Anda di halaman 1dari 15

LK 1.

3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan

Nama : Mitta Yogi Ambarlely, S.Pd


Asal sekolah : SMP NEGERI 7 PURWODADI

Instruksi
1. Identifikasi faktor utama yang menyebabkan timbulnya masalah berdasarkan hasil analisis Anda pada faktor-faktor penyebab timbulnya
masalah yang telah diidentifi
2. Pilih masalah utama yang akan diselesaikan melalui layanan BK (layanan dasar dan responsif) dan akar penyebabnya.
Masalah Faktor penyebab timbulnya masalah Faktor Masalah
yang Fisik Psikologis (emosi, Lingkungan Lingkungan sosial Lainnya utama utama yang
ditemuka pikiran dll) keluarga penye- akan
n di bab masa- diselesai-
sekolah lah kan dan
akar
penyebab-
nya*)
1. Siswa Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara pengaruh pengaruh
merok - Mulut terlihat dengan siswa dengan keluarga dengan siswa Kajian teman teman
ok di hitam Awalnya 1 . Kakaknya yang Keinginan untuk di literasi sebaya sebaya
sekola - Wajahnya tidak laki-laki merokok akui dikomunitas Semakin dengan dengan
penasaran terus
fresh mereka.
h coba-coba dan 2. Ayahnya juga banyak rokok coba-coba coba-coba
- Merokok agar Kajian literasi
menyebabkan merokok terhisap,perok
terlihat genthel Semakin banyak
ketergantungan 3. Sering diberi ok akan
rokok
yang tidak bisa uang jajan lebih mengalami
terhisap,perokok
berhenti total. 4. Kurangnya berbagai
akan mengalami
pengawasan orang penyakit Solusi:
berbagai penyakit
Kajian leterasi tua dan orang tua (Mangunpraso Layanan
(Mangunprasodjo,
Krisis psikososial terlalu memberikan 2005) djo,2005) Responsif
yang dialami kebebasan tanpa http://etheses.uin- http://ethese
remaja pada masa ada pengotrolan. malang.ac.id/2141 s.uin-
perkembangannya Kajian Literatur: /6/08410057_Bab malang.ac.id/ Strategi:
yakni proses Dalam kaitan ini, _2.pdf 2141/6/0841 Konseling
pencarian identitas seperti yang telah 0057_Bab_2. kelompok
(jati diri) menjadi diuraikan bagian pdf# dengan
waktu yang rentan terdahulu, jika pendekatan
bagi remaja untuk orang tua atau behavioural
mencoba merokok saudaranya kontrak
Perilaku merokok merokok perilaku
khususnya pada merupakan agen
remaja menengah imitasi yang baik.
merupakan hasil Jika keluarga
interaksi yang mereka tidak ada
bersifat timbal yang merokok,
balik dan kontinyu maka sikap
dari proses permisif orang tua
kognitif, emosi merupakan
serta pengalaman penguruh positif
perilaku terhadap atas perilaku
lingkungan merokok.
individu (Alvin:2000)
https:// https://
jurnal.uii.ac.id journal.ugm.ac.id/
jpsi/article/view/
7008/5460
2. Renda Wawancara Wawancara Wawancara wawancara Laporan dari  Rasa  Rasa
hnya Menurunya prestasi dengan siswa dengan orang tua dengan siswa orang tua, malas malas
motiva belajar, sering Peserta didik Orang tua memilih Pengaruh teman walikelas dan mengikuti mengikuti
si untuk membelikan
mengantuk saat merasa tidak sebaya dalam guru maple pembelajar pembelajaran
belajar gadget untuk anak-
siswa pembelajaran dan percaya diri dan anak mereka pembelajaran di an karena karena
tidak kosentrasi acuh dalam sebagai bentuk kurangnya kurangnya
dalam menerima pembelajaran, kelas, serta
ikatan. Namun, ini motivasi motivasi
materi. gelisah, peserta menjadi bumerang keaktifan saat belajar belajar
didik malas ketika gadget
pembelajaran.
terhadap Pelajaran menjadi pengganti
perhatian orang tua. Kajian Literasi
yang tidak di sukai
Anak mulai
dan peserta didik Perhatian adalah
berpikir bahwa
lebih menyukai mereka hanya keaktifan jiwa Solusi :
gadget. dicintai ketika Layanan
yang diarahkan
mereka menerima Responsif
Kajian Literasi gadget baru dan ini kepada suatu objek
Menurut menciptakan
tertentu dan unsur Strategi :
Iswidharmanjaya kebencian dan
Konseling
(2014, hlm. 16) konflik keluarga pikiranlah yang
Individu
dampak buruk paling kuat dengan
penggunaan
Kajian literatur pengaruhnya pendekatan
smartphone
sebagai berikut: (Sumanto, REBT
Kesehatan Apabila
terganggu, dukungan sosial 2014:160)
Penggunaan yang keluarga yang https://
berlebihan dapat diterima siswa journal.lppmunind
mengganggu tinggi maka
kesehatan motivasi belajar ra.ac.id/
pemakainya yang dimiliki index.php/Faktor/
terutama kesehatan akan tinggi, article/view/
mata. Akibat dari sebaliknya 370/355
terlalu lama apabila
menatap layar dukungan sosial
dapat mengalami keluarga yang
kelelahan hingga
diterima siswa
menyebbakan
rendah maka
mata minus.
motivasi belajar
http://
yang dimiliki
repository.
siswa akan
unpas.ac.i
rendah. Adanya
d/ berbagai
50837/6/ dukungan yang
BAB diberikan oleh
%20II.pdf keluarga akan
membuat siswa
mampu untuk
mengenal dan
mampu
memahami
tentang dirinya
sendiri terutama
dari hal
kewajibannya
sebagai siswa
dalam
menempuh
pendidikan di
sekolah.
https://
eprints.uny.ac.id
/67096/1/
FAKTOR-FAKTOR
%20PSIKOLOGI
%20-Anna
%20Maria%20dk

3. K Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara  Siswa  Siswa


urangn Terlihat tomboy dengan siswa dengan dengan siswa Wawancara tersebut tersebut
ya etika (seperti laki-laki), Siswa tersebut keluarga (teman sebaya) dengan teman sering sering
dalam duduk di atas meja memonopoli 1) Kedua orang tua 1. Siswa tersebut
satu kelas, menggu mengguna
pergaul pembicaraan tidak sering
an dengan temannya/ memperhatikan menggunakan guru mapel, nakan kan
( sopan egois pergaulan bahasa yang wali kelasnya bahasa bahasa
santun ) anaknya kurang tepat ataupun yang yang
Kajian Literasi 2) Kebanyakan (kasar/jorok) dengan jorok/ka jorok/kasa
I orang tua siswa fisik juga bias keluarga sar r
bekerja di luar terdekat Solusi:
negeri dan Kajian Literasi
Layanan
mereka tinggal
bersama Pembelajaran Responsif
nenek/kakeknya bahasa
ataupun saudara Indonesia di Strategi
lainnya sekolah Konseling
diarahkan pada kelompok
Kajian Literasi peningkatan dengan
Orang Tua keterampilan
pendekatan
selaku orang berbahasa
yang diberi siswa, baik dari Behavior
amanah oleh aspek
Allah swt.dalam mendengarkan,
mendidik anak- berbicara,
anaknya, membaca,
memiliki peran maupun
dan tanggung menulis.
jawab yang besar Berbicara
untuk mendidik merupakan
anakanaknya. salah satu
Kadang kala keterampilan
kesibukan orang berbahasa yang
tua dalam dunia rentan dalam
kerja hubungannya
menyebakban dengan etika
anaknya tidak bertutur. Etika
terawat dengan bahasa diartikan
baik dan tidak sebagai suatu
diperhatikan kaidah normatif
masalah penggunaan
pendidikannya.P bahasa yang
adahal, Islam menjadi
telah pedoman umum
memberikan yang disepakati
perhatian yang oleh masyarakat
serius tentang pengguna
pendidikan anak bahasa bahwa
yang dimulai cara yang
dalam lingkup demikian itu
kehidupan yang diakui sebagai
sederhana, yaitu bahasa yang
rumah sopan, hormat,
tangga.Oleh dan sesuai
sebab itu, dengan tata nilai
penulis yang berlaku
mengangkat dalam
tema penelitian masyarakat.
tentang Seseorang yang
“Tanggung terampil
jawab Orang Tua berbicara pasti
tentang mempertimbang
Pendidikan kan apa yang
Anak”. akan dikatakan
Bagaimana sebelum
peran orang tua berbicara.
tentang Tidaklah salah
pendidikan anak jika pepatah
dalam perspektif mengatakan
Islam, peran bahwa bahasa
orang tua adalah cermin
terhadap pribadi
pendidikan anak seseorang.
dilakukan Ungkapan
dengan bentuk tersebut
pembiasaan, menunjukkan
pemberian bahwa
keteladanan, kepribadian
pemberian seseorang dapat
motivasi dengan dinilai dari tutur
cara memuji dan katanya dalam
memberikan berbahasa. Bagi
hadiah, orang banyak,
pemberian tutur kata yang
nasehat, baik, lemah-
mengawasi anak lembut, sopan-
dari pergaulan santun, akan
yang buruk, dan mencitrakan
memberikan seseorang
sanksi/hukuman sebagai pribadi
dalam bentuk yang baik dan
hukuman yang berbudi pekerti
mendidik. luhur.
tanggung jawab Sebaliknya,
orang tua dalam tutur kata yang
pendidikan anak kasar dan buruk
dilakukan akan
dengan menimbulkan
memberikan citra buruk pula
pendidikan iman, pada pribadi
pendidikan orang tersebut.
ibadah dengan Atas dasar hal
cara mengajar, itu, etika tutur
dan bahasa
membiasakan, Indonesia
pendidikan memiliki
akhlak dan peranan penting
pergaulan, dalam
pendidikan fisik, pembelajaran di
pendidikan sekolah yang
intelektual juga memberi
dengan cara kontribusi pada
mengajar dan kurikulum
menyekolahkan pendidikan
anak, pendidikan karakter siswa.
seksual dengan
cara file:///C:/Users/
mengajarkan HP/Downloads/53-
etika minta izin, Full-Text
menjaga %20Article-92-1-
pandangan dan 10-20200210.pdf
memisahkan
tempat tidur
anak. Tanggung
jawab
pendidikan iman
ditanamkan pada
diri anak sejak
dini hingga ia
dewasa.

https://
jurnal.uit.ac.id/
JPAIs/article/
view/1051.

4. Memb Hasil Wawancara Hasil wawancara Orang tua Minat Minat belajar
olos Wawancara dengan keluarga dengan guru menganggap belajar rendah dan
saat 1) Anak tidak suka 1) Kedua orang dan walikelas yang penting rendah dan ajakan teman
jam dengan gurunya tua tidak  Minat belajar
tetap ajakan
pelaja memperhatikan yang rendah
ran 2) anak tidak hasil belajar  Berada di berangkat teman Solusi:
memiliki anak lingkungan sekolah dan Layanan
ketertarikan sosial yang tidak pergi responsive
terhadap mata 2) orang tua mempunyai main setelah
pelajarannya mempercayakan pandangan
pulang
anak sepenuhnya bahwasanya
3) anak tidak terhadap sekolah tugas orang sekolah Strategi :
menyukai mata tua yang Konseling
pelajaran dan 3) orang tua tidak penting Individu
gurunya melakukan menyekolahk dengan
pendampingan an pendekatan
Kajian literasi : belajar atau pun  Membolos
menanyakan Behavior
idetifikasi factor- saat jam
faktorpenyebabsi bagaimana
pelajaran
s waMembolos sekolahnya
karena
saat jam ajakan teman
pelajaran  Kajian literasi
http//gurubelajar idetifikasifaktor-
.i d faktorpenyebabsi
http//jurnal.stude swa Membolos
nt.uny.ac.id saat jam
http//conference.u pelajaran
m.ac.id http//gurubelajar.
id
http//jurnal.stude
nt.u ny.ac.id

5. Belum Wawancara: Wawancara: Wawancara: 1. Faktor Keluarga


punya Siswa tidak berani Kurangnya Kurangnya utama terutama
cita- menentukan cita- perhatian dari orang motivasi dari penyeba orang tua
cita cita tua lingkungan b yang sibuk
yang masalah bekerja
Kajian Literasi:
pasti Kajian Literasi: Perhatian orang tua Kajian Literasi: nya
Para remaja belum terhadap Pada masa yaitu
memiliki cita-cita perkembangan sekarang ini kurangn Solusi
yang tinggi untuk karakter anak pendidikan ya layanan
merupakan suatu
masa depan sangat penting, perhatia Responsif
kebutuhan primer,
mereka. Beberapa artinya pendidikan n orang
remaja bahkan pengembangan kara memegang tua yang Strategi :
tidak berani kter hanya dapat peranan penting. sibuk Konseling
menentukan cita- dilakukan dalam Pada saat bekerja kelompok
citanya sendiri. suatu proses orang–orang 2. Kurangn dengan
Hal ini terjadi perhatian khusus berlomba untuk ya pendekatan
mengenyampendid
karena kurangnya orang tua dan tidak motivasi client center
ikan setinggi
pengetahuan melepaskan anak mungkin, tetapi lingkun
remaja mengenai sepenuhnya disisi lain ada gannya
pendidikan yang dibentuk oleh sebagian
lebih tinggi serta lingkungan sekolah, masyarakat yang
kurangnya sosial, dan budaya tidak
motivasi dari masyarakat yang dapatmengenyam
pendidikan secara
lingkungan terkadan tidak
layak, baik dari
https:// sehat. Keluarga mer tingkat dasar
journal.uii.ac.id/ upakan institusi maupun sampai
ajie/article/ pendidikan utama ke jenjangyang
download/ dan pertama bagi lebih tinggi.
7843/6855/14567 anak. Karena anak Selain itu ada
untuk pertama juga anggota
masyarakat yang
kalinya mengenal sudah dapat
pendidikan didalam mengenyampendid
lingkungan ikan dasar namun
keluarga sebelum pada akhirnya
mengenal putus sekolah
masyarakat yang juga.Di dusun
Ngaglik, RT 02
lebih luas.
RW04 cukup
Disamping itu banyak remaja
keluarga dikatakan yang tidak
sebagai peletak melanjutkan
pondasi untuk pendidikan yang
pendidikan lebih tinggi,
selanjutnya remaja-remaja
tersebut memilih
https://
untuk menikah
journal.uiad.ac.id/ muda, bekerja
index.php/mimbar/ seadanya atau
article/view/277 merantau
untukmencari
pekerjaan. Para
remaja belum
memiliki cita-cita
yang tinggi untuk
masa
depanmereka.
Beberapa remaja
bahkan tidak
berani
menentukan cita-
citanya sendiri.
Hal initerjadi
karena kurangnya
pengetahuan
remaja mengenai
pendidikan yang
lebih tinggi
sertakurangnya
motivasi dari
lingkungan.Tujuan
dari program ini
adalah
memberikan
motivasi kepada
remaja agar lebih
bersemangat
untuk meraih
masa depan yang
menjanjikan.Sebel
um program ini
dilakukan,
pendataan dan
pengundangan
dilakukan terlebih
dahulu.Program
ini dilakukan satu
kali pertemuan
selama lima jam,
dengan rincian
kegiatanmeliputi
pemberian materi,
diskusi dan tanya
jawab.Hasil yang
dicapai dalam
program
iniadalahpara
remaja tidak takut
lagi untuk
memiliki cita-cita
tinggi dan bersedia
berusahauntuk
meraihnya.Kata
kunci:Pendidikan,
Cita-cita, Remaja
https://
journal.uii.ac.id/
ajie/article/view/
7843/6855

*)untuk masalah yang membutuhkan konseling faktor penyebab dan masalah utama yang akan diselesaikan dideskripsikan berdasarkan
pendekatan konseling yang dipilih (diagnosis masalah)

Anda mungkin juga menyukai