Nama Mahasiswa : Elprina Sianturi Asal Institusi : SMP Negeri 4 Lawe Sigalagala Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah selanjutnya adalah menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati konteks yang dihadapi guru di kelas/sekolahnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam penentuan akar penyebab masalah: 1. Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat dan pakar/pihak terkait: ● Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah ● Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda identifikasi dan jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi. ● Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam menentukan akar penyebab masalah yang paling relevan. 2. Analisis dan Pertimbangan: ● Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan selama eksplorasi penyebab masalah. ● Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan evaluasi akar penyebab masalah yang paling relevan untuk situasi tersebut. ● Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak signifikan terhadap hasil pembelajaran atau tantangan yang dihadapi oleh guru dalam tugas sehari-hari. 3. Penentuan Masalah dan Akar Penyebab: ● Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas keseharian guru. ● Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara rinci. ● Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan akar penyebab tersebut relevan dan memiliki potensi untuk diatasi. Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan gunakan sebagai panduan dalam langkah-langkah berikutnya untuk menemukan solusi bagi masalah yang telah diidentifikasi No Hasil eksplorasi masalah penyebab Akar penyebab masalah Analisis akar penyebab masalah Masalah terpilih yang akan (data pendukung) diselesaikan 1 Setelah dilakukan analisis 1. Cara guru mengajar Setelah dilakukan analisis 1. Cara guru mengajar masih terhadap hasil kajian literatur masih monoton terhadap akar penyebab monoton dengan dan hasil wawancara, serta dengan masalah, dapat diketahui bahwa menggunakan model dikonfirmasi melalui menggunakan penyebabnya adalah model pembelajaran observasi/pengamatan dapat model pembelajaran pembelajaran yang diterapkan konvensional. diketahui bahwa penyebab konvensional. guru adalah model pembelajaran 2. Guru belum maksimal masalah Peserta didik kurang 2. Guru belum konvensional. dalam pemanfaatan model memperhatikan penjelasan guru menguasai metode Model pembelajaran pembelajaran yang pada pelajaran IPA adalah : pembelajaran konvensional bukanlah inovatif sesuai dengan 1. Persiapan guru kurang dengan tepat. pembelajaran yang salah, karakteristik materi. matang. 3. Kurangnya ceramah masih diperlukan dalam 2. Metode mengajar guru pengawasan orang pembelajaran, akan tetapi kurang tepat. tua. pembelajaran konvensional 3. Peserta didik menonton 4. Kurangnya hanya akan membuat guru yang sampai larut malam kesadaran orang aktif di dalam kelas. 4. Orang tua kurang tegas tua Pembelajaran Abad 21, peserta terhadap anak 5. Model pembelajaran didik dituntut aktif dalam 5. Peserta didik kurang dikelas belum tepat. pembelajaran, sementara guru motivasi belajar. hanya sebagai fasilitator. Baiknya guru juga harus mengikuti perkembangan zaman dalam mengajar. 2 Setelah dilakukan analisis 1. Kurangnya Berdasarkan hasil diskusi dan terhadap hasil kajian literatur dukungan orang analisis, bahwa penyebab dan hasil wawancara, serta tua terhadap kurangnya minat baca peserta dikonfirmasi melalui peserta didik. didik adalah karena kurangnya observasi/pengamatan dapat 2. Kurangnya kontrol motivasi dari para guru agar diketahui bahwa penyebab guru pada kegiatan peserta didik membaca secara masalah Kurangnya minat baca literasi anak. rutin seperti literasi 10 menit peserta didik pada Pelajaran 3. Pengaruh media sebelum proses belajar mengajar IPA materi Klasifikasi Makhluk sosial. dimulai. Hidup adalah : No Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab Analisis akar penyebab masalah Masalah terpilih yang akan masalah masalah (data pendukung) diselesaikan 1. Tidak ada yang membantu Guru sangat perlu untuk peserta didik belajar meningkatkan literasi membaca dirumah di sekolah dan membimbing 2. Orang tua tidak peserta didik agar lancar dalam memberikan contoh dalam membaca. Motivasi dari guru hal membaca dirumah. dapat berupa melakukan 3. Kurangnya fasilitas yang program sekolah untuk mendukung peserta didik meningkatkan literasi didukung berminat membaca dirumah dengan sarana berupa buku non 4. Guru sebagai motivator akademik yang menarik yang kurang maksimal didalam tersedia di perpustakaan sekolah, meningkatkan literasi Dukungan orangtua juga sangat membaca di sekolah. dibutuhkan untuk membimbing 5. Guru belum maksimal anak membaca dirumah dan didalam menerapkan literasi untuk mengontrol anak, agar membaca 15 menit sebelum peserta didik dapat mengurangi proses belajar mengajar kegiatannya menonton TV, baik dimulai. permainan dirumah atau diluar 6. Pengaruh media sosial dan rumah, sehingga lebih informasi yang instan konsentrasi dalam aktivitas sehingga perhatian siswa pembelajaran. menjauh dari aktivitas pembelajaran. 3 Setelah dilakukan analisis Kurangnya komunikasi Kurangnya komunikasi antara terhadap hasil kajian literatur antara guru dan orang guru dengan orang tua terkait dan hasil wawancara, serta tua terkait pembelajaran menjadi penyebab dikonfirmasi melalui pembelajaran lemahnya hubungan guru dan observasi/pengamatan dapat orang tua siswa. Baik orang tua diketahui bahwa penyebab maupun guru harus mengetahui masalah tidak terbentuk kegiatan anak, baik di sekolah komunikasi yang baik maupun di rumah. Tujuannya agar dapat memantau No Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab Analisis akar penyebab masalah Masalah terpilih yang akan masalah masalah (data pendukung) diselesaikan antara guru dan orang tua perkembangan peserta didik. Hal peserta didik adalah : itu menunjukkan bahwa guru 1. Adanya kesenjangan dan orang tua memiliki peran komunikasi antara guru dan yang sama dalam melindungi dan orang tua. mendidik peserta didik. 2. Guru belum mampu Jika komunikasi guru dan orang berkomunikasi dengan baik tua tidak berjalan baik, guru dan terhadap orang tua orang tua tidak akan mengetahui 3. Kurangnya kerjasama orang kemajuan dan perkembangan tua dan guru dalam peserta didik, sehingga mendidik peserta didik kehilangan kesempatan untuk mendidik peserta didik sesuai kebutuhan. 4 Setelah dilakukan analisis Guru belum Kurangnya pelatihan tentang terhadap hasil kajian literatur sepenuhnya HOTS (High Order Thinking Skill) dan hasil wawancara, serta memahami HOTS menjadi penyebab utama guru dikonfirmasi melalui belum memahami tentang HOTS. observasi/pengamatan dapat Sebaiknya berawal dari sekolah diketahui bahwa penyebab membuat pelatihan di masalah peserta didik lingkungan sekolah sendiri untuk kesulitan dalam memberi pemahaman kepada mengerjakan soal-soal HOTS guru-guru mengenai HOTS. adalah : Selanjutnya kepala sekolah 1. Guru belum memahami mengusulkan kepada Dinas secara kesuluruhan apa Pendidikan untuk membuat KKG sebenarnya HOTS, mulai tentang HOTS. dari merancang, menyajikan dan penilaian HOTS 5 Setelah dilakukan analisis Guru belum terbiasa Pada dasarnya guru tidak terhadap hasil kajian literatur dengan hadirnya memahami bahkan tidak dan hasil wawancara, serta teknologi dalam mengetahui banyaknya dikonfirmasi melalui pendidikan. keuntungan yang diperolah jika No Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab Analisis akar penyebab masalah Masalah terpilih yang akan masalah masalah (data pendukung) diselesaikan observasi/pengamatan dapat menguasai teknologi. Guru juga diketahui bahwa penyebab beranggapan bahwa teknologi masalah Guru belum maksimal merupakan barang yang sulit dalam pemanfaatan model untuk dipelajari. Padahal pembelajaran yang inovatif kenyataannya ”Bisa karena sesuai dengan karakteristik biasa” dapat menjadi patokan materi materi Klasifikasi guru untuk mampu dan bisa Makhluk Hidup adalah : mengerti tentang teknologi. 1. Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai di sekolah. 2. Masih banyak guru yang enggan mempelajari teknologi, serta merasa teknologi itu hal yang sulit dipelajari. 3. Memerlukan banyak waktu. 6 Setelah dilakukan analisis Peserta didik terbiasa Prokrastinasi memang dapat terhadap hasil kajian literatur menunda pekerjaan terjadi pada setiap siswa, namun dan hasil wawancara, serta (Prokrastinasi) antara siswa laki-laki dan dikonfirmasi melalui perempuan pasti memiliki observasi/pengamatan dapat perbedaan pada penyebab diketahui bahwa penyebab prokrastinasi yang mereka masalah Peserta didik tidak lakukan. Prokrastinasi yang mengumpulkan tugas tepat dilakukan siswa laki-laki jauh waktu adalah : lebih tinggi daripada siswa 1. Tidak ada pengawasan perempuan, selain itu orang tua dalam prokrastinasi akademik siswa membimbing anak laki-laki dan perempuan dalam mengerjakan tugas mengerjakan tugas matematika dirumah. memiliki perbedaan. Tinggi rendahnya perilaku prokrastinasi No Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab Analisis akar penyebab masalah Masalah terpilih yang akan masalah masalah (data pendukung) diselesaikan 2. Faktor masyarakat (teman siswa ini diduga dipengaruhi oleh bergaul di rumah) penyebab yang membentuknya. 3. Peserta didik merasa lelah Penyebab prokrastinasi antara dan lupa akan tugasnya. lain terbagi jadi penyebab 4. Peserta didik terbiasa internal dan penyebab eksternal menunda pekerjaan siswa itu sendiri. (Prokrastinasi) 7 Setelah dilakukan analisis 1. Guru tidak mau Permasalahan pokok terhadap hasil kajian literatur mengembangkan berkaitan dengan kompetensi dan hasil wawancara, serta diri. dan profesionalisme guru dikonfirmasi melalui 2. Model pembelajaran meliputi : observasi/pengamatan dapat di dalam kelas tidak a) rendahnya kompetensi diketahui bahwa penyebab inovatif. guru; masalah guru belum 3. Guru belum b) rendahnya motivasi maksimal dalam maksimal dalam pemanfaatan model pemanfaatan model berusaha untuk pembelajaran yang inovatif pembelajaran yang mengembangkan mutu diri sesuai dengan karakteristik inovatif sesuai guru; materi adalah : dengan c) persebaran guru yang tidak 1. Guru tidak memahami karakteristik materi merata; model-model pembelajaran d) rendahnya kesadaran dan inovatif. semangat untuk berbagi 2. Guru belum mampu pengetahuan dan menerapkan model-model pengalaman; pembelajaran yang inovatif e) mutasi dan penempatan 3. Guru tidak mau guru yang dikaitkan dengan meluangkan waktu untuk belajar agar mampu masalah politik; menerapkan model f) rendahnya kemampuan pembelajaran yang inovatif. guru untuk menulis dan 4. Kegiatan belajar masih melaksanakan PTK; berfokus pada guru. No Hasil eksplorasi penyebab Akar penyebab Analisis akar penyebab masalah Masalah terpilih yang akan masalah masalah (data pendukung) diselesaikan g) banyaknya guru yang bermental cari gampang;