Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semua benda yang ada di sekitar kita pada umumnya bisa bergetar. Getaran yang
merambat akan menghasilkan gelombang. Perambatan ini karena adanya perpindahan energi,
sehingga bisa dikatakan pada saat terjadi gelombang adalah perambatan energi.

Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka akan
terlihat. Suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat
gelombang, gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya tertutup,
gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan gelombang stasioner
yang tampak berupa simpul dan perut.

Percobaan Melde adalah percobaan yang menyelidiki hubungan antara kecepatan


merambat gelombang Transversal Stasioner pada tali terhadap tegangan tali serta massa tali
tiap satuan panjang. Jenis gelombang ini tiap titik pada tali menggetar dengan amplitudo yang
berbeda- beda. Bagian tali ada yang menggetar dengan amplitudo terbesar yang disebut perut
(P), dan yang terkecil disebut simpul (S). Simpul ini terjadi karena titik pada tali oleh
gelombang datang dan pantul masing-masing menggetarkan titik hingga mempunyai simpang
dan arah getar yang selalu berlawanan, maka saling menghapus akibatnya titik di daerah ini
tidak menggetar. Sedang perut terjadi karena baik gelombang datang dan pantul masing-
masing menggetarkan titik pada tali ini hingga pada suatu saat menghasilkan simpangan
maksimum di pihak yang sama hingga saling memperkuat dan membentuk perut

Dari penjelasan di atas, maka kami dalam makalah fisika dasar ini akan membahas
secara khusus tentang melde dengan melakukan percobaan langsung. Alasan kami melakukan
percobaan ini untuk mengetahui tentang gelombang berdiri seutas tali dan menentukan
besarnya frekuensi vibrator beserta cepat rambat gelombang yang dihasilkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari gelombang?
2. Bagaimana cara mengukur cepat rambat gelombang transversal pada dawai?
3. Bagaimana hubungan antara massa beban dengan cepat rambat gelombang?

1
C. TUJUAN PERCOBAAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat diperoleh beberapa tujuan dari percobaan
ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian gelombang
2. Mengukur cepat rambat gelombang transversal pada dawai dengan penggetar
Vibrator.
3. Mengetahui hubungan antara massa beban dengan cepat rambat gelombang.
D. MANFAAT PERCOBAAN

Laporan ini dibuat agar dapat bermanfaat bagi siswa yakni untuk memahami tentang
gelombang dan serta pengukuran cepat rambat gelombang dengan menggunakan Hukum
Melde.

E. DASAR TEORI

Gelombang adalah gejala dari perambatan usikan (gangguan) di dalam suatu medium,
pada peristiwa perambatan tersebut tidak disertai dengan perpindahan tempat yang permanen
dari partikel atau materi-materi medium. Rambatan dari usikan itu merupakan rambatan
energi.

a. Gejala dan Ciri-ciri Gelombang


1) Periodik
Gelombang bersifat periodik, berarti memiliki siklus tertentu. Waktu untuk
menempuh satu gelombang disebut periode (T), banyaknya jumlah getaran dalam 1
sekon disebut frekuensi (f), sedangkan panjang satu gelombang disebut panjang
gelombang (λ). Periode berbanding terbalik dengan frekuensi. Makin kecil periode,
maka semakin besar frekuensinya sesuai persamaan: f =1/T. Sedangkan panjang satu
gelombang sama dengan jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode.

Gambar Gelombang Longitudinal

2
Pada gelombang longitudinal, satu gelombang terdiri dari 1 rapatan dan 1
reggangan.

Gambar grafik simpangan terhadap jarak


Pada gelombang transversal, satu gelombang terdiri atas 3 simpul dan 2
perut. Jarak antara dua simpul atau dua perut yang berurutan disebut setengah
panjang gelombang atau ½ λ.
2) Terjadi karena getaran
3) Merambat
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi. Ada yang merambat,
berarti ada nilai cepat rambatnya. Cepat rambat gelombang adalah jarak yang
ditempuh oleh gelombang dalam satu sekon. Cepat rambat gelombang dilambangkan
dengan v dan satuannya m/s atau m s -1 .
4) Dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan
Sebuah gelombang dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan atau fungsi
matematis. Persamaan atau fungsi gelombang memuat informasi berbagai
karakteristik gelombang itu seperti amplitudo, cepat rambat, periode, dan panjang
gelombang. Oleh karena gelombang bersifat periodik, maka persamaan gelombang
menggunakan fungsi periodik juga. Fungsi periodik yang sering digunakan untuk
menjelaskan persamaan gelombang adalah fungsi sinus dan fungsi cosinus.

3
Gambar grafik simpangan terhadap kedudukan.
b. Sifat-sifat Gelombang dan Penerapannya
1) Dapat Dipantulkan (Refleksi)
Pada peristiwa pemantulan gelombang akan berlaku hukum pemantulan
gelombang yaitu sudut pantul sama dengan sudut datang. Artinya, ketika berkas
gelombang datang membentuk sudut  terhadap garis normal (garis yang tegak
lurus permukaan pantul), maka berkas yang dipantulkan akan membentuk sudut
 terhadap garis normal.

Gambar Pemantulan Gelombang


Hukum pemantulan gelombang sudut datang = sudut pantul juga berlaku
pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pemantulan bunyi dalam
ruang tertutup dapat menimbulkan gaung . Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan
dengan bunyi asli sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. Untuk menghindari
terjadinya gaung maka dalam bioskop, studio radio dan televisi, dan gedung konser
musik dindingnya dilapisi zat peredam suara yang biasanya terbuat dari kain wol,
kapas, gelas, karet, atau besi.

Gambar Bahan peredam bunyi


2) Dapat Dibiaskan (Refraksi)
Pembiasan gelombang (refraksi) adalah pembelokan arah muka gelombang
ketika masuk dari satu medium ke medium lainnya. Adakalanya pembiasan dan
pemantulan terjadi secara bersamaan. Ketika gelombang datang mengenai
medium lain, sebagian gelombang akan dipantulkan dan sebagian lainnya akan
diteruskan atau dibiaskan. Refraksi terjadi karena gelombang memiliki kelajuan
berbeda pada medium yang berbeda.
4
Gambar Pembiasan Gelombang
Peristiwa pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari
bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada
pada siang hari udara lapisan atas lebih dingin daripada dilapisan bawah. Karena
cepat rambat bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan
bunyi dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat
medium lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya
terjadi pada malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara
atas kelapisan udara bawah.

Gambar Petir pada proses refraksi


3) Dapar Dipadukan (Interferensi)
Interferensi gelombang adalah perpaduan atau superposisi gelombang ketika
dua gelombang atau lebih tiba di tempat yang sama pada saat yang sama.
Interferensi dua gelombang dapat menghasilkan gelombang yang amplitudonya
saling menguatkan (interferensi maksimum) dan dapat juga menghasilkan
gelombang yang amplitudonya saling melemahkan (interferensi minimum).

Gambar Interferensi Gelombang


5
Misalnya waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker dengan
frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir sama maka kita akan mendengar
bunyi yang keras dan lemah secara bergantian.

Gambar Penerapan interferensi


4) Dapat Dilenturkan (Difraksi)
Difraksi gelombang adalah peristiwa pembelokan gelombang ketika
melewati celah sempit atau penghalang. Bila celah diperlebar, maka difraksi tidak
jelas terlihat, akan tetapi bila celah dipersempit maka difraksi gelombang akan
tampak jelas. Dalam hal ini celah bertindak sebagai sumber gelombang berupa titik,
dan gelombang yang melalui celah dipancarkan berbentuk lingkaran-lingkaran.
Setelah melewati celah sempit, gelombang akan merambat membentuk lingkaran-
lingkaran dengan celah sempit sebagai pusatnya.

Gambar Difrakrsi Gelombang


Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang
bunyi diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai
beberapa meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang
akan lebih mudah didifraksikan. Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat
mendengar suara mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil
tersebut karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan.

6
Gambar Mobil yang terdengar di tikungan jalan
5) Dapat Dipolarisasi (Diserap arah getarnya)
Polarisasi gelombang merupakan peristiwa dimana sebagian arah getar
gelombang terserap. Polarisasi bisa juga didefinisikan sebagai proses pembatasan
gelombang vektor yang membentuk suatu gelombang transversal sehingga menjadi
satu arah

c. Jenis-Jenis Gelombang

Ditinjau dari arah getar (gangguan/usikan), gelombang dibedakan menjadi


gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Sedangkan ditinjau dari medium
perambatannya, gelombang dibedakan menjadi gelombang mekanik dan gelombang
elektromagnetik. Serta ditinjau dari amplitudonya, gelombang dibedakan menjadi
gelombang berjalan dan gelombang stasioner.

Ditinjau dari arah getar (gangguan/usikan) :

- Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah perambatannya searah


dengan arah getaran partikelnya. Gelombang longitudinal mekanis juga
disebut sebagai gelombang mampatan atau gelombang kompresi. Adapun
beberapa contoh dari gelombang longitudinal, misalnya gelombang suara dan
gelombang P seismic yang diakibatkan oleh gempa bumi dan ledakan.

7
- Gelombang transversal adalah gelombang yang arah perambatannya tegak
lurus dengan arah getaran partikelnya. Contoh umum dari gelombang
transversal adalah gelombang cahaya, gelombang pada tali, gelombang
elektromagnetik dan lainnya. Ketika kita memotong objek ke atas dan bawah
pada riak di kolam, akan terjadi jalur orbit karena gelombang tidak sederhana
gelombang transversal sinusoidal.

Ditinjau dari medium perambatannya :

- Gelombang mekanik, merupakan gelombang yang dalam perambatannya


memerlukan medium yang menyalurkan energi untuk keperluan proses
penjalaran sebuah gelombang. Salah satu contoh dari gelombang mekanik
adalah suara yang merambat melalui perubahan tekanan udara dalam ruang.
Tanpa adanya media udara, maka suara tidak bisa dirambatkan. Selain itu, di
pantai kita juga bisa melihat ombak yang merupakan gelombang mekanik
yang memerlukan air sebagai mediumnya.
- Gelombang elektromagnetik, merupakan gelombang yang dapat merambat
meskipun tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam
gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu panjang
gelombang, frekuensi, amplitude, dan kecepatan. Contohnya adalah
gelombang cahaya, gelombang radio dan sinar-X

Ditinjau dari amplitudonya :

- Gelombang berjalan, adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap.


Contohnya adalah gelombang yang terjadi pada tali yang dihubungkan dengan
pegas yang bergetar.
- Gelombang stasioner, adalah gelombang yang memiliki amplitudo yang
berubah-ubah. Gelombang stasioner terjadi karena perpaduan antara
gelombang datang dan gelombang pantul yang memiliki frekuensi dan
panjang gelombang sama. Contoh gelombang stasioner adalah gelombang
pada dawai gitar dan biola.

Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau
gelombang diam, karena terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua buah gelombang
yang mempunyai amplitudo dan frekuensi yang sama, tapi arah rambatnya berlawanan.
8
Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo pada setiap titik
sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada perut gelombang
amplitudo maksimum.Periode gelombang (T) adalah waktu yang diperlukan oleh
gelombang untuk menempuh satu panjang gelombang penuh. Panjang gelombang (λ)
adalah jarak yang ditempuh dalam waktu satu periode. Frekuensi gelombang adalah
banyaknya gelombang yang terjadi tiap satuan waktu. Cepat rambat gelombang (v)
adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu. Secara umum, cepat rambat
gelombang dapat dirumuskan sebagai berikut :

v = λ.f
Dimana :

v = cepat rambat gelombang (m/s)

λ = panjang gelombang (m)

f = frekuensi (Hz)

d. Hukum Melde
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi cepat
rambat gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya, Melde menemukan
bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya tegangan tali
dan berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai.
Pada salah satu ujung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat sehelai kawat halus
lagi kuat. kawat halus tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi beban,
misalnya sebesar g gram. Garpu tala digetarkan dengan elektromagnet secara terus
menerus, hingga amplitudo yang ditimbulkan oleh garpu tala konstan.
 Percobaan Melde
Apabila vibrator dihidupkan maka tali akan bergetar sehingga pada tali akan
merambat gelombang transversal. Kemudian vibrator digeser menjauhi atau mendekati
katrol secara perlahan-lahan sehingga pada tali timbul gelombang stasioner.
Setelah terbentuk gelombang stasioner, kita dapat mengukur panjang gelombang
yang terjadi ( Orang yang pertama kali melakukan percobaan mengukur cepat rambat
gelombang adalah Melde, sehingga percobaan seperti di atas dikenal dengan sebutan
Percobaan Melde.)
9
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh bahwa kecepatan merambat gelombang
transversal pada dawai :
a) berbanding lurus dengan akar panjang dawai,
b) berbanding terbalik dengan akar massa dawai,
c) berbanding lurus dengan akar gaya tegangan dawai,
d) berbanding terbalik dengan akar massa per satuan panjang dawai,
e) berbanding terbalik dengan akar massa jenis dawai,
f) berbanding terbalik dengan akar luas penampang dawai.
Bila seutas tali dengan tegangan tertentu digetarkan secara terus menerus maka
akan terlihat suatu bentuk gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan arah rambat
gelombang. Gelombang ini dinamakan gelombang transversal. Jika kedua ujungnya
tertutup, gelombang pada tali itu akan terpantul-pantul dan dapat menghasilkan
gelombang stasioner yang tampak berupa simpul dan perut gelombang.Dari gambar di
atas diketahui bahwa amplitudo adalah jarak antara perut gelombang dengan arah cepat
rambatnya. Sedangkan panjang gelombang adalah jarak satu perut dan satu lembah yang
terdiri dari tiga simpul. Melde merumuskan bahwa :

𝐹
𝑣= √
𝜇
Dengan :
𝑚
𝜇=
𝑙
Dimana :
v = cepat rambat gelombang (m/s),
F = gaya ketegangan tali (N),
µ = rapat massa linier tali (massa tali/panjang tali) (kg/m).

10
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN

A. Tanggal Percobaan : Rabu, 27 Agustus 2016


B. Tempat Percobaan : Laboratorium Fisika SMAN 1 Pasuruan.
C. Alat dan Bahan

Power supply / adaptor

Vibrator / Ticker Timer

Benang

11
Beban

Neraca

Kabel Jepit

D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Pasang katrol pada ujung meja.

12
3. Kaitkan benang pada vibrator/penggetar

4. Pasang benang pada katrol dan ukur panjang benang dari vibrator ke katrol adalah
90cm (l=90cm).

5. Gantungkan beban pada ujung benang.

13
6. Hubungkan vibrator dan power supply yang sudah terhubung dengan arus listrik
PLN dengan 2 buah penjepit buaya

7. Hidupkan power supply lalu amati dan ukur panjang gelombang yang terjadi pada
benang.

8. Lakukan percobaan dengan masa yang berbeda dan catat hasil pengamatan pada
selembar kertas.

14
E. Hasil Percobaan

Hasil Percobaan
No. Massa beban λ
(gram) (cm)
1. 20 gram 45 cm
2. 30 gram 60 cm
3. 50 gram 75 cm

Analisis Data
 Panjang tali
l = 150 cm
 Massa benang
m = 0,56 gram
 Massa persatuan panjang tali
𝑚 0,56
µ= = = 0,0037 gram/cm
𝑙 150

Hasil perhitungan percobaan pertama


 Massa beban
m = 20 gr = 0,02 kg
 Panjang gelombang
λ = 45 cm = 0,45 m
 Kecepatan gelombang, menggunakan rumus v = f. λ
V1 = f. λ = 50 . 0,45 = 22,5 m/s
V12 = (22,5)2 = 506,25 m2s-2
 Menghitung gaya tegang tali / gaya berat
F = m . g = 0,02 . 10 = 0,2 N
𝑭
 Kecepatan gelombang, menggunakan rumus 𝒗 = √µ

𝐹 0,2
V2 = √µ =√0,0037 = 7,3521 m/s

V22 = (7,3521)2 = 54,053 m2s-2

15
Hasil perhitungan percobaan kedua
 Massa beban
m = 30 gr = 0,03 kg
 Panjang gelombang
λ = 60 cm = 0,6 m
 Kecepatan gelombang, menggunakan rumus v = f. λ
V1 = f. λ = 50 . 0,6 = 30 m/s
V12 = 302 = 900 m2s-2
 Menghitung gaya tegang tali / gaya berat
F = m . g = 0,03 . 10 = 0,3 N
𝑭
 Kecepatan gelombang, menggunakan rumus 𝒗 = √µ

𝐹 0,3
V2 = √µ =√0,0037 = 9 m/s

V22 = 92 = 81 m2s-2

Hasil perhitungan percobaan ketiga


 Massa beban
m = 50 gr = 0,05 kg
 Panjang gelombang
λ = 72 cm = 0,72 m
 Kecepatan gelombang, menggunakan rumus v = f. λ
V1 = f. λ = 50 . 0,72 = 36 m/s
V12 = 362 = 1296 m2s-2
 Menghitung gaya tegang tali / gaya berat
F = m . g = 0,05 . 10 = 0,5 N
𝑭
 Kecepatan gelombang, menggunakan rumus 𝒗 = √µ

𝐹 0,5
V2 = √µ =√0,0037 = 11,628 m/s

V22 = (11,628)2 = 135,21 m2s-2

16
Tabel Hasil Pengamatan

No. Massa beban λ V1 = f. Λ V1² F = m.g V2 = √𝑭/µ V2²


(gram) (cm) (msˉ¹) (m²sˉ²) (N) (ms̄¹) (m²sˉ²)
1. 20 gram 45 cm 22,5 506,25 0,2 7,352 54,053
2. 30 gram 60 cm 30 900 0,3 9 81
3. 50 gram 75 cm 36 1296 0,5 11,628 132,31

Grafik hubungan antara V1 (m²sˉ²) terhadap F

1400V1² (m²sˉ²)

1200

1000

800

600

400

200

0
0.2 0.3 0.5 F (N)

17
Grafik hubungan antara V2² (m²sˉ²) terhadap F

V2² (m²sˉ²)
140

120

100

80

60

40

20

0
0.2 0.3 0.5 F (N)

Dari hasil perhitungan dapat dimasukkan pada grafik diatas untuk mengetahui
hubungan antara v12 (m2s-2) terhadap F dan hubungan antara v22 (m2s-2) terhadap F.
Didapatkan hasil grafik yang sama-sama semakin naik ke atas.
Kesimpulan hasil percobaan :
Dapat diketahui dari data diatas, bahwa massa beban berbanding terbalik dengan
banyak gelombang. Semakin besar massa yang digunakan, semakin sedikit gelombang yang
dihasilkan. Namun, massa beban ternyata sebanding dengan cepat rambat gelombang.
Semakin besar beban yang digunakan, semaki besar pula cepat rambat gelombang yang
dihasilkan.

18
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa panjang tali sebanding
dengan massa tali. Semakin panjang tali, semakin besar pula massa tali tersebut. Namun,
percobaan medel juga membuktikan bahwa hubungan antara jumlah gelombang dengan
massa beban adalah berbanding terbalik, semakin besar massa beban, semakin kecil
jumlah gelombang yang dihasilkan. Selain itu, kesimpulan yang diperoleh adalah ternyata
massa beban sebanding dengan cepat rambat gelombang, semakin besar massa beban
yang digunakan, semakin besar pula cepat rambat gelombang yang dihasilkan.

Hubungan antara V12(m2s-2) terhadap F

Hubungan antara V22(m2s-2) terhadap F

19
B. Saran

Dalam percobaan ini, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu dasar teori serta
langkah kerja dalam panduan praktikum sebelum memulai praktikum, sehingga tidak
terjadi kesalahan teknis yang berakibat fatal mengingat alat - alat yang digunakan dalam
percobaan ini sedikit berat. Kemudian, dalam melakukan percobaan ini, harus dengan
penuh ketelitian untuk mengukur dan menimbang berat benda serta panjang tali
menentukan jarak untuk melihat getaran secara jelas. Lebih baik dilakukan dengan
keadaan yang tenang sehingga gelombang yang terbentuk tidak hilang sesaat. Dan yang
terakhir, untuk mendapatkan data pengukuran yang tepat sebaiknya, percobaan ini
dilakukan berkali-kali atau dilakukan oleh beberapa orang karena percobaan ini
membutuhkan kecermatan dan ketelitian.

20
CONTOH SOAL

1. Percobaan Melde menggunakan tali yang panjangnya 2 meter dan massanya 2,5 gr serta
diberi gaya tegangan sebesar 50 N. Tentukan berapa m/s cepat rambat gelombang pada
tali tersebut!
Diketahui :
l=2m
m = 2,5 × 10 kg
F = 50 N
Ditanyakan : v = ... ?

𝐹. 𝑙
𝑣= √
𝑚

50 × 2
=√
2,5 × 10−3

v = 200 m/s

Jadi, cepat rambat gelombang pada tali adalah 200 m/s.

2. Cepat rambat gelombang transversal pada dawai yang tegang sebesar 10 m/s saat besar
tegangannya 150 N. Jika dawai diperpanjang dua kali dan tegangannya dijadikan 600 N
maka tentukan cepat rambat gelombang pada dawai tersebut!

Dari soal di atas dapat dibuatkan peta konsep dan beberapa metode penyelesaian seperti
di bawah.

v = 10 m/s, F = 150 N, l = l

v = ? , F = 600 N, l = 2l

Dari data pertama dapat diperoleh massa persatuan panjang :

𝐹1
𝑣= √
𝜇1

150
10 = √
𝜇1

21
100 = 150 / µ

µ = 1,5 kg/m

Keadaan kedua :

Dawai jenisnya tetap berarti m = m , sehingga v dapat diperoleh :

𝐹1 600
𝑉2 = √ = √ = √400
𝜇1 1,5

v = 20 m/s

3. Pada percobaan Melde diperoleh gelombang tali seperti tampak pada gambar berikut. Jika
panjang tali yang digunakan 1,5 meter, maka panjang gelombang pada tali tersebut
adalah...

Diketahui : l = 1,5 m
n = 2,5
Ditanya : λ...?
Penyelesaian :

4. Pada percobaan Melde, digunakan dawai dengan massa per satuan panjang 0,03 kg/m dan
beban 3 kg. Ternyata terbentuk gelombang stasioner. Cepat rambat gelombang stasioner
pada dawai tersebut adalah....
Pembahasan
Diketahui besara-besarn fisis berikut:
µ = 0,03 kg/m;
m = 3 kg; dan
F = mg = 3 . 10 = 30 N.

22
𝐹 30
𝑣= √ = √ = √1000 = 10√10 𝑚/𝑠
𝜇 0,03

5. Pada percobaan Melde, digunakan seutas benang yang panjangnya 1 m dan massa benang
5 gram. Apabila beban bermassa 200 g digantungkan pada benang tersebut. Kecepatan
perambatan gelombang pada benang adalah… (g=10 m/s)
Diketahui: Massa benang (m1) = 5 g = 5 x 10^-3 kg
Massa beban (m2) = 200 g = 2 x 10^-1 kg
d=1m
g = 10 m/s2
Ditanyakan: v
Penyelesaian :

6. Seutas dawai yang kedua ujungya terikat erat digetarkan. Pada dawai tersebut timbul 4
buah perut. Perhatikan gambar berikut.

Tentukan frekuensi yang ditunjukkan oleh getaran dawai tersebut, jika dawai ditarik
dengan gaya 200 N dan massa dawai 1,6 mg.
Diketahui : l = 20 cm = 0,2 m
F = 200 N
mt =1,6 mg = 1,6 x 10^-6 kg
Ditanya : f ?
Penyelesaian:

23
7. Gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 90 MHz merambat di udara dengan
kecepatan 3 x 108 m/s. Kemudian, gelombang masuk ke dalam air. Indeks bias air
relative terhadap udara adalah 4/3 Panjang gelombang tersebut dalam air adalah…
Diketahui : f = 90 x 10 6 Hz
v = 3 x 108 m/s
nair = 4/3
Ditanya : λair ?
Penyelesaian:

24
LAMPIRAN BIODATA

Data Pribadi
o Nama lengkap : Aprillia Frinanda Setiawan
o NIS : 10836
o Tempat Tanggal lahir : Malang, 19 April 1999
o Alamat : Jl.Masjid Jami' RT 3 / RW
1 Gondangwetan Kab. Pasuruan
o Agama : Islam
o No Telp./HP :-

Data Pribadi
o Nama lengkap : Devi Purbasari Ubaidillah
o NIS : 10838
o Tempat Tanggal lahir : Pasuruan, 25 Desember
1999
o Alamat : Ds Kedungbako RT/RW
03/02 Kec. Rejoso kab. Pasuruan
o Agama : Islam
o No Telp./HP : 085732135320

Data Pribadi
o Nama lengkap : Ismi Roichatul Jannah
o NIS : 10846
o Tempat Tanggal lahir : Pasuruan, 30 Mei 1999
o Alamat : Rt 03/Rw 02 Dsn. Krajan
Ds. Patebon
o Agama : Islam
o No Telp./HP : 082234695290

25
Data Pribadi
o Nama lengkap : Mega Ardini Mustikawati
o NIS : 10848
o Tempat Tanggal lahir : Pasuruan, 23 Maret 1999
o Alamat : Grati Tunon Rt 1 Rw 1
o Agama : Islam
o No Telp./HP : 081332980840

Data Pribadi
o Nama lengkap : Safira Firly Mafaza
o NIS : 10857
o Tempat Tanggal lahir : Pasuruan, 12 November
1999
o Alamat : Perum Sekar Indah 2 Blok
U-1
o Agama : Islam
o No Telp./HP : 085872146160

Data Pribadi
o Nama lengkap : Valerieo Ezra Hutagalung
o NIS : 10861
o Tempat Tanggal lahir : Pasuruan, 29 juli 1999
o Alamat : Jl.Durian Raya A6-20-21
Perum Bugul Permai Pasuruan
o Agama : Kristen
o No Telp./HP : 0343 427687

26
Data Pribadi
o Nama lengkap : Winda Ariani
o NIS : 10863
o Tempat Tanggal lahir : Pasuruan, 25 Agustus 1998
o Alamat : Jalan Raya Tambakrejo No
48 kec. Kraton Kab. Pasuruan
o Agama : Islam
o No Telp./HP : 082245223394

Data Pribadi
o Nama lengkap : Indah Aqnaita T.Y.Z
o NIS : 10982
o Tempat Tanggal lahir : Samarinda, 11 september
1999
o Alamat : Jl. Dr. Wahidin istana
bestari cd.03
o Agama : Islam
o No Telp./HP : 083848575385

Data Pribadi
o Nama lengkap : Moch. Ainawastra P.
o NIS : 10987
o Tempat Tanggal lahir : Ngawi, 19 November 1999
o Alamat : Perum Taman Asri 1 Blok
JJ 10-11
o Agama : Islam
o No Telp./HP : 081937070747

27
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen.2015. Fisika, Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam.Jakarta:Erlangga
http://retnomayapada.blogspot.co.id/2014/12/soal-dan-pembahasan-getaran-dan.html
http://devisologi.blogspot.co.id/2014/03/teori-percobaan-melde-bunyi-hukum-melde.html?m=1

http://materi4fisika.blogspot.co.id/2015/05/laporan-praktikum-percobaan-melde.html?m=1

http://ritasety.blogspot.co.id/2012/10/hukum-melde.html?m=1

28

Anda mungkin juga menyukai