Anda di halaman 1dari 8

Praktikum Fisika Gelombang

Modul I Menentukan Kecepatan Sinar Ultrasonik Di Dalam Air


1. Judul Percobaan : Ripel tank
2. Tujuan
3. Teoritis
4. Alat dan bahan
5. Prosedur
6. Data

Modul II Cepat Rambat Gelombang Di Udara


7. Judul Percobaan : Ripel tank
8. Tujuan
9. Teoritis
10. Alat dan bahan
11. Prosedur
12. Data
Modul III Riple Tank
1. Judul Percobaan : Ripel tank
2. Tujuan
a. Mempelajari sifat-sifat gelombang meliputi: bentuk gelombang datar dan gelombang
sferis, difraksi, refraksi dll.
b. Menentukan kecepatan gelombang air.
3. Teoritis
Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium perantara.
Medium gelombang dapat berupa zat padat, cair, gas, misalnya tali, slinki, air, dan udara.
Salah satu gejala gelombang yang dapat diamati dengan mudah,yaitu melemparkan batu
kedalam kolam yang airnya tenang, maka pada permukaan air kolam itu akan timbul usikan
yang merambat dari tempat batu itu jatuh ke tepi kolam. Usikan yang merambat pada
permukaan air tersebut disebut gelombang.
Gelombang memiliki sifat difraksi,interferensi, refreksi,refleksi, dan polarisasi. Pada
interferensi gelombang air yang melalui dua celah ssempit, menghasilkan pola gelap terang.
Ketika dua sumber gelombang bersuperposisi menghasilkan pola gelap maka dua sumbaer
gelombang tersebut memiliki bedaa fase yang saling meniadakan(destruuktif) dan ketika
menghasilkan pola terang maka kedua sumber gelombang tersebut sefase saling
menguatkan(konstruktif). Pola gelao terang dapat diamati dengan jelas pada layar
pengamatan. Gelombang biasanya dikarakteristikan dengan panjang gelombangnya,
kecepatannya ,frrekuensinya, dan lain-lain.
Baerdasarkan sifat fisisnya gelombnag dikelompokkan edasarkan arah getarnya,
amplitude,dan medium rambatnya. Berdasarkan arah getarnya gelombang dapt dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Gelombang longitudinal merupakan gelombang yang arah getarannya berimpit dengan
arah rambatannya(misalnya gelombang bunyi).
2. Gelomnag transversal merupakan gelombnag yang arah getarannnya tegak lurus denga
arah rambatannya( misalnya gelombang pada tali dan gelombang cahaya).
Berdasarkan amplitudonya gelombnag dapat dibedakan menjadi dua,yaitu:
1. Gelombang berjalan yang merupakan gelombnag dengan amplitudonya tetap pada
setiap titik yang dilalui gelombang ( misalnya gelombang pada tali).
2. Gelombang diam/berdiri yang merupakan gelombang yang amplitudonya berubah
( misalnya gelombang pada senar gitar yang dipetik).
Berdasarkan zat perantara atau medium rambatannya gelombnag dibedakan menjadi
dua, yaitu:
1. Gelombnag mekanik yang merupakan gelombang yang dalam perambatannya
memerlukan medium ( gelombang air, gelombang pada tali, dan gelombang bunyi).
2. Gelombang elektromagnetik yang merupakan gelombang yang dalam perambatannya
tanpa memerlukan medium misalnya gelombang cahaya.
Difraksi merupakan gejalan pembelokkan (penyebaran) gelombang ketika menjalar
melalui celah sempit atau tepi tajam suatu benda. Difraksi terjadi bila ukuran celah lebih
kecil dari panjang gelombang yang melaluinya.
Pembiasan merupakan pembelokkan arah rambat cahaya karena memasuki medium
yang kerapatannya berbeda. Indeks bias n merupakan perbandingan cepat rambat cahaya
dalam ruang hampa terhadap cepat rambat cahaya dalam suatu medium . secara sistematis
c
n= dimana n adalah indeks bias, c adalah cepat rambat cahaya dalam ruang hampa (3X10 8
v
m/s) sedangakan v adalah cepat rambat cahaya dalam medium tersebut. Semakin besar
indeks biasnya, berarti medium itu semakin rapat dan sebaliknya semakin kecil indeks
biasnya emakin renggang mediumnya.
Menentukan indeks bias n1 sin i=n s sin r
dimana n1 = indeks bias medium 1
I = sudut datang
n2 = indeks bias medium 2
r = sudut bias
Sudut kritis merupakan sudut datang ketika sinar bias sejajar/ berimpit dengan batas
n2
medium. Beasrnya sudut kritis adalah sinik Dimana ik adalah sudut kritis, n2 adlah indeks
n1
medium 2 dan n1 adalah indeks medium 1. Sudut kritis hanya akan dicapai jika sinar dating
dari medium yang rapat ke medium yang renggang.
Cristian Huygens menjelaskan bahwa”each point on the leading surface oof a wave
disturbance-the wave front- may be regarded as a ssecondary source of spherical wave(or
wavelets), wich themselves progress with the speed of the light in the medium ang whose
envelope at a later time constitutes the new wave front”.
Prinsip format menyatakanbahwa jika sebuah gelombang merambat dari suatu titik
ke titik yang lain maka gelombang tersebut akan memilih jarak yang tercepat. Tercepat
dalam artian jarak yang akan dilalui oleh sebuah gelombang adalah jarak yang secara waktu
tercepat bukan yang terpendek secara jarak. Tidak selamanya yang terpendek itu yang
tercepat..Dengan demikian jika gelombang melewati sebuah medium yang memiliki variasi
kecepatan tinggi dan menghindari zona-zona kecepatan rendah.
4. Alat dan bahan

5. Prosedur
A. Langkah Percobaan :

Gambar alat Riple Tank

1. Alat dirangkai seperti pada gambar.


2. Air dituangkan di atas kaca secukupnya.
3. Power supply dihidupkan dan selanjutnya mengatur besar kecilnya angin yang
dikeluarkan( model 1,model 2, dan model 3).
4. Frekuensi divariasi sebanyak 5X dengan menggunaka stroboscope.
5. Amat gambar gelombang dngan teliti dan diambil gambarnya.
6. Ukur panjang gelombangnya.
7. Letakkan sebuah kayu atau batu lagi sebagai pengghalang.
8. Tambahkan sebuah kayu atau batu lagi sebagai penghalang.
9. Data yang diperoleh kemudian dianalisa.
6. Data
Gelombang datar
Frekuensi(Hz) Jarak(x10-2)m
Model 1
Model 2
Model 3

Penguatan dan pelemahan gelombang:

Hitung Jaraknya
7 Pembahasan
1. Gambarkan model gelombang dalam air , dan analisis komponennya!
2. Bagaimana bentuk gelombang jika ada sebuah pengahalang, apa yang dapat Saudara
analisis?
3. Bagaimana bentuk gelombang jika ada dua buah penghalang , apa yang dapat Saudara
analisis?
4. Ukurlah jarak perpaduan dua gelombang, pada penguatan dan pelemahan gelombang!
Modul IV Hukum Melde
1. Judul percobaan : Hukum Melde
2. Tujuan Percobaan
a. Menetukan panjang gelombang
b. Menetukan hubungan antara tegangan tali terhadap panjang gelombang
c. Menentukan Nilai Kecepatan Gelombang
3. Tinjauan Teoritis
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak diikuti oleh
berpindahnya partikel-partikel perantaranya. Pada hakekatnya gelombang merupakan
rambatan energi (energi getaran). Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh
gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ) adalah
jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah banyaknya
gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v) adalah jarak yang
ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Jadi dapat dirumuskan bahwa:

Dimana:
v = laju rambat gelombang [m/s]
λ = panjang gelombang [m]
f = frekuensi [Hz]

Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan
terlihat. Suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat
gelombang, gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup,
gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner
yang tampak berupa simpul dan perut. Sesuai dengan Percobaan Melde, maka Melde
merumuskan bahwa:

dimana :
v = laju perambatan gelombang tali [m/s]
F = tegangan tali [N]
μ= rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) [kg/m]
Macam-macam gelombang

Apa yang terjadi jika ada dua gelombang berjalan dengan frekuensi dan amplitudo
sama tetapi arah berbeda bergabung menjadi satu? Hasil gabungan itulah yang dapat
membentuk gelombang baru. Gelombang baru ini akan memiliki amplitudo yang berubah-
ubah tergantung pada posisinya dan dinamakan gelombang stasioner. Bentuk gelombangnya
dapat Anda lihat seperti Gambar.

Pada proses pantulan gelombang, terjadi gelombang pantul yang mempunyai


amplitudo dan frekuensi yang sama dengan gelombang datangnya, hanya saja arah
rambatannya yang berlawanan. Hasil interferensi (perpaduan) dari kedua gelombang
tersebut disebut Gelombang Stasioner Atau Gelombang Diam. Gelombang stasioner dapat
dibentuk dari pemantulan suatu gelombang. Contohnya pada gelombang tali. Tali dapat
digetarkan di salah satu ujungnya dan ujung lain diletakkan pada pemantul. Berdasarkan
ujung pemantulnya dapat dibagi dua yaitu ujung terikat dan ujung bebas. Gelombang
stasioner adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan yang : amplitudo
sama, frekuensi sama dan arah berlawanan.

4. ALAT DAN BAHAN

a. Sebuah Amplifier untuk menguatkan daya yang dihasilkan.


b. Sebuah Audio Frequency Generator (AFG) untuk menghasilkan gelombang pada tali.
c. Sebuah Vibrator/Penggetar untuk menggetarkan tali.
d. Sebuah Katrol untuk mengaitkan tali.
e. Sebuah Meja sebagai tempat alat – alat diletakkan.
f. Beberapa Beban yang berbeda massanya untuk dikaitkan pada tali.
g. Seutas Tali yang digunakan untuk dilihat gelombangnya.

5. CARA KERJA
1. Mengukur panjang dan massa tali.

2. Mencatat frekuensi yang dipakai.


3. Merangkai alat
4. Menghidupkan amply
5. Mengukur panjang gelombang yang terjadi dan mencatat massa beban yang dipakai.
6. Mengulangi langkah 4 – 5 dengan mengganti massa beban yang dipakai.

6. HASIL PENGAMATAN

m beban m µ(kg/m) Vumum(m/s) vMelde(m/s)


No λ (m) f (Hz) l tali(m)
(kg) tali(kg) m/l λxf √f/ µ

7.

Anda mungkin juga menyukai