Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN ROKET AIR

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

1) Ancila Missy Agape (04)


2) Inez Gildas Agatha (17)
3) Lailatul Dwi Antasari (20)
4) Nabila Putri Ayundra (23)
5) Nafi’ah Rahmadanis Salsabilla (24)
6) Putri Gayatri (27)
7) Yunita Lestari (38)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BLITAR
Jl. A.Yani 112 Blitar Telp (0342)801414 Fax. (0342)801414 www.sman1blitar.sch.id Email :
info@sman1blitar.sch.id
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa dan kehendak-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata pelajaran fisika dengan membuat alat peraga yaitu roket air serta
pembahasannya berbentuk laporan.

Dalam pembuatan alat peraga ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kita
menyadari bahwa kelancaran dalam pembuatan alat peraga ini tidak lain berkat bantuan dan
dorongan dari teman-teman, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu guru mata pelajaran Fisika yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami
sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Teman-teman satu kelompok yang telah memantu dalam pembuatan alat peraga ini.

Semoga alat peraga ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai

Blitar, 23 Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang telah kita pelajari sejak duduk pada
tingkat Sekolah Dasar (SD). Di dalamnya memuat banyak teori yang telah diaplikasika
ndalam kehidupan sehari-hari. Tentunya, dalam berkehidupan sehari-hari kita tidak
pernah lepas dari teori fisika. Misalnya hukum gravitasi pada peristiwa jatuhnya buah
apel dari pohonnya.

Oleh karena itu para ilmuwan terdahulu melakukan penelitian dan percobaan-
percobaan yang akhirnya melahirkan hukum-hukum seperti
“Hukum Kekekalan Momentum” dan “Perubahan Momentum”.

Dengan mengetahui hukum-hukum yang berkaitan dengan momentum dan impuls


tersebut masyarakat dapat membuat alat-alat yang berguna bagi kehidupan mereka baik
dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Adapun beberapa alat yang telah ada
yang dibuat berdasarkan hukum-hukum tersebut. Namun jika kita menelaah lebih lanjut
dengan mengusai hukum-hukum ini banyak alat-alat dan benda-benda lain yang dapat
kita ciptakan, misalnya saja roket air ini yang prinsip kerjanya menggunakan dasar
hukum kekekalan momentum.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana cara membuat Roket Air Sederhana ?
2. Apa itu Hukum Kekekalan Momentum ?
3. Apa hubungan Roket Air dan hukum kekekalan Momentum ?
4. Apakah benar prinsip kerja roket menggunakan Hukum Kekekalan Momentum yang
diaplikasikan pada roket air ?

1.3 WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan pada hari Jum’at, 20 Oktober 2023
Tempat pelaksanaan : Jl. A. Yani no 83C/225

1.4 TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara pembuatan roket sederhana
2. Untuk mengetahui Hukum Kekekalan Momentum
3. Untuk mengetahui hubungan air dengan Hukum Kekekalan Momentum
4. Untuk membuktikan bahwa peinsip kerja roket menggunakan Hukum Kekekalan
Momentum dengan alat sederhana yaitu roket air
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Roket air merupakan roket yang berbahan bakar pendorong air dan udara bertekanan.
Udara dalam suatu ruangan akan menekan ke segala arah dan akan mengalir menuju tekanan
yang lebih rendah. Dari dasar tersebut, jika suatu botol diisi dengan udara dengan tekanan
tertentu maka udara dalam botol akan menekan ke segala arah dan jika tutup botol di buka
maka udara akan keluar dari lubang tutup tersebut dan akan menyebabkan gaya yang
berlawanan dari arah keluarnya udara. Roket air mendorong gas ke bawah, gas mendorong
roket air ke atas. Hal tersebut sesuai dengan hukum fisika yang berlaku yaitu hukum III
Newton atau biasa disebut juga dengan gaya aksi-reaksi yang berbunyi :

“Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua
memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua benda tersebut memiliki besar
yang sama tetapi berlawanan arah.”

Roket air juga menerapkan beberapa konsep atau prinsip fisika lainnya, diantaranya
adalah momentum dan impuls, dan gerak parabola. Momentum yang dihasilkan gaya dorong
oleh bahan bakar roket air yang berupa air, sama dengan momentum meluncurnya roket.
Hukum kekekalan momentum menyebutkan bahwa :

“Jika dua buah benda bertumbukan maka besar penurunan momentum pada salah
satu benda akan bernilai sama dengan besar peningkatan momentum benda lainnya.”

Dari pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai :

m1 v 1+ m2 v 2= m1 v 1 '+ m2 v 2 '
P 1 + P 2= P 1 ' + P 2 '

Hal tersebut berarti, total momentum system sama benda sebelum tumbukan selalu sama
dengan total momentum system benda setelah tumbukan. Prinsip terdorongnya roket air
memenuhi hukum kekekalan momentum. Pada keadaan mula-mula sistem dalam hal ini roket
dan bahan bakar diam, sehingga momentumnya sama dengan nol. Sesudah gas menyembur
keluar dari roket, momentum sistem tetap sehingga momentum sistem sebelum dan sesudah
gas keluar adalah sama.
BAB 3
ISI

3.1 ALAT DAN BAHAN


a) 2 botol aqua 1,5 L
b) Lakban
c) Sterofoam/kardus
d) Gunting
e) Cutter
f) Plastisin/clay
g) Pompa
h) Pentil ban bekas

3.2 CARA PEMBUATAN ROKET AIR


a) Menyiapkan alat dan bahan
b) Memotong salah satu botoh bagian bawah

c) Memasukkan plastisin sebagai pemberat di ujung botol

d) Menyambung botol yang telah dipotong dengan botol yang masih utuh dengan posisi
saling membelakangi. Sambung juga bagian fairingnya
e) Membuat sirip roket dari bahan yang ringan dan kuat (styrofoam) minimal 3 sirip,
untuk menjaga keseimbangan roket.

f) Menyambungkan pada bagian bawah roket dengan simetris antar sirip yang lain

g) Membuat ujung roket air dari kertas karton dengan desain mengerucut
(aerodinamis)Tidak mesti berbahan karton, asal nose-cone dapat bertahan dan stabil
ketika diluncurkan.

h) Roket air siap diluncurkan


3.3 CARA KERJA ROKET AIR

a) Udara tekan ditambahkan yang menciptakan sebuah gelembung yang mengambang


diatas air dan kemudian menekan volume udara di bagian atas botol.
b) Botol dilepaskan dari pompa.
c) Air didorong keluar nossel oleh udara terkompresi.
d) Botol bergerak menjauh ke atas.

3.4 KETERKAITAN MOMENTUM DENGAN PRINSIP KERJA ROKET AIR


Dorongan roket dan jet merupakan penerapan yang menarik dari hukum III Newton
dan Kekekalan momentum. Roket memiliki tangki yang berisi bahan bakar hidrogen cair
dan oksigen cair. Bahan bakar tersebut dibakar dalam ruang pembakaran sehingga
menghasilkan gas lalu dibuang melalui mulut pipa yang terletak dibelakang roket.
Akibatnya terjadi perubahan momentum pada gas selama selang waktu
tertentu.Berdasarkan hukum II Newton, perubahan momentum selama suatu selang waktu
tertentu = gaya total. Jadi bisa dikatakan bahwa terdapat gaya total pada gas yang
disemburkan roket ke belakangGaya total tersebut merupakan gaya aksi yang diberikan
oleh roket kepada gas, di mana arahnya ke bawah Sebagai reaksinya, gas memberikan
gaya reaksi kepada roket, di mana besar gaya reaksi = gaya aksi, hanya arahnya
berlawanan. Gaya reaksi yang diberikan oleh gas tersebut yang mendorong roket ke atas.
BAB 4
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Bahwa roket air dapat meluncur karena adanya perbedaan tekanan antara
di dalam botol dan di luar botol. Karena tekanan yang di dalam botol sangat
tinggi, udara yang ada di dalam botol memaksa keluar dan mendorong air
sehingga tekanan udara yang berada di dalam dan di luar botol sama, dan pada
saat itulah roket meluncur

Roket air dapat terbang dengan memperhatikan semua prinsip yang bekerja pada
roket. hukum aksi-reaksi / hukum newton 3 adalah hukum yang menyebabkan roket air
dapat terbang, roket air memberikan gaya aksi yang sangat besar kepada gas, dengan
mendorong gas keluar, dan gas tersebut memberikan gaya reaksi yang sama besar, dengan
mendorong roket air ke atas. Gaya dorong yang diberikan gas kepada roket air sama besar
dengan gaya yang diberikan roket air kepada gas, hanya arahnya berlawanan. Roket air
mendorong gas ke bawah, gas mendorong roket air ke atas.

Tinggi roket meluncur tergantung beberapa faktor yaitu, Luas penampang


roket, Udara yang dipompakan ke roket, volume air yang di masukan kedalam
roket, dan massa roket.

4.2 SARAN
1. Saat memebuat roket, perhatikan letak pengunci roket, karena jika tidak perhatikan
roket air tidak akan mampu terbang secara maksimal.
2. Saat peluncuran roket, isi roket dengan volume air 1/3 dari volume botol dan buatlah
posisi roket air saat peluncuran sebesar 45 derajat supaya roket dapat terbang secara
maksimal.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai