Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH LUAS LUBANG VENTILASI PADA DEBIT UDARA BALON

HOVERCRAFT
Laporan

Disusun oleh :

Aisha Nadine XIA / 01

Anastasia Febiola Melati Putri XIA / 04

Angeline XIA / 06

SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTO ALOYSIUS I

Jl. Sultan Agung No.4, Bandung

TAHUN AJARAN 2019-2020

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
pemberkatanNya sehingga karya ilmiah yang berjudul “PENGARUH LUAS LUBANG
VENTILASI PADA DEBIT UDARA BALON HOVERCRAFT” bisa diselesaikan.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ini, untuk memahami dan
membuktikan materi yang sedang dipelajari, terutama pada materi fluida dinamis.

Penyusunan makalah ini kami lakukan dengan cara bertanya kepada guru
pembimbing praktikum fisika dan melengkapi informasi dari media internet dan para guru
pendamping, sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik

Banyak hambatan yang kami temui selama proses penyusunan makalah dari kesulitan
memahami materi dan sulitnya penyempatan waktu untuk menyusun makalah ini.

Tetapi hambatan-hambatan tersebut dapat kami atasi dan diselesaikan dengan bantuan
dari beberapa orang. Maka dari itu, pada kesempatan ini, kami ucapkan terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa, orang tua kami, guru praktikum, dan teman-teman kami.

Karya tulis ilmiah kami masih jauh dari sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut.
Oleh karena itu, kami memohon maaf bila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini.

Kami mohon juga saran dan kritik yang membangun sehingga kami dapat terus
menjadi lebih baik demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap semoga
gagasan pada karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pendidikan dan pembaca pada
umumnya.

Bandung, 04 November 2019

Penyusun

ii
Daftar Isi

Pengaruh Luas Lubang Ventilasi pada Debit Udara Balon Hovercraft......................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................iii

Bab 1 Pendahuluan.................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................................................1

1.2 Rumusan masalah........................................................................................................2

1.3 Tujuan percobaan........................................................................................................2

1.4 Manfaat percobaan......................................................................................................2

1.5 Ruang lingkup kajian...................................................................................................2

1.6 Hipotesis......................................................................................................................2

Bab II Landasan Teori................................................................................................................3

2.1 Prinsip Kerja Hovercraft Balon.......................................................................................3

2.2 Hukum Newton................................................................................................................4

2.3 Fluida Dinamis.................................................................................................................5

Bab III METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................7

3.1 Pembuatan Alat................................................................................................................7

3.2 Cara Kerja.........................................................................................................................8

Bab IV Hasil dan Pembahasan...................................................................................................9

Bab 5 Kesimpulan dan Saran...................................................................................................22

5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................22

5.2 Saran...............................................................................................................................22

Daftar Pustaka...........................................................................................................................iv

iii
iv
Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Fenomena fluida adalah salah satu fenomena alam yang sering ditemukan. Fluida
adalah suatu zat yang dapat mengalir, mencakup zat cair dan gas seperti air dan udara. Zat
padat seperti kayu tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam fluida. Semua
zat cair dapat dikelompokkan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu
tempat ke tempat yang lain.

Hovercraft adalah sebuah alat transportasi yang bergerak meluncur di atas permukaan
halus dengan sebuah bantalan udara, sering juga disebut air cushion vehicle atau ACV.
Bagaimana bantalan udara dibuat, dan bagaimana itu memungkinkan kendaraan untuk
meluncur begitu bebas? Ventilasi atau arus udara bertekanan rendah yang bergerak lambat
dikeluarkan ke bawah ke permukaan di bawah hovercraft. ACV biasanya memiliki sebuah
rok yang fleksible, juga disebut tirai, yang memerangkap arus udara, menjaga mereka di
bawah hovercraft. Arus udara yang terperangkap dapat membuat bantalan udara pada
permukaan, tanah maupun air. Bantal udara sangat mengurangi gesekan sehingga
memungkinkan kendaraan meluncur bebas di atas permukaan halus di bawah.

Berbagai bentuk/ rancangan hovercraft telah dibuat oleh orang, mulai dari
bentuk/rancangan yang sederhana sampai pada bentuk/rancangan yang rumit/kompleks.
Bentuk/ rancangan hovercraft yang telah dikembangkan di Indonesia adalah digunakan untuk
transportasi kemiliteran.

Pada tugas praktikum mandiri oleh siswa kelas 11, hovercraft yang dibuat adalah tipe
hovercraft sederhana yang terbuat dari balon sebagai gaya dorong dan gaya angkatnya. Dasar
yang digunakan adalah foam tipis yang memiliki tebal 0,3 cm. Hovercraft ini tidak memiliki
rok karena Atas dasar pertimbangan, penulis mengamati sebuah hovercraft yang lebih kecil,
praktis, ringan, ekonomis. Hovercraft ini masih banyak kekurangannya, terutama
ketidakmampuan mengangkat beban. Selain itu juga arah gerak hovercraft tidak bisa
diperkirakan bahkan tidak bergerak di bidang datar dan kasar.

1
1.2 Rumusan masalah
Dalam percobaan ini rumusan masalah yang akan diteliti adalah:

1.2.1 Berapakah lama waktu hovercraft untuk setiap ukuran balon yang berbeda?
1.2.2 Berapakah pengaruh besar luas lubang udara keluar pada lama waktu terangkatnya
hovercraft?
1.2.3 Berapa pengaruh besar luas lubang ventilasi pada debit udara keluar?
1.2.4 Berapa pengaruh besar luas lubang ventilasi pada kecepatan udara keluar?

1.3 Tujuan percobaan


1.3.1 Mengetahui lama waktu hovercraft untuk setiap ukuran balon yang berbeda.
1.3.2 Mengetahui pengaruh besar luas lubang udara keluar pada lama waktu terangkatnya
hovercraft.
1.3.3 Mengetahui pengaruh besar luas lubang ventilasi pada debit udara keluar.

1.4 Manfaat percobaan


Penulis berharap dengan dilakukannya percobaan ini dapat memberi manfaat bagi
para pembaca mengenai prinsip kerja hovercraft dan dapat mengetahui berapa pengaruh
ventilasi terhadap waktu angkat hovercraft.

1.5 Ruang lingkup kajian


Adapun ruang lingkup kajian makalah ini adalah:
1.5.1 Bahan dasar yang digunakan membuat hovercraft adalah balon, tutup botol pop up,
dan styrofoam tipis.

1.6 Hipotesis
Menurut penulis semakin besar volume balon dan semakin kecil ventilasi udara yang
keluar, maka waktu hovercraft dapat terangkat akan semakin lama

2
Bab II Landasan Teori

2.1 Prinsip Kerja Hovercraft Balon


Pada dasarnya prinsip kerja hovercraft balon sangat sederhana yaitu dengan
mengeluarkan udara dari balon yang sudah ditiup melalui pop top dan lubang ventilasi pada
foam yang berbentuk disc. Udara yang keluar akan membentuk sebuah bantalan udara seluas
permukaan alat. Fungsi dari bantalan udara tersebut adalah mengurangi gesekan sehingga
hovercraft dapat berjalan dengan lancar.

Udara yang keluar tersebar ke bawah permukaan yang menyebabkan balon terangkat setinggi
h. PB adalah tekanan yang pada balon yang kosong. PA adalah tekanan atmospheric yang
merupakan tekanan udara yang kita isi ke balon. PA di dalam balon sama juga dengan PA
yang keluar. PO di tengah- tengah balon lebih kecil dari PB + PA yang di dalam balon.

3
Ro adalah lubang ventilasi udara dan R1 adalah jari-jari dari disc hovercraft. Dengan R0 yang
diuji bervariasi dari 0,05 ± 0,05 cm, 0,25 ± 0,05 cm, 0,50 ± 0,05 cm. R1 untuk setiap
percobaan sama, yaitu 6,00 ± 0,05 cm.

2.2 Hukum Newton


Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik.
Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda
dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang
berbeda-beda selama hampir 3 abad, dan dapat dirangkum sebagai berikut:

1. Hukum Pertama: setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada


gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut. Berarti jika resultan
gaya nol, maka pusat massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak
dengan kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan). Hal ini berlaku jika dilihat
dari kerangka acuan inersial.

2. Hukum Kedua: sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F


akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya
berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bisa
juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama
dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.

3. Hukum Ketiga: gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama,
dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya
sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda

4
A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga
terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F
adalah reaksinya.

Pada hovercraft balon, udara dari balon keluar melalui tutup botol pop up dan bagian bawah
disc. –F nya itu lah yang mendorong hovercraft terangkat. Karena bentuk, kehalusan, dan
distribusi berat dari disc Styrofoam, udara yang keluar membentuk sebuah bantalan udara
antara disc dan permukaan.

2.3 Fluida Dinamis


Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan
dalam mempelajari, fluida disini dianggap :

a.   Tidak kompresibel artinya bahwa dengan adanya perubhana tekanan ,volume fluida tidak
berubah.

b.   Tidak memngalami gesekan, artinya bahwa pada saat fluida mengalir,gesekan antara
fluida dengan dinding tempat mengalir dapat diabaikan.

c.    Aliran stasioner, artinya tiap partikel fluida mempunyai garis alir tertentu dan untuk luas
penampang yang sama mempunyai laju aliran yang sama.

Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan
yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak
kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).Besaran-besaran dalam fluida
dinamis

Debit aliran (Q)

Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau:

Dimana :

5
Q   =    debit aliran (m3/s)

A   =    luas penampang (m2)

V   =    laju aliran fluida (m/s)

Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran

Dimana :

Q   =    debit aliran (m3/s)

V   =    volume (m3)

t     =    selang waktu (s)

6
Bab III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pembuatan Alat


Alat yang dibuat dalam praktikum mandiri ini adalah sebuah hovercraft menggunakan
balon dan steroform yang dibentuk seperti CD. Alat ini terdiri atas balon yang diatur
ukurannya, styroform setebal 0.3 cm, dan tutup botol pop up. Alat ini diharapkan mampu
mengatur lama waktu jalan hovercraft.

Mula-mula, steroform digunting sesuai ukuran CD pada umumnya sebanyak 3 buah.


Lalu steroform tersebut dilubangi berbeda dengan lingkaran berdiameter 0.1 cm, 0.5 cm, dan
1.0 cm. Dengan lem tembak, tutup botol pop up ditempel sejajar dengan lubang pada masing-
masing lingkaran steroform. Selanjutnya balon ditiup dan diputar mulut balonnya agar tidak
ada udara yang keluar sebelum dipasangkan pada hovercraft. Balon dipasang pada pop up
yang masi tertutup. Pop up dibuka sesaat akan diukur waktu berjalannya.

Balon

Balon berfungsi sebagai sumber tenaga pada hovercraft. Udara


yang ditiup pada balon, dikeluarkan melalui lubang ventilasi dan
mendorong hovercraft ke atas

Tutup botol pop up

Tutup botol jenis pop up memiliki lubang yang bisa terbuka


dan tertutup ketika ditekan. Tutup botol ini memudahkan
hovercraft diatur kapan berjalan dan diberhentikannya.

7
Styrofoam

Styrofoam yang dipakai memiliki ketebalan 0,3 cm. Dipotong sesuai


bentuk CD yang berdiameter 12 cm. Digunakan sebagai dasar dari
hovercraft. Styrofoam dilubangi di tengah sebagai ventilasi udara
keluar.

3.2 Cara Kerja


Pertama balon ditiup relative besar. Balon tersebut lalu dicari volumenya dengan
mengukur diameter balon. Untuk menghitung volume balon, balon dianggap sebagai bentuk
ellipsoid. Kami menggunakan dua lempengan kayu yang sejajar untuk menghitung diameter.
Diameter x dan y dianggap sama. Balon yang pertama pun dipasang ke steroform yang
memiliki lubang 0.1 cm. Pop up ditarik dan dijalankan di lintasan yang paling sedikit
memiliki gesekan yaitu lintasan kayu yang dipernish. Waktu yang didapat menjadi data untuk
kami.

Selanjutnya balon kedua ditiup sebesar balon pertama. Kami mencari ukuran balon
yang memiliki volume yang sama dengan balon pertama. Seperti sebelumnya diameter diukur
dan dan dihitung volumenya. Balon kedua dipasangkan ke steroform dengan lubang
berdiameter 0.5 cm. Pop up dibuka dan diukur waktunya dengan stopwatch. Data menjadi
data kedua.

Balon ketiga ditiup lagi sebesar balon pertama. Diameter dicari yang paling
mendekati dan dihitung volumenya. Balon ketiga dipasangkan ke steroform dengan lubang
berdiameter 1.0 cm. Waktu jalan hovercraft didata.

Selanjutnya, balon keempat ditiup lebih kecil dari balon pertama sampai ketiga. Balon
keempat dipasang disteroform berlubang 0.1 cm dan didata waktunya

Balon kelima dan keenam ditiup berukuran mendekati balon keempat dengan cara kerja yang
sama pada balon kedua dan ketiga.

8
Percobaan untuk menguji fungsi dilakukan secara berulang-ulang dengan ukuran balon yang
berbeda dan ukuran lubang yang bervariasi.

Bab IV

Hasil dan Pembahasan

Luas penampang ventilasi hovercraft : 0,007853981634 cm2

Waktu Diameter Radius Volume yang Debit udara Kecepatan


Volume (cm3)
(s) (cm) (cm) keluar (cm3) (cm3/s) udara (cm/s)

23,3 11,65
0 7362,244367  0 0   0
25,9 12,95

22,5 11,25
3 6754,322944 607,921423 202,6404743 25800,98653
25,5 12,75

22 11
6 6335,545185 418,777759 139,5925863 17773,48011
25 12,5

21,7 10,85
9 6040,656972 294,888213 98,296071 12515,44447
24,5 12,25

21,3 10,65
12 5748,74699 291,909982 97,30332733 12389,04442
24,2 12,1

20,9 10,4
15 5306,145803 442,601187 147,533729 18784,57779
23,2 11,6

20,6 10,3
18 4954,934594 351,211209 117,070403 14905,86666
22,3 11,15

20,3 10,15
21 4595,897154 359,03744 119,6791467 15238,02222
21,3 10,65

24 19,5 9,75 4041,698219 554,198935 184,7329783 23520,93332

9
20,3 10,15

19 9,5
27 3780,38316 261,315059 87,10501967 11090,55556
20 10

18,5 9,25
30 3404,831938 375,551222 125,1837407 15938,8889
19 9,5

18 9
33 3138,451061 266,380877 88,79362567 11305,55555
18,5 9,25

17,5 8,75
36 2886,33825 252,112811 84,03760367 10700,00002
18 9

17 8,5
39 2663,232812 223,105438 74,36847933 9468,888877
17,6 8,8

16,5 8,25
42 2437,60101 225,631802 75,21060067 9576,111095
17,1 8,55

16 8
45 2211,681228 225,919782 75,306594 9588,333346
16,5 8,25

15,5 7,75
48 2012,713693 198,967535 66,32251167 8444,444456
16 8

15 7,5
51 1767,145868 245,567825 81,85594167 10422,22219
15 7,5

14 7
54 1488,06772 279,078148 93,02604933 11844,44447
14,5 7,25

13,5 6,75
57 1335,962276 152,105444 50,70181467 6455,555542
14 7

13 6,5
60 1106,102413 229,859863 76,61995433 9755,555577
12,5 6,25

11,5 5,75
63 775,5545064 330,547907 110,1826357 14028,88889
11,2 5,6

66 10,5 5,25 606,1310326 169,423474 56,47449133 7190,555563

10
10,5 5,25

9 4,5
69 402,9092518 203,221781 67,74059367 8625,000264
9,5 4,75

72 8 4 234,5722515 168,337 56,11233333 7144,444175

7 3,5

74,62 0 0 0 234,572252 89,53139389 11399,49112

0,1
7000

6000

5000
volume balon (cm3)

4000

3000

2000

1000

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80

waktu (s)

11
Grafik menunjukkan penurunan volume balon yang terjadi setiap 3 detik dalam hovercraft
yang ventilasinya berdiameter 0,1 cm.

Debit udara 0,1


250

200
Debit udara (cm3/s)

150

100

50

0
0 10 20 30 40 50 60
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume udara balon yang keluar setiap 3 detiknya, sehingga
didapatkan debit udara balon yang dipasang pada hovercraft yang ventilasinya berdiameter
0,1 cm.

Luas penampang ventilasi hovercraft: 0,1963495408 cm2

Waktu Diameter Radius Volume Volume yang Debit udara Kecepatan


(s) (cm) (cm) (cm3) keluar (cm3) (cm3/s) udara (cm/s)

23,3 11,65
0 7475,946983 0   0 0 
26,3 13,15

20,1 10,05
3 4823,092422 2652,854561 884,2848537 4503,625779
22,8 11,4

6 19,1 9,55 3877,585607 945,506815 315,1689383 1605,142223

12
20,3 10,15

16,1 8,05
9 2225,841433 1651,744174 550,5813913 2804,088001
16,4 8,2

11,7 5,85
12 867,2727803 1358,568653 452,8562177 2306,377778
12,1 6,05

13,69 0 0 0 867,2727803 513,1791599 2613,600001

0,5
8000

7000

6000
volume balon (cm3)

5000

4000

3000

2000

1000

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume balon yang terjadi setiap 3 detik dalam hovercraft
yang ventilasinya berdiameter 0,5 cm.

13
Debit udara 0,5
1000
900
800
700
debit udara (cm3/s)

600
500
400
300
200
100
0
0 2 4 6 8 10 12
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume udara balon yang keluar setiap 3 detiknya, sehingga
didapatkan debit udara balon yang dipasang pada hovercraft yang ventilasinya berdiameter
0,5 cm.

Luas penampang ventilasi hovercraft : 0,7853981634 cm2

Waktu Diameter Radius Volume Volume yang Debit udara Kecepatan


(s) (cm) (cm) (cm3) keluar (cm3) (cm3/s) udara (cm/s)

23,2 11,6 0
0 7271,002568 0 0
25,8 12,9

19,8 9,9
3 4433,867942 2837,134626 945,711542 1204,117333
21,6 10,8

14,5 7,25
6 1838,446931 2595,421011 865,140337 1101,530889
16,7 8,35

10,3 5,15
9 566,5956599 1271,851271 423,9504237 539,7904444
10,2 5,1

10,13 0 0 0 566,5956599 501,4120884 638,4176992

14
1,0
8000

7000

6000

5000
volume balon (cm3)

4000

3000

2000

1000

0
0 2 4 6 8 10 12
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume balon yang terjadi setiap 3 detik dalam hovercraft
yang ventilasinya berdiameter 1,0 cm.

15
Debit udara 1,0
1000

900

800

700
debit udara (cm3/s)

600

500

400

300

200

100

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume udara balon yang keluar setiap 3 detiknya, sehingga
didapatkan debit udara balon yang dipasang pada hovercraft yang ventilasinya berdiameter
1,0 cm.

Luas penampang ventilasi hovercraft : 0,007853981634 cm2

Waktu Diameter Radius Volume Volume yang Debit udara Kecepatan


(s) (cm) (cm) (cm3) keluar (cm3) (cm3/s) udara (cm/s)

16,3 8,15
0 2573,626736 0 0 0
18,5 9,25

16,1 8,05
3 2456,568899 117,057837 39,019279 4968,088903
18,1 9,05

15,9 7,95
6 2329,729714 126,839185 42,27972833 5383,222205
17,6 8,8

9 15,5 7,75 2113,349378 216,380336 72,12677867 9183,466683

16
16,8 8,4

15,3 7,65
12 2010,135493 103,213885 34,40462833 4380,533332
16,4 8,2

14,5 7,25
15 1794,412274 215,723219 71,90773967 9155,577772
16,3 8,15

14,1 7,05
18 1592,67909 201,733184 67,24439467 8561,822245
15,3 7,65

13,7 6,85
21 1444,631537 148,047553 49,34918433 6283,333299
14,7 7,35

13,5 6,75
24 1326,419688 118,211849 39,40394967 5017,066693
13,9 6,95

12 6
27 1010,336197 316,083491 105,3611637 13415,00001
13,4 6,7

11,1 5,55
30 787,0537827 223,2824143 74,42747143 9476,399984
12,2 6,1

10,1 5,05
33 635,6065021 151,4472806 50,48242687 6427,62222
11,9 5,95

9 4,5
36 402,9092578 232,6972443 77,5657481 9875,97778
9,5 4,75

6,7 3,35
39 180,9834876 221,9257702 73,97525673 9418,82222
7,7 3,85

41,68 0 0 0 180,9834876 67,53115209 8598,333334

17
0,1
3000

2500

2000
volume balon (cm3)

1500

1000

500

0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume balon yang terjadi setiap 3 detik dalam hovercraft
yang ventilasinya berdiameter 0,1 cm.

18
Debit udara 0,1
120

100

80
Debit udara (cm3/s)

60

40

20

0
0 5 10 15 20 25 30 35
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume udara balon yang keluar setiap 3 detiknya, sehingga
didapatkan debit udara balon yang dipasang pada hovercraft yang ventilasinya berdiameter
0,1 cm.

Luas penampang ventilasi hovercraft: 0,1963495408 cm2

Waktu Diameter Radius Volume Volume yang Debit udara Kecepatan


(s) (cm) (cm) (cm3) keluar (cm3) (cm3/s) udara (cm/s)

16,7 8,35
0 2701,489557 0 0 0
18,5 9,25

10,4 5,2
3 583,3141688 2118,17539 706,05846 3595,93
10,3 5,15

3,84 0 0 0 583,314169 694,42163 3536,66

19
0,5
3000

2500
volume balon (cm3)

2000

1500

1000

500

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume balon yang terjadi setiap 3 detik dalam hovercraft
yang ventilasinya berdiameter 0,5 cm.

Debit udara 0,5


800
700
600
Debit udara (cm3/s)

500
400
300
200
100
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume udara balon yang keluar setiap 3 detiknya, sehingga
didapatkan debit udara balon yang dipasang pada hovercraft yang ventilasinya berdiameter
0,5 cm.

20
Luas penampang ventilasi hovercraft : 0,7853981634 cm2

Waktu Diameter Radius Volume Volume yang Debit udara Kecepatan


(s) (cm) (cm) (cm3) keluar (cm3) (cm3/s) udara (cm/s)

17,2 8,6
0 2881,167189 0 0 0
18,6 9,3

3,39 0 0 0 2881,167189 849,9018257 1082,128614

1,0
3500
3000
volume balon (cm3)

2500
2000
1500
1000
500
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume balon yang terjadi setiap 3 detik dalam hovercraft
yang ventilasinya berdiameter 1,0 cm.

21
Debit udara 1,0
900
800
700
Dedbit udara (cm3/s)

600
500
400
300
200
100
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume udara balon yang keluar setiap 3 detiknya, sehingga
didapatkan debit udara balon yang dipasang pada hovercraft yang ventilasinya berdiameter
1,0 cm.

Luas penampang ventilasi hovercraft : 0,007853981634 cm2

Waktu Diameter Radius Volume Volume yang Debit udara Kecepatan


(s) (cm) (cm) (cm3) keluar (cm3) (cm3/s) udara (cm/s)

10,5 5,25
0 565,7222971 0 0 0
9,8 4,9

6,1 3,05
3 144,1750173 421,5472798 140,5157599 17891,02222
7,4 3,7

4,87 0 0 0 144,1750173 77,09893973 9816,541892

22
0,1
600

500
volume balon (cm3)

400

300

200

100

0
0 1 2 3 4 5 6
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume balon yang terjadi setiap 3 detik dalam hovercraft
yang ventilasinya berdiameter 0,1 cm.

Debit udara 0,1


160

140

120
Debit udara (cm3/s)

100

80

60

40

20

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume udara balon yang keluar setiap 3 detiknya, sehingga
didapatkan debit udara balon yang dipasang pada hovercraft yang ventilasinya berdiameter
0,1 cm.

Luas penampang ventilasi hovercraft: 0,1963495408 cm2

23
Waktu Diameter Radius Volume Volume yang Debit udara Kecepatan
(s) (cm) (cm) (cm3) keluar (cm3) (cm3/s) udara (cm/s)

10,6 5,3
0 588,3155843 0 0 0
10 5

0,94 0 0 0 588,3155843 625,867643 3187,517732

0,5
700

600

500
volume balon (cm3)

400

300

200

100

0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume balon yang terjadi setiap 3 detik dalam hovercraft
yang ventilasinya berdiameter 0,5 cm.

24
Debit udara 0,5
700

600

500
Debit udara (cm3/s)

400

300

200

100

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume udara balon yang keluar setiap 3 detiknya, sehingga
didapatkan debit udara balon yang dipasang pada hovercraft yang ventilasinya berdiameter
0,5 cm.

Luas penampang ventilasi hovercraft : 0,7853981634 cm2

Waktu Diameter Radiu Volume Volume yang Debit udara Kecepatan


(s) (cm) s (cm) (cm3) keluar (cm3) (cm3/s) udara (cm/s)

10,3 5,15
0 538,8213628 0 0 0
9,7 4,85

1016,64408
0,53 0 0 0 538,82136 1294,431447
1

1,0
600
500
volume balon (cm3)

400 Grafik menunjukkan


300
200
100
25
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
waktu (s)
penurunan volume balon yang terjadi setiap 3 detik dalam hovercraft yang ventilasinya
berdiameter 1,0 cm.

Debit udara 1,0


12
10
Debit udara (cm3/s)

8
6
4
2
0
0 2 4 6 8 10 12
waktu (s)

Grafik menunjukkan penurunan volume udara balon yang keluar setiap 3 detiknya, sehingga
didapatkan debit udara balon yang dipasang pada hovercraft yang ventilasinya berdiameter
1,0 cm.

26
Dari tabel-tabel yang didapatkan, dapat dilihat bahwa, pengaruh besar diameter ventilasi
udara pada hovercraft berpengaruh dengan besar pada waktu balon hovercraft mengempis
hingga tidak ada lagi udara di dalamnya. Waktu yang didapat pada hovercraft dengan
ventilasi udara dengan diameter 0,1 cm lebih lama dibandingkan dengan hovercraft yang
diameter ventilasi udaranya 0,5 cm. Sedangkan waktu hovercraft yang ventilasinya
berdiameter 1,0 cm lebih cepat mengempis dibandingkan dengan hovercraft yang
ventilasinya berdiameter 0,5 cm.

Besar diameter ventilasi pada hovercraft juga mempengaruhi besarnya volume udara yang
keluar dari balon. Volume udara yang keluar dari balon pada hovercraft yang ventilasinya
bediameter 0,1 cm relatif kecil. Sedangkan volume udara yang keluar dari balon pada
hovercraft yang ventilasinya berdiameter 0,5 cm lebih besar daripada hovercraft balon yang
ventilasinya berdiameter 0,1 cm. Volume udara yang keluar dari balon pada hovercraft yang
ventilasinya berdiameter 1,0 cm juga sudah pastinya lebih besar daripada hovercraft balon
yang ventilasinya berdiameter 0,5 cm.

Debit udara yang keluar dari hovecraft yang ventilasinya berdiameter 0,1 cm berjumlah lebih
sedikit dibandingkan dengan hovercraft lainnya karena volume udara yang keluar juga lebih
sedikit dengan variabel waktu konstan. Hal tersebut terjadi juga kepada hovercraft yang
ventilasinya 0,5 cm. Debit udara yang keluar dari hovercraft balon yang ventilasinya
berdiameter 0,5 lebih kecil dibandingkan dengan yang ventilasinya berdiameter 1,0 cm.
Semakin kecil volume balon, semakin besar debit udara yang keluar dari hovercraft balon.
Hal tersebut dikarenakan volume yang dilepas balon menjadi lebih besar.

Kecepatan udara yang mengalir keluar dari hovercraft balon juga dapat dicari dari tabel yang
tersedia. Dapat dilihat dari tabel data diatas bahwa hovercraft balon yang ventilasi udaranya
0,1 cm mempunyai kecepatan udara terbesar. Sedangkan hovercraft balon yang ventilasi
udaranya 1,0 cm mempunyai kecepatan terkecil. Ini dikarenakan semakin kecil penampang
ventilasi udara hovercraft balon, semakin besar kecepatan udara yang keluar dari ventilasi
tersebut.

27
Bab V Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang dilakukan, Waktu hovercraft mengambang dipengaruhi oleh besar
diameter ventilasi. Semakin kecil lubang ventilasi, semakin lama waktu hovercraft
mengambang.

Dihitung dari variabel waktu yang konstan, didapatkan bahwa semakin besar luas lubang
ventilasi hovercraft balon, semakin besar volume udara dalam balon yang keluar, sehingga
debit udara semakin besar.

Setelah didapatkan debit udara yang mengalir, dapat dihitung kecepatan udaranya. Kecepatan
udara dihitung menggunakan debit yang sudah didapat lalu dibagi dengan luas penampang
ventilasi udara pada hovercraft. Semakin besar luas penampangnya, akan semakin kecil
volumenya.

5.2 Saran
Untuk percobaan ini disarankan memakai balon yang memiliki kulit tebal dan bentuk
seimbang sehingga percobaan dapat dilakukan berulang dengan balon yang sama dan volume
udara dalam balon bisa dianggap sebagai bentuk ellipsoid. Apabila ingin menghitung volume
udara lebih akurat, dapat digunakan cara yang lebih akurat yaitu dengan mengukur keliling
terbesar untuk mencari jari-jari dari balon. Saat diuji, balon disarankan dipasang tegak lurus
agar udara dapat keluar seimbang dan tidak terhenti sebelum benar-benar habis.

Untuk percobaan ke depannya, diharapkan bisa dicari ketinggian hovercraft terangkat sebagai
dasar mencari tekanan udara yang keluar pada hovercraft. Hovercraft sederhana ini juga bisa
diuji di berbagai bidang permukaan lain. Pengujian massa yang dapat diangkat hovercraft
juga dapat diuji.

28
Daftar Pustaka

http://ilhamrafif.blogspot.com/?m=1  

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Hukum_gerak_Newton

http://iopscience.iop.org/0143-0807/32/1/008

iv

Anda mungkin juga menyukai