Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kuasa dan kehendak-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata pelajaran fisika dengan membuat alat peraga yaitu roket air serta
pembahasannya berbentuk laporan.
Dalam pembuatan alat peraga ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kita
menyadari bahwa kelancaran dalam pembuatan alat peraga ini tidak lain berkat bantuan dan
dorongan dari teman-teman, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu guru mata pelajaran Fisika yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami
sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Teman-teman satu kelompok yang telah memantu dalam pembuatan alat peraga ini.
Semoga alat peraga ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Oleh karena itu para ilmuwan terdahulu melakukan penelitian dan percobaan-
percobaan yang akhirnya melahirkan hukum-hukum seperti
“Hukum Kekekalan Momentum” dan “Perubahan Momentum”.
1.4 TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara pembuatan roket sederhana
2. Untuk mengetahui Hukum Kekekalan Momentum
3. Untuk mengetahui hubungan air dengan Hukum Kekekalan Momentum
4. Untuk membuktikan bahwa peinsip kerja roket menggunakan Hukum Kekekalan
Momentum dengan alat sederhana yaitu roket air
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Roket air merupakan roket yang berbahan bakar pendorong air dan udara bertekanan.
Udara dalam suatu ruangan akan menekan ke segala arah dan akan mengalir menuju tekanan
yang lebih rendah. Dari dasar tersebut, jika suatu botol diisi dengan udara dengan tekanan
tertentu maka udara dalam botol akan menekan ke segala arah dan jika tutup botol di buka
maka udara akan keluar dari lubang tutup tersebut dan akan menyebabkan gaya yang
berlawanan dari arah keluarnya udara. Roket air mendorong gas ke bawah, gas mendorong
roket air ke atas. Hal tersebut sesuai dengan hukum fisika yang berlaku yaitu hukum III
Newton atau biasa disebut juga dengan gaya aksi-reaksi yang berbunyi :
“Apabila sebuah benda memberikan gaya kepada benda lain, maka benda kedua
memberikan gaya kepada benda yang pertama. Kedua benda tersebut memiliki besar
yang sama tetapi berlawanan arah.”
Roket air juga menerapkan beberapa konsep atau prinsip fisika lainnya, diantaranya
adalah momentum dan impuls, dan gerak parabola. Momentum yang dihasilkan gaya dorong
oleh bahan bakar roket air yang berupa air, sama dengan momentum meluncurnya roket.
Hukum kekekalan momentum menyebutkan bahwa :
“Jika dua buah benda bertumbukan maka besar penurunan momentum pada salah
satu benda akan bernilai sama dengan besar peningkatan momentum benda lainnya.”
m1 v 1+ m2 v 2= m1 v 1 '+ m2 v 2 '
P 1 + P 2= P 1 ' + P 2 '
Hal tersebut berarti, total momentum system sama benda sebelum tumbukan selalu sama
dengan total momentum system benda setelah tumbukan. Prinsip terdorongnya roket air
memenuhi hukum kekekalan momentum. Pada keadaan mula-mula sistem dalam hal ini roket
dan bahan bakar diam, sehingga momentumnya sama dengan nol. Sesudah gas menyembur
keluar dari roket, momentum sistem tetap sehingga momentum sistem sebelum dan sesudah
gas keluar adalah sama.
BAB 3
ISI
d) Menyambung botol yang telah dipotong dengan botol yang masih utuh dengan posisi
saling membelakangi. Sambung juga bagian fairingnya
e) Membuat sirip roket dari bahan yang ringan dan kuat (styrofoam) minimal 3 sirip,
untuk menjaga keseimbangan roket.
f) Menyambungkan pada bagian bawah roket dengan simetris antar sirip yang lain
g) Membuat ujung roket air dari kertas karton dengan desain mengerucut
(aerodinamis)Tidak mesti berbahan karton, asal nose-cone dapat bertahan dan stabil
ketika diluncurkan.
4.1 KESIMPULAN
Bahwa roket air dapat meluncur karena adanya perbedaan tekanan antara
di dalam botol dan di luar botol. Karena tekanan yang di dalam botol sangat
tinggi, udara yang ada di dalam botol memaksa keluar dan mendorong air
sehingga tekanan udara yang berada di dalam dan di luar botol sama, dan pada
saat itulah roket meluncur
Roket air dapat terbang dengan memperhatikan semua prinsip yang bekerja pada
roket. hukum aksi-reaksi / hukum newton 3 adalah hukum yang menyebabkan roket air
dapat terbang, roket air memberikan gaya aksi yang sangat besar kepada gas, dengan
mendorong gas keluar, dan gas tersebut memberikan gaya reaksi yang sama besar, dengan
mendorong roket air ke atas. Gaya dorong yang diberikan gas kepada roket air sama besar
dengan gaya yang diberikan roket air kepada gas, hanya arahnya berlawanan. Roket air
mendorong gas ke bawah, gas mendorong roket air ke atas.
4.2 SARAN
1. Saat memebuat roket, perhatikan letak pengunci roket, karena jika tidak perhatikan
roket air tidak akan mampu terbang secara maksimal.
2. Saat peluncuran roket, isi roket dengan volume air 1/3 dari volume botol dan buatlah
posisi roket air saat peluncuran sebesar 45 derajat supaya roket dapat terbang secara
maksimal.
LAMPIRAN