Anda di halaman 1dari 30

PENGARUH LATIHAN FROG JUMP TERHADAP

KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA DALAM PERMAINAN


SEPAKBOLA SISWA EKSTRAKULIKULER SMP
DARUSSALAM

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu
(S-1) Program Studi Ilmu Pendidikan Olahraga

Oleh :
Muhammad Diaz Ilyasa
20210810700069

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023

i
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas kasih

dan rahmat-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir Skripsi dan judul

“Pengaruh Latihan Frog Jump Terhadap Kemampuan Menyundul Bola

Dalam Permainan Sepakbola Siswa Ekstrakulikuler SMP Darussalam ”

dapat diselesaikan dan lancar.

Selesainya penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima

kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy, M.Si Sebagai Rektor Universitas

Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada

peneliti untuk belajar di Universitas.

2. Prof. Dr. Iswan, M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

3. Dr. Doby Putro Parlindungan, M.Pd. AIFO Kaprodi Pendidikan

Olahraga, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah

Jakarta.

4. Muhammad Ishaq Gery, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah

dan ikhlas memberikan ilmu, tenaga, dan waktunya untuk selalu

memberikan yang terbaik dalam menyelesaikan skripsi ini.

i
ii
5. Kedua orang tuaku tercinta yang senantiasa mengirimkan doa untuk

penulis.

6. Seluruh dosen dan staf jurusan PKL yang telah memberikan ilmu dan

informasi yang bermanfaat.

7. Untuk diri sendiri terimakasih sudah sabar menjalani semua proses

perjalanan penulisan ini.

iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................i
BAB I...........................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................1
Latar Belakang Masalah..........................................................................1
Identifikasi Masalah.................................................................................4
Pembatasan Masalah..............................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................5
Tujuan Penelitian.....................................................................................5
Manfaat Penelitian...................................................................................5
BAB II..........................................................................................................6
KAJIAN TEORI........................................................................................... 6
A. Deskripsi Teori....................................................................................6
1. Hakikat Latihan....................................................................................6
2. Tujuan dan Sasaran Latihan................................................................8
B. Penelitian yang Relevan......................................................................9
C. Kerangka Berpikir.............................................................................11
D. Hipotesis Penelitian...........................................................................13
BAB III.......................................................................................................15
METODE PENELITIAN.............................................................................15
A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................15
B. Metode Penelitian.............................................................................15
C. Variabel dan Definisi Variabel...........................................................17
D. Populasi dan Sampel........................................................................18
E. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian.....................................................19
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................19
G. Teknik Analisis Data.........................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................24

iv
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling

banyak di minati dan di gemari oleh masyarakat di berbagai penjuru dunia.

Dalam permainan sepak bola sangat diperlukan keterampilan yang di

dukung oleh kemampuan fisik dan taktik. Oleh sebab itu untuk

meningkatkan olahraga sepak bola perlu kiranya mendapat perhatian

serius dari semua pihak terutama dari Pemerintah atau PSSI yang kita

tahu sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia.

Di zaman sekarang permainan sepak bola bukan hanya sekedar

hiburan semata, akan tetapi permaian sepak bola sudah menjadi cita- cita

bagi setiap orang, serta di wajibkan untuk berprestasi setingi - tingginya

mulai dari usia dini. Dengan demikian untuk mencapai prestasi yang

maksimal dapat di capai dengan latihan-latihan yang di rencanakan

dengan sistematis dan dilakukan secara terus - menerus di bawah

pengawasan pelatih yang propesional mulai dari usia dini, agar regenerasi

pemain sepak bola yang di Indonesia dapat berjalan dengan baik.

Untuk dapat bermain bola dengan baik setiap pemain harus

menguasai teknik dasar yang baik. Beberapa tehnik dasar yang perlu di

kuasai pemain sepak bola adalah menedang ( kicking ), menghentikan

atau mengontrol

v
2

(stoping ), menggiring ( dribling ), menyundul ( heading ) merampas

( tacling ), lemparan ke dalam ( throw-in ) dan menjaga gawang ( goal

keping).

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam permainan sepak bola

setiap pemain sepak bola harus mampu memanfaatkan peluang untuk

bisa menciptakan gol ke gawang lawan, salah satu cara menciptakan gol

ke gawang lawan yaitu dengan cara menyundul bola ke gawang lawan.

Menyundul bola merupakan salah satu teknik dasar sepak bola yang

menuntut skill yang tinggi untuk memenangkan bola - bola lambung di

atas kepala, baik untuk mengoperkan bola atau mencetak gol ke gawang

lawan.

Setiap pemain sepak bola dapat menguasai tehnik menyundul bola

dengan baik dan benar, apabila pemain sepak bola mengetahui prinsip

dasar menyundul bola yang baik dan benar. Prinsip dasar menyundul bola

yang baik dan benar yaitu setiap pemain sepak bola pada saat menyundul

bola menggunakan dahi bukan menggunakan kepala bagian atas, agar

pemain sepak bola dapat menyundul bola sejauh mungkin.

Heading adalah cara untuk menguasai bola, mengumpan kepada

rekan setim dan untuk mencetak gol dengan menggunakan kepala,

Muhammad Asriady Mulyono (2014 : 61). Heading sering dilakukan

pemain saat bola berada diudara, tetapi heading dapat juga dilakukan

saat bola berada di bawah (drive heading). Teknik heading memerlukan


3

latihan rutin karena tidak mudah melakukannya. Pemain harus menjaga

keseimbangan, ketepatan waktu, dan kecermatan dalam membaca arah

sehingga bola bisa disundul dengan baik dan sempurna.

Ishak. H. Pardosi (2008 : 78), “Cara menyundul bola yang baik adalah

dengan menggunakan dahi dan mata harus tetap terbuka, jangan

menggunakan ubunubun. Untuk melakukan sundulan yang keras,

sebelum menyundul bola kepala dapat ditarik ke belakang. Teknik heading

lainnya diberi nama the diving header, sundulan ini dilakukan dengan cara

menjatuhkan badan ke depan dengan menggunakan dahi. Mengoper

(passing) merupakan salah satu teknik dasar permainan futsal yang

sangat dibutuhkan oleh setiap pemain, karena dengan lapangan yang rata

dan ukuran lapangan yang kecil dibutuhkan passing yang keras dan

akurat. Tipe passing berdasarkan jarak terbagi dalam 3 jenis, yaitu : Jarak

pendek (short pass), jarak menengah (medium pass), dan jarak jauh (long

pass).

Jenis-jenis Heading Ball

Dalam permainan sepak bola dikenal dengan istilah heading ball.

Heading ball ada dua macam yaitu heading dengan lompatan atau jump

heading dan drive heading. Jump heading adalah meloncat keatas untuk

menanduk bola. Teknik Melakukan Jump Heading Menurut Luxbacher J.A.

(2001) untuk melakukan jump heading yang baik dan benar harus

memperhatikan tiga tahapan antara lain :


4

1) Sundul bola lurus ke atas dengan leher mengunci;

2) Gerakan elatis, saat bola dating disongsong dengan meluruskan lutut

yang sebelumnya ditekuk ke dalam;

3) Saat perkenaan bola, mata tidak bole terpejam, karena hal ini

mengakibatkan gerakan kaku.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan

sebelumnya untuk dapat melakukan tehnik menyundul bola selain

diperlukan penguasaan tehnik dan juga kemampuan fisik.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat di identifikasikan masalah

yang di hadapi adalah : ( a ) Apakah latihan Frog jump berpengaruh

terhadap proses kemampuan menyudul bola dalam permainan sepak

bola. ( b ) Bagaimana proses latihan Frog jump mempunyai pengaruh

dalam meningkatkan kemampuan menyundul bola dalam olahraga

sepak bola. ( c ) Adakah korelasi latihan Frog Jump dengan

kemampuan menyundul bola.

Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, jika ditinjau dari penjabaran identifikasi

masalah, maka terdapat batasan masalah. Batasan masalah dari

penelitian ini yaitu “ Pengaruh Latihan Frog Jump Terhadap Kemampuan


5

Menyundul Bola Dalam Permainan Sepak Bola Siswa Ekstrakurikuler

SMP Darussalam Ciputat ’’

Rumusan Masalah

Berdasarkan identikasi masalah di atas, maka rumusan masalah

sebagai berikut : Apakah terdapat pengaruh latihan Frog jump terhadap

kemampuan menyundul bola dalam permainan sepak bola siswa

ekstrakurikuler SMP Darussalam Ciputat ?

Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan seseorang sudah tentu mempunyai

tujuan, dengan tujuan itu menjadi pedoman dalam kelangsungan kegiatan

penelitian yang di lakukan berdasarkan rumusan masalah di atas maka

penelitian ini bertujuan : untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan

Frog Jump terhadap kemampuan menyundul bola dalam olahraga sepak

bola pada siswa ekstrakurikuler SMP Darussalam Ciputat.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis : Penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam menyudul dalam yang tepat dan jauh dalam

permainan sepak bola serta memberikan pengetahuan terhadap

pentingnya latihan Frog Jump terhadap kemampuan menyundul

bola dalam premainan sepak bola.


6

2. Manfaat Teoritis : Penelitian ini menambah kajian terhadap

pengetahuan pengaruh latihan Frog jump terhadap kemampuan

menyundul bola siswa ekstrakulikuler SMP Darussalam

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Latihan

Pengertian latihan yang berasal dari kata practice adalah aktivitas untuk

meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga dengan

menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan

cabang olahraga (Sukadiyanto, 2005: 5). Keberhasilan pembinaan

olahraga pada umumnya dihasilkan oleh perencanaan, kerja keras,

tanggung jawab, dan latihan terus menerus. Latihan merupakan suatu

proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara

berulang-ulang, dengan kian hari menambah jumlah beban latihan atau

pekerjaannya (Rusli Lutan, 2002: 3). Keberhasilan seorang pemain dalam

mencapai prestasi dapat dicapai melalui latihan jangka panjang dan

dirancang secara sistematis.

Menurut Djoko Pekik Irianto (2002: 11) latihan adalah proses

mempersiapkan organisme atlet secara sistematis untuk mencapai

mutu prestasi maksimal dengan diberi beban fisik dan mental yang
7

teratur, terarah, meningkat dan berulang-ulang waktunya.

Pertandingan merupakan puncak dari proses berlatih melatih dalam

olahraga, dengan harapan agar atlet dapat berprestasi optimal.

Untuk mendapatkan prestasi yang optimal, seorang atlet tidak

terlepas dari proses latihan. Karena tujuan utama dari latihan

adalah meningkatkan fungsional atlet dan mengembangkan

kemampuan biomotor ke standar yang paling tinggi (Awan Hariono,

2006: 6).

Menurut Sukadiyanto (2005: 6) latihan adalah suatu proses

penyempurnaan kemampuan berolahraga yang berisikan materi

teori dan praktek, menggunakan metode, dan aturan, sehingga

tujuan dapat tercapai tepat pada waktunya. Lebih lanjut

Sukadiyanto (2005: 7) menjelaskan beberapa ciri-ciri dari latihan

adalah sebagai berikut: (a) Suatu proses untuk mencapai tingkat

kemampuan yang lebih baik dalam berolahraga, yang memerlukan

waktu tertentu (pentahapan), serta memerlukan perencanaan yang

tepat dan cermat, (b) Proses latihan harus teratur dan progresif.

Teratur maksudnya latihan harus dilakukan secara ajeg, maju, dan

berkelanjutan (kontinyu). Sedangkan bersifat progresif maksudnya

materi latihan diberikan dari yang mudah ke yang sukar, dari yang

sederhana ke yang lebih sulit (kompleks), dari yang ringan ke yang

berat, (c) Pada setiap kali tatap muka (satu sesi/satu unit latihan)

harus memiliki tujuan dan sasaran, (d) Materi latihan harus


8

berisikan meteri teori dan praktek, agar pemahaman dan

penguaasaan keterampilan menjadi relatif permanen, (e)

Menggunakan metode tertentu, yaitu cara paling efektif yang

direncanakan secara bertahap dengan memperhitungkan faktor

kesulitan, kompleksitas gerak, dan penekananan pada sasaran

latihan.

Latihan dalam penelitian ini adalah suatu proses

penyempurnaan kerja/olahraga yang dilakukan oleh atlet secara

sistematis, berulangulang, berkesinambungan dengan kian hari

meningkatkan jumlah beban latihannya untuk mencapai prestasi

yang diinginkan.

2. Tujuan dan Sasaran Latihan

Bompa (1994: 5) menerangkan bahwa tujuan latihan adalah

untuk memperbaiki prestasi tingkat terampil maupun kinerja atlet,

dan diarahkan oleh pelatihnya untuk mencapai tujuan umum

latihan.

Menurut Sukadiyanto (2005: 8) sasaran latihan secara

umum adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan

olahragawan dalam mencapai puncak prestasi.

Sukadiyanto (2005: 9) menjelaskan sasaran latihan dan

tujuan latihan secara garis besar antara lain: (a) meningkatkan


9

kualitas fisik dasar dan umum secara menyeluruh, (b)

mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik khusus, (c)

menambah dan menyempurnakan teknik, (d) menambah dan

menyempurnakan strategi, teknik, taktik, dan pola bermain, dan (e)

meningkatkan kualitas dan kemampuan psikis olahragawan dalam

bertanding. Tujuan dan sasaran latihan dalam penelitian ini adalah

untuk memperbaiki dan memyempurnakan keterampilan baik teknik

ataupun fisik olahragawan untuk mencapai prestasi.

B. Penelitian yang Relevan

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilaksanakan

sama-sama mengkaji mengenai latihan plyometric. Metode yang

digunakan sama, yaitu eksperimen dan teknik analisis data juga sama.

Manfaat dari penelitian yang relevan yaitu sebagai acuan agar penelitian

yang sedang dilakukan menjadi lebih jelas. Beberapa penelitian yang

relevan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian dari Riza Irwansyah (2012) yang berjudul ”Pengaruh latihan

Plyometric terhadap Tinggi Lompatan Jumps Smash dan Ketepatan

Smash Atlet Putra usia 13-17 tahun Gelora Muda Sleman Yogyakarta.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet bulutangkis putra Gelora

Muda Sleman Yogyakarta yang berjumlah 34 atlet. Sampel yang diambil

dari hasil purposive sampling berjumlah 15 atlet. Instrumen yang

digunakan adalah tes vertical jump dan ketepatan smash dari PB PBSI.
10

Analisis data menggunakan uji t. Hasil pengujian menunjukkan ada

perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen box drill, dengan t

hitung = 3.301 > t tabel = 2,78 dan nilai signifikansi p sebesar 0.300 <

0.05, kenaikan persentase sebesar 5.06%. Ada perbedaan yang signifikan

pada kelompok eksperimen frog jump, dengan t hitung = 2.084 < t tabel =

2.78 dan nilai signifikansi p 0.049 < 0.05, kenaikan persentase sebesar

4.08%. Ada perbedaan yang signifikan pada kelompok eksperimen

standing jump, dengan t hitung = 4.333 < t tabel = 2.78 dan nilai

signifikansi p 0.012 > 0.05, kenaikan persentase sebesar 8.13%. Latihan

standing jump lebih efektif untuk meningkatkan tinggi lompatan jump

smash atlet bulutangkis putra usia 13-17 tahun. Ada perbedaan yang

signifikan antara pre-test dan post-test ketepatan smash, dengan hitung =

9.630 < t tabel = 2.14 dan nilai signifikansi p 0.000 > 0.05, kenaikan

persentase sebesar 50.03%. Persamaan penelitian ini dengan penelitian

yang akan dilakukan yaitu samasama membahas tentang plyometric.

Persamaan yang laia yaitu pada desain penelitian, dan teknik analisis data

yang digunakan. 2. Penelitian Candra (2010) dengan judul, “Pengaruh

Latihan Plyometrik (Side Hop) terhadap Hasil Jauhnya Tendangan Dalam

Permainan Sepakbola SMP N 1 Nglipar” penelitian tersebut merupakan

penelitian Pra-Eksperimental one group pretest-postest design. Hasil

penelitian ini menunjukkan nilai t hitung (7,927) > t tabel (1,699), dan nilai

p < dari 0,05. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa ada pengaruh latihan

plaiometrik (side hop) yang signifikan terhadap hasil jauhnya tendangan


11

dalam permainan sepakbola SMP N 1 Nglipar, dengan persentase

peningkatan sebesar 26,86%. Sehingga dapat disimpulkan adanya

peningkatan hasil jauhnya tendangan dalam permainan sepakbola SMP N

1 Nglipar setelah diberi latihan plyometrik (side hop). Persamaan

penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu samasama

membahas tentang plyometric. Persamaan yang laia yaitu pada desain

penelitian, dan teknik analisis data yang digunakan.

C. Kerangka Berpikir

Permainan sepakbola dibutuhkan kondisi fisik yang bagus, di

samping penguasaan teknik dalam bermain sepakbola, untuk

menghasilkan tendangan lambung yang jauh dengan arah yang tepat

tentu dibutuhkan teknik menendang yang benar serta dukungan otot

tungkai yang baik. Usaha untuk meningkatkan power otot tungkai dapat

dilakukan dengan cara atau metode plyometrik, yaitu dengan latihan

single multiple jump.

Menyundul bola merupakan salah satu teknik dasar sepakbola yang

menuntut skill yang tinggi untuk memenangkan bola-bola lambung di atas

kepala, baik untuk mengoperkan bola atau mencetak gol ke gawang

lawan. (Abdoellah, 1981:424) menyatakan, Kepandaian menyundul bola

itu berarti akan memenangkan setiap permainan bola melambung di atas

kepala.
12

Menyundul bola dapat dilakukan dengan baik, jika seorang

pemainsepakbola mengetahui prinsip dasar menyundul bola yang benar.

Menurut (Kosasih, 1993: 233) bahwa, Menyundul bola harus memakai

dahi dan mata harus selalu terbuka jangan sekali-kali mata tertutup.

Pendapat lain dikemukakan (Harvey, 2003: 11) bahwa, Hal utama yang

perlu diingat dalam menyundul bola adalah menjaga mata tetap terbuka

dan menggunakan dahi, bukan bagian atas kepala.

Menyundul bola bukan merupakan hal yang mudah, apalagi bagi pemain

pemula. Untuk dapat menyundul bola dengan baik, seorang pemain harus

menguasia teknik menyundul bola yang benar. Menurut (Harvey, 2003:

11) teknik menyundul bola adalah:

1. Berdirilah sejajar dengan bola. Dengan satu kaki di depan kaki

yang lain, tekuk lutut dan punggung agak condong ke belakang.

2. Saat bola datang mendekat, usahakan mata anda tetap terbuka.

Tetap santai sampai pada menit-menit terakhir.

3. Sundullah bola dengan dahi anda. Jika anda menggunkan bagian

kepala lain, maka akan terasa sakit.

4. Dorong bola menjauh, sambil tetap mengencangkan otot-otot leher,

sehingga kepala dapat mengarahkan bola tersebut ke arah yang


13

diinginkan

(Widdow & Buckle, 1981: 45), Menyundul bola merupakan gerakan

dari seluruh anggota badan yaitu dari gerakan kaki, badan, otot-otot leher

dan kepala, mata tetap terbuka. Bagian-bagian badan tersebut merupakan

rangkaian gerakan menyundul bola yang harus dikoordinasikan secara

baik dan harmonis. Penyundul bola yang baik memerlukan koordinasi

yang baik antara lengan, kaki, bahu, leher dan kepala dan itu memerlukan

latihan praktek.

(Soekatamsi, 1988:171) menyatakan, Salah satu dasar menyundul

bola yaitu, Badan digerakkan, ditarik ke belakang melengkung pada

daerah pinggang. Kemudian dengan gerakan seluruh tubuh yaitu

kekuatan otot-otot perut, dorongan panggul dan kaki (lutut bengkok

diluruskan) badan diayunkan atau dihentakkan ke depan hingga dahi

mengenai bola.

Latihan frog jump yaitu dimulai dengan berdiri pada dua kaki

selebar bahu, kemudian melakukan lompatan ke depan tanpa

menggunakan penghalang tetapi lompatan ini dilakukan dengan sejauh-

jauhnya. Gerakan frog jump dilakukan dengan kaki ditekuk dan mendarat

pada dua kaki, badan harus tetap pada garis lurus Latihan single multiple

jump dan frog jump merupakan bagian metode latihan plyometrik, metode

ini melatih power otot tungkai yang mana power merupakan gabungan

dari dua unsur yaitu kecepatan dan kekuatan (Sajoto, 1995: 22), selain
14

dua unsur tersebut dibutuhkan pula pengetahuan tentang teknik

menendang bola dengan benar.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori di atas serta berdasarkan kelebihan dan

kekurangan bentuk latihan frog jump terhadap kemampuan menyundul

bola dala permainan sepak bola maka penulis mengajukan hipotesis, yaitu

1. Ada pengaruh latihan frog jump terhadap kemampuan menyundul

bola dalam permainan bola siswa ekstrakulikuler SMP Darussalam

Ciputat.

2. Tidak ada pengaruh latihan frog jump terhadap kemampuan

menyundul bola dalam permainan bola siswa ekstrakulikuler SMP

Darussalam Ciputat.
15
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan terhitung dari bulan

September Tahun 2023 sampai dengan November Tahun 2023 di SMP

Darussalam yang beralamat di Jalan Otista Raya Gg. Mandor No.36,

Ciputat, Kota Tangerang Selatan, dengan jumlah keseluruhan sisa

ekstrakulikuler 30 siswa, Penetapan lokasi penelitian ini berdasarkan

pertimbangan yang telah dilakukan.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Menurut

Sugiyono (2011:107) penelitian eksperimen diartikan sebagai metode

peneltian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu

terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Eksperimen bertujuan

untuk mengetahui pengaruh tertentu terhadap yang lain yang bersifat

sebab-akibat. Adapun bentuk penelitian ini menggunakan True-

eksperimental design. Suharsimi Arikunto (2010:125) mengemukakan

True-eksperimental design adalah jenis-jenis eksperimen yang dianggap

sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan. Adapun persyaratan

yang dimaksudkan adalah adanya kelompok lain atau kelompok kontrol

yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapat pengamatan. Dengan

adanya kelompok kontrol akibat yang diperoleh dari perlakuan dapat


16

diketahui secara pasti karena dibandingkan dengan yang tidak mendapat

perlakuan dan dalam bentuk penelitian ini adanya pre-test yang dilakukan

sebelum diberi perlakuan dan post-test untuk mengukur hasil akhir.

Bentuk desain penelitian menggunakan Pretest-Post-test Control Group

Desain. Paradigma penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut:

E O1 X O2
----------------------
K O3 O4
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2011:117). Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-

benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada

obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik

atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Berdasarkan penelitian

di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler

Sepakbola SMP Darussalam Ciputat yang berjumlah 30siswa. Sugiyono

(2011:118) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan sampel dalam

penelitian menggunakan teknik cluster sampling.

Pengumpulan data tes lompat jauh dalam penelitian ini adalah dengan

melaksanakan tes performance sebelum dan sesudah memperoleh

latihan loncat katak. Dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik,

yaitu melalui pengaplikasian rumus uji-t, dengan alasan bahwa data yang
17

diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berupa angka-

angka. Oleh karena itu dalam penelitian ini terdapat nilai suatu tes dari

data kelompok eksperimen yang sudah dicocokkan pada masing-masing

individunya maka untuk pengetesan signifikan menggunakan uji-t dengan

rumus pendek (short methode) sesuai dengan pendapat Suharsimi

Arikunto (2002:275). Untuk analisa data diperlukan suatu rumus uji-t,

sebagai berikut:

uji - t1 = Rumus t-test untuk kelompok eksperimen

Md1 = Selisih rata-rata nilai tes akhir (X2)–tes awal (X1) untuk kelompok

eksperimen

Σxd12 = Total deviasi individual dari 1 Md untuk kelompok Eksperimen

N1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen.

C. Variabel dan Definisi Variabel

Menurut Suharsimi Arikunto, (2006: 118) “Variabel adalah objek

penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Adapun

definisi variabel dalam penelitian ini adalah, yaitu:

1. Latihan frog jump adalah dilakukan dengan kaki ditekuk dan mendarat

pada dua kaki, badan harus tetap pada garis lurus yang dilakukan selama

3 kali pertemuan.

2. Menyundul (heading) merupakan cara untuk menguasai bola dengan

menggunakan kepala. Heading adalah teknik menanduk atau menyundul

bola untuk mengoper atau mencetak gol, Luxbacher, J.A (2002). Bagian

kepala yang digunakan untuk melakukan heading adalah kening.


18

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 101) populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian. Menurut Sugiyono (2007: 55) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian disimpulkan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP

Darussalam Ciputat.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi,

2002: 109). Menurut Sugiyono (2007: 56) sampel adalah sebagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan Sutrisno

Hadi (1991: 221) menyatakan sampel adalah sejumlah penduduk yang

jumlahnya kurang dari jumlah populasi. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:

107) apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sampel dalam

penelitian ini adalah siswa SMP Darussalam Ciputat. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara mengikutsertakan semua

individu atau anggota populasi menjadi sampel. Jadi teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Setelah perlakuan

selama 3 kali pertemuan kemudian dilakukan postest, yaitu tes menyundul

bola sama seperti saat pretest.


19

E. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (2002: 136) instrumen penelitian adalah alat

atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data agar

pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik. Tes adalah serentetan

pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu

atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006: 139). Pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah dengan tes pengukuran yang digunakan untuk

pengukuran awal (pretest) maupun pengukuran akhir (posttest)

menggunakan tes menyundul bola.

Sumber (M. Barrow, P. E. D, 1971: 43)

F. Teknik Pengumpulan Data

Petunjuk pelaksanaan tes yaitu:

1. Tujuan: untuk mengukur jauhnya umpan lambung.

2. Peralatan: (1) Bola 2 buah ukuran 5, (2) Meteran, (3) Kapur gamping,

(4) Blangko penilaian (5) Kun.


20

3. Ukuran Area: Tak terhingga.

4. Prosedur Pelaksanaan: a. Bola berada di garis 0 Meter.

b. Pemain berancang-ancang untuk menendang di belakang bola.

c. Penguji akan memberi aba-aba mulai dan pemain langsung melakukan

umpan dengan cara melambukan bola dengan tangan.

d. Pemain diberi kesempatan menyundul sebanyak 2 kali.

5. Catatan:

a. Sebelum melakukan bola yang akan ditendang tidak boleh melewati

garis.

b. Penilaian adalah jatuh pertama bola yg dihitung.

c. Jika sebelum bola dilempar melewati garis maka akan dilakukan

pengulangan.

d. Setiap testi diberi kesempatan 2 kali.

6. Penilaian: mencatat berapa jauh dan ketepatan menyundul bola.

G. Teknik Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji

prasyarat. Pengujian data hasil pengukuran yang berhubungan dengan

hasil penelitian bertujuan untuk membantu analisis agar menjadi lebih


21

baik. Untuk itu dalam penelitian ini akan diuji normalitas dan uji

homogenitas data.

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas Instrumen ini dapat dikatakan tepat apabila terlebih dahulu

teruji validitasnya. Menurut Sutrisno Hadi (1991: 17) suatu intrumen

dikatakan sahih apabila instrumen itu mampu mengukur apa yang hendak

diukur. Menurut Saifuddin Azwar (2001: 5) logical validity adalah

kesesuaian antara alat dan pengukuran dengan komponen-komponen

keterampilan penting yang diperlukan dalam melakukan tugas motorik

yang memadai. Apabila tes secara pikiran logis/akal sehat tes dapat

mengukur komponen-komponen dari suatu keterampilan yang sedang

diukur, dapat ditegaskan bahwa tes tersebut termasuk logical validity.

b. Reliabilitas Seperti dikemukakan oleh Saifuddin Azwar (2001: 6)

reliabilitas adalah menunjukan pada pengertian bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data

jika instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas dicari menggunakan teknik

test-retest dengan mengkorelasikan tes pertama dan tes kedua.

Reliabilitas dalam penelitian ini dihitung menggunakan bantuan SPSS 16.

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas Uji normalitas tidak lain sebenarnya adalah mengadakan

pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis.


22

Pengujian dilakukan tergantung variabel yang akan diolah. Pengujian

normalitas sebaran data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dengan

bantuan SPSS 16. Menurut metode Kolmogorov Smirnov, kriteria

pengujian adalah sebagai berikut: 1) Jika signifikansi di bawah 0.05 berarti

data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data

normal baku, berarti data tersebut tidak normal. 2) Jika signifikansi di atas

0.05 maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data

yang akan diuji dengan data normal baku, berarti data tersebut normal

(Gempur Safar, 2010: 16).

b. Uji Homogenitas Di samping pengujian terhadap penyebaran nilai yang

akan dianalisis, perlu uji homogenitas agar yakin bahwa kelompok-

kelompok yang membentuk sampel berasal dari populasi yang homogen.

Uji homogenitas menggunakan uji F dari data pretest dan posttest pada

kedua kelompok dengan menggunakan bantuan program SPSS 16.

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan menggunakan bantuan

program SPSS 16, yaitu dengan membandingkan mean antara kelompok

1 dan kelompok 2. Apabila nilai t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ha

ditolak, jika t hitung lebih besar dibanding t tabel maka Ha diterima. Uji

hipotesis dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program

SPSS 16. Untuk mengetahui persentase peningkatan setelah diberi


23

perlakuan digunakan perhitungan persentase peningkatan dengan rumus

sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 1991: 34):

Persentase peningkatan = Mean Different x 100%


Mean Pretest
Mean Different = mean posttest-mean pretest
Rumus yang digunakan untuk menghitung kelas interval menggunakan
mean dan standar deviasi. Menurut Saifuddin Azwar, (2000: 163) untuk
menentukan kriteria skor dengan menggunakan Penilaian Acuan Norma
(PAN) dalam skala yang dimodifikasi sebagai berikut:
Tabel 2. Kelas Interval
Rentang Skor Kategori
(M+1,50s) < X Baik Sekali
(M+0,50s) < X < (M+1,50s) Baik
(M-0,50s) < X < (M+0,50s) Sedang
(M-1,50s) < X < (M-0,50s) Kurang
X < (M-1,50s) Kurang Sekali

Keterangan:

M = Mean

s = Standar Deviasi

X = Skor.
24

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rohim. (2008). Bermain Sepakbola. Semarang: CV. Aneka Ilmu.

A.Sarumpaet dkk,. (1991). Permainan Besar. Jakarta: Depdikbud.

Awan Hariono. (2006). Metode Melatih Fisik Pencak Silat. Yogyakarta: FIK
UNY.

Setyo Nugroho. (1997). Metodologi Penelitian dalam Aktivitas Jasmani.


Yogyakarta: Fakultas Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan Kesehatan.
IKIP Yogyakarta.

Soedarminto, (1991). Kinesiologi. Jakarta: Depdikbud.

Spurrs RW, Murphy AJ, & Watsford ML. (2003). The Effect of Plyometric
Training on Distance Running Performance”, Eur J Appl Physiol. 89 (1) : 1-
7.

Subagyo Irianto. (2010). Pengembangan Tes Kecakapan “David Lee”


untuk Sekolah Sepakbola (SSB) Kelompok Umur 14-15 Tahun. Tesis tidak
diterbitkan. Yogyakarta: PPs UNY.

Sucipto dkk,. (2000). Sepak Bola. Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan: Direktorat Jendral pendidikan dan Kebudayaan.

Sajoto. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dan


Olahraga. Semarang: Dahara Prize

Saifuddin Azwar. (2001). Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka


Pelajar Offset.

Faidlullah, H.Z & Kuswandari, D.R. (2009). Pengaruh Latihan Pliometrik


Depth Jump dan Knee Tuck Jump terhadap Hasil Tendangan Lambung
Atlit Sepak Bola Pemula di SMP Al-Firdaus Surakarta. Jurnal Fisioterapi.
Volume 9 Nomor 1, April.

Anda mungkin juga menyukai