Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
kelimpahan rahmat dan karuniaNya sehingga kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis
berjudul “Roket Air”.Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk menambah nilai mata
pelajaran fisika serta menerapkan teori fisika.

Sehubungan dengan hal tersebut, perlu kiranya saya dengan ketulusan hati
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu guru pembimbing Mata Pelajaran Fisika yang
telah membimbing kami dalam menyelesaikan karya tulis ini. Saya juga berterima kasih kepada
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan
karya tulis ini.

Dalam penyusunan karya tulis ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman
kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran dari berbagai pihak agar karya tulis ini lebih baik dan bermanfaaat.
Akhir kami, saya ucapkan terima kasih dan sekian.

Malang , November 2014


Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENULISAN
B. TUJUAN PENULISAN
C. MANFAAT PENULISAN
D. RUMUSAN PERMASALAHAN
BAB II ISI
A. PENGERTIAN ROKET AIR
B. CARA MEMBUAT ROKET AIR
C. CARA KERJA ROKET AIR
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. KRITIK DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang telah kita pelajari sejak duduk pada tingkat
Sekolah Dasar (SD). Di dalamnya memuat banyak teori yang telah diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Tentunya, dalam berkehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari
teori fisika. Misalnya hukum gravitasi pada peristiwa jatuhnya buah apel dari pohonnya. Selain
itu, dalam ilmu pengetahuan juga memanfaatkan fisika, seperti pembuatan pesawat ulang-alik,
roket, pesawat terbang, balon udara dan masih banyak lagi. Oleh karena itu untuk mengetahui
salah satu penerapan teori fisika, dalam karya tulis ini akan disajikan mengenai roket air dengan
judul “ROKET AIR”.

B. TUJUAN PENULISAN

- Mengetahui apa itu roket air dan cara membuatnya


- Mengetahui cara kerja roket air

C. MANFAAT PENULISAN

- Dapat mengetahui cara membuat roket air


- Dapat mengetahui cara kerja roket air

D. RUMUSAN PERMASALAHAN

1. Apakah roket air ?


2. Bagaimana cara membuat roket air ?
3. Bagaimana cara kerja roket air ?
4. Faktor apa saja yang menentukan keberhasilan roket air ?


BAB II
ISI

A. PENGERTIAN DAN TEORI ROKET AIR


Roket air disebut juga water rocket merupakan sebuah benda yang bisa terbang dengan
memanfaatkan air dan udara. Roket air mulai populer di Indonesia sekitar tahun 2005/2006.
Roket air sering dilombakan baik pada tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Peserta
perlombaan kebanyakan pelajar baik yang duduk di bangku sekolah menengah bahkan
mahasiswa.
Teori fisika yang menjelaskan bagaimana roket air bisa terbang adalah hukum III Newton.
Hukum III Newton mengatakan bahwa “ Jika benda A memberikan gaya pada benda B (Gaya
Aksi/Faksi), maka benda B akan memberikan gaya pada benda A (Gaya Reaksi/Freaksi). Kedua
gaya ini memiliki besar yang sama tetapi arahnya berlawanan”.

B. CARA MEMBUAT ROKET AIR

• ALAT DAN BAHAN :


a. 2 botol bekas air mineral lebih baik yang bersoda karena lebih kuat.
b. Pipa Paralon ½ inch 2 meter.
c. Lembaran karton
d. 7-10 cable teast.
e. 3 penutup pipa paralon ( Dop tanpa ulir) ukuran ½ inc.
f. Pentil ( air intake) sepeda motor.
g. Lembaran fiber atau kertas tebal (bc ivory)
h. Sambungan pipa berbentuk T.
i. bola tenis.
j. Sambungan pipa paralon 1 inc.
k. Gunting, lem paralon, lakban biru, lakban hitam, cutter, dan double tape.
• Cara Membuat Roket Air :
a. Ambil satu botol cleo ukuran besar kemudian potong bagian bawahnya. Masukan alas botol
yang belum dipotong ke dalam botol yang sudah berlubang dan rekatkan dengan lakban bening.
b. Buatlah sayap menggunakan lembaran karton dengan bentuk sesuai selera dan ukurannya
sama. Bisa bentuk segitiga siku-siku , bujur sangkar, atau setengah bulan sabit. Kemudian
rekatkan pada ujung botol yang tidak dipotong menggunakan lakban biru.
c. Masukan pemberat berupa bola tenis ke dalam botol bagian atas sera rekatkan menggunakan
lakban hitam agar posisi pemberat tetap, untuk ujung yang berbentuk kerucut ,gunakan kembali
tutup botol cleo
• Cara Membuat Peluncur (Launcher) :
a. Potong pipa paralon ½ inch menjadi 2 bagian dan rangkailah dan membentuk sudut 90 derajat
dan 45 derajat, kemudian satukan dengan sambungan pipa, dan Bagian bawah beri papan kayu
untuk di jadikan landasan fungsinya untuk menahan roket saat akan diluncurkan. rekatkan
sambungan-sambungan tersebut menggunakan lem paralon.
b. Beri sambungan untuk tersendiri pada bagian pipa tempat masuknya
c. Ujung pipa bagian badan diberi Dop yang telah di pasang pentil (air intake sepeda motor).
Kemudian diberi lem paralon. Fungsinya adalah untuk menghubungkan peluncur denga pompa.
d. Usahakan di setiap sambungan jangan sampai ada lubang supaya udara tidak dapat keluar
ataupun masuk.
C. CARA KERJA ROKET AIR
1. Dimasukkan air (fluida cair) secukupnya ke dalam badan roket air melalui mulut botol (Untuk
gaya dorong maksimum, volume air sepertiga volume botol). Air digunakan sebagai medium
pendorong roket air (massa jenis air lebih besar dari pada massa jenis udara).
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
FA = ρ . g . h
Semakin besar massa jenisnya (ρ) maka semakin besar gaya dorong roket (FA). Na
2. Katup roket air dipasang dengan badan roket air. Katup Roket air memiliki luas penampang
yang jauh lebih kecil dibandingkan mulut botol,dan juga rapatkan dengan memegang bagian
roket dengan sambungan pipa
Sesuai dengan Hukum Pascal :
Semakin kecil luas penampang (A1), semakin besar gaya dorong yang
dihasilkannya (F2).

4. Sudut peluncuran roket diatur sedemikian rupa (Untuk menempuh jarak terjauh digunakan
sudut 45 derajat terhadap garis horizontal dan 90 derajat untuk ketinggian).
Sesuai dengan rumus Gerak Vertikal Ke atas lintasan parabola

7. Dilakukan pemompaan, pemompaan bertujuan untuk memampatkan volume, volume


berbanding terbalik dengan tekanan. Semakin kecil volum semakin besar tekanan. (Semakin
besar frekuensi pemompaan atau semakin banyak dipompa, semakin jauh jarak yang ditempuh
roket, namun pemompaan yang berlebihan dapat merusak pompa itu sendiri dan juga merusak
roket).
Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
P≈F
(P berbanding lurus dengan F)
Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga akan semakin besar.

8. Pada saat pemompaan dirasa cukup, dan lepas pegangan. sehingga katup akan terdorong
keluar, dan roket air dapat mengangkasa ke udara.

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ROKET AIR


1. Wings (sayap)
Ukuran wings yang bagus adalah yang tidak terlalu lebar atau tidak terlalu sempit, karena dapat
berpengaruh pada kestabilan roket saat meluncur. Makin lebar sayap maka makin lebar pula
luas penampang roket. Makin lebar luas penampang roket, makin mudah bagi roket untuk
mengalirkan udara tetapi juga makian besar hambatan yang diterima roket. Bahannya bisa dari
polycarbonate (dipakai untuk pintu kanopi), fiber atau bisa juga menggunakan sterofoam. Tetapi
apabila kita menggunakan sterofoam, bisa cepat rusak karena tidak kuat.
Jumlah sayap dapat tiga atau empat buah tetapi yang bagus adalah tiga buah. Apabila roket
meluncur di udara berbelok atau berputar-putar seperti baling-baling, mungkin terjadi kesalahan
pada jumlah sayap, bentuk dan ukuran yang tidak sama, sehingga akan menyebabkan roket
jatuh sebelum mencapai jarak yang maksimal. Fungsi dari wings adalah sebagai pengarah aliran
udara dari ujung roket menuju belakang. Selain itu juga, sebagai penyeimbang ketika roket
meluncur di udara agar tetap stabil.
2. Body ( Botol)
Body roket terdiri dari satu atau dua botol air minum bekas baik yang bersoda maupun air minum
biasa. Tetapi botol yang bagus di gunakan untuk membuat roket adalah botol bersoda ukuran
besar (1 liter). Alasannya karena mampu menampung lebih banyak udara dan air serta
mempunyai tekanan yang lebih kuat, sehingga roket akan meluncur lebih jauh. Dalam
pembuatan roket seringnya ruang kompresi digunakan sebagai body roket pula. Alur pada
permukaan botol juga berpengaruh pada hambatan angin yang diterima roket.
3. Nose cone
Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacam-macam, mulai dari
bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak mempunyai nose cone (hanya ujung botol
saja). Bentuk Nose cone yang bagus adalah bentuk kerucut, karena lebih mudah membelah
udara saat roket meluncur. Bahan untuk membuat nose cone hendaknya lebih lunak dari pada
bahan untuk membuat wings supaya lebih mudah untuk dibentuk, seperti bahan fiber. Sebelum
nose cone dipasang pada botol, masukkan pemberat ke dalamnya. Pemberatnya bisa dari kerikil
atau yang lainya, kemudian rekatkan pada ujung kerucut. Tujuannya adalah supaya apabila
roket mendarat maka bagian nose cone berada di bawah.
4. Volume Air
Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol yang paling ideal adalah 1/3
volume botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan membutuhkan waktu pemompaan
yang lama dan roket biasanya menjadi tidak stabil. Sebaliknya jika volumenya kurang dari 1/3
maka roket akan meluncur sebelum waktunya sehingga jarak tempuh roket kurang maksimal.
5. Cara Memompa
Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang memiliki tekanan udara yang kuat. Teknik
memompa diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat, hingga botol terlepas dari peluncurnya.
Apabila proses memompa berhenti dan botol belum terlepas atau tidak segera diluncurkan maka
udara dalam botol akan habis, sehingga roket tidak dapat meluncur secara maksimal.
6. Sudut Peluncuran
Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai jarak maksimal adalah 450. Apabila
sudutnya lebih dari itu maka roket akan meluncur ke atas dan jarak yang di tempuh jadi kurang
maksimal. Begitu juga sebaliknya apabila sudutnya kurang dari itu, roket akan jatuh dalam jarak
yang masih lumayan dekat.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau lebih tepatnya berbahan pendorong air dan
udara bertekanan. Seperti kita ketahui bersama bahwa udara dalam suatu ruangan akan
menekan ke segala arah dan akan mengalir menuju tekanan yang lebih rendah. Dengan dasar
tersebut jika suatu botol diisi dengan udara dengan tekanan tertentu maka udara dalam botol
akan menekan ke segala arah dan jika botol dilubangi pada suatu titik maka udara akan keluar
dari lubang tersebut dan akan menyebabkan gaya yang berlawanan arah dari keluarnya udara.
Roket bekerja karena ada aksi dan reaksi (hukum Newton ketiga). Perubahan momentum pada
lubang pengeluaran sama dengan perubahan momentum yang dialami roket, jadi air dan udara
yang keluar dari dalam botol menyebabkan botol terdorong berlawanan arah dari keluarnya air
dan udara.
B. KRITIK DAN SARAN
Seharusnya dalam pembelajaran fisika di sekolah harus diadakan praktikum khususnya
pembuatan roket air ini.
LAMPIRAN


-
DAFTAR PUSTAKA
- Google.com
- Wikipedia.com

Anda mungkin juga menyukai