Anda di halaman 1dari 7

LK 0.

1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Gelombang dan Optika


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Gelombang
2. Gelombang Cahaya
3. Gelombang Bunyi
4. Pemanasan Global dan Energi Terbarukan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar 1. Gelombang merupakan bentuk perpindahan energi dari satu tempat ke
materi yang tempat lain. Gelombang juga dapat didefinisikan sebagai getaran yang
dipelajari bergerak tanpa disertai perpindahan partikel, hanya energinya saja yang
berpindah. Gelombang dapat berpindah dengan atau tanpanya medium
rambatan, gelombang yang memerlukan medium rambatannya disebut
gelombang mekanik sedangkan yang tidak membutuhkan medium
disebut dengan gelombang elektromagnetik. Pada gelombang mekanik
berlaku juga hukum newton yang berhubungan dengan gerak dan gaya.
Contoh gelombang mekanik yaitu gelombang pada tali, gelombang air,
gelombang bunyi dan gelombang seismik. Ada dua jenis gelombang
berdasarkan arah getarnya yaitu gelombang transversal (arah rambatan
dan arah getarnya sejajar) dan gelombang longitudinal (arah getar dan
arah rambatan tegak lurus).
Besaran-besaran fisika yang mendeskripsikan gelombang seperti
simpangan, amplitudo (simpangan terjauh), panjang gelombang (jarak
antara titik yang fasenya sama), frekuensi (jumlah gelombang per detik),
periode (waktunya yang diperlukan satu gelombang), kecepatan
gelombang.
Kecepatan atau cepat rambat gelombang bunyi dipengerahui oleh
panjang gelombang, periode dan frekuensinya. Selain itu pada sebuah
medium, cepat rambat gelombang mekanik juga dipengaruhi oleh sifat
mediumnya yaitu rapat massa. Cepat rambat bunyi pada setiap medium
nilainya akan berbeda, pada zat padat yang mediumnya lebih rapat cepat
rambat bunyi lebih cepat.
Dua gelombang atau lebih yang merambat dalam medium yang sama
dapat dijumlahkan menghasilkan gelombang hasil penjumlahannya
(resultan). Penjumlahan gelombang dikenal dengan superposisi
gelombang. Dalam superposisi dua gelombang atau lebih dapat menghasilkan
sebuah gelombang berdiri (stasioner) yang mungkin simpangannya saling
menguatkan atau saling melemahkan bergantung kepada beda fase gelombang-
gelombang tersebut. Apabila beda fase antara gelombang-gelombang yang
disuperposisikan adalah 1/2 maka hasilnya saling melemahkan. Sebaliknya, jika
fase gelombang-gelombang yang disuperposisikan itu sama, maka simpangan
hasil superposisi itu saling menguatkan.
Hubungan antara besaran gelombang yang merambat dapat dinyatakan dalam
persamaan gelombang. Misal pada saat t=0, gelombang dengan panjang
gelombang  dan amplitudo A , Simpangan Y, tergantung posisi x mengikuti
fungsi sinusoidal.
𝑌 = 𝐴 sin 𝑘𝑥

2. Pada abad ke 17 telah dimulai ditemukan sifat-sifat cahaya sebagai


gelombang. Isaac Newton mengemukakan bahwa cahaya terdiri dari partikel
halus (corpuscles) yang memancar ke semua arah dari sumbernya. Teori ini
dapat digunakan untuk menerangkan pemantulan cahaya, tetapi ketika
menerangkan peristiwa pembiasan cahaya ia menghadapi batu sandungan,
karena cahaya harus dianggap menjadi lebih cepat ketika memasuki medium
yang padat karena daya tarik gravitasi lebih kuat. Christian Huygens(1678)
menyatakan bahwa cahaya dipancarkan ke semua arah sebagai muka-muka
gelombang (Teori Gelombang). Dari suatu sumber cahaya, setiap saat selalu
terbentuk muka gelombang / wavefront (tempat kedudukan titik-titik yang
fasenya sama). Titik-titik pada muka gelombang ini bertindak sebagai sumber
titik (wavelet) gelombang yang baru, disebut sumber sekunder, yang akan
menghasilkan muka gelombang yang baru. Pada tahun 1873, James Clerk
Maxwell telah bisa membuktikan bahwa cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, semua ciri gelombang cahaya sama dengan gelombang
elektromagnetik. Kecepatan cahaya dalam hampa telah dibuktikan oleh
Maxwell tahun 1865 adalah: c = = 3,0 x 108 m/s.
Sebagai gelombang elektromagnetik yang dapat merambat, cahaya
memiliki beberapa sifat seperti cahaya dapat merambat lurus, dapat
dipantulkan serta dibiaskan, dapat diuraikan, dapat dipadukan dan dapat
dibelokkan.
Pemantulan dan pembiasan cahaya dapat dijelaskan dengan hukum
snellius. Hukum senellius tentang pemantulan cahaya yaitu: Sinar datang,
sinar pantul, dan garis normal bidang batas, terletak dalam satu bidang datar. •
Sudut datang (i) sama besar dengan sudut pantul (r). dan hukum pembiasan
cahaya yaitu: 1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal bidang batas, terletak
dalam satu bidang datar. 2. Perbandingan antara sinus sudut datang (i) dengan
sinus sudut bias (r’) merupakan nilai yang konstan.

𝜃𝑖 = sudut datang, 𝜃𝑟 ′ = sudut bias, 𝑛 ′ = indeks bias medium tempat sinar bias,
𝑛 = indeks bias medium tempat sinar datang. Sudut bias lebih besar dari pada
sudut datangnya, sehingga pada sudut datang tertentu sinar dibiaskan menyusuri
bidang batas. Sudut datang tersebut dinamakan sudut kritis.
Pemantulan cahaya pada cermin datar digambarkan 2 sinar juga ke cermin.
Satu sinar dijatuhkan tegak lurus dengan cermin, akan dipantulkan kembali.
Sedangkan sinar yang ke 2 dijatuhkan pada garis normal dengan sudut tertentu
akan dipantulkan dengan sudut yang sama ke sisi lain dari garis normal.
Sehingga bayangan yang terjadi pada cermin datar yaitu: Jarak benda (s) = jarak
bayangan (s’) . Tinggi benda (h) = tinggi bayangan (h’).
Pada cermin cekung berlaku tiga sinar istimewa yang didasarkan pada hukum
pemantulan yaitu: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan
melalui titik Fokus (Titik api). 2. Sinar datang melalui titik Fokus akan
dipantulkan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan
cermin akan dipantulkan kembali ke arah semula.
Pada cermin cembung berlaku tiga sinar istimewa yang didasarkan pada hukum
pemantulan yaitu: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama, akan dipantulkan seolah
olah dari titik Fokus (Titik api). 2. Sinar datang menuju titik Fokus akan
dipantulkan sejajar sumbu utama 3. Sinar datang menuju pusat kelengkungan
cermin akan dipantulkan kembali ke arah semula.
Pada lensa cembung berlaku tiga sinar istimewa yaitu: a. Sinar datang sejajar
sumbu utama, dibiaskan melalui titik Fokus (F’=F2) b. Sinar datang melalui
pusat lensa akan diteruskan c. Sinar datang melalui titik Fokus (F = F1)
dibiaskan sejajar sumbu utama.
Pada lensa cembung berlaku tiga sinar istimewa yaitu sesuai dengan hukum
pembiasan: a. Sinar datang sejajar sumbu utama, dibiaskan seolah-olah dari titik
Fokus (F’=F1) b. Sinar datang melalui pusat lensa akan diteruskan c. Sinar
datang menuju titik Fokus (F = F2). dibiaskan sejajar sumbu utama.
Alat Optik merupakan alat-alat yang menggunakan prinsip-prinsip optik
untuk memperbesar atau memperkecil bayangan seperti kaca mata, lup,
mikroskop dan teleskop. Kacamata digunakan untuk menolong mata yang
titik jauh / titik dekatnya tidak sama dengan mata normal. Ada tiga jenis cacat
mata yaitu miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat) dan astigmatisma.
Miopi (rabun dekat) disebabkan lensa mata terlalu cembung dalam keadaan
rileks, sehingga tidak dapat memfokuskan sinar dari  ke bintik kuning tetapi
lebih ke depan. Untuk mengatasi jenis rabun ini dengan menggunakan lensa
cekung (negatif) yang fungsinya untuk memindahkan benda yang berada di jauh
tak berhingga ke titik jauhnya (titik yang paling jauh di mana benda masih bisa
dilihat dengan jelas). Hypermetropia tidak bisa memfokuskan sinar dari titik
dekat mata normal (kira-kira 25 cm dari mata) pada bintik kuning, tetapi lebih
jauh, karena otot penyangga tidak normal sehingga lensa mata terlalu pipih.
Untuk membantu penderita rabun ini diperlukan lensa yang digunakan lensa
positif. Astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan oleh ketidaksimetrisan
cornea mata (kelengkungannya kurang sferis). Untuk menolongnya digunakan
lensa spherocylindric (lensa silindris sferis), dengan jarak fokus dan perbesaran
yang berbeda untuk kedua arah meridian.
Mikroskop berfungsi untuk mengamati benda-benda yang berukuran mikro.
Mikroskop memerlukan dua buah lensa, yaitu lensa obyektif yang berfungsi
memperbesar benda dan karena itu ditempatkan di dekat benda. Lensa yang ke
dua adalah lensa okuler atau lensa mata, yang fungsinya memperbesar sudut
pandang mata. Perbesaran yang dihasilkan mikroskop dapat dihitung
menggunakan persamaan:

dengan 𝑴𝑳= perbesaran linier dan 𝑴𝜶= perbesaran sudut pandang.


Teleskop berfungsi untuk melihat benda-benda jauh. Diperlukan lensa obyektif
yang jarak fokusnya besar, yang fungsinya untuk mendekatkan benda.Di bawah
ditampilkan teleskop astronomi untuk mata tak akomodasi (bayangan dari lensa
objektif berada pada titik fokus lensa okuler (lensa mata).
Interferensi gelombang merupakan peristiwa dua gelombang cahaya yang sefase
bergabung menjadi satu. Menurut prinsip Huygens (setiap titik pada muka
gelombang, fasenya sama). Oleh karena itu, agar dua titik sumber pada celah
sefase, pada titik-titik tersebut harus dilewati muka gelombang yang sama dari
satu sumber. Interferensi cahaya bisa terjadi apabila cahaya melewati celah
ganda, celah banyak maupun melalui selaput tipis seperti lapisan sabun atau
minyak di atas air. Pada peristiwa interferensi akan membentuk pola interferensi
terang gelap. Pola terang akan terbentuk jika dua buah muka gelombang
memiliki fase yang sama sehingga terbentuk interferensi maksimum, sedangkan
pola gelap akan terbentuk jika dua buah muka gelombang memiliki fase yang
beda sehingga terbentuk interferensi minimum.
Difraksi merupakan peristiwa dibelokkannya cahaya melalui sebuah celah
sempit. Akibat adanya difraksi yang dialami cahaya akan terbentuk pola terang
gelap seperti yang terjadi pada interferensi. Peristiwa difraksi dapat diamati bila
seberkas cahaya melalui sebuah celah sempit (difraksi celah tunggal) maupun
melalui celah banyak (kisi difraksi).
3. Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal (gelombang yang arah
getar dan arah rambatnya tegak lurus) yang dihasilkan oleh rapatan dan
regangan pada medium yang dilaluinya. Gelombang bunyi merupakan
gelombang mekanik artinya memerlukan medium untuk merambat agar bisa
terdengar. Gelombang bunyi memiliki beberapa karakteristik diantaranya dapat
dipantulkan, dapat dibiaskan, dapat berinterferensi (dipadukan) dan dapat
beresonansi (peristiwa bergetarnya suatu sumber bunyi akibat bergetarnya
sumber bunyi lain yang memiliki frekuensi yang sama). Resonansi adalah suatu
gejala ikut bergetarnya suatu benda dengan benda lain yang bergetar karena
frekuensi alamiahnya sama. Dicontohkan, kolom udara yang ikut bergetar
dengan garpu tala dengan frekuensi tertentu. Gelombang bunyi sering disebut
dengan gelombang tekanan. Gelombang ini diterima oleh indera pendengaran
kita, yaitu telinga kita dan otak kita. Secara umum kita dapat mendengar bunyi
pada rentang frekuensi antara 20 Hz sampai 20 kHz. Berdasarkan frekuensinya (
f ), bunyi dibedakan menjadi menjadi a. Bunyi infrasonik:  < 20 Hz. b. Bunyi
audiosonik: 20 Hz    20.000 Hz. c. Bunyi ultrasonik:   20.000 H Bunyi
dapat dihasilkan beberapa sumber bunyi seperti petikan senar (dawai), rongga
udara seperti pipa organa baik pipa organa terbuka maupun pipa organa
tertutup.
Dawai menghasilkan bunyi yang diakibatkan bergetarnya senar akibat dipetik.
Pipa organa terbuka ialah sebuah pipa organa yang kedua ujungnya terbuka
sehingga bunyi dihasilkan akibat getaran udara pada pipa tersebut. Pipa organa
tertutup merupakan pipa organa yang salah satu ujungnya tertutup. Semua
sumber bunyi menghasil superposisi gelombang bunyi dapat berupa gelombang
stasioner yang membentuk perut dan simpul. Hasil gelombang yang memiliki
frekuensi yang selaras ini lah yang disebut frekuensi nada harmonik. Tinggi
nada bunyi tergantung pada frekuensi gelombang bunyi. Sedangkan keras
lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudonya.
Telinga manusia dapat mengakomodasi suatu rentang intensitas gelombang
bunyi sangat lebar, yaitu antara 10 -12 W/m2 (ambang pendengaran) sampai 1
W/m2 (yang menimbulkan rasa sakit pada sebagian besar orang). Variasi
intensitas ini bersesuaian dengan tekanan sekitar 3x10 -5 Pa untuk ambang
pendengaran, hingga 30 Pa untuk ambang sakit. [Pa = N/m 2]. Karena rentang ini
sangat luas, dan karena rangsangan psichologis kenyaringan tidak berubah
terhadap intensitas, tetapi lebih mendekati logaritmik, maka untuk menyatakan
tingkat intensitas gelombang bunyi digunakan skala logaritmik. Tingkat
intensitas gelombang bunyi (𝛽 ) diukur dalam satuan desibel [dB] dan
dirumuskan:

Dengan I = intensitas gelombang bunyi dan 𝐼0 = intensitas ambang pendengaran


𝐼0 = 10−12 𝑊/𝑚2
efek Doppler meruapabila suatu sumber bunyi dan pendengar yang bergerak
relatif satu sama lain, maka frekuensi yang teramati oleh penerima tidak akan
sama dengan frekuensi sumber apabila keduanya sama-sama diam. Sebagai
contoh, sebuah sumber bunyi (klakson mobil) bergerak mendekati pendengar
dengan kecepatan 𝑣𝑠 . Sedangkan sumber bunyi adalah gelombang dengan
kecepatan 𝑣 dan frekuensi 𝑓𝑠 . Maka panjang gelombang sumber bunyi yang
diam adalah: 𝜆 = 𝑣/𝑓𝑠. Bila sumber bunyi bergerak mendekati pendengar, maka
panjang gelombangnya menjadi berubah, disebabkan adanya kecepatan relatif
sumber terhadap pengamat, 𝑣𝑠 . Perubahan kecepatan gelomangnya relatif
terhadap pengamat adalah 𝑣 − 𝑣𝑠 . Sehingga panjang gelombangnya menjadi 𝜆 ′
= 𝑣−𝑣𝑠 𝑓𝑠 . Jadi, frekuensi yang diterima oleh pendengar menjadi:

dengan v: kecepatan bunyi di udara vp: kecepatan gerak pendengar vs:


kecepatan gerakan sumber bunyi fp: frekuensi yang masuk telinga pendengar fs:
frekuensi sumber bunyi. Tanda positif dan negatif pada persamaan 𝑓𝑃 = 𝑣 ±𝑣𝑃
/𝑣 ∓𝑣𝑠 𝑓𝑠 di atas mengikuti ketentuan sebagai berikut (P: pendengar dan S:
sumber) untuk P mendekati S gunakan + vp untuk P menjauhi S gunakan - vp
untuk S mendekati P gunakan - vs untuk S menjauhi P gunakan + vs.
4. Masalah lingkungan sekarang menjadi isu yang banyak didiskusikan di berbagai
kalangan. Pada awalnya masalah lingkungan banyak dipelajari pada bidang
geografi. Hal ini karena terkait dengan kependudukan. Selanjutnya lingkungan
juga dikaitkan dengan bidang biologi, terutama tentang ekologi, ekosistem dan
lainnya. Bagaimana dengan Fisika. Bila diperhatikan masalah lingkungan yang
nyata kita hadapi tidak bisa lepas dari bidang fisika. Pertama proses-proses yang
terjadi mengikuti hukum-hukum fisika. Kedua perangkat untuk memonitor,
menganalisis dan mengatasi masalah lingkungan juga merupakan terapan dari
fisika. Di daerah yang mempunyai empat musim, secara alamiah petani tidak
bisa bercocok tanam di musim dingin. Bahkan sebelumnya daun-daun sudah
berguguran di musim gugur. Akan tetapi sekarang ini petani di negeri tersebut
dapat bertanam dalam greenhouse / rumah kaca. Tempat bertanam ini terjaga
kondisi udara dan suhunya. Dalam ruangan semacam ini panas tidak mengalir
ke luar ruangan. Hal ini mengakibatkan suhu ruang tidak seperti suhu di
luarnya.
Bumi kita mendapat tenaga dari matahari. Sinar matahari menyinari bumi secara
terus menerus. Seperti yang sudah kita alami dalam kehidupan sehari-hari, sinar
matahari ini dapat digunakan untuk memanaskan air, mengeringkan pakaian,
mengeringkan hasil panen dan lainnya. a intensitasnya tergantung pada suhu.
Semakin besar suhu intensitasnya juga semakin besar. Yang kedua,
intensitasnya terdistribusi pada berbagai panjang gelombang dengan pola
tertentu, nilai intensitasnya tidak sama rata untuk semua panjang gelombang.
Yang ketiga terdapat intensitas puncak atau yang paling besar. Intensitas ini
terjadi pada panjang gelombang tertentu yang disebut dengan max. Dari
gambar tampak bahwa max ini tergantung suhunya dan ada pergeseran.
Semakin tinggi suhunya, max semakin pendek. Bumi menerima tenaga ini
sepenuhnya. Tenaga yang diterima bumi tiap satuan waktu tiap satuan luas
dinyatakan dengan intensitas. Secara umum rata-rata tahunan intensitas sinar
matahari sampai di atas atmosfer bumi adalah sebesar 1340 W/m2 . Tetapi di
lain pihak bumi juga akan memancarkan gelombang elektromagnetik dengan
intensitas juga sebesar 1140 W/m2 . Gelombang yang berasal dari bumi
berbentuk sinar inframerah (IR), karena suhu bumi relatif rendah sekitar 300 K.
Bila seluruh intensitas tersebut keluar dari atmosfer maka terjadi kesetimbangan
suhu. Suhu bumi tidak naik.
Secara total bumi menerima panas, karena itu suhunya akan naik. Hal ini yang
kita sebut sebagai pemanasan global. Sumbangan gas rumah kaca pada
terjadinya pemanasan tergantung jenis dan konsentrasinya. Keberadaan gas-gas
rumah kaca di atmosfer dan karakternya ditunjukkan pada tabel berikut.

Proses pemanasan global diawali dengan adanya sumber molekul gas rumah
kaca. Seperti yang sudah dibahas di depan gas rumah kaca ini berupa gas CO2,
C2H4 dan lainnya. Dari mana gas-gas tersebut berasal? Sebagian gas berasal
dari proses alamiah dari pernafasan makhluk hidup, dari dalam bumi misalnya
gas gunung berapi. Namun sebagian besar justru berasal dari kegiatan umat
manusia. Gas tersebut dihasilkan dari gas buang kendaraan, proses-proses dalam
industri, kebakaran hutan dan lainnya. Gas yang dipancarkan oleh sumber-
sumber ini akan menyebabkan konsentrasi gas di atmosfer meningkat. Sebagai
contoh pada tahun 2012 konsentrasi gas CO2 sebesar 392 ppm, konsentrasi ini
meningkat menjadi 405 ppm pada tahun 2017.
Seperti sudah diuraikan di depan gas rumah kaca akan menjebak radiasi sinar
infra merah. Kemampuan penjebakan ini disebut sebagai radiative forcing.
Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akan menyebabkan kenaikan radiative
forcing. Misalnya konsentrasi CO2 naik dua kali lipat dibanding jaman pra
industri akan menyebabkan penjebakan intensitas sebesar 4,4 W/m2 . Apa
artinya nilai tersebut bagi kita? Nilai tersebut menyatakan bahwa untuk setiap
satu meter persegi permukaan bumi, daya yang terjebak adalah 4,4 W. Maka
dengan adanya tambahan tenaga ini diperkirakan suhu permukaan bumi naik
1,3oC Selanjutnya berkembang sampai jangka panjang akan terjadi
kesetimbangan suhu. Tetapi sebelum hal itu tercapai akan terjadi berbagai
macam proses. Pemanasan nyata ini meningkatkan konsentrasi uap air / awan.
Uap air yang juga merupakan gas rumah kaca. Akibatnya terjadi tambahan
radiative forcing dan tambahan kenaikan suhu sekitar 1,9 oC.
Selain itu pemanasan nyata berakibat pada mencairnya es di puncak gunung, es
di kutub. Hal ini diikuti dengan berkurangnya albedo, sehingga sinar matahari
111 tidak lagi dipantulkan tetapi justru sebaliknya lebih banyak yang diserap
bumi. Konsekuensinya faktor-faktor tersebut akan meningkatkan suhu sampai
2,9oC. Kejadian di depan juga akan diikuti dengan gejala lain seperti - kenaikan
permukaan air laut - perubahan pola awan yang lebih kompleks dan bisa
menurunkan suhu atau menaikkan suhu - efek biologi karena siklus karbon yang
juga kompleks. Tumbuhan memerlukan karbon untuk fotosintesa, mengurangi
efek rumah kaca. Kerusakan hutan, pengurangan tanaman menambah efek
rumah kaca Secara keseluruhan efek kenaikan suhu bisa mencapai 3,5oC pada
20 tahun ke depan.
Jadi kita bisa membayangkan bagaimana situasi lingkungan akan berubah
sangat drastis. Kenaikan suhu global akan mengurangi luas daratan, justru di
saat mendatang kebutuhan daratan meningkat. Untuk mengatasi kegerahan, kita
gunakan pendingin ruangan yang pembangkit tenaganya mungkin menyumbang
gas rumah kaca. Gejala tersebut saling terkait. Hal ini akan mempengaruhi
aspek sosial, ekonomi dan cara hidup kita. Dampak yang luar biasa ini menjadi
keprihatinan bersama secara global. Banyak usaha untuk menguranginya
dengan memperhatikan sebab utamanya. Akar masalahnya adalah peningkatan
konsentrasi gas rumah kaca. Karena itu dikenal adanya kesepakatan-
kesepakatan dan skenario untuk mengerem laju kenaikannya.
Untuk menjalankan berbagai kegiatan kita memerlukan energi. Energi ini kita
ini gunakan antara lain dalam a. rumah tangga b. industri c. transportasi
Kebutuhan tenaga pada rumah tangga meliputi untuk memasak, penerangan,
alat listrik, pemanas / pendingin ruangan. Sedang pada industri tenaga
diperlukan untuk menjalankan berbagai macam mesin dan melakukan aneka
proses. Kita juga memerlukan tenaga pada alat transportasi. Kebutuhan tenaga
ini dipenuhi dari berbagai macam sumber seperti a. bahan bakar fosil b. tenaga
nuklir c. tenaga terbarukan Bahan bakar banyak kita jumpai dalam berbagai
bentuknya seperti batu bara dan bahan bakar minyak. Bahan bakar jenis ini
berasal dari fosil yang ada di dalam perut bumi. Untuk mendapatkan bahan
bakar ini kita perlu menambang terlebih dahulu. Proses penambangan relatif
berat melibatkan alat berat, pekerja dan investasi yang besar. Selain itu akibat
penambangan, lingkungannya dapat rusak. Bekas tambang akan kurang dapat
dimanfaatkan lagi. Jumlah dari tenaga fosil ini juga terbatas. Pada suatu saat
akan habis. Aspek lain dari bahan bakar minyak adalah gas buang yang
dihasilkan misalnya CO2. Gas seperti CO2 sudah kita kenal akan berlaku
sebagai gas ramah kaca. Sehingga pemakaian bahan bakar minyak yang
berlebihan dapat menyumbang gas rumah kaca dan akhirnya meningkatkan
pemanasan global. Tenaga nuklir merupakan salah satu sumber yang dapat
dimanfaatkan. Di berbagai negara Pusat Listrik Tenaga Nuklir menjadi pemasok
tenaga listrik. Namun demikian kejadian-kejadian kerusakan pembangkit tenaga
ini sangat mengkhawatirkan. Dampaknya bisa bertahan puluhan bahkan ratusan
tahun. Karena itulah kita perlu mencari sumber tenaga yang dapat dimanfaatkan
secara terus, berlangsung lama dan bersifat ramah lingkungan. Sumber
semacam 114 ini kita kenal sebagai sumber tenaga terbarukan. Berbagai jenis
sumber tenaga jenis ini sudah kita kenal yaitu antara lain: a. Tenaga surya b.
Tenaga air c. Tenaga angin d. Tenaga biomassa

5.
2 Daftar materi 1. ….
yang sulit 2. …
dipahami di
modul ini
3 Daftar materi 1. ….
yang sering 2. …
mengalami
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai