Muai Panjang
KEGIATAN PRAKTIKUM
PERCOBAAN 1: PERUBAHAN PANJANG (MUAI PANJANG)
Kalor atau panas mempengaruhi semua jenis benda (zat). Semua jenis benda yang terkena panas
akan memuai. Pemuaian yang terjadi pada benda ada yang menguntungkan dan ada juga yang
merugikan. Contoh yang merugikan adalah pada pemasangan rel kereta api harus diberi antara
untuk mengatasi pemuaian, sedangkan yang menguntungkan banyak digunakan dalam teknologi
seperti; stop kontak, termometer bimetal, dan lain-lain.
Tahapan Kegiatan
1. Gantungkan kawat tembaga pada statis sedemikian rupa.
2. Ikatkan beban 50 gram atau 100 gram pada salah satu ujung kawat yang lain.
3. Di antara panjang kawat ikatkan kapas sebanyak tiga buah.
4. Berikan batasan pada kawat dengan dasar lantai ± 10 cm.
5. Basahi kapas dengan spiritus, kemudian bakarlah kapas tersebut.
6. Ulangi kegiatan dengan menggunakan jenis kawat yang lain.
7. Ukurlah berapa perubahan panjang dari masing-masing kawat saat dibakar/dipanasi?
8. Perhatikan gambar di bawah ini.
Catatan
Pemberian beban pada kawat jangan sampai merubah panjang. Artinya beban hanya berfungsi
sebagi pelurus Baja. Namun kalau ada karet dapat digunakan sebagai pengganti beban dengan cara
mengikatkan salah sate ujung kawat. Sehingga pada saat kawat dibakar karet akan menarik ke
bawah dan pertambahan panjang dapat diukur dari batas.
Panjang mula-mula kawat sebelum dipanasi diberi lambang/notasi dan pertambahan panjang saat
dibakar/dipanasi adalah ∆L dengan memasukkan suatu tetapan α, maka hubungan pertambahan
panjang ∆L adalah:
∆L = α L0 AT
∆T = pertambahan suhu dalam °C
Tabel 5.4
Pengamatan Pertambahan Panjang
Kesimpulan
Berdasarkan data percobaan, dapat disimpulkan bahwa makin elastis jenis logam,
makin panjang pertambahannya ( pemuaiannya ) adalah nikelin.
Jawaban Pertanyaan
1.
Dari logam-logam tersebut yang mengalami pertambahan panjang paling besar adalah
nikelin, karena nikelin terbuat dari bahan yang paling elastis diantaranya tembaga dan
kawat.
2.
Kawat nikelin mengalami pertambahan panjang lebih besar dibanding tembaga karena
bahan nikelin lebih elastis daripada tembaga sehingga lebih cepat memuai.
Laporan Praktikum IPA Modul 5. Pemuaian Zat Cair
Pembahasan
Botol yang telah diisi air berwarna merah dengan suhu 27 0 C ditutup dengan plastisin dengan
sedotan air minum ditengahnya. Botol tersebut dimasukan dalam baskom yang berisi air panas ( 87 0
C ). Dalam waktu 5 menit air merambat pada pipa dari plastisin dengan ketinggian berubah-ubah.
Setelah 5 menit suhu air dalam baskom menurun menjadi 61 0 C. Hal ini disebabkan karena ada
perpindahan kalor / panas dari air dibaskom ke air dalam botol lalu ke pipa dan adanya perpindahan
kalor dari air dibaskom keluar ( ke udara bebas ).
Kesimpulan
Pada percobaan zat cair, terjadi perpindahan kalor yaitu :
Tahapan Kegiatan
1. Dengan cara yang sama pada percobaan pemuaian zat cair rakitlah air dan bahan yang telah
disiapkan.
2. Perbedaan pada percobaan ini tidak perlu menggunakan larutan warm yang dimasukkan dalam
botol.
3. Siapkan air dingin (bukan air es) dalam ember atau baskom.
4. Perhatikan gambar di bawah ini.
Tabel 5.5
No Cara Pertama Keterangan
.
1. Sebelum botol dipanaskan apa yang terjadi dalam air. Air masih tenang
2. Setelah botol dipanaskan! Apa yang terlihat dalam Air tampak
air. bergelembung
3. Kira-kira berapa lama setelah pemanasan timbul 8 menit 12 detik
gelembung air.
PERCOBAAN PEMUAIAN CARA 2
Pada percobaan pemuaian benda gas cara kedua ini hanya menggantikan sedotan dengan balon
dan air dingin dengan air panas.
Tabel 5.6
|lang1053"drr_$rsWidthA3_trpaddft3Üb2drw10 rdrw10 ($
|phain Üwidctlparîd2$rrXtrftsWidvhB3!ddf,3Xtrpaddfr3ows
Pembahasan
Dari percobaan pertama kita dapat buktikan bahwa pemuaian benda gas terlihat pada gelembung-
gelembung air dalam baskom / ember dan pada percobaan kedua terbukti dengan adanya balon yang
semula kemps karena adanya pemuaian benda gas balon menjadi mengembang.
Kesimpulan
Benda gas akan memuai jika dipanaskan / diberi panas ( kalor ).