SEPAK BOLA
Disusun Oleh :
Puji syukur, Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, nikmat dan
hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan observasi ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah pembelajaran sepak bola.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini dapat terselesaikan, berkat bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Maka dari itu penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak DR. NIMROT MANALU M.Kes selaku
Dosen Pengampu yang telah membimbing saya dan teman-teman yang senantiasa sudah
membantu.
Penulis menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan selanjutnya. kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan dapat menambah pengetahuan kita.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Sepak bola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing masing regunya
terdiri dari sebelas orang termasuk seorang penjaga gawang. Sepak bola adalah
permainan yang sangat populer dikalangan masyarakat bahkan mendunia permainan
sepak bola sering dilakukan oleh anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua. Tujuan
dari permainan sepakbola adalah masing-masing regu atau kesebelasan yaitu berusaha
menguasai bola, memasukan bola ke gawang lawan, dan berusaha mematahkan
serangan lawan untuk melindungi agar tidak kemasukan bola. Berdasarkan pernyataan
yang diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa permainan sepak bola pada hakikatnya
adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan
perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta
emosional. Seperti dalam kurikulum 2006 Depdiknas (2008:195) dijelaskan sebagai
berikut : Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP/MTS Depdiknas
(2008:168) meliputi aspek sebagai berikut, Permainan dan olahraga meliputi: olahraga
tradisional, permainan eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non lokomotor,dan
manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepakbola, bola basket, bola voli, tenis
meja, tenis lapang, bulutangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya. Seperti yang telah
diketahui di atas bahwa permainan sepakbola merupakan pembelajaran yang harus
diterapkan di sekolah baik di kalangan SD, SMP, SMA serta di perguruan tinggi,
sebagai mahluk sosial manusia tidak dapat dipisahkan dari komunitasnya dan setiap
orang didunia ini tidak ada yang dapat berdiri sendiri maka dari itu di dalam pendidikan
jasmani di tuntut untuk saling bekerja sama dalam melakukan segala aktivitasnya untuk
memenuhi kebutuhanya. Seperti yang di jelaskan dalam www.blog/indosdm/2011.com:
Kerjasama (Team Work) adalah : Keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain
secara koopratif dan menjadi bagian dari kelompok. Bukan bekerja secara terpisah atau
saling berkompetisi. Kompetensi kerjasama menekankan peran sebagai anggota
kelompok, bukan pemimpin. Kelompok disini dalam arti yang luas, yaitu sekelompok
individu yang menyelesaikan suatu tugas atau proses. Berdasarkan pernyataan yang
diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa Kerjasama bisa terjalin bila ada interaksi
yang baik, yang dilakukan oleh seluruh komponen didalamnya sehingga harapan-
harapan apa yang di inginkan tercapai. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani
supaya dalam penyampaian pembelajaranya efektif dan tersampaikan dengan baik
maka dibutuhkan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang
akan disampaikan. Seperti yang disampaikan oleh Meyer dalam Juliantine (1985:5)
tentang definisi model : Model adalah suatu penyajian fisik atau konseptual dari system
pembelajaran, serta berupaya menjelaskan keterkaitan berbagai komponen sistem
pembelajaran ke dalam suatu pola/kerangka pemikiran yang disajikan secara utuh.
Suatu model pembelajaran meliputi keseluruhan sistem pembelajaran yang mencakup
komponen tujuan, kondisi pembelajaran, proses belajar-mengajar, dan evaluasi hasil
pembelajaran. Model digunakan untuk dapat membantu memperjelas prosedur,
macammacam model pembelajaran yaitu model pembelajaran koperatif (CL,
Cooperative Learning) pembelajaran berkelompok, kontekstual (CTL, Contextual
Teaching and Learning) pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab
lisan, pembelajaran langsung (DL, Direct learning) disampaikan dengan pembelajaran
langsung, Pembelajaran Berbasis masalah (PBL, Problem Based Learning) Model
pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang berorientasi pada masalah, Problem Solving model pembelajaran
memecahakan masalah, mengidentifikasi dan akhirnya menemukan solusinya, TGT
(Teams Games Tournament) model ini dengan cara mengelompokkan siswa heterogen,
tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda. Setelah memperoleh tugas, setiap
kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi supaya anak agar
punya rasa kompetisi antar kelompok, suasana diskusi nyaman dan menyenangkan
seperti dalam kondisi permainan (games).Duch (1995) menjelaskan bahwa Problem
Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran dengan ciri utama adanya
permasalahan nyata sebagai konteks bagi peserta didik belajar berpikir kritis,
memecahkan masalah, serta memperoleh pengetahuan.
Model pembelajaran Problem Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Masalah
(PBM) mengarahkan siswa untuk mendapatkan ilmu baru dari hasil analisis berbagai
pengetahuan dan pengalaman masa belajar. Untuk memulai model pembelajaran PBL
biasanya dengan mengamati masalah nyata.
Sedangkan Project Based Learning (PjBL) atau Pembelajaran Berbasis Proyek
merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media.
Siswa harus melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk
menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Baik Problem Based Learning maupun
Project Based Learning, keduanya merupakan model pembelajaran yang menggunakan
permasalahan nyata sebagai topiknya. Siswa sama-sama wajib menganalisa masalah
dan menemukan solusinya.
Namun bedanya, model pembelajaran Problem Based Learning berfokus pada
memperoleh pengetahuan baru dengan hasil pembelajaran berupa tulisan atau
presentasi. Sedangkan pada Project Based Learning berfokus pada produk akhir
sebagai solusi masalah.
Mengutip dari silabus.web.id, Barrow, Min Liu (2005) dalam Aris Shoimin (2014:130)
membagi beberapa karakteristik model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
yaitu sebagai berikut:
1.Proses pembelajaran berfokus pada siswa (student-centered) di mana siswa sebagai
orang belajar dengan harapan dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.
2.Penyajian masalah adalah hal-hal autentik, sehingga siswa dapat dengan mudah
memahami masalah tersebut dan dapat menerapkannya dalam dunia profesional.
3.Siswa mencari sendiri pemecahan masalah melalui berbagai sumber, baik dari buku
maupun informasi lainnya.
4.Pelaksanaan pembelajaran dalam kelompok kecil dengan pembagian tugas dan
penerapan tujuan yang jelas.
5.Guru berperan sebagai fasilitator. Namun, tetap memantau dan mendorong siswa
untuk mencapai tujuan mereka.
6.Hasil akhir adalah solusi dari masalah namun tidak harus dalam bentuk produk, bisa
berupa tulisan atau presentasi.
Karakteristik Model Pembelajaran Project Based Learning
1.Produk akhir menjadi fokus dalam pembelajaran Project Based Learning.
2.Project Based Learning berfokus pada pertanyaan dan masalah yang mengarahkan
siswa mencari solusi yang sesuai dengan konsep atau prinsip ilmu pengetahuan.
3.Siswa membangun pengetahuannya dengan melakukan investigasi secara mandiri atau
berkelompok dan guru hanya berperan sebagai fasilitator.
4.Siswa harus aktif dan bertindak sebagai problem solver dari masalah yang dibahas.
5.Kegiatan dibuat menyerupai situasi nyata atau sebenarnya. Aktivitas ini bertujuan
untuk mengembangkan sikap profesional.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini penulis
dapat menguraikan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah model PBL & PJBL untuk mengembangkan nilai kerjasama dalam
permainan sepak bola.?
2. Apakah model PBL atau PJBL dapat mengembangkan nilai kerjasma dalam
permainan sepak bola.?
3. Apa tanggapan peserta didik tentang model pembelajaran PBL atau PJBL?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah di paparkan di atas, tujuan
penelitian ini yaitu untuk:
1. Untuk mengetahui proses peningkatan model PBL dalam mengembangkan nilai
kerjasama dalam pembelajaran dan permainan sepak bola.?
2. Untuk mengetahui besarnya peningkatan model PJBL terhadap nilai kerjasma
dalam pembelajaran dan permainan sepak bola.?
Adapun pengertian project based learning menurut para ahli adalah sebagai berikut.
1.Menurut Goodman dan Stivers, yaitu pendekatan pengajaran yang dibangun di atas
kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik
yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
2.Menurut Made Wena, yaitu model pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada pendidik untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja
proyek.
3.Menurut Grant, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk
melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.
4.Menurut Afriana, yaitu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan
memberikan pengalaman belajar bermakna bagi peserta didik.
5.Menurut Fathurrohman, yaitu model pembelajaran yang menggunakan proyek atau
kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
Adapun tujuan project based learning adalah sebagai berikut.
1.Melatih sikap proaktif peserta didik dalam memecahkan suatu masalah.
2.Mengasah kemampuan peserta didik dalam menguraikan suatu permasalahan di kelas.
3.Meningkatkan keaktifan peserta didik di kelas dalam menyelesaikan permasalahan
yang kompleks sampai diperoleh hasil nyata.
4.Mengasah keterampilan peserta didik dalam memanfaatkan alat dan bahan di kelas
guna menunjang aktivitas belajarnya.
5.Melatih sifat kolaboratif peserta didik
Kurikulum 2013 (K-13) adalah kurikulum yang berlaku dalam Sistem Pendidikan
Indonesia. Kurikulum ini merupakan kurikulum tetap yang diterapkan oleh pemerintah
untuk menggantikan Kurikulum-2006 atau yang sering disebut sebagai Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku selama kurang lebih 6tahun.
Kurikulum 2013 masuk dalam masa percobaanya pada tahun 2013 padaB beberapa
sekolah.Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan
adalahmelakukan perubahan pada kurikulum.Menurut UU No. 20 Tahun 2003tentang
Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum didefiinisikan sebagai seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.Kurikulum yang diterapkan Indonesia saat ini adalah Kurikulum 2013 yang
diimplementasikan sebagai pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)yang dilakukan secara bertahap.
Dari penjelasan menurut beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran saintifik adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik
seperti kemampuan observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data,
menarik kesimpulan dan mengomunikasikan hasilnya. Serangkaian hal tersebut nantinya
diharapkan mampu mendorong kemampuan berpikir kritis, analitis, dan sistematis siswa.
Salah satu tujuan dari metode pembelajaran ini adalah untuk meningkatkan dan
keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa. Kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
dimaksud meliputi adalah keterampilan berpikir kritis, analitis, sintesis, serta mampu
menciptakan ideide yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.
Selain meningkatkan keterampilan berpikir tinggi, siswa diharapkan juga mampu berpikir
runtut dan sistematis setelah belajar dengan metode pembelajaran saintifik ini. Dengan
pola Hal ini nantinya akan mendorong siswa untuk memahami sebuah masalah dan
kemampuan dalam menyelesaikan masalah.
3. Meningkatkan Pemahaman Konsep
Dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan tidak hanya mampu menghafalkan konsep
yang mereka terima. Tetapi lebih dari itu, siswa seharusnya mampu untuk memahami
konsep secara mendalam. Untuk itu, diperlukan pembelajaran saintifik karena dalam
aktivitas pembelajarannya, siswa selalu diminta untuk menemukan dan mengembangkan
konsep secara mandiri.
Selain tiga hal di atas, pembelajaran saintifik diharapkan dapat dapat memberikan
stimulus kepada peserta didik agar lebih aktif dalam berkomunikasi melalui penyampaian
ide, diskusi pemecahan masalah, diskusi pengolahan data, hingga cara
mengomunikasikan hasil pembelajaran secara lisan maupun tulisan.
0belajar yang kondusif melalui rangkaian aktivitas yang dirancang secara sistematis.
Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student center) seperti pada
metode ini juga diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan
produktif.
HASIL OBSERVASI
SEKOLAH 1
1. Biodata Sekolah
Nama : UPT SD NEGERI 060858
NPSN : 102585228
Alamat : Jl. Durung No.132
Desa/Kelurahan : Sidorejo
Kecamatan : KEC. MEDAN TEMBUNG
Kab.Kota : KOTA MEDAN
Provisi : PROV. SUMATERA UTARA
Status Sekolah : NEGERI
Bentuk Pendidikan : Sekolah Dasar
SEKOLAH 2
1. Biodata Sekolah
Nama : SDS HKBP 1 SIDORAME
NPSN : 10258821
Alamat : Jl. Dorowati No. 40
Desa/Kelurahan : Sidorame Barat li
Kecamatan : KEC. MEDAN PERJUANGAN
Kab.Kota : KOTA MEDAN
Provisi : PROV. SUMATERA UTARA
Status Sekolah : SWASTA
Bentuk Pendidikan : Sekolah Dasar
2. Biodata Guru Penjas
Nama : Rio Silaban S,Si
Jabataan : Guru Bidang Studi
SEKOLAH 3
1 Biodata Sekolah
Nama : SDS HKBP 2 SIDORAME
NPSN : 10258449
Alamat : Jl. Dorowati No. 35
Desa/Kelurahan : Sidorame Barat ll
Kecamatan : KEC. MEDAN PERJUANGAN
Kab.Kota : KOTA MEDAN
Provisi : PROV. SUMATERA UTARA
Status Sekolah : SWASTA
Bentuk Pendidikan : Sekolah Dasar
SEKOLAH 4
1. Biodata Sekolah
Nama : MIS SUTURUZZULAM
NPSN : 60703781
Alamat : Jl. Masjid Dusun XIII RT.001/ RW.001
Desa/Kelurahan : Bandar Khalifah
Kecamatan : Percut Sei Tuan
Kab.Kota : KAB. DELI SERDANG
Provisi : PROV. SUMATERA UTARA
Status Sekolah : Depag
Bentuk Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Swasta
b. Penyusunan perangkat pembelajaran (rpp, lkpd, media, bahan ajar instrument penilaian)
Menurut hasil observasi yang saya lakukan guru penjas di sekolah ini, guru penjas
menggunakan rpp yang ia susun sendiri dan menggunakan buku paket kurikulum
2013
SEKOLAH 5
1. Biodata Sekolah
Nama : Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah
Alamat : Jl. Tuamang
Kecamatan : Medan Perjuangan
Kab.Kota : MEDAN
Provisi : PROV.SUMATERA UTARA
Status Sekolah : Depag
Bentuk Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Swasta
SEKOLAH 7
1.BIODATA SEKOLAH
• NAMA : UPT SD NEGERI 101767
• NPSN : 10214770
• ALAMAT : JL Besar Tembung No 5,
• DESA /KELURAHAAN : Tembung
• KECAMATAN : Percut Sei Tuan
• KAB.KOTA :Deli serdang
• PROVINSI :Sumatera utara
• STATUS SEKOLAH : Negeri
• BENTUK PENDIDIKAN : Sekolah Dasar
SEKOLAH 8
1. Biodata Sekolah
Nama : UPT SD NEGERI 060875
NPSN : 10210016
Alamat : Jalan durung no 130
Desa/ Kelurahan :
Kecamatan : Medan Tembung
Kab. Kota : Kota Medan
Provinsi : PROV. SUMATRA UTARA
Status sekolah : Negeri
Bentuk pendidikan : Sekolah Dasar
2. Biodata Guru Penjas
Nama :
Jabatan : Guru penjas
SEKOLAH 9
1. Biodata sekolah
Nama sekolah : SD swasta zahira
NPSN : 10262408
Alamat : Jl. Ibrahim Umar
Desa/Kelurahan : Sei Kera Hilir I
Kecamatan: Medan perjuangan
Kab.Kota: KOTA MEDAN
Provinsi : Sumatera utara
Status sekolah : Swasta
Bentuk Pendidikan : Sekolah dasar
SEKOLAH 10
Biodata Sekolah
• Nama : Noble School Medan
• NPSN : 69896519
• Alamat : Jl. PELITA II NO. 46
• Desa/Kelurahan : Sidorame Barat Ii
• Kecamatan : Kec. Medan Perjuangan
• Kab.Kota : KOTA MEDAN
• Provisi : PROV. SUMATERA UTARA
• Status Sekolah :SWASTA
• Bentuk Pendidikan : Sekolah Dasar
SEKOLAH 11
Nama Sekolah : Sekolah Dasar Islam
Terpadu Ummi Aida
:Jl.Meteorologi l
Alamat Sekolah No.8,Indra kasih
Kecamatan : Medan Tembung
Kabupaten/Kota : Medan
Dokumentasi :
Hasil wawancara:
Kabupaten/Kota : Medan
Hasil wawancara :
1) Bagaimana dan apa anda sebagai seorang guru dalam pemberian pelajaran pada setiap
siswa?
Jawab : Yang saya lakukan memberikan Motivasi untuk menemukan ide-ide atau
gagasan dari siswa dalam mengkaji materi.
2) Bagaimana cara anda sebagai seorang guru dalam menyusun rancangan pelaksanaan
pembelajaran dan LKPD?
Jawab : Cara saya dengan melihat materi dan silabus agar terstruktur dalam
penyampaian materi dan untuk LKPD saya melihat bahan ajar atau materi yang telah
sampaikan setelah itu membuat LKPD sesuai dengan tingkat kesulitan dan
kemudahannya pada peserta didik
3) Dengan metode pendekatan apa yang kamu gunakan pada saat mengajar ?
Jawab : Pendekatan yang saya lakukan dalam mengajar ialah sentifik yang dilakukan
secara langsung dengan praktek
Jawab : Menurut saya sangat bagus Krn cara ini dilakukan secara berkelompok untuk
mengetahui dan menemukan apa masalah dalam setiap materi dan dengan ini umpan
balik dari setiap siswa terlaksanakan
5) Bagaimana menurut anda tentang pembelajaran project based learning?
Jawab : Sangat bagus krn siswa kita ajak belajar untuk melihat setiap gerak dan
mempelajarinya secara langsung serta siswa-siswi tidak bosan
6) Dari model pembelajaran project based learning dan problem based learning tersebut
manakah yang mudah diterapkan pada tingkat sekolah menegah pertama ?
Jawab : Kedua model tersebut sangat diperlukan apalagi saya di bidang olahraga Krn
dengan kedua model ini siswa dapat belajar mengeluarkan ide-ide dan kreatifitas siswa
3.PROFIL SEKOLAH 13
Nama Sekolah : SD ISLAM TERPADU AR – RAYHAN
SCHOOL
Alamat Sekolah : Jl. Garu
Kabupaten/Kota : Medan
Hasil wawancara :
BAB IV
Dokumentasi
BAB V
PENUTUP
Simpulan
Penerapan Project Based Learning dalam proses pembelajaran sangat penting karena
dapat meningkatkan prestasi belajar, kemampuan berfikir kritis, kemandirian, dan
pemahaman siswa pada materi akuntansi.Model Project Based Learning merupakan
pendekatan pendidikan yang berfokus pada kreatifitas berfikir, pemecahan masalah,
dan Interaksi antara siswa dengan teman sebaya untuk menciptakan dan menggunakan
pengetahuan baru. Hal ini selaras dengan Project Based Learning adalah sebuah model
atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual
melalui kegiatankegiatan yang kompleks. Maka model pembelajaran Project Based
Learning merupakan model pembelajaran yang mengacu pada kemampuan siswa
membangun pemikirannya sendiri untuk menyelesaikan proyek yang dikerjakan yang
telah diberikan guru. Selama proses pembelajaran berlangsung guru membimbing siswa
agar termotivasi untuk menyelesaikan proyek permasalahan yang diberikan guru dan
diharapkan dengan penerapan model pembelajaran Project Based Learning dapat
menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran, memudahkan siswa untuk
memahami materi akuntansi keuangan dan lembaga sehingga mampu meningkatkan
prestasi belajar siswa.
Saran
Bagi para guru, metode pembelajaran ini sebaiknya diterapkan disekolah karena sangat
cocok dengan kurikulum 2013. Guru juga harus dapat memfasilitasi kebutuhan siswa
dalam proses pembelajaran, selalu membimbing dan memantau aktivitas siswa dalam
perencanaan proyek,membuat proyek, serta merancang penilaian terhadap proyek yang
dilakukan oleh siswa dan juga membantu siswa untuk dapat berpikir kritis, sehingga
problem based learning juga dapat diterapkan disekolah dan untuk siswa tidak akan
mengalami kesulitan dalam menemukan solusi dari masalah yang akan ditemukan
nantinya.