Anda di halaman 1dari 16

NAMA : MAYATU SOLIKAH

UNIT KERJA : SMP NEGERI 1 KESAMBEN


NIM : 223112911760
BIMBINGAN KONSELING
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
LK 3.1 Menyusun Best Practices
SIKLUS 1
Lokasi SMPN 1 Kesamben
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Tujuan yang ingin dicapai Tujuan Aksi Nyata Siklus 1
1. Melalui bimbingan klasikal dengan menggunakan teknik
cinema edukasi untuk mengembangkan ketrampilan
dalam mengelola emosi marah.
2. Meningkatkan kebiasaan masuk sekolah dengan
konseling individu pendekatan realita teknik Paradoxical
prescription dan kontrak perilaku
Penulis Mayatu Solikah
Tanggal 14 – 15 Oktober 2022
Situasi: Kondisi yang melatar belakangi Masalah
Kondisi yang menjadi latar A. Bimbingan Klasikal
belakang masalah, mengapa Berdasarkan hasil AKPD yang telah dilakukan dimana pada
praktik ini penting untuk indikator pengendalian emosi di peroleh persentase yang
dibagikan, apa yang menjadi cukup tinggi dan di dukung dengan hasil observasi dan
peran dan tanggung jawab anda wawancara yang menunjukkan banyak sekali kejadian yang
dalam praktik ini. timbul seperti perkelahian, intimidasi dan tawuran yang di
picu dari kurangnya pengendalian emosi.

Praktik ini perlu di bagikan karena, beberapa kondisi


diatas yang melatarbelakangi pemberian layanan bimbingan
klasikal pada siklus 1 mengenai materi pengelolaan emosi
khususnya rasa marah sangat di perlukan oleh peserta didik
sebagai salah satu bentuk pencegahan agar kejadian yang
timbul karna kurangnya pengedalian emosi tersebut dapat
berkurang.

Peran dan tanggung jawab selama proses pemberian


layanan yang dilakukakan adalah memposisikan diri
sebagai fasilitator dalam pemberian layanan klasikal,
mengajak peserta didik aktif menjawab,bertanya,dan
memberi tanggapan selama proses bimbingan klasikal serta
memastikan proses pemberian layanan berlangsung sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.

B. Konseling Individu
Berdasarkan hasil rekapan absensi konseli yang cukup
banyak serta observasi dan wawancara dari teman
sekelasnya dan wali kelas menunjukkan konseli sering tidak
masuk sekolah tanpa keterangan. Hal tersebut yang
melarbelakangi pemberian layanan konseling individu
untuk membantu individu mencari solusi dari permasalahan
yang dialami.

Praktik ini perlu di bagikan, karena sebagai alternatif


pencegahan untuk membantu individu atau konseli mencari
solusi dari permasalahan membolos yang di hadapi.

Peran dan tanggung jawab selama proses pemberian


layanan konseling individu adalah memposisikan diri
sebagai fasilitator, membuat konseli untuk aktif selama
proses konseling hingga membuat rencana rencana solusi
pemecahan masalah terkait membolos yang konseli alami.

Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan :


Apa saja yang menjadi A. Bimbingan Klasikal
tantangan untuk mencapai Pada saat pemberian layanan klasikal dengan teknik cinema
tujuan tersebut? Siapa saja yang edukasi tantangan yang dialami adalah sebagai berikut :
terlibat, ▪ Pemilihan strategi pemberian layanan bimbingan
klasikal yang menarik
▪ Seleksi atau pemilihan film harus dipilih dan
disesuaikan dengan karakter peserta didik serta tujuan
yang ingin di capai

Yang terlibat pada proses bimbingan klasikal ini adalah


guru, siswa dan rekan sejawat.

B. Konseling Individu
Proses konseling individu dengan pendekatan realita teknik
paradoxical dan kontrak perilaku yang melibatkan seorang
siswi kelas 8. Dengan konseling ini di harapkan konseli
dapat mengurangi perilaku membolos dan dapat hadir
setiap hari ke sekolah. Maka, yang menjadi tantangan
dalam mencapai tujuan adalah :
▪ Eksplorasi permasalahan konseli yang kurang
▪ Konseli yang kurang terbuka di awal awal konseling

Aksi : Sesuai dengan tantangan di atas maka dilakukan langkah-


Langkah-langkah apa yang langkah sbb:
dilakukan untuk menghadapi 1. Asesmen kebutuhan PD
tantangan tersebut/ strategi apa 2. Pengembangan program BK
yang digunakan/ bagaimana 3. Pengembangan perangkat BK
prosesnya, siapa saja yang 4. Implementasi dan evaluasi
terlibat / Apa saja sumber daya Dari langkah-langkah tersebut terealisir layanan BK sbb :
atau materi yang diperlukan 1. Layanan dasar bimbingan Klasikal dengan teknik
untuk melaksanakan strategi ini cinema edukasi yang melibatkan 32 peserta didik
kelas 8A. Adapun medianya adalah dengan
menggunakan film yang disesuaikan dengan tujuan
pemberian layanan mengenai mengolah rasa marah.
Selama proses bimbingan klasikal peserta didik
aktif menyimak dan mengemukakan pendapatnya
mengenai film serta memberi contok
pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari hari.

2. Layanan responsif konseling individu pendekatan


realita teknik paradoxical dan kontrak perilaku yang
melibatkan seorang siswi dari kelas 8A. selama
proses konseling, konseli yang diawal-awal agak
tertutup akhirnya nyaman dan terbuka selama proses
konseling sehingga mendapatkan beberapa rencana
rencana solusi yang dibuat konseli untuk
direalisasikan secepatnya.
Refleksi Hasil dan dampak Hasil dari layanan bimbingan klasikal
Bagaimana dampak dari aksi Melalui evaluasi hasil dari proses pelaksanaan bimbingan
dari Langkah-langkah yang klasikal di dapatkan hasil bahwa peserta didik menerima
dilakukan? Apakah hasilnya materi layanan dengan cukup baik. Penggunaan media
efektif? Atau tidak efektif? cinema edukasi juga sangat berpengaruh terhadap
Mengapa? Bagaimana respon keberhasilan sesi bimbingan. Karna selain teori mereka
orang lain terkait dengan juga belajar dari video yang kita tayangkan sesuai dengan
strategi yang dilakukan, Apa topik materi yang kita sampaikan. Hanya saja yang menjadi
yang menjadi faktor catatat adalah mengenai pemilihan konten video yang
keberhasilan atau harusnya disesuaikan dengan karakteristik siswa dan topik
ketidakberhasilan dari strategi yang dibahas.
yang dilakukan?
Hasil layanan konseling
Apa pembelajaran dari Melalui Evaluasi hasil dari proses pelaksanaan konseling
keseluruhan proses tersebut individu dan pemantauan pasca konseling di peroleh hasil
yang cukup baik oleh konseli. Hal tersebut di tunjukkan
dari perilaku aktif masuk sekolah dan tidak membolos lagi
sesuai dengan tujuan konseling. Penggunaan teknik
paradoxical dan kontrak perilaku juga sangat mendukung
jalannya konseling, sehingga membawa dampak yang baik
untuk perubahan tingkah laku konseli.

➢ Siswa
Pada sesi terakhir bimbingan, refleksi secara lisan
lakukan dengan memberi pertanyaan langsung kepada
peserta didik mengenai bimbingan pada saat itu. Secara
keseluruhan respon mereka bagus, dan mengatakan
untuk sering-sering menggunakan video sebagai media
pembelajaran.
➢ Sejawat
Menurut rekan sejawat, proses bimbingan beserta langkah –
langkahnya sudah cukup baik. Penggunaan media cinema
edukasi juga sangat bagus dalam penyampaiannya hanya
saja pemilihan untuk filmnya harus di sesuaikan lagi agar
lebih menggena kepada peserta didik sesuai dengan tujuan
layanan klasikal yang ingin di capai.

Refleksi diri konselor


Pada sesi PPL siklus 1 baik pada layanan bimbingan
maupun konseling saya merasakan menemukan ruh nya
melaksanakan layanan yang sesungguhnya dari proses yang
dialami. Meskipun belum sempurna dan masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki, setidaknya melalui
kegiatan ini saya merasa sangat beruntung di berikann
kesempaan untuk terus belajar dan melakukan perbaikan
demi ketercapaian tujuan dalam kegiatan pemberian
layanan selanjutnya.

Perkembangan kompetensi atau hal baru yang didapat


atau dikuasai dan tetap dibagi dalam bimbingan dan
koseling
Tentunya dengan kegiatan ini saya sangat belajar banyak
mulai dari identifikasi masalah,eksplorasi, pengembangan
perangkat/RPL,pemilihan metode hingga pelaksanaan
pemberian layanan yang sebelumnya belum saya dapat
ketika S1. Saya belajar mulai awal dengan sangat antusias.
Yang paling di rasa banyak menemukan hal baru adalah ada
tahap pengembangan perangkat yakni pembuatan RPL dan
pemilihan metode layanan.
SIKLUS 2
Lokasi SMPN 1 Kesamben
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Tujuan yang ingin dicapai Tujuan Aksi Nyata Siklus 2
1. Melalui bimbingan kelompok dengan teknik diskusi
kelompok sebagai upaya pencegahan terhadap perilaku
bullying di sekolah.
2. Meningkatkan perilaku taat tata tertib dengan tidak
merokok di sekolah dengan menggunakan pendekatan
behavioral teknik modeling simbolik dan penguatan
positif
Penulis Mayatu Solikah
Tanggal 28 - 29 Oktober 2022
Situasi: Kondisi yang melatar belakangi masalah :
Kondisi yang menjadi latar A. Bimbingan kelompok
belakang masalah, mengapa Berdasarkan hasil AKPD mengenai indikator tentang
praktik ini penting untuk bullying diperoleh hasil yang cukup tinggi dengan
dibagikan, apa yang menjadi persentase kurang lebih berkisar 2,31 % dengan jumlah
peran dan tanggung jawab anda pemilih 118 siswa. Hal tersebut juga didukung dengan
dalam praktik ini. wawancara yang dilakukan kepada guru,siswa dan laporan
referal dari bapak ibu guru.
Menurut wawancara yang bapak/ibu guru menyatakan
bahwa beberapa anak melakukan pembullyan dengan
memanggil nama orang tua, ada yang melakukan secara
fisik misalnya berkelahi dan melukai secara fisik. Bukan
hanya itu, beberapa kasus bullying yang terjadi di sekolah
juga terkait dengan cyberbullying atau bullying yang di
lakukan di media sosial. Tak jarang mereka yang menjadi
korban sering enggan untuk masuk sekolah dengan alasan
malu dan takut.

Praktik ini perlu di bagikan karena dari beberapa alasan


yang melatar belakangi tersebut diatas, maka pemberian
layanan bimbingan kelompok perlu dilakukan sebagai
bentuk upaya pencegahan perilaku bullying di sekolah. oleh
karena itulah, penulis mencoba mendesain sebuah rencana
pelaksanaan layanan ( RPL ) dengan menggunakan metode
cinema edukasi melalaui video kontekstual.

Peran dan tanggung jawab selama proses pemberian


layanan yang dilakukakan adalah memposisikan diri
sebagai fasilitator dalam pemberian layanan bimbingan
kelompok, mengajak kelompok aktif dalam membangun
dinamika kelompok dengan menjawab,bertanya,dan
memberi tanggapan selama proses bimbingan kelompok
serta memastikan proses pemberian layanan berlangsung
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

B. Konseling Kelompok
Berdasarkan hasil laporan referal dari waka kesiswaan dan
tata tertib diperoleh data bahwa beberapa anak yang
menjadi konseli merupakan siswa yang sering melakukan
aktivitas merokok di sekolah. Siswa tersebut kedapatan
membawa dan menggunakan rokok di area sekolah. Hal
tersebut yang melarbelakangi pemberian layanan konseling
kelompok untuk membantu konseli mencari solusi dari
permasalahan yang dialami.

Praktik ini perlu di bagikan, karena sebagai upaya


pencegahan dari pelanggaran tata tertib karena kebiasaan
merokok di area sekolah.

Peran dan tanggung jawab selama proses pemberian


layanan konseling individu adalah memposisikan diri
sebagai fasilitator, membuat konseli untuk aktif selama
proses konseling hingga membuat rencana rencana solusi
pemecahan masalah terkait membolos yang konseli alami.

Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan :


Apa saja yang menjadi A. Bimbingan Kelompok
tantangan untuk mencapai Pada saat pemberian layanan kelompok dengan teknik
tujuan tersebut? Siapa saja yang diskusi kelompok dengan mengunakan video edukasi
terlibat, tantangan yang dialami adalah sebagai berikut :
▪ Pemilihan strategi pemberian layanan bimbingan
klasikal yang menarik
▪ Seleksi atau pemilihan film harus dipilih dan
disesuaikan dengan karakter peserta didik serta tujuan
yang ingin di capai
Proses bimbimngan kalsikal ini melibatkan peserta didik
kelas 8.
C. Konseling Individu
Proses konseling individu dengan pendekatan realita teknik
paradoxical dan kontrak perilaku yang melibatkan seorang
siswi kelas 8. Dengan konseling ini di harapkan konseli
dapat mengurangi perilaku membolos dan dapat hadir
setiap hari ke sekolah. Maka, yang menjadi tantangan
dalam mencapai tujuan adalah :
▪ Eksplorasi permasalahan konseli yang kurang
▪ Konseli yang kurang terbuka di awal awal konseling
Aksi : Sesuai dengan tantangan di atas maka dilakukan langkah-
langkah sbb:
Langkah-langkah apa yang 1. Asesmen kebutuhan PD
dilakukan untuk menghadapi 2. Pengembangan program BK
tantangan tersebut/ strategi apa 3. Pengembangan perangkat BK
yang digunakan/ bagaimana 4. Implementasi dan evaluasi
prosesnya, siapa saja yang Dari langkah-langkah tersebut terealisir layanan BK sbb :
terlibat / Apa saja sumber daya a. Layanan dasar bimbingan Klasikal dengan teknik
atau materi yang diperlukan cinema edukasi yang melibatkan 32 peserta didik
untuk melaksanakan strategi ini kelas 8A. Adapun medianya adalah dengan
menggunakan film yang disesuaikan dengan tujuan
pemberian layanan mengenai mengolah rasa marah.
Selama proses bimbingan klasikal peserta didik
aktif menyimak dan mengemukakan pendapatnya
mengenai film serta memberi contok
pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari hari.

b. Layanan responsif konseling individu pendekatan


realita teknik paradoxical dan kontrak perilaku yang
melibatkan seorang siswi dari kelas 8A. selama
proses konseling, konseli yang diawal-awal agak
tertutup akhirnya nyaman dan terbuka selama proses
konseling sehingga mendapatkan beberapa rencana
rencana solusi yang dibuat konseli untuk
direalisasikan secepatnya.
Refleksi Hasil dan dampak Hasil dari layanan bimbingan kelompok
Bagaimana dampak dari aksi Melalui evaluasi hasil dari proses pelaksanaan bimbingan
dari Langkah-langkah yang kelompok di dapatkan hasil bahwa peserta didik menerima
dilakukan? Apakah hasilnya materi layanan dengan cukup baik. Penggunaan media
efektif? Atau tidak efektif? video edukasi juga sangat berpengaruh terhadap
Mengapa? Bagaimana respon keberhasilan sesi bimbingan. Karna selain teori mereka
orang lain terkait dengan juga belajar dari video yang kita tayangkan sesuai dengan
strategi yang dilakukan, Apa topik materi yang kita sampaikan.
yang menjadi faktor
keberhasilan atau Hasil layanan konseling
ketidakberhasilan dari strategi Melalui Evaluasi hasil dari proses pelaksanaan konseling
yang dilakukan? individu dan pemantauan pasca konseling di peroleh hasil
yang cukup baik oleh konseli. Hal tersebut di tunjukkan
Apa pembelajaran dari dari perilaku aktif masuk sekolah dan tidak membolos lagi
keseluruhan proses tersebut sesuai dengan tujuan konseling. Penggunaan teknik
paradoxical dan kontrak perilaku juga sangat mendukung
jalannya konseling, sehingga membawa dampak yang baik
untuk perubahan tingkah laku konseli.

➢ Siswa
Pada sesi terakhir bimbingan, refleksi secara lisan juga saya
lakukan dengan memberi pertanyaan langsung kepada
peserta didik mengenai bimbingan pada saat itu. Secara
keseluruhan respon mereka bagus, dan mengatakan untuk
sering-sering menggunakan video sebagai media
pembelajaran.
➢ Sejawat
Menurut rekan sejawat, proses bimbingan beserta langkah –
langkahnya sudah cukup baik. Penggunaan media cinea
edukasi juga sangat bagus dalam penyampaiannya hanya
saja pemilihan untuk filmnya harus di sesuaikan lagi agar
lebih menggena kepada peserta didik sesuai dengan tujuan
layanan klasikal yang ingin di capai.

Refleksi diri konselor


Pada sesi PPL siklus 1 baik pada layanan bimbingan
maupun konseling saya merasakan menemukan ruh nya
melaksanakan layanan yang sesungguhnya dari proses yang
dialami. Meskipun belum sempurna dan masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki, setidaknya melalui
kegiatan ini saya merasa sangat beruntung di berikann
kesempaan untuk terus belajar dan melakukan perbaikan
demi ketercapaian tujuan dalam kegiatan pemberian
layanan selanjutnya.

Perkembangan kompetensi atau hal baru yang didapat


atau dikuasai dan tetap dibagi dalam bimbingan dan
koseling
Tentunya dengan kegiatan ini saya sangat belajar banyak
mulai dari identifikasi masalah,eksplorasi, pengembangan
perangkat/RPL,pemilihan metode hingga pelaksanaan
pemberian layanan yang sebelumnya belum saya dapat
ketika S1. Saya belajar mulai awal dengan sangat antusias.
Yang paling di rasa banyak menemukan hal baru adalah ada
tahap pengembangan perangkat yakni pembuatan RPL dan
pemilihan metode layanan.
SIKLUS 3
Lokasi SMPN 1 Kesamben
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Tujuan yang ingin dicapai Tujuan Aksi Nyata Siklus 3
1. Melalui bimbingan klasikal dengan menggunakan
pendekatan kooperatif learning teknik make and match
untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai
macam macam profesi berdasarkan kecerdasan
majemuk
2. Meningkatkan sikap penyesuaian diri konseli dengan
menggunakan pendekatan SFBC pada konseling
individu di SMP
Penulis Mayatu Solikah
Tanggal 10 dan 14 November 2022
Situasi: Kondisi yang melatar belakangi Masalah
Kondisi yang menjadi latar A. Bimbingan Klasikal
belakang masalah, mengapa Berdasarkan hasil AKPD yang telah dilakukan dimana pada
praktik ini penting untuk indikator pilihan karir di peroleh persentase yang cukup
dibagikan, apa yang menjadi tinggi
peran dan tanggung jawab anda
dalam praktik ini. Praktik ini perlu di bagikan karena, beberapa kondisi
diatas yang melatarbelakangi pemberian layanan bimbingan
klasikal pada siklus 1 mengenai materi pengelolaan emosi
khususnya rasa marah sangat di perlukan oleh peserta didik
sebagai salah satu bentuk pencegahan agar kejadian yang
timbul karna kurangnya pengedalian emosi tersebut dapat
berkurang.

Peran dan tanggung jawab selama proses pemberian


layanan yang dilakukan adalah memposisikan diri sebagai
fasilitator dalam pemberian layanan klasikal, mengajak
peserta didik aktif menjawab,bertanya,dan memberi
tanggapan selama proses bimbingan klasikal serta
memastikan proses pemberian layanan berlangsung sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.

B. Konseling Individu
Berdasarkan hasil AKPD terhadap indikator penyesuaian
didapatkan hasil bahwa konseli kurang dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan kelas karena ada yang suka jail dan
usil kepadanya. Hal tersebut yang melarbelakangi
pemberian layanan konseling individu untuk membantu
individu mencari solusi dari permasalahan yang dialami.
Praktik ini perlu di bagikan, karena sebagai alternatif
pencegahan untuk membantu individu atau konseli mencari
solusi dari permasalahan yang di hadapi.

Peran dan tanggung jawab selama proses pemberian


layanan konseling individu adalah memposisikan diri
sebagai fasilitator, membuat konseli untuk aktif selama
proses konseling hingga membuat rencana rencana solusi
pemecahan masalah yang konseli alami.

Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan :


Apa saja yang menjadi A. Bimbingan Klasikal
tantangan untuk mencapai Pada saat pemberian layanan klasikal dengan teknik make
tujuan tersebut? Siapa saja yang anda match tantangan yang dialami adalah sebagai berikut :
terlibat, ▪ Pengkondisian masing masing kelompok yang kurang
tertib
▪ Penggunaan media yang sebelumnya belum pernah jadi
diperlukan penjelasan yang lebih rinci

Yang terlibat pada proses bimbingan klasikal ini adalah


guru, siswa dan rekan sejawat.

B. Konseling Individu
Proses konseling individu dengan pendekatan SFBC yang
melibatkan seorang siswi kelas 8. Dengan konseling ini di
harapkan konseli dapat menyesuaikan diri dengan teman
sekelasnya. Maka, yang menjadi tantangan dalam mencapai
tujuan adalah :
▪ Eksplorasi permasalahan konseli yang kurang
▪ Konseli yang kurang terbuka di awal awal konseling

Aksi : Sesuai dengan tantangan di atas maka dilakukan langkah-


Langkah-langkah apa yang langkah sbb:
dilakukan untuk menghadapi 1. Asesmen kebutuhan PD
tantangan tersebut/ strategi apa 2. Pengembangan program BK
yang digunakan/ bagaimana 3. Pengembangan perangkat BK
prosesnya, siapa saja yang 4. Implementasi dan evaluasi
terlibat / Apa saja sumber daya Dari langkah-langkah tersebut terealisir layanan BK sbb :
atau materi yang diperlukan 1. Layanan dasar bimbingan Klasikal dengan teknik
untuk melaksanakan strategi ini make and match yang melibatkan 32 peserta didik
kelas 8E. Adapun medianya adalah dengan
menggunakan flash card yang disesuaikan dengan
tujuan pemberian layanan mengenai karir berdasarkan
kecerdasan majemuk. Selama proses bimbingan
klasikal peserta didik aktif menyimak dan
mengemukakan pendapatnya mengenai film serta
memberi contok pengaplikasiannya dalam kehidupan
sehari hari.

2. Layanan responsif konseling individu pendekatan


SFBC yang melibatkan seorang siswi dari kelas 8E.
selama proses konseling, konseli yang diawal-awal
agak tertutup akhirnya nyaman dan terbuka selama
proses konseling sehingga mendapatkan beberapa
rencana rencana solusi yang dibuat konseli untuk
direalisasikan secepatnya.
Refleksi Hasil dan dampak Hasil dari layanan bimbingan klasikal
Bagaimana dampak dari aksi Melalui evaluasi hasil dari proses pelaksanaan bimbingan
dari Langkah-langkah yang klasikal di dapatkan hasil bahwa peserta didik menerima
dilakukan? Apakah hasilnya materi layanan dengan cukup baik. Penggunaan media flash
efektif? Atau tidak efektif? card juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan sesi
Mengapa? Bagaimana respon bimbingan.
orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa Hasil layanan konseling
yang menjadi faktor Melalui Evaluasi hasil dari proses pelaksanaan konseling
keberhasilan atau individu dan pemantauan pasca konseling di peroleh hasil
ketidakberhasilan dari strategi yang cukup baik oleh konseli. Hal tersebut di tunjukkan
yang dilakukan? dari perilaku aktif masuk sekolah dan tidak membolos lagi
sesuai dengan tujuan konseling. Penggunaan pendekatan
Apa pembelajaran dari SFBC juga sangat mendukung jalannya konseling, sehingga
keseluruhan proses tersebut membawa dampak yang baik untuk perubahan tingkah laku
konseli.

➢ Siswa
Pada sesi terakhir bimbingan, refleksi secara lisan lakukan
dengan memberi pertanyaan langsung kepada peserta didik
mengenai bimbingan pada saat itu. Secara keseluruhan
respon mereka bagus.
➢ Sejawat
Menurut rekan sejawat, proses bimbingan beserta langkah –
langkahnya sudah cukup baik. Penggunaan media flashcard
juga sangat bagus dalam penyampaiannya

Refleksi diri konselor


Pada sesi PPL siklus 3 baik pada layanan bimbingan
maupun konseling saya merasakan menemukan ruh nya
melaksanakan layanan yang sesungguhnya dari proses yang
dialami. Meskipun belum sempurna dan masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki, setidaknya melalui
kegiatan ini saya merasa sangat beruntung di berikann
kesempaan untuk terus belajar dan melakukan perbaikan
demi ketercapaian tujuan dalam kegiatan pemberian
layanan selanjutnya.

Perkembangan kompetensi atau hal baru yang didapat


atau dikuasai dan tetap dibagi dalam bimbingan dan
koseling
Tentunya dengan kegiatan ini saya sangat belajar banyak
mulai dari identifikasi masalah,eksplorasi, pengembangan
perangkat/RPL,pemilihan metode hingga pelaksanaan
pemberian layanan yang sebelumnya belum saya dapat
ketika S1. Saya belajar mulai awal dengan sangat antusias.
Yang paling di rasa banyak menemukan hal baru adalah ada
tahap pengembangan perangkat yakni pembuatan RPL dan
pemilihan metode layanan.
SIKLUS 4
Lokasi SMPN 1 Kesamben
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Tujuan yang ingin dicapai Tujuan Aksi Nyata Siklus 4
1. Melalui bimbingan kelompok dengan teknik diskusi
kelompok sebagai upaya meningkatkan perilaku
beretika dalam bergaul teman sebaya
2. Meningkatkan sikap toleransi terhadap siswa ABK
dengan menggunakan pendekatan realita teknik
modeling simbolik dan kontrak perilaku
Penulis Mayatu Solikah
Tanggal 28 - 29 Oktober 2022
Situasi: Kondisi yang melatar belakangi masalah :
Kondisi yang menjadi latar A. Bimbingan kelompok
belakang masalah, mengapa Berdasarkan hasil AKPD mengenai indikator tentang aspek
praktik ini penting untuk sosial cukup kurang. Hal tersebut juga didukung dengan
dibagikan, apa yang menjadi wawancara yang dilakukan kepada guru,siswa dan laporan
peran dan tanggung jawab anda referal dari bapak ibu guru.
dalam praktik ini.
Praktik ini perlu di bagikan karena dari beberapa alasan
yang melatar belakangi tersebut diatas, maka pemberian
layanan bimbingan kelompok perlu dilakukan sebagai
bentuk upaya pencegahan perilaku kurang bertoleransi di
sekolah. oleh karena itulah, penulis mencoba mendesain
sebuah rencana pelaksanaan layanan ( RPL ) dengan
menggunakan metode modeling simbolik.

Peran dan tanggung jawab selama proses pemberian


layanan yang dilakukakan adalah memposisikan diri
sebagai fasilitator dalam pemberian layanan bimbingan
kelompok, mengajak kelompok aktif dalam membangun
dinamika kelompok dengan menjawab,bertanya,dan
memberi tanggapan selama proses bimbingan kelompok
serta memastikan proses pemberian layanan berlangsung
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

B. Konseling Kelompok
Berdasarkan hasil laporan referal dari guru bahwa beberapa
anak yang menjadi konseli merupakan siswa yang sering
melakukan menjaili anak ABK hingga tantrum. Hal
tersebut yang melarbelakangi pemberian layanan konseling
kelompok untuk membantu konseli mencari solusi dari
permasalahan yang dialami.
Praktik ini perlu di bagikan, karena sebagai upaya
pencegahan dari perilaku kurang bertoleransi kepada siswa
ABK.

Peran dan tanggung jawab selama proses pemberian


layanan konseling individu adalah memposisikan diri
sebagai fasilitator, membuat konseli untuk aktif selama
proses konseling hingga membuat rencana rencana solusi
pemecahan masalah terkait membolos yang konseli alami.

Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan :


Apa saja yang menjadi A. Bimbingan Kelompok
tantangan untuk mencapai Pada saat pemberian layanan kelompok dengan modeling
tujuan tersebut? Siapa saja yang simbolik tantangan yang dialami adalah sebagai berikut :
terlibat, ▪ Pemilihan strategi pemberian layanan bimbingan
klasikal yang menarik
▪ Seleksi atau pemilihan film harus dipilih dan
disesuaikan dengan karakter peserta didik serta tujuan
yang ingin di capai
Proses bimbimngan kalsikal ini melibatkan peserta didik
kelas 8.
B. Konseling Individu
Proses konseling individu dengan pendekatan realita teknik
paradoxical dan kontrak perilaku yang melibatkan beberapa
orang siswa kelas 8. Dengan konseling ini di harapkan
konseli dapat meningkatkan perilaku saling menghargai dan
toleransi antar siswa. Maka, yang menjadi tantangan dalam
mencapai tujuan adalah :
▪ Eksplorasi permasalahan konseli yang kurang
▪ Konseli yang kurang terbuka di awal awal konseling
Aksi : Sesuai dengan tantangan di atas maka dilakukan langkah-
Langkah-langkah apa yang langkah sbb:
dilakukan untuk menghadapi 1. Asesmen kebutuhan PD
tantangan tersebut/ strategi apa 2. Pengembangan program BK
yang digunakan/ bagaimana 3. Pengembangan perangkat BK
prosesnya, siapa saja yang 4. Implementasi dan evaluasi
terlibat / Apa saja sumber daya Dari langkah-langkah tersebut terealisir layanan BK sbb :
atau materi yang diperlukan a. Layanan dasar bimbingan kelompok dengan teknik
untuk melaksanakan strategi ini modeling simbolik yang melibatkan 8 siswa kelas
8F. Adapun medianya adalah dengan menggunakan
film yang disesuaikan dengan tujuan pemberian
layanan mengenai mengolah rasa marah. Selama
proses bimbingan klasikal peserta didik aktif
menyimak dan mengemukakan pendapatnya
mengenai film serta memberi contoh
pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari hari.
c. Layanan responsif konseling individu pendekatan
realita teknik paradoxical dan kontrak perilaku yang
melibatkan seorang siswi dari kelas 8A. selama
proses konseling, konseli yang diawal-awal agak
tertutup akhirnya nyaman dan terbuka selama proses
konseling sehingga mendapatkan beberapa rencana
rencana solusi yang dibuat konseli untuk
direalisasikan secepatnya.
Refleksi Hasil dan dampak Hasil dari layanan bimbingan kelompok
Bagaimana dampak dari aksi Melalui evaluasi hasil dari proses pelaksanaan bimbingan
dari Langkah-langkah yang klasikal di dapatkan hasil bahwa peserta didik menerima
dilakukan? Apakah hasilnya materi layanan dengan cukup baik. Penggunaan media
efektif? Atau tidak efektif? cinema edukasi juga sangat berpengaruh terhadap
Mengapa? Bagaimana respon keberhasilan sesi bimbingan. Karna selain teori mereka
orang lain terkait dengan juga belajar dari video yang kita tayangkan sesuai dengan
strategi yang dilakukan, Apa topik materi yang kita sampaikan.
yang menjadi faktor
keberhasilan atau Hasil layanan konseling
ketidakberhasilan dari strategi Melalui Evaluasi hasil dari proses pelaksanaan konseling
yang dilakukan? individu dan pemantauan pasca konseling di peroleh hasil
yang cukup baik oleh konseli. Hal tersebut di tunjukkan
Apa pembelajaran dari dari perilaku aktif masuk sekolah dan tidak membolos lagi
keseluruhan proses tersebut sesuai dengan tujuan konseling. Penggunaan teknik
paradoxical dan kontrak perilaku juga sangat mendukung
jalannya konseling, sehingga membawa dampak yang baik
untuk perubahan tingkah laku konseli.

➢ Siswa
Pada sesi terakhir bimbingan, refleksi secara lisan juga saya
lakukan dengan memberi pertanyaan langsung kepada
peserta didik mengenai bimbingan pada saat itu. Secara
keseluruhan respon mereka bagus, dan mengatakan untuk
sering-sering menggunakan video sebagai media
pembelajaran.
➢ Sejawat
Menurut rekan sejawat, proses bimbingan beserta langkah –
langkahnya sudah cukup baik. Penggunaan media cinea
edukasi juga sangat bagus dalam penyampaiannya hanya
saja pemilihan untuk filmnya harus di sesuaikan lagi agar
lebih menggena kepada peserta didik sesuai dengan tujuan
layanan klasikal yang ingin di capai.

Refleksi diri konselor


Pada sesi PPL siklus 4 baik pada layanan bimbingan
maupun konseling saya merasakan menemukan ruh nya
melaksanakan layanan yang sesungguhnya dari proses yang
dialami. Meskipun belum sempurna dan masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki, setidaknya melalui
kegiatan ini saya merasa sangat beruntung di berikann
kesempaan untuk terus belajar dan melakukan perbaikan
demi ketercapaian tujuan dalam kegiatan pemberian
layanan selanjutnya.

Perkembangan kompetensi atau hal baru yang didapat


atau dikuasai dan tetap dibagi dalam bimbingan dan
koseling
Tentunya dengan kegiatan ini saya sangat belajar banyak
mulai dari identifikasi masalah,eksplorasi, pengembangan
perangkat/RPL,pemilihan metode hingga pelaksanaan
pemberian layanan yang sebelumnya belum saya dapat
ketika S1. Saya belajar mulai awal dengan sangat antusias.
Yang paling di rasa banyak menemukan hal baru adalah ada
tahap pengembangan perangkat yakni pembuatan RPL dan
pemilihan metode layanan.

Anda mungkin juga menyukai