Anda di halaman 1dari 9

LK. 2.

1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih
No Akar Penyebab
yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
. masalah
diselesaikan
1 Siswa masih Cara guru dalam 1. Hasil penelitian Sutingingsih (2021) 1. Team Assisted Individualized
memiliki motivasi membimbing siswa di menyebutkan bahwa motivasi belajar Kelebihan:
belajar yang kelas dan kurangnya matematika siswa mengalami a. Siswa yang lemah dapat terbantu
rendah inovasi guru dalam kenaikan 0,69% di kelas memiliki dalam menyelesaikan masalahnya.
menerapkan model motivasi yang paling rendah dengan b. Siswa yang pandai dapat
pembelajaran inovatif kriteria cukup baik. Hal ini menurut mengembangkan kemampuan dan
analisis peneliti disebabkan oleh: (1) keterampilannya.
Penerapan pembelajaran Team c. Adanya tanggung jawab dalam
Assisted Individualized (TAI) dapat kelompok dalam menyelesaikan
meningkatkan motivasi belajar siswa. permasalahannya.
(2) Penerapan pembelajaran Team d. Siswa diajarkan bagaimana
Assisted Individualized (TAI) dapat bekerja sama dalam suatu
meningkatkat hasil belajar matematika kelompok.
siswa. e. Menggantikan bentuk persaingan
dengan saling kerja
Sumber: sama(cooperation).
Sutiningsih, S. (2021). Meningkatkan Motivasi f. Melibatkan siswa untuk aktif dalam
Belajar Matematika Siswa pada Materi
Persamaan Kuadrat Melalui Model
proses belajar.
Pembelajaran Teams Assisted Individualized Kekurangan:
(TAI). JPM UIN Antasari, 08(1),44-65. a. Siswa yang lemah dimungkinkan
https://dx.doi.org/10.18592/jpm.v8i1.4465 menggantungkan pada siswa yang
pandai.
2. Hastari (2019) mengemukakan bahwa b. Terhambatnya cara berpikir siswa
aplikasi model tutor sebaya dapat yang mempunyai kemampuan
memberikan motivasi dan dorongan lebih terhadap siswa yang kurang.
kepada peserta didik untuk aktif dalam c. Memerlukan periode lama.
proses pembelajaran sehingga peserta
didik tidak hanya diam, mencatat, dan
mendengarkan ceramah dari guru, 2. Tutor Sebaya
namun peserta didik akan terlibat Kelebihan:
secara aktif dalam proses a. melatih tanggung jawab individu
pembelajaran bersama dengan tutor. b. memberikan pengajaran kepada
peserta didik untuk saling
Sumber: membantu satu sama lain
Hastari, R. C. (2019). Penerapan Strategi c. siswa akan terbiasa menerima
Tutor Sebaya dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Matematika. Abdimas: Jurnal
masukan dari rekan sebayanya
Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Kekurangan:
Malang, 4(1), 46-50. a. membutuhkan waktu yang relatif
https://doi.org/10.26905/abdimas.v4i1.2811 lebih lama
b. harus dilaksanakan minimal
3. Suratman (2019) menyatakan bahwa sebanyak 2 dua kali pertemuan
dalam upaya meningkatkan hasil atau lebih agar hasil pembelajaran
belajar matematika dan motivasi maksimal
belajar matematika siswa, metode
pembelajaran berbasis TIK tipe 3. Pembelajaran berbasis TIK
simulasi lebih baik dibandingkan Kelebihan:
dengan metode pembelajaran a. dapat memunculkan gambar atau
berbasis TIK tipe tutorial. suara sehingga siswa lebih
antusias untuk belajar dan
Sumber: memperbaiki daya ingat peserta
Suratman, A., Afyaman, D., & Rakhmasari, R.
(2019). Pembelajaran berbasis TIK terhadap
didik
hasil belajar matematika dan motivasi belajar b. Pemberian dan penerimaan materi
matematika siswa. Jurnal Analisa, 5(1), 41-50. atau tugas tidak harus bertatap
https://doi.org/10.15575/ja.v5i1.4828 muka lagi
Kekurangan:
4. Sahrudin (2014) mengemukan bahwa a. sering terjadi penyalahgunaan
kemampuan pemecahan masalah penggunaan handphone
matematis siswa yang b. orang tua merasa terbebani karena
pembelajarannya menggunakan harus menyediakan kuota internet
strategi pembelajaran discovery lebih
baik daripada siswa yang diberikan 4. Model Dicovery Learning
pembelajaran langsung. Selain itu, Kelebihan:
motivasi belajar siswa yang diberikan a. Mengembangkan keterampilan-
menggunakan strategi pembelajaran keterampilan kreatif dan
discovery lebih baik daripada siswa pemecahan masalah
yang diberikan pembelajaran b. Mendukung partisipasi aktif
langsung. pembelajar dalam proses
pembelajaran.
Sumber: c. Membuat pengalaman belajar
Sahrudin, A. (2014). Implementasi strategi menjadi lebih bersifat personal
pembelajaran discovery untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematis
d. Merupakan cara belajar
dan motivasi belajar siswa SMA. JUDIKA kebanyakan orang dewasa pada
(Jurnal Pendidikan Unsika), 2(1). pekerjaan dan situasi kehidupan
https://doi.org/10.35706/judika.v2i1.117 nyata
Kekurangan:
5. Hapsari (2019) menyimpulkan bahwa a. kadangkala terjadi kebingungan
motivasi belajar peserta didik dalam pada para pembelajar ketika tidak
pembelajaran matematika dapat disediakan semacam kerangka
ditingkatkan dengan menerapkan kerja
model Project Based Learning (PjBL). b. terbentuknya miskonsepsi
Selain itu, dengan PjBL ini kreatifitas c. siswa yang lemah mempunyai
peserta didik terbangun ; kecenderungan untuk belajar di
meningkatnya kemampuan bawah standar yang diinginkan
mengorganisir kelompok; d. guru seringkali gagal mendeteksi
menumbuhkan jiwa kompetitif antar siswa dengan kemampuan rendah
peserta didik; dan pembelajaran
lebih bermakna. 5. Project Based Learning (PjBL)
Kelebihan:
Sumber: a. Meningkatkan motivasi belajar
Hapsari, D. I., Airlanda, G. S., & Susiani, S.
(2019). Penerapan project based learning
peserta didik untuk belajar
untuk meningkatkan motivasi belajar b. Meningkatkan kemampuan
matematika. Jurnal Riset Teknologi dan pemecahan masalah.
Inovasi Pendidikan (JARTIKA), 2(1), 102-112. c. Membuat peserta didik menjadi
http://journal.rekarta.co.id/index.php/jartika/arti lebih aktif dan berhasil
cle/view/271
memecahkan problem-problem
6. Soenarnadi (2019) menyebutkan kompleks.
bahwa pembelajaran matematika d. Meningkatkan daya kolaborasi.
dengan menggunakan model e. Menyediakan pengalaman belajar
pembelajaran kooperatif tipe Think yang melibatkan peserta didik
Pair Share (TPS) dapat meningkatkan secara kompleks
motivasi belajar matematika peserta Kelemahan:
didik. a. membutuhkan waktu persiapan
yang tidak sedikit
Sumber: b. ada biaya yang dikeluarkan dalam
Soedarnadi, E. W. (2019). Peningkatan proses pelaksanaan proyek
motivasi belajar matematika melalui model
think pair share materi trigonometri pada
c. Banyak orang tua peserta didik
siswa. Teacher in Educational Research, 1(2), yang merasa dirugikan karena
66-75. menambah biaya untuk memasuki
http://ejournal.ressi.id/index.php/TER/article/vi sistem baru.
ew/22/24 d. Banyaknya peralatan yang harus
disediakan
7. Hasil Wawancara e. Ada kemungkinan peserta didik
Narasumber: Toto Raharjo, M.Pd. yang kurang aktif dalam kerja
Pengawas Matematika SMA Lotim kelompok.
Yang perlu dilakukan guru : 6. Model pembelajaran kooperatif tipe
a. melakukan tes diagnostik awal Think Pair Share (TPS)
untuk mengetahui tingkat Kelebihan:
kemampuan awal siswa. a. Meningkatkan partisipasi siswa
b. mempelajari model atau metode dalam pembelajaran
yang sesuai dengan karakteristik b. Cocok digunakan untuk tugas yang
siswa sederhana.
c. Melakukan inovasi-inovasi dalam c. Memberikan lebih kesempatan
pembelajaran untuk kontribusi masing-masing
anggota kelompok.
d. Interaksi antar pasangan lebih
mudah.
e. Lebih mudah dan cepat
membentuk kelompoknya
Kekurangan:
a. Lebih banyak kelompok yang akan
lapor dan perlu dimonitor.
b. Lebih sedikit ide yang muncul.
c. Sulit menentukan permasalahan
yang cocok dengan tingkat
pemikiran siswa
d. Kurang terbiasa memulai
pembelajaran dengan suatu
permasalahan yang ril atau nyata
2 Kesulitan siswa Guru kurang 1. Ma’ruf (2019) mengungkapkan bahwa 4. Metode Mind Mapping
memahami dan membiasakan diri Mind Mapping berbantuan Soal Kelebihan:
mengerjakan Memberikan soal berbasis HOTS memberikan hasil a. Meningkatkan kreativitas dan
soal-soal HOTS HOTS kepada siswa belajar matematika yang lebih baik aktivitas individu maupun
dibandingkan penggunaan metode kelompok
mind mapping tanpa berbantuan soal b. siswa dapat mengemukakan
HOTS. pendapat secara bebas
c. membuat catatan kreatif dan
Sumber: catatan yang dibuat dengan
Ma’ruf, A. H., Syafii, M., & Kusuma, A. P. menggunakan bahasanya sendiri
(2019). Pengaruh model pembelajaran mind
mapping berbasis HOTS terhadap motivasi
Kekurangan:
dan hasil belajar siswa. Mosharafa: Jurnal a. hanya siswa yang aktif yang
Pendidikan Matematika, 8(3), 503-514. terlibat
https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.ph b. tidak sepenuhnya siswa yang
p/mosharafa/article/view/mv8n3_14/502 belajar
c. jumlah detail informasi tidak dapat
2. Pangesti (2018) menyebutkan dimasukkan.
sebelum memberikan soal HOTS guru
perlu mengetahui kemampuan awal 5. Pembiasaan mengerjakan soal HOTS
dan kesiapan siswa. Hal ini dilakukan secara berjenjang.
agar soal HOTS tidak menjadi Kelebihan:
bumerang yang hanya membebani
kognitif dan psikologis siswa. Teknik a. Siswa akan mulai mengerjakan
pertama yang dilakukan untuk soal HOTS dengan tipe mudah
menumbuhkembangkan literasi terlebih dahulu
numerasi dalam pembelajaran b. Analisis berpikir tingkat tinggi
matematika yaitu memperkenalkan siswa akan lebih mudah terbangun
siswa dengan soal HOTS secara c. Siswa tidak merasa terbebani
berjenjang, dari soal mudah menuju secara psikologis
soal sukar. Melalui teknik ini, siswa Kekurangan:
belajar menyelesaikan soal HOTS a. Membutuh waktu yang lumayan
sekaligus sebagai wahana lama sampai siswa menjadi
menumbuhkan kepercayaan diri terbiasa dengan soal HOTS
bahwa siswa mampu berpikir tingkat b. Guru harus membiasakan diri
tinggi. membuat soal HOTS sebagai
bahan evaluasi siswa
Sumber:
Pangesti, F. T. P. (2018). 6. Project Based Learning (PjBL)
Menumbuhkembangkan literasi numerasi
pada pembelajaran matematika dengan soal
Kelebihan:
HOTS. Indonesian Digital Journal of a. Menantang kemampuan siswa
Mathematics and Education. 5(9), 566-575. serta memberikan kepuasan untuk
http://idealmathedu.p4tkmatematika.org/article menemukan pengetahuan baru
s/IME-V5.9-21-Pangesti.pdf bagi siswa.
b. Meningkatkan motivasi dan
3. Ansari (2020) menyimpulkan bahwa aktivitas pembelajaran siswa.
kemampuan berpikir tingkat tinggi c. Membantu siswa dalam
dapat ditingkatkan dengan model mentransfer pengetahuan siswa
pembelajaran Project Based Learning untuk memahami masalah dunia
(PjBL). nyata.
d. Membantu siswa untuk
Sumber;
Ansari, B. I., & Abdullah, R. (2020).
mengembangkan pengetahuan
Higher-Order-Thinking Skill (HOTS) Bagi barunya dan bertanggung jawab
Kaum Milenial Melalui Inovasi Pembelajaran dalam pembelajaran yang mereka
Matematika. IRDH Book Publisher: Jawa lakukan.
Tengah
4. Inayatullah (2021) mengemukakan e. Mengembangkan kemampuan
Ketercapaian berpikir tingkat tinggi siswa untuk berpikir kritis dan
siswa juga dipengaruhi beberapa mengembangkan kemampuan
faktor seperti adanya inovasi mereka untuk menyesuaikan
pembelajaran dengan menggunakan dengan pengetahuan baru.
model Blended Learning, model ini f. Memberikan kesempatan bagi
juga tentunya mempunyai beberapa siswa untuk mengaplikasikan
faktor pengaruh baik dari segi fasilitas pengetahuan yang mereka miliki
yang memadai. dalam dunia nyata.
g. Mengembangkan minat siswa
Sumber: untuk secara terus menerus
Inayatullah, H., Haryadi, R., & Guntara, Y. belajar sekalipun belajar pada
(2021). Penerapan Blended Learning pendidikan formal telah berakhir.
Berbasis STEM Untuk Ketercapaian High
Order Thinking Skills Siswa pada Materi
Kekurangan
Hukum Kepler. Jurnal Penelitian a. Memerlukan banyak waktu untuk
Pembelajaran Fisika, 12(2), 113-116. menyelesaikan masalah
https://media.neliti.com/media/publications/48 b. Membutuhkan biaya yang cukup
0242-none-953549ef.pdf banyak
c. Banyak guru yang merasa nyaman
5. Primayana (2019) mengungkapkan
dengan kelas tradisional, dimana
Kemampuan berpikir tingkat tinggi
guru memegang peran utama di
semacam meta-kognitif merupakan
kelas
bagian dari kemampuan berpikir
d. Peserta didik yang memiliki
tingkat tinggi. Salah satu
kelemahan dalam percobaan dan
pembelajaran yang digunakan untuk
pengumpulan informasi akan
mengatasi ketimpangan tersebut
mengalami kesulitan
dapat dilakukan melalui pembelajaran
e. Ada kemungkinan peserta didik
dengan pemecahan masalah (problem
yang kurang aktif dalam kerja
solving)
kelompok
Sumber:
Primayana, K. H. (2020). Menciptakan 7. Model Pembelajaran Blended
Pembelajaran Berbasis Pemecahan Masalah Learning
Dengan Berorientasi Pembentukan Karakter Kelebihan:
Untuk Mencapai Tujuan Higher Order
Thingking Skilss (HOTS) Pada Anak Sekolah a. Lebih menghemat waktu dan biaya
Dasar. Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya, b. Pembelajaran lebih efektif dan
3(2), 85-92.
https://doi.org/10.55115/purwadita.v3i2.367
efisien
c. Pembelajaran tidak terbatas ruang
6. Hasil Wawancara dan waktu
Narasumber: Toto Raharjo, M.Pd. d. Peserta didik mudah mengakses
Pengawas Matematika SMA Lotim materi pembelajaran
e. Peserta didik leluasa mempelajari
Yang perlu dilakukan guru : materi secara online
1. meningkatkan kemampuan dengan f. Guru dan peserta didik dapat
banyak mempelajari soal HOTS.. berdiskusi di luar jam tatap muka
2. merencanakan pembelajaran g. Guru dapat dengan mudah
berbasis HOTS dan melaksanakan menambahkan materi pelajaran
secara berkesinambungan dengan fasilitas internet
3. memahami karakteristik siswa h. Dapat memperluas jangkauan
sehingga dalam memberikan soal pembelajaran dan pelatihan
HOT akan sesuai dengan tingkat i. Hasil belajar lebih optimal
kemampuan siswa j. Meningkatkan daya tarik peserta
didik dalam belajar
Kekurangan:
a. Sulit diterapkan jika sarana dan
prasana tidak mendukung
b. Tidak meratanya fasilitas belajar
yang dimiliki peserta didik
c. Akses internet yang tidak lancar
akan menghambat proses
pembelajaran
d. Guru harus selau mendesain
pembelajaran yang menarik untuk
diikuti secara online

8. Problem Based Learning


Kelebihan:
a. Meningkatkan motivasi.
b. Menyediakan pengalaman belajar
yang melibatkan peserta didik
secara kompleks dan dirancang
untuk berkembang sesuai dengan
dunia nyata.
c. Meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah
d. Meningkatkan kecakapan
kolaboratif.
e. Meningkatkan keterampilan
mengelola sumber
Kekurangan:
f. Pembelajaran berbasis proyek
memerlukan banyak waktu
yang harus disediakan
g. bahan pelajaran sering menjadi
luas sehingga dapat mengaburkan
pokok unit yang dibahas
h. Banyak orang tua peserta didik
yang merasa dirugikan karena
menambah biaya untuk memasuki
sistem baru.
i. Banyaknya peralatan yang harus
disediakan.
j. Peserta didik memiliki kelemahan
dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan.
k. Ada kemungkinan peserta didik
yang kurang aktif dalam kerja
kelompok

Anda mungkin juga menyukai