Anda di halaman 1dari 16

LK. 2.

3 Perancangan Pembelajaran (rancangan layanan bimbingan klasikal dan rancangan konseling


individual)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Topik layanan Meningkatkan Komponen layanan Layanan dasar


Motivasi Belajar
Sasaran VIII Bidang layanan Pribadi dan Belajar
Metode/teknik Problem Based Fungsi layanan Pemahaman dan Pengembangan
Learning (PBL)
Tanggal Waktu 2 X 40 menit (2 pertemuan)
Pelaksanaan
1. Tujuan
 Setelah melihat tayangan power point (PPT), peserta didik dapat menyimpulkan pengertian
motivasi belajar dengan baik. (C5)
 Setelah melihat tayangan video peserta didik dapat menentukan faktor- faktor yang
mempengaruhi motivasi belajarnya dengan baik. (P5)
 Setelah mengikuti layanan, peserta didik dapat mengubah perilaku dalam meningkatkan
motivasi belajar dengan baik. (A5)
SKKPD Pengenalan Akomodasi Tindakan
Pengembangan Peserta didik dapat Peserta didik dapat peserta didik dapat
diri menganalisis perilaku mengubah perilaku mengubah perilaku dalam
meningkatkan motivasi belajar
Meningkatkan Motivasi Malas Belajar menuju dengan baik.
Belajar yang dilakukan perilaku hidup sehat
oleh peserta didik
Profil Pelajar 1. Bergotong royong
Pancasila - Terbentuk Ketika peserta didik melakukan diskusi
2. Bernalar kritis
- Terbentuk Ketika peserta didik berani berarghumentasi
3. Kreatif
- Terbentuk Ketika peserta didik mampu menginspirasi temannya dengan berkarya di
tentang anti nikotin/rokok
Materi 1. Pengertian Motivasi Belajar
Layanan 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
3. Cara meningkatkan motivasi belajar
Media/Alat Laptop, LCD, HP, PPT, google form

2. KEGIATAN LAYANAN
1. Tahap Awal
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK mengucapkan salam dan menyapa peserta didik.
2. Guru BK memeriksa kehadiran peserta didik (melakukan presensi) dan
mengapresiasi peserta didik.
3. Guru BK mengajak peserta didik berdoa (menunjuk satu peserta didik
untuk memimpin).
4. Guru menyampaikan topik/tema layanan.
5. Guru BK menyampaikan tujuan khusus layanan.
6. Guru BK melakukan apersepsi dengan menanyakan kegiatan peserta didik
saat berkumpul dengan teman sebaya di luar sekolah.
7. Guru BK dan peserta didik melakukan Ice Breaking.
b. Penjelasan tentang langkah- 1. Guru BK menyampaikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan
langkah kegiatan tanggungjawab peserta didik.
2. Guru BK melakukan kesepakatan dengan peserta didik bahwa kegiatan
dilaksanakan selama 1 jam pelayanan (45 menit) dan akan
mengikutinya dengan baik.
c. Tahap peralihan (Transisi) Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik dalam melaksanakan
kegiatan layanan kemudian memulai ke tahap inti.

2. Tahap Inti

Kegiatan Peserta didik 1. Peserta didik menyimak penjelasan materi layanan yang ditampilkan
dalam Power Point.
2. Peserta didik mengamati video permasalahan motivasi belajar yang
ditampilkan guru BK.
3. Peserta didik masuk dalam kelompok yang sudah dibentuk oleh guru
BK (satu kelompok terdiri dari 6 orang),
4. Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok untuk membahas
masalah yang terdapat dalam video.
5. Peserta didik menuliskan hasil dari diskusi kemudian melakukan
presentasi (2 kelompok) dan kelompok yang lain menanggapi.
6. Peserta didik memperhatikan umpan balik atau tanggapan dari guru
BK.
Kegiatan Guru BK 1. Guru BK memberikan penjelasan materi layanan yang ditampilkan dalam
(Sintaks Problem Based Power Point.
Learning) 2. Guru BK menampilkan tayangan video permasalahan motivasi belajar.
1. Orientasi peserta didik pada 3. Guru BK membentuk kelompok untuk berdiskusi membahas masalah
masalah. yang terdapat dalam video, setiap 1 kelompok terdiri dari 6 orang.
2. Mengorganisasikan peserta 4. Guru BK meminta peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok
didik untuk belajar. untuk membahas masalah yang terdapat dalam video.
3. Membimbing penyelidikan
5. Guru BK meminta peserta didik menuliskan hasil dari diskusi kemudian
individu maupun kelompok.
melakukan presentasi (2 kelompok) dan kelompok yang lain menanggapi.
4. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya. 6. Guru BK memberikan umpan balik atau tanggapan dari hasil presentasi
5. Menganalisis dan kelompok.
Mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik membuat kesimpulan hasil kegiatan.
2. Peserta didik mengisi lembar kerja dalam bentuk google formulir.
3. Guru menyampaikan rencana tindak lanjut.
4. Guru menyampaikan pesan dan harapan.
5. Guru menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik berdoa
dan mengakhiri dengan salam.
Evaluasi
1. Evaluasi Proses 1. Mengamati respon atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
layanan.
2. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya.
3. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan respon terhadap
pertanyaan guru.
2. Evaluasi Hasil Setiap peserta didik menuliskan pendapat di google formulir tentang materi yang
disampaikan:
1. Pemahaman baru yang didapat setelah mengikuti kegiatan layanan dengan
materi meningkatkan motivasi belajar.
2. Perasaan positif yang didapat setelah mengikuti kegiatan layanan
klasikal.
3. Rencana kegiatan yang akan dilakukan peserta didik setelah mengikuti
kegiatan layanan.
3. Tindak Lanjut Melakukan konseling individu atau kelompok kepada peserta didik yang
membutuhkan layanan dari guru BK.

Bukit Batu, 1 Desember 2023

Erni, S.Pd

Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pamong

TTD TTD

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Uraian materi
2. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Instrumen Evaluasi Proses dan Hasil
Lampiran 1. Uraian Materi

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

1. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam diri siswa (intrinsik) dan
dari luar diri siswa (ekstrinsik) untuk melakukan sesuatu. Motivasi instrinsik meliputi
hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan untuk belajar, dan harapan akan
cita-cita siswa. Sedangkan motivasi ekstrinsik yang meliputi adanya penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif, pergaulan dengan teman sebaya, kegiatan belajar yang
menarik, dan adanya upaya guru dalam membelajarkan siswa.
Motivasi belajar Menurut Djamarah (2008: 149), motivasi yang berasal dari dalam
diri pribadi seseorang disebut “motivasi intrinsik”, yaitu motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Hal ini dikarenakan di dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi yang
berasal dari luar diri seseorang disebut “motivasi ekstrinsik”, yaitu motif-motif yang aktif
dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.
Bisa dikatakan bahwa arti motivasi belajar merupakan dorongan dan semangat
yang muncul dari diri siswa atas dasar keinginannya sendiri, yaitu suatu daya penggerak
dalam diri siswa untuk melakukan kegiatan yang menimbulkan dan memberikan arah
kegiatan belajar.
Motivasi belajar dapat dilihat dari karakter tingkah laku peserta didik yang
menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi dan tekun mencapai tujuan. Contoh
dan bentuk bentuk motivasi belajar di antaranya adalah pujian, memberi angka, hadiah,
gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, memberi hukuman,
dan lain sebagainya.
Namun dari analisis kebutuhan yang pernah dilakukan bahwa sebagian peserta
didik tingkat motivasi belajar masih rendah, hal ini disebabkan oleh pengaruh yang
berasal dari dalam diri maupun pengaruh yang berasal dari luar diri.
Contoh hal yang berkaitan dengan motivasi belajar rendah:
a. Siswa kurang memperhatikan ketika guru menjelaskan.
b. Siswa termotivasi belajar hanya saat awal-awal pelajaran.
c. Ada masalah dalam keluarga.
d. Ada amasalah dengan teman sebaya.
e. Bosan di dalam kelas.
f. Mengikuti kelompok teman sebaya yang tidak baik (membolos, bermain game
online, nongkrong, merokok, minum-minuman keras).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar


a. Faktor intrinsik
Adapun menurut ahli yang menjadi faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi
belajar siswa adalah Faktor Motivasi instrinsik adalah (Purwanto,2008) :
1) Minat
Minat merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu, dimana minat belajar
yang tinggi akan menyebabkan belajar siswa menjadi lebih mudah dan cepat.
Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan
kegitan tertentu yang spesifik. Minat adalah kecenderungan seseorang untuk
merasa tertarik pada objek tertentu yang dianggap penting. Dari rasa ketertarikan
terhadap sesuatu akan membentuk motivasi yang akhirnya teraktualisasi dalam
perilaku belajarnya. Syarat yang penting untuk memulai sesuatu adalah minat
terhadap apa yang mau dipelajari. Tanpa minat dan hanya didasari atas dasar
tepaksa, maka tidak akan tercipta motivasi belajar sehingga hasil yang didapat
tidak akan optimal meskipun cara belajar yang digunakan sudah efektif.
2) Cita-cita
Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa
dan nilai-nilai kehidupan serta oleh perkembangan kepribadian. Cita-cita untuk
menjadi sesorang (gambaran ideal) akan memperkuat semangat belajar. Seseorang
dengan kemauan besar serta didukung oleh cita-cita yang sesuai maka akan
menimbulkan semangat dan dorongan yang besar untuk bisa meraih apa yang
diinginkan.
3) Kondisi siswa
Motivasi belajar adalah usaha-usaha seseorang (siswa) untuk menyediakan segala
daya (kondisi-kondisi) untuk beljar sehingga ia mau atau ingin
melakukan pembelajaran. Kondisi-kondisi tersebut baik fisik maupun emosi yag
dihadapi oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan individu untuk belajar
dan tentunya akan melemahkan dorongan untuk melakukan sesuatu dalam kegiatan
belajar. Kondisi fisik serta pikiran yang sehat akan menumbuhkan motivasi belajar.
Sehat berarti dalam keadaan baik, segenap badan beserta bagian-bagiannya atau
bebas dari penyakit serta keadaan akal yang sehat. Proses belajar seseorang akan
terganggu jika kesehatan terganggu.
Keadaan emosional dan sosial berupa perasaan tertekan, yang selalu dalam
keadaan takut akan kegagalan, yang mengalami kegoncangan karena emosi-emosi
yang kuat tidak dapat belajar efektif. Demikian pula anak yang tidak disukai oleh
teman dan lingkungan sosialnya akan menemui kesulitan belajar.
Sejalan dengan pendapat yang dkemukakan oleh ahli diatas bahwa faktor intrinsik
memang dipengaruhi oleh minat, cita-cita dan kondisi siswa sehingga apabila
seorang pendidik mampu mengakumulasi ketiga hal tersebut maka dapat
dipastikan bahwa pendidik tersebut mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Faktor ekstrinsik
1) Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan salah satu yang mempengaruhi motivasi belajar
hal ini dapat ditinjau dari beberapa aspek yakni:
a) Latar belakang pendidikan
Latar belakang pendidikan anggota keluarga memiliki peran dalam hal
mempengaruhi motivasi belajar seorang anak. Misalkan saja anak yang berasal
dari keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan yang kurang tinggi pasti
memiliki kendala dalam hal membangun motivasi belajar anaknya
b) Perekonomian keluarga
Tak dapat dipungkiri bahwa ekonomi keluarga memegang peranan dalam
memengaruhi motivasi belajar, akan muncul masalah klasik yang secara tidak
lansung memengaruhi motivasi belajar misalnya pemenuhan alat alat yang
berkaitan dengan kegiatan belajar disekolah antara lain pakaian, alat tulis
menulis dan uang jajan namun kadang muncul fenomena bahwa anak yang
berasal dari keluarga kurang mampu justru merekalah yang berprestasi dan
sebaliknya anak yang berasal dari keluarga mampu justru mereka yang acuh tak
acuh.
c) Sistem sosial dalam keluarga
Dari analisa yang saya lakukan bahwa nilai-nilai atau norma yang diyakini
dalam suatu keluarga memberi pengaruh terhadap motivasi belajar contohnya
anak keturunan nelayan, mereka sangat dipengaruhi oleh aturan-aturan yang
terbentuk dalam keluarganya misalkan setelah pulang sekolah mereka sering
pergi membantu orang tua mereka menangkap ikan sehingga muncul paradigma
bahwa tak perlu sekolah tinggi untuk menjadi nelayan, biar tidak sekolah tetap
bisa jadi nelayan. Kita dapat lihat realita bahwa anak yang berasal dari pesisir
jarang memiliki pendidikan yang tinggi.
2) Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah merupakan titik sentral dimana seorang anak berusaha untuk
membangun pengetahuannya dan oleh karena itu ada beberapa aspek dalam
lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi motivasi belajar antara lain:
a) sarana dan prasarana
sarana dan prasarana berpengaruh terhadap motivasi belajar, secara tidak
langsung kondisi dan ketersedian sarana akan dapat membangkitkan motivasi
belajar.
b) guru
guru sangat berperan dalam membangkitkan motivasi belajar siswa hal ini
karena guru berfungsi sebagai motivator, mediator dan fasilitator maka posisi
seorang guru sangat sentral dan paling utama dalam hal membangkitkan
motivasi belajar siswa.
c) manajemen sekolah
manajemen sekolah berpengaruh dalam meningkatkan motivasi belajar,
kemampuan kepala sekolah dan staff pengajar dalam rangka mengatur dan
merancang jadwal pembelajaran memberi pengaruh dalam meningkatkan
motivasi belajar contoh misalkan penentuan mata pelajaran yang akan
diajarkan pertama dan terakhir misalkan matematika jangan diajarkan pada jam
terakhir karena konsentrasi siswa mulai berkurang
3) Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan tempat seorang anak melakukan interaksi
setelah pulang sekolah didalam masyarakat seorang anak belajar tentang baik
buruk sehingga akan berpengaruh terhadap motivasi belajar dan dimasyarakat juga
seorang anak akan bertemu dengan guru yang mengajarinya di sekolah sehingga
tingkah laku guru dalam masyarakat akan memberi mereka cara pandang tentang
yang diajarkan gurunya, misalkan seorang guru yang selalu menyuruh anak
didiknya untuk shalat berjamaah namun justru guru tersebut yang jarang
melakukan shalat berjamaah jadi ini akan menjadi reaksi dari pengetahuan yang
diajarkan guru tersebut dan muncul ketidakpercayaan.

3. Tips Meningkatkan Motivasi Belajar Untuk Diri Sendiri


a. Menentukan Gaya Belajar
Tips meningkatkan motivasi belajar yang pertama yakni kalian harus menentukan
terlebih dahulu gaya belajar kalian. Karena, setiap orang pasti memiliki gaya
belajarnya masing-masing. Selain itu juga, setiap metode pembelajaran pasti memiliki
kekurangan dan kelebihannya.
Kalian harus menentukan apakah kalian termasuk seseorang yang bertipe visual,
auditori, atau kinestetik. Dengan mengetahui bagaimana gaya belajar kalian, otomatis
kalian akan dengn mudah menyesuaikan diri dengan materi yang akan kalian pelajari.
b. Membuat Agenda Belajar
Tips meningkatkan motivasi belajar setelah menentukan gaya belajar saatnya kalian
untuk membuat agenda belajar yang jelas. Agenda belajar yang jelas akan membuat
kalian lebih mudah untuk megatur waktu dengan materi apa yang harus kalian
pelajari. Di samping itu, kalian juga akan lebih fokus dan konsentrasi dalam belajar.
Hanya dengan membuat agenda belajar ini, belajar yang kalian lakukan akan menjadi
lebih efektif dan efisien.
c. Mengindari Ganguan Belajar
Tips meningkatkan motivasi belajar selanjutnya yakni kalian harus menghindari
apapun yang bisa mengganggu kalian untuk belajar. Kalian juga harus mengatur
waktu antara belajar dengan bermain gadget, bermain sosial media, melihat televisi,
dan geme online. Hal ini, supaya waktu belajar kalian tidak terganggu.
Selaian itu, usahakan jangan berada di kumpulan orang atau keramayan yang bisa
mengalihkan fokus belajarmu. Hal ini akan membuat kalian mendapatkan suasana
belajar yang lebih baik, dan bisa meningkatkan motivasi kalian untuk belajar.

d. Gunakan Fasilitas Pendukung


Tips meningkatkan motivasi belajar berikutnya yang bisa kalian lakukan yakni
dengan menggunakan fasilitas pendukung kalian dalam belajar. Karena,
memberdayakan fasilitas atau sumber daya juga merupakan faktor yang tidak kalah
pentingnya. Kalian bisa berkonsultasi kepada guru atau teman kalian untuk
mendapatkan pendapat mereka.
Selain itu, kalian juga bisa menggunakan fasilitas perpustakaan atau membaca dari
sumber-sumber online lainnya yang direkomendasikan. Dengan semakin banyak
referensi yang kalian dapatkan, maka akan semakin besar pula peluang kalian untuk
meningkatkan motivasi belajar.
e. Tetaplah Untuk Termotivasi
Tips meningkatkan motivasi belajar setelah sukses menciptakan suasana belajar
kalian sendiri yakni tidak lain dari untuk tetap termotivasi dalam belajar. Untuk
menjaga agar kalian selalu dalam keadaan termotivasi, janganlah pernah merasa gagal
apabila hasil yang kalian dapatkan tidak sesuai harapan. Kalian harus merasa bangga
dengan apa yang kamu hasilkan sekarang, kemudian dengan kesadaran untuk terus
meningkatkan proses belajar kalian.
Kalian bisa mencatat berbagai kemajuan yang kamu peroleh setiap tahapnya. Ketika
kalian bisa melihat seberapa jauh peningkatan sejak awal berkomitmen rajin belajar,
kalian akan benar-benar bangga dengan diri kamu sendiri.
f. Istirahat
Tips meningkatkan motivasi belajar terakhir yang harus kalian lakukan agar bisa terus
termotivasi belajar yakni jangan melupakan waktu istirahat kalian. Kenapa? Karena
istirahat termasuk salah satu faktor penting dalam proses belajar. Belajar terus
menerus tanpa memberikan waktu istirahat juga akan membuat otak dan tubuh
menjadi lelah.
Dengan tubuh yang lelah, proses belajar pun tidak akan maksimal. Materi yang kalian
pelajari juga tidak akan terserap secara optimal dalam ingatan. Di samping itu,
istirahat juga kalian butuhkan agar mendapatkan kondisi tubuh yang fit dan sehat.
Nah, itu lah 6 tips meningkatkan motivasi belajar untuk diri sendiri yang bisa mimin
sampaikan dan semoga bermanfaat. Untuk mendapatkan hasil yang optimal tentunya
diperlukan niat dan kamauan kuat untuk berusaha. Jadi, jangan patah semangat ya.
Terus semangat untuk meraih cita-cita yang ingin kalian capai di masa yang akan
datang.
Materi Power Point
Lampiran 2. LKPD
(Dituangkan dalam Google Form )

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama Siswa : ……………………………………….


Kelas : ……………………………………….
Hari/ tanggal : ……………………………………….

A. Lembar Kerja 1 (google form bagian 1)


Guna mengetahui keyakinan siswa terhadap hakikat waktu, maka jawablah pertanyaan
berikut ini dengan jujur berdasarkan keyakinan/ pendapat kalian sendiri.

1. Apa definisi motivasi belajar menurut kalian? Uraikan


penjelasanmu! Jawaban :
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

2. Bagaimana cara kalian bersikap dalam menghidari pengaruh dari lingkungan dan
teman sebaya yang dapat mempengaruhi motivasi belajar kalian? Jelaskan!
Jawaban :
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................

3. Komitmen apa yang akan kalian lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar
setelah mengetahui penyebab yang mempengaruhi motivasi belajar bisa rendah?
Jelaskan! Jawaban :
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
Lampiran 3. Evaluasi Proses dan Hasil
(Dituangkan dalam Google Form)

LEMBAR EVALUASI PROSES DAN HASIL


(Di isi oleh Siswa)

Nama Siswa : ……………………………………….


Kelas : ……………………………………….
Hari/ tanggal : ……………………………………….
A. Evaluasi Proses (google form bagian 2)
Tuangkan pendapat kalian tentang pelaksanaan layanan yang telah dilaksankan secara jujur pada
tabel berikut ini :

No Pernyataan 1 2 Skor3 4

1 Kejelasan layanan/ materi yang disampaikan oleh guru BK


2 Penyampaian layanan/ materi tepat waktu sesuai alokasi
waktu/ jadwal layanan
3 Kemudahan media yang digunakan dalam layanan
4 Minat terhadap topik yang dipelajari
Keterangan : Kategori hasil :
1 = kurang setuju a. Sangat baik = 14-16
2 = cukup setuju b. Baik = 11-13
3 = setuju c. Cukup = 8-10
4 = sangat setuju d. Kurang = <8
B. Evaluasi Hasil (google form bagian 3)
Tuangkan penilaian kalian terhadap sikap, perasaan dan ketrampilan yang kalian dapatkan
setelah mengikuti layanan secara jujur pada tabel berikut ini :

No Pernyataan 1 2 Skor3 4

1 Saya memahami dengan baik tujuan yang diharapkan dari


materi layanan meningkatkan motivasi belajar.
2 Saya memperoleh banyak pengetahuan dan informasi dari
materi layanan meningkatkan motivasi belajar.
3 Saya menyadari pentingnya meningkatkan motivasi belajar
dan menghindari gangguannya dalam kehidupan sehari-hari.
4 Saya meyakini akan lebih baik apabila mempunyai
meningkatkan motivasi belajar dalam menjalankan peran
saya sebagai peserta didik.
5 Saya dapat menyusun rencana untuk meningkatkan motivasi
belajar dengan baik
6 Saya dapat bertanggung jawab terhadap perilaku saya dalam
menjaga motivasi belajar saya dan menghindari perilaku
yang negative yang dapat mengganggunya.
Keterangan : Kategori hasil :
1 = kurang setuju a. Sangat baik = 20–24
2 = cukup setuju b. Baik = 15–19
3 = setuju c. Cukup = 10–14
4 = sangat setuju d. Kurang = < 10
LEMBAR EVALUASI PROSES
(Diisi oleh guru BK)

Topik/Tema : ………………………………..
Kelas : ………………………………..
Tanggal : ………………………………..

No Pernyataan 1 2 Skor3 4
1 Peserta didik terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan layanan
2 Peserta didik antusias dalam memberikan tanggapan
3 Peserta didik kreatif mengajukan pertanyaan
4 Peserta didik saling menghargai, sopan dalam menyampaikan
pendapat ataupun pertanyaan
5 Layanan terselenggara dengan menyenangkan
6 Layanan sesuai alokasi waktu
7 Media layanan mudah diakses oleh peserta didik

Keterangan : Kategori hasil :


1 = kurang setuju a. Sangat baik = 24-28
2 = cukup setuju b. Baik = 19-23
3 = setuju c. Cukup = 14-18
4 = sangat setuju d. Kurang = < 14
RANCANGAN/RENCANA KONSELING INDIVIDU
Pertemuan ke 1
A. DESKRIPSI KASUS
Konseli merupakan siswa-siswi kelas VIII di sekolah, masalah rendahnya motivasi
belajar ini terungkap dari perilaku-perilaku yang ditampilkan siswa-siswi di kelas, dan
Saya sebagai Konselor mendapatkan laporan dari beberapa guru mata pelajaran bahwa
siswa tersebut sangat malas mengikuti pelajaran di kelas dan tidak berminat untuk belajar
dan mengerjakan tugas dari guru.

B. TUJUAN KONSELING
Agar Peserta didik dapat meningkatkan motivasi belajarnya dalam mengikuti kegiatan
belajar di kelas. Misalnya : tujuan konseling adalah melakukan penggalian secara lebih
mendalam mengenai lingkungan keluarga konseli, yang kemudian indikator mengenai yang
dimaksud dengan lingkungan keluarga konseli disesuaikan dengan indikator lingkungan
keluarga secara teoritis.Perumusan pernyataan tujuan harus jelas dan fokus data apa yang
ingin diperoleh.

C. PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSELING


Berisikan rencana pelaksanaan konseling pada sesi tersebut yang akan dilakukan dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan meliputi :
Waktu pelaksanaan konseling (kapan dan berapa lama), siapa saja yang akan dilibatkan
dalam proses konseling pada sesi tersebut, alat asesmen yang digunakan, sumber data
yang diperlukan untuk menggali data yang diperlukan, media atau alat konseling yang
diperlukan.
Alat asesmen yang akan digunakan harus dipersiapkan atau dibuat sesuai tujuan
konseling dan dilampirkan pada setiap ancangan yang dibuat/direncanakan.

D. PENDEKATAN DAN TEKNIK KONSELING


Berisi penjelasan pendekatan yang akan digunakan dan teknik konseling yang akan
digunakan (jika telah diketahui setelah menggunakan asesmen pendekatan)
Dasar konseptual pemilihan pendekatan dan teknik konseling, didasari menggunakan
minimal 2 buku dan 3 artikel ilmiah atau hasil penelitian
Penjelasan langkah-langkah teknik konseling yang digunakan Pada sesi-sesi awal
konseling, belum masuk pada pendekatan dan teknik konseling. Pendekatan dan teknik
konseling baru bisa ditetapkan setelah anda mampu melakukan asesmen dengan
menggunakan terminologi tertentu yang sesuai isu masalahnya. Pada sesi-sesi awal
konseling, masih menggunakan teknik wawancara konseling untuk menggali informasi
dan pendalaman masalah.
Bagian ini juga berisi diagnosa berdasarkan pendekatan teori yang digunakan serta
rekomendasi treatment yang akan dilakukan Berisi kemungkinan keberhasilan
pelaksanaan konseling serta kemungkinan yang akan terjadi bila masalah konseli tidak
ditangani. Selain itu berisi rencana konselor antara lain: apa sumber bacaan (buku,
artikel, hasil penelitian) yang perlu dibaca dan dianalisa sebagai persiapan? Bagaimana
pelaksanaannya? Apakah konselor membutuhkan bantuan orang yang lebih ahli atau
berpengalaman?

LAMPIRAN
Alat asesmen yang digunakan untuk menggali informasi konseling
LAPORAN KONSELING
Pertemuan ke…
Hari/tanggal : .......................................................................................................
Konselor : ........................................................................................................
Konseli : ........................................................................................................

PROSES KONSELING
Berisi deskripsi tentang pelaksanaan konseling: jumlah pertemuan, waktu pelaksanaan, dan
proses konseling secara detail (apa yang dilakukan oleh konselor sejak awal hingga akhir sesi
konseling bersama konseli).

Deskripsi konseli: cara berpakaian, penampilan fisik, tanda-tanda sakit fisik, cacat fisik,
level energi, presentasi diri secara umum
Keluhan subjektif: presentasi masalah-masalah atau isu-isu dari sudut pandang konseli.
Apa yang konseli katakan tentang penyebab, lama, dan tingkat keseriusan isu atau masalah.
Apabila konseli memiliki lebih dari satu masalah, masalah tersebut diurut berdasarkan sudut
pandang konseli.
Penemuan obyektif: observasi konselor tentang tingkah laku konseli selama sesi konseling.
Hal ini meliputi: tingkah laku verbal dan non verbal antara lain: kontak mata, nada suara,
volume suara dan gerak tubuh. Konselor perlu membuat catatan bila terjadi perubahan bila
mendiskusikan topik tertentu atau terdapat tingkah laku yang kontradiktif.

DIAGNOSIS DAN PROGNOSIS


Berisi diagnosa berdasarkan pendekatan teori yang digunakan serta rekomendasi treatment
yang akan dilakukan, kemungkinan keberhasilan pelaksanaan konseling serta kemungkinan
yang akan terjadi bila masalah konseli tidak ditangani
Selain itu berisi rencana konselor antara lain: apa sumber bacaan (buku, artikel, hasil
penelitian) yang perlu dibaca dan dianalisis sebagai persiapan? Bagaimana pelaksanaannya?
Apakah konselor membutuhkan bantuan orang yang lebih ahli atau berpengalaman?

HASIL KONSELING
Berisi tentang hasil apa yang dicapai pada penerapan pendekatan dan teknik konseling yang
telah dilakukan. Hasil konseling akan menggambarkan sejauh apa pencapaian tujuan
konseling yang telah ditetapkan pada ancangan konseling dapat diperoleh
Merupakan deskripsi hasil asesmen yang telah dilakukan dengan menggunakan berbagai
instrumen yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan konseling yang ditetapkan.
Dilengkapi interpretasi atau kesimpulan dari semua data hasil asesmen yang diperoleh pada
sesi ini. Berisi pula penjelasan mengenai langkah-langkah penerapan teknik yang akan
dilakukan oleh konselor berdasarkan referensi teoritis yang membantu. Di dalamnya juga
terdapat skenario pelaksanaan konseling, misalnya: Teknik Manajemen Diri. Langkah
Pertama yang akan dilakukan adalah self-monitoring, jelaskan hal apa yang akan dilakukan
oleh konselor terhadap konseli pada langkah pertama tersebut, dst.
Selanjutnya penjelasan mengenai hasil dari setiap langkah penerapan teknik yang telah
dilakukan. Hasil penerapan teknik juga akan memperlihatkan hasil menyeluruh dari proses
konseling yang telah dijalankan oleh konseli, meliputi ada tidaknya perubahan dalam emosi,
kognisi, dan tingkah laku konseli.

EVALUASI PERKEMBANGAN
Berisi pandangan konselor tentang konseli, apa yang ada dibalik perkataan dan perbuatan
konseli. Evaluasi ini dilakukan secara berkelanjutan. Sejauh apa konseli mengalami
perubahan dari sesi demi sesi, meliputi: emosi, kognisi, dan tingkah laku konseli. Identifikasi
tema dan pola perkataan dan perbuatan konseli dengan mengacu pada teori-teori
perkembangan dan kepribadian. Termasuk pula hipotesis, interpretasi dan konseptualisasi
tentang konseli.
Berisikan penjelasan mengenai hasil dari setiap langkah penerapan teknik yang telah
dilakukan. Hasil penerapan teknik juga akan memperlihatkan hasil menyeluruh dari proses
konseling yang telah dijalankan oleh konseli, meliputi ada tidaknya perubahan dalam emosi,
kognisi, dan tingkah laku klien.

RENCANA SESI SELANJUTNYA


Berisi rencana yang akan dilakukan pada sesi konseling selanjutnya.
Rencana untuk sesi berikut:
Rencana untuk konseli, bukan untuk konselor. Rencana jangka pendek dan panjang.
Bagaimana konselor ingin berinteraksi dengan konseli, apa yang direncanakan untuk
merespons konseli pada sesi selanjutnya (kelanjutan diskusi masalah). Apakah konselor
berencana untuk membantu perasaan, pemikiran atau tingkah laku? Apa strategi atau
pendekatan tertentu yang mungkin digunakan? Apa dasar berpikir rencana tersebut?
Berisikan penjelasan mengenai langkah-langkah penerapan teknik yang akan dilakukan oleh
konselor berdasarkan referensi teoritis yang membantu. Di dalamnya juga terdapat skenario
pelaksanaan konseling, misalnya : Teknik Manajemen Diri. Langkah Pertama yang akan
dilakukan adalah self-monitoring, jelaskan hal apa yang akan dilakukan oleh konselor
terhadap konseli pada langkah pertama tersebut, dst.
Rencana untuk konselor:
Apa sumber bacaan (buku, artikel, hasil penelitian) yang perlu dibaca dan dianalisis sebagai
persiapan? Bagaimana pelaksanaannya? Apakah konselor membutuhkan bantuan orang yang
lebih ahli atau berpengalaman?

REFLEKSI KONSELOR
Berisi refleksi konselor dalam proses konseling

LAMPIRAN
1. Verbatim wawancara konseling
2. Kertas kerja atau homework yang digunakan (tergantung pada pendekatan dan teknik
konseling yang digunakan)
3. Rekaman digital (audio visual)

Anda mungkin juga menyukai