Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN UJIAN PRAKTEK FISIKA

XII MIPA 2

2023

Oleh :

1. Fidela Septea Puspitasari 14


2. Rifqi Renaldo 31
3. Wulan Maulana Angga Dewi 36

ROKET AIR

A. PENGERTIAN
Roket adalah sebuah benda yang digerakkan oleh media tertentu yang memberikan
dorongan, bisa berupa Zat cair, gas, maupun benda padat. Roket sering digunakan untuk
kembang api, persenjataan militer, kendaraan peluncur untuk satelit buatan seperti
palapa, eksplorasi ke planet lain, dll. Nama Roket berasal dari italia, Rocchetta (yaitu
sekering kecil), nama petasan kecil yang diciptakan oleh artificer Italia Muratori di 1379.

Roket air disebut juga water rocket merupakan sebuah benda yang bisa terbang dengan
memanfaatkan air dan udara. Roket air mulai populer di Indonesia sekitar tahun
2005/2006. Roket air sering dilombakan baik pada tingkat kabupaten, provinsi, bahkan
nasional. Peserta perlombaan kebanyakan pelajar baik yang duduk di bangku sekolah
menengah bahkan mahasiswa.

B. ALAT DAN BAHAN


a. 2 buah botol plastik besar.
b. Kardus.
c. Plastisin.
d. Lem tembak.
e. Solasi hitam.
f. Solasi bening.
g. Kertas asturo berwarna merah.
h. Pentil ban (air intake) sepeda motor.
i. Cutter.
j. Gunting.

C. LANGKAH KERJA
a. Siapkan alat dan bahan.
b. Potong bagian ujung botol (membentuk seperti corong).
c. Beri pemberat (plastisin) di dalam potongan botol tersebut, lalu tambahkan kerikil
kecil pula untuk menyeimbangkan lagi.
d. Gulung sepotong kertas asturo merah menjadi kerucut. Ini akan menjadi hidung
kerucut pada roket.
e. Bungkus potongan botol dengan potongan kertas asturo yang sudah dibuat kerucut.
Lalu rekatkan dengan selotip bening agar tetap kuat.
f. Tempelkan hidung roket pada dasar botol. Lalu rekatkan menggunakan selotip hitam
hingga kencang dan kuat.
g. Potong dan ambil kardus sebanyak 3 potong membentuk jajar genjang untuk
digunakan sebagai sirip roket.
h. Lapisi potongan tersebut dengan kertas asturo merah.
i. Pasang dan rekatkan sirip roket di bagian badan roket.
j. Pasang pentil ban pada tutup botol, lubangi dan rekatkan menggunakan lem tembak.
k. Isi botol dengan air (1/3 botol)
l. Luncurkan roket dengan menggunakan pompa ban.

D. KONSEP FISIKA
a. Hukum newton 3
Dasar hukum roket air adalah hukum Newton 3/aksi-reaksi yang berisi :
"Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua
memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua gaya tersebut memiliki besar
yang sama tetapi berlawanan arah."
Menurut Hukum Newton 3, kemunculan aksi akan menimbulkan reaksi seperti
halnya hukum sebab - akibat (kausalitas). Gaya benda yang muncul ketika aksi -
reaksi terjadi memiliki arah berlawanan, dan bekerja pada benda berlainan. Di dalam
hukum ini meliputi gaya gesek, gaya berat, dan berat sejenis.
Ketiga gaya dalam Hukum Newton 3 memiliki cara perhitungannya sendiri.
Berikut rumus dari masing-masing bentuk gaya di Hukum Newton 3:
a. Rumus gaya gesek: Fg = u x N
Fg = gaya gesek (N)
u = koefisien gesekan
N = Gaya normal (N)
b. Rumus gaya berat: w = m x g
w = Gaya berat (N)
m = massa benda (kg)
g = gravitasi Bumi (m/s2)
c. Rumus berat sejenis: s = p x g
s = berat jenis (N/m3)
p = massa jenis (kg/m3)
g = berat benda (N)

Teori dasar peluncuran roket air, sama dengan percobaan balon yang meluncur ke
atas. Roket air memberikan gaya aksi i yang sangat besar kepada gas, dengan
mendorong gas keluar, dan gas tersebut memberikan gaya reaksi yang sama besar,
dengan mendorong roket air ke atas. Gaya dorong yang diberikan gas kepada roket air
sama besar dengan gaya yang diberikan roket air kepada gas, hanya arahnya
berlawanan. Roket air mendorong gas ke bawah, gas mendorong roket air ke atas.
Inilah yang disebut hukum aksi-reaksi / hukum newton 3.

b. Cara kerja roket air dengan penjelasan konsep fisika


1. Dimasukkan air (fluida cair) secukupnya ke dalam badan roket air melalui mulut
botol (Untuk gaya dorong maksimum, volume air sepertiga volume botol). Air
digunakan sebagai medium pendorong roket air (massa jenis air lebih besar dari
pada massa jenis udara).
 Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
 FA = ρ . g . h
Semakin besar massa jenisnya (ρ) maka semakin besar gaya dorong roket
(FA). Na
2. Katup roket air dipasang dengan badan roket air. Katup Roket air memiliki luas
penampang yang jauh lebih kecil dibandingkan mulut botol,
 Sesuai dengan Hukum Pascal :
Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar gaya dorong yang
dihasilkannya (F2).
3. Sudut peluncuran roket diatur sedemikian rupa (Untuk menempuh jarak terjauh
digunakan sudut 450 terhadap garis horizontal).
 Sesuai dengan rumus Gerak Vertikal Ke atas lintasan parabola
4. Dilakukan pemompaan, pemompaan bertujuan untuk memampatkan volume,
volume berbanding terbalik dengan tekanan. Semakin kecil volum semakin besar
tekanan. (Semakin besar frekuensi pemompaan atau semakin banyak dipompa,
semakin jauh jarak yang ditempuh roket, namun pemompaan yang berlebihan
dapat merusak pompa itu sendiri dan juga merusak roket).
 Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
 P≈F
(P berbanding lurus dengan F)
Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan semakin besar.
5. Pada saat pemompaan dirasa cukup, sehingga katup akan terdorong keluar, dan
roket air dapat mengangkasa ke udara.

c. Faktor yang memengaruhi kerja roket air


1. Wings (sayap)
Ukuran wings yang bagus adalah yang tidak terlalu lebar atau tidak terlalu sempit,
karena dapat berpengaruh pada kestabilan roket saat meluncur. Makin lebar sayap
maka makin lebar pula luas penampang roket. Makin lebar luas penampang roket,
makin mudah bagi roket untuk mengalirkan udara tetapi juga makian besar hambatan
yang diterima roket. Apabila roket meluncur di udara berbelok atau berputar-putar
seperti baling-baling, mungkin terjadi kesalahan pada jumlah sayap, bentuk dan
ukuran yang tidak sama, sehingga akan menyebabkan roket jatuh sebelum mencapai
jarak yang maksimal. Fungsi dari wings adalah sebagai pengarah aliran udara dari
ujung roket menuju belakang. Selain itu juga, sebagai penyeimbang ketika roket
meluncur di udara agar tetap stabil.
2. Body (botol)
Body roket terdiri dari satu atau dua botol air minum bekas baik yang bersoda
maupun air minum biasa. Tetapi botol yang bagus di gunakan untuk membuat roket
adalah botol bersoda ukuran besar (1 liter). Alasannya karena mampu menampung
lebih banyak udara dan air serta mempunyai tekanan yang lebih kuat, sehingga roket
akan meluncur lebih jauh.
3. Nose cone
Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacam-macam,
mulai dari bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak mempunyai nose cone
(hanya ujung botol saja). Bentuk Nose cone yang bagus adalah bentuk kerucut,
karena lebih mudah membelah udara saat roket meluncur. Bahan untuk membuat
nose cone hendaknya lebih lunak dari pada bahan untuk membuat wings supaya lebih
mudah untuk dibentuk. Sebelum nose cone dipasang pada botol, masukkan pemberat
ke dalamnya. Pemberatnya bisa dari kerikil atau yang lainya, kemudian rekatkan pada
ujung kerucut. Tujuannya adalah supaya apabila roket mendarat maka bagian nose
cone berada di bawah.
4. Volume Air
Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol yang paling ideal
adalah 1/3 volume botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan
membutuhkan waktu pemompaan yang lama dan roket biasanya menjadi tidak stabil.
Sebaliknya jika volumenya kurang dari 1/3 maka roket akan meluncur sebelum
waktunya sehingga jarak tempuh roket kurang maksimal.
5. Cara Memompa
Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang memiliki tekanan udara yang kuat.
Teknik memompa diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat, hingga botol terlepas
dari peluncurnya. Apabila proses memompa berhenti dan botol belum terlepas atau
tidak segera diluncurkan maka udara dalam botol akan habis, sehingga roket tidak
dapat meluncur secara maksimal.
6. Sudut Peluncuran
Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai jarak maksimal adalah 450.
Apabila sudutnya lebih dari itu maka roket akan meluncur ke atas dan jarak yang di
tempuh jadi kurang maksimal. Begitu juga sebaliknya apabila sudutnya kurang dari
itu, roket akan jatuh dalam jarak yang masih lumayan dekat.

E. KESIMPULAN DAN SARAN


a. Kesimpulan
Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau lebih tepatnya berbahan pendorong
air dan udara bertekanan. Seperti kita ketahui bersama bahwa udara dalam suatu
ruangan akan menekan ke segala arah dan akan mengalir menuju tekanan yang lebih
rendah. Dengan dasar tersebut jika suatu botol diisi dengan udara dengan tekanan
tertentu maka udara dalam botol akan menekan ke segala arah dan jika botol
dilubangi pada suatu titik maka udara akan keluar dari lubang tersebut dan akan
menyebabkan gaya yang berlawanan arah dari keluarnya udara.
Roket bekerja karena ada aksi dan reaksi (hukum Newton ketiga). Perubahan
momentum pada lubang pengeluaran sama dengan perubahan momentum yang
dialami roket, jadi air dan udara yang keluar dari dalam botol menyebabkan botol
terdorong berlawanan arah dari keluarnya air dan udara.
b. Saran
Saran yang dapat diberikan yakni, agar hasil roket dapat maksimal harus teliti dalam
pengerjaan dan agar hasil dapat lebih baik harus menggunakan kreativitas yang tinggi
agar roket dapat mendapat hasil yang maksimal. Adapula saran lain yakni dalam
pembelajaran fisika dapat dilakukan praktek membuat roket air ini.

Anda mungkin juga menyukai