Anda di halaman 1dari 10

Nama : Raziqah Isnaeny Majid

NIM : 223126912391
UPT SMAN 6 WAJO

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang
No. telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi
1 Motivasi belajar Faktor penyebab (Hasil Observasi) Setelah dilakukan eksplorasi penyebab
siswa tergolong 1. Materi yang diajarkan terlalu sulit masalah terhadap motivasi belajar siswa
rendah 2. Kecanduan untuk bermain game online tergolong rendah dari hasil observasi, kajian
3. Cara mengajar guru yang kurang variasi literatur dan wawancara, maka dapat
4. Kurangnya penghargaan yang diberikan pada siswa ditentukan hasil analisis eksplorasi penyebab
5. Lemahnya motivasi dalam diri siswa sendiri masalah yang sesuai dengan kondisi satuan
6. Lingkungan belajar yang tidak mendukung pendidikan sebagai berikut :
7. Kurangnya perhatian orang tua kepada anak (siswa) 1. Terdapatnya rumus yang bervariasi
menyebabkan siswa tidak mampu
Hasil Kajian Literatur :
mengerjakan soal-soal yang berkaitan
1. Ahmad Aunur Rohman dan Sayyidatul Karimah menyatakan
dengan materi Fisika.
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi
2. Siswa belum mampu mengontrol dirinya
belajar siswa antara lain : Tempat belajar yang terlalu ramai,
untuk mengurangi kebiasaan bermain
Faktor fungsi fisik, Faktor kecerdasan, Sarana dan Prasarana,
game online.
Faktor waktu jadwal mata pelajaran, Faktor kebiasaan belajar
3. Pada saat proses pembelajaran, guru masih
siswa, Faktor guru itu sendiri, Faktor orang tua siswa, Faktor
menggunakan metode konvensional
emosional siswa, Faktor kesehatan dan Faktor teman.
(metode ceramah) akibatnya siswa sibuk
[PDF] kemdikbud.go.id ) diakses pada tanggal 1 September 2022.
melakukan pekerjaan lain. Harapannya
2. Menurut Syamsu Yusuf (2009: 23) dalam Jurnal Ilmiah Ilmu
guru mampu menggunakan metode yang
Pendidikan (2022), motivasi belajar dapat timbul karena faktor
lebh inovatif.
internal dan eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi
motivasi belajar yaitu:
a. Faktor Fisik meliputi nutrisi (gizi), kesehatan, dan fungsi- 4. Terkadang guru jarang memuji siswa
fungsi fisik (terutama panca indera). ketika berhasil menyelesaikan sesuatu
b. Faktor Pikologis, yaitu berhubungan dengan aspek-aspek misalnya mengajukan pertanyaan,
yang mendorong atau menghambat aktivitas belajar siswa. menyelesaikan tugas dengan baik.
Faktor eksternal (yang berasal dari lingkungan) yang 5. Siswa tidak memiliki impian dan cita-cita
mempengaruhi motivasi belajar meliputi. yang jelas
c. Faktor Non-Sosial meliputi keadaan udara (cuaca panas 6. Kondisi ruangan yang menjadi sangat
atau dingin), waktu (pagi, siang, malam,) tempat (sepi, panas terutama di jam-jam sesudah shalat
bising, atau kualitas sekolah tempat belajar), sarana dan dhuhur.
prasarana atau fasilitas belajar. 7. Beberapa orang tua menganggap ketika
d. Faktor Sosial, merupakan faktor manusia (guru, anak sudah di sekolahkan, segala
konselor, dan orang tua). perkembangannya menjadi tanggung jawab
http://jiip.stkipyapisdompu.ac.id/jiip/index.php/JIIP/article/download/433/358 sekolah.
Diakses pada tanggal 1 September 2022
Hasil Wawancara dengan Teman Sejawat :
1. Pembelajaran menoton dan bersifat satu arah, dimana
pembelajaran masih berpusat kepada guru
2. Sumber bacaan terbatas, satu siswa biasanya hanya punya
satu sumber bacaan sehingga informasi yang didapat terbatas
3. Kurangnya pengetahuan awal siswa tentang materi pelajaran
4. Media pembelajaran kurang menarik
5. Jumlah siswa dalam satu kelas terlalu banyak sehingga susah
di kontrol.
6. kondisi kesehatan fisik dan mental
7. rasa percaya diri
8. konsentrasi
9. kondisi keluarga dan hubungan teman sebaya
10. minat untuk belajar dan komitmen pada tugas kurang
11. pemilihan strategi pembelajaran dengan materi tidak sesuai
12. pergaulan yang buruk,
13. pengaruh HP yang sangat besar,
14. terkadang siswa tidak menyukai mata pelajaran tertentu
15. Siswa menganggap bahwa walau tidak belajar tetap dapat nilai
dan naik kelas yang intinya mereka menganggap bahwa biar
tidak belajar pasti akan tamat juga dan mendapat ijazah.

Hasil wawancara dengan siswa :


1. Terjadi konflik antara siswa dengan orang tua atau antara siswa
dengan teman (Ketika tidak ada dukungan dari orang-orang
terdekat)
2. Saat guru yang mengajar di kelas marah-marah
3. Ada saat dimana siswa memang malas melakukan apa-apa
sehingga kurang semangat dalam mengikuti pembelajaran
4. Ketika sebuah nilai yang tinggi dalam sebuah tes/ujian lebih
dihargai dibanding kejujuran.
5. Ketika belajar dengan sungguh-sungguh, namun mengalami
kegagalan dalam sebuah tes/ujian.
6. Ketika dibandingkan dengan orang yang lebih pintar.
7. Ketika orang hanya menghargai hasil daripada usaha.

Hasil wawancara dengan pakar :


1. Siswa akan termotivasi jika mereka merasa mampu belajar Fisika
2. Ketika siswa merasa akan mendapatkan manfaat jika mereka
belajar Fisika
3. Pada saat proses pembelajaran guru harus mampu memberikan
motivasi kepada siswa
4. Guru tidak menyampaikan apa tujuan pembelajaran yang akan
diajarkan kepada siswa
2 Rendahnya minat Faktor penyebab (Hasil Observasi) Setelah dilakukan eksplorasi penyebab
baca siswa 1. Siswa malas untuk membaca buku terutama buku pelajaran masalah terhadap rendahnya minat baca
2. Siswa tidak antusias pada saat diminta untuk melakukan kegiatan siswa dari hasil observasi, kajian literatur dan
membaca selama 15 menit sebelum pembelajaran awal dimulai. wawancara, maka dapat ditentukan hasil
3. Informasi sudah dapat diperoleh dengan mudah
analisis eksplorasi penyebab masalah yang
4. Orang tua kurang menyadari bahwa membaca sejak dini penting
sesuai dengan kondisi satuan pendidikan
Hasil Kajian Literatur sebagai berikut :
1. Citra Pratama Sari (2018) menyatakan bahwa faktor-faktor 1. Siswa tidak terbiasa melakuan kegiatan
penyebab rendahnya minat baca siswa adalah membaca
a. faktor internal yang terdiri dari kemampuan membaca dan 2. Siswa lebih memilih untuk melakukan
kebiasaan membaca. kegiatan lain dengan teman sebangku
b. faktor eksternal antara lain lingkungan sekolah perpustakaan, misalnya cerita atau mengerjakan tugas.
bahan bacaan, guru, keluarga serta pengaruh TV dan teknologi. 3. Kondisi dimana keberadaan teknologi
https://core.ac.uk/download/pdf/159118651.pdf informasi yang semakin canggih
diakses pada tanggal 2 September 2022 membangun pola pikir siswa untuk selalu
2. Kemdikbud (2016, h.7) dalam Tri Wulandari dan Haryadi (2020) mengandalkan mesin pencari untuk
mengatakan bahwa GLS adalah gerakan sosial dengan dukungan menemukan informasi yang yang
kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk dibutuhkan.
mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta didik. 4. Masih terdapat orang tua yang
Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca di beranggapan bahwa ketika anak masih
awal pembelajaran. usia dini, masih perlu bermain.
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi/article/download/42142/18883
diakses pada tanggal 2 September 2022
3. Kasrawati, dkk menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kurangnya minat membaca peserta didik, yaitu:
a. Faktor internal yang terdri dari aspek jasmani (fisik) dan aspek
rohani (psikis)
b. Faktor eksternal diantaranya faktor keluarga, faktor sekolah,
dan faktor masyarakat
https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/alasma/article/view/28849/14855
diakses pada tanggal 2 September 2022

Hasil Wawancara dengan Teman Sejawat :


1. Sumber bacaan kurang menarik
2. buku buku di perpustakaan terbatas
3. kemampuan membaca dan memahami makna yang terkandung
dalam bacaan masih kurang
4. kurang membiasakan membaca, membaca buku atas perintah
guru saja
5. siswa jarang mencari buku atau bahan bacaan sesuai dengan
kebutuhannya
6. siswa lebih memilih mencari jawaban tugas melalui internet
daripada menggunakan buku.
7. program literasi belum berjalan maksimal

Hasil Wawancara dengan Siswa :


1. Siswa merasa membaca buku akan membuang banyak waktu
khususnya ketika mereka diminta untuk membuat sebuah
ringkasan
2. Siswa beranggapan bahan bacaan yang tersedia tidak masuk
dalam bahan bacaan yang menarik
3. Siswa lebih mudah memperoleh jawaban kalau melalui internet

Hasil Wawancara dengan Pakar :


1. Pembiasaan membaca yang kurang
2. Kurang/Tidak adanya Role Model di lingkungan sekitar
3. Masifnya pengaruh teknologi
4. Tayangan video singkat pada aplikasi tiktok yang menyebabkan
fokus berkurang yang berpengaruh terhadap minat baca siswa
5. Pada dasarnya minat baca anak Indonesia tinggi, hanya daya dan
kemampuan baca yang kurang

3 Kemampuan Faktor Penyebab (Hasil Observasi) Setelah dilakukan eksplorasi penyebab


dasar khususnya 1. Siswa terbiasa menggunakan kalkulator masalah terhadap rendahnya kemampuan
numerasi siswa 2. Siswa kesulitan dalam memahami soal Fisika numerasi siswa dari hasil observasi, kajian
terbilang rendah literatur dan wawancara, maka dapat
3. Siswa mengalami kesulitan dalam menentukan hasil akhir
(operasi perkalian ditentukan hasil analisis eksplorasi penyebab
dan pembagian) 4. Siswa kurang berlatih di rumah dalam menyelesaikan soal masalah yang sesuai dengan kondisi satuan
perhitungan pendidikan sebagai berikut :
1. Kebiasaan siswa yang terlalu sering
Hasil Kajian Literatur : menggunakan kalkulator (pada saat
1. Mahmud dan Pratiwi (2019) dalam jurnal oleh Khasna Salma Atsila pembelajaran daring) meskipun
dan Fariz Setyawan ( 2021) menyatakan bahwa literasi numerasi perhitungannya terbilang sederhana
sehingga pada saat pembelajaran tatap
siswa mengalami beberapa kesulitan diantaranya kesulitan
muka berlangsung siswa sedikit kaku atau
memahami soal; kurangnya pemahaman siswa pada materi kebingungan ketika diminta untuk
prasyarat;kesulitan membangun strategi penyelesaian; dan melakukan perhitungan secara manual.
kesulitan dalam mengambil kesimpulan. 2. Kebanyakan siswa ketika diberikan soal
http://www.seminar.uad.ac.id/index.php/semhasmengajar/article/viewFile/6904/2043 Fisika dalam bentuk soal cerita akan
diakses pada tanggal 2 September 2022 kesulitan untuk menjawab soal, namun
2. Mariamah dkk (2021) menyatakan bahwa Kemampuan numerasi ketika soal yang diberikan dibuat dalam
siswa dapat diakibatkan oleh berbagai faktor misalnya faktor keadaan lebih sederhana misalnya
internal siswa dan faktor eksternal. Faktor ekstenal ini seperti langsung ditentukan besaran yang
diketahui dan ditanyakan sedikit lebih
guru, fasilitas belajar dan lingkungan belajar. Guru sebagai aktor
mudah untuk dikerjakan.
yang sangat berperan dalam mengembangkan kemampuan 3. Siswa pada saat akan menentukan hasil
numerasi siswa, sangat diperlukan berbagai kreativitas dan inovasi akhir dari sebuah perhitungan dengan
yang dilakukannya sehingga dapat mengatasi kesulitan berhitung rumus Fisika terkadang keliru utamanya
siswa. jika perhitungan yang dilakukan dalam
https://jurnal.fkip.unmul.ac.id/index.php/tunas/article/download/818/521 bentuk angka desimal.
diakses pada tanggal 2 September 2022 4. Siswa menganggap bahwa berlatih
menyelesaikan soal perhitungan hanya
dilaksanakan di sekolah saja.
Hasil Wawancara dengan Teman Sejawat :
1. Pengetahuan dasar siswa yang kurang mungkin karena di SD
atau di SMP kemampuan numerasi kurang ditekankan sehingga
siswa tidak terbiasa dalam hal numerasi.
2. Kurangnya pembiasaan diri untuk menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan soal literasi numerasi secara mandiri
3. kurangnya dukungan orang tua,
4. rendahnya kemandirian belajar siswa,
5. tantangan alam yang cukup berat,
6. keterbatasan sumberdaya manusia yang dimiliki sekolah, dan
7. rendahnya etos belajar siswa

Hasil Wawancara dengan Siswa :


1. Siswa berpendapat untuk memanfaatkan teknologi salah satunya
kalkulator
2. Tidak punya kemauan untuk berlatih di rumah
3. Siswa selalu mengandalkan teman sekelas yang bisa di bidang
perhitungan.

Hasil Wawancara dengan Pakar :


1. Siswa lebih cenderung ingin langsung ke praktek saja sehingga
tidak mampu ada pengaplikasian konsep
2. Siswa tidak memahami bahwa kemampuan numerasi sangat
diperlukan untuk menjalani kehidupan
3. Guru terkadang lupa untuk memberi motivasi kepada siswa bahwa
sebenarnya mereka bisa menyelesaikan operasi perhitungan

4 Siswa cenderung Faktor Penyebab (Hasil Observasi) Setelah dilakukan eksplorasi penyebab
kurang produktif 1. Rasa percaya diri siswa yang rendah masalah terhadap siswa cenderung kurang
2. Kurang memahami materi yang diajarkan produktif pada saat belajar mandiri dari hasil
pada saat belajar Hasil Kajian Literatur : observasi, kajian literatur dan wawancara,
mandiri. 1. Rahmawati et.al melalui jurnal yang berjudul “ Hubungan Antara maka dapat ditentukan hasil analisis
Efikasi Diri dan Aktualisasi Diri dengan Kecendrungan Menyontek eksplorasi penyebab masalah yang sesuai
dengan kondisi satuan pendidikan sebagai
pada Siswa MAN Karanganyar” menyatakan bahwa siswa dengan
berikut :
efikasi diri yang tinggi akan berusaha keras dan terus tekun, 1a. Beberapa siswa merasa tidak yakin
meskipun menemui hambatan dalam aktivitas belajarnya. Dengan terhadap kemampuan yang dimiliki
keyakinan diri yang tinggi, siswa akan percaya dengan 1b. Siswa beranggapan ketika dikerjakan
kemampuan yang dimiliki. Keyakinan diri yang tinggi akan sendiri peluang salahnya lebih besar
membiasakan siswa untuk bersikap positif terhadap
kemampuannya dan tifak mudah terpengaruh oleh orang lain. - Siswa selalu menganggap bahwa fisika itu
mata pelajaran yang sangat sulit
Keyakinan diri yang tinggi terut berperan dalam penurunan
kecendrungan menyontek, sehingga perilaku menyontek dapat
dihindari ketika meyelesaikan tugas atau ujian di sekolah.
http://candrajiwa.psikologi.fk.uns.ac.id/index.php/candrajiwa/article/download/91/83
Diakses pada tanggal 3 September 2022

Hasil Wawancara dengan Teman Sejawat :


1. Pengetahuan awal tentang materi kurang,
2. rendahnya motivasi belajar siswa,
3. sumber belajar dan media pembelajaran yang kurang menarik.
4. tidak menyukai mata pelajaran atau pelajaran tersebut
membosankan
5. kondisi kelas yang gaduh membuat siswa tidak berkonsentrasi
dalam belajar
6. metode mengajar guru yang tidak disukai oleh siswa
7. Karena siswa sudah terbiasa belajar mandiri apabila sudah
memahami materi yang sudah diperoleh dari guru
8. kecakapan atau kemampuan dalam diri baik bakat ataupun
pengalaman belajar kurang
Hasil Wawancara dengan Siswa :
1. Ketika materi pelajaran sulit sehingga harus mengerjakan secara
kelompok
2. Timbul rasa malas untuk mengerjakan tugas
3. Punya teman yang bisa diandalkan

5 Penggunaan Faktor penyebab (Hasil Observasi) Setelah dilakukan eksplorasi penyebab


strategi 1. Guru tidak menyesuaikan strategi pembelajaran dengan materi masalah terhadap penggunaan strategi
pembelajaran yang diajarkan. (Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan) pembelajaran yang kurang tepat oleh guru
yang kurang tepat 2. Guru kurang menguasai jenis strategi pembelajaran yang sesuai dari hasil observasi, kajian literatur dan
oleh guru. kebutuhan siswa. wawancara, maka dapat ditentukan analisis
3. Sarana dan prasarana yang tidak mendukung eksplorasi penyebab masalah yang sesuai
dengan kondisi satuan pendidikan sebagai
Hasil Kajian Literatur : berikut :
1. Yulia Rizki Ramadhani,dkk dalam bukunya yang berjudul 1. Guru menganggap bahwa dalam satu kelas
”Pengantar Strategi Pembelajaran” pada tahun 2022 menyatakan itu siswa homogen sehingga dalam
bahwa tujuan pembelajaran yang penting adalah memilih startegi menyampaikan materi yang diajarkan guru
belajar mengajar yang tepat. Jika pendekatan pembelajarannya memberikan perlakuan yang sama
berbasis pengetahuan sementara tujuan pengajaran yang sementara kebutuhan belajar siswa
kosntruktif tidak akan tercapai. berbeda-beda.
2. Lebih lanjut diungkapkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi 2. Guru belum meningkatkan
pemilihan strategi pembelajaran yakni : kemampuannya dalam hal menguasai jenis
a. Karakteristik siswa strategi pembelajaran sesuai dengan
b. Kompetensi dasar yang diharapkan perkembangan zaman dan kebutuhan
siswa.
c. Materi ajar
3. Jumlah guru dan sarana yang tersedia
d. Waktu yang tersedia
tidak sesuai sehingga penggunaannya
e. Sarana dan prasarana pembelajaran
harus dilakukan secara bergantian.
Hasil Wawancara dengan Teman Sejawat :
1. Guru kurang memahami tentang berbagai macam metode
pembelajaran.
2. Ketidakmampuan guru dalam menerapkan model tertentu dalam
pembelajaran;
3. Ketidak sesuaian pemilihan model dengan karakteristik materi
4. Terkadang materi yang sulit tidak sesuai dengan pengetahuan
awal peserta didik
5. Guru terkadang menganggap strategi itu justru menghambat
pembelajaran itu sendiri hal ini di sebabkan karena strategi
pembelajaran kerap kali di dasarkan pada teori.

Hasil Wawancara dengan Pakar :


1. Guru kurang memahami bahwa strategi pembelajaran yang akan
digunakan harus dikaitkan/disesuaikan dengan topik yang
diajarkan
2. Guru belum mengembangkan secara optimal strategi pembelajaran
yang dipahami
3. Guru terfokus untuk menggunakan satu strategi saja

Anda mungkin juga menyukai