1. Kajian Literatur
Lakukan pencarian literatur terkait masalah yang diidentifikasi.
Baca artikel, jurnal, buku, atau sumber informasi lain yang relevan dengan
topik masalah.
Identifikasi faktor-faktor yang dikaitkan dengan masalah tersebut
berdasarkan temuan dalam literatur.
2. Wawancara dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat di
Sekolah:
Ajukan pertanyaan kepada guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, atau
rekan sejawat yang memiliki pengalaman terkait masalah yang
diidentifikasi.
Tanyakan pengalaman, pandangan, dan pemikiran mereka mengenai
penyebab masalah tersebut.
Catat informasi yang diperoleh dari wawancara sebagai referensi untuk
menganalisis penyebab masalah.
3. Wawancara dengan Pakar dan Pihak Terkait Lainnya:
Carilah pakar atau pihak terkait lainnya yang memiliki keahlian atau
pengalaman dalam masalah yang diidentifikasi.
Lakukan wawancara dengan pakar tersebut untuk mendapatkan wawasan
dan pemahaman lebih mendalam tentang penyebab masalah.
Tanyakan saran atau rekomendasi mereka mengenai langkah-langkah yang
dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.
Mintalah masukan, arahan, dan saran dari mereka untuk membantu Anda
menganalisis penyebab masalah secara lebih mendalam.
Sumber
Rofiah, T.D. (2019)
Faktor-faktor penyebab
kejenuhan belajar pada siswa
program full day school.
Institutional Repository UIN
Sunan Kalijaga, 134-135.
Jurnal (2)
Menurut Dewi & Yoseph (2017)
mengatakan bahwa kejenuhan
belajar merupakan suatu kondisi
mental seseorang saat mengalami
rasa bosan dan lelah sehingga
mengakibatkan timbul rasa tidak
bersemangat dalam melakukan
aktifitas belajar.
Menurut Raqfika etal (2016),
mengatakan bahwa kejenuhan
merupakan sindrom psikologi
yang ditandai dengan kelelahan,
sinisme dan ketidak berhasilan.
Kejenuhan juga di pengaruhi oleh
ketidaksesuaian/kemampuan
dengan tuntunan yang harus
dikerjakan atau dipenuhi sehingga
menimbulkan kejenuhan belajar
dan berdampak buruk pada
kondisi psikologi individu.
Menurut ningsih F (2016), dampak
yang menimbulkan kejenuhan
belajar akan menimbulkan berbagai
efek negatif seperti stress dan
kehilangan semangat belajar.
Sumber
Gumilar, A., Imaniah, I.,
Ustianingsih, L. (2022).
Analisis strategi guru dalam
mengatasi kejenuhan belajar
pada pembelajaran daring
siswa kelas IV di SD Negeri
Pasarkemis III. ARZUSIN
Jurnal Manajemen dan
Pendidikan Dasar. 463-464.
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
2. HASIL WAWANCARA
Sumber
Nursakdiah, Khairinal dan Siti Syuhada
(2023)
Pengaruh lingkungan sekolah dan
efikasi diri terhadap kejenuhan
belajar dan dampaknya terhadap
motivasi belajar. (Jurnal
Management Pendidikan dan Ilmu
Sosial, 654).
Jurnal (2)
Farhati Maulida (2021), dalam Jurnal
A P H O R I S M E Journal of Literature,
and Education menyebutkan bahwa
Motivasi belajar Sekolah Dasar masih
sangat rendah. Rendahnya motivasi ini
disebabkan oleh beberapa faktor yang
diantaranya tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran, kurikulum, alokasi waktu,
tenaga pengajar, peserta didik, metode,
dan media pembelajaran.
Adapun upaya untuk mengatasi masalah
demikian adalah :
1. Mengidentifikasi kemampuan siswa
melalui kegiatan pre-test.
2. Membentuk kelompok belajar.
3. Memberikan motivasi sesudah dan
sebelum pembelajaran dimulai.
Masalah yang telah Hasil eksplorasi Analisis eksplorasi
No
diidentifikasi penyebab masalah penyebab masalah
Sumber
Maulida F. (2021)
Problematika Motivasi Belajar di
Sekolah Dasar dalam Konteks
Psikolinguistik, AP HORISM E
Journal of Literature, and
Education, 88-89.
2. HASIL WAWANCARA
Wawancara 1 ( Kepala Sekolah )
Berdasarkan hasil wawancara yang
dilakukan hari Sabtu, 18 November 2023
pukul 10.30-11.00 Wib bersama Bapak
Usman, S.Pd, SD Kepala SD Negeri
Nicah Kecamatan Keumala, Pidie
mengenai Kurangnya Motivasi siswa
dalam belajar bisa disebabkan oleh :
1. Semangat dalam diri siswa yang
belum terbentuk.
2. Tidak adanya keyakinan akan hasil
dari lelah belajar.
3. Kondisi keluarga atau lingkungan
sekolah yang tidak mendukung.
4. Pembawaan guru dalam mengajar
selalu menonton atau kurang
menyenangkan.