Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRATIKUM

ROKET AIR

Disusun Oleh:

1. Laura Viodora
2. Shezra Oktadhilla Ramadhani
3. Sanchika Fadhylah Herfa
4. Tyta Cesya
5. Cristian Kadhasnah Putra
6. Rajisten Jovantri Silalahi

XII MIPA 5

SMA NEGERI 2 PANGKALPINANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG


KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ROKET
AIR”

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Elfian Noviansjah, selaku Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 2

Pangkalpinang.

2. Emma Hafiza, S.Pd., selaku wali kelas XII MIPA 5 dan guru mata
pelajaran Fisika

3. Teman-teman yang kami cintai.

Makalah ini memberi tahu tentang bagaimana upaya menanamkan sikap anti
korupsi dilingkungan sekolah. Kami sebagai kelompok 3 dari kelasXII MIPA 5
menyadari masih ada kekurangan pada makalah ini. Oleh sebab itu, kami menerima
saran dan kritik demi perbaikan karya kami. Kami juga berharap semoga makalah
ini mampu memengaruhi pembaca, dapat menambah pengetahuan dan dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Pangkalpinang, 25 Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 1
BAB II ISI PEMBAHASAN .................................................................................. 2
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 2
2.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 3
2.3 Langkah Kerja ............................................................................................... 3
2.3.1 Roket Air................................................................................................. 3
2.3.2 Peluncur Roket Air ................................................................................. 4
2.4 Cara Kerja...................................................................................................... 4
2.5 Prinsip Kerja .................................................................................................. 5
2.6 Faktor Yang Memengaruhi............................................................................ 5
2.7 Konsep Yang Berhubungan........................................................................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang telah kita pelajari sejak
duduk pada tingkat Sekolah Dasar (SD). Di dalamnya memuat banyak teori yang
telah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, dalam berkehidupan
sehari-hari kita tidak pernah lepas dari teori fisika. Misalnya hukum gravitasi pada
peristiwa jatuhnya buah apel dari pohonnya.
Oleh karena itu para ilmuwan terdahulu melakukan penelitian dan
percobaan- percobaan yang akhirnya melahirkan hukum-hukum seperti “Hukum
Kekekalan Momentum” dan “Perubahan Momentum”.
Dengan mengetahui hukum-hukum yang berkaitan dengan momentum dan
impuls tersebut masyarakat dapat membuat alat-alat yang berguna bagi kehidupan
mereka baik dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Adapun beberapa
alat yang telah ada yang dibuat berdasarkan hukum-hukum tersebut diantaranya
sabuk pengaman, desain mobil,helm, palu, sarung tinju, roket, serta alat-alat yang
lain. Namun jika kita menelaah lebih lanjut dengan mengusai hukum-hukum ini
banyak alat-alat dan benda-benda lain yang dapat kita ciptakan, misalnya saja roket
air ini yang prinsip kerjanya menggunakan dasar hukum kekekalan momentum.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara membuat Roket Air Sederhana?
2. Apa itu Hukum Kekekalan Momentum?
3. Apa hubungan Roket Air dan Hukum Kekekalan Momentum?
4. Apakah benar prinsip kerja roket menggunakan Hukum Kekekalan
Momentumyang di aplikasikan pada Roket Air sederhana?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui cara pembuatan roket sederhana.
2. Untuk mengetahui Hukum Kekekalan Momentum.
3. Untuk mengethui hubungan roket air dengan Hukum Kekekalan Momentum.
4. Untuk membuktikan bahwa prinsip kerja roket mengunakan Hukum Kekekalan
Momentum dengan alat sederhana yaitu roket air.

1
BAB II
ISI PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Roket air disebut juga water rocket merupakan sebuah benda yang bisa
terbang dengan memanfaatkan air dan udara. Roket air mulai populer di Indonesia
sekitar tahun 2005/2006. Roket air sering dilombakan baik pada tingkat kabupaten,
provinsi, bahkan nasional. Peserta perlombaan kebanyakan pelajar baik yang duduk
di bangku sekolah menengah bahkan mahasiswa.
Roket air merupakan suatu permainan yang menggunakan prinsip tekanan
udara. Jika dimanfaatkan pada tekanan tertentu udara mempunyai energi untuk
mendorong sesuatu.Udara yang dimanfaatkan pada roket air akan mendorong air
keluar, karena lubang untuk keluarnya air yang terdorong oleh udara kecil maka
mempunyai kecepatan dan energi yang cukup besar. Hal ini sesuai dengan rumus
debit air.
Air yang terdorong keluar akan mendorong udara bebas sehingga roket bisa
meluncur.Komposisi air dan udara juga mempunyai perbandingan tertentu agar
menghasilkan dorongan yang maksimal. Karena besarnya tekanan udara yang
dimanfaatkan harus sesuai dengan air yang diisi, sehingga pada akhirnya udara
yang dimanfaatkan cukup untuk mendorong air yang diisikan ke dalam badan roket.
Prinsip dasar atau prinsip kerja roket merupakan implemantasi dari Hukum
Kekekalan Momentum serta Hukum III Newton mengenai aksi-reaksi. Dalam dunia
pendidikan, berbagai percobaan bisa dilakukan untuk memahamkan kepada peserta
didik mengenai prinsip dasar roket mulai dari percobaan yang sederhana
menggunakan botol-botol bekas minuman soda.
Bagaimana roket air bisa meluncur?
1. Udara tekan yang ditambahkan menggunakan pompa akan
menciptakangelembung-gelembung yang mengambang diatas air dan
kemudian menekanvolume udara di bagian atas botol.
2. Botol dilepaskan dari pompa.
3. Air didorong keluar nossel oleh udara terkompresi.
4. Botol bergerak menjauh dari air karena mengikuti Hukum NewtonIII
Momentum sebuah partikel adalah sebuah vektor (p) yang didefinisikan
sebagai perkalian antara massa partikel m dengan kecepatannya (v). Momentum ini
merupakan besaran vektor yang memiliki besar dan arah.
P = m.v

2
Hukum kekekalan momentum Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa
dalam sebuah tumbukan antara dua benda dalam sebuah sistem, momentum
sebelum tumbukan adalah sama dengan momentum sesudah tumbukan. Yaitu:
m1v1+m2v2 = m1v1’+m2v2’
P1 + P2 = P1’ + P2’

2.2 Alat dan Bahan


1. 2 Botol bekas minuman (Aqua)
2. Pipa paralon ukuran ½ inci, dengan panjang 1m.
3. 1 Map
4. Lem pipa
5. Kabel ties
6. 4 dop ukuran ½ inci(penutup ujung pipa)
7. 3 tee ukuran ½ inci(penyambung pipa berbentuk T)
8. 2 elblow ukuran ½ inci(penyambung pipa berbentuk L)
9. Double tape
10. Pentil ban
11. Kardus
12. Lakban

2.3 Langkah Kerja


2.3.1 Roket Air
1. Memotong salah satu botol aqua bagian atas ± ¼ bagian
dari botol.
2. Meletakkan lilin madu di dalam botol yan telah dipotong.
3. Menghubungkan dua potongan botol tersebut dengan lem
besi, kemudian ditutup dengan lakban.
4. Memotong kardus dengan bentuk sayap (bentuk sesuai
keinginan) dengan jumlah 4 buah.
5. Kemudian rekatkan pada samping botol menggunakan lakban.
6. Buatlah bagian nosecone menggunakan kertas karton. Caranya buatlah
lingkaran dengan diameter yang diinginkan. Tergantung dari ujung botol
lancip atau tumpul. Apabila ujung botol semakin lancip maka diameter
lingkarannya harus semakin lebih lebar. Kemudian buatlah bentuk kerucut.
Rekatkan sisinya menggunakan doubletape. Masukan pemberat ke dalam
kerucut dan rekatkan di ujung kerucut dengan double tape agar posisinya
tetap saat meluncur. Kemudian satukan nosecone dengan botol mengunakan
lakban.

3
2.3.2 Peluncur Roket Air
1. Potonglah pipa berukuran 20 cm
sebanyak 4 buah, berukuran 15 cm
sebanyak 2 buah, dan berukuran 10 cm
sebanyak 2 buah juga
2. Bentuklah pipa menyerupai portable
dengan menggunakan penyambung
pipa bentuk L dan bentuk T.
3. Letakkan pentil di salah satu dop dengan dilubangkan tengahnya dan
direkatkan menggunakan lem pipa
4. Letakkan kabel ties dibagian leher peluncur lalu direkatkan menggunakan
lakban.
5. Peluncuran telah selesai di buat.

2.4 Cara Kerja


1. Masukkan air dengan ke dalam badan roket air melalui mulut botol (Untuk
gaya dorong maksimum, volume air sepertiga volume botol). Air digunakan
sebagai medium pendorong roket air (massa jenis air lebih besar dari pada
massa jenis udara). Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis:
FA = ρ . g . h
“Semakin besar massa jenisnya (ρ) maka semakin besar gaya dorong roket
(FA).”
2. Katup roket air dipasang dengan badan roket air. Katup Roket air memiliki
luas penampang yang jauh lebih kecil dibandingkan mulut botol, sesuai
dengan Hukum Pascal :“Semakin kecil luas penampang (A₁), semakin besar
gaya dorong yang dihasilkannya (F₂).”
3. Sudut peluncuran roket diatur sedemikian rupa (Untuk menempuh jarak
terjauh digunakan sudut 45° terhadap garis horizontal). Sesuai dengan
rumus Gerak Vertikal ke atas lintasan parabola.
4. Dilakukan pemompaan, pemompaan bertujuan untuk memampatkan
volume,volume berbanding terbalik dengan tekanan. Semakin kecil volume
semakin besar tekanan. (Semakin besar frekuensi pemompaan atau semakin
banyak dipompa, semakin jauh jarak yang ditempuh roket, namun
pemompaan yang berlebihan dapat merusak pompa itu sendiri dan juga
merusak roket).Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis: P≈F (P
berbanding lurus dengan F)Semakin besar tekanan, gaya dorongnya juga
akan semakin besar.
5. Pada saat pemompaan dirasa cukup,paralon penyangga ditarik. sehingga
katup akan terdorong keluar, dan roket air dapat mengangkasa ke udara.

4
2.5 Prinsip Kerja
Roket air bekerja berdasarkan prinsip dari hukum Bernoulli dan hukum III
Newton.Yakni penggabungan antara tekanan udara yang diberikan oleh pompa dan
gaya aksi reaksi yang diberikan oleh alat peluncur dan roket. Peluncuran roket dapat
berjalan mulus dan roket dapat meluncur keatas dengan lancar karena tekanan yang
diberikan cukup kuat dan air yang dimasukan kedalam roket tidak melampaui batas
yang seharusnya.
Pompa yang dihubungkan dengan pentil akan mengalirkan tekanan udara
saat pompa ditekan. Saat kran dibuka udara tersebut akan bergabung bersama air
dan membuat air yang berada didalam roket merasa terdesak keluar. Ketika tekanan
udara semakin kuat dan ruangyang ada didalam roket sudah terasa penuh maka
aliran udara dan air tersebut akan meluncur keatas.
Dengan menggunakan prinsip kerja seperti yang bekerja pada roket air ini
kita bisa memperoleh keuntungan yang besar. Karena kita tidak perlu berusaha
keras untuk meluncurkan sebuah roket dengan menggunakan mesin-mesin yang
lebih sulit tingkat pembuatannya, tetapi cukup dengan menekan pompa dan
memberikan tekanan udara yang cukup pada roket, maka roket pun akan meluncur.
Selain roket air ini, alat-alat yang kita butuhkan dalam kehidupan sehari-haripun
dapat dibuat dengan menggunakan prinsip kerjadan hukum yang sama seperti pada
roket air ini.

2.6 Faktor Yang Memengaruhi


1. Wings (sayap)
Ukuran wings yang bagus adalah yang tidak terlalu lebar atau tidak terlalu
sempit,karena dapat berpengaruh pada kestabilan roket saat meluncur. Makin lebar
sayap maka makin lebar pula luas penampang roket. Makin lebar luas penampang
roket, makin mudah bagi roket untuk mengalirkan udara tetapi juga makin besar
hambatan yang diterima roket. Bahannya bisa dari kardus, atau bisa juga
menggunakan sterofoam. Tetapi apabila kita menggunakan sterofoam, bisa cepat
rusak karena tidak kuat.
Jumlah sayap dapat tiga atau empat buah tetapi yang bagus adalah tiga buah.
Apabila roket meluncur di udara berbelok atau berputar-putar seperti baling-baling,
mungkin terjadi kesalahan pada jumlah sayap, bentuk dan ukuran yang tidak sama,
sehingga akanmenyebabkan roket jatuh sebelum mencapai jarak yang maksimal.
Fungsi dari wings adalah sebagai pengarah aliran udara dari ujung roket menuju
belakang. Selain itu juga, sebagai penyeimbang ketika roket meluncur di udara agar
tetap stabil.

5
2. Body ( Botol)
Body roket terdiri dari satu atau dua botol air minum bekas baik yang
bersoda maupun air minum biasa. Tetapi botol yang bagus di gunakan untuk
membuat roket adalah botol bersoda ukuran besar (1 liter). Alasannya karena
mampu menampung lebih banyak udara dan air serta mempunyai tekanan yang
lebih kuat, sehingga roket akan meluncur lebih jauh. Dalam pembuatan roket
seringnya ruang kompresi digunakan sebagai body roket pula. Alur pada
permukaan botol juga berpengaruh pada hambatan angin yang diterima roket.
3. Nose cone
Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacam-
macam, mulai dari bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak mempunyai
nose cone (hanya ujung botol saja). Bentuk Nose cone yang bagus adalah bentuk
kerucut, karena lebih mudah membelah udara saat roket meluncur. Bahan untuk
membuat nose cone hendaknya lebih lunak dari pada bahan untuk membuat wings
supaya lebih mudah untuk dibentuk, seperti bahan karton.
4. Volume Air
Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol yang paling
ideal adalah 1/3 volume botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan
membutuhkan waktu pemompaan yang lama dan roket biasanya menjadi tidak
stabil. Sebaliknya jika volumenya kurang dari 1/3 maka roket akan meluncur
sebelum waktunya sehingga jarak tempuh roket kurang maksimal.
5. Cara Memompa
Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang memiliki tekanan udara
yang kuat. Teknik memompa diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat, hingga
botol terlepas dari peluncurnya. Apabila proses memompa berhenti dan botol belum
terlepas atau tidak segera diluncurkan maka udara dalam botol akan habis, sehingga
roket tidak dapat meluncur secara maksimal.
6. Sudut Peluncuran
Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai jarak maksimal
adalah 45°.Apabila sudutnya lebih dari itu maka roket akan meluncur ke atas dan
jarak yang di tempuh jadi kurang maksimal. Begitu juga sebaliknya apabila
sudutnya kurang dari itu, roket akan jatuh dalam jarak yang masih lumayan dekat.

2.7 Konsep Yang Berhubungan


1. Udara memiliki tekanan
Udara yang dipompakan ke dalam botol mengakibatkan botol semakin
keras. Hal ini berarti udara memiliki tekanan. Semakin banyak udara yang kita

6
pompakan ke dalam botol semakin besar pula tekanan yang diterima botol tersebut,
sebaliknya semakin sedikit udara semakin kecil pula tekanan yang diterimanya.
2. Udara menempati ruang
Seperti hal tersebut di atas udara yang dipompakan ke dalam botol membuat
botol sedikit mengembang dan menjadi keras. Hal ini berarti udara mengisi seluruh
ruangan yang ditempatinya.
3. Perubahan Energi
Energi potensial → energi gerak → energi potensial gravitasi → energi gerak.
Udara yang dipompakan ke dalam botol disimpan menjadi energi potensial.
Ketika udara dilepaskan melalui mulut botol, energi potensial ini diubah menjadi
energi gerak,sehingga roket meluncur ke atas. Energi gerak ini akan diubah lagi
menjadi energi potensial gravitasi sehingga roket mencapai tempat paling tinggi.
Ketika roket turun, energi potensialgravitasi diubah lagi menjadi energi gerak.
4. Gaya Gesek
Ujung roket dibuat runcing atau kerucut adalah untuk memperkecil gaya
gesek dengan udara ketika meluncur. Karena dengan gaya gesek yang besar akan
menghambat laju roket, sebaliknya dengan gaya gesek yang lebih kecil menjadikan
roket meluncur dengan mudah.
5. Gaya Gravitasi Bumi
Gaya gravitasi dapat kita lihat ketika roket meluncur ke bawah karena
adanya gaya gravitasi bumi.
6. Sifat Bahan dan Kegunaannya
Sirip roket dibuat dari bahan kardus. Kardus memiliki sifat ringan dan agak
kaku tetapi tidak mudah robek sehingga tidak membebani roket serta dapat menjaga
keseimbangan roket ketika meluncur di udara. Badan roket memakai botol dari
bahan plastik. Plastik memiliki sifat ringan dan sedikit lentur serta tahan terhadap
tekanan udara yang terdapat dalam botol.

7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Roket air adalah roket yang berbahan bakar atau lebih tepatnya berbahan
pendorong air dan udara bertekanan. Seperti kita ketahui bahwa udara dalam suatu
ruangan akan menekan ke segala arah dan akan mengalir menuju tekanan yang lebih
rendah. Dengan dasar tersebut jika suatu botol diisi dengan udara dengan tekanan
tertentu makan udara dalam botol akan meneka ke segala arah dan jika botol
dilubangi pada suatu titik makan udara akan keluar dari lubang tersebut dan akan
menyebabkan gaya yang berlawanan arah dari keluarnya udara.
Roket bekerja karena adanya aksi dan reaksi. Perubahan momentum pada
lubang pengeluaran sama dengan perubahan momentum yang dialami roket, jadi
air dan udara yang dikeluarkan dari dalam botol menyebabkan botol terdorong
berlawanan arah dari keluarnya air dan udara.
1. Roket air adalah sejenis roket model yang menggunakan bahan bakar air
sebagai reaksi massa.
2. Pada dasarnya, sebuah roket dari jenis apapun memiliki cara kerja yang
sama, yakni memanfaatkan gaya aksi-reaksi.
3. Bahan bakar yang berupa air menciptakan gas panas yang terus
mengembang sehingga menghasilkan tekanan ke bawah dan mendorong
roket untuk meluncur
4. Agar roket data dipercepat ke atas maka gaya dorong harus lebih besar dari
gaya eksternal.
5. Banyaknya air pengisi roket mempengaruhi ketinggian luncuran roket,
untuk roket yang diisi badan roket, badan roket, berangsur-angsur
mengalami kenaikan tinggi luncuran.6. Pada saat air yang diisi sebanyak ±
½ badan roket, roket meluncur paling tinggi karenatekanan air dan udara
dalam roket seimbang.
6. Pada saat roket diisi air ± ¾ badan roket, tinggi luncuran roket mengalami
penurunan drastis, karena tekanan air dan udara tidak seimbang,air di dalam
roket lebih banyak dari udara

8
DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. 2023. Roket Air. Diakses di


https://id.m.wikipedia.org/w/index.php?title=Roket_air&action=history.
Pada tanggal 25 Februari 2024.
Serafica Gischa. 2023. Tekanan Hidrostasis: Faktor, Penerapan, Sifat, dan Prinsip.
Diakses di
https://amp.kompas.com/skola/read/2023/02/24/220000169/tekanan-
hidrostatis--faktor-penerapan-sifat-dan-prinsip. Pada tanggal 25 Februari
2024.
Fifa Pransiska Indra Loseta. 2023. Pengertian Gaya Gesek, Macam-macam Gaya
Gesek dan Rumus Gaya Gesek. Diakses di https://akupintar.id/info-pintar/-
/blogs/pengertian-gaya-gesek-macam-macam-gaya-gesek-dan-rumus-
gaya-gesek-. Pada 26 Februari 2024.
Rahma R. 2022. Memahami Pengertian Gaya Gravitasi, Fungsi, Hukum & Medan
Gravitasi. Diakses di https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-gaya-
gravitasi/. Pada 26 Februari 2024.
Joan Imanuella Hanna Pangemanan. 2023. Contoh Perubahan Energi dan
Penjelasannya. Diakses di
https://mediaindonesia.com/humaniora/603706/contoh-perubahan-energi-
dan-penjelasannya. Pada 26 Februari 2024.

Anda mungkin juga menyukai