Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH DKI Jakarta

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMP NEGERI 170 JAKARTA
Kel. Pegangsaan Dua Kec. Kelapa Gading

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

1. Identitas
a. Satuan Pendidikan : SMP
b. Tahun Ajaran : 2022/2023
c. Kelas : VIII
d. d. Pelaksanaan dan Pihak Terkait : Guru BK dan Peserta Didik
2. Waktu
a. Tanggal : 20 Maret 2022
b. Jam Pelayanan : 1 x Pertemuan
c. Volume Waktu : 1 x 45 menit
d. Tempat : Ruang Kelas
3. Bidang Bimbingan dan Konseling : Sosial
4. Materi Pelayanan
a. Tema : Pentingnya Memahami Bakat dan Minat
i. Sumber Materi Pelayanan :
- http://eprints.uny.ac.id/8614/2/bab%202%20-10604227379.pdf
- http://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/600/3/3.%20172610000381%20-%20BAB%20II.pdf

5. Tujuan Layanan : Pemahaman Siswa Tentang Pentingnya Memahami Bakat dan Minat
6. Fungsi Layanan : Memahami Bakat dan Minat
7. Metode dan Teknik
a. Jenis Layanan : Cooperative Learning
b. Kegiatan Pendukung : -
8. Sarana
a. Media : PowerPoint, Video, Laptop, Proyektor
b. Instrumen :-
c. Sumber : Lembaga Pendidikan/Sekolah
9. Sasaran Penilaian : Siswa Kelas 8
10. Langkah Kegiatan

Tahap Kegiatan Nilai yang ditanamkan


A. Pendahuluan 1. Membuka dengan salam dan berdoa - Perhatian
(10 Menit) 2. Membina hubungan baik dengan peserta - Kesadaran diri
didik (menanyakan kabar dan melakukan - Kesiapan diri
presensi peserta didik) - Disiplin
3. Guru BK menjelaskan langkah-langkah
kegiatan, tugas, dan tanggung jawab
peserta didik.
4. Guru BK melakukan kontrak layanan
dengan peserta didik.
5. Guru BK mengadakan Ice Breaking untuk
memfokuskan peserta didik
6. Guru BK mengajak peserta didik untuk
berbagi pengalaman terhadap topik yang
akan dibahas (apersepsi)
7. Menyampaikan tujuan layanan materi
Bimbingan dan Konseling tentang Kiat
Menggunakan Medsos dengan Bijak.
8. Guru BK menanayakan kesiapan kepada
peserta didik dan melanjutkan ke tahap
inti.
B. Inti (30 1. Guru BK menyampaikan materi layanan - Berpikir logis
menit) dengan menampilkan power point tentang - Bertanggung jawab
potensi, bakat, minat, serta kemampuan - Kritis
peserta didik - Bijaksana
2. Peserta didik mengamati, mencermati dan
menganalisa materi yang disampaikan
3. Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok
(Kelompok Asal) dengan membagi Sub
Topik yakni Bakat, Minat, dan
Kemampuan setiap anggota kelompok
4. Setiap peserta didik dari Kelompok Asal
bergabung dan membentuk Kelompok
Ahli sesuai dengan Sub topik masing-
masing
5. Peserta didik dalam kelompok Ahli
melakukan diskusi sesuai Sub Topik dan
menuliskan hasil diskusi dalam catatan
masing-masing anggota kelompok
6. Peserta didik dari Kelompok Ahli kembali
pada Kelompok Asal dan menyampaikan
hasil diskusi
7. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya dan
kelompok lain memberikan tanggapan
C. Penutup 1. Siswa memberikan kesimpulan dari - Kritis
materi yang didapat - Kepercayaan diri
2. Siswa dapat menyampaikan manfaat yang untuk beropini
didapat dari kegiatan yang dilaksanakan
3. Guru BK memberi penguatan tindak
lanjut, jika siswa tertarik dengan materi
tersebut maka akan dilaksanakan praktik
dengan menggunakan instrument non tes
di pertemuan selanjutnya
4. Guru BK menutup kegiatan dengan
membaca do’a dan salam
D. Evaluasi 1. Guru BK melakukan refleksi hasil dari
pemaparan yang disampaikan siswa
mengenai pemahaman siswa tentang
pengertian karir
2. Mengamati sikap dan antusiasme dari
siswa
3. Mengamati cara pemaparan pendapat
atau penyampaian pertanyaan dari siswa
4. Mengamati cara siswa menjawab
pertanyaan yang diajukan
5. Mengamati apakah materi yang
disampaikan oleh guru BK dapat
diterima siswa dengan baik
6. Mengevaluasi apakah kegiatan yang
dilaksanakan berhasil menarik perhatian
siswa

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian Materi
2. Lembar Kerja Siswa
3. Instrumen Penilaian

Jakarta, 20 Maret 2022


Mengetahui
Kepala SMP Negeri 170 Jakarta Guru Bimbingan dan Konseling

Dian Renata, M.Pd Khailatifa Farhais Mumtaz


Lampiran 1. Uraian Materi

Pengertian Minat dan Bakat

1. Pengertian Minat
Minat merupakan masalah yang paling penting di dalam pendidikan. Apalagi bila dikaitkan
dengan aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Minat yang ada pada diri seseorang akan
memberi gambaran dalam aktivitas untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Tampubolon (1991: 41)
mengatakan bahwa minat adalah suatu perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang
jika ada motivasi. Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (1984: 46) berpendapat bahwa minat
adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi, perpaduan dan campuran dari perasaan,
harapan, prasangka, cemas, takut dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan
individu kepada suatu pilihan tertentu. Minat sangat besar pangaruhnya dalam mencapai prestasi
dalam suatu pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak berminat
terhadap suatu pekerjaan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Minat dapat
diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek (Mohamad Surya,
2003: 100).
Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap sesuatu objek.
Hal ini seperti dikemukakan oleh Slameto (1995: 180) yang menyatakan bahwa minat sebagai
suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, sekain besar minat. Lebih lanjut Slameto
mengemukakan bahwa suatu minat dapat diekspresikan melelui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam satu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap
subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
Minat merupakan kecenderungan pada seseorang yang ditandai dengan rasa senang atau
ketertarikan pada objek tertentu disertai dengan adanya pemusatan perhatian kepada objek tersebut
dan keinginan untuk terlibat dalam aktivitas objek tertentu, sehingga mengakibatkan seseorang
memiliki keinginan untuk terlibat secara langsung dalam suatu objek atau aktivitas tertentu, karena
dirasakan bermakna bagi dirinya dan ada harapan yang di tuju.

A. Pentingnya Minat
Elizabeth B. Hurlock (1993: 214) mengatakan bahwa pada semua usia, minat
memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang dan mempunyai dampak yang
besar atas perilaku dan sikap, terutama selama masa kanak-kanak. Karena jenis pribadi anak
sebagian besar ditentukan oleh minat yang berkembang selama masa kanak-kanak. Disamping
itu pengalaman belajar dari anak juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan minat anak.
Minat besar pengaruhnya terhadap proses dan pencapaian hasil belajar, karena materi
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar
dengan sebaik- baiknya. Tidak ada daya tarik bagi siswa mengakibatkan keengganan belajar.
Keengganan belajar mengakibatkan tidak adanya kepuasan dari pelajaran tersebut. Namun
sebaliknya, pelajaran yang menarik siswa, lebih mudah direncanakan karena minat menambah
aktivitas belajar.
Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, maka dapatlah diusahakan
agar mempunyai minat yang lebih besar. Caranya yaitu dengan cara menjelaskan hal-hal yang
menarik dan berguna bagi kehidupan. Kita juga dapat menjelaskan hal-hal yang berhubungan
dengan cita-cita kaitannya dengan materi pelajaran yang dipelajari.
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat
Minat yang timbul dalam diri seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang
berasal dari dalam diri individu itu sendiri (faktor intern) maupun yang datang dari dalam diri
individu itu sediri (faktor ekstern). Gunarsa (1980: 68) mengatakan bahwa minat dapat dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu, faktor dari dalam (intern) seperti rasa senang/tertarik (gembira, semangat),
perhatian (ketertarikan, intensitas, frekuensi , dan persepsi (kesan positif, pemahaman), sedangkan
faktor dari luar (ekstern) lingkungan (masyarakat, keluarga, sekolah) dan sistem pengajaran
(materi pembelajaran, metode). Syukur (1996:17) menyatakan bahwa faktor intern merupakan
kecenderungan seseorang untuk berhubungan dengan aktivitas itu sendiri, sedangkan faktor
ekstern merupakan kecenderungan seseorang untuk memilih aktivitas tersebut berdasarkan tujuan
agar dapat memenuhi kebutuhan orang tertentu.
Dari hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar minat dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri (faktor intern) dan
faktor dari luar individu (faktor ekstern). Faktor intern yaitu faktor yang berhubungan dengan
minat itu sendiri dengan minat yang lebih mendasar atau asli. Faktor ekstern yaitu faktor yang
berkaitan dengan lingkungan.
1). Rasa Tertarik
Menurut Sadirman (1984: 36) ketertarikan adalah proses yang dialami setiap individu
tetapi sulit dijelaskan. Dakir (1992: 216) menyampaikan, tertarik adalah suka atau senang, tetapi
belum melakukan aktivitas. Sedangkan Winkell (1983: 30) mendefinisikan rasa tertarik sebagai
penilaian positif terhadap suatu obyek. Berdasarkan tiga pendapat ini, disimpulkan bahwa rasa
tertarik merupakan rasa yang dimiliki setiap individu dalam ungkapan suka senang dan simrpati
kepada sesuatu sebelum melakukan aktivitas, sebagai penilian positif atau suatu obyek.
2). Perhatian
Perhatian didefinisikan oleh Sumadi Suryabrata (1989: 14) sebagai frekuensi dan kuantitas
kesadaran yang menyertai aktivitas seseorang, sedangkan Dakir (1993: 144) mendefinisikan minat
perhatian sebagai keaktifan peningkatan kesadaran seluruh jiwa yang dikerahkan dalam
pemusatannya kepada sesuatu, dan Walgito (2002: 98) mendefinisikan perhatian sebagai
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada suatu objek.
Berdasarkan tiga definisi tersebut, disimpulkan perhatian merupakan pemusatan tenaga atau
kekuatan jiwa tertentu kepada suatu objek, atau frekuensi dan kuantitas kesadaran peningkatan
kesadaran seluruh jiwa.

Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor
jasmaniah dapat berupa faktor kesehatan dan cacat tubuh. Faktor psikologis dapat berupa
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan serta kesiapan. Sedangkan faktor kelelahan
dapat berupa kelelahan secara jasmaniah maupun rohani.
Faktor ekstern yang berpengaruh dalam belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Keadaan sosial ekonomi, serta cara orang
tua mendidik anak merupakan sebagian contoh faktor keluarga yang dapat mempengaruhi siswa
dalam belajar. Kurikulum, metode mengajar yang digunakan guru, serta disiplin sekolah
merupakan bagian dari faktor sekolah. Adapun faktor masyarakat meliputi teman bergaul serta
kegiatan siswa di masyarakat.

2. Pengertian Bakat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), kata bakat diartikan sebagai kepandaian,
sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir. Sedangkan dalam Bahasa Inggris, bakat sering
digambarkan dengan kata “talent” yang berarti kemampuan alami seseorang yang luar biasa akan
sesuatu hal atas kemampuan seseorang yang di atas rata-rata kemampuan orang lain akan sesuatu
hal. Secara bahasa (etimologi) kata ”bakat” dalam kamus bahasa Indonesia berarti bekas, kesan,
tanda-tanda (bekas luka). William B. Michael dalam Jamal Ma’mur Asmani mendifinisikan bakat
dengan an aptitude may be defined as a person’s capcity, or hypotical potential, for acquaisition
of certain more or less well defined pattern of behavior involved in the performance of a task
respectto wich the individual has had little or no previous training. Woodworth dan Marquis
menyatakan bahwa Bakat (aptitude) termasuk kemampuan (ability). Menurut Bingham bakat
adalah sesuatu yang telah didapat setelah mendapatkan sebuah pelatihan. Menurut Guilford bakat
mencakup tiga dimensi psikologis yaitu dimensi perseptual (meliputi: kepekaan indra, perhatian,
orientasi ruang dan waktu), dimensi psikomotor (meliputi: kekuatan, ketepatan, keluwesan) dan
dimensi intelektual (meliputi: ingatan, pengenalan, evaluasi, berfikir). Bakat menurut Soegarda
Poerbakawatja adalah suatu benih dari suatu sifat yang baru akan tampak nyata jika bakat tersebut
mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang. Menurut Munandar, bakat adalah
kemampuan bawaan seseorang yang merupakan potensi yang masih perlu dilatih dan
dikembangkan agar dapat terwujud.
Menurut Given (2007) bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan
potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis,
dan lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang
lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa
terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat
tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.
Jadi, yang disebut bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus. Bakat umum apabila kemampuan yang
berupa potensi bersifat umum. Misalnya bakat intelektual secara umum, sedangkan bakat khusus
apabila kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus misalnya bakat akademik dan
sosial. Bakat khusus ini biasanya disebut dengan talent, sedangkan bakat umum disebut dengan
istilah gifted. Dengan bakat, memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang
tertentu.

A. Macam-Macam Bakat
Setiap individu memiliki bakat khusus yang berbeda-beda. Usaha pengenalan bakat
ini mula-mula pada bidang pekerjaan, tetapi kemudian dalam bidang pendidikan.
Pemberian nama terhadap jenis-jenis bakat biasanya berdasarkan bidang apa bakat tersebut
berfungsi, seperti bakat matematika, bakat menganalisis, olah raga, seni, musik, bahasa,
teknik dan sebagainya. Conny Semiawan dan Utami Munandar mengklasifikasikan jenis-
jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi
lima bidang a) bakat intelektual umum, b) bakat akademik khusus, c) bakat berpikir kreatif-
produktif, d) bakat dalam salah satu bidang seni, e) bakat psikomotor, d) Bakat psikososial.
Menurut Thomas Amstrong, pakar pendidikan dari Harvard University yang sering
berkolaborasi dengan Howard Gardner dalam membahas kecerdasan menjelaskan, bahwa
bakat sesorang bisa muncul dalam berbagai bentuk. Diantaranya sebagai berikut :
• Acting Ability
• Adventuresomeness
• Aesthetic perceptiveness
• Artistic
• Athletic Talent
• Courage
• Verbal ability
• Strong will
• Social savvy
• Reflectivens
• Patience
• Moral character
• Mathematic ability
3. Cara Menemukan Bakat yang tersembunyi
Bila sampai saat ini masih bingung dengan bakat yang Anda miliki, cobalah beberapa
hal berikut untuk menemukan bakat yang sebenarnya sudah kalian miliki sejak dulu. Caranya
: 1. Dengarkan orang lain
“Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan”.
Ungkapan yang sama juga berlaku dalam melihat bakat tersembunyi. Dibandingkan diri
sendiri, orang lain seringkali jauh lebih tahu dibandingkan anda. Besar kemungkinannya orang
lain sudah pernah (bahkan berkali-kali) mengatakan bahwa anda sangat menguasai bidang
tertentu. Hanya saja selama ini mungkin anda mengabaikannya—tidak menganggap serius.
Sekarang saatnya mulai mendengarkan.
4. Temukan sesuatu yang sangat mudah dilakukan
Suatu saat mungkin anda melihat seseorang [dengan jenis kelamin dan usia yang
sama] begitu kesulitan melakukan sesuatu, tetapi anda bisa melakukan aktifitas yang sama
dengan super mudah. Lain waktu, anda menemukan orang lain perlu ambil kursus atau
sekolah khusus untuk melakukan sesuatu tetapi anda bisa melakukan hal yang sama dengan
sangat mudah tanpa kursus atau sekolah khusus. Berarti aktifitas tersebut adalah bakat
tersembunyi anda.
5. Temukan sesuatu yang paling anda nikmati
Bakat tersembunyi sering kali menunjukan dirinya sendiri ke permukaan. Adakah
majalah untuk topik [atau komunitas penghobi] tertentu yang tidak bisa anda lewatkan?
Atau suatu aktifitas yang sangat ingin anda lakukan tetapi selama ini tidak karena
keterbatasan tertentu [waktu/biaya/alat]. Besar kemungkinan aktifitas tersebut adalah bakat
tersembunyi anda. Tidak ada jaminan pasti bahwa setiap yang anda sukai merupakan bakat
tersembunyi anda, tetapi kerap ada diantaranya.
6. Temukan sesuatu yang sering anda bicarakan
Adakah topik tertentu yang anda sadari atau tidak, selalu menjadi topik anda? Suatu
ketika mungkin anda membicarakan topik lain, tetapi ujung-ujungnya lari ke topik yang
biasa anda bicarakan lagi. Bisa jadi aktifitas yang ada dalam topik tersebut adalah bakat
tersembunyi anda, atau setidaknya terkait.
7. Tanyakan pada orang lain
Dalam banyak hal, cara termudah dan tercepat untuk mengetahui sesuatu adalah
dengan bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa dan bersedia memberikan
penilaian yang obyektif. Tidak selalu orang terdekat [pacar/pasangan], bisa jadi mereka
justru paling tidak obyektif. Minta mereka mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk anda,
yang anda butuhkan hanya kelebihan anda [anda tidak sedang merenungi hidup, tetapi
menggali bakat tersembunyi]. Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan langsung
“menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai mereka secara terpisah, catat. Setelah semua
jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling sering disebutkan [oleh orang
berbeda]. Jika jumlah orang yang anda tanya cukup banyak, saya yakin pasti ada sesuatu
yang sering disebutkan. Anda boleh tersenyum, karena 90% itu adalah bakat tersembunyi
anda.

4. Mengidentifikasi Bakat Dan Karir


Di masa sekarang ini, terdapat ribuan lapangan pekerjaan pada ratusan dunia usaha atau
industri. Artinya kini ada begitu banyak kesempatan bagi siapa saja untuk meraih pekerjaan
sesuai dengan bakat dan bidang yang diinginkan. Hanya yang dibutuhkan sekarang adalah
bagaimana cara mengenali bakat dan minat yang ada didalam diri.
Sayangnya masih ada saja para profesional yang “terjebak” pada pekerjaan yang tak
sepenuhnya mereka sukai. Oleh karena itu mulailah untuk mengenali bakat, minat dan
kekuatan yang dimilikisehingga kita mampu memanfaatkan semua kelebihan diri dengan
sebaik-baiknya. Belum ada kata terlambat untuk mengejar karier, cita-cita dan impian yang
kamu inginkan. Mulailah dari sekarang untuk mengidentifikasi bakat dan karier yang kamu
inginkan, dengan cara sebagai berikut:
1. Kenali Diri
Sebelum mementukan karier, kenalilah diri sendiri. Jujurlah pada apa yang kamu
rasakan, karena terkadang apa yang terbaik menurut orang tua dan orang lain tidak selalu
sama dengan apa yang kamu inginkan atau pikirkan. Saat mempersiapkan masa depan
berarti juga mampu mempersiapkan tujuan karier. Bila sejak awal memang mencita-
citakan profesi tertentu kembangkanlah keahlian dan bakat yang kamu miliki.
2. Ketahui apa yang diinginkan
Mengenai hobi dan minat juga bisa menjadi langkah untuk mendapatkan karir
secara tepat. Hobi menggambarkan bakat dan minat pada diri seseorang. Tanyakan pada
diri sendiri apa saja yang membuat bosan atau membangkitkan semangat sebagai contoh,
apakah matematika sering membuat mengantuk. Tapi pelajaran olahraga kerap membuat
kamu lupa waktu? Di kala senggang apakah kamu lebih suka nonton film atau olahraga?
Apakah acara liburan di TV lebih menarik daripada siaran langsung sepak bola?.
Terlepas dari apa yang menarik bagi kamu, bersikaplah jujur untuk mengakuinya.
Buatlah daftar apa saja yang sangat kamu ingin lakukan. Atau hal-hal apa saja yang
membuat kamu lupa mengetahui apa yang kamu inginkan merupakan pondasi terpenting
dalam meraih pekerjaan impian.
3. Harga Nilai Diri
Jangan lupa untuk telat menghargai nilai-nilai harga diri. Tetapkan apakah terkait
dengan keluarga, kesetiaan, intergritas, etika kerja, kemampuan kerja untuk kekayaan.
Sedangkan yang tak termasuk nilai diri adalah mobil mewah, sekolah beken, perdamaian
dunia atau fitnes.
4. Temukan Bakat
Bakat juga merupakan elemen terpenting dalam menentukan karir. Dengan bakat
kita bisa merasakan kesenangan atau kepuasan kerja yang kita hasilkan. Pekerjaan yang
dijalani sesuai dengan bakat juga mampu membuat kita terbangun dipagi hari dengan
penuh semangat.
Hobi dan bakat sangat terkait erat. Keduanya bisa memotivasi kita untuk bekerja
secara lebih baik. Bakat tak harus terlihat hal-hal konrit semata seperti bakat musik maupun
olahraga, tapi juga bisa dilihat dari kefasihan saat berkomunikasi, atau efektif bekerja sama
dengan orang lain. Banyak orang yang memang terlahir sebagai seseorang pemimpin,
memiliki kemampuan mengorganisir, setia ada juga yang mampu membangkitkan
semangat orang lain. Hal-hal seperti itupun juga dinamakan bakat.
5. Kombinasikan Minat dan Kegunaan
Pada intinya kita harus dapat menilai secara jujur kelemahan diri. Setelah itu
temukan bakat-bakat yang lain sehingga tidak hanya tau punya satu kelebihan semata.
Mulailah mencari cara untukmenyelaraskan minat dan bakat misalnya bila kamu suka
menonton acara olahraga dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mungkin karir
sebagai komentator olahraga atau penulis olahraga bisa dipertimbangkan.

Intinya apapun yang kita lakukan harus bisa membangkitkan semangat untuk
menjalaninya. Disamping hasil yang didapat mampu mendatangkan kepuasan tersendiri. Tak perlu
muluk dalam merencanakan karir atau cita-cita, yang terpenting adalah mencoba melakukan apa
yang ingin dilakukan sepenuhnya.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menemukan bakat dan minat dalam diri anda ?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya menemukan bakat
dan minat anda!
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Lampiran : 3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “
TIDAK” apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberiikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk


menemukan bakat dan minat saya.

Anda mungkin juga menyukai