KB 2 Gelombang Cahaya
1. Sifat cahya adalah cahya merambat lurus,
cahaya dapat dipantulkan dan dapat
dibiaskan, dan cahaya dapat diuraikan.
2. Dari suatu sumber cahaya, setiap saat
selalu terbentuk muka gelombang /
wavefront (tempat kedudukan titik-titik
yang fasenya sama).Titik-titik pada muka
gelombang ini bertindak sebagai sumber
titik (wavelet) gelombang yang baru,
disebut sumber sekunder, yang akan
menghasilkan muka gelombang yang
baru. Garis singgung muka-muka
gelombang ini menjadi muka gelombang
dari sumber gelombang primer.
3. Gelombang cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, yang dalam
penjalarannya tidak membutuhkan
medium. Kecepatan cahaya dalam hampa
telah dibuktikan oleh Maxwell tahun 1865
adalah: 𝑐 = 3,0 𝑥108 𝑚/𝑠.
4. Indeks bias suatu bahan /medium adalah
perbandingan antara kecepatan
gelombang cahaya dalam hampa dengan
kecepatannya dalam bahan/medium
tersebut.
5. Hukum pemantulan cahaya:
• Sinar datang, sinar pantul, dan garis
normal bidang batas, terletak dalam
satu bidang datar.
• Sudut datang (θi) sama besar dengan
sudut pantul (θr).
Hukum pembiasan cahaya:
• Sinar datang, sinar bias dan garis
normal bidang batas, terletak dalam
satu bidang datar.
• Perbandingan antara sinus datang (θi)
dengan sinus bias (θr’) merupakan
nilai yang konstan (Hukum Snelius).
6. Syarat terjadi pemantulan sempurna:
sinar datang dari medium rapat ke
renggang dan sudut datangnya lebih
besar dari sudut kritis.
7. Pembentukan bayangan pada cermin
datar berlaku: (1) jarak benda (s) = jarak
bayangan (s’) dan, (2) tinggi benda (h) =
tinggi bayangan (h’).
8. Terdapat tiga (3) sinar istimewa yang
didasarkan pada hukum pemantulan: 1.
Sinar datang sejajar sumbu utama, akan
dipantulkan melalui titik Fokus (Titik api).
1 Sinar datang melalui titik Fokus akan
dipantulkan sejajar sumbu utama 2 Sinar
datang melalui pusat kelengkungan
cermin akan dipantulkan kembali ke arah
semula.
9. Pemantulan pada cermin cekung jarak
𝑅
fokusnya diperoleh dengan 𝑓 = dan
2
pembesaran bayangan diperoleh dari 𝑀 =
ℎ′ 𝑠 ′
.
ℎ 𝑠
10. Terdapat tiga (3) sinar istimewa yang
didasarkan pada hukum pemantulan: 1.
Sinar datang sejajar sumbu utama, akan
dipantulkan melalui titik Fokus (Titik api).
1 Sinar datang melalui titik Fokus akan
dipantulkan sejajar sumbu utama 2 Sinar
datang melalui pusat kelengkungan
cermin akan dipantulkan kembali ke arah
semula.
11. Lensa gabungan terdiri dari dua lensa
yaitu lensa yang dibatasi oleh permukaan
lengkung/datar dengan radius 𝑅1 dan
lengkung/datar dengan radius 𝑅2. dan
lensa dengan permukaan yang
bersinggungan radiusnya 𝑅1′ = 𝑅2 dan
lengkung/datar dengan radius 𝑅2′.
1
12. Jarak fokus lensa gabungan adalah =
𝑓𝑔𝑎𝑏
1 1
+ .
𝑓1 𝑓2
13. Kekuatan lensa (P) adalah kemampuan
dari suatu lensa untuk memfokuskan
sinar yang datang padanya adalah 𝑃 =
1
.
𝑓(𝑚)
14. Myopi : Ditolong dengan lensa negatif.
Hypermetropia dan Hyperopia : Ditolong
dengan lensa positif. Astigmatisma Untuk
menolongnya digunakan lensa
spherocylindric (lensa silindris sferis).
15. Mikroskop, terdiri dari lensa obyektif yang
berfungsi memperbesar benda dan lensa
okuler atau lensa mata, yang fungsinya
memperbesar sudut pandang mata.
Teleskop, teleskop berfungsi untuk
melihat benda-benda jauh. Diperlukan
lensa obyektif yang jarak fokusnya besar,
yang fungsinya untuk mendekatkan
benda. Interferensi Cahaya, apabila dua
gelombang cahaya atau lebih yang sefase
saling berpadu pada suatu titik,
dikatakan bahwa gelombang-gelombang
tersebut berinterferensi.
16. Pada interferensi cahaya, lebar celah (a)
sangat kecil, nilainya hampir sama
dengan panjang gelombang () agar dari
masing-masing celah hanya ada satu
gelombang cahaya, sedangkan pada
difraksi cahaya, lebar celah (a) lebih besar
dari panjang gelombang (), dalam orde
mili. Sehingga masingmasing sumber titik
(wavelets) di antara celah juga saling
berinterferensi (berpadu). Pada difraksi
celah tunggal terjadi pola maksimum
pusat yang melebar, pada pusat
intensitasnya maksimum, dan makin ke
tepi makin menurun hingga terjadi
minimum pada 𝑑 sin 𝜃 = 𝑚𝜆.
KB 3 Gelombang Bunyi
1. Bunyi merupakan gelombang longitudinal
yang terjadi karena adanya rapatan dan
regangan pada medium padat, cair
maupun gas. Secara umum kita dapat
mendengar bunyi pada rentang frekuensi
antara 20 Hz sampai 20 kHz. Berdasarkan
frekuensinya ( f ), bunyi dibedakan
menjadi (a) Bunyi infrasonik: < 20 Hz; (b)
Bunyi audiosonik: 20 Hz 20.000 Hz,
dan (c) Bunyi ultrasonik: 20.000 Hz.
2. Karakteristik gelombang bunyi adalah
bisa dipantulkan, dibiaskan, bisa
berinterferensi (berpadu) bisa
beresonansi.
3. Pemanfaatan pemantulan bunyi adalah
mencari kedalaman laut dan contoh
pemantulan bunyi adalah seruling dan
gendang.
4. pembiasan bunyi dipengaruhi oleh rapat
renggangnya medium di atmosfer.
5. Hasil superposisi gelombang bunyi dapat
berupa gelombang stasioner yang
membentuk perut dan simpul.
6. Kecepatan gelombang tergantung pada
keadaan mediumnya.
7. Kecepatan gelombang bunyi v bernilai
tetap dan dapat dinyatakan dalam
panjang gelombang 𝜆 dan frekuensinya f
mengikuti persamaan 𝑣 = 𝜆 𝑓.
8. Bunyi merupakan gelombang mekanik
longitudinal.
9. Efek Doppler adalah suatu peristiwa
berubahnya frekuensi bunyi yang
diterima oleh pengamat apabila sumber
bunyi atau pengamat atau kedua-duanya
bergerak relatif satu terhadap yang lain.
KB 3 Gelombang Bunyi
Kecepatan gelombang bunyi pada berbagai
benda dan zat cair.
KB 2 Gelombang Cahaya
Sifat-sifat bayangan terbentuk pada lensa.
KB 3 Gelombang Bunyi
Menentukan posisi- posisi pada Efek Doppler.