Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

TELINGA
(Jenis Praktikum: Mandiri)

SITI ANISAH
835672677

UPBJJ UT PEKANBARU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2020
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Mahasiswa : SITI ANISAH
NIM : 835672677
Program Studi : S1 PGSD
dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum (LKP) ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan, Atas pernyataan ini saya
siap menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya abila dikemudian hari
ditemukan pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya
ini.

Tualang, Oktober 2020


Yang membuat pernyataan

SITI ANISAH
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

A. JUDUL PERCOBAAN
“Percobaan Kepekaan Indera Pendengar Manusia”

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui kepekaan indera pendengar seseorang.   

C. ALAT DAN BAHAN


1. Dua sendok makan
2. Dua mangkok
3. Sapu tangan dan kapas

D. LANDASAN TEORI

Telinga merupakan indera untuk mendengar. Setiap hari manusia mendengarkan


bermacam-macam suara, tetapi tidak semua suara dapat didengar. Telinga manusia
hanya mampu mendengarkan suara yang berfrekuensi antara 20-20.000 getaran
per detik (Hertz/ Hz).
Kemampuan setiap orang untuk mendengar suara/bunyi bervariasi atau tidak sama
satu dengan lainnya. Bahkan kemampuan untuk mendengar antara telinga kanan
dengan telinga kiri pun kadang-kadang tidak sama atau berbeda. Keras lemahnya
bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak.
Semakin kuat gelombang bunyi, semakin banyak sel reseptor yang bergerak.

Masing masing telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah,
dan telinga dalam. Bagian luar dan tengah telinga menyalurkan gelombang suara
dari udara ke telinga dalam yang berisi cairan, dimana energi suara mengalami
penguatan dalam proses ini. Telinga dalam berisi dua sistem sensorik
berbeda :koklea, yang mengandung reseptor untuk mengubah gelombang suara
menjadi impuls saraf sehingga kita dapat mendengar, dan apparatus vestibularis,
yang penting bagi sensasi keseimbangan.
Gambar 1. Anatomi Telinga

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga
dalam bentuk gelombang yang dihantarkan melalui udara atau tulang ke koklea.
Getaran tersebut menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke telinga
tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang akan memperkuat getaran
melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas
membran timpani dan foramen ovale. Energi getar yang telah diperkuat ini akan
diteruskan ke stapes yang menggerakkan foramen ovale sehingga cairan
perilimfe pada skala vestibule bergera

Getaran akibat getaran perilimfe diteruskan melalui membran Reissner yang


akan mendorong endolimfe, sehingga akan terjadi gerak relatif antara membran
basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsang mekanik yang
menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion
terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan
ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan
neurotransmitter ke dalam sinaps yang akan menimbulkan potensial aksi pada
saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke korteks
pendengaran (area 39-40) di lobus temporalis.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tutuplah matamu dengan sapu tangan.
2. Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok.
Tentukan jarak antar temanmu yang ditutup matanya dengan anda yang
memegang sendok dan mangkok, misalnya pertama 1m, kemudian 2m dan
seterusnya.
3. Setelah siap, anda akan ditutup matanya memberi aba-aba agar teman yang
memegang sendok mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian.
Dapatkah anda mendengar bunyi yang dihasilkan? Dapatkah anda mendengar
Dengan lebih naik ?
4. Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas.
Dapatkah anda mendengar dengan jelas? Telinga mana yang dapat mendengar
dengan baik ?
5. Selanjutnya bergantian dengan teman anda. Ulangi kegiatan sepserti yang anda
lakukan sebanyak empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga teman anda.
6. Hasil observasi anda kemudian masukkan ke dalam table 6.1.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 6.1 Kepekaan Indera Pendengar Manusia
No. Jarak Telinga sebelum Telinga setelah ditutup Keterangan
ditutup
Telinga kiri Telinga kanan

1. 1m Terdengar keras sekali Jelas Jelas Telinga


kanan
mendengar
2. 3m Terdengar keras Agak jelas Jelas
lebih baik
dari pada
3. 6m Terdengar kurang keras Agak jelas Masih jelas
telinga kiri.
4. 9m Terdengar lirih Kurang jelas Masih jelas

5. 12 m Terdengar makin lirih Kurang jelas Kurang jelas


G. PEMBAHASAN

Dari percobaan di atas menunjukkan bahwa kemampuan untuk mendengar


antara telinga kanan dengan telinga kiri terdapat perbedaan atau ketidaksamaan.
Dengan mata tertutup, pada jarak 1m antara telinga kanan dengan telinga kiri
masih terdapat kesamaan dapatmendengar jelas. Akan tetapi pada jarak 3m
sampai dengan 9m, terdapat perbedaan yangmana telinga kanan masih mampu
mendengar suara/bunyi dengan jelas. 
Berbeda dengantelinga kiri pada jarak tersebut, suara/bunyi terdengar kurang
jelas/samar. Begitu pula jika salah satu telinga kita ditutup dengan kapas maka
bunyi/suara masih bisa terdengar meskipun tidak sejelas apabila kedua mata
ditutup dengan sapu tangan. 
Untuk telinga kanan jika telinga kapas yang ditutup dengan kapas, suara/bunyi
masih dapat terdengar dengan jelas/lebih baik dari kejauhan dibandingkan jika
telinga kiri yang dibuka dan telinga kanan ditutup dengan kapas, bunyi yang
dihasilkan dari kejauhan terdengar samar-samar. Dengan demikian menunjukkan
bahwa telinga kanan memiliki kepekaan terhadap rangsang atau kemampuan
mendengar lebih baik, jika dibandingkan dengan telinga kiri.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kita masih dapat
mendengar bunyi pada jarak 1 meter, 3 meter, bahkan sampai 9 meter karena
bunyi merambat melalui udara.Kemampuan mendengar pada setiap orang tidak
sama/berbeda. Begitu juga, kepekaan antara telinga kanan dengan telinga kiri
terhadap rangsang berupa bunyi/suara terdapat perbedaanatau ketidaksamaan.
Kuat lemahnya bunyi juga tergantung pada banyaknya sel penerima yang
mengirim impuls ke otak

I. DAFTAR PUSTAKA
Prabowo, Nafis. (2012). Ilmu Pengetahuan Alam. Solo : CV. Qoyima Cendekia
Globalindo.
Rumanta, Maman. (2011). Praktikum IPA Di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sumardi, Yosaphat. (2011). Konsep Dasar IPA Di SD. Jakarta : Universitas
Terbuka.
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Semoga laporan ini bermanfaat dan menambah ilmu dan wawasan bagi
saya sendiri dan bagi pembaca yang berkesempatan membacanya.

K. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM IPA


Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

alat-alat dan bahan


percobaan kepekaan
indera pendengar manusia

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video


1. Kegiatan yang
dilakukan :

1. Menutup mata
dengan sapu tangan

2. 2. Teman yang lain


memegang sendok
dan mangkok
sambil mengatur
jarak lalu lalu
mengetuk kedua
benda tersebut
secara bergantian.
3.
3. Sumbatlah telinga
kanan dan telinga
kiri secara
bergantian dengan
kapas. Lalu
dengarlah telinga
bagian mana yang
mendengar dengan
lebih bagus

Tahap Akhir Deskripsi foto/video

Mencacat hasil
kegiatan yang telah
dilakukan pada tabel
6.1 kepekaan indera
pendengar manusia.
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

A. JUDUL PERCOBAAN
“Percobaan Struktur dan Fungsi Telinga”

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya.   

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gambar srtuktur alat pendengaran manusia
2. Lembar pengamatan
3. Alat tulis

D. LANDASAN TEORI

Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara &


juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. 
Secara anatomis, telinga manusia dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian,
yaitu:
1. Telinga bagian luar.
Telinga bagian luar terdiri dari aurikula (pinna, daun telinga) dan meatus
auditorius eksternus (meatus akustikus eksternus, liang telinga). Aurikula
terdiri dari kartilago elastin (tulang rawan) yang ditutupi kulit. Aurikula dapat
digerakkan sedikit oleh tiga otot kecil yang berjalan menuju aurikula dari
aponeurosis cranial dan tengkorak. Sedangkan meatus auditorius eksternus
adalah saluran dari daun telinga menuju membrana timpani, yang panjangnya
sekitar 2,5 cm dan terdiri dari tulang rawan dan tulang keras. Sepertiga luar
tersusun oleh tulang rawan, yang bersambungan dengan daun telinga, disebut
dengan pars kartilaginosa. Dua pertiga bagian dalam tersusun oleh tulang,
disebut dengan pars osseus. Pars osseus sedikit lebih sempit dari pada pars
kartilaginosa. Meatus dan permukaan luar membran timpani dilapisi oleh kulit.
Di dalam jaringan sub kutan pars kartilaginosa, terdapat kelenjar seruminosa
yang menghasilkan serumen.
2. Telinga bagian tengah.
Telinga bagian tengah adalah rongga kecil agak memanjang di dalam pars
petrosa os temporal. Di dalam telinga tengah terdapat bagian-bagian:
1. Membrana timpani (gendang telinga) yang membatasi antara telinga luar
dan telinga tengah. Membran ini merupakan membrane translussen abu-abu
seperti mutiara yang tersusun oblik dan melintasi ujung dalam meatus
auditorius eksternus, dengan permukaan luarnya menghadap ke bawah, ke
depan dan keluar. Membran ini tersusun atas jaringan ikat, pada permukaan
luar ditutupi oleh epitel yang bersambungan dengan epitel meatus auditorius
eksternus dan sisi dalam yang bersambungan dengan epitel seluruh telinga
tengah. Bagian atas (pars flaccid, membrana shrapnel) agak flaksid.
2. Ossikel adalah tiga tulang kecil yang menempati sebagian besar rongga,
terlentang melintasi rongga dari membrane timpani pada dinding lateral ke
fenestrum ovale pada dinding medial. Tiga tulang pendengaran ini adalah
maleus, inkus dan stapes.
3. Tuba auditiva eustachii (tuba faringo-tympanicum) adalah saluran tulang
dan tulang rawan yang menghubungkan nasofaring dengan telinga tengah dan
memungkinkan udara lewat dari nasofaring ke telinga bagian tengah. Saluran
ini panjangnya kira-kira 3,7 cm berjalan miring ke bawah agak depan, dan
dilapisi oleh lapisan mukosa. Saluran ini bermuara ke dalam dinding anterior
telinga tengah.
3. Telinga bagian dalam.
Telinga dalam terletak di dalam pars petrosus os temporale dan terdiri atas
organ pendengaran dan organ keseimbangan. Struktur telinga dalam terdiri atas
labirintus osseus dan labirintus membranosus.
1. Labirintus osseus merupakan serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh
cairan yang disebut perilimfe. Bagian ini terdiri dari:
a. Vestibulum, Yaitu ruangan kecil yang berhubungan dengan koklea
pada sisi anterior, dengan telinga tengah pada sisi lateral melalui fenestra
ovale dan fenestra rotundum, dan dengan kanalis semisirkularis pada sisi
posterior.
b. Koklea, yang berbentuk seperti rumah siput. Bagian dalam tulang
koklea, tabung membranosa berjalan dari dasar apeks dan ke arah bawah
kembali. Tabung yang mengarah ke atas dimulai dari fenestra rotundum
dan disebut skala vestibuli. Sedangkan tabung yang mengarah ke bawah
disebut skala timpani dan berakhir pada fenestra rotundum. Diantara dua
skala tersebut adalah skala media yang merupakan tabung berisi
endolimf. Di dalam koklea terdapat organ korti yaitu struktur yang
berjalan secara spiral kearah atas pada koklea, dan dalam perjalanannya
disokong oleh pilar sentralis yang melekat pada membrana basalis.
c. Kanalis semisirkularis, merupakan saluran setengah lingkaran yang
terdiri dari tiga saluran, yang satu dengan lainnya membentuk sudut 90
derajat, yaitu kanalis semisirkularis superior, kanalis semisirkularis
posterior, dan kanalis semisirkularis lateralis.

2. Labirintus membranosus, terdiri dari:


a. Utrikulus, berbentuk seperti kantong lonjong dan agak gepeng, terpaut
pada tempatnya oleh jaringan ikat, di sini terdapat saraf (nervus
akustikus) pada bagian depan, dan sampingnya ada daerah yang lonjong
disebut macula akustika. Pada dinding belakang utrikulus, ada muara
dari duktus semisirkularis dan pada dinding depannya ada tabung halus
disebut utrikulosa sirkularis, saluran yang menghubungkan utrikulus dan
sakulus.
b. Sakulus, berbentuk agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak
pada bagian depan dan bawah dari vestibulum dan terpaut erat oleh
jaringan ikat, dimana terdapat nervus akustikus. Pada bagian depan
sakulus ditemukan serabutserabut halus cabang nervus akustikus
berakhir pada macula akustika sakuli. Pada permukaan bawah sakulus
ada ductus reunien yang menghubungkan sakulus dengan ductus
koklearis, dibagian sudut sakulus ada saluran halus, disebut ductus
endolimfatikus yang berjalan melalui aquaduktus vetibularis menuju
permukaan bagian bawah tulang temporalis berakhir sebagai kantong
buntu yang disebut sakus endolimfatikus, yang terletak tepat di lapisan
otak durameter.
c. Duktus semisirkularis, terdiri dari tiga tabung selaput semisirkularis
yang berjalan dalam kanalis semisirkularis (superior, posterior dan
lateralis). Bagian duktus yang melebar disebut ampula selaput. Setiap
ampula mengandung satu celah sulkus ampularis yang merupakan tempat
masuknya cabang ampula nervus akustikus, sebelah dalam ada Krista
ampularis yang terlihat menonjol ke dalam yang menerima ujung-ujung
saraf.
d. Duktus koklearis, merupakan saluran yang bentuknya agak segitiga
seolah-olah membuat batas pada koklea timpani, atap duktus koklearis
terdapat membrane vestibularis, pada alasnya terdapat membrane
basilaris. Duktus koklearis mulai dari kantong buntu dan berakhir tepat
diseberang kanalis lamina spiralis pada kantong buntu. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar.

Gambar 5.1: Struktur Anatomi Telinga

E. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Perhatikan gambar struktur alat pendengar manusia.


2. Beri nama dan jelaskan fungsinya bagian-bagian telinga mulai dari telinga
bagian luar sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan anak
panah.

3. Kemudian masukkan dalam Tabel 6.2


F. HASIL PENGAMATAN

Gambar struktur alat pendengaran manusia


Tabel 6.2
Bagian-bagian yang menyusun telingan beserta fungsinya.
No Telinga Fungsi

Bagian Luar Bagian Tengah Bagian Dalam

1 Daun Telinga Menangkap


getaran
2 Lubang Telinga Mengantarkan
getaran
3 Gendang Telinga Meneruskan
gelombang bunyi
dari udara
4 Tulang Martil Menangkap
getaran dari
gendang telinga
dan
meneruskannya
ketingkap oval
5 Tingkap Oval Menghantarkan
getaran udara
6 Saluran semi sirkular Mengatur
keseimbangan
tubuh
7 Tulang sanggurdi Menangkap
getaran dari
gendang telinga
dan
meneruskannya
ke tingkap oval
8 Koklea / Rumah Mengubah
siput getaran menjadi
impuls
9 Saluran Eustachius Memasukkan
udara ke telinga
tengah dan
menjadikannya
tekanan udara di
dalam gendang
telinga.

G. PEMBAHASAN
Bagian-bagian telinga:

Telinga luar

 Daun telinga (external pinna) merupakan bagian telinga yang paling jelas terlihat
dari luar. Daun telinga memiliki lekukan-lekukan khas yang berfungsi untuk
mengumpulkan gelombang suara. Daun telinga memiliki struktur yang lentur
dan elsatis karena tersusun atas jaringan tulang rawan.

 Saluran telinga merupakan kelanjutan dari daun telinga yang menjadi saluran
masuknya gelombang suara menuju organ-organ pendengaran di bagian dalam.

 Gendang telinga (membran timpanik) akan bergetar ketika menerima gelombang


suara yang datang. Getaran atau vibrasi dari gendang telinga akan diteruskan
menuju tualng-tulang pendengaran.

Telinga tengah

 Tulang martil (maleus) merupakan tulang pendengaran pertama yang berbentuk


seperti martil/ palu dan akan bergerak ketika ada getaran yang datang.

 Tulang landasan (incus) merupakan tulang pendengaran kelanjutan dari tulang


martil

 Tulang sanggurdi (stapes) merupakan tulang pendengaran ketiga di telinga


tengah. Ketiga tulang pendengaran tersebut memiliki satu fungsi pokok untuk
menghantarkan dan memperkuat getaran suara yang datang.

Telinga dalam

 Jendela oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan koklea.


Jendela oval akan menerima getaran dari tulang sanggurdi dan meneruskannya
menuju koklea.

 Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput di


telinga bagian dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu saluran
vestibuler di bagian atas dan saluran timpanik di bagian bawah yang dipisahkan
oleh diktus koklea yang berukuran lebih kecil. Saluran vestibuler dan timpanik
berisi cairan perilimfa, sedangkan duktus koklea berisi cairan endolimfa.
 Organ korti, terletak pada duktus koklea. Organ korti mengandung sel reseptor
telinga yang akan menerima getaran dan mengubahnya menjadi impuls listrik
untuk dihantarkan ke otak. Sel reseptor tersebut memiliki rambut yang menjulur
ke dalam duktus koklea. Rambut tersebut beraut ke membran tektorial yang
menggantung di atas organ corti.

 Jendela bundar merupakan ujung dari koklea yang akan menjadi akhir dari
getaran suara karena getaran yang menumbuk jendela bundar akan menghilang.

 Vestibula terletak di belakang jendela bundar yang terdiri atas bagian sakulus
dan utrikulus, yang berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh.

 Saluran semisirkuler merupakan struktur berbentuk tiga saluran setengah


lingkaran yang berisi cairan endolimfa. Organ ini juga berperan dalam mengatur
keseimbangan tubuh.

 Saluran eustacheus merupakan saluran kecil yang menghubungkan telinga dalam


dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menyamakan takanan udara di dalam
telinga dengan atmosfer.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa Telinga merupakan salah
satu organ pengindraan eksternal yang dihantarkan ke.otak untuk di olah dan di
artikan.

I. DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.uinsby.ac.id/15869/8/Bab%205.pd
http://eprints.undip.ac.id/53796/3/LINDIANA_PUSPITASARI_2201011114018
6_Laporan_KTI_Bab_II.pdf

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Semoga laporan ini bermanfaat dan menambah ilmu dan wawasan bagi
saya sendiri dan bagi pembaca yang berkesempatan membacanya.
K. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM IPA


Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video

Membaca dan
memperhatikan struktur
alat pendengaran manusia
di media online.

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video

Mencatat hasil
pengamatan yang telah
dilakukan pada lembar
pengamatan.
Tahap Akhir Deskripsi foto/video

Bagian bagian yang


menyusun telinga :
1. Telinga bagian luar
- Daun telinga
- Lubang telinga
- Gendang teliga
2. Telinga bagian tengah
- Tulang martil
- Tulang sanggurdi
3. Telinga bagian dalam
- Tingkap oval
- Saluran semi
sirkular
- Koklea/ rumah siput
- Saluran eustachius

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

A. JUDUL PERCOBAAN
“Percobaan Mekanisme Transmisi Pendengaran”

B. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang di lalui
getaran suara dari suatu sumber bunyi.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gambar srtuktur alat pendengaran manusia
2. Lembar pengamatan
3. Alat tulis

D. LANDASAN TEORI
Proses mendengar diawali dengan gelombang suara masuk melalui
telinga luar (daun telinga). Kemudian gelombang suara memasuki rongga telinga
dan mengalami amplifikasi melalui proses resonansi. Selanjutnya gelombang suara
akan menuju membran timpani. Di membran timpani, gelombang suara diubah
menjadi getaran. Getaran tersebut akan menyebabkan tiga tulang pendengaran ikut
bergetar untuk mengubah tekanan suara menjadi energi mekanik. Dalam proses ini
terjadi penyamaan impedansi antara telinga luar dan telinga bagian tengah.
Kemudian getaran diteruskan ke koklea, dimana pada koklea terdapat cairan yang
akan ikut bergetar. Akibat getaran tersebut, cairan akan bergerak dan merangsang
sel-sel rambut pada organ korti yang terdapat di koklea. Getaran tersebut kemudian
akan dikirimkan melalui saraf sensoris menuju otak dalam bentuk impuls. Otak
menerima impuls dan me-nerjemahkannya sebagai suara.
Manusia dapat melakukan persepsi terhadap gelombang akustik
yang dite-rima. Persepsi tersebut terbagi dua, yaitu Interaural Time Difference (ITD)
dan Interaural Intensity Difference (IID).
a. Interaural Time Difference (ITD), merupakan perbedaan waktu saat gelombang
suara sampai pada kedua teli-nga. Kedua telinga dipisahkan oleh jarak 18 cm
sehingga menyebabkan terja-dinya perbedaan waktu tersebut. Telinga yang lebih
dekat dengan sumber su-ara akan lebih cepat menerima gelombang suara
dibandingkan telinga yang lain.
b. Interaural Intensity Difference (IID), menunjukkan bahwa posisi telinga yang
lebih dekat dengan sumber suara akan menerima intensitas suara yang lebih tinggi
dibandingkan telinga yang lain.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Pelajari gambar transmisi pendengaran.
b. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yangn dilalui
getaran suara, secara berurutan sesuai dengan nomor yang ada pada gambar
diatas.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Gendang Pendengaran
Gendang pendengaran atau membrana tympani adalah selaput atau membran
tipis yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah. Ia berfungsi untuk
menghantar getaran suara dari udara menuju tulang pendengaran di dalam
telinga tengah.
2. Tulang-Tulang Pendengaran
Tulang pendengaran ada 3 yaitu (martil atau malleus, landasan atau incus, dan
sanggurdi atau stapes). Ujung dari saluran
Eustachius juga berada di telinga tengah. Getaran suara yang diterima
oleh gendang telingaakan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-
masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ketulang berikutnya.
Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuhmeneruskan getaran
ke koklea atau rumah siput.
3. Tingkap Oval
Selaput yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga
dalam.Getaran suara akan dihantar dari gendang telinga, tulang pendengaran
(martil, landasan, sanggurdi), dan kemudian ke selaput di tingkap oval
untukdilanjutkan ke telinga dalam.

4. Koklea
Koklea mengubah getaran yang berasal dari cairan koklea dan struktur
terkaitmenjadi sinyal saraf. Koklea menerima suara dalam bentuk getaran,
yangmenyebabkan perilymph dan silia bergerak.
5. Cairan limfa
Cairan limfa ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan
menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran
tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah
menggerakkanmembran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan
cairan dalam salurantimpani.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi!
Jawab : Fungsi daun telinga adalah untuk mengumpulkan suara. Daun telinga
juga dapat memperbesar (mengamplifikasi) suara dan mengarahkannya ke
saluran telinga. Ketika memantul pada daun telinga, suara juga mengalami
proses penyaringan yang akan memberikan informasi mengenai lokalisasi suara.
Efek penyaringan tersebut pada manusia terutama untuk memilah suara yang
berada di rentang frekuensi suara manusia.

2. Jelaskan fungsi saluran Eustachius!

Jawab : Saluran ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya:


   a. Menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga dan
menyesuaikannya dengan tekanan udara di dunia luar.
   b. Mengalirkan sedikit lendir yang dihasilkan sel-sel yang melapisi
telinga tengah ke bagian belakang hidung.
   c. Sebagai filter (penyaring) kuman yang mungkin akan masuk ke dalam
telinga tengah.

3. Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita mendengar!


Jawab : Bunyi Dalam perambatannya memerlukan medium, jika kita berbicara
dan orang lain dapat mendengar, itu terjadi karena bunyi merambat melalui
udara. Bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Oleh karena itu jika kita
berada di bulan, kita tidak dapat mendengar bunyi dengan jelas, dikarenakan
tidak ada udara sebagai medium dalam perambatan bunyi. Bunyi juga dapat
merambat di benda padat dan cair.
4. Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama?
Jawab : Tergantung faktor-faktor yang mempengaruhi, aktivitas sering
mendengarkan musik menggunakan headset mudah mempengaruhi pendengaran
seseorang.

5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli!


Jawab :  Ada tuli konduksi dan tuli karena saraf, tuli konduksi disebabkan : ada
banyak kotoran/minyak serumen yang menutupi lubang telinga, rapuh/retaknya
tulang2 pendengaran, tingkap oval dan tulang sanggurdi tidak terhubung. Tuli
juga bisa terjadi karena rusaknya saraf ke 8 kranial (auditori).

H. PEMBAHASAN
Gelombang suara masuk melalui telinga dan ditangkap gendang telinga
kemudianterjadi vibrasi (getaran). Getaran ini akan diteruskan menuju telinga
tengah melaluitulang-tulang pendengaran yakni martil, landasan, dan sanggurdi.
Dari tulang sanggurdi,getaran diteruskan melalui jendela oval menuju koklea
yang berisi cairan.
Selanjutnya, getaran diteruskan menuju jendela bundar dengan arah gerakyang
berlawanan. Setelah itu, getaran akan diterima oleh sel-sel rambut (fonoreseptor)
didalam organ Corti. Getaran dalam cairan koklea akan menggetarkan membran
basiler,dan getaran ini juga akan menyebabkan membran tektorial ikut bergetar.
Getaran akandiubah menjadi impuls saraf, yang selanjutnya dihantarkan saraf
auditori menuju otak,sehingga kita dapat mendengar suara.

I. KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa mekanisme atau
proses mendengar adalah sebagai berikut:Getaran Suara --> Daun Telinga -->
Saluran Telinga --> Membran Timpani -->Maleus --> Inkus --> Stapes
-->tingkap oval --> koklea (rumah siput) --> Sel-sel Rambut --> membran
tektorial --> Organ Korti --> sel saraf auditori --> otak/saraf sensori.

J. DAFTAR PUSTAKA
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2012/12/proses-mekanisme-
pendengaran- pada-telinga-manusia.html

K. KESULITAN YANG DI ALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Semoga laporan ini bermanfaat dan menambah ilmu dan wawasan bagi
saya sendiri dan bagi pembaca yang berkesempatan membacanya.

L. FOTO DAN VIDEO PRAKTIKUM

FOTO/VIDEO PRAKTIKUM IPA


Tahap Awal / Pembukaan Deskripsi foto/video
Membaca dan
Mempelajari gambar
transmisi pendengaran.

Proses Kegiatan Deskripsi foto/video


Mencatat proses yang
telah dipelajari pada
lembar kerja.
Tahap Akhir Deskripsi foto/video

Peristiwa yang terjadi


pada bagian-bagian
telinga yang dilalui
getaran suara, secara
berurutan melalui :
1. Gendang telinga
2. Tulang-tulang
pendengaran
3. Tingkap oval
4. Koklea
5. Cairan limfa

Anda mungkin juga menyukai