Anda di halaman 1dari 8

Nama : Winda Puji Asih

Prodi : Bimbingan dan Konseling

LK 1.2 : EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH

No Jenis Masalah yang Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi


Masalah diidentifikasi masalah penyebab masalah

1 Bidang a. Kecanduan Kajian Literatur :Sumber dari  Konseli awalnya


pribadi rokok Jurnal mencoba merokok
karena alasan ingin
Jurnal BK UNESA, Volume
tahu
1 Edisi 2, 116-124 “Faktor-
 Konseli beranggapan
Faktor Penyebab Perilaku
bahwa dengan
Merokok”
merokok dapat
A. Faktor Internal melepaskan diri dari
1. Merokok karena beban diri/stress
mencoba-coba  Konseli mempunyai
2. Persepsi bahwa rokok cara pandang atau
dapat menghilangkan berfikir bahwa dengan
rasa stres merokok maka akan
3. Ingin terlihat lebih dianggap gaul, keren.
jantan dan gaul  Orang tua yang tidak
dimata teman-teman terlalu perhatian pada
4. Merokok agar terlihat anak, rendahnya
lebih dewasa tingkat pengawasan
B. Faktor eksternal terhadap anak. Selain
1. Faktor keluarga itu perilaku merokok
2. Lingkungan teman
orang tua juga sangat
sebaya
mempengaruhi
perilaku merokok
anak.
 Kebutuhan untuk
diterima di lingkungan
teman sebaya, tidak
ingin dirinya ditolak
dan mengindari
sebutan ‘banci’ atau
‘pengecut’.
 Konseli beranggapan
bahwa merokok
merupakan
simbolisasi, simbol
atas kekuasaan,
kejantanan, dan
kedewasaan.

Melihat dari banyaknya


peserta didik yang
memiliki kebiasaan
merokok, maka untuk
memfasilitasinya dengan
pemberian layanan klasikal
dengan layanan pemberian
informasi tentang bahaya
merokok.

b. Rendah diri Menurut Haryanto (2010: 7)  Hasil wawancara


dalam Jurnal Realita dengan Koordinator
“Pengaruh Teknik Biblio BK ada satu Konseli
Edukasi Terhadap Rasa merasa dirinya berbeda
Rendah Diri Pada Kelas XI di dengan teman-
Smanegeri 8 Mataram “. temannya (mempunyai
(2017) ada dua faktor yang cacat fisik), sehingga
dapat menyebabkan perasaan muncul rasa minder
rendah diri, yaitu: dan sering menyendiri.
 Konseli merasa tidak
A. Faktor internal berguna dan tidak
1. Cacat tubuh berharga.
2. Kelemahan  Konseli berfikir orang
menguasai bidang lain tidak menghagai
study dirinya.
3. Susah berkomunikasi.  Konseli merasa
B. Faktor Eksternal dipandang sebelah
1. Ekonomi orangtua mata
lemah (tidak mampu),
2. orangtua yang Sikap rendah diri akan
bercerai, dan keluarga berdampak pada Konseli
sering cekcok. menarik diri, menyendiri,
pendiam dan mereka
menunjukkan rasa tidak
ingin bergaul dan
berkomunikasi dengan
teman dikelasnya. Untuk
membantu Konseli guru
BK dapat memberikan
layanan Konseling
individu

2 Bidang a. Masih banyak Sumber dari : Jurnal  Keinginan Konseli


sosial peserta didik penelitian untuk mengikuti trend
yang melanggar khususnya dalam
tata tertib Ria Anzalena, Syahril Yusuf berpenampilan, seperti
sekolah dan Lukman. 2017 “Faktor
rambut diwarnai,
Penyebab Indisipliner
celana dipensil dan lain
Konseli dalam Mematuhi
sebagainya
Tata Tertib di Sekolah Dasar”
 Konseli tidak takut
dengan sanksi yang
diterapkan di sekolah
dalam Jurnal PGSD (hlm  Perilaku Konseli yang
130-131). Bengkulu melanggar tata tertib
sekolah tersebut terjadi
A. Faktor internal
karena ketidakpedulian
1. Ketidakpahaman
Konseli terhadap
Konseli mengenai tata
aturan tata tertib
tertib sekolah.
2. Konseli terlalu  Konseli belum
menganggap sepele menganggap bahwa
tata tertib pentingnya perilaku
B. Faktor eksternal disiplin yang
1. Lingkungan keluarga dituangkan dalam
2. Lingkungan bentuk tata tertib
masyarakat (teman sekolah dan belajar
bergaul)
bagi perubahan
3. Lingkungan sekolah
perilaku dan
prestasinya. Konseli
cenderung ingin bebas
dari peratutan sekolah.
 Banyak Konseli yang
malanggar tata tertib
karena ikut-ikutan
dengan teman. Konseli
mudah terpengaruh
teman
 Ada banyak Konseli
yang melanggar tata
tertib seperti tidak
mengerjakan tugas,
membolos pada waktu
pelajaran, disebabkan
oleh adanya perasaan
bosan untuk mengikuti
pelajaran dan tidak
suka dengan metode
yang digunakan guru
tersebut, ada Konseli
yang keluar, ada yang
berbicara dengan
temannya dan lain
sebagainya

Dampak dari pelanggaran


tata tertib sekolah, Konseli
akan mendapatkan sanksi
yaitu teguran terhadap
Konseli, pemanggilan
orang tua Konseli oleh
guru BK, skorsing dari
sekolah, Konseli akan
dikeluarkan dari sekolah.

Hasil wawancara dengan


waka keKonselian, masih
banyak peserta didik yang
melanggar tata tertib
sekolah. Oleh karena itu
untuk memfasilitasinya
dengan layanan klasikal
dengan bentuk layanan
informasi tentang
pentingnya menaati tata
tertib sekolah.

b. Rendahnya Sumber wawancara kepada  Konseli ingin


sikap sopan Koordinator BK (Ibu Artati bebas melakukan
santun Sukreni, S.Pd) dan Waka hal-hal yang di
KeKonselian (Bapak Andi sukainya
Nurrahman, S.Pd)  Konseli meniru
perbuatan orang
Penyebab rendahnya sikap tua
sopan santun :  Adanya perbedaan
1. Faktor dari keluarga perlakuan di
2. Faktor teman sekolah dengan di
3. Faktor media masa seperti rumah sehingga
tayangan sinetron yang menyebabkan anak
kurang mendidik, mulai bingun mana yang
dari adegan berkelahi, seharusnya
balap-balapan, pacaran, menjadi
cara berpakaian, dan juga panduannya dalam
cara bicara masing- berperilaku
masing tokoh  Kurangnya
pembiasaan sopan
santun yang
diajarkan oleh
orang tua.
 Konseli cenderung
mengikuti apa
yang dilakukan
teman.
 Konseli mengikuti
trend baik dari
bahasa maupun
cara berpakaian

Dari hasil wawancara


dengan koordinator BK
dan Teman sesama guru
BK, untuk mengatasi
masalah rendahnya sikap
sopan santun, Konseli
dapat diberikan layanan
klasikal ataupun layanan
bimbingan kelompok.

3 Bidang a. Rendahnya Kajian literatur: Dari Skripsi  Keadaan Konseli yang


belajar motivasi sakit menyebabkan
belajar Nikmah, Nur Fauziyatun. Konseli tidak dapat
2014. Faktor-Faktor yang menyerap pelajaran
Melatarbelakangi Rendahnya dengan baik, sehingga
Motivasi Belajar Konseli Konseli malas untuk
Kelas VIII SMP Negeri 22 mengikuti
Semarang Tahun Ajaran
pembelajaran.
2013/2014. Skripsi. Jurusan
 Konseli lebih suka
Bimbingan Konseling
bermain HP dari pada
A. Faktor internal belajar
1. Kesehatan fisik dan  Rendahnya minat
mental untuk belajar
2. Minat untuk belajar menjadikan Konseli
3. Konsentrasi malas mengikuti
4. Kepercayaan diri kegiatan pembelajaran.
5. Komitmen pada tugas  Konseli yang motivasi
B. Faktor Eksternal belajarnya rendah
1. Kondisi keluarga cenderung sulit untuk
2. Teman sebaya memusatkan
3. Lingkungan tempat konsentrasi pada
tinggal belajarnya akhirnya
4. Lingkungan sekolah enggan untuk belajar
 Kondisi keluarga yang
terlalu membiarkan
atau acuh tak acuh
sangat mempengaruhi
motivasi belajar
Konseli, karena
Konseli tidak
mendapat dorongan
untuk belajar dari
lingkungan
terdekatnya.
 Konseli bergaul
dengan teman yang
kurang mendukung
minat belajar, maka
akan menyebabkan
Konseli enggan untuk
belajar.
Dampak dari motivasi
belajar rendah yaitu
menurunnya semangat
belajar dan hasil
belajarnya.

Di sekolah saya masih


banyak peserta didik yang
mempunyai motivasi
belajar rendah, untuk
dapat membantu para
peserta didik tersebut
diberikan layanan klasikal
dengan bentuk layanan
informasi tentang cara
meningkatkan motivasi
belajar.

 Konseli takut tidak


Kajian literatur: dari sumber dapat mengerjakan soal
b. Kebiasaan jurnal.  Konseli tidak mau
Menyontek belajar, lebih
Alexius Andiwatir dan Aliyil
mengandalkan teman
Khakim.2019.”Analisis
yang dianggap pintar
Perilaku Menyontek dan
 Konseli tidak percaya
Rancangan Perubahannya
pada kemampuan
pada Konseli SMP”.Jurnal
sendiri
Psikologi Ilmiah (hlm 92)
 Kurangnya rasa
Faktor yang mempengaruhi percaya diri Konseli
Konseli menyontek : dalam mengerjakan
soal. Biasanya
A. Faktor Internal disebabkan
1. Perasaan panik pada ketidaksiapan belajar
saat ulangan baik persoalan malas
2. Takut dan kurangnya waktu
mengecewakan belajar
orang tua  Konseli ingin
3. Adanya perasaan mendapat nilai bagus
malu kalau remidial dengan cara instan
B. Faktor Eksternal  Orientasi Konseli lebih
1. Pengaruh oleh teman kepada nilai bukan
2. Banyak peserta didik pada ilmu
yang berprestasi di  Adanya tekanan dari
kelasnya orang tua yang
3. Tuntutan orang tua menuntut anaknya
agar anaknya mendapat nilai tinggi.
mendapat nilai tinggi

Dampak kebiasaan
menyontek antara lain :
malas belajar, kebiasaan
bohong, menghalalkan
segala cara, menghambat
kreatifitas dan meragukan
kemampuan sendiri.

Layanan yang diberikan :


karena masih banyak
Konseli yang mempunyai
kebiasaan menyontek,
maka layanan yang
diberikan berupa layanan
klasikal atau bimbingan
kelompok.

4 Bidang a. Peserta didik Kajian literature : Sumber A. Peserta didik/Konseli


karir belum dapat dari Jurnal  Konseli belum
menentukan mengetahui
Armansyah.2021.”Faktor
studi lanjut perbedaan SMA
yang menghambat dalam
dengan SMK
memilih sekolah
 Pengetahuan siswa
lanjut”.Jurnal Bimbingan masih sedikit tentang
Konseling dan Psikologi (hlm informasi jurusan di
87-98) sekolah lanjutan dan
Faktor yang menghambat informasi tentang
dalam pemilihan sekolah dunia kerja.
terdiri dari faktor internal dan  Konseli belum
faktor eksternal. merasa perlu untuk
mencari informasi
A. Faktor Internal tentang sekolah
1. Kondisi fisik lanjutan
2. Kondisi psikis yang  Konseli masih
meliputi intelegensi, bingung terkait masa
bakat dan minat depannya
B. Faktor eksternal  Konseli belum
1. Faktor kondisi mengetahui
keluarga: kemampuan/ potensi
a. kondisi sosial yang dimiliki
ekonomi keluarga  Konseli memiliki
b. pengaruh dan pemahaman berbeda
ekspektasi dari terkait studi lanjut
keluarga dengan orang tua
2. Kondisi sekolah
3. Kondisi teman Dampaknya Konseli
4. Masyarakat mengalami kebingungan
dalam menentukan studi
lanjutan. Untuk
memfasilitasinya diberikan
layanan klasikal dengan
layanan informasi.
b. Peserta didik Kajian Literatur : Sumber  Konseli belum
belum bisa Winkel & Hastuti (2013: mengetahui bakat dan
membuat 645) dalam G-COUNS Jurnal minat yang dimiliki
perencanaan Bimbingan dan Konseling  Konseli belum
karir dengan Vol. 1 No. 2 Tahun 2017. mengetahui kelebihan
baik “Strategi Bimbingan Dan dan kekurangan pada
Konseling Komprehensif dirinya
Dalam Perencanaan Karir  Kebanyakan konseli
Siswa SMP” memilih studi lanjut
yang tidak sesuai
Bahwa faktor yang dengan bakat, minat,
mempengaruhi perencanaan dan cita-cita pekerjaan
karir adalah faktor yang yang diinginkan
berasal dari diri sendiri  Kurangnya perhatian
(internal) dan faktor yang
dari orang tua
berasal dari luar (eksternal).
Layanan yang diberikan
1. Faktor Internal yang
berupa layanan klasikal
meliputi nilai-nilai
dengan layanan informasi
kehidupan, taraf
mengenai cara
intelegensi, bakat
perencanaan karir sesuai
khusus, minat, sifat-
dengan bakat dan minat.
sifat, pengetahuan,
dan keadaan jasmani.
2. Faktor eksternal yang
meliputi masyarakat,
keadaan sosial
ekonomi keluarga,
pengaruh keluarga,
pendidikan sekolah,
pengaruh teman
sebaya, dan tuntutan
jabatan.

Anda mungkin juga menyukai