A. Hasil
kemudahan bagi guru bimbingan dan konseling akan dalam membantu untuk
mengentaskan masalah maupun mengembangkan potensi diri yang ada pada diri
potensi diri pada siswa ini berasal dari berbagai informasi yang dikemukakan oleh
kelompok.
aplikasi zoom meeting. Dimana dalam bimbingan kelompok berbasis online ini
media seperti powerpoint atau video yang berkaitan dengan minat belajar siswa
powerpoint juga video pada siswa diharapkan siswa mampu diarahkan untuk
sikap dan pemahaman diri yang baik sehingga mampu untuk memiliki minat
belajar yang baik. Sikap positif siswa akan terbentuk melalui kegiatan yang
melibatkan siswa secara aktif sebagai contoh guru bimbingan dan konseling dapat
minat belajar dengan konsep pemikiran dan sikap yang positif dapat membantu
muka langsung dengan guru BK yakni ibu Dra. Rita Hayati dan guru mata
pelajaran bahasa Inggris yakni Ibu Dini Yuniarti, M.Pd yang dilaksanakan dalam
waktu satu hari pada hari senin tanggal Juni 2021. Dimana hasil dari wawancara
Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara tersebut menjadi data awal
a. Pertemuan Ke-1
online dengan teknik diskusi. Peneliti memimpin doa dengan harapan supaya
menanyakan kabar dan memperkenalkan diri yang dilanjutkan oleh seluruh siswa
untuk memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, usia, dan alamat
rumah. Hal ini bertujuan untuk menjalin keakraban antara peneliti dan siswa, juga
bimbingan kelompok berbasis online dengan teknik diskusi. Pada tahap pemulaan
kelompok berbasis online dengan teknik diskusi, waktu yang disepakati sekitar 30
pertama ini.
kelompok mengemukakan topik tugas yakni topik yang telah disiapakan oleh
kebutuhan.
4) RSR : minat itu ketertarikan, biasanya terpengaruhi oleh mood atau juga
oleh teman.
5) RAF : minat itu kesukaan seseorang pada satu hal dan membuat
6) SSK : minat itu perasaan menyenangi sesuatu hal yang muncul karena
adanya ketertarikan.
Tabel 4. Implementasi
Tanggal Pelaksanaan Topik Alokasi
No Bentuk Kegiatan
Layanan Pembahasan Waktu
minat belajar, Pembahasan minat
manfaat dalam belajar
minat belajar mengidentifikasi
1 14 Juni 2021 dan faktor 30 menit faktor yang
yang berpengaruh
mempengaruh merefleksi hasil
i evaluasi
Kegiatan bimbingan kelompok berbasis online pada tahap ini dibuka dengan
tahap ini siswa terlihat lebih rileks dibandingkan dengan bimbingan kelompok
online dengan teknik diskusi. Setelah siswa dipastikan siap untuk melangkah
menuju tahap berikutnya, kegiatan bimbingan kelompok berbasis online dengan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yakni pembahasan topik tugas
mengenai minat belajar, manfaat dalam minat belajar dan faktor yang
mempengaruhi dalam minat belajar dengan bantuan powerpoint. Pada tahapan ini
siswa mulai mau berpendapat mengenai topik yang dibahas. Adapaun pendapat
1) AAS : kemauan untuk atau dorongan kita agar dapat belajar dengan
senang sepenuh hati tanpa ada dorongan atau paksaan dari siapapun dan
pelajaran .Minat harus ada karena bisa menjadi motivating force atau
karena dimotivasi oleh siswa lainnya sehingga pada akhirnya semua dapat
pemimpin kelompok dengan anggota kelompok terkait topik yang dibahas. Lalu
alami selama kegiatan berlangsung, kesan yang diperoleh selama kegiatan kepada
c. Pertemuan Ke-3
Tabel 4. Implementasi
Tanggal Pelaksanaan Topik Alokasi
No Bentuk Kegiatan
Layanan Pembahasan Waktu
Pemaparan
permasalahan
masing-masing
siswa
Mengidentifikasi
permasalahan
1 30 menit faktor yang
minat belajar
berpengaruh
Menyusun
pemecahan masalah
Merefleksi hasil
evaluasi
Kegiatan bimbingan kelompok berbasis online pada tahap ini dibuka dengan
tahap ini siswa terlihat lebih rileks dibandingkan dengan bimbingan kelompok
online dengan teknik diskusi. Setelah siswa dipastikan siap untuk melangkah
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yakni pembahasan topik tugas
mengenai permasalahan yang sering dihadapi oleh siswa yaitu minat belajar yang
rendah. Pembahasan dan pemecahan masalah akan dilakukan oleh para siswa
minat belajar bahasa Inggris yang rendah menurut apa yang mereka alami:
1) AAS : seringkali saya merasa malas dan jenuh untuk belajar terutama
2) AN : masalah yang sering saya hadapi adalah kurang fokus saat belajar
waktu, kadang malas dan tidak bisa fokus untuk belajar karena cape
dasarnya sama yakni siswa merasa malas, merasa cara belajar yang diterapkan
kurang efektif dan kurangnya fokus siswa selama pembelajaran daring. Dari apa
yang menjadi permasalahan siswa peneliti mengusulkan siswa untuk membuat
dan tanggung jawab. Selanjutnya untuk membantu permasalahan rasa malas siswa
1) AAS : belajar dengan gaya belajar yang sesuai, untuk saya pribadi lebih
4) RSR : memulai belajar dari hal yang menarik, misal mencoba buat
pesan dan kesan terhadap kegiatan layanan bimbingan kelompok berbasis online
dengan teknik diskusi pertemuan ketiga ini. Peneliti bersama dengan siswa
d. Pertemuan Ke-4
Tabel 4. Implementasi
Tanggal Pelaksanaan Topik Alokasi
No Bentuk Kegiatan
Layanan Pembahasan Waktu
Pemaparan progres
belajar masing-
masing siswa
Menyimpulkan
hasil kegiatan
Belajar
1 30 menit layanan bimbingan
efektif
kelompok
Pertemuan terakhir
bimbingan
kelompok
Tahap permulaan ini diawali dengan salam dan doa. Peneliti mengulas
ini. Pada pertemuan ini akan dibahas bagaimana hasil penerapan dari pembahasan
pertemuan sebelumnya.
Peneliti memastikan kesiapan para siswa untuk mengikuti kegiatan
dilanjutkan. Pada tahap kegiatan ini siswa tidak canggung lagi untuk
kesulitan untuk menerapkan cara belajar yang baik untuknya, siswa lainnya
memberikan motivasi satu sama lain untuk dapat menerapkan cara belajar yang
sesuai.
dalam pertemuan ini. Peneliti meminta kesan dan pesan terkait pelaksanaan
bimbingan kelompok berbasis online yang telah dilakukan dan diakhiri dengan
Online dengan Teknik Diskusi untuk Siswa SMP Negeri 2 Soreang yang
teknik diskusi untuk siswa yang memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah ini
berbasis online dengan teknik diskusi untuk siswa yang memiliki minat belajar
rendah ini merupakan bentuk layanan bimbingan dan konseling dalam bimbingan
belajar yang bertujuan untuk membantu siswa mengenali potensi diri untuk
belajar, memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat mencapai
Dengan adanya permasalahan dalam segi belajar ini tentunya menjadi penghambat
siswa untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan setelah adanya
pelaksanaan bimbingan kelompok berbasis online dengan teknik diskusi ini siswa
bahasa Inggris.
yang memiliki minat belajar bahasa Inggris ini berdampak pada siswa. Dimana
siswa menjadi lebih memahami akan pentingnya belajar dan memiliki minat
belajar. Siswa juga menjadi mampu untuk mengatasi permasalahan yang muncul
seperti mulai bisa mengatur waktu belajar dan menemukan cara belajarnya
sendiri.
diskusi untuk siswa yang memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah ini sangat
bagus. Karena dengan adanya layanan seperti ini merasa lebih memahami
b. Respon siswa AN
diskusi untuk siswa yang memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah ini sangat
membantu. Menurut AN dengan adanya layanan ini dia merasa senang dan bisa
rasa malasnya dan dapat membentuk suasana belajar sesuai dengan yang
diharapkan.
diskusi untuk siswa yang memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah ini merasa
bisa mengatasi rasa malas selama belajar. RAF juga mengungkapkan dengan
adanya layanan bimbingan kelompok ini merasa senang untuk bisa berdiskusi dan
bertukar pikiran dengan siswa lain. RAF juga merasa setelah mengikuti layanan
teknik diskusi untuk siswa yang memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah ini
sangat baik untuk menjadi lebih memiliki minat belajar. Melalui kegiatan
bimbingan kelompok berbasis online ini MAM lebih merasa terbantu untuk
untuk siswa yang memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah ini RSR merasa
senang mendapat teman untuk berdiskusi, serta sedikit lega karena mendapat
informasi dan pengetahuan baru tentang belajar dan cara mengatasi permasalahan
yang dihadapi. RSR juga merasa setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok
berbasis online ini dirinya lebih bisa mengatur waktu karena dapat membedakan
diskusi untuk siswa yang memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah ini SSK
merasa senang dan kembali memiliki motivasi untuk belajar. SSK merasa lebih
diskusi yang dilakukan SSK merasa dari berbagai pengalaman yang diungkapkan
pengetahuan baru dari guru BK dan teman-teman lainnya. Dimana SSK tau
bagaimana cara belajar yang baik, menentukan prioritas belajar dan bagaimana
a. Kendala Guru
teknik diskusi ini. Kendala dasarnya adalah ketersediaan jaringan yang seringkali
ditemukan. Selain itu diakui oleh guru BK merasa kurang dalam memanfaatkan
b. Kendala siswa
diskusi adalah siswa merasa canggung, kendala jaringan dan tidak semua
dan menanggapi pendapat dari siswa lain nya. Sehingga kegiatan layanan
bimbingan kelompok berbasis online dengan teknik diskusi ini menjadi kegiatan
satu arah. Hal ini pun menciptakan suasana kegiatan layanan bimbingan
kelompok berbasis online dengan teknik diskusi menjadi kaku, yang akhirnya
untuk siswa yang memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah ini dilakukan
berdasarkan hasil wawancara pada guru BK dan guru mata pelajaran bahasa
bahwa adanya minat belajar yang rendah di kelas VIII-H. Hal ini berdasarkan
bahwasanya ada saja siswa kelas VIII-H yang tidak mengumpulkan tugas, sulit
Hal serupa juga ditemui pada mata pelajaran bahasa Inggris, berdasarkan
pemaparan guru mata pelajaran bahasa Inggris kelas VIII-H merupakan kelas
yang paling kontras dalam mengalami penurunan minat belajar. Dimana lebih
lanjutnya hal ini menurut pemaparan guru mata pelajaran terlihat setelah
pelaksanaan penilaian tengah semester siswa lebih pasif dalam mengikuti kelas,
dalam pengumpulan tugas pun siswa menjadi lebih sulit untuk mengumpulkan.
kelompok berbasis online dengan teknik diskusi untuk siswa yang memiliki minat
belajar bahasa Inggris rendah. Pada pelaksanaan pertama yang diikuti enam orang
siswa yakni dilaksanakan dengan aplikasi zoom meeting. Pada pemberian layanan
pertama ini sebagian siswa mampu menyampaikan pendapatnya terkait topik
bahasan. Sementara sebagian siswa masih belum terlalu antusias untuk ikut
hambatan lainnya yakni dimana koneksi siswa dan peneliti seringkali bermasalah
serta siswa yang mengalami kejenuhan karena diskusi masih terkesan biasa saja.
pelaksanaan kedua.
dengan teknik diskusi untuk siswa yang memiliki minat belajar bahasa Inggris
rendah maka persiapan yang dilakukan peneliti menjadi lebih baik dimana media
dan kesiapan perangkat dicek sebelum pelaksanaan kedua dari layanan. Pada
siswa untuk berpendapat. Pada pelaksanaan kedua ini hambatan yang ditemui
hanya kendala koneksi internet siswa selama pelaksanaan, sehingga tidak semua
siswa mengikuti kegiatan sampai tuntas. Pada pelaksanaan layanan yang kedua ini
siswa mulai nampak dapat bertukar pendapat mereka mengenai minat belajar serta
minat belajar.
dengan teknik diskusi untuk siswa yang memiliki minat belajar bahasa Inggris
rendah, dimana siswa sudah memiliki pemahaman terkait minat belajar maka
peneliti melaksanakan layanan ketiga. Pada pelaksanaan yang ketiga ini lebih
Selama proses diskusi di pelaksanaan ketiga ini siswa mulai aktif saling
saat belajar dan rasa malas. Untuk membuka diskusi ke pemecahan masalah yang
malas. Setelah tayangan video selesai para siswa mulai merespon dengan
Berdasarkan apa yang telah dilakukan pada pelaksanaan ketiga ini memberi
dampak positif bagi siswa terutama dalam pemecahan masalah minat belajar yang
dihadapi. Hal ini ditunjukkan ketika peneliti melaksanakan layanan untuk yang
keempat kalinya. Dimana pada pelaksanaan yang keempat ini lebih difokuskan
Siswa pada pertemuan ini lebih aktif dalam mengungkap perkembangan dari
berbasis online untuk siswa yang memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah ini
dikarenakan seringkalinya siswa jarang berdiskusi untuk memecahkan masalah
mereka. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan tim MKDK (dalam
Nursalim, M dan Suradi, 2002: 59) yang menyatakan tujuan digunakannya teknik
untuk mengambil suatu pelajaran dari pengalaman teman-teman peserta yang lain
dalam mencari jalan keluar suatu masalah, kedua memberikan suatu kesadaran
bagi setiap peserta, bahwa setiap orang itu mempunyai masalah sendiri-sendiri.
Apabila ada persamaan masalah yang diutarakan oleh salah satu anggota, hal ini
akan memberi keringanan beban batin bagi anggota yang kebetulan masalah sama,
sikap dan tingkah laku tertentu setelah mendengarkan pandangan, kritikan atau
Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan pada
siswa. Dimana pada hasil wawancara yang dilakukan siswa merasa dapat lebih
bekerja sama dengan temannya serta siswa dapat saling memberikan masukan
pada dirinya sendiri, dengan kata lain siswa dapat memperbaiki kekurangannya
dalam belajar yang telah dilakukannya selama ini. Dengan dilakukannya layanan
seperti ini pun siswa lebih merasa terbantu dalam memecahkan masalah yang
teknik diskusi untuk siswa yang memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah ini
sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Anita Permata Sari (2016).
Melalui Diskusi Kelompok pada Siswa Kelas VIII SMP Hamong Putera
Ngaglik”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya perubahan sikap yang
ditunjukan siswa. Perubahan ini nampak dalam proses pembelajaran, siswa lebih
aktif dalam bertanya dan menanggapi suatu permasalahan di dalam kelas, dan
bahwa memiliki minat belajar sangat membantu dalam mencapai hasil belajar
yang baik, jika memiliki minat belajar yang tinggi maka akan semakin baik hasil
belajar yang dicapai, tetapi jika kita memiliki minat belajar yang rendah maka
hasil belajar yang diraih akan semakin rendah. Dengan memiliki minat belajar
tentunya bermanfaat sebagai kekuatan yang akan memberi dorongan pada siswa
untuk belajar, mendorong siswa untuk berbuat dalam mencapai tujuan, penentu
arah perbuatan siswa yaitu ke arah yang hendak dicapai, dan penseleksi
perbuataan siswa yang mempunyai motivasi senantiasa akan lebih selektif dan
tetap terarah kepada tujuan awal yang ingin diraihnya (Sari, A.P., 2016).
kelompok individu yang mengalami masalah yang sama. Pengertian tersebut tidak
ini juga sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sukardi, D. K., &
sumber tertentu (terutama guru pembimbing atau konselor) yang berguna untuk
layanan dan wawancara yang dilakukan peneliti melihat adanya perubahan dari
layanan siswa mulai tertarik untuk mengikuti layanan ketika peneliti mulai
pendukung ini siswa mulai mau memperhatikan materi yang dibawakan oleh
peneliti. Walaupun pada dua pertemuan masih ada siswa yang belum terlalu
memperhatikan.
Kondisi siswa yang sudah mulai rileks dan mengenal satu sama lainnya
berlangsung dan ada siswa yang tidak mengungkapkan pendapatnya siswa lain
yang terjadi ini menurut Djamarah, S. B. (2011: 166- 167), merupakan sikap
siswa yang memiliki minat belajar dengan menunjukan adanya partisipasi aktif
layanan peneliti mendapatkan bahwa adanya perasaan senang dari siswa akan
oleh AN, RAF, SSK dan RSR. Dimana memiliki rasa senang merupakan salah
layanan bimbingan dan konseling onlien di Indonesia masih belum ada payung
hukum, etik secara jelas untuk memayungi setiap program praktiknya yang
dilaksanakan secara online (Haryati, A., 2020). Adapun juga Bloom, 1998;
Morrissey , 1997 (dalam Shaw & Shaw, 2006) mengungkapkan keterbatasan dari
nonverbal seperti wajah ekspresi, nada suara, dan bahasa tubuh, (d) bahaya
menawarkan layanan online atas negara garis yurisdiksi, (e) kurangnya penelitian
terapeutik dengan konseli yang tidak pernah melihat face to face. Sementara
Corey, G., Corey, M. S., Corey, C., & Callanan, P. (2014) menyimpulkan bahwa
memiliki teknologi yang cukup bagus belum tentu bisa diberikan pada semua
. Dengan adanya berbagai hambatan yang muncul dalam era sekarang ini
Konselor dituntut untuk menjadi life long learner, kreatif dan inovatif, guru BK
Sementara secara khusus kendala yang dihadapi siswa yakni belum terbiasa
dan menanggapi pendapat dari siswa lainnya. Hal ini menurut Slameto (2010)
dipengaruhi oleh faktor dalam diri siswa. Faktor dalam diri siswa yang
berpengaruh dalam hal ini adalah kesiapan. Kesiapan adalah kesediaan untuk
memberikan respons atau bereaksi kesedian itu timbul dalam diri seseorang dan
A. Kesimpulan
masalah yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut:
Diskusi untuk Siswa SMP Negeri 2 Soreang yang Memiliki Minat Belajar
diskusi untuk siswa SMP Negeri 2 Soreang yang memiliki minat belajar bahasa
Inggris rendah berjalan dengan baik. Siswa kesulitan beradaptasi pada awalnya
namun setelah pertemuan selanjutnya siswa sudah terbiasa dan bisa melaksanakan
kelompok berbasis online dengan teknik diskusi untuk siswa SMP Negeri 2
Soreang yang memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah telah terlaksana
dengan baik.
Diskusi untuk Siswa SMP Negeri 2 Soreang yang Memiliki Minat Belajar
online ini sangat baik. Karena dengan adanya layanan bimbingan kelompok
berbasis online dengan teknik diskusi untuk siswa SMP Negeri 2 Soreang yang
memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah ini membantu guru BK dalam upaya
Respon siswa juga menunjukan hal yang positif dari adanya layanan
bimbingan kelompok berbasis online dengan teknik diskusi untuk siswa SMP
Negeri 2 Soreang yang memiliki minat belajar bahasa Inggris rendah ini. Dimana
siswa yang mengikuti layanan ini mengungkapkan merasa terbantu dan senang
dengan Teknik Diskusi untuk Siswa SMP Negeri 2 Soreang yang Memiliki
teknik diskusi untuk siswa SMP Negeri 2 Soreang yang memiliki minat belajar
bahasa Inggris rendah ini tidak luput dari kendala yang ditemui selama
kendala berupa kesulitan jaringan internet baik dari siswa maupun guru BK.
B. Saran
belajar siswa serta siswa tidak akan merasa bosan dan pasif dalam kegiatan
belajar mengajar.
teknik diskusi pada layanan selanjutnya. Diskusi ini dapat menjadi salah
serta membuat siswa lebih aktif dan percaya diri selama kegiatan belajar.