NIM : 223126912391
UPT SMAN 6 WAJO
Hasil Wawancara
1. Memberikan pemahaman awal kepada siswa terkait materi
yang akan diajarkan.
2. Melakukan apersepsi yang menarik di awal pembelajaran,
jikalau apersepsi yang diberikan berkaitan dengan materi
yang akan diajarkan lebih mengarahkan pada hal-hal di
kehidupan sehari-hari.
3. Mempersiapkan siswa untuk belajar fisika salah satunya
dengan merapikan meja dari hal yang tidak ada kaitannya
dengan Fisika.
4. Sebagai seorang guru kita mempunyai tugas untuk
menuntun siswa agar punya alasan untuk apa mereka
belajar agar motivasi tetap berlanjut.
5. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru bisa
melakukan percakapan sederhana dengan siswa.
2 Minat baca siswa yang Bahan bacaan yang Kajian Literatur : Berdasarkan hasil kajian literatur
rendah tersedia di 1. Menurut Mulyasa (2009) dalam Anggraini DP (2019) dan wawancara dilakukan, maka
perpustakaan sekolah pembelajaran dengan menggunakan modul memiliki dapat disimpulkan bahwa alternatif
kurang menarik kelebihan diantaranya: 1. Fokus pada kemampuan solusi dari masalah minat baca siswa
perhatian siswa dan
individual siswa. 2. Adanya kontrol terhadap hasil belajar yang rendah sebagai berikut :
tidak ada sosok guru
yang bisa dijadikan dengan penggunaan standar kompetensi di setiap modul 1. Pemberian modul baik itu modul
contoh bagi siswa untuk yang harus dicapai masing-masing siswa. 3. Relevansi konvensional (cetak) ataupun e-
kegiatan literasi. kurikulum yang ditunjukan dengan adanya tujuan dan cara modul (Kajian Literatur 1)
2. Guru dapat menerapkan model
pencapaiannya, sehingga siswa dapat mengetahui
pembelajaran Problem Based
keterkaitan antara pembelajaran dan hasil yang akan Learning dengan menggunakan
diperolehnya. bahan ajar handout . (Kajian
2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rahmat Trio Literatur 2)
Hidayat, dkk (2019) menyatakan bahwa penggunaan model 3. Pemanfaatan sudut baca di setiap
Problem Based Learning memakai bahan ajar Handout kelas. (Kajian Literatur 3)
4. Memaksimalkan gerakan literasi
terdapat kontribusi yang berarti dalam meningkatkan
sekolah. (Kajian Literatur 4)
keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung 5. Pemberian tugas dengan
dan menambah minat baca siswa. Model Problem Based memanfaatkan buku sebagai
Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang bahan referensi. (Hasil
melatih siswa memecahkan masalah secara sistematis. Wawancara 1)
Model Problem Based Learning merupakan kompetensi
siswa pada masalah autentik (nyata) sehingga siswa dapat
menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh
kembangkan keterampilan yang tinggi, memandirikan
siswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya.
3. Febriana Ramandanu (2019) dalam jurnal menyebutkan
bahwa pelaksanaan Gerakan Literasi dengan pemanfaatan
sudut baca yang terdapat di setiap kelas sudah mampu
untuk menumbuhkan minat baca siswa. Pelaksanaan
kegiatan membaca ini dilakukan selama 15 menit sebelum
pembelaran dimulai. Selain kegiatan tersebut,
pengembangan dan penataan perpustakaan kelas, dan area
baca menjadi penting dari pelaksanaan Gerakan Literasi
Sekolah.
4. Ika Desianna,dkk (2017) dalam jurnalnya menyatakan
bahwa gerakan literasi sekolah sangat berpengaruh
terhadap kemampuan literasi siswa pada aspek kompetensi
sains dengan tiga sub domain literasi sains yaitu
mengidentifikasi isu ilmiah, menjelaskan fenomena ilmiah,
dan menggunakan bukti ilmiah.
Hasil Wawancara
1. Memberikan tugas dengan menjadikan buku sebagai
referensi utama
2. Pada saat proses pembelajaran, membawa mereka ke
perpustakaan
3. Membuat pojok baca di setiap kelas dengan menyiapkan
bahan bacaan menarik
4. Setiap sekolah harus memiliki area baca yang
memungkinkan bagi siswa untuk melakukan kegiatan
membaca.
3 Kemampuan dasar • Siswa seringkali Kajian Literatur : Berdasarkan hasil kajian literatur
khususnya numerasi mengalami kesulitan 1. Dari penelitian yang dilakukan oleh Maulidiya Annisah dan wawancara dilakukan, maka
siswa terbilang rendah dalam memahami (2022) diperoleh bahwa kemampuan literasi matematis dapat disimpulkan bahwa alternatif
materi Fisika apalagi melalui model pembelajaran PBL dengan pendekatan solusi dari masalah kemampuan
jika berkaitan dengan
matematika realistik terdapat perbedaan yang signifikan dasar numerasi siswa yang rendah
perhitungan yang
lebih kompleks. antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis sebagai berikut :
data kualitatif menunjukan : 1. Menerapkan model pembelajaran
• Guru jarang a. pada kelas eksperimen Problem Based Learning. (Kajian
memberikan tugas - subjek kategori tinggi memenuhi indikator kemampuan Literatur 1)
kepada siswa sebagai 2. Menerapkan model pembelajaran
literasi matematis merumuskan, memanfaatkan,
bahan latihan belajar Project Based Learning. (Kajian
menginterpretasikan, dan mengkomunikasikan. Literatur 2)
mandiri di rumah.
- subjek kategori sedang memenuhi pada indikator 3. Memadukan model pembelajaran
merumuskan, memanfaatkan, dan menginterpretasikan. dan metode/pendekatan
- subjek kategori rendah, memenuhi indikator merumuskan pembelajaran yang sesuai dengan
dan menginterpretasikan. materi yang akan diajarkan
b. pada kelas kontrol misalnya dengan menggunakan
model pembelajaran PBL dengan
- subjek subjek kategori tinggi memenuhi indikator
pendekatan matematika realistik.
merumuskan,memanfaatkan,menginterpretasikan,dan ((Kajian Literatur 1)
mengkomunikasikan.
- subjek kategori sedang memenuhi pada indikator
merumuskan, menginterpretasikan, dan
mengkomunikasikan.
- subjek kategori rendah memenuhi indikator
menginterpretasi
2. Nadia Risya Faridah,dkk (2022) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa penggunaan model pembelajaran PjBL
efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan
literasi numerasi dan literasi digital pada siswa.
Kemampuan yang memperoleh pengaruh tersebut
diantaranya communicating, mathematizing,
representation, reasoning, using symbolic formal and
technical operation dan using mathematics tools.
Hasil Wawancara :
1. Membiasakan siswa untuk berlatih secara mandiri
2. Di kegiatan awal pembelajaran atau sebelum memasuki
kelas, siswa diajak untuk bermain perhitungan-
perhitungan sederhana dan yang berhasil menjawab
diberi kesempatan untuk memasuki kelas.
4 Penggunaan strategi Penguasaan guru belum Kajian Literasi : Berdasarkan hasil kajian literatur
pembelajaran yang maksimal berkaitan 1. Ajeng Pratiwi,dkk (2022) dalam penelitiannya menyatakan dan wawancara dilakukan, maka
kurang tepat oleh dengan strategi bahwa strategi pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat dapat disimpulkan bahwa alternatif
pembelajaran yang
guru. meningkatkan keterampilan proses sains (mengamati, solusi dari masalah penggunaan
cocok digunakan sesuai
dengan kondisi siswa menafsirkan, mengelompokkan, meramalkan, strategi pembelajaran yang kurang
saat ini serta mengkomunikasikan, merumuskan hipotesis, dan tepat oleh guru sebagai berikut :
kemampuan guru dalam mengajukan pertanyaan) dan kemampuan analisis siswa 1. Dalam proses pembelajaran, ada
menyajikan materi (membedakan dan menghubungkan). baiknya jika guru menerapkan
khususnya dengan 2. Berdasarkan penelitian Fitri Aryanti,dkk (2017) model pembelajaran Problem
memanfaatkan teknologi Based Learning. (Kajian
menjelasakan bahwa penerapan PBL berbantuan teknologi
masih sangat kurang. Literatur 1)
informasi dan komunikasi dapat meningkatkan 2. Penerapan model pembelajaran
keterampilan berpikir kritis. PBL dengan berbantuan TIK.
(Kajian Literatur 2)
3. Moammar Qodafi,dkk (2022) dalam penelitiannya 3. Selain model pembelajaran PBL,
menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran guru juga dapat menerapkan
berbasis proyek (PjBL) terintegrasi STEM dapat model pembelajaran Project
Based Learning. (Kajian
meningkatkan kemampuan berfikir kreatif siswa dengan
Literatur 3)
indikator mengajukan pertanyaan mengenai permasalahan, 4. Memanfaatkan vlog sebagai media
lancar dalam mengemukakan ide, memberikan pandangan pembelajaran. (Kajian Literatur
yang berbeda terhadap suatu masalah, memiliki pendapat 4)
yang berbeda dengan teman saat diskusi, mengajukan
pendapat dengan hal-hal yang baru, memikirkan cara-cara
baru dan bekerja untuk menyelesaikannya, melakukan
langkah-langkah terperinci dalam memecahkan masalah,
dan mencoba untuk menguji detail-detail dalam melihat
arah yang akan ditempuh.
4. Eka Dian Susanti (2019) dalam jurnalnya menyatakan
bahwa melalui pemanfaatan vlog siswa dapat lebih kreatif
dan termotivasi dalam belajar karena siswa dalam proses
pembuatannya diberikan permasalahan-permasalahan
untuk memicu rasa keingintahuan.
Hasil Wawancara :
Sebagai guru tentunya kita harus selalu mencari referensi dan
terus belajar tentang strategi pembelajaran khususnya yang
sesuai dengan siswa saat ini. Selain strategi, hal penting juga
adalah kita guru harus mampu menggunakan laptop sebagai
sarana untuk menampilkan bahan ajar yang kita buat.