Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

REKAYASA HIDROLOGI

Dosen Pengampu :
ROSITA HERMIYATI, ST., MT

Disusun oleh:

Nama Kelompok IV :
Nurhasan Al Ubaidah Al Mujadid
Waldian Topa
Julita Analenski
Andreas Ateng

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL


PDD POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
KABUPATEN KAPUAS HULU
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Atas berkat Tuhan Yang Maha Esa, dengan ini kami
sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah rekayasa hidrologi tepat pada
waktunya. Tugas ini sebagai syarat untuk memenuhi pembelajaran mata kuliah
rekayasa hidrologi di PDD Politeknik Negeri Pontianak KH.

Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada :


1. Ibu Rosita Hermiyati, ST., MT selaku dosen pengampu, yang telah
memberi dan membimbing kami untuk belajar mencari materi dan
untuk dipresentasikan.
2. kepada teman-teman yang telah banyak membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Saya harap makalah ini dapat bermanfaat baik bagi kami maupun bagi
generasi penerus yang akan membacanya. Penulis menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekurangan dalam catatan ini, untuk itu sangat dibutuhkan
saran dan kritik untuk kemajuan yang lebih baik lagi.

Penulis

Kelompok VI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................1
1.3 Manfaat..........................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Konsep Dasar Ilmu Hidrologi........................................................................3
2.2 Meterologi......................................................................................................3
2.3 Klimatalogi....................................................................................................4
2.4 Atmosfer........................................................................................................5
2.5 Potamologi (sungai).......................................................................................6
2.6 Limonologi(Danau).......................................................................................7
2.7 Konsep dasar ilmu hidrologi..........................................................................8
2.8 Dasar hidrologi dan gambarkan siklus..........................................................8
2.9 Data hujan......................................................................................................9
2.10 Data Sungai................................................................................................12
2.10.1 Data tinggi muka air...........................................................................12
2.10.2 Debit sungai di suatu tempat tertentu/hidrometri...............................13
2.10.3 Evaporasi............................................................................................13
2.10.4 Tranpirasi............................................................................................14
2.10.5 Evapotranspirasi.................................................................................14
2.10.6 Daerah Arus Sungai (DAS)................................................................15
BAB III..................................................................................................................18
PENUTUP.............................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................18
3.2 Saran............................................................................................................18
LAMPIRAN..........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidrologi adalah cabang geografi yang berurusan dengan air di bumi,
fenomena dan distribusi air di daratan. Khususnya mempelajari kejadian air di
daratan, diskripsi pengaruh bumi terhadap air , pengaruh fisik terhadap daratan dan
mempelajari hubungan air dengan kehidupan di bumi.

Hidrologi mempelajari siklus air di alam raya. Siklus hidrologi atau siklus air
meliputi kejadian-kejadian air menguap ke udara, kemudian mengembun dan menjadi
hujan atau salju, masuk ke dalam tanah atau mengalir di atas permukaan tanah, lalu
berkumpul di danau atau laut, menguap lagi dan seterusnya.

1.2 Tujuan
Mahasiswa yang telah menyelesaikan kegiatan pembelajaran dari seluruh
proses perkuliahan yang di jadwalkan, yaitu meliputi, diskusi, pertanyaan dan
menyelesaikan tugas diharapkan akan:

1. Mampu menjelaskan peran hidrologi dalam pembangunan, khususnya untuk


bidang teknik sipil,
2. Mampu menjelaskan tanggung jawab dalam perencanaan dan perancangan
sumber daya air,
3. Mampu menjelaskan peran informasi dan analisis hidrologi yang sesuai untuk
keperluan perencanaan dan perancangan sumber daya,
4. Mampu menghitung besaran rancangan hidrologi untuk sistem bangunan air.
1.3 Manfaat
Agar mahasiswa dapat mengetahui:

1. Mengetahui Apa itu hidrologi


2. Mengetahui ilmu-ilmu cuaca,
3. Mengetahui data hujan,
4. Mengetahui data sungai,
5. Mengetahui siklus hidrologi.
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Ilmu Hidrologi
Pengertian Hidrologi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang
siklus pergerakan air, dari awal menguap di permukaan bumi hingga balik lagi
menjadi air yang akan menguap.

Pengertian Hidrologi adalah cabang ilmu yang fokus utamanya adalah mempelajari
keberadaan dan pergerakan air di bumi. Dalam hal ini, termasuk pergerakan,
distribusi dan kualitas air. Ilmu ini merupakan cabang ilmu geografi dan telah
dipelajari sejak abad ke-15 M.

Menurut pengertian hidrologi secara umum, siklus hidrologi adalah ilmu yang
mempelajari siklus air dalam semua fasenya termasuk penguapan, kondensasi,
pengendapan, dan distribusi air di permukaan, permukaan bumi, menyerap air ke
dalam tanah, hingga daur ulang terjadi lagi.

2.2 Meterologi
Meteorologi atau ilmu cuaca adalah cabang dari ilmu atmosfer yang
mencakup kimia atmosfer dan fisika atmosfer, dengan fokus utama berada pada ilmu
prakiraan cuaca. Studi di bidang ini telah dilakukan selama ribuan tahun meski
kemajuan yang signifikan baru terjadi pada abad ke-18. Pada abad ke-19, sebuah
gebrakan besar terjadi setelah pengamatan terkoordinasi yang dilakukan lintas negara.
Setelah pengembangan komputer di pertengahan abad ke-20, peramalan cuaca dapat
dilakukan.

Fenomena meteorologi adalah aktivitas cuaca yang dapat diamati dan


dijelaskan dengan ilmu meteorologi. Akivitas tersebut terikat dengan variabel yang
ada di atmosfer bumi, seperti temperatur, tekanan udara, uap air, dan gradien interaksi
setiap variabel serta bagaimana mereka berubah seiring dengan waktu. Perbedaan
spasial dipelajari untuk menentukan bagaimana sistem cuaca terbentuk secara lokal,
regional, dan global serta dampaknya.

Meteorologi, klimatologi, fisika atmosfer, dan kimia atmosfer adalah


subdisiplin sains atmosfer. Meteorologi dan hidrologi membentuk bidang
interdisipliner hidrometeorologi. Meteorologi memiliki banyak aplikasi di berbagai
bidang, seperti militer, produksi energi, transportasi, pertanian, dan konstruksi.

2.3 Klimatalogi
Klimatologi adalah studi mengenai iklim, secara ilmiah didefinisikan sebagai
kondisi cuaca yang dirata-ratakan selama periode waktu yang panjang. Bidang studi
ini dikategorikan sebagai cabang dari sains atmosfer dan subbidang geografi fisik,
yang merupakan salah satu dari sains bumi. Klimatologi juga mencakup aspek
oseanografi dan biogeokimia.

Klimatologi merupakan cabang dari sains atmosfer di mana semua studi


tentang iklim juga akan berkaitan dengan setiap sistem lainnya di bumi meliputi
geosfer dan hidrosfer. Tentunya ini karena iklim memengaruhi seluruh aspek di
permukaan bumi.

Ruang lingkup klimatologi : Menurut bidang spesialisasinya, ilmu iklim atau


klimatologi dibagi menjadi sub-bidang yang lebih kecil yaitu:

Paleoklimatologi berfokus pada pembentukan pola iklim masa lalu suatu


tempat dengan mempelajari inti es dan lingkaran pohon. Paleotempestologi
menggunakan data kuno untuk menentukan frekuensi dan besarnya badai di masa
lalu. Klimatologi historis berfokus pada pembentukan iklim suatu tempat setelah
mempelajari aktivitas yang dilakukan oleh penghuni purba dari tempat tertentu. 
Meteorologi, berhubungan dengan cuaca, yang berlangsung maksimal
mungkin seminggu atau sebulan. Bioklimatologi berkaitan dengan pengaruh iklim
terhadap organisme hidup.

2.4 Atmosfer
Atmosfer adalah nama untuk lapisan gas yang menyelubungi benda yang
memiliki massa sangat berat. Gas-gas tersebut tertarik oleh gravitasi dari planet
tersebut. Beberapa planet terdiri dari beberapa gas, dan oleh karena itu memiliki
atmosfer yang tebal.

Atmosfer merupakan selimut gas yang menyelimuti beberapa planet, termasuk


bumi. Atmosfer terletak di ruang angkasa dan berada di lapisan terluar bumi. Dilansir
dari Encyclopaedia Britannica, pengertian atmosfer adalah lapisan gas dengan
ketebalan ribuan kilometer yang terdiri atas beberapa lapisan dan berfungsi
melindungi bumi dari radiasi dan pecahan meteor. Ketebalan atmosfer mencapai
1.000 kilometer dari permukaan bumi. Kandungannya terdiri dari beberapa gas, yaitu
78 persen nitrogen, 21 persen oksigen, 0,9 persen argon, dan 0,03 persen
karbondioksida. Sisanya uap air, krypton, neon, xinon, hidrogen, kalium, serta 0,7
persen ozon. Atmosfer memiliki beberapa manfaat, di antaranya:

 Melindungi bumi dari paparan radiasi sinar ultraviolet dan lapisan ozon. Sinar
ultraviolet sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi.
 Melindungi bumi dari benda-benda luar angkasa yang jatuh akibat gaya
gravitasi bumi.
 Atmosfer juga menjadi media cuaca yang bisa memengaruhi hujan, badai,
topan, angin, salju, awan, dan lainnya.
 Memiliki kandungan berbagai macam gas yang diperlukan oleh manusia,
tumbuhan, dan juga hewan untuk bernapas dan kebutuhan lainnya.

Fungsi atmosfer untuk mengatur proses penerimaan panas sinar matahari. Atmosfer
melakukan penyerapan dan memantulkan panas yang dipancarkan matahari. Sekitar
34 persen panas matahari kembali dipantulkan ke angkasa oleh atmosfer, awan, dan
permukaan bumi. Sekitar 19 persen diserap oleh atmosfer dan awan, sisanya 47
persen mencapai permukaan bumi.

2.5 Potamologi (sungai)


Potamologi didedikasikan untuk mempelajari biologi, geografis dan hidrologi
dari badan air. Ini termasuk hidrolika sungai dan semua fenomena yang terkait
dengan erosi dan sedimentasi sehubungan dengan aliran air, tanpa mengabaikan studi
fauna dan flora sungai dan yang terkait dengan lingkungan rupicultural.
Pendekatan asli potamologi (sampai pertengahan abad kedua puluh),
mempelajari sungai dengan tujuan ekonomi utama:
Memperoleh tenaga listrik tenaga air melalui pembangunan bendungan
Perbaikan aliran sungai konstruksi kunci untuk navigasi. Pendekatan ekologis,
dengan pendekatan sistemik ke sungai, di mana berbagai peristiwa fisik, kimia, dan
biologis terus terjadi, telah dikembangkan.
Potamologi didedikasikan untuk mempelajari biologi, geografis dan hidraulik
dari badan air. Ini termasuk hidrolika sungai dan semua fenomena yang terkait
dengan erosi dan sedimentasi sehubungan dengan aliran air, tanpa mengabaikan studi
fauna dan flora sungai dan yang terkait dengan lingkungan rupicultural.Pendekatan
asli potamologi (sampai pertengahan abad kedua puluh), mempelajari sungai dengan
tujuan ekonomi utama:

 Memperoleh tenaga listrik tenaga air melalui pembangunan bendungan


 Perbaikan aliran sungai
 Konstruksi kunci untuk navigasi.

Pendekatan ekologis, dengan pendekatan sistemik ke sungai, di mana berbagai


peristiwa fisik, kimia, dan biologis terus terjadi, telah dikembangkan.
Potamologi sebagai ilmu studi memiliki karakteristik yang relevan yang
membedakannya dari cabang hidrologi dan hidrografi lainnya. Berikut adalah
karakteristik utama potamologi.

2.6 Limonologi (Danau)


Limnologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari perairan darat.
Kajiannya terutama perairan tawar. Lingkup kajiannya kadang-kadang mencakup
juga perairan payau. Limnologi merupakan kajian menyeluruh mengenai kehidupan
di perairan darat, sehingga digolongkan sebagai bagian dari ekologi. ilmu tentang
ekosistem perairan darat. Kajiannya adalah mengungkap struktur dan fungsi
hubungan antara organisme perairan darat kaitannya dengan dinamika fisik, kimia
dan biologi lingkungannya.

Limnologi terkait stuktur ekosistem perairan, kharateristik air, cahaya dan


pengaruhnya  di perairan, keadaan suhu perairan, gerakan air, faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan di perairan, peranan oksigen dan karbondioksida di
perairan, peranan nitrogen,phosphor dan nutrien-nutrien lainnya di perairan, berbagai
kelompok organisme di perairan danau,  sungai dan estuaria, keberadaan
phytoplankton, zooplankton dan zoobenthos di perairan, ikan dan  perikanan,
dinamika rantai makanan di perairan, asal usul danau dan estuaria,
eutrofikasi,paleolimnologi, dan limnologi terapan.“30 meter dari tepi danau
merupakan daerah bebas keramba, karena daerah tersebut daerah produktif untuk
tumbuhan air dan pemijahan” ujar Lukman.

Inland water atau air yang terdapat di daratan diantaranya sungai, danau,


kolam dan sebagainya. Indonesia memiliki 840 danau, dengan berbagai isu yang
menyertainya seperti kepemilikan bersama dan beban masukan. Lukman
menyebutkan lima permasalahan danau yaitu; Kerusakan akibat sedimentasi,
Pemanfaatan tinggi, komitmen pemerintah, keragaman hayati dan Alien Spesies
2.7 Konsep dasar ilmu hidrologi
Hidrologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kehadiran dan gerakan
air di alam, yang meliputi kejadian, perputaran dan penyebaran air di atmosfir, di
permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi.Pada dasarnya hidrologi bukan ilmu
yang eksak sepenuhnya, karena masih memerlukan interpretasi. Penelitian yang
diamati adalah penelitian yang dibatasi oleh besar kecilnya peristiwa alam sampai
kepada penelitian-penelitian yang terbatas besarnya terhadap efek-efek tertentu. Data-
data fundamental yang diperlukannya adalah data-data hasil pengamatan dalam
semua aspek presipitasi, limpasan (runoff), debit sungai, infiltrasi, perkolasi,
evaporasi, dan sebagainya.

2.8 Dasar hidrologi dan gambarkan siklus


Siklus hidrologi atau siklus air merupakan gambaran pergerakan molekul air
dari permukaan bumi ke atmosfer dan kembali lagi. Dalam pergerakannya, energi
matahari mempunyai peran yang besar dalam siklus yang terus terjadi ini.Pemanasan
air oleh sinar matahari, membuat air berevaporasi yang kemudian jatuh sebagai
presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan es, hingga kabut. Pada perjalanannya,
beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh.

Air yang langsung terjatuh akan di intersepsi oleh tanaman sebelum mencapai
tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi pun terus bergerak secara berulang-
ulang yang menyebabkan jumlah air di Bumi relatif sama.Untuk lebih jelasnya,
berikut adalah penjelasan dan gambar siklus hidrologi yang tidak pernah berhenti.
Gambar 1. 1 Siklus Hujan

2.9 Data hujan


Curah hujan merupakan jumlah air yang jatuh di permukaan tanah dasar
selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi milimeter di atas
permukaan horizontal.

Curah hujan adalah jumlah hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu.
Nah, untuk menentukan besarnya curah hujan, elo membutuhkan suatu alat ukur. Alat
pengukur curah hujan disebut dengan fluviograf dan satuan curah hujan yang
biasanya digunakan adalah milimeter (mm). Adapun klasifikasi hujan menurut
bentuknya butirannya, yaitu: 

1. Hujan gerimis (drizzle), yaitu hujan yang diameter butirannya kurang dari 0,5


mm. 
2. Hujan salju (mow), yaitu hujan yang terdiri dari kristal es. Umumnya, suhu
udaranya di bawah 0 derajat celcius.

3. Hujan batu es, yaitu hujan yang berwujud batu es.

4. Hujan deras (rain), yaitu hujan yang diameter butirannya kurang lebih 7 mm.

Besar kecilnya curah hujan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut adalah
faktor-faktor yang dapat memengaruhi curah hujan.

 Jarak dari sumber air

 Suhu tanah dan perairan

 Arah angin

 Garis lintang

 Luas daratan

 Ketinggian

 Deretan pegunu ngan

Curah hujan sendiri bisa diklasifikasikan menjadi beberapa macam . Misalnya saja:

- Intensitas Laju Hujan

Melakukan pengukuran konsentrasi curah hujan pada wilayah tertentu, yaitu


dengan mengukur seberapa banyak milimeter air yang turun dalam kurun waktu
menit, jam, dan hari.

- Durasi Curah Hujan


Penghitungan berdasarkan berapa lama waktu curah hujan turun dalam kurun
waktu menit dan jam.

- Ketinggian Curah Hujan

Pengukuran yang dilakukan setelah hujan reda dengan melihat ketebalan atau
kedalaman air dalam milimeter pada bidang datar.

- Frekuensi Periode Curah Hujan

Pengukuran yang dilakukan dengan pengamatan selama beberapa tahun untuk


menentukan periode curah hujan yang berlangsung secara konsisten setiap tahunnya.

- Cakupan Wilayah Curah Hujan

Mengamati frekuensi periode hujan terhadap cakupan luas geografis wilayah yang
terkena hujan.

- Alat Pengukur Curah Hujan

Pengukuran curah hujan dapat dilakukan dengan bantuan alat bernama ombrometer.
Penakar hujan tersebut adalah alat pengukur jumlah curah hujan yang turun dalam
skala per satuan luas.

 Intensitas
Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaman air hujan persatuan
waktu. Intensitas hujan tergantung dari lama dan besarnya hujan. Semakin
lama hujan berlangsung maka intensitasnya akan cenderung makin tinggi,
begitu juga sebaliknya semakin pendek lamanya hujan maka semakin kecil
juga intensitasnya.
 Volume
Jumlah curah hujan adalah volume air yang terkumpul pada
permukaan bidang datar pada periode tertentu, seperti harian, mingguan,
bulanan serta tahunan lama/durasi. Pengertian curah hujan juga sering disebut
dengan presipitasi juga diartikan sebagai jumlah air hujan yang turun pada
wilayah tertentu dan pada kurun waktu tertentu.
 Arah gerak hujan (tergantung kecepatan angin)
Angin merupakan pergerakan massa udara secara mendatar. Angin
dapat terjadi jika pada suatu saat terdapat perbedaan tekanan antara satu
tempat dengan tempat yang lain.
1. Udara bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan
rendah
2. Pergerakan angin dapat diketahui polanya dengan menggunakan data
arah dan kecepatan angin yang dilakukan selama 24 jam
3. Adapun metode yang dapat digunakan untuk melihat pola dari
pergerakan angin yaitu dengan menggunakan metode windrose.
Metode ini mudah dalam pembuatannya dan mudah dalam membaca,
tanpa mengurangi keakuratan informasi.

2.10 Data Sungai


Sungai adalah aliran air yang mengalir dan bergerak. Biasanya sungai memberi
pasokan air ke lautan, danau, kolam, atau bahkan sungai lain. Sungai dapat bervariasi
dalam ukuran dan tidak ada definisi yang keras atau aturan tentang seberapa besar
aliran air harus dikategorikan sebagai sungai.

2.10.1 Data tinggi muka air


Pengukuran tinggi muka air dimaksudkan untuk mengetahui
posisi muka air (kedalaman aliran) suatu sungai di lokasi stasiun
hidrometri pada waktu tertentu. Pengertian waktu di sini adalah
periode pengukuran atau pencatatan muka air. Pengukuran pada jam-
jam tersebut dapat digunakan papan juga berskala atau sering disebut
sebagai alat pengukur manual.

2.10.2 Debit sungai di suatu tempat tertentu/hidrometri


Debit aliran sungai (Q) adalah jumlah air yang mengalir
melalui tampang lintang sungai tiap satu satuan waktu, yang biasanya
dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik. Di suatu lokasi sungai
dapat diperkirakan dengan cara sebagai berikut:

1. Pengukuran di lapangan
2. Berdasarkan data debit dari stasiun di dekatnya
3. Berdasarkan data hujan
4. Berdasarkan pembangkitan data debit

Debit di suatu lokasi yang ditinjau dapat juga diperkirakan


berdasar data hujan, misalnya dalam analisis hubungan hujan –
limpasan dan analisis hidrograf. Debit aliran di sungai berasal dari
hujan yang jatuh di DAS, sehingga dengan mengetahui kedalaman
hujan dan kehilangan air seperti penguapan dan infiltrasi akan dapat
diperkirakan debit aliran.

2.10.3 Evaporasi
Pengertian evaporasi(penguapan) ini merupakan perubahan
airmenjadi uapair. Pengertian evaporasi diartikan yakni sebagai proses
penguapan daripada liquid (cairan) yakni dengan penambahan panas.
Tujuan evaporasi ini adalah untuk mengurangi volem dari suatu
produk hingga pada batas-batas tertentu tanpa menyebabkan adanya
kehilangan zat-zat yang dapat mengandung gizi. Contohnya seperti air
yang terdapat di bumi jika terjadi proses evaporasi akan hilang ke
atmosfer yang kemudian menjadi uap air. Rumus evaporasi
perhitungan dari penguapan berdasarkan pendekatan secara langsung
evaporasi dari permukaan tanah dan transpirasi dari vegetasi (ET)
berdasarkan penggunaan neraca air, berikut rumus penguapan:

ET = P – (R+S)
Di mana:
ET: Evapotranspirasi
P: Presipitasi atau hujan
R: Run off
S: Simpanan lengas tanah

2.10.4 Tranpirasi
Transpirasi adalah proses di mana tumbuhan melepaskan air di
dalamnya dalam bentuk uap air atau uap air. Bagian tanaman seperti
batang, pori-pori kecil pada daun, bunga menguapkan air ke atmosfer.
Transpirasi juga merupakan proses penguapan, namun
penguapan yang terjadi bukan pada air yang tertampung dalam badan
air. Transpirasi adalah penguapan yang terjadi pada bagian tubuh
makhluk hidup khususnya tumbuhan dan hewan dan prosesnya sama
dengan tahap evaporasi. Molekul cair pada tubuh tumbuhan dan
hewan akan berubah menjadi uap atau molekul gas.
Transpirasi adalah proses keluarnya air dari tanaman (boitik)
akibat proses respirasi dan fotosistesis.

2.10.5 Evapotranspirasi
Evotranspirasi adalah proses gabungan dari tahap evaporasi
dan tahap transpirasi sehingga pada tahap ini air yang menguap
banyak. Evotranspirasi ialah suatu tahap penguapan yang mana
molekul cair yang menguap ialah seluruh air dan jaringan makhluk
hidup. Tahap ini ialah tahap yang paling memengaruhi siklus hidrologi
atau jumlah air yang terangkut.

Laju evapotranspirasi dari suatu wilayah dapat dihitung dengan


menggunakan rumus

EP =  H + S-Pk – P

Dimana
EP = Evapotranspirasi (potensial)
H  = Curah hujan
S  = Air siraman
Pk  = Air perkolasi
P = Jumlah air untuk penjenuhan tanah sampai tercapai kapasitas
lapang

Dalam prakteknya P diisi = 0, karenanya  nilai EP yang diperoleh


merupakan nilai evapotranspirasi potensial (ETp). Jika nilai P diisi
dengan nilai tertentu maka EP yang dihasilkan menjadi nilai evaporasi
aktual (ETa)

2.10.6 Daerah Arus Sungai (DAS)


Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan unit hidrologi dasar.
Daerah Aliran Sungai yang merupakan lahan total dan permukaan air
yang di batasi oleh suatu batas air, topografi dan dengan salah satu
cara memberikan sumbangan terhadap debit sungai pada suatu daerah.
Daerah aliran sungai merupakan dasar pengelolaan untuk sumber daya
air.

Daerah aliran sungai adalah suatu kesatuan wilayah tata air


yang terbentuk secara alamiah, dimana semua air hujan yang jatuh ke
daerah ini akan mengalir melalui sungai dan anak sungai yang
bersangkutan. Defenisi lain yaitu suatu daerah tertentu yang bentuk
dan sifat alamnya sedemikian rupa, sehingga merupakan satu kesatuan
dengan sungai dan anak-anak sungainya yang melalui daerah tersebut
dalam fungsinya untuk menampung air yang berasal dari air hujan dan
sumber-sumber air lainnya yang penyimpanannya dan pengalirannya
dihimpun dan ditata berdasarkan hukum-hukum alam sekelilingnya
demi keseimbangan daerah tersebut; daerah sekitar sungai meliputi
punggung bukit atau gunung merupakan tempat sumber air dan semua
curahan air hujan yang mengalir ke sungai, sampai daerah dataran dan
muara sungai.

Rumus DAS

LBL
C Total = ———— X JS
Luas DAS

Keterangan :

BL = Luas bentuk lahan

JS = Jumlah skor

Wilayah Daerah Aliran Sungai


Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) biasanya terbagi menjadi tiga area atau
daerah yang mengalir mulai dari catchment area, hingga saat mengalir
menuju lautan, yaitu:
1. Area hulu sungai
2. Area tengah sungai
3. Area hilir sungai

Area hulu sungai yang menjadi titik awal penampungan air hujan,
umumnya berlokasi di dataran tinggi, perbukitan, atau pegunungan serta
banyak terdapat air terjun, jeram, serta memiliki lereng-lereng yang curam.

Sedangkan area tengah sungai umumnya akan relatif lebih landai


dibandingkan hulu. Pada kawasan aliran sungai ini banyak memiliki lekukan
atau disebut juga dengan meander. Area ini merupakan lokasi aktivitas
penduduk, serta menjadi tempat pembangunan waduk dan juga danau.

Area hilir sungai merupakan area yang kebanyakan digunakan untuk


kawasan pertanian. Bentuknya juga lebih landai dibandingkan area tengah,
sehingga kecepatan aliran air relatif lambat.Pada area hilir banyak terjadi
erosi lateral yang menyebabkan sungai melebar dibandingkan area hulu dan
tengah.

Fungsi Daerah Aliran Sungai

Fungsi utama DAS terkait dengan masalah hidrologis, yaitu sangat


dipengaruhi oleh curah hujan yang turun, faktor geologi dan bentuk lahan.
Fungsi hidrologis meliputi kapasitas DAS mengalirkan air, menyangga
kondisi puncak hujan, mengalirkan air secara bertahap, memelihara kualitas
air dan mengurangi pembuangan massa seperti longsoran tanah.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian Hidrologi adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang
siklus pergerakan air, dari awal menguap di permukaan bumi hingga balik lagi
menjadi air yang akan menguap.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), meteorologi merupakan ilmu


yang mempelajari tentang ciri-ciri fisika dan kimia tmosfer atau untuk meramalkan
keadaan cuaca. Meteorologi adalah ilmu pengetahuan geografi fisik yang
fokus mempelajari fenomena atau kejadian fisik di Atmosfer. Meteorologi merupakan
penelitian yang bersifat harian atau singkat tentang fenomena fisik yang terjadi di
Atmosfer, yang meliputi awan, hujan, kelembaban udara, tekanan air dan temperatur.

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim, meliputi variasi dan
penyimpangannya serta mencakup pengaruh iklim terhadap manusia. Atmosfer
merupakan selimut gas yang menyelimuti beberapa planet, termasuk bumi.

Potamologi, Juga dikenal seperti fluviología, adalah ilmu yang berkaitan


dengan studi tentang aliran air, seperti misalnya sungai dan air mengalir. Potamologi,
menurut definisi, termasuk dalam bidang studi hidrologi. Secara etimologis, ini
berasal dari bahasa Yunani “potamon” yang berarti sungai, dan “logos” yang berarti
ilmu.

3.2 Saran
Mahasiswa harus rajin mengulang kembali materi agar bisa mengingat
kembali semua materi yang telah dipelajari guna bekal untuk masa depan.
DAFTAR PUSTAKA

BASTIAN. (n.d.). KOMPAS. Retrieved from


https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/31/060000969/atmosfer-
pengertian-manfaat-fungsi-dan-lapisannya?page=all
KIKO. (n.d.). USAHA31. Retrieved from https://usaha321.net/biologi/pengertian-
potamologi.html
MAMAT. (n.d.). CLIMATE. Retrieved from
https://www.climate4life.info/2020/10/klimatologi-ilmu-tentang-iklim-
sejarah-ruang-lingkup-dan-aplikasinya.html
susanti. (2017, juni). KOOMPAS. Retrieved from
https://www.kompas.com/skola/read/2020/08/28/144500469/meteorologi-
ilmu-yang-mempelajari-tentang-keadaan-cuaca?page=all#:~:text=Ilmu
%20yang%20mempelajari%20tentang%20cuaca%20disebut%20meteorologi.

Anda mungkin juga menyukai