Anda di halaman 1dari 6

LK 1.

2 Eksplorasi Faktor Penyebab Masalah


Nama : Ahmad Soleh
Asal sekolah : SMA Terpadu AL Mashum Mardiyah

Masalah yang Faktor penyebab timbulnya masalah


ditemukan di sekolah
Psikologis
pada Kelas 10 Fisik Lingkungan keluarga Lingkungan sosial Lainnya
(emosi, pikiran dll)
(didapat dari AKPD)
PRIBADI
Pada bidang pribadi Wawancara dan kajian Wawancara & Observasi:
didapatkan hasil …% Literature: Support system dari keluarga yang
Siswa belum memahami Amri, S. (2018). Pengaruh “tidak pas” terhadap siswa, yang
potensi diri kepercayaan diri (self memunculkan kurangnya motivasi,
confidence) berbasis kepercayaan diri dalam menggali
ekstrakurikuler pramuka potensi diri dan ekpektasi keluarga
terhadap prestasi belajar yang tidak sesuai dengan siswa,
matematika siswa SMA dapat mempengaruhi pemahaman
Negeri 6 Kota Bengkulu. terhadap potensi siswa tersebut.
Jurnal Pendidikan
Matematika Raflesia, 3(2),
156-170.
-------------------------------
Siswa yang memiliki
rendahnya kepercayaan diri
cenderung merasa dirinya
tidak mampu atau tidak
berharga, sehingga sulit
untuk mengenali potensi
mereka.
Pada bidang pribadi Kajian Literature: Wawancara & Observasi: Wawancara & Observasi:
didapatkan hasil …% Estari, A. W. (2020). Siswa cenderung ikut-ikutan dengan
Siswa belum tahu cara Pentingnya memahami Komunikasi yang buruk di dalam teman sebayanya atau kelompoknya.
mengenal dan memahami karakteristik peserta keluarga dan tidak saling terbuka Memuliki kecenderungan abai terhadap
diri sendiri didik dalam proses satu sama lain dan saling citra diri dan lebih mementingkan
pembelajaran. In Social, memberikan penghargaan terhadap “pandangan “ teman-temannya atau
Humanities, and pencapaian yang di peroleh oleh kelompoknya
Educational Studies siswa di dalam keuarganya, dapat
(SHEs): Conference Series mempengaruhi kemampuan diri
(Vol. 3, No. 3, pp. 1439- siswa untuk memahami diri mereka
1444). sendiri.
---------------------------------
SOSIAL
Siswa belum banyak Wawancara dan Nisa, K., & Mirawati, M. Wawancara dan Observasi:
mengenal lingkungan Kajian Literarur: (2022). Kepribadian 1. Perbedaan budaya dan Bahasa
sekolah baru ------------------------- Introvert Pada Remaja. daerah masing-masing siswa
Hadinugroho, D. L. Educativo: Jurnal dapat mempengaruhi siswa
(2002). Pengaruh Pendidikan, 1(2), 606-613. dalam mengenali lingkungan
Lingkungan Fisik ----------------------------- sekolah barunya.
Pada Perilaku: Suatau 1. Siswa dengan
Tinjauan Arsitektural. kepribadian introvert,
1. Kondisi akan membutuhkan
Lingkungan Fisik; waktu yang cenderung
Ketika seseorang lebih lama dalam
berada di beradaptasi dengan
lingkungan baru, lingkungan, dan teman
akan ada beberapa barunya di sekolah
hal yang akan barunya.
berpengaruh 2. kemudian, perasaan
terhadap cemas akan penerimaan
pengenalan dan teman-teman baru nya
adaptasi terhadap apakah akan diterima
lingkungan baru, dengan baik atau tidak,
misal dari suhu atau bagaimana cara
udara, tata letak menyesuaikan sikap dan
bangunan di perilaku, ketika berada
lingkungan dalam lingkungan baru.
sekolah.
Siswa sukar bergaul Kajian Literatur dan Wawancara dan Observasi: Wawancara dan Observasi:
dengan teman-teman di wawancara; Adicondro, N., & Purnamasari, 2. Perbedaan budaya dan Bahasa
sekolah Azka, F., Firdaus, D. F., & A. (2011). Efikasi diri, dukungan daerah masing-masing
Kurniadewi, E. (2018). sosial keluarga dan self regulated keseganan dan keengganan
Kecemasan sosial dan learning pada siswa kelas VIII. untuk memulai interaksi.
ketergantungan media Humanitas, 8(1), 17.
sosial pada mahasiswa. -------------------------------
Psympathic: Jurnal 1. Siswa yang tidak mendapatkan
Ilmiah Psikologi, 5(2), dukungan atau keterlibatan
201-210. sosial yang cukup dari keluarga
----------------------------- berpotensi mendapatkan
1. Kepercayaan diri yang kesulitan dalam
rendah dapat mengembangkan keterampilan
menghambat sosial yang diperlukan untuk
kemampuan seseorang 2. Keluarga yang otoriter sehingga
untuk berinteraksi memiliki kekahawatiran tentang
dengan teman-teman. penerimaan dan pandangan dari
Siswa mungkin merasa orang lain.
bahwa mereka tidak
cukup baik untuk
diterima.
2. Kecemasan sosial atau
rasa takut akan
penilaian orang lain
dapat membuat siswa
merasa tidak nyaman
dalam situasi sosial dan
menghindari interaksi
dengan teman-teman.
3. Pernah menjadi korban
buli.

Siswa belum tahu cara Wawancara & Kajian Literarur: Wawancara dan Observasi
belajar yang baik dan Observasi; Ulfah, S. M. (2020). 1. Karena berada di lingkungan
benar di Sekolah dan 1. Kesehatan pada KONSEP BIMBINGAN asrama, sering banyak gangguan
asrama siswa menjadi salah DAN KONSELING dan atau pengaliahan dari teman-
satu penyebab siswa DALAM teman di asramanya, missal ketika
kesulitan dalam MENINGKATKAN ingin belajar, ada teman yang
belajar, misalnya MOTIVASI BELAJAR ngajak untuk bermain, dan atau
Kesehatan pada (Studi Komparasi melakukan hal lain, sehingga
mata. Dan missal Pemikiran Dr. Pupu Saeful belajarnya terganggu
memiliki Riwayat Rahmat, M. Pd dan Prof. 2. Kurangnya upaya guru dalam
penyakit yang cukup Dr. H. Djaali dalam memotivasi siswa dalam
lama, sperti penyakit Psikologi Pendidikan). pembelajaran dan korelasi
lambung dan atau Counselia; Jurnal matapelajaran dalam kemanfaatan
penyakit bawaan Bimbingan Konseling dalam kehidupan sehari-hari dan
dari lahir. dalam pengertian yang lebih luas.
2. Kualitas fasilitas Pendidikan Islam, 1(1), 32- 3. Rasa nyaman dan aman, karena
belajar di sekolah 41. kondisi kelas yang masih belum
atau asrama, seperti -------------------------------- kondusif secara sempurna pasca
pencahayaan yang Kecemasan dan stress yang bencana gempa di Cugenang,
buruk atau kursi berlebihan karena berada di (Cianjur). Membuat siswa merasa
yang tidak nyaman, lingkungan baru, sehingga belum bisa menyesuaiakn diri
dapat memengaruhi berpengaruh terhadap dengan kondisi tersebut.
kemampuan siswa konestrasi belajar, dan
untuk fokus dan bagaimana seharusnya
belajar dengan baik. belajar yang efektif
Siswa masih sering Kajian Literatur dan Observasi dan wawancara: Wawancara dan Observasi:
menunda-nunda tugas wawancara: 1. Model Perilaku Keluarga: 1. Terbawa suasana lingkungan
sekolah Munawaroh, M. L., Alhadi, Jika anggota keluarga lain asrama, ketika melihat dan
S., & Saputra, W. N. E. cenderung menunda-nunda mendengar temannya yang
(2017). Tingkat tugas atau tidak belum mengerjakan tugas
prokrastinasi akademik memprioritaskan pekerjaan sekolahnya, dia merasa ada
siswa sekolah sekolah, siswa dapat teman dan semakin
------------------- mengadopsi kebiasaan yang membenarkan pemikiran dan
1. prokrastinasi merupakan sama. kondisi emosinya untuk
kecenderungan untuk 2. Kurangnya Dukungan dan menunda pengerjaan
menunda-nunda tugas Pengawasan dari orang tua: tugasnya.
yang tidak diinginkan Ketika berasa di rumah, orang 2. Kurangnya pemahaman
atau menantang hingga tua cenderung cuek terhadap terhadap suatu materi
saat terakhir. Ini dapat perkembangan dan perilaku sehingga dia kesulitan, dan
disebabkan oleh anak, sehingga anak cenderung apalagi siswa tersebut malas
ketidakmampuan untuk tidak memiliki kesadaran akan juga untuk bertanya.
mengatasi tanggung jawab, karena
ketidaknyamanan atau Kurangnya dukungan atau
ketidakpastian yang pengawasan dari orang tua atau
mungkin terkait dengan anggota keluarga dapat
tugas tersebut.” membuat siswa merasa tidak
2. Kurangnya keterampilan bertanggung jawab dan lebih
manajemen waktu dan cenderung menunda-nunda
penjadwalan dapat tugas.
membuat siswa
kesulitan dalam
mengatur tugas dan
deadline dengan baik.
Siswa belum tahu cara Observasi dan Observasi dan wawancara: Observasi dan wawancara:
memperoleh bantuan wawancara: 1. Kurangnya figur panutan yang 1. Siswa tidak di izinkan membawa
pendidikan (beasiswa) 1. Keterbatasan berhasil dalam keluarga yang membawa gawai di lingkungan
fasilitas dan waktu berhasil mendapatkan beasiswa pesantren, sehingga memiliki
yang di sediakan dalam lingkungan sosial siswa keterbatasan akses dan koneksi
di sekolah, dapat mengurangi kesadaran yang relevan, sehingga membuat
sehingga siswa tentang kemungkinan siswa terbatas untuk mendapatkan
memiliki terbatas memperoleh bantuan informasi beasiswanya.
pula dalam pendidikan tersebut 2. Kurangnya figur panutan yang
pencarian 2. Orang tua atau wali yang tidak berhasil mendapatkan beasiswa
informasi yang akrab dengan proses beasiswa dalam lingkungan sosial siswa
lebih lengkap. mungkin tidak bisa dapat mengurangi kesadaran
memberikan bimbingan atau tentang kemungkinan memperoleh
informasi yang diperlukan. bantuan pendidikan tersebut
3. Belum banyak bertanya kepada
guru-guru karena masih belum
banyak yang kenal lebih dekat dan
nyaman untuk bercerita.
Siswa belum memiliki Observasi dan Wawancara :
perencanaan karir masa wawancara: 1. Kurangnya Dukungan atau
depan 1. Beberapa siswa merasa Bimbingan Keluarga
cemas atau tidak yakin 2. Siswa mungkin masih merasa
tentang apa yang mereka tekanan untuk mengikuti jejak
inginkan dalam karir, karir keluarga mereka, bahkan
dan ini dapat jika itu bukanlah sesuai dengan
menghambat mereka minat atau keinginan mereka
untuk membuat rencana sendiri.
yang konkret.
2. Siswa mungkin belum
mengenal diri mereka
sendiri, termasuk minat,
bakat, nilai, dan tujuan
pribadi mereka, yang
dapat membuat sulit
untuk merencanakan
karir.
3. Tuntutan orang tua yang
tidak sesuai dengan
keinginan dan bahkan
potensi pada siswa

Anda mungkin juga menyukai