DI SUSUN OLEH :
NPM : 17190010
Puji syukur dipanjatkan ke hadlirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan hidayah yang telah diberikan kepada kita semua,
bengklu selatan” pada Tahun 2020 pada hari sabtu tanggal 28 Maret 2020
Tahun 2020 Oleh karena itu, dalam kesempatan ini perkenankan kami
mengucapkan terima .
Semoga hasil penelitian ini dapat memberi kemanfaatan bagi kita semua,
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah.
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
A. Belajar
B. Tujuan Belajar
C. Mengajar
E. Media Pembelajaran
J. Kerangka Berpikir
K. Hipotesis
A. Metode Penelitian
C. Variabel penelitian
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Olahraga adalah salah satu wujud yang bias mengembangkan sumber daya
usia ini dianggap paling cocok untuk mengembangkan bakat dan potensi
11 orang setiap tim. Ukuran lapangan dan ukuran bolanya lebih kecil
futsal dibuat oleh FIFA agar permainan ini berjalan dengan fair play dan
Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-
Dribling bola futsal juga merupakan dasar penting bagi pemain futsal.
Skill ini wajib diketahui dan dipunyai oleh pemain futsal. Nah untuk
datang dari depan. Berikut akan saya ulas satu per satu
Bentuk latihan juga kurang diminati oleh siswa dimana bentuk latihan
pendek dengan waktu yang lama tanpa ada keberanian untuk menggiring
sia-sia.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
yang sebenarnya.
C. BATASAN MASALAH
bantu dalam permainan futsal pada siswa kelas 8 SMP negeri 6 bengkulu
E. TUJUAN PENELITIAN
F. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini berguna untuk:
a. Bagi peneliti Peneliti dapat mengetahui salah satu upaya yang dapat
c. Bagi guru Sebagai bahan referensi bagi para guru pendidikan jasmani
TINJAUAN PUSTAKA
A. Belajar
dilakukannya”.
perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik, yang proses perubahan
masyarakat. Oleh karena itu, secara alami anak didik juga menjadi aktif
didik
dan tugas guru adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar anak
didik
menjadikan
Menurut Peter Kline dalam Gordon Dryden dan Dr. Jeannette Vos, (2002 :
22), belajar akan efektif, jika dilakukan dalam suasana menyenangkan (fun
and enjoy), maka perlu diciptakan suasana dan sistim (kondisi) belajar
yang kondusif, di samping faktor lain yang akan menentukan hasil belajar
proses pembelajaran yang fun and enjoy. Sistem lingkungan belajar itu
bahan kajian yang diajarkan, guru dan siswa yang memainkan peranan
sehingga setiap peristiwa belajar memiliki profil yang utuh dan komplek.
tujuan-tujuan yang dengan kata lain untuk mencapai tujuan belajar tertentu
C. Mengajar
merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Guru berperan tidak hanya
berusaha agar siswa mau belajar. Karena mengajar merupakan upaya yang
10 disengaja, maka guru harus lebih dahulu mempersiapkan bahan yang
akan disajikan kepada siswa”. Upaya yang guru lakukan ini dimaksudkan
agar tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai. Oleh karena itu, di
pembelajaran, hal inilah yang menjadi kata kunci suksesnya proses belajar
mengajar di sekolah.
integral dari system pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari program
sikap positif bagi setiap warga Negara dalam rangka mencapai tujuan
dibedakan antara setiap umur dari masa balita, anak-anak, masa remaja,
dewasa dan tua. Dengan demikian tahap perkembangan anak dalam hal ini
usia sekolah dasar merupakan proses belajar gerak dasar, bila kemampuan
jasmani sangat erat kaitanya dengan gerak manusia, prestasi yang optimal
E. Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
Sadiman, 2005: 6). Menurut I Gede Sugianta (2005) kaitan media dengan
atau materi ajar dari guru kepada siswa. Dari pendapat di atas adalah
situasi dan kondisi yang dihadapi, sesuai dengan yang dikemukakan oleh
sebagai berikut :
dan siswa.
dalam pembelajaran.
anak diajak secara aktif untuk memperhatikan apa yang diajarkan oleh
guru. Suatu hal yang harus diingat walaupun fasilitas alat bantu yang
dimiliki oleh sekolah kurang memadai, tetapi penggunaan alat bantu itu
semakin baik. Alat bantu mengajar adalah alat-alat atau perlengkapan yang
secara visual, tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak. Media
visual dalam konsep pengajaran visual adalah setiap gambar, model, benda
bantu) visual diam yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah bola
kertas dan bola plastik. Keuntungan dari media ini adalah hemat biaya,
dengan cara ini akan memotivasi anak untuk menolak dan mempraktekkan
cara yang sedang diajarkan. Adapun alat bantu yang digunakan :tiang
Gerak dasar futsal adalah cara pengolahan bola maupun pengolahan gerak
berguna. Gerak dasar sepak bola, anatara lain : (1) gerak dasar menendang
bola, (2) gerak dasar menggiring bola, (3) gerak dasar menahan bola, (4)
gerak dasar gerak tipu, (5) gerak dasar menyundul bola, (6) gerak dasar
merebut bola, (7) gerak dasar lemparan ke dalam dan (8) gerak dasar
penjaga gawang.
tiga cara, yaitu menggiring bola dengan kaki bagian dalam, (2) menggiring
bola dengan kaki bagian luar, dan (3) menggiring bola dengan punggung
kaki. Berikut proses gerak dasar menggiring dalam permainan bola futsal:
1. Pelaksanaan
b. Dorong bola dengan kaki kea arah depan dengan posisi kaki agak
3. Sikap Akhir
J. Kerangka Pikir
anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran. Dari
secara jelas.
K. Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitiaan
tindakan kelas, (Class Room Action research). Jenis penelitian ini mampu
hasil pembelajaran yang terjadi. Dalam penelitian tindak kelas ini desain
a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi actual dalam dunia kerja.
a. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga minggu, yang terdiri dari tiga kali
pertemuan.
b. Tempat penelitian
Tes awal
Siklus pertama
a. Rencana
b. Tindakan
gerak akhiran.
c. Observasi
Setelah tindakan dilakukan, lalu melakukan pengamatan, koreksi,
siklus pertama.
d. Refleksi
2. Letak kesulitan siswa yang terjadi pada tes siklus pertama adalah
Siklus Kedua
a. Rencana
b. Tindakan
siklus kedua dengan modifikasi bola yang terbuat dari bola plastik.
menggiring bola.
c. Observasi
Setelah tindakan dilakukan lalu melakukan pengamatan, koreksi,
kedua.
d. Refleksi
Freir and Cuning ham dalam Muhajir (1997: 58) menyatakan alat untuk
ukur instrument dalan PTK dikatan valid bila tindakan itu memegang
penilaian keterampilan gerak dasar menggiring bola yang terdiri dari (1)
bola. Jadi cara memperoleh data dalam penelitian ini berjenis data primer,
yaitu data yang dikumpulkan dari tangan pertama dan diolah oleh suatu
P=f/N x 100%
Keterangan :
P : Persentase keberhasilan.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Media alat bantu berupa bola kertas dapat meningkatkan pembelajaran
gerak dasar menggiring bola pada siswa kelas 8 di SMP Negeri 6
Bengkulu selatan Tahun Pelajaran 2019/2020.
2. Media alat bantu berupa bola plastik dapat meningkatkan pembelajaran
gerak dasar menggiring bola pada siswa kelas 8 di SMP Negeri 6
Bengkulu selatan Tahun Pelajaran 2019/2020.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka dapat diajukan saran sebagai berikut
:
1. Untuk Siswa
Perlu diperhatikan agar pada saat mengikuti pembelajaran gerak dasar
menggiring, lakukanlah dengan sungguh-sungguh karena suatu latihan
yang dilakukan dengan sunguh-sungguh akan mendapatkan hasil yang
memuaskan.
2. Bagi Guru Pendidikan Jasmani
Ada baiknya jika hasil penelitian ini dijadikan sebagai salah satu sumber
pengetahuan bagi guru Pendidikan Jasmani untuk pedoman dalam
mengajar khususnya pada materi permainan futsal.
3. Bagi Sekolah
Sebaiknya dijadikan sebagai sumbangan pemikiran di sekolah dalam usaha
peningkatan gerak dasar menggiring pada permainan futsal.
4. Pada Peneliti Lain
Pembelajaran gerak dasar menggiring masih belum tercapai ketuntasan
belajar sebesar 100% atau semua siswa belum mencapai ketuntasan
belajar, hal ini dapat diteliti kembali guna menentukan tindakan yang lebih
tepat dan menarik agar dapat meningkatkan penguasaan keterampilan
gerak dasar menggiring dalam permainan futsal
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi.2004. Definisi Hasil Belajar. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Frier and
cuning Ham. Penelitian Kaji Tindak Kelas. PT Akasara. Jakarta Hamalik, Oemar.
Proses Pembelajaran Kaji Tindak Kelas. ITB. Bandung Hustarda, Saputra. 2002.
Tim Penyusun Kamus Bahasa Pusat. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.