Anda di halaman 1dari 4

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode St


ar (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Layanan
Konseling Individu

Lokasi SMAN 1 SOOKO KAB MOJOKERTO


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Tujuan yang ingin dicapai Konseli mampu bersosialisasi dengan lingkungan
kelas
Penulis Neria Fajar Wijayanti S.Pd
Tanggal 19 Januari 2023
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :
Kondisi yang menjadi latar Kepribadian konseli yang introvert dan lebih senang
belakang masalah, mengapa sendiri membuat konseli kurang mampu membaur
praktik ini penting untuk dan bersosialisasi dengan teman di kelas. Ketika
dibagikan, apa yang menjadi obrolan dengan teman sekelas tidak sesuai dengan
peran dan tanggung jawab minatnya konseli menutup diri dan mengalihkan
anda dalam praktik ini. perhatian ke gadget. Kesulitan konseli dalam
berinteraksi dan tidak adanya upaya konseli untuk
masuk terlibat dalam komunikasi di kelas membuat
konseli sulit bersosialisasi dengan teman kelas yang
lain ketika mendapat tugas kelompok.

Mengapa Praktik ini penting untuk dibagikan :


Pada layanan konseling individu dengan
menggunakan pendekatan Realita ini konseli diajak
untuk menggali permasalahan dan mencari
pemecahan masalahnya sendiri melalui tahapan
WDEP. Konseli diberikan pilihan dan tanggung
jawab untuk membentuk perilaku baru yang sesuai
dengan norma. Dalam konteks masalah ini yaitu
cara bersosialisasi dengan orang lain/teman sekelas.
Konseling Individu dengan pendekatan Realita ini
bisa dijadikan referensi bagi Guru BK yang lain
dengan permasalahan yang berbeda.

Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini yaitu


:
1. Mempersiapkan RPL rencana layanan meliputi
menganalisis masalah dan menentukan strategi yang
sesuai.
2. Mengalokasikan waktu dan janji pelaksanaan
layanan konseling individu.
3. Melaksanakan konseling individu
4. Mengevaluasi proses dan hasil layanan konseling
individu.
Guru BK bertanggung jawab dalam membantu
konseli menyelesaikan permasalahan yang dihadapi,
agar konseli mampu berkembang secara optimal
sesuai dengan SKKPD.

Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan adalah :


Apa saja yang menjadi  Terdapat sedikit miskonsepsi dalam pendekatan
tantangan untuk mencapai realita serta pemilihan teknik yang sesuai untuk
tujuan tersebut? Siapa saja digunakan dalam tahapan WDEP
yang terlibat,  Waktu dalam pelaksanaan konseling individu
yang pada saat pelaksanaan bersamaan dengan
ujian semester sehingga berpengaruh pada
kondisi konseli saat dilakukan layanan konseling
individu, guru BK berupaya agar konseli dapat
memberikan jawaban sesuai kondisi yang
dialaminya.

Pihak yang terlibat adalah :


1. Konseli
2. Rekan sejawat yaitu Guru BK, Wali kelas, Guru
Mata Pelajaran
3. Anggota kelas.

Aksi : Langkah-langkah/ strategi yang dilakukan dalam


Langkah-langkah apa yang menghadapi tantangan adalah :
dilakukan untuk  Dalam pelaksanaan konseling individu
menghadapi tantangan menggunakan pendekatan Realita teknik
tersebut/ strategi apa yang questioning dengan tahapan WDEP yaitu :
digunakan/ bagaimana 1. WANT
prosesnya, siapa saja yang -Mengidentifikasi apa yang menjadi keinginan
terlibat / Apa saja sumber konseli dan cara memenuhinya setelah Guru BK
daya atau materi yang mengeksplorasi permasalahan konseli dengan
diperlukan untuk berpedoman pada 3R (Right, Responsibility,
melaksanakan strategi ini Reality)
-Mengidentifikasi konflik antara keinginan dan
realitas yang ada.
2. DO
-Mengidentifikasi perilaku menyeluruh konseli
dan menjelaskan hubungan perilaku menyeluruh
dengan permasalahan konseli.
-Menstimulasi untuk mengontrol masalah konseli
dan menanyakan tentang langkah apa saja yang
sudah dilakukan dalam mengatasi permasalahan
yang dihadapi.
3. EVALUATION
-Mengidentifikasi perilaku baru dan
mengevaluasi strategi untuk mencapai perilaku
tersebut.
4. PLANNING
-Membantu konseli merencanakan perilaku baru
dan bertanggung jawab atas pilihan rencananya
tersebut dengan sistematika SAMI2C3 dan
mengevaluasi rencana konseli.
 Memberikan penguatan dan motivasi kepada
konseli agar lebih membuka diri dan menerima
segala jenis perbedaan pandangan, minat yang
dimiliki oleh teman yang lain.
 Mengalokasikan waktu konseling individu agar
dapat berjalan nyaman dan maksimal.

Yang terlibat dalam proses adalah :


Guru BK
Rekan sejawat
Konseli

Sumber daya / materi yang diperlukan :


Media alat tulis, lembar evaluasi hasil dan evaluasi
proses, gadget, lkk

Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu :
dari Langkah-langkah yang Guru BK memiliki pengalaman yang baik dalam
dilakukan? Apakah hasilnya terlaksananya konseling individu dengan pendekatan
efektif? Atau tidak efektif? realita sehingga kegiatan layanan yang diberikan
Mengapa? Bagaimana respon dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
orang lain terkait dengan direncanakan. Konseli menyadari apa yang menjadi
strategi yang dilakukan, Apa penyebab permasalahan yang dialaminya sehingga
yang menjadi faktor dapat memahami dan merencanakan perubahan
keberhasilan atau perilaku baru yang lebih baik.
ketidakberhasilan dari
strategi yang dilakukan? Apa Keefektifan hasil :
pembelajaran dari Hasilnya efektif, hal ini dapat dilihat dari konseli
keseluruhan proses tersebut dapat menyadari permasalahannya dan mampu
merencanakan perilaku baru yang akan dilakukan
sesuai dengan tahapan proses konseling individu.
Kepuasan konseli terhadap evaluasi hasil layanan
konseling individu sangat memuaskan dilihat dari
kriteria hasil yang diperoleh skor nilai 93. Evaluasi
proses konseling individu baik dilihat dari hasil
kriteria yang diperoleh skor 87.

Respon orang lain terkait strategi yang


dilakukan :
 Respon dari konseli sangat memuaskan karena
dengan layanan konseling individu yang
diberikan konseli merasa terbantu dalam
menyelesaikan masalah yang dihadapinya dan
konseli mampu menerapkan perilaku barunya
dengan baik. Konseli yang selama ini tidak ada
teman curhat kini lebih bisa terbuka terhadap
Guru BK dan merasa senang karena adanya
dukungan dari teman-teman sekelas.
 Respon dari atasan dan teman sejawat juga
sangat baik, dengan memberikan motivasi dan
dukungan untuk pelaksanaan kegiatan layanan
dan bimbingan selanjutnya

Faktor keberhasilan :
Guru BK memahami proses layanan konseling
individu dan melakukan tindak lanjut dengan
melakukan pengamatan terhadap perkembangan
perilaku baru konseli.

Pembelajaran dari keseluruhan proses :


Guru BK mampu melakukan layanan konseling
individu dan terus mengembangkan diri dengan
menyesuaikan dengan kondisi saat ini agar tercapai
tujuan kegiatan layanan konseling individu yang
tepat dan sesuai sehingga membawa dampak yang
lebih baik bagi konseli.

Anda mungkin juga menyukai