Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

KELISTRIKAN
(Jenis Praktikum: Bimbingan)

SITI ANISAH
835672677

UPBJJ UT PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : SITI ANISAH
NIM : 835672677
Program Studi : S1 PGSD
dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya
siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari
ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya
ini.

Tualang, November 2020


Yang membuat pernyataan

SITI ANISAH
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

A. JUDUL PERCOBAAN
“Percobaan Muatan Listrik”

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari
sifat muatan.
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Pipet 2 buah.
2) Benang jahit secukupnya.
3) Lembaran wool / handuk
4) Palstik.
5) Isolasi.
6) Sisir plastic.
7) Potongan kertas kecil-kecil.

D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik adalah istilah yang diberikan pada partikel atom yaitu partikel
proton dan elektron.

Proton merupakan partikel atom bermuatan positif, sedangkan elektron


merupakan partikel atom bermuatan negatif. Perhatikan gambar atom berikut ini!

Semua unsur tersusun oleh satu jenis atom-atom. Atom itu sendiri disusun oleh
partikel-partikel lebih kecil yang disebut partikel subatom, yaitu proton, neutron,
dan elektron. Proton dan neutron terletak di dalam inti atom (nukleus), di luarnya
terdapat elektron yang berputar mengelilingi inti. Proton dan elektron memiliki
besar yang sama, tetapi jenis muatan yang berbeda. Sementara neutron,
merupakan partikel yang tidak memiliki muatan.
Muatan proton sebesar +1,6 x 10-19 C, sedangkan muatan elektron sebesar -1,6 x
10-19 C.

Muatan listrik secara individual tidak dapat dilihat, ditimbang, ataupun


didefinisikan.

Muatan listrik hanya dapat dirasakan efeknya. Ibarat angin, tidak dapat dilihat,
tetapi efeknya dapat diamati dan dirasakan.

Olehnya itu, kita juga dapat menghitung besar muatan listrik berdasarkan efek
yang ditimbulkannya. Salah satu dari efek tersebut adalah gaya listrik atau gaya
Coulomb.

Sifat Muatan Listrik

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sifat muatan listrik ada dua macam, yaitu tarik-
menarik dan tolak menolak.

Jika muatan positif bertemu dengan muatan positif lainnya (atau negatif dengan
negatif), maka akan saling tolak-menolak.

Tetapi, ketika muatan positif bertemu dengan muatan negatif, maka akan saling
tarik-menarik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Menggantungkan sebuah bola pimpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju
beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada bola pingpong damengamati
apa yang terjadi?
2) Menggosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya
pada potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa
yang terjadi?
3) Membiarkan percobaan 2 dalam waktu yang cukup lama dan mengamati apa
yang terjadi?
4) 4) Mengikatkan kedua buah bola pingpong pada benang kemudian
menggantungkannya kebagian pinggir meja (ditempelkan menggunakan
isolasi). Setelah itu mendekatkan pada kedua buah bola tetapi jangan sampai
bersentuhan. Serta mengamati apa yang terjadi?
5) Menggosokan bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan
keduanya dan mengamati yang terjadi?
6) Melengkapi tabel dengan hasil pengamatan pada lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN

1. Setelah tas plastik didekatkan pada pipet yang terlebih dahulu digosokkan pada baju,
pipet tersebut tertarik menuju tas plastik tersebut.

2. Setelah sisir digosokkan pada rambut, kemudian didekatkan pada kertas,maka kertas
tersebut bergerak berdiri sesuai arah sisir yang digerakkan.

3. Setelah sisir digosokkan pada rambut dan dibiarkan pada waktu yangcukup lama,
ternyata setelah didekatkan pada kertas tersebut, kertas tidak  bergerak. Hal ini
dimungkinkan karena muatan listrik pada sisir tersebutsudah hilang (berpindah pada
rambut).

4.
Kedua pipet tersebut sama-sama diam, bahkan tidak ada gerakan tarik menarik.

Setelah pipet kiri dan kanan digosokkan pada kain wol kemudiandidekatkan, kedua
5. pipet tersebut saling tolak menolak / diam.

6. Bola pingpong kiri digosok dengan Bola pingpong kanan digosok dengan
wool Wool Plastik Nilon
Wol Tolak menolak Tarik menarik Tarik menarik
Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda
A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan
negative maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D!
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawnan?
Jawab:
1) Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan
listrik.
2) Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3) Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negative maka:
a. B bermuatan positif
b. C bermuatan negatif
c. D bermuatan positif
4) Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan adalah
tarik menarik.

H. PEMBAHASAN
Muatan listrik adalah salah satu sifat dasar dari partikel elementer tertentu.
Terdapat dua jenis muatan, muatan positif dan muatan negatif. Muatan positif
pada bahan dibawa oleh proton, sedangkan muatan negatif oleh elektron. Muatan
yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan dengan tanda berbeda saling
tarik menarik.
I. KESIMPULAN
Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan
adalah tarik menarik.

J. DAFTAR PUSTAKA
https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-muatan-listrik.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Semoga laporan ini bermanfaat dan menambah ilmu dan wawasan bagi
saya sendiri dan bagi pembaca yang berkesempatan membacanya.

L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM IPA

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

Menyiapkan alat dan


bahan yang dibutuhkan
dalam praktikum.

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video


1. 1. Pipet diikat
dengan dengan
benang jahit lalu
ditempelkan
menggunakan
isolasi di pinggir
meja.
2. 2. Plastik yang
telah di
gosokkan ke baju
di dekatkan
dengan pipet.
Perhatikan reaksi
yang terjadi.

3.
3. Gosokkan sisir
pada rambut
berulang kali,
lalu dekatkan
pada potongan-
potongan kertas.
Perhatikan reaksi
yang terjadi.

4. 4. Gantungkan pipet
yang kedua
berdekatan dengan
pipet yang pertama.
Jangan sampai
bersentuhan.
Perhatikan yang
terjadi.

5. 5. Gosokkan pipet kiri


dan kanan dengan
dengan handuk lalu
dekatkan kedua pipet
tersebut. Amatilah
yang terjadi.
Tahap Akhir Deskripsi foto/video
Catatlah hasil yang
kamu temukan pada
praktek tadi. Salin
jawabanmu pada laporan
praktikum ini.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

A. JUDUL PERCOBAAN
“Percobaan Arus dan Tegangan Listrik”

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Baterai 1,5 Volt 3 buah.
2) Kabel secukupnya (merah dan hitam).
3) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah.
4) Gunting.
5) Penggaris.
6) Paku.
7) Mata pensil.
8) Penghapus.
9) Plastic.
10) Air keran.
11) Air garam.
12) Sendok.
13) Kertas.

D. LANDASAN TEORI
Arus Listrik
Arus listrik adalah  banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian pada satu waktu. Muatan listrik yang dimaksud di sini adalah elektron.
Arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dari kutub negatif ke kutub
posisif. Pada konsepnya, elektron bergerak dari negatif ke positif, sedangkan arus
listrik bergerak dari positif ke negatif? Kenapa demikian, Mari perhatikan gambar
berikut:
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama
lain dalam ruang hampa udara.
Tidak semua bahan bisa menghantarkan elektron dengan baik. Kemampuan
penghantar mengalirkan elektron ditentukan oleh susunan atom dari bahan
penghantar tersebut. Bahan yang mempunyai kemampuan mengalirkan elektron
dengan baik disebut dengan konduktor seperi besi, tembaga, air sumur,dll.
Sedangkan bahan yang sulit untuk mengalirkan elektron disebut dengan isolator,
misalnya plastik, kertas, air murni (H2O), dll.

Tegangan Listrik
Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik pada suatu
penghantar atau rangkaian listrik. Beda potensial adalah perbedaan jumlah
elektron yang berada dalam suatu arus listrik. Di satu sisi sumber arus listrik
terdapat elektron yang bertumpuk sedangkan di sisi yang lain terdapat jumlah
elektron yang sedikit. Hal ini terjadi karena adanya gaya magnet yang
memengaruhi materi tersebut. Dengan kata lain, sumber tersebut menjadi
bertegangan listrik. Tegangan listrik (disebut juga voltase) identik dengan beda
potensial.
Pada dasarnya, beda potensial (tegangan) inilah yang menyebabkan aliran elekron
dari potensial rendah (negatif) ke potensial tinggi (positif). Artinya adanya arus
listrik disebabkan karena adanya tegangan listrik pada dua titik (kutub positif dan
kutub negatif). Pada rangkain listik, bisa jadi setiap komponen listrik mempunyai
beda potensial yang berbeda tergantung hambatan komponen tersebut.
Dari pembahasan di atas, tegangan adalah awal dari terjadinya aliran arus
(elektron), jadi mereka berdua tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Tak akan ada
arus yang mengalir tanpa adanya tegangan (beda potensial). Lalu kenapa kita bisa
kena setrum? Jawabannya adalah karena ada tegangan listrik dan kita menjadi
konduktornya (penghantarnya).
Tubuh kita terdiri dari air dan mineral yang berfungsi sebagai konduktor listrik.
Setiap kita menyentuh sumber listrik, kita akan kena setrum. Hanya saja tidak
akan terasa jika voltasenya kecil. Setruman voltase kecil akan terasa jika kita
mengetesnya dengan lidah, walaupun hanya 3 Volt. Coba saja, hehe.. Jika
permukaan kulit kita kering, kita tidak akan tersetrum listrik sebab tak ada
elektron dari listrik yang mengalir ke tubuh kita.
Kesimpulannya, makin tinggi tegangan maka makin tinggi arus yang akan
mengalir. Adapun efek yang akan terjadi jika kita kena setrum, tergantung
hambatan (Ohm) pada tubuh kita. Makin tinggi hambatannya, maka makin kecil
arus yang akan mengalir melewati tubuh kita dan kita pun lebih punya potensi
untuk selamat.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan 1 : Arus Listrik
1) Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar
rangkaiannya.
2) Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3) Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(memilih saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi
jika belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
4) Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia
AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus yang
mengalir.
5) Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.
Menentukan jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan cara
mengisi hasil pengamatan anda pada table berikut ini.

Percobaan 2 : Tegangan Listrik


1) Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini.

2) Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa


demikian?

3) Kemudian membuat ragkaian seperti gambar berikut.


4) Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup,
menyala lebih terang, menyala sangat terang) mengapa demikian?

5) Melanjutkan dengan membuat rangakian seperti gambar berikut.

6) Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup,


menyala lebih terang, menyala sangat terang) mengapa demikian?

7) Melakukan hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan melakukan 3 buah
baterai yang dirangkai secara seri.

8) Mengapa pada percobaan b, c dan d nyala lampu berbeda.

F. HASIL PENGAMATAN
PERCOBAAN 1 : ARUS LISTRIK

1. Menyusun rangkaian listrik dangan 3 baterai secara seri.

2. Menghubungkan kabel merah dengan kutub (+) dan kabel hitam dengan kutub (-).
3.
Salah satu ujung kabel merah dan hitam dipasang bola lampu. Ternyata lampu
menyala. Hal ini menandakan adanya aliran listrik dari kutub positif menuju kutub
negative.

4. Nyala lampu menunjukkan adanya arus yang mengalir.

5. Tabel 8.1.

No Lampu Konduktor
Bahan
. Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok perak √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Grafit (mata pensil) √ √
7 Kertas √ √
8 Tas plastik √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √

PERCOBAAN 2 : TEGANGAN LISTRIK

1. a. Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada
tegangan listrik.

b.
Saklar (s) ditutup, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan listrik yang
mengalir lebih besar.

c. Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan listrik
yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini karena disebabkan jumlah baterainya juga
lebih banyak.

d. Setelah saklar ditutup, lampu menyala sangat terang karena jumlah baterai bamyak,
sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.
2. Besarnya arusarus
1. Besarnya listrik selalu
listrik berbanding
selalu lurus
berbanding dengan
lurus besarnya
dengan tegangan
besarnya listrik
tegangan  dan dan
listrik
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
2. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Dari hasil pengamatan, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik.
2) Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
4) Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah
baterai yang disusun secara seri atau parallel? Mengapa demikian?
5) Dari hasi; percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan tentang:
a. Arus listrik.
b. Tegangan listrik.
Jawab:
1. - Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah.
- Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan
listrik.

2. Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang

3. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik :

- I=V
R

- R=V
I

- V=I.R
- I = arus listrik (ampere)
- V = tegangan listrik (volt)
- R = hambatan listrik (ohm)

4. Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir lebih
sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
5. Kesimpulan
a.
Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan
berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.

b.
Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan listrik.

H. PEMBAHASAN
1. Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. 

Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama
lain dalam ruang hampa udara. 

2. Tegangan Listrik 
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukurenergi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik
dalam sebuah konduktor listrik. 

I. KESIMPULAN
Besarnya arus listrik selalu berbanding lurus dengan besarnya tegangan
listrik dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.

Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik dengan hambatan


listrik.
J. DAFTAR PUSTAKA
https://www.elangsakti.com/2013/03/konsep-dan-pengertian-arus-dan-
tegangan.html

K. KESULITAN YANG DI ALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Semoga laporan ini bermanfaat dan menambah ilmu dan wawasan bagi
saya sendiri dan bagi pembaca yang berkesempatan membacanya.

L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM

FOTO / VIDEO PRAKTIKUM IPA

Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video


Menyiapkan alat dan
bahan praktikum

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video


Proses pengerjaan
rangkaian listrik
menggunakan bahan dan
alat yang telah
disediakan.
Tahap Akhir Deskripsi foto/video

Mencatat hasil yang di


peroleh pada percobaan
rangkaian listrik
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai