B. Konseling Individu
Berdasarkan hasil rekapan absensi konseli yang cukup
banyak serta observasi dan wawancara dari teman
sekelasnya dan wali kelas menunjukkan konseli sering tidak
masuk sekolah tanpa keterangan. Hal tersebut yang
melarbelakangi pemberian layanan konseling individu
untuk membantu individu mencari solusi dari permasalahan
yang dialami.
B. Konseling Individu
Proses konseling individu dengan pendekatan realita teknik
paradoxical dan kontrak perilaku yang melibatkan seorang
siswi kelas 8. Dengan konseling ini di harapkan konseli
dapat mengurangi perilaku membolos dan dapat hadir
setiap hari ke sekolah. Maka, yang menjadi tantangan
dalam mencapai tujuan adalah :
▪ Eksplorasi permasalahan konseli yang kurang
▪ Konseli yang kurang terbuka di awal awal konseling
➢ Siswa
Pada sesi terakhir bimbingan, refleksi secara lisan
lakukan dengan memberi pertanyaan langsung kepada
peserta didik mengenai bimbingan pada saat itu. Secara
keseluruhan respon mereka bagus, dan mengatakan
untuk sering-sering menggunakan video sebagai media
pembelajaran.
➢ Sejawat
Menurut rekan sejawat, proses bimbingan beserta langkah –
langkahnya sudah cukup baik. Penggunaan media cinema
edukasi juga sangat bagus dalam penyampaiannya hanya
saja pemilihan untuk filmnya harus di sesuaikan lagi agar
lebih menggena kepada peserta didik sesuai dengan tujuan
layanan klasikal yang ingin di capai.
B. Konseling Kelompok
Berdasarkan hasil laporan referal dari waka kesiswaan dan
tata tertib diperoleh data bahwa beberapa anak yang
menjadi konseli merupakan siswa yang sering melakukan
aktivitas merokok di sekolah. Siswa tersebut kedapatan
membawa dan menggunakan rokok di area sekolah. Hal
tersebut yang melarbelakangi pemberian layanan konseling
kelompok untuk membantu konseli mencari solusi dari
permasalahan yang dialami.
➢ Siswa
Pada sesi terakhir bimbingan, refleksi secara lisan juga saya
lakukan dengan memberi pertanyaan langsung kepada
peserta didik mengenai bimbingan pada saat itu. Secara
keseluruhan respon mereka bagus, dan mengatakan untuk
sering-sering menggunakan video sebagai media
pembelajaran.
➢ Sejawat
Menurut rekan sejawat, proses bimbingan beserta langkah –
langkahnya sudah cukup baik. Penggunaan media cinea
edukasi juga sangat bagus dalam penyampaiannya hanya
saja pemilihan untuk filmnya harus di sesuaikan lagi agar
lebih menggena kepada peserta didik sesuai dengan tujuan
layanan klasikal yang ingin di capai.
B. Konseling Individu
Berdasarkan hasil AKPD terhadap indikator penyesuaian
didapatkan hasil bahwa konseli kurang dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan kelas karena ada yang suka jail dan
usil kepadanya. Hal tersebut yang melarbelakangi
pemberian layanan konseling individu untuk membantu
individu mencari solusi dari permasalahan yang dialami.
Praktik ini perlu di bagikan, karena sebagai alternatif
pencegahan untuk membantu individu atau konseli mencari
solusi dari permasalahan yang di hadapi.
B. Konseling Individu
Proses konseling individu dengan pendekatan SFBC yang
melibatkan seorang siswi kelas 8. Dengan konseling ini di
harapkan konseli dapat menyesuaikan diri dengan teman
sekelasnya. Maka, yang menjadi tantangan dalam mencapai
tujuan adalah :
▪ Eksplorasi permasalahan konseli yang kurang
▪ Konseli yang kurang terbuka di awal awal konseling
➢ Siswa
Pada sesi terakhir bimbingan, refleksi secara lisan lakukan
dengan memberi pertanyaan langsung kepada peserta didik
mengenai bimbingan pada saat itu. Secara keseluruhan
respon mereka bagus.
➢ Sejawat
Menurut rekan sejawat, proses bimbingan beserta langkah –
langkahnya sudah cukup baik. Penggunaan media flashcard
juga sangat bagus dalam penyampaiannya
B. Konseling Kelompok
Berdasarkan hasil laporan referal dari guru bahwa beberapa
anak yang menjadi konseli merupakan siswa yang sering
melakukan menjaili anak ABK hingga tantrum. Hal
tersebut yang melarbelakangi pemberian layanan konseling
kelompok untuk membantu konseli mencari solusi dari
permasalahan yang dialami.
Praktik ini perlu di bagikan, karena sebagai upaya
pencegahan dari perilaku kurang bertoleransi kepada siswa
ABK.
➢ Siswa
Pada sesi terakhir bimbingan, refleksi secara lisan juga saya
lakukan dengan memberi pertanyaan langsung kepada
peserta didik mengenai bimbingan pada saat itu. Secara
keseluruhan respon mereka bagus, dan mengatakan untuk
sering-sering menggunakan video sebagai media
pembelajaran.
➢ Sejawat
Menurut rekan sejawat, proses bimbingan beserta langkah –
langkahnya sudah cukup baik. Penggunaan media cinea
edukasi juga sangat bagus dalam penyampaiannya hanya
saja pemilihan untuk filmnya harus di sesuaikan lagi agar
lebih menggena kepada peserta didik sesuai dengan tujuan
layanan klasikal yang ingin di capai.