Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN FISIKA

PEMBUATAN
ROKET AIR

Nama Anggota Kelompok :


1. Cindy Aulia
2. Eka Wahyuni
3. Naqiya Salsa Ansuri
4. Nayla Syifa Zahwa

SMAN 5 BUKITTINGGI TAHUN AJARAN


2023/2024
Kata Pengantar

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Tanpa pertolongannya tentunya saya
tidak akan sanggup menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Terimakasih saya ucapkan kepada bapak guru selaku pembimbing kami dalam
melaksanakan kegoatan praktek yaitu Pembuatan Roket Air.

Kami menyadari bahwa laporan yang kami buat masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari bapak yang membaca agar
menjadi acuan bisa menjadi lebih baik dimasa mendatang.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fisika merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam yang telah dipelajari
sejak dahulu. Di dalamnya terdapat banyak teori yang telah diaplikasikan
dalam kehidupan sehari hari. Karena itu dalam kehidupan, kita tidak pernah
lepas dari teori fisika.

Oleh karena itu, tentunya kita melakukan penelitian dengan percobaan untuk
mendapatkan pembuktian seperti pada hukum HIDROSTATIS.

Dengan mengetahui hukum hukum yang berkaitan dengan hudrostatis, dapat


mempermudah kita untuk menciptakan alat yang berguna baik dimasa
sekarang maupun masa depan. Salah satunya adalah roket air ini, dengan
prinsip kerjanya yang mengutamakan dasar hukum kekekalan momentum.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat roket air sederhana
2. Apa itu hukum hidrostatis
3. Apa hubungan hidrostatis dan roket air
4. Apakah benar prinsip kerja pasa roket air menggunakan hukum
hidrostatis?

C. Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan roket air sederhana
2. Mengetahui hidrostatis
3. Mengetahui hubungan hidrostatis dan roket air
4. Membuktikan prinsip kerja roket air menggunakan hukum hidrostatis
BAB II
ISI

A. Landasan Teori
Roket air merupakan suatu permainan yang menggunakan prinsip tekanan
udara. Jika dimanfaatkan pada tekanan tertentu udara mempunyai energi
untuk mendororng sesuatu. Udara yang dimanfaatkan pada roket air akan
mendorong air keluar, karena lubang untuk keluarnya air yang terdorong oleh
udara kecil maka mempunyai kecepatan dan energi yang cukup besar. Hak ini
sesuai dengan rumus debitair.

Air yang terdorong akan mendorong udara bebas sehingga roket bisa
meluncur. Komposisi air dan udara juga mempunyai perbandingan tertentu
agar menghasilkan dorongan yang maksimal. Karena besarnya tekanan udara
yang dimanfaatkan harus sesuai dengan air yang diisi, sehingga pada akhirnya
udara yang dimanfaatkan cukup untuk mendorong air yang diisikan kedalam
bada roket.

Prinsip dasar roket merupakan implementasi dari perubahan momentum serta


Hukum II Newton mengenai aksi-reaksi. Dalam dunia Pendidikan, berbagai
percobaan bisa dilakukan untuk memahamkan kepada peserta didik mengenai
prinsip dasar roket mulai dari percobaan.

Bagaimana roket air bisa meluncur?


1. Udara tekan yang ditambahkan menggunakan pompa akan menciptakan
gelembung gelembung yang mengambang diatas air dan kemudian
menekan volume uara di bagian atas botol.
2. Botol dilepaskan dari pompa.
3. Air didorong keluar nossel oleh udara terkompresi.
4. Botol bergerak menjauh dari air karena mengikuti Hukum Newton III.

HIDROSTATIS merupakan tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair
terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu.
B. Alat dan Bahan
i. 2 botol bekas minuman
ii. 1 dap ban
iii. Isolasi besar
iv. Gunting / pisau
v. Pompa sepeda
vi. Aie
vii. Plastisin
viii. Lem tembak
ix. Kertas karton

C. Langkah kerja
1. Potong kedua botol aqua bagian bawah bagian dari botol.
2. Hubungkan dua potongan botol tersebut dengan tutupan lakban.
3. Potong kertas karton dengan bentuk sayap ( bentuk sesuai keinginan )
dengan jumlah 3 buah.
4. Rekatkan pada ujung botol yang tidak dipotong menggunakan lem tembak.
5. Pasangpemberat lilin di depan.
6. Buat bagian nosecone menggunakan kertas karton, buatlah bentuk kerucut,
rekatkan sisinya menggunakan doubletape.

D. Cara kerja
 Masukkan air kedalam roket air melalui mulut botol ( untuk gaya
dorong maksimum, volume air sepertiga volume botol ). Air digunakan
sebagai medium pendorong roket air ( massa jenis air lebih besar
daripada massa jenis udara ). Sesuai dengan hukum Tekanan
Hidrostatis : “semakin besar massa jenisnya (p) maka semakin besar
gaya dorong roket (FA).
 Katup roket air dipasang dengan badan roket air. Katup roket air
memiliki luas penampang yang lebih kecil dibandingkan mulut botol.
Sesuai dengan Hukum Pascal : “semakin kecil luas penampang (A),
semakin besar gaya dorong yang dihasilkannya (F2).
 Sudut peluncuran roket diatur sedemikian rupa ( untuk menempuh jarak
terjauh digunakan sudut 45 derajat terhadap garis horizontal ). Sesuai
dengan rumus Gerak Vertikal Ke Atas Lintasan Parabola.
 Dilakukan pemompaan, bertujuan untuk menempatkan volume, volume
berbanding terbalik dengan tekanan. Semakin kecil volume semakin
besar tekanan (semakin besar frekuensi pemompaan atau semakin
banyak di pompa, semakin jauh jarak yang ditempuh roket, namun
pemompaan yang berlebihan dapat merusak pomppa itu sendiri dan juga
merusak roket). Sesuai dengan hukum Tekanan Hidrostatis : PF (P=
berbanding lurus dengan F) semakin besar tekanan, gaya dorongnya
juga akan semakin besar.
 Pada saat pemompaan dirasa cukup penyangga ditarik, sehingga katup
akan terdorong keluar, dan roket air dapat mengangkasa ke udara.
E. Prinsip Kerja
Roket air adalah roket yang menggunakan air dan udara bertekanan sebagai
bahan bakarnya. Roket bekerja berdasarka hukum Newton III dimana
keluarnya udara dan air dari roket menimbulkan gaya dorong yang mendorong
roket bergerak kearah berlawanan. Prinsip kerja roket air sangat sederhana
yaitu dengan mengisi dan mengompres udara ke dalam botol yang berisi air
kemudian dikeluarkan sehingga menimbulkan gaya dorong.

F. Faktor Yang Mempengaruhi


1. Wings (sayap)
 Ukuran wings yang bagus adalah yang tidak terlalu besar tidak terlalu sempit,
karena dapat berpengaruh pada kestabilan roket saat meluncur. Makin lebar
sayap maka makin lebar pula luas penampang roket. Makin lebar luas
penampang roket, makin mudah pula bagi roket untuk mengalirkan udara tetapi
juga makin besar hambatan yang diterima roket. Bahannya bisa dari kertas
karton (dipakai untuk pintu kanopi), atau bisa juga menggunakan sterofoam.
Tetapi apabila kita menggunakan sterofoam, bisa cepat rusak karena tidak kuat.
Jumlah sayap dapat tiga atau empat buah tetapi yang bagus adalah tiga buah.
Apabila roket meluncur di udara berbelok atau berputar-putar seperti baling-
baling, mungkin terjadi kesalahan pada jumlah sayap, bentuk dan ukuran yang
tidak sama, sehiingga akan menyebabkan roket jatuh sebellum mencapai jarak
yang maksimal. Fungsi dari wings adalah sebagai penyeimbang Ketika roket
meluncur di udara agar tetap stabil.
2. Body (botol)
 body roket terdiri dari satu atau dua botol air minum bekas baik yang bersoda
maupun air minum biasa. Tetapi botol yang bagus di gunakan untuk membuat
roket adalah botol bersoda ukuran besar (1 liter). Alasannya karena mampu
menampung lebih banyak udara dan air serta mempunyai tekanan yang lebih
kuat, sehingga roket akan meluncur lebih jauh. Dalam pembuatan roket
seringnya ruang kompresi digunakan sebagai body roket pula.Alur pada
permukaan botol juga berpengaruh pada hambatan angin yang diterima roket.
3. Nose cone
 Nose cone adalah bagian paling ujung dari roket. Bentuknya bermacam-
macam, mulaidari bentuk kerucut, kerucut tumpul, sampai yang tidak
mempunyai nose cone (hanya ujung botol saja). Bentuk Nose cone yang bagus
adalah bentuk kerucut, karena lebih mudah. membelah udara saat roket
meluncur, Bahan untuk membuat nose cone hendaknya lebih lunak dari pada
bahan untuk membuat wings supaya lebih mudah untuk dihentuk, seperti bahan
karton.

4. Volume air
 Bahan bakar dari roket air adalah air. Volume air dalam botol yang paling ideal
adalah 1/3 volume botol. Apabila volumenya terlalu banyak maka akan
membutuhkan waktu pemompaan yang lama dan roket biasanya menjadi tidak
stabil. Sebaliknya jika volumenya kurang dari 1/3 maka roket akan meluncur
sebelum waktunya sehingga jarak tempuh roket kurang maksimal.
5. Cara memompa
 Pompa yang digunakan adalah pompa sepeda yang memiliki tekanan udara
yang kuat. Teknik memompa diawali dengan pelan-pelan kemudian cepat,
hingga botol terlepas dari peluncurnya. Apabila proses memompa berhenti dan
botol belum terlepas atau tidak segera diluncurkan maka udara dalam botol
akan habis, sehingga roket tidak dapat meluncur secara maksimal.
6. Sudut peluncuran
 Sudut peluncuran yang mampu membuat roket mencapai jarak maksimal
adalah 45°. Apabila sudutnya lebih dari itu maka roket akan meluncur ke atas
dan jarak yang di tempuh. jadi kurang maksimal. Begitu juga sebaliknya
apabila sudutnya kurang dari itu, roket akan jatuh dalam jarak yang masih
lumayan dekat.

G. Hubungan
1. Udara memiliki tekanan
Udara yang dipompakan ke dalam botol mengakibatkan botol semakin keras.
Hal ini berarti udara memiliki tekanan, Semakin banyak udara yang kita
pompakan ke dalam botol semakin besar pula tekanan yang diterima botol
tersebut, sebaliknya semakin sedikit udara semakin kecil pula tekanan yang
diterimanya.
2. Udara menempati ruang
Seperti hal tersebut di atas udara yang dipompakan ke dalam botol membuat
botol sedikit mengembang dan menjadi keras. Hal ini berarti udara mengisi
seluruh ruangan yang ditempatinya.
3. Perubahan energi
Udara yang dipompakan ke dalam botol disimpan menjadi energi potensial.
Ketika udara dilepaskan melalui mulut botol, energi potensial ini diubah
menjadi energi gerak, sehingga roket meluncur ke atas. Energi gerak ini akan
diubah lagi menjadi energi potensial.
4. Gaya Gesek
Ujung roket dibuat runcing atau kerucut adalah untuk memperkecil gaya gesek
dengan udara ketika meluncur. Karena dengan gaya gesek yang besar akan
menghambat laju roket, sebaliknya dengan gaya gesek yang lebih kecil
menjadikan roket meluncur dengan mudah.
5. Gaya Grafitasi bumi
Gaya grafitasi dapat kita lihat ketika roket meluncur ke bawah karena adanya
gaya grafitasi bumi.
6. Sifat bahan dan gunanya
Sayap roket dibuat dari bahan kertas karton. Karton memiliki sifat ringan dan
agak kaku tetapi tidak mudah robek sehingga tidak membebani roket serta
dapat menjaga keseimbangan roket ketika meluncur di udara. Badan roket
memakai botol dari bahan plastik. Plastik memiliki sifat ringan dan sedikit
lentur serta tahan terhadap tekanan udara yang terdapat dalam botol.
H. Dokumentasi

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Roket air memiliki bahan pendorong yaitu air dan udara yang memiliki
tekanan.Seperti pada dasarnya dalam suatu suatu ruangan akan menekan ke
segala arah dan akan mengalir menuju tekanan yang lebih rendah. Dengan
dasar tersebut jika suatu botol diisi dengan udara dengan tekanan tertentu
makan udara dalam botol akan meneka ke segala arah dan jika botol dilubangi
pada suatu titik makan udara akan keluar dari lubang tersebut dan akan
menyebabkan gaya yang berlawanan arah dari keluarnya udara. Roket bekerja
karena adanya aksi dan reaksi. Perubahan momentum pada lubang pengeluaran
sama dengan perubahan momentum yang dialami roket, jadi air dan udara yang
dikeluarkan dari dalam botol menyebabkan botol terdorong berlawanan arah
dari keluarnya air dan udara.
 Roket air merupakan sejenis roket model yang menggunakan bahan
bakar air sebagai reaksi massa.
 Semua roket dari jenis apapun memiliki cara kerja yang sama, yakni
memanfaatkan gaya aksi-reaksi.
 Bahan bakar yang berupa air menciptakan gas panas yang terus
mengembang sehingga menghasilkan tekanan ke bawah dan mendorong
roket untuk meluncur

Anda mungkin juga menyukai