Anda di halaman 1dari 3

ROKET AIR

Laboratorium Fisika Rekayasa

Ismi Roichatul Jannah, Naufal Khoodhi Mouti, Alvan Al Huda, Sinta Devi Listianah, Haidar Dzakalaksana, Dio Alif
Putra, Andik Kurniawan Santos.
Abstrak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Roket adalah peluru berbentuk silinder yang digerakan dengan reaksi dan dapat bekerja
di luar atmosfer. Roket air adalah salah satu jenis roket yang menggunakan air sebagai bahan bakarnya, dengan mesin yang
terbuat dari botol plastik bekas minuman ringan. Jadi, air yang telah dimasukkan dalam roket akan menjadi bahan bakar yang
mendorong agar roket dapat meluncur ke udara. Dalam proses peluncuranya, banyak sekali hukum fisika yang diterapkan.
Melalui banyak kajian dalam buku dan sumber sumber lain, salah satu dari hukum yang diterapkan adalah dalam roket air adalah
Hukum III Newton, dan masih banyak lagi. Sedangkan permasalahan dari berbagai praktikum roket air adalah ketidakseimbangan
roket sehingga tidak bisa mendarat sempurna dan menerapkan hukum gerak parabola maupun gerak vertikal ke atas. Roket air
yang akan dibuat kali ini menggunakan prinsip Hukum Bernoulli karena air yan digunakan tidak langsung dimasukkan ke dalam
badan roket melainkan dimasukkan ke dalam launcher. Saat launcher diberikan tekanan udara melalui pompa, air juga akan ikut
terdorong masuk ke dalam badan roket.
Kata Kunci : Roket Launcher, Gerak Parabola, Hukum III Newton, Hukum Bernoulli, Gerak Vertikal ke Atas

1. PENDAHULUAN
Berbagai kemajuan teknologi yang telah tercapai selama
ini merupakan hasil pengembangan fenomena-fenomena fisika
sederhana, salah satunya ialah roket. Pengembangan roket 2. METODE
ruang angkasa diawali dengan pendekatan roket-roket
Metode Pembuatan
sederhana yang telah dikembangkan sebelumnya, seperti roket
Bagan yang dijadikan acuan untuk pembuatan roket air ini
air. Sering kali, banyak yang beranggapan terkait roket air
terdiri dari beberapa langkah yang melibatkan seluruh
sebagai mainan. Padahal, jika melihat deskripsi semua
anggota, baik dengan cara strudi literature ataupun tinjauan
variabel fisika yang terlibat pada gerak roket air cukup
lapangan. Perancangan alat meliputi bagian-bagian badan
kompleks dan telah digunakan dalam beberapa dekade untuk
roket dan jga launcher. Setelah didapatkan alat dan bahan,
mengispirasi siswa dalam mempelajari ilmu fisika dan
proses pembuatan akan mulai dilakukan. Selanjutnya
terapannya (Gowdy, 1995). Berbagai metode pun
pembuatan laporan akan dilakukan hingga akhir. Metode
dikembangkan dalam menyelesaiakan permasalahan fisika di
tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
kehidupan sehari-hari.

Roket air adalah salah satu jenis roket yang
menggunakan air sebagai bahan bakarnya, dengan mesin yang Studi Literatur
terbuat dari botol plastik bekas minuman ringan. Jadi, air yang
telah dimasukkan dalam roket akan menjadi bahan bakar yang
mendorong agar roket dapat meluncur ke udara. Dalam proses
peluncuranya, banyak sekali hukum fisika yang diterapkan.
Melalui banyak kajian dalam buku dan sumber sumber lain, Perancangan Alat
salah satu dari hukum yang diterapkan adalah dalam roket air
adalah Hukum III Newton, dan masih banyak lagi. Sedangkan
permasalahan dari berbagai praktikum roket air adalah
ketidakseimbangan roket sehingga tidak bisa mendarat
sempurna dan menerapkan hukum gerak parabola. Roket yang Pembelian Alat dan Bahan
baik dalam pembuatanya akan menghasilkan peluncuran yang
tinggi.
Atas latar belakang tersebut kami melakukan
praktikum pembuatan roket air untuk mengetahui bagaimana
cara yang benar dalam pembuatan roket sehingga roket Pembuatan Alat
seimbang dan mendarat ke tanah dengan sempurna,
bagaimana cara roket air bekerja, hukum apa saja yang
bekerja pada roket sehingga roket dapat meluncur ke udara
sehingga dapat memecahkan masalah dan menambah
pengetahuan pembaca.
Cara pembuatan badan roket antara lain :
Penyusunan Laporan 1. Siapkan alat dan bahan
2. Potong botol pepsi menjadi 2 bagian,
Studi Literatur kemudian ambil bagian atas.
Studi literatur ini bertujuan untuk 3. Pasangkan hasil potongan tersebut ke dalam
memperoleh teori-teori penunjang yang melandasi botol aqua, kemudian sebagian ujung botol
pemecahan masalah dilapangan, baik itu bersumber pepsi tersebut.
dari buku, web site, ataupun jurnal ilmiah. 4. Ukur ketinggian dan diameter dari hasil
Perancangan Alat penggabungan di atas
Perancangan merupakan pembuatan daftar 5. Lepaskan bagian botol pepsi dari aqua,
bahan dan daftar biaya yang dibutuhkan serta kemudia beri bola pimpong pada botol pepsi
pembuatan desain alat. Alat yang akan dibuat dibagi yang telah dipotong ujungnya dan lem
menjadi 2. Yang pertama adalah badan roket itu menggunakan lem G. Lalu tambahkan
sendiri, dan yang kedua adalah launcher sebagai alat plastisin sebagai pemberat.
untuk menambahkan air dan tekanan ke dalam roket. 6. Satukan lagi bagian botol pepsi dengan botol
Berikut desain gambar launcher dan roket yang akan aqua
dibuat : 7. Potong pipa paralon dengan ketinggian sesuai
dengan ketinggian roket yang telah diukur
8. Lubangi pipa paralon 3 dim menggunakan bor
dengan diameter mata bor 7 cm untuk
mengurangi berat roket.
9. Pasangkan paralon yang telah dilubangi
sebagai pelapis roket
10. Ukur mika dengan lebar sesuai dengan
diameter roket dan panjang sesuai dengan
tinggi roket
11. Setelah diameter diketahui, bagi menjadi
empat bagian untuk tempat menempelkan
sayap dengan memotongnya sesuai tinggi
12. Bentuk sayar seperti sirip ikan hiu
13. Tempelkan sayap ke mika menggunakan
lakban
Gambar 2.1 Desain Peluncur 14. Tempelkan hasil 11-14 ke roket yang telah
(Sumber : Dokumen Pribadi) berlapiskan paralon (yang telah dilubangi)
menggunkana lakban
Metodologi Pembuatan Launcher
Berikut langkah-langkah pembuatan launcher :
1. Potong pipa ukuran ½ dim menjadi 8 bagian.
Tiap bagian panjangnya 8 cm
2. Potong pipa ukuran 2 dim sepanjang 28 cm.
3. Bersihkan bagian ujung-ujung pipa yang baru
saja dipotong
4. Susun pipa-pipa yang sudah dipotong dari
kiri : Dop pipa, potongan pipa ½ dim, soket
drat, drat, soket drat, potongan pipa ½ dim,
Tee PVC 1, potongan pipa ½ dim, Tee PVC 2,
potongan pipa ½ dim, Water mur, potongan
pipa ½ dim, Tee PVC 3, potongan pipa ½ dim,
Stop Kran.
5. Pada percabangan Tee PVC 1 dipasang
Gambar 2.2 Desain Roket
rangkaian pipa 2 dim untuk tempat masuknya
(Sumber : Dokumen Pribadi)
air
Pembelian Alat dan Bahan
6. Percabangan Tee PVC 2 dipasang untuk
Pembelian alat dan bahan adalah pencarian alat serta
barometer
bahan yang dibutuhkan ke beberapa toko bangunan untuk
7. Percabangan Tee PVC 3 dipasang untuk
mencari harga paling minimal.
launcher utama yang dibuat dari pipa ½ dim
sepanjang 30 cm.
Metodologi Pembuatan Roket
8. Kabel Tis disusun di atas lakban untuk
dipasang melingkar sebagai pengunci roket.
Banyak kabel tis disesuaikan dengan diameter
botol untuk roket
9. Kabel Tis dipasang pada launcher utama.
Untuk mempererat, kabel tis direkatkan lagi
menggunakan klam.
10. Sebagai pengunci, digunakan pipa 1 dim
11. Tambahkan penyangga agar launcher bisa
berdiri sendiri Hokum aksi-reaksi
Jika benda pertama memberikan gaya pada benda
kedua maka benda kedua akan memberikan gaya
yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.”

Yaitu pada saat udara dan air memberikan aksi


kepada roket kemudian roket memberikan reaksi
berupa air dan udara.
4. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan hal hal sebagai berikut:
a. Prinsip kerja roket air merupakan penerapan dari
Hukum III Newton yaitu semburan air yang keluar
dari botol memberi gaya dorong keluar sesuai dengan
Hukum Fisika III Newton.
b. Hukum aksi reaksi terjadi saat udara dan air
memberikan aksi kepada roket kemudian roket
memberikan reaksi berupa air dan udara.
5. Referensi
[1] Meriam, J L.-Krange, L.G. 1997. Engineering
Mechanics Dynamics. New York: John Wiley& Sons,
Inc.
Gambar 2.3 Gambar Launcher [2] Kanginan, Marthen. 2014. OSN FISIKA SMA.
3. Hasil dan Pembahasan Bandung : Yrama Widya.
Prinsip kerja roket air merupakan penerapan dari
Hukum III Newton. Berikut langkah langkahnya: 6. Lampiran
1. awalnya air dimasukkan kedalam penampang Laboratorium fisika rekayasa ini didirikan tahun
pada peluncur roket. 2009 dengan kepala laboratorium pertama yaitu Pak
2. Kemudian udara dimasukkan melalui bunglon Tutug Dhanardono. Lalu pada tahun 2014 kepala
dengan tekanan udara sekitar 4 bar sehingga air laboratorium ganti menjadi Pak Heri Joestiono. Dan pada
akan terdorong udara untuk masuk kedalam tahun 2015 Kepala Laboratorium kembali berganti
roket air. menjadi Pak Detak Yan Pratama. Pada masa
3. Lepas penguni roket maka roket akan meluncur. kepemimpinan Pak Detak ini baru dibentuk
kepengurusan asisten laboratorium dimana sebelumnya
Semburan air yang keluar dari botol memberi gaya kebutuhan aslab hanya meminta kepada aslab 5 bidang
dorong keluar sesuai dengan Hukum Fisika III Newton. minat. Lalu karena Pak Detak memiliki dua jabatan maka
Pada roket terletak pada penampang air (pipa ukuran setelah 9 bulan kalab fisrek berganti menjadi Ibu
2 dem) dan peluncur utama (kabel tis) terjadi hukum Katherin Indriawati.
aksi reaksi Kepala Laboratorium Fisika Rekayasa sekarang
adalah ibu Dr. Katherin Indriawati, ST, MT dengan
koordinator labnya adalah Akhmad Ibnu Hija. Di dalam
laboratorium ini terdapat bidang penerapan Simulasi,
Mekanik, dan Elektrik.

Anda mungkin juga menyukai