Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

UDARA DAN BATUAN


(Jenis Praktikum: Mandiri)

SITI ANISAH
835672677

UPBJJ UT PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : SITI ANISAH
NIM : 835672677
Program Studi : S1 PGSD
dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya
siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari
ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya
ini.

Tualang, November 2020


Yang membuat pernyataan

SITI ANISAH
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

A. JUDUL PERCOBAAN
“Kegiatan Praktikum Udara”

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan kegunaan udara.
2. Mengetahui udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
3. Menjelaskan udara sebagai sumber energy.

C. ALAT DAN BAHAN


Pembakaran Memerlukan Udara
Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Tekanan Rendah
1) Lilin 2 batang yang sama.
2) Korek api./ mancis
3) Gelas dengan 3 ukuran berbeda.
4) Stopwatch / Handphone
5) Piring atau mangkok.

Udara Sebagai Sumber Energi


1) Balon.
2) Selongsong ballpoint plastik dan logam.
3) Gulungan kawat / Benang jahit
4) Pita perekat (solatif).
5) Gunting.

D. LANDASAN TEORI
Udara adalah campuran gas yang ada pada permukaan bumi dan
mengelilingi bumi. Udara terdiri dari campuran berbagai macam gas, diantaranya
nitrogen 78%, oksigen 20%, argon 0,93% dan karbon dioksida 0,30%, lalu
sisanya berupa gas-gas lain. Sedangkan uap air yang terdapat dalam udara berasal
dari penguapan air laut, sungai dan lain-lain.
Dalam hal ini gas yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup salah
satunya yaitu oksigen. Oksigen yang terdapat pada udara dihasilkan dari
fotosintesis tumbuhan yang mengolah Karbon dioksida menjadi oksigen.
Ketinggian permukaan bumi tentunya akan mempengaruhi keadaan udara,
semakin tinggi permukaan dan semakin tinggi permukaan dan semakin dekat
dengan lapisan troposfer maka udara akan semakin berkurang. Lalu pada udara
ada juga yang disebut dengan lapisan ozon, yang fungsinya untuk melindungi
makhluk hidup dari sinar ultraviolet.

Karakteristik Udara

Menurut Triyatno (2013) karakteristik udara dapat diidentifikasikan sebagai


berikut :

1. Udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah


2. Volume udara tidak tetap
3. Udara dapat dikompresi (dipadatkan)
4. Berat jenis udara 1,3 kg/m3
5. Udara tidak berwarna
6. Mudah bergerak
7. Dapat ditekan
8. Dapat berkembang dan menghasilkan tekanan

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan Pembakaran Memerlukan Udara
1) Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, berdiameter, Panjang, warna dan
bentuknya.
2) Letakkan kedua lilin di atas meja, dan berikanlah jarak antar lilin sekitar 30
cm.
3) Nyalakan kedua lilin tersebut.
4) Perhatikan Gambar 9.1 berikut. Tutup salah satu lilin dengan gelas.
5) Bandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut. Amatilah dan catat
perubahan yang terjadi.
6) Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin
mati.
7) Masukkan data pengamatan pada table yang tersedia.
8) Ulangi langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kali pengamatan.

Percobaan Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Tekanan Rendah


1) Letakkan lilin diatas piring/mangkok dari bahan gelas.
2) Isilah air dalam piring/mangkok kira-kira setinggi 2cm.
3) Perhatikan gambar 9.3 berikut. Nyalakan lilin, selanjutnya tutuplah lilin
dengan gelas kaca.
4) Amati nyala lilin dan permukaan air dalam gelas.
5) Catatlah hasil pengamatan.

Percobaan Udara sebagai Sumber Energi


1) Tutuplah balon sampai membesar dan kencang, kemudian ikatlah dengan
karet.
2) Isolasi selongsong bolpoin dengan balon.
3) Sediakan dua sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi,
aturlah jaraknya sekitar 1,5 meter..
4) Masukkan kawat ke dalam selongsong bolpoint, selanjutnya susun alat dan
bahan seperti gambar berikut. Ikatkan ujung-ujung kawat tersebut pada kedua
sisi penyangga yang dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi.
Perkirakan kedua sisi penyangga tersebut cukup kuat menahan gerak roket.
5) Tariklah pangkal selongsong bolpoin sampai ujung bentangan kawat.
6) Bukalah ikatan karet pengikat balon. Roket bergerak dengan adanya tekanan
udara dari balon.
7) Amatilah bentuk dan gerak balon setelah tiupannya dilepas. Catat dan
gambarkan dalam lembar pengamatan.
8) Tanpa menggunakan lintasan, tiuplah balon dan lepaskan.
9) Amatilah gerak balon, dan catat dalam lembar pengamatan!
10) Untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balom terhadap kecepatan gerak
roket, buatlah variasi besarnya balon. Kemudian amati, model balon mana
yang geraknya paling cepat? Catat dalam lembar pengamatan!
11) Gantilah selongsong bolpoin plastic dengan polpoint logam, amati bagaimana
kira-kira kecepatan roket. Catat dalam lembar pengamatan!

F. HASIL PENGAMATAN

a. Pembakaran Memerlukan Udara

5.
Setelah lilin gelam dalam waktu ± 8 detik, lilin mati. Namun lilin yang tidak
ditutupi gelas tetap menyala.

7.
waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas sampai lilin mati, untuk 5 kali
pengamatan.

8.
No
Selang waktu sampai lilin mati (t)
.
1 ± 08.35 detik
2 ± 08.45 detik
3 ± 08.78 detik
4 ± 08.28 detik
5 ± 08.81 detik

b. Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Rendah

5.
Lilin padam dalam jangka waktu ± 04.17 detik.

c. Udara Sebagai Sumber Energi

7.
Setelah tiupan balon dilepas, bentuk balon menyusut dan akhirnya kempes.
Balon meluncur dengan cepat ± 02,73 detik antara tinagg penyangga.
9.
Tanpa menggunakan lintasan balon ditiup dan dilepaskan. Balon bergerak ke
atas, ke samping, ke bawah tak beraturan dengan sangat cepat.

10.
Besarnya balon dibuat bervariasi untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya
balon terhadap kecepatan gerak roket. Ternyata semakin besar balon makin
cepat pula roket meluncur. Hal ini disebabkan balon besar berisi udara lebih
banyak sehingga energi yang ditimbulkan juga besar, karena udara merupakan
sumber energi.

11.
Selongsong bolpoint plastik diganti dengan bolpoint dari logam. Gerakan roket
melambat karena bolpoint dari logam lebih besar gayanya sehingga
memperlambat gerakan roket.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam? Jelaskan!
Jawab:
Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam gelas tidak ada
udara (hampa udara) sehingga membuat lilin padam.
2) Bagaimana anda dapat menunjukkan bahwa udara memenuhi ruangan?
Jawab:
Bukti kalau udara memenuhi ruang adalah seperti Jika balon ditiup makin lama
akan semakin besar mengembang, begitu juga dengan ban sepeda, Jika dipompa
maka lama kelamaan akan mengembang dan keras, dan masih banyak contoh
lainnya.
3) Bagaimana anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak dari tempat
yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah
Jawab:
Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah,
hal ini dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara karena udara
menekan dari tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.
4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan udara sebagai sumber energy?
Jawab:
Udara sebagai sumber energi, udara dapat mendorong roket keluar angkasa
karena tekanan udara yang tinggi sehingga dapat mendorong roket meluncur.

H. PEMBAHASAN
Lilin yang ditutup dengan gelas lambat laun amati sesuai dengan waktu
yang telah dicatat di tabel disamping. Namun lilin yang tidak ditutupi gelas akan
terus menyala hingga lilin itu habis Hal ini membuktikan bahwa pembakaran
memerlukan udara.
Dapat kita amati dari kegiatan praktikum diatas bahwa air masuk kedalam
gelas setelah lilin padam. Hal ini disebabkan tekanan udara didalam gelas
menyusut karena pembakaran atau nyala lilin, sehinga udara didalam gelas
kosong, makanya air tersedot masuk ke dalam gelas.

I. KESIMPULAN
Udara sangat berperan penting dalam pembakaran lilin. Hal ini
dibuktikan dengan padamnya lilin, saat lilin ditutup dengan gelas. Peristiwa ini
disebabkan karena ketika terjadi pembakaran didalam gelas, awalnya terjadi
pengembangan udara,pada saat yang sama terjadi penguapan uap air dalam
udara. Lilin ditutup dengan gelas akan padam karena kehabisan oksigen.
Ketika udara mendingin, tekanannya menyusut, ketika lilin ditutup
dengan gelas, ternyata nyala lilin makin redup dan akhirnya padam. Lalu air
yang berada diluar gelas tersedot masuk ke dalam gelas dan permukannya naik.
Hal ini karena tekanan udara diluar gelas tinggi daripada tekanan udara didalam
gelas.

J. DAFTAR PUSTAKA
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Udara.html
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Semoga laporan ini bermanfaat dan menambah ilmu dan wawasan bagi
saya sendiri dan bagi pembaca yang berkesempatan membacanya.

L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM IPA


( KEGIATAN PEMBAKARAN MEMERLUKAN UDARA DAN UDARA
MENEKAN DARI TEKANAN TINGGI KE TEKANAN RENDAH )

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

Alat dan bahan


pengamatan.

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video


1. 1. Percobaan
pertama, lilin
yang satunya lagi
di tutup dengan
gelas, lilin
pertama
dibiarkan
terbuka. Amati
yang terjadi.

2. 2. Percobaan
kedua, kedua
lilin tersebut
yang telah
menyala ditutup
dengan gelas.
Amatilah yang
terjadi.
3. 3. Percobaan
ketiga, lilin
diletakkan ke
dalam mangkok
lalu diberi air
sedikit,
kemudian tutup
lilin tersebut
dengan gelas.
Amatilah yang
terjadi pada lili
tersebut.

Tahap Akhir Deskripsi foto/video


Catatlah hasil
pengamatanmu pada
lembar pengamatan.

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM IPA


(UDARA SEBAGAI SUMBER ENERGI)

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

Alat dan bahan


pengamatan.
Proses Kegiatan Deskripsi foto/video
Proses kegiatan
praktikum seperti
gambar disamping
setelah jadi, ikatan balon
dengan karet dilepas dan
perhatikan bentuk serta
arah gerak balon setelah
tiupannya dilepas.

Tahap Akhir Deskripsi foto/video


Catatlah hasil
pengamatanmu pada
lembar pengamatan.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

A. JUDUL PERCOBAAN
“Kegiatan Praktikum Batuan”

B. TUJUAN PERCOBAAN
Mengklasifikasikan batuan.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Beberapa batuan (5 buah)
2) Neraca lengan.
3) Gelas beker.
4) Pipet.
5) H2SO4 atau air aki.
6) HCl.
7) Mankok kaca.
8) Lup.
D. LANDASAN TEORI
Batuan adalah benda alam yang keras dan terbuat dari berbagai macam
unsur dan mineral yang saling melakat, dapat pula terbentek dari jasad mahkluk
hidup. Batuan yang ada dibumi ini merupakan salah satu bagian dari kerak bumi.
Jenis-jenis batuan ini mempunyai banyak manfaat. Batu bisa digunakan sebagai
bahan material umtuk bangunan, jembatan, dan jalan. Batu juga bisa dimanfaatkan
sebagai bahan bakar. Contoh batu yang digunakan sebagai bahan bangunan rumah
adalah batu kali, sedangkan batu yang digunakan sebagai bahan bakar adalah batu
bara. Jenis-jenis batuan berdasarkan proses pembentukannya, batuan dapat
dibedakaan menjadi tiga, yaitu batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf.

Batuan beku

Batuan beku atau batuan igneus (dari bahasa latin : ignis, “api”) adalah jenis
batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau
tanpa proses kristalisasi, baik dibawah permukaan sebagai batuan intrusif
(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma
ini berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di
mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu
dari proses-proses berikut : kenaikan temperatur, penurunan tekanan, ataupun
perubahan komposisi.

Batuan sedimen (endapan)

Sedimen merupakan material berupa partikel-partikel yang bergerak akibat


aliran air yakitu arus dan gelombang. Proses pengendapan sedimen dapat
diperkirakan melalui penyebaran ukuran butir sedimen. Pecahan-pecahan material
sedimen umumnya terdiri atas uraian batu-batuan secara fisis dan secara kimia.
Partikel seperti ini mempunyai ukuran dari yang besar boulder sampai yang
sangat halus koloid dan beragam bentuk dari bulat, lonjong sampai persegi.
Sistem fluvial berhubungan dengan daerah-daerah penimbunan (sedimentasi)
seperti lembah-lembah sungai besar dan dataran aluvial.
Batuan metamorf

Batuan metamorf atau batuan melihan merupakan suatu jenis batuan yang
terbentuk dari hasil teransformasi atau ubahan dari suatu tipe yang sudah ada yang
di sebut dengan proses metamorfisme yang berarti perubahan bentuk. Batuan asal
atau prolith yang dikenai panas lebih besar dari 150 derajat celcius dan tekanan
ekstrem 1500 bar akan menglami peribahan fisika atau kimia yang sangat besar.
Prolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain
yang lebih tua.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Jenis Batuan
1. Ambilah beberapa batuan, cucilah dengan iar sebersih mungkin.
Amatilah dengan warna dan baunya.
2. Cobalah diremas, dicungkil dengan kuku, ditarik dan dipukul dengan
palu untuk melihat keras tidaknya batuan.
3. Timbanglah masa batuan dengan neraca, catat dalam lembar pengamatan.
4. Ukur volume batuan dengan cara memasukkan batuan ke dalam gelas
yang berisi air tidak penuh. Catat volume air sebelum batuan dimasukkan
dan catat volume air setelah ada batuan. Selisih antara batuan, catatlah
dalam lembar pengamatan.
5. Hitunglah massa jenis batuan tersebut.
b. Karakteristik Batuan
1. Letakkan sebuah batuan dalam cawan gelas atau mangkok gelas.
2. Teteskan 3 sampai 5 tetes HCl atau H2SO4 atau air aki dengan pipet.
3. Amati yang terjadi pada batuan akibat HCl atau H2SO4 atau air aki, catat
dalam lembar pengamatan.
4. Ulangi langkah 1-3 dengan batuan yang berbeda-beda jenisnya.
c. Gambar Batuan
1. Ambilah beberapa macam batuan.
2. Gambarlah setiap batuan dengan kasar.
3. Lihatlah setiap batuan dengan lup.
4. Gambarlah batuan setelah dilihat dengan lup dalam lembar pengamatan.
d. Klasifikasikan Batuan
1. Perhatikan gambar berikut atau contoh-contoh batuan yang tersedia di
laboratorium sekolah
2. Klasifikasikan gambar contoh batuan tersebut berdasarkan asal
batuannya, apakah batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf atau
mineral.
3. Catatlah dalam table.

F. HASIL PENGAMATAN
a. Jenis Batuan
Tabel 9.2.
Massa Jenis
No. Batuan Massa (kg) Volume (M3)
(kg/M3)
1 Batu apung 0,028 0,10 0,28
2 Granit 0,11 0,23 0,48
3 Konglomerat 0,32 0,25 1,28
4 Batu gamping 0,95 0,15 9,63
5 Breksi 0,30 0,4 0,73

b. Karakteristik Bantuan
Tabel 9.3.
No. Batuan Karakteristik Batuan
1 Batu gamping Membentuk gas karbondioksida (CO2)
2 Basal Membentuk gelembung-gelembung gas
3 Batu pualam Mengeluarkan bunyi mendesis

c. Pengamatan Gambar Batuan

Batuan Beku

1. Batu apung: warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan,


terjadi di air.

2. Granit: terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu


kadang jingga.
3. Obsidian: hitam seperti kaca, tidak ada kristal
4. Basal: terdiri atas kristal-kristal kecil, berwarna hijau keabu-abuan dan
berlubang-lubang.
Batuan sedimen

1. Konglomerat: material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang


melekat satu sama lain.
2. Batu gamping (kapur): agak lemah, warna putih keabu-abuan, membentuk
gas karbondioksida (CO2) bila ditetesi asam.
3. Fibreksi: gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung
berapi, butirannya kasar dan bersudut-sudut tajam.
4. Batu pasir: jelas terlihat tersusun dari butir-butir pasir warna abu-abu,
kuning, merah.
5. Batu serpih: lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus,
warna hijau, hitam, kuning, merah, abu-abu.

Batuan Metamorf
1. Batu pualam: campuran warna yang berbeda-beda dapat menyerupai pita-
pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi asam
mengeluarkan bunyi mendesis.
2. Batu sabak: warnanya abu-abu kehijauan dan hitam, dapat dibelah-belah
menjadi lempeng-lempeng kecil.

d. Klasifikasi Batuan
Tabel 9.4.
No. Asal Alat Batuan Contoh
1 Batuan Beku Batu apung, obsidian, granit, basal
Konglomerat, batu pasir, breksi, batu
2 Batuan Metamorf
gamping
3 Batuan Sedimen Batu pualam, batu sabak
4 Mineral Grafit, galena, cavkpirik, hematit, magnetit

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
a. Jenis Batuan
1. Sebutkan jenis-jenis batuan!
Jawab:
 Batuan beku: batu apung, granit, obsidian, basal.
 Batuan sedimen: konglomerat, batu gamping, breksi, batu pasir, batu
serpih.
 Batuan metamorf: batu pualam, batu sabak.
2. Jelaskan ciri-ciri dari masing-masing jenis batuan tersebut!
Jawab:
 Batu apung                :  warna keabu-abuan, berpori-pori,
bergelembung, ringan, terjadi di air.

 Granit                         : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih


sampai abu-abu kadang jingga.

 Obsidian                     : hitam seperti kaca, tidak ada kristal, terdiri atas


kristal-kristal kecil, berwarna hijau keabu-abuan dan berlubang-
lubang.

 Konglomerat               : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan


pasir yang melekat satu sama lain

 Batu gamping (kapur) : agak lemah, warna putih keabu-abuan,


membentuk gas karbondioksida (CO2) bila ditetesi asam.

 Fibreksi                       : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari


letusan gunung berapi, butirannya kasar dan bersudut-sudut tajam.

 Batu pasir                   : jelas terlihat tersusun dari butir-butir pasir


warna abu-abu, kuning, merah.

 Batu serpih                 : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir


batuan halus, warna hijau, hitam, kuning, merah, abu-abu

 Batu pualam                 : campuran warna yang berbeda-beda dapat


menyerupai pita-pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai kasar,
bila ditetesi asam mengeluarkan bunyi mendesis
 Batu sabak                 : warnanya abu-abu kehijauan dan hitam, dapat
dibelah-belah menjadi lem peng-lempeng kecil.

3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang
lain? Jelaskan!
Jawab:
Suatu batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain karena ada
proses metamorfisme yaitu berubahnya satu jenis batuan menjadi batuan
lain karena pengaruh panas/ temperature tinggi, tekanan besar dan
perubahan kimia.

b. Klasifikasi Batuan
1. Sebutkan Jenis-jenis batuan!
Jawab:
Jenis batuan berdasarkan cara pembentukannya:
a. Batuan beku : batu apung, obsidian, granit, basal
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu gamping, breksi
c. Batua metamorf : batu pualam, batu sabak
2. Jelaskan factor-faktor apa yang dapat membedakan jenis batuan!
Jawab:
Faktor-faktor yang membedakan jenis batuan
a. Pembekuan magma dan lava
b. Pengendapan (sedimentasi)
c. Perubahan panas dan tekanan

3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain?
Jelaskan!
Jawab:
Suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena metamorfisme
yaitu berubahnya jenis batuan menjadi batuan lainnya karena pengaruh
panas/temperatur tinggi, tekanan besar dan perubahan kimia.

H. PEMBAHASAN
Batuan ada 3 macam yaitu batuan beku, batuan sedimen dan batuan metamorf.
Batuan beku terbentuk karena magma/lava yang mengalami pendinginan. Contoh
batuan beku adalah :

1. Batuan granit dengan ciri cirinya yaitu terbentuk dari kuarsa putih atau merah
jambu dan berfungsi sebagai bahan bangunan.
2. Batuan obsidian dengan ciri ciri berwarna hitam/coklat tua disebut juga batu
kaca, dahulu digunakan manusia purba untuk membuat ujung tombak/pisau.
3. Batuan basal dengan ciri ciri berwarna gelap dan terdiri dari butiran butiran
halus.
4. Batu apung dengan ciri ciri berongga dan ringan.
Kemudian contoh batuan sedimen atau endapan antara lain :
1. Batu konglomerat dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan kerikil bulat yang
direkatkan oleh lempung, pasir/gamping (kapur).
2. Batu breksi dengan ciri ciri tampak seperti kumpulan batu kerikil bertepi
tajam yang juga direkatkan oleh lempung, pasir, gamping/kapur.
3. Batu gamping/kapur dengan ciri ciri warnanya beranekaragam yaitu dari
putih sampai merah, coklat dan bersifat agak lunak, berfungsi sebagai bahan
baku dalam pembuatan baja, gelas dan semen.
4. Batu pasir dengan ciri ciri terbentuk dari butiran butiran kecil berupa kuarsa
warnanya bervariasi mulai dari kuning, coklat, merah jambu, hingga merah.
5. Batu serpih dengan ciri ciri berbutir paling halus, permukaan licin dan mudah
dibelah dan berwarna biru atau abu abu tua.
Batuan metamorf/malihan terdiri dari :
1. Batu Sabak dengan ciri ciri terdapat butiran halus mirip serat kayu, mudah
terbelah disebut juga dengan batu tulis dan digunakan sebagai bahan
bangunan.
2. Batu marmer/pualam dengan ciri ciri terdiri dari batuan batuan mineral yang
mengandung kalsium karbonat, mengkilap dan digunakan untuk membuat
patung, untuk pelapis dinding, meja dan lantai.

I. KESIMPULAN
Batuan menurut proses terjadinya di dalam perut bumi ada 3 macam yaitu:
1. Batuan beku terbentuk dari lava dan magma yang mengalami pendinginan.
2. Batuan sedimen terbentuk akibat erosi yang mengendap di dasar laut/danau.
3. Batuan metamorf terbentuk akibat pengaruh suhu dan tekanan tinggi sehingga
mencair dan berubah bentuk.

J. DAFTAR PUSTAKA
http://siindonesiacerdas.blogspot.com/2014/06/hasil-pratikum-batuan-ipa-sd.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Semoga laporan ini bermanfaat dan menambah ilmu dan wawasan bagi
saya sendiri dan bagi pembaca yang berkesempatan membacanya.

L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM IPA


Deskripsi foto/video
Macam-macam batuan
dalam praktikum.
Setelah memerhatikan
dan menggambar
bentuk batu tersebut,
tuliskan hasilnya pada
Batu Apung Batu Granit lembar pengamatanmu.

Batu Konglomerat Batu Gamping


Batu Breksi Batu Basal

Batu Pualam

Anda mungkin juga menyukai