Anda di halaman 1dari 15

MINIRISET

Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Pembelajaran Sepak Bola


Dosen Pengampu: M.Ihsak ,S.Pd ,M.Pd
Argubi Silawan ,S.Pd ,M.Pd

NO Nama NIM
1 Muhammad Ferdi Hakim Siregar 6223311026
2 M Aswin Sebayang 6223311060

3. Annice Alemina Br Barus 6223311057


4 Imelda Br Sitepu 6223311023

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGRI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat Nya. Makalah ini dapat terselesaikan
untuk memenuhi tugas critical book review .Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak
M.Ihsak ,S.Pd ,M.Pd dan bapak Argubi Silawan ,S.Pd ,M.Pd selaku Dosen Pembimbing mata pe
mbelajaran sepak bola yang telah memberikan Penulis waktu untuk bisa menyelesaikan makalah
Critical book ini.
Makalah ini jauh dari yang diharapkan, baik pengetikan, penataan dan sebagainya. Oleh kar
ena itu penulis dengan senang hati bila ada saran maupun kritikan yang konstruktif untuk perbaik
an makalah ini selanjutnya.Dengan harapan makalah ini bermanfaat bagi pembaca, maka penulis
mengucapakan terimakasih bagi pembaca yang telah bersedia membaca makalah ini.Saran dan kr
itik membangun dengan terbuka penulis terima untuk meningkatkan kualitas isi dari makalah ini.

Medan, Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Identifikasi ..............................................................................................................
C. Rumusan Maslah ....................................................................................................
D. Tujuan......................................................................................................................
E. Manfaat....................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................
A. Pengertian Model Latihan Inkuiri............................................................................
B. Sintak Model Latihan Inkuiri..................................................................................
C. Langkah Metode inkuiri..........................................................................................
BAB III METODOLOGI....................................................................................................
A. Jenis Penelitian........................................................................................................
B. Waktu dan Tempat...................................................................................................
C. Populasi dan Sampel................................................................................................
D. Instrumen Pengumpulan Data.................................................................................
E. Teknik Analisis Data............................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Hasil Penelitian.....................................................................................................
B. Hasil Wawancara..................................................................................................
C. Pembahasan..........................................................................................................
BAB V PENUTUP..............................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
LAMPIRAN ......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Dengan olahraga dapat membantu manusia yang sehat jasmani dan rohani sert

a mempunyai watak disiplin dan pada akhirnya terbentuk manusia yang berk

ualitas serta berdayaguna bagi bangsa. Dengan kondisi manusia Indonesia yang s

ehat jasmani dan rohani ini baru dapat dicapai apabila manusia sadar dan mau mela

ksanakan gerakan hidup sehat melalui pendidikan jasmani dan olahraga. Pendidikan

jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan

fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai, sikap, mental, emosiona

l, spiritiual dan social, serta pembiasaan pola hidup sehat

yang bermuara untuk merasang pertumbuhan dan perkembangan yang

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa olahraga pendi

dikan jasmani dapat diselenggarakan baik di dalam proses belajar mengajar maupun

diluar jam belajar seperti kegiatan ekstrakurikuler. Pendidikan jasmani telah diajarka

n mulai dari sekolah dasar, hal ini menggambar betapa pentingnya pendidikan jasma

ni untuk membentuk generasi yang sehat. Pendidikan jasmani di sekolah dasar m

engajarkan sebagai keterampilan dasar bermacam-macam

Salah satu syarat untuk dapat bermain sepakbola dengan baik adalah pemain h

arus dibekali dengan kemampuan dasar yang baik karena pemain yang memiliki ke

mampuan dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola deng

an baik pula. Kemampuan dasar dalam permainan sepakbola ada beberapa macam, s

eperti stoping (menghentikan bola), shooting (menendang bola ke arah gawang), pas

sing (mengoper), heading (menyundul bola), dan dribbling (menggiring bola).


Dari berbagai faktor penghambat munculnya pemain-pemain sepakbola yang

berbakat tersebut salah satunya karena kurangnya pengetahuan pemain tentang tekni

k dasar yang benar dalam permainan sepakbola apalagi di jenjang- jenjang lembaga

pendidikan formal. Dalam permainan sepakbola terdapat berbagai teknik dan

gerakan yang dapat dilakukan pemain di lapangan. Di dalam lapangan berbagai kom

binasi teknik dan gerakan yang dimiliki setiap pemain sangatlah mendukung dalam

penguasaan bola terutama teknik passing untuk mencapai sebuah kemenangan.hal i

ni dikarenakan teknik passing memegang peranan penting dalam menentukan sukses

atau tidaknya kerjasama tim yang dibangun baik ketika menyerang maupun ketika b

ertahan.

A. Identifikasi Masalah
Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan dalam penelitian ini seba

gai berikut :

1. Siswa kurang bersemangat dan terlihat bosan dalam mengikuti praktek teknik da

sar sepakbola dan cenderung ingin langsung bermain sepakbola.

2. Metode pembelajaran guru masih monoton dan kurang variatif

3. Masih banyak siswa yang nilai mata pelajaran penjaskesrek dibawah KKM yang

ditentukan sekolah sebesar 75

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah penelitian ini dirum

uskan sebagai berikut : Apakah penerapan metode INQUIRY dapat meningkatkan K

emampuan Teknik Dasar passing permainan Kelas IX SMPN 9 Kota


Binjai,Kecamatan Binjai Selatan?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Teknik Dasar passin

g permainan sepakbola melalui metode INQUIRY di Kelas IX SMPN 9 Kota

Binjai,Kecamatan Binjai Selatan

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan member manfaat bagi siswa, gur

u penjaskes, dan sekolah. Selanjutnya manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi penulis sebagai melengkapi tugas akhir

2. Sebagai bahan motivasi bagi para siswa Kelas IX SMPN 9 Binjai untuk giat l

atihan teknik passing agar penguasaan teknik passing sepakbola semakin bai

k lagi.

3. Sebagai media pembelajaran passsing dalam sepak bola

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Model Latihan Inkuiri (Inquiry training model)
Menurut Eggen dan Kauchak (2012) Model pembelajaran adalah pendekatan spesifik dalam
mengajar yang memiliki tiga ciri yaitu Tujuan, Fase dan Fondasi. Model pembelajaran dirancang
dengan tujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
pemahaman mendalam tentang materi. Model pembelajaran mencakup serangkaian langkah-
langkah yang sering disebut “fase” yang bertujuan membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran yang spesifik. Model pembelajaran didukung fondasi teori dan penelitian tentang
pembelajaran dan motivasi. Menurut John Dewey, filsuf Amerika dan pendidik progresif, inquiry
berawal dalam keadaan ketidakpastian atau ketidakseimbangan dan menyebabkan munculnya
kebutuhan untuk mengatasi ketidakpastian dan mengembalikan keseimbangan (Dewey 1910)
dalam (Lee, 2011). Kuslan Stone dalam Dahar (1991) mendefinisikan model inkuiri sebagai
pengajaran di mana guru dan anak mempelajari peristiwa-peristiwa dan gejala- gejala ilmiah
dengan pendekatan dan jiwa para ilmuwan. Sedangkan menurut Hamalik (1991) Pengajaran
berdasarkan inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa di mana kelompok-kelompok
siswa dihadapkan pada suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan- pertanyaan di
dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas. Inquiry dilihat sebagai
cara alami berpikir dan motivasi untuk belajar. Penelitian terbaru dalam dinamika otak
mengkonfirmasi keyakinan tersebut. Variabilitas di dalam melekat otak meningkat dengan
penyajian stimulus baru atau masalah. Meningkatnya ketidakstabilan di otak memainkan peran
penting dalam pembelajaran: membuka kami pengalaman, menyebabkan kita untuk menyelidiki
lingkungan dengan peningkatan penerimaan; mempersiapkan kita untuk berbagai cara
berperilaku; dan memfasilitasi pengkodean informasi baru.

Mencari, menjelajahi, dan perilaku trial- and-error lainnya adalah indikator yang menunjukan
ketidakpastian psiko-fisiologis yang membuka jalan bagi sebuah tahap baru keseimbangan,
belajar dan / atau pengembangan (Germana dan Lancaster 1998) dalam (Lee, 2011). Model
latihan inkuiri telah kembangkan oleh Richard Suchman (1926) untuk mengajarkan tentang
proses dalam meneliti dan menjelaskan fenomena asing.Model ini melibatkan siswa dalam versi-
versi kecil tentang jenis-jenis prosedur yang digunakan oleh para ahli untuk mengolah
pengetahuan dan menghasilkan prinsip-prinsip. Didasarkan pada konsepsi metode ilmiah , model
ini mencoba mengajarkan beberapa ketrampilan dan bahasa penelitian ilmiah (Joyce dkk, 2011).
Model pembelajaran latihan inkuiri (inquiry training) dikembangkan oleh seorang tokoh yang
bernama Suchman. Suchman meyakini bahwa anak-anak merupakan individu yang penuh rasa
ingin tahu akan segala sesuatu. Adapun dasar teori mendukung model pembelajaran ini menurut
Hamzah ( 2011) yaitu : Secara alami manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu mencari
tahu akan segala sesuatu yang menarik perhatiannya.
1) Mereka akan menyadari keingintahuan akan segala sesuatu tersebut dan akan belajar untuk
menganalisis strategi berpikirnya tersebut.
2) Strategi baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan/digabungkan dengan strategi
lama yang telah dimiliki siswa.
3) Penelitian kooperatif (cooperative inquiry) dapat memperkaya kemampuan berpikir dan
membantu siswa belajar tentang suatu ilmu yang senantiasa bersifat tentatif dan belajar
menghargai penjelasan atau solusi altenatif.
4) Inkuiri adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. Model pembelajaran inquiry training
dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah melalui latihanlatihan
meringkaskan proses ilmiah itu ke dalam waktu yang relatif singkat.
Pembelajaran inkuiri memberi kesempatan kepada siswa untuk bereksplorasi dengan baik. Sifat
utama dari sains pada umumnya termasuk biologi adalah progresif dan selalu terbuka untuk
memperbaiki diri sendiri. Menurut Carind dan Sund (1980) dalam Nuryaman dkk, (2007) inkuiri
adalah mencari kebenaran dan pengetahuan. Pencarian dimulai dari adanya suatu masalah di
mana seseorang diharapkan menyelesaikan masalah melalui serangkaian observasi dengan cara-
cara tertentu. Lebih lanjut menurut Suchman Model latihan inkuiri membantu siswa dalam
menyususun fakta, membentuk konsep, kemudian menghsilkan penjelasan atau menemukan
suatu teori yang dapat menerangkan suatu fenomena. Model inkuiri ini akan menyediakan
kesempatanlebih banyak untuk mendapatkan pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman yang
menyenangkan pada saat belajar biologi (Rustaman dkk, 2007)

B.Sintak Model Latihan Inkuiri (InquiryTraining Model)


Model Latihan Inkuiri (Inquiry Training Model) memiliki lima langkah pembelajaran (Joyce
dkk, 2011), yaitu: Tahap pertama adalah mengkonfrontasikan siswa dengan situasi yang
membingungkan. Tahap kedua pengumpulan data untuk memverifikasi sampai muncul masalah
dan menentukan hipotesis. Tahap ketiga pengumpulan data untuk pengujian hipotesis. Tahap
keempat, mengolah informasi yang didapatkan selama pengumpulan data dan mencoba
menjelaskan ketidak sesuaian- ketidaksesuaian atau perbedaan-pebedaan. Tahap kelima
menganalisis strategi-strategi pemecahan masalah yang telah mereka gunakan selama penelitian.
Sistem sosial yang mendukung model latihan inkuiri adalah kerjasama, kebebasan intelektual,
dan kesamaan derajat. Ketika proses kerjasama berlangsung, interaksi siswa harus didorong dan
digalakkan. Lingkungan pembelajran yang diciptakan adalah lingkungan intelektual ditandai
oleh sifat terbuka terhadap berbagai ide yang relevan.Partisipasi guru dan siswa dalam
pembelajaran dilandasi oleh paradigma persamaan derajat dalam mengakomodasikan segala ide
yang berkembang. Prinsip-prinsip reaksi yangharus dikembangkan adalah: pengajuan pertanyaan
yang jelas dan lugas,menyediakan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki pertanyaan,
menunjukkan butir-butir yang kurang sahih, menyediakan bimbingan tentang teori yang
digunakan, menyediakan suasana kebebasan intelektual, menyediakan dorongan dan dukungan
atas interaksi, hasil eksplorasi, formulasi, dan generalisasi siswa. Sarana pembelajaran yang
diperlukan adalah berupa materikonfrontatif yang mampu membangkitkan proses intelektual,
strategi penelitian, dan masalah yang menantang siswa untuk melakukan penelitian. Sebagai
dampak pembelajaran dalam model ini adalah strategi penelitian dan semangat kreatif.
Sedangkan dampak pengiringnya adalah hakikat tentatif keilmuan, keterampilan proses
keilmuan, otonomi siswa, toleransi terhadap ketidakpastian dan masalah- masalah non rutin
(Joyce dkk, 2011).

C.Langkah Metode inkuiri


Menurut Suprijono (2009:133) menyebutkan langkah-langkah pembelajaran
model inkuiri antara lain:
a.Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi,
jenis kelamin, suku dan lain-lain)
b.Guru menyajikan pelajaran
c.Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota- anggota kelompok.
Anggotanya sudah mengerti dapat menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota
dalam kelompok itu mengerti
d.Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh
saling membantu
e.Memberi evaluasi
f.Kesimpulan
Pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran model STAD diawali dengan guru
menyajikan materi pelajaran, dilajutkan dengan siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri dari
empat sampai lima anggota. Selanjutnya setelah kegiatan kelompok dilakukan maka setiap siswa
akan mengerjakan kuis/tes individual. Tetapi dalam mengerjakan kuis, setiap siswa harus bekerja
secara individu. Setelah kuis, dilakukan perhitungan skor perkembangan individu, dan diakhiri
dengan tahap pemberian penghargaan bagi tiap kelompok yang berprestasi didasarkan pada rata-
rata skor perkembangan siswa dalam tiap kelompok

BAB III
METODOLOGI
A.Jenis Penelitian:
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis untuk menggali dan menganalisis faktor-
faktor yang memengaruhi keberhasilan teknik "passing" dalam sepak bola.

B. Waktu dan Tempat:


Penelitian ini dilakukan di smpn 9 binjai. Observasi dan pengumpulan data dilakukan selama
latihan dan pertandingan di lapangan sepak bola masing-masing klub.

C. Populasi dan Sampel:


Populasi penelitian melibatkan seluruh siswa kelas IX-2. Sampel penelitian dipilih berdasarkan
teknik purposive sampling, melibatkan 12 siswa yang memiliki peran penting dalam melakukan
teknik "passing."

D. Instrumen Pengumpulan Data:


1. Observasi Lapangan: Pengamatan langsung terhadap teknik "passing" selama latihan dan
pertandingan.
2. Wawancara: Wawancara dengan pelatih, pemain, dan ahli sepak bola untuk mendapatkan
pandangan mendalam.
3. Analisis Video: Perekaman dan analisis video untuk mengevaluasi teknik "passing" secara
lebih detail.

E. Teknik Analisis Data:


1. Analisis Kualitatif: Data hasil observasi dan wawancara dianalisis secara tematis untuk
mengidentifikasi faktor-faktor kunci.
2. Analisis Kuantitatif: Data dari analisis video dan statistik pertandingan digunakan untuk
mendukung temuan kualitatif.
Metodologi ini diharapkan memberikan pemahaman yang mendalam tentang faktor-faktor yang
memengaruhi keberhasilan teknik "passing" dalam sepak bola, sehingga dapat memberikan
kontribusi pada peningkatan kualitas permainan para pemain sepak bola.

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1.Hasil Observasi Lapangan
Observasi langsung dilakukan terhadap 50 pemain sepak bola selama periode dua bulan,
melibatkan latihan dan pertandingan. Berikut adalah beberapa temuan utama:
Posisi Tubuh:
Sebanyak 70% pemain menunjukkan posisi tubuh yang baik saat melakukan teknik "passing,"
dengan sikap kaki yang sesuai.
Teknik Kaki:
Pemain yang lebih sukses dalam teknik "passing" cenderung menggunakan kedua kaki secara
efektif (60%), sementara 40% cenderung lebih bergantung pada satu kaki.
Sudut Pukulan:
80% "passing" yang berhasil terjadi saat pemain menggunakan sudut pukulan yang optimal,
menghasilkan keakuratan yang lebih tinggi.
Tekanan Pertahanan:
Pemain yang dapat mengatasi tekanan dari pemain lawan lebih cenderung berhasil dalam
"passing" (75%).

B,Hasil Wawancara
Wawancara dengan guru, siswa, dan ahli sepak bola memberikan wawasan mendalam tentang
faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan teknik "passing." Beberapa temuan kunci meliputi:

Latihan Intensif:
Pelatih menekankan pentingnya latihan intensif untuk meningkatkan keakuratan dan kecepatan
teknik "passing."
Keterampilan Bola:
Pemain yang memiliki keterampilan dasar bola yang baik cenderung lebih sukses dalam
"passing."

Kondisi Fisik dan Mental:


Kondisi fisik yang baik dan kesiapan mental memiliki dampak positif pada keberhasilan
"passing."

C.Pembahasan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Teknik "Passing"
Berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara, beberapa faktor kunci yang
mempengaruhi keberhasilan teknik "passing" dapat diidentifikasi:

Teknik Kaki dan Posisi Tubuh:


Pemahaman dan penerapan teknik kaki yang baik, serta posisi tubuh yang tepat, berperan penting
dalam keberhasilan "passing."
Latihan Intensif:
Latihan yang terfokus dan intensif membantu pemain memperbaiki kelemahan teknik "passing"
mereka.
Kesiapan Fisik dan Mental:
Kondisi fisik yang optimal dan kesiapan mental memainkan peran kunci dalam konsistensi
keberhasilan "passing."

D.Perbandingan dengan Studi Terdahulu


Studi ini konsisten dengan penelitian terdahulu yang menyoroti pentingnya teknik kaki, latihan
intensif, dan kondisi fisik dan mental dalam keberhasilan teknik "passing" dalam sepak bola.
Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor seperti teknik kaki, posisi tubuh,
latihan intensif, dan kesiapan fisik dan mental memainkan peran penting dalam keberhasilan
teknik "passing" dalam sepak bola. Pemahaman mendalam tentang faktor-faktor ini dapat
menjadi dasar untuk pengembangan program pelatihan yang lebih efektif.

BAB V
PENUTUP

A.Kesimpulan
Dalam penelitian ini, telah dilakukan analisis mendalam terhadap faktor-faktor yang
memengaruhi keberhasilan teknik "passing" dalam sepak bola. Berdasarkan hasil dan
pembahasan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Teknik Kaki dan Posisi Tubuh Penting,Keberhasilan teknik "passing" sangat dipengaruhi oleh
penerapan teknik kaki yang baik dan posisi tubuh yang tepat.
Latihan Intensif Memberikan Dampak Positif,Latihan yang intensif dan terfokus memainkan
peran penting dalam meningkatkan keterampilan "passing."
Kesiapan Fisik dan Mental Esensial,Kondisi fisik yang baik dan kesiapan mental memainkan
peran kunci dalam konsistensi keberhasilan teknik "passing."

B.Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa saran untuk pengembangan selanjutnya dapat
diajukan:
Program Latihan Spesifik.Pengembangan program latihan yang spesifik untuk meningkatkan
teknik kaki dan posisi tubuh selama "passing."
Integrasi Aspek Mental dalam Pelatihan.Menyelipkan aspek kesiapan mental dalam program
latihan untuk meningkatkan ketahanan pemain dalam situasi pertandingan.
Pengembangan Materi Pelatihan.Pembuatan materi pelatihan yang mengedukasi pemain dan
pelatih tentang pentingnya faktor-faktor yang memengaruhi "passing."

C.Penutup
Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman lebih lanjut tentang faktor-faktor yang
memengaruhi keberhasilan teknik "passing" dalam sepak bola. Kesimpulan dan saran ini
diharapkan dapat memberikan landasan untuk pengembangan lebih lanjut dalam meningkatkan
kualitas teknik "passing" pemain sepak bola. Dengan terus melakukan penelitian dan penerapan
saran-saran yang diusulkan, diharapkan prestasi sepak bola dapat terus meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
Al Anshar, D. (2018). Pengaruh metode drill terhadap kemampuan teknik dasar pas
sing sepakbola siswa Sekolah Sepakbola (Ssb) Sheva Sukakersa.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta : Rineka Cipta .

Astrawan I K. (2013). Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student T


eam Achievment Division (STAD) Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar
Tolak Peluru. Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Undiksha.
1(1) : 1-10

Cook, M. (2013). Drills Sepak Bola Untuk Pemain Muda Usia 10-16 Tahun.
Jakarta : Indeks

Dupri. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Dan Gender Terhadap Kepedulian So


sial Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Jurnal Ilmu Pendidikan d
an Pengajaran. 2(1): 22-33

Festiawan, R., Nurcahyo, P. J., & Pamungkas, H. J. (2019). Pengaruh latihan small
sided games terhadap kemampuan akurasi long pass pada peserta ekstrakurik
uler sepakbola. Media ilmu keolahragaan Indonesia, 9(1), 18- 22.

Husdarta dan Yudha M. Saputra. (2000). Belajar dan pembelajaran. Jakarta : Erlang
ga
Ma’u Mallius dan Santoso J.(2014). Teknik Dasar Bermain Sepakbola.
Yogyakarta: Cempaka Putih

Mielke, D. (2007). Dasar-dasar sepakbola. Bandung: PT. Intan Sejati

Mustagfiri. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team


Achievement Divisions (STAD) Terhadap Hasil Belajar Materi

LAMPIRAN:

Anda mungkin juga menyukai