Anda di halaman 1dari 10

NAMA : ENENG LIA FIBRIATI

NIM : 17010173
KELAS : B1/NONREG/2017
PRODI : BIMBINGAN DAN KONSELING
MATA KULIAH : PENELITIAN KUANTITATIF
DOSEN PENGAMPU : WIWIN YULIANI , M.PD

A. JUDUL

Penerapan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi Kelompok untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMAN Ngamprah

B. LATAR BELAKANG

Peranan pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas suatu bangsa,.

Dalam pelaksanaannya pendidikan dapat berlangsung di sekolah maupun di luar

sekolah. Sekolah merupakan lembaga bagi masyarakat yang di dalamnya berlangsung

proses belajar mengajar. Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah,

hendaknya merasakan adanya kebutuhan psikologis yang normatif. Siswa yang

termotivasi dalam belajarnya dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku yang

menyangkut minat, ketajaman, perhatian, konsentrasi, dan ketekunan. Namun dalam

pelaksanaan pendidikan di sekolah sering kali guru dihadapkan dengan berbagai

permasalahan salah satunya adalah kurangnya motivasi belajar siswa

Menurut Mulyasa (2004:112) motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik

yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik

akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan

belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi. Namun apabila seseorang

yang memiliki motivasi belajar yang rendah akan menyebabkan kurangnya

ketertarikan terhadap pembelajaran dan tentunya hasi belajar yang diaraihnyapun

akan kurang optimal.


Hasil pengamatan diperoleh dari guru mata pelajaran dan wali kelas serta guru

BK di lapangan bahwa siswa yang memiliki motivasi belajar rendah tersebar di kelas

X IPS2, keadaan siswa ketika proses pembelajaran di kelas banyak yang tidak

memperhatikan, bahkan peserta didik cenderung cuek dan ketika diberi kesempatan

bertanya banyak siswa yang diam, serta jarang mengerjakan pekerjaan rumah.

Terkait dengan hasil pengamatan perilaku siswa yang diperoleh, maka dalam

peningkatan hasil belajar yang optimal, motivasi memegang peranan yang sangat

penting. Oleh karena itu, perlu segera dicarikan solusi agar siswa mampu

meningkatkan semangat belajaranya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh

peneliti yaitu pemberian bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok adalah suatu

bentuk bimbingan yang melibatkan sejumlah orang sebagai kesatuan kelompok yang

memungkinkan semua anggota kelompok bisa mengeluarkan pendapat, mampu

berbicara di depan umum, dan mampu mengungkapkan perilaku empati pada teman,

bisa menghargai teman, dan bisa menghargai pendapat orang lain. Dengan

memberikanbimbingan kelompok, individu dapat mengembangkan sekaligus dapat

menemukan jati diri mereka.

Prayitno (1995: 178), “mengemukakan bahwa Bimbingan kelompok adalah

suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memanfaatkan

dinamika kelompok”. maka dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok

adalah di kegiatan yang dilaksanakan secara berkelompok yang di narasumberi oleh

(guru pembimbing atau guru bk) dilakukan secara terstruktur agar terjadi interaksi

yang saling mengungkapkan pendapat, betukar ide dan pikiran yang dimana

pemimpin kelompok dapat menyediakan informasi yang bermanfaat sehingga dapat

membantu individu mencapai pekembangan yang optimal.

Salah satu teknik dalam pemberian layanan bimbingan kelompok adalah

teknik diskusi kelompok. Menurut Suyanto (dalam Nursalim dan Suradi, 2002: 59)
diskusi kelompok adalah teknik bimbingan kelompok yang dilaksanakan dengan

maksud agar para siswa anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memecahkan

masalah secara bersama-sama. Artinya suatu permasalahan yang dibahas dalam

diskusi dapat dicari jalan keluarnya bersama – sama dengan harapan peserta dapat

saling mengungkapkan pendapat, ide dan pikirannya.

Dari uraian di atas, maka penelitian ini berfokus pada Penerapan Bimbingan

Kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Kelas XI IPS 1 di SMA NEGERI 1 Ngamprah.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa SMAN 1 Ngamprah kelas XI IPS 1

sebelum dilakukan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok ?

2. Adakah pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok terhadap

motivasi belajar siswa SMAN 1 Ngamprah kelas XI IPS 1?

3. Bagaimana implementasi bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok

untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMAN 1 Ngamprah kelas XI IPS1?

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menelaah :

1. Gambaran motivasi belajar siswa SMAN 1 Ngamprah kelas XI IPS 1 sebelum

dilakukan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok

2. Pengaruh bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok terhadap

motivasi belajar siswa SMAN 1 Ngamprah Kelas XI IPS 1


3. Implementasi bimbingan kelompok dengan teknik diskusi kelompok untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa SMAN 1 Ngamprah kelas XI IPS 1

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan :

1. Bagi Konselor

Layanan bimbingan kelompok dengan Teknik Diskusi Kelompok diharapkan

menjadi rujukan dan referensi dalam pemberian bimbingan dalam meningkatkan

motivasi kepada siswa

2. Bagi Peserta Didik

Diharapkan motivasi belajar siswa dapat meningkat setelah diberikan program ini

F. DEFINISI OPERASIONAL

Bimbingan kelompok adalah di kegiatan yang dilaksanakan secara

berkelompok yang di narasumberi oleh (guru pembimbing atau guru bk) dilakukan

secara terstruktur agar terjadi interaksi yang saling mengungkapkan pendapat, betukar

ide dan pikiran yang dimana pemimpin kelompok dapat menyediakan informasi yang

bermanfaat sehingga dapat membantu individu mencapai pekembangan yang optimal.

Diskusi kelompok merupakan salah satu teknik dalam pemberian layanan bimbingan

kelompok dengan maksud agar para siswa anggota kelompok mendapat kesempatan

untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Artinya suatu permasalahan yang

dibahas dalam diskusi dapat dicari jalan keluarnya bersama – sama dengan harapan

peserta dapat saling mengungkapkan pendapat, ide dan pikirannya.

G. KAJIAN TEORITIS

1. Konsep Bimbingan Kelompok


a. Definisi Bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok seperti yang tercantum dalam Panduan

Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah

Atas (SMA) adalah bantuan kepada kelompok-kelompok kecil yang terdiri

atas 2-10 peserta didik/konseli agar mereka mampu melakukan pencegahan

masalah, pemeliharaan nilai-nilai, dan pengembangan keterampilan-

keterampilan hidup yang dibutuhkan. Bimbingan kelompok harus dirancang

sebelumnya dan harus sesuai dengan kebutuhan nyata anggota

kelompok.Topik bahasan dapat ditetapkan berdasarkan kesepakatan angggota

kelompok atau dirumuskan sebelumnya oleh guru bimbingan dan konseling

atau konselor berdasarkan pemahaman atas data tertentu. Topik bimbingan

kelompok bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia, seperti: cara-

cara belajar yang efektif, kiat-kiat menghadapi ujian, pergaulan sosial,

persahabatan, penanganan konflik, mengelola stress.

Wibowo (2005: 17) menyatakan bahwa bimbingan kelompok adalah

suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok menyediakan informasi-

informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota kelompok menjadi lebih

sosial atau untuk membantu anggota-anggota kelompok untuk mencapai

tujuan-tujuan bersama.

Sukardi (2003: 48) Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk

memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari

nara sumber (terutama guru pembimbing) yang bermanfaat untuk kehidupan

sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga

dan masyarakat.

Berdasarkan definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

bimbingan kelompok adalah layanan dan aktivitas yang dilaksanakan secara


berkelompok dengan tujuan agar individu mencapai pekembangan yang

optimal.

b. Tujuan Bimbingan Kelompok

Tujuan bimbingan kelompok yang dikemukakan oleh Prayitno (2004: 2-3)

adalah :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari layanan bimbingan kelompok adalah

berkembangnya sosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi

anggota kelompok. Melalui layanan Bimbingan Kelompok hal-hal yang

menganggu atau menghimpit perasaan yang diungkapkan, diringankan

melalui berbagai cara dan dinamikan melalui berbagai masukan dan

tanggapan baru. Selain bertujuan sebagimana Bimbingan Kelompok, juga

bermaksud mengentaskan masalah klien denagn memanfaatkan dinamika

kelompok.

2. Tujuan Khusus

Bimbingan kelompok bermaksud membahas topik-topik tertentu.

Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik itu

mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap

yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif. Dalam hal

ini kemampuan berkomunikasi verbal maupun non verbal ditingkatkan.

c. Teknik Teknik bimbingan kelompok

Teknik bimbingan kelompok yang dapat digunakan guru bimbingan dan

konseling atau konselor SMA antara lain diskusi kelompok, bermain peran,

home room program,dan teknik lain yang relevan. Waktu yang dibutuhkan

pada setiap sesi (jika dibutuhkanlebih dari satu sesi) antara 45 menit sampai 90
menit sesuai kesepakatan bersama, begitu pula jeda antar sesi tergantung pada

kesempatan yang dimiliki para anggota.

a. Diskusi Kelompok

1. Pengertian

Diskusi kelompok adalah interaksi komunikasi antar anggota

kelompok dalam memahami topik atau mengembangkan keterampilan

tertentu secara bersama-sama dengan cara mengutarakan masalah, ide-ide,

saran, dan saling menanggapi satu sama lain. Pada diskusi kelompok semua

anggota diberi peran-peran tertentu seperti pemimpin diskusi, notulis, dan

peserta atau anggota, sehingga semua anggota memiliki tanggung jawab

masing-masing dan bertanggung jawab atas penyelesaian masalah yang

menjadi topik diskusi.

2. Tujuan

Memfasilitasi anggota kelompok belajar dari pengalaman anggota lain

dalam memahami suatu topik atau pengembangan keterampilan hidup

tertentu. Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

Sekolah Menengah Atas, memfasilitasi anggota menyadari bahwa setiap

orang mempunyai masalah sendiri sendiri serta memfasilitasi anggota agar

terampil berpendapat.

H. METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan salah satu

jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur

dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain

menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut


penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,

serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan

lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Namun

bukan berarti penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi kualitatif.

Penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey sedangkan penelitian

kualitatif yang menekankan pada studi kasus.

Adapun jenis pendekatannya adalah eksperimen semu (pre – exspremental

design) dengan jenis the one group pretest-posttest design, yaitu eksperimen yang

dilakukan pada satu kelompok saja tanpa adanya kelompok kontrol.

Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini dimaksudkan

untuk memperoleh informasi mengenai Penerapan Bimbingan Kelompok dengan

Teknik Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI IPS

1 di SMA NEGERI 1 Ngamprah

Adapun prosedur penelitan yang akan dilakukan adalah memberikan pretest

kepada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Ngamprah untuk mengukur tingkat

motivasi belajar dengan menggunakan instrumen angket motivasi belajar,

Memberikan perlakuan kepada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Ngamprah yang

memiliki tingkat motivasi belajar rendah dengan menggunakan bimbingan kelompok

dengan teknik diskusi kelompok., Memberikan posttest untuk mengetahui ada

tidaknya perbedaan tingkat motivasi belajar setelah diberikan bimbingan kelompok

dengan teknik diskusi kelompok.

I. SUBJEK PENELITIAN

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri 1 Ngamprah

Kelas XI IPS 1 yang mempunyai motivasi belajar rendah. Teknik pengambilan subjek

dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik sampling
yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan

tertentu di dalam pengambilan sampel. (Arikunto, 2009: 97).

J. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen yang digunakan dalam penelitan adalah angket motivasi belajar

yang angket tertutup dengan menggunakan skala likert. Pemberian angket tersebut

dikelompokkan menjadi 3 kategori yaitu: tinggi, sedang dan rendah.

K. PROSEDUR PENGOLAHAN DATA

Seluruh data dalam penelitian ini akan di olah dengan menggunakan SPSS

dan Microsoft Excel untuk mengetahui status identitas vokasional yang dimiliki siswa

SMAN 1 Ngamprah.

L. JADWAL PENELITIAN

Bulan ke
Kegiatan
1 2 3 4 5 6

1. Penyusunan Proposal V

2. Penyusunan skenario pembelajaran


V
dan Instrumen penelitian

3. Ujicoba instrument penelitian V

4. Penelitian di lapangan V V

5. Pengolahan datas V

6. Penulisan BabI-III V

7. Penulisan Bab IV-V V


M. DAFTAR PUSTAKA

Aidha, N.H. (2013). Penerapan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi


Kelompok untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII D SMP
Negeri 1 Ngariboyo. Jurnal BK UNESA volume 3 no.1: Universitas Negeri
Surabaya

Purwanita, N.W. Dkk (2013). Penerapan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan


Motivasi Belajar Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar Di Kelas VII C
SMP Negeri 3 Singaraja. Jurnal BK : Universitas Pendidikan Ganesha

Mahmud, A & Sunarty, K. (2012). Mengenal Teknik – Teknik Bimbingan dan


Konseling. Makassar : Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar

Anda mungkin juga menyukai