𝜃𝑖 = sudut datang, 𝜃𝑟 ′ = sudut bias, 𝑛 ′ = indeks bias medium tempat sinar bias,
𝑛 = indeks bias medium tempat sinar datang. Sudut bias lebih besar dari pada
sudut datangnya, sehingga pada sudut datang tertentu sinar dibiaskan menyusuri
bidang batas. Sudut datang tersebut dinamakan sudut kritis.
Pemantulan cahaya pada cermin datar digambarkan 2 sinar juga ke cermin.
Satu sinar dijatuhkan tegak lurus dengan cermin, akan dipantulkan kembali.
Sedangkan sinar yang ke 2 dijatuhkan pada garis normal dengan sudut tertentu
akan dipantulkan dengan sudut yang sama ke sisi lain dari garis normal.
Sehingga bayangan yang terjadi pada cermin datar yaitu: Jarak benda (s) = jarak
bayangan (s’) . Tinggi benda (h) = tinggi bayangan (h’).
Pada cermin cekung berlaku tiga sinar istimewa yang didasarkan pada hukum
pemantulan yaitu: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan
melalui titik Fokus (Titik api). 2. Sinar datang melalui titik Fokus akan
dipantulkan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan
cermin akan dipantulkan kembali ke arah semula.
Pada cermin cembung berlaku tiga sinar istimewa yang didasarkan pada hukum
pemantulan yaitu: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah
olah dari titik Fokus (Titik api). 2. Sinar datang menuju titik Fokus akan
dipantulkan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan
cermin akan dipantulkan kembali ke arah semula.
Pada lensa cembung berlaku tiga sinar istimewa yaitu: a. Sinar datang sejajar
sumbu utama, dibiaskan melalui titik Fokus (F’=F2) b. Sinar datang melalui
pusat lensa akan diteruskan c. Sinar datang melalui titik Fokus (F = F1)
dibiaskan sejajar sumbu utama.
Pada lensa cembung berlaku tiga sinar istimewa yaitu sesuai dengan hukum
pembiasan: a. Sinar datang sejajar sumbu utama, dibiaskan seolah-olah dari titik
Fokus (F’=F1) b. Sinar datang melalui pusat lensa akan diteruskan c. Sinar
datang menuju titik Fokus (F = F2). dibiaskan sejajar sumbu utama.
Alat Optik merupakan alat-alat yang menggunakan prinsip-prinsip optik
untuk memperbesar atau memperkecil bayangan seperti kaca mata, lup,
mikroskop dan teleskop. Kacamata digunakan untuk menolong mata yang
titik jauh / titik dekatnya tidak sama dengan mata normal. Ada tiga jenis cacat
mata yaitu miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat) dan astigmatisma.
Miopi (rabun dekat) disebabkan lensa mata terlalu cembung dalam keadaan
rileks, sehingga tidak dapat memfokuskan sinar dari ke bintik kuning tetapi
lebih ke depan. Untuk mengatasi jenis rabun ini dengan menggunakan lensa
cekung (negatif) yang fungsinya untuk memindahkan benda yang berada di jauh
tak berhingga ke titik jauhnya (titik yang paling jauh di mana benda masih bisa
dilihat dengan jelas). Hypermetropia tidak bisa memfokuskan sinar dari titik
dekat mata normal (kira-kira 25 cm dari mata) pada bintik kuning, tetapi lebih
jauh, karena otot penyangga tidak normal sehingga lensa mata terlalu pipih.
Untuk membantu penderita rabun ini diperlukan lensa yang digunakan lensa
positif. Astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan oleh ketidaksimetrisan
cornea mata (kelengkungannya kurang sferis). Untuk menolongnya digunakan
lensa spherocylindric (lensa silindris sferis), dengan jarak fokus dan perbesaran
yang berbeda untuk kedua arah meridian.
Mikroskop berfungsi untuk mengamati benda-benda yang berukuran mikro.
Mikroskop memerlukan dua buah lensa, yaitu lensa obyektif yang berfungsi
memperbesar benda dan karena itu ditempatkan di dekat benda. Lensa yang ke
dua adalah lensa okuler atau lensa mata, yang fungsinya memperbesar sudut
pandang mata. Perbesaran yang dihasilkan mikroskop dapat dihitung
menggunakan persamaan:
Proses pemanasan global diawali dengan adanya sumber molekul gas rumah
kaca. Seperti yang sudah dibahas di depan gas rumah kaca ini berupa gas CO2,
C2H4 dan lainnya. Dari mana gas-gas tersebut berasal? Sebagian gas berasal
dari proses alamiah dari pernafasan makhluk hidup, dari dalam bumi misalnya
gas gunung berapi. Namun sebagian besar justru berasal dari kegiatan umat
manusia. Gas tersebut dihasilkan dari gas buang kendaraan, proses-proses dalam
industri, kebakaran hutan dan lainnya. Gas yang dipancarkan oleh sumber-
sumber ini akan menyebabkan konsentrasi gas di atmosfer meningkat. Sebagai
contoh pada tahun 2012 konsentrasi gas CO2 sebesar 392 ppm, konsentrasi ini
meningkat menjadi 405 ppm pada tahun 2017.
Seperti sudah diuraikan di depan gas rumah kaca akan menjebak radiasi sinar
infra merah. Kemampuan penjebakan ini disebut sebagai radiative forcing.
Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akan menyebabkan kenaikan radiative
forcing. Misalnya konsentrasi CO2 naik dua kali lipat dibanding jaman pra
industri akan menyebabkan penjebakan intensitas sebesar 4,4 W/m2 . Apa
artinya nilai tersebut bagi kita? Nilai tersebut menyatakan bahwa untuk setiap
satu meter persegi permukaan bumi, daya yang terjebak adalah 4,4 W. Maka
dengan adanya tambahan tenaga ini diperkirakan suhu permukaan bumi naik
1,3oC Selanjutnya berkembang sampai jangka panjang akan terjadi
kesetimbangan suhu. Tetapi sebelum hal itu tercapai akan terjadi berbagai
macam proses. Pemanasan nyata ini meningkatkan konsentrasi uap air / awan.
Uap air yang juga merupakan gas rumah kaca. Akibatnya terjadi tambahan
radiative forcing dan tambahan kenaikan suhu sekitar 1,9 oC.
Selain itu pemanasan nyata berakibat pada mencairnya es di puncak gunung, es
di kutub. Hal ini diikuti dengan berkurangnya albedo, sehingga sinar matahari
111 tidak lagi dipantulkan tetapi justru sebaliknya lebih banyak yang diserap
bumi. Konsekuensinya faktor-faktor tersebut akan meningkatkan suhu sampai
2,9oC. Kejadian di depan juga akan diikuti dengan gejala lain seperti - kenaikan
permukaan air laut - perubahan pola awan yang lebih kompleks dan bisa
menurunkan suhu atau menaikkan suhu - efek biologi karena siklus karbon yang
juga kompleks. Tumbuhan memerlukan karbon untuk fotosintesa, mengurangi
efek rumah kaca. Kerusakan hutan, pengurangan tanaman menambah efek
rumah kaca Secara keseluruhan efek kenaikan suhu bisa mencapai 3,5oC pada
20 tahun ke depan.
Jadi kita bisa membayangkan bagaimana situasi lingkungan akan berubah
sangat drastis. Kenaikan suhu global akan mengurangi luas daratan, justru di
saat mendatang kebutuhan daratan meningkat. Untuk mengatasi kegerahan, kita
gunakan pendingin ruangan yang pembangkit tenaganya mungkin menyumbang
gas rumah kaca. Gejala tersebut saling terkait. Hal ini akan mempengaruhi
aspek sosial, ekonomi dan cara hidup kita. Dampak yang luar biasa ini menjadi
keprihatinan bersama secara global. Banyak usaha untuk menguranginya
dengan memperhatikan sebab utamanya. Akar masalahnya adalah peningkatan
konsentrasi gas rumah kaca. Karena itu dikenal adanya kesepakatan-
kesepakatan dan skenario untuk mengerem laju kenaikannya.
Untuk menjalankan berbagai kegiatan kita memerlukan energi. Energi ini kita
ini gunakan antara lain dalam a. rumah tangga b. industri c. transportasi
Kebutuhan tenaga pada rumah tangga meliputi untuk memasak, penerangan,
alat listrik, pemanas / pendingin ruangan. Sedang pada industri tenaga
diperlukan untuk menjalankan berbagai macam mesin dan melakukan aneka
proses. Kita juga memerlukan tenaga pada alat transportasi. Kebutuhan tenaga
ini dipenuhi dari berbagai macam sumber seperti a. bahan bakar fosil b. tenaga
nuklir c. tenaga terbarukan Bahan bakar banyak kita jumpai dalam berbagai
bentuknya seperti batu bara dan bahan bakar minyak. Bahan bakar jenis ini
berasal dari fosil yang ada di dalam perut bumi. Untuk mendapatkan bahan
bakar ini kita perlu menambang terlebih dahulu. Proses penambangan relatif
berat melibatkan alat berat, pekerja dan investasi yang besar. Selain itu akibat
penambangan, lingkungannya dapat rusak. Bekas tambang akan kurang dapat
dimanfaatkan lagi. Jumlah dari tenaga fosil ini juga terbatas. Pada suatu saat
akan habis. Aspek lain dari bahan bakar minyak adalah gas buang yang
dihasilkan misalnya CO2. Gas seperti CO2 sudah kita kenal akan berlaku
sebagai gas ramah kaca. Sehingga pemakaian bahan bakar minyak yang
berlebihan dapat menyumbang gas rumah kaca dan akhirnya meningkatkan
pemanasan global. Tenaga nuklir merupakan salah satu sumber yang dapat
dimanfaatkan. Di berbagai negara Pusat Listrik Tenaga Nuklir menjadi pemasok
tenaga listrik. Namun demikian kejadian-kejadian kerusakan pembangkit tenaga
ini sangat mengkhawatirkan. Dampaknya bisa bertahan puluhan bahkan ratusan
tahun. Karena itulah kita perlu mencari sumber tenaga yang dapat dimanfaatkan
secara terus, berlangsung lama dan bersifat ramah lingkungan. Sumber
semacam 114 ini kita kenal sebagai sumber tenaga terbarukan. Berbagai jenis
sumber tenaga jenis ini sudah kita kenal yaitu antara lain: a. Tenaga surya b.
Tenaga air c. Tenaga angin d. Tenaga biomassa
5.
2 Daftar materi 1. ….
yang sulit 2. …
dipahami di
modul ini
3 Daftar materi 1. ….
yang sering 2. …
mengalami
miskonsepsi