.00-17.30 Latihan lari zig-
Samarinda,
Jum’at 16.00-17.30 zag (A)
kalimantan timur.

Senin 16.00-17.30
Latihan lari zig-
Rabu 16.00-17.30
zag (B)
Jum’at 16.00-17.30

c. Program latihan lari zig-zag

1) Bentuk latihan : lari zig-zag

2) Proses latihan : 6 minggu ( 18 pertemuan )

3) Jumlah set : 2 set – 5 set

4) Jumlah latihan : 3 kali seminggu

5) Interval istirahat : 1 menit


29

Tabel 2 : program latihan lari zig-zag


MINGGU LATIHAN JUMLAH JUMLAH
SET INTERVAL
KE KE LATIHAN
LATIHAN
1 2 3 1 Menit
2 2 3 1 Menit
1
3 5 3 1 Menit
4 3 3 1 Menit
5 3 3 1 Menit
II
6 3 3 1 Menit
7 4 3 1 Menit
8 4 3 1 Menit
III
9 4 3 1Menit
16 3 3 1Menit
17 3 3 1Menit
VI
18 3 3 1Menit
10 5 3 1 Menit
IV 11 5 3 1 Menit
12 5 3 1Menit
13 4 3 1 Menit
V 14 4 3 1Menit
15 4 3 1Menit

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan yang hendak di capai

dalam penelitian ini maka teknik pengumpulan data yang penulis ajukan adalah

tinjauan lapangan agar suatu penelitian dan pengumpulan data di lapangan

dalam obyek penelitian. Dalam menghimpun data dengan metode ini


30

mengunakan tekni-teknik sebagai berikut :

1. Library Research adalah mengadakan orientasi dari berbagai informasi

untuk mencari landasan teoritis yang berhubungan dengan permasalahan

yaitu membaca buku-buku, majalah, keliping, dan lain sebagainya.

2. Field Work Research (Tinjaun Lapangan) adalah suatu penelitian dan

pengumpulan data dilapangan dalam objek penelitia. Dalam menghimpun

data dengan metode ini mengunakan teknik-teknik sebagai berikut:

a. Observasi adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan

mengadakan pengamatan terhadap objek penelitian pada saat peneliti

memberikan latihan zig-zag untuk mendapatkan hasil kemampuan

mendribbiling bola. observasi ini adalah untuk mendapatkan data yang

kongkrit mengenai frekuensi pemberian latihan lari zig-zag untuk

mengetahui hasil kemampuan mendribbling bola dalam permainan futsal.

b. Tes adalah suatu yang diukur untuk mengumpulkan data penelitian

menggunakan teknik eksperimen atau tes yang secara langsung

dilapangan untuk mengetahui hasil kemampuan menggiring bola dalam

permainan futsal

c. Teknik dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui catatan-

catatan tertulis, terutama yang berupa arsip-arsip yang sifatnya sekunder,

dimana data-data tersebut ada hubungannya dengan penelitian yang

diperoleh dilapangan yaitu mengenai nilai siswa.


31

d. Wawasan penulisan mengadakan Tanya jawab secara langsung terhadap

sumber data yang ada guna memperoleh informasi yang terkait dengan

obyek penelitian.

Teknik dan alat yang digunakan dalam pengumpulan data sudah

disiapkan sebelum melakukan pengambilan atau pengukuran data. Adapun

tahapan pengambilan data diuraikan sebagai berikut :

1) Alat-alat dan fasilitas

a) Bola futsal, Stopwatch, cone, meteran gulung, formulir tes dan alat

tulis

b) Fasilitas sarananya yaitu : Lapangang Futsal Greenpoin Loajanan

2) Petugas

a) seorang mengambil waktu memegang stopwatch yang memberikan

aba-aba ya dan stop.

b) seorang mengamati latihan lari zig-zag

c) seorang mencatat

d) testee di berkan kesempatan melakukan latihan lari zig-zag dengan

waktu 60 detik.

3) penilaian hasil yang di ambil adalah waktu yang di tempuh oleh testee

dari mulai aba-aba “ya” sampai ia melewati cone terahir ,waktu yang

diambil yang terbaik dari dua kali melakukan tes.

4) Alat pengumpulan data

a) Stopwatch

b) Cone
32

c) Formulir tes

d) Alat tulis ( pulpen)

e) Bolah futsal

F. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Dalam metode analisis data ini judul skripsi adalah pengaruh latihan

lari zig-zag terhadap kecepatan dribbling pada pemain ekstrakurikuler futsal

SMK Negeri 12 Samarinda Tahun Pelajaran 2022/2023. Pada pengelola data

ini penulis mengunakan rumus:

Md
t=

√ ∑ x1 d
N ( N −1)

(Suharsimi Arikunto, 2010:349)

Keterangan:

Md : Mean pengaruh prestest dan posttets (prestes-posstest)

∑d : Jumlah deviasi dari mean pengaruh

N : Jumlah subyek

Berdasarkan data di peroleh tes ahir kelompok A dan kelompok B

dapat di ketahui semua, harus terlebih dahulu nilai pengaruh dari mean

pengaruh (Md) yang harus di cari dengan rumus

∑d
Md= N

(Suharsimi Arikunto, 2010:350)

Keterangan :

d : Jumlah pengaruh masing-masing subyek


33

N: Jumlah supyek

Contoh persiapan tabel perhitungan statistik dengan pola one grup prestest –

posttest design adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Perhitungan statistik dengan pola one grup pre test-post test desing
No Subyek X1 Md D N d
2

1 Jumlah ∑x1 ∑x2 ∑D ∑d ∑d


2

Sumber Data : Penulis

Keterangan :

X1 : Nilai prestest

Md : Nilai posttest

D : Selisi hasil pre test dan post test

N : Subjek Pada Sampel


2
d : Kuadarat deviasi

∑ : Sikma (jumlah)

Cara pengisian tabel diatas adalah sebagai berikut :

1. Catat nomor subyek pada kolom 1

2. subyek pada kolom 2

3. Nilai hasil prestest pada kolom 3

4. Nilai hasil posttest pada kolom 4

5. Selisi hasil pre test dan post test

Setelah mean pengaruh dua kelompok 1 dan kelompok eksperimen

telah di temukan, maka persyaratan untuk mencari 1 telah terpenuhi, maka

perhitungan nilai t dilakukan dengan rumus pendek.


34

Md
t=

2
∑x d
N ( N −1)

(Suharsimi Arikunto, 2010:350)

Berdasarkan nilai t di peroleh dan diketahui hasilnya, maka dapat

di cari standar deviasi dan mean dapat di gunakan rumus:

sd=
√ ∑ d2
N

( Suharsimi Arikunto, 2010:351)

Jika hasil t telah di peroleh maka dapat di cari rata-rata kemampuan

kecepatan dribbling bola dari kedua kelompok A dan B, digunakan rumus:

∑ x1 ∑ x2
Mean= Mean=
N N

Hasil rata-rata kedua kelompok diketahui hasilnya, jadi dilihat

adanya peningkatan latihan lari zig-zag terhadap keceptan dribbling dalam

permainan futsal pada masing-masing kelompok.

1. Pengujian Hipotesis

Dari semua hasil pengujian yang telah di laksanakan, selanjutnya hasil

pengujian tersebut dibandingkan Ftabel dengan dengan berdasarkan taraf

kepercayaan alpa= 0,5 dilakukan sebagai berikut:

Jika: t hitung > t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

t hitung < t tabel maka Ho di terima dan Ha ditolak


35

DAFTAR PUSTAKA

Asriady Mulyono. 2017 Buku Pintar futsal. Jakarta Timur: Penerbit Anugrah

Arikunto, Suharsimi. 2010. Perosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta:


Penerbit PT Asdi Mahasaty.

Danny, Yustisi Hendrik. 2020. JDE Jurnal Of Dehasen Education


Review.Volume 1 Nomor 1, Halaman 38-43

http:// Jurnal. Unived.ac.id, 2020: 1(1), 38

Mulyono, Muhammad Asriady. 2017. Buku Pintar Futsal. Jakarta Timur: Penerbit
Anugrah.

Mielke, Danny. 2020. Dasar-Dasar Sepak Bola. Bandung: Penerbit Humas


Kinetics

Novianti Dewi, Marsiyem, Destriana. Lari Zig-Zag, Kecepatan Dribbling.


Universitas Sriwijaya

Sugiyono, 2016. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : PT


Alfabet

Robet, Yustisi Hendrik. Jurnal Pendidikan Jasmani dan Rekreasi.Volume 1


Nomor 1, Halaman 110.

Rinaldi, Muhamat dan Muhammat Syawai Rohaedi, 2020. Buku Jago


Futsal.Tengerang Selatan: Penerbit Cemerlang .

Saputra, 2022. Pengertian Lari Zig-Zag Sejarah,Tujuan Teknik, dan 2 Aturan


Tersedia Pada https:// dosenpenjas.com/Pengertian Lari Zig-Zag/ Diakses
Pada 15 September.

Sidik, Dikdik Zafar. 2019. Pelatihan Kondisi Fisik.Bandung: Penerbit PT Remaja


Rosdakarya.
36

Anda mungkin juga menyukai