Anda di halaman 1dari 7

MINI RISET

KETERAMPILAN DASAR BOLA BASKET


Dosen Pengampu : David Siahaan S.Pd., M.Pd.

OLEH :

DEDI JANUARI SIMANULLANG (6223321015)

ASIDO SIMBOLON (6222421001)

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun tugas mini riset ini dengan
baik dan benar, serta tepat pada waktunya.
Mini riset ini telah dibuat dengan beberapa sumber dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan tugas ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan tugas mini riset ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada mini riset ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan
tugas selanjutnya.
Akhir kata semoga tugas yang kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua
dan dapat memberikan nilai lebih pada proses pembelajaran mata kuliah keterampilan dasar bola
basket.

Medan, 13 Mei 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permainan bola basket merupakan olahraga yang digemari dikalangan umum karena
cukup bergengsi dan menarik. Dewasa ini olahraga bola basket berkembang pesat, hal ini
dibuktikan dengan makin banyaknya klub bola basket. Banyak diselenggarakannya kompetisi
bola basket yang bersifat daerah, Nasional dan Internasional. Bola basket adalah olahraga untuk
semua orang, walaupun bola basket kebanyakan dimainkan oleh anak muda dengan pemain
terbanyak pria remaja, namun bola basket dimainkan oleh pria maupun wanita dari segala usia
dan ukuran tubuh bahkan oleh mereka yang cacat. Dalam menghadapi persaingan kompetisi,
penguasaan teknik permainan sangat penting terutama dalam penguasaan teknik dasar permainan
bola basket. Penguasaan teknik dasar yang baik harus benar-benar dikuasai olah kondisi fisik
saja akan tetapi lebih ditentukan olah teknik bermain. Permainan bola basket banyak taktik,
teknik dan pola serangan yang digunakan untuk mendapatkan poin dalam permainan salah
satunya yang di gunakan adalah tembakan lay up shoot. Lay up shoot merupakan salah satu
teknik dasar permainan bola basket yang harus dikuasai oleh seorang pemain basket. Tembakan
ini cenderung lebih efektif dalam menerobos pertahanan lawan dan mendapatkan skor sebanyak -
banyaknya. Cara ini paling mudah dilakukan karena hanya memperhitungkan sudut pantulan
bola dan kekuatan tangan melepas bola (Sodikun, 1992:64).

Untuk bisa melakukan lay up shoot membutuhkan latihan daya ledak. Latihan daya ledak
yang berkembang saat ini adalah latihan plyometric. Chu (2002: 44), menyatakan bahwa
pelatihan plyometric adalah latihan yang memungkinkan otot untuk mencapai kekuatan yang
maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin. Latihan plyometric memiliki bermacam bentuk
latihan diantaranya box jump. Bentuk latihan pyometric box jump mengarah pada pencapaian
kemampuan tungkai untuk dapat melompat disaat melakukan lay up shoot. Menurut Chu (2002:
44), box jump adalah sebuah latihan yang memakai beberapa kotak dengan metode latihan
dilakukan dengan berbagai gerakan dimana ukuran dan tinggi kotak dapat disesuaikan. Tujuan
dari latihan ini menurut Chu (2002: 43), mengatakan tujuan latihan Box Jump yaitu latihan yang
meningkatkan eksplosif power. Latihan plyometric box jump ini salah satu latihan dalam
permainan bola basket untuk meningkatkan lompatan karena lompatan dalam permainan bola
basket sangat penting khususnya dalam melakukan lay up shoot. Pada saat melakukan lay up
shoot membutuhkan lompatan yang maksimal agar lawan tidak bisa melakukan block disaat
berada diudara untuk melakukan shoting bola ke ring.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Hakekat Pembelajaran


Menurut Hernawan (2013: 9), pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses
komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan peserta didik,
maupun antara peserta didik dengan peserta didik lainnya, untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Menurut Darsono (2000:24), pembelajaran dapat dimaknai sebagai suatu proses kegiatan
interaksi antara peserta didik yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku
peserta didik berubah kearah yang lebih baik.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:7) mengatakan bahwa belajar merupakan tindakan
dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa
sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.

2.2 Hakekat Pendidikan


Menurut KH Dewantara (1961: 471) pendidikan adalah segala usaha dari orang tua
terhadap anak-anak dengan maksud menyokong kemajuan hidupnya .

Menurut Plato, pengertian pendidikan yang perlu dipahami adalah mampu menjaga
kesehatan akal dan jasmani seseorang. Dalam sebuah negara yang salah satunya Indonesia,
keberadaan dan peranan penting pendidikan diatur oleh Undang-Undang.

Menurut Dedi Mulyasa dalam bukunya, pendidikan adalah proses menjadikan seorang
menjadi diri sendri yang tumbuh sejalan denga bakat, kemampuan dan hati nurani secara utuh.

2.3 Hakekat Jasmani


Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 2) merupakan kemampuan fisik seseorang untuk
dapat melakukan kerj asehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan,
sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya.

Menurut Sudarno adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan berbagai aktivitas dengan
baik tanpa mengalami kelelahan berarti. Selain itu, tubuh masih memiliki cadangan energi yang
bisa digunakan sewaktu-waktu.

Menurut Direktorat Jendral olahraga asal pemuda pada seminar lepas 16 – 20 – Maret
1971 di Jakarta bahwa kebugaran jasmani merupakan kesanggupan serta kemampuan untuk
melakukan pekerjaan menggunakan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yg berarti.
2.4 Hakekat Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal
fisik, mental serta emosional.

2. 5 Kerangka Berfikir
Pembelajaran Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas
fisik untuk menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental
serta emosional.

2.6 Hipotesis
Dalam penelitian ini kami mempunyai beberapa hipotesis (dugaan sementara) mengenai
pembelajaran pendidikan jasmani di SMA Methodist 8 yaitu sebagai berikut:

1. Para peserta didik aktif dan senang dalam melakukan pembelajaran pendidikan jasmani.
2. Guru sudah mempunyai cara untuk menyampaikan materi pembelajaran pendidikan
jasmani kepada para siswa dan siswinya.
3. Guru sudah menyiapkan suatu rangkaian atau rancangan materi yang akan dilakukan
dalam satu atau beberapa semester.
4. Banyak siswa dan siswi yang mampu menangkap materi yang disampaikan secara teori
namun sulit saat melakukan praktek.
5. Fasilitas olahraga yang ada di Methodist 8 cukup memadai.
6. Para peserta didik tidak akan bosan dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani
karena Materi yang berganti ganti dan guru penjas yang terkesan dekat dengan para
peserta didik di Methodist 8.
7. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMA Methodist 8 tidak akan membuat para peserta
didik frustasi seperti mata pelajaran lainnya.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 Mei 2023 Siang hari di SMA methodist 8
Jl.Kol. Yos Sudarso.
3.2 Populasi dan Sampel
Penelitian ini melibatkan seluruh siswa siswi SMA di methodist 8 yaitu sekitar 480 orang
dan penelitian ini dilakukan dengan 1 sampel yaitu guru penjaskes SMA di methodist 8.

3.3 Metodologi Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan metode Ex post facto. Menurut Sugiyono dalam Riduwan
(2013, hlm. 50) penelitian Ex post facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk
meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data pada saat melakukan penelitian merupakan tata cara yang digunakan
oleh seorang peneliti dalam rangka memperoleh petunjuk dari setiap permasalahan yang sedang
diteliti yang dilakukan dengan cara mencari data dari beberapa sumber terpercaya dan
mengumpulkannya ke dalam beberapa pandangan serta informasi yang jelas, sebab hal tersebut
akan digunakan sebagai bagian dari bukti terkait dengan penelitian yang dibuat. Dalam
penelitian ini metode pengumpulan data berdasarkan pada sumbernya, dan jenis pengumpulan
data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data primer.

3.5 Teknik Analisis Data


Pada penelitian ini kami menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono
(2018:138) Teknik purposive sampling adalah pengambilan sampel dengan menggunakan
beberapa pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria yang diinginkan untuk dapat menentukan
jumlah sampel yang akan diteliti.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai